Anda di halaman 1dari 6

I.

PEMBAHASAN
Kesiapan, Gaya dan Tantangan Kepemimpinan Muda 4.0

A. Akbari,Taufan Teguh.2019.”Kesiapan,Gaya dan Tantangan Kepemimpinan Muda


4.0”.Jakarta: Koran Sindo.

B. Substansi
1. Milennial leaders harus berkutat pada isu big data, smart city, virtual-
augmented reality, artificial intelligence, cloud computing, 3D printing,
advance robotic, profesi baru (game developer, animator, videographer).
Dalam sector bisnis isunya bagaimana menginegrasikan bisnis ke dalam
teknologi dan menjada ritme kerja yang sekarang serba cepat.
2. Sebesar 49,52% pengguna internet Indonesia adalah milenial dengan rentang
usia 18-34 tahun. Selain mahir dalam penggunaan teknologi, pemimpin
milenial 4.0 harus mengedepankan prinsip kerja dan nilai kerja sama,
kolaborasi, fleksibilitas, kerendahan hati, keterbukaan, dan terbukanya
kesempatan untuk belajar serta berkembang. Mereka terbuka terhadap kritik
yang membangun dan kemajuan “improvement”, tanpa mempermasalahkan
perbedaan dalam “trible” di tempat kerjanya.
3. Kemampuan menjaga toleransi, menjaga kedamaian, dan memfasilitasi
keberagaman sebagai kekuatan, dianggap sebagai karateristik sosok pemimpin
millenial sukses di era 4.0 ini.

C. Pesan Penulis
Pesan dari penulis adalah memberi tahu kita bagaimana kepemimpinan muda 4.0 dan
gimana cara kita menghadapi tantangan 4.0, dan bagaimana sosok pemimpin gaya
kepemimpinan serta solusi yang biasa kita terapkan di kehidupan sehari – hari. Dan
dalam era 4.0 sangatlah dibutuhkan sosok pemimpin yang dapat mampu mengambil
keputusan secara cepat dan tepat, kemampuan dalam menjaga kedamaian dan
toleransi, serta mempunyai wawasan dan pengetahuan tentang teknologi di era
sekarang ini.

D. Dampak
1. Sila 1 : ketuhanan Yang Maha Esa
Contoh : berkembangnya era zaman yang semakin modern dapat membuat
millenial yang membuatnya lupanuntuk beribadah dan mengingat kepada
Tuhan YME.
2. Sila 2 : Mengembangkan sikap hormat menghormat dan bekerjasama dengan
negara lain.
Contoh : pemimpin milenial 4.0 harus mengedepankan prinsip kerja dan nilai
kerja sama, kolaborasi, fleksibilitas, kerendahan hati, keterbukaan, dan
terbukanya kesempatan untuk belajar serta berkembang. Mereka terbuka
terhadap kritik yang membangun dan kemajuan “improvement”, tanpa
mempermasalahkan perbedaan dalam “trible” di tempat kerjanya.
3. Sila 3 : Persatuaan Indonesia
Contoh : Kurang erat tali persaudaraan millenial yang saat ini mereka
merupakan kunci dalam perkembangan industri 4.0 untuk membuat negara
lebih baik.
4. Sila 4 : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
Contoh : Setiap warga negara / masyarakat berhak mendapatkan pekerjaan.
Revolusi industry ini melenceng dengan sila tersebut karena membuat
masyarakat kehilangan pekerjaannya karena telah tergantikan oleh sistem
digital.

E. Saran dan Rekomendasi


Ada baiknya penulis menjelaskan kepemimpinan 4.0 lebir ringkas yaitu dengan
menggunakan singkat padat dan jelas agar para pembaca tidak mudah bosan dengan
topik bacaan tersebut. Dan untuk pemimpin 4.0 harus terbuka dalam menerima kritik
untuk kedepannya lebih baik.
II. PEMBAHASAN
How Millennials Kill Everything?

A. Yuswohady.2018. “How millenials kill everything?’’. Jakarta: Koran Sindo.

B. Substansi
1. Millenial bisa menjadi “pembunuh berdarah dingin”, karena preferensi dan
prilaku mereka yang berubah drastis sehingga produk dan layanan tidak
relevan lagi, alias punah ditelan zaman.
2. Mulai dari departement store yang pasti mulai berguguran karena disebabkan
millenials yang mulai berbelanja via online dan mengonsumsi pengalaman.
3. Milenial mulai menuntut fleksibilitas dalam bekerja. Bekerja dimanapun dan
kapanpun bias asal kinerja yang dikhendaki tetap tercapai.
4. Produk dan layanan yang paling cepat dibunuh oleh millennials yaitu berlian
diurutan 29,golf diurutan 23, department store diurutan 20, sabun batang
urutan 15, kartu kredit diurutan 10 dan bir urutan 5.

C. Pesan Penulis
Penulis memiliki niat baik untuk menginformasikan kepada kita semua bahwa kita
harus berhati–hati kepada kaum milenial, terutama untuk para pengusaha. Dan
sebaiknya apabila kita ingin membuat usaha baru atau baru memulai bisnis sebaiknya
kita mencari ide bisnis yang mengikuti jaman dan tidak mati ditinggal jaman. Atau
ide bisnis yang sejalan dengan kaum milenial saat ini. Millenials will kill
everything!!! So,hati-hati jangan sampai menjadi sasaran.

D. Dampak
Dampak yang terjadi akibat dari kaum milenial tersebut yaitu banyaknya pengusaha
yang gulung tikar (bangkrut), namun masih banyak pula para pengusaha yang
bertahan dengan kondisi seperti itu atau bahkan mengganti usahanya dengan usaha
yang lebih mengikuti zaman.
Dan ini bertentangan dengan sila kelima yaitu “keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”, karena dengan kejadian seperti ini akan menimbulkan kesenjangan sosial
antar kalangan masyarakat.

E. Sasaran dan Rekomendasi


Sebaiknya penulis tidak selalu memojokkan kaum milenial atau tidak selalu
menyalahkan kaum milenial. Dan sebaiknya penulis juga memberikan solusi dari
masalah yang terjadi. Dan untuk para millenials, walaupun kita bisa melakukan
sesuatu via online tetapi juga kita harus berhati-hati karena tidak semua memberi
dampak positif serta jangan beli sesuatu via online saja,harus membeli di
departement/store agar mereka tidak bangkrut.
III. PEMBAHASAN
Digitalisasi Ancam Ratusan Juta Pekerjaan
A. Shamil.2018.”Digitalisasi ancam ratusan juta pekerjaan”. Jakarta: Koran Sindo.

B. Substansi
1. Revolusi industri yang berbasis digital secara langsung mengancam sejumlah
pekerjaan akibat rontoknya berbagai perusahaan sebagai dampak otomatisasi
dan digitalisasi.
2. Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti)
memperkirakan 75 juta hingga 375 juta pekerjaan hilang. Beberapa pekerjaan
yang dimaksud antara lain, input data/data entri akan digantikan dengan data
analyst/scientist, akunting dan payroll diperkirakan digantikan AI (kecerdasan
buatan) dan machine learning specialist, dan perakitan serta pekerja pabrik
akan diganti analis data spesialis.
3. Di era revolusi industry 4.0 ini, segala sesuatu digantikan oleh mesin yang
saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain dan membuat banyak
pekerjaan tidak lagi membutuhkan tenaga dan otak manusia. Kecerdasan
buatan mulai mengantikan daya pikir manusia, termasuk dalam hal
pengambilan keputusan.

C. Pesan Penulis
Kita harus lebih kreatif mengembangkan teknologi yang sedang pesat. Dan kita harus
bias memanfaatkan perkembangan zaman dengan cara menumbuhkan lapangan
pekerjaan baru, agar para pekerjaan yang telah kehilangan pekerjaan karena
tergantikan oleh sistam AI dapat tergantikan dengan adanya lapangan pekerjaan baru.

D. Dampak
Sila ke 5 : setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan. Akibat Revolusi
digitalisasi ini membuat masyarakat kehilangan pekerjaannya karena telah tergantikan
oleh sistem digital sehinnga lapangan pekerjaan berkurang.

E. Saran dan Rekomendasi


Generasi muda harus menyiapkan diri terhadap ancaman seperti kehilangan berbagai
sektor pekerjaan. Jika kita siap menghadapi,ada kemungkinan kita dapat
mengubahnya menjadi peluang untuk menciptakan berbagai lapangan berbagai
pekerjaan baru khususnya bebasis digital.
RESUME ARTIKEL / TOPIK

I. Kesiapan, Gaya dan Tantangan Kepemimpinan


Muda 4.0
II. How Millennials Kill Everything?
III. Digitalisasi Ancam Ratusan Juta Pekerjaan
(Tugas Mata Kuliah Kepancasilaan)

NUSAIRAH BONG
2018210102

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA


SRENGSENG SAWAH, JAKARTA SELATAN
TA : 2019-2020

Anda mungkin juga menyukai