Anda di halaman 1dari 4

I. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa.

Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang maha esa, dalam perjuangan untuk
mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur
yang dijunjungnya sebagai suatu pandangan hidup. Nilai – nilai luhur adalah
merupakan suatu tolak ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal – hal yang bersifat
mendasar dan abadi dalam hidup manusia seperti cita – cita yang hendak dicapainya
dalam hidup manusia.
Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai – nilai luhur tersebut
adalah suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan
hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi
maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya.
Dalam kehidupan bersama dalam suatu negara membutuhkan suatu tekad
kebersamaan, cita – cita yang ingin dicapainya yang bersumber pada pandangan
hidupnya tersebut. Maka proses perumusan pandangan hidup masyarakat dituangkan
dan dilembagakan menjadi pandangan hidup bangsa dituangkan dan dilembagakan
menjadi pandangan hidup negara. Pandangan hidup bangsa dapat disebut sebagai
ideologi bangsa (nasional), dan pandangan hidup negara dapat disebut sebagai
ideologi negara.
Dalam proses penjabaran dalam kehidupan modern antara pandangan hidup
masyarakat dengan pandangan hidup bangsa memiliki hubungan yang bersifat timbal
balik. Pandangan hidup bangsa diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup
masyarakat serta tercermin dalam sikap hidup pribadi warganya. Dengan demikian
dalam negara Pancasila pandangan hidup masyarakat tercermin dalam kehidupan
negara yaitu Pemerintah dan lain – lain penyelenggara negara untuk memelihara budi
pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita – cita moral rakyat yang
luhur.
Transformasi pandangan hidup bangsa dan akhirnya menjadi dasar negara juga
terjadi pandangan hidup Pancasila. Pancasila sebelum dirumuskan menjadi dasar
negara serta ideologi negara, nilai – nilainya telah terdapat pada bangsa Indonesia
dalam adat istiadat, dalam budaya serta dalam agama – agama sebagai pandangan
hidup masyarakat Indonesia.
Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara telah memiliki suatu pandangan hidup
bersamayang bersumber pada akar budayanya dan nilai – nilai religiusnya. Dengan
pandangan hidup yang mantap maka bangsa Indonesia akan mengetahui ke arah mana
tujuan yang ingindicapainya. Dengan suatu pandangan hidup yang diyakininya
bangsa Indonesia akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mengenal dan
memecahkan berbagai masalah politik, sosial, budaya, ekonomi, hukum, hankam dan
persoalan lainnya dalam gerak
masyarakat yang semakin maju.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa terkandung di dalamnya konsepsi
dasar mengenai kehidupan yang dicita – citakan, terkandung dasar pikiran terdalam
dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai – nilai yang
hidup dalam masyarakat Indonesia, maka pandangan hidup tersebut dijunjung tinggi
oleh warganya karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan
pandangan hidup masyarakat. Dengan demikian pandangan hidup Pancasila bagi
bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tersebut harus merupakan asas
pemersatu bangsa sehingga tidak boleh mematikan keanekaragaman. Maka pancasila
merupakan cita – cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan
rohaniah bagi bangsa untuk berprilaku luhur dalam kehidupan sehari dalam
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
II. Pancasila Sebagai Filsafat Bangsa Dan Negara Indonesia.
Filsafat secara harafiah berasal dari bahasa Yunani, yakni philo-sophia. Kata
philo/philein memiliki arti cinta, dan sophia/sophos memiliki arti hikmah atau
kebijaksanaan. Maka filsafat memiliki arti mencintai sesuatu hhal yang memiliki sifat
bijaksana. Filsafat sendiri merupakan ilmu atau teori yang menjadi dasar alam pikiran
dalam melakukan suatu kegiatan. Dan makna filsafat menurut D. Runes ialah sebuah
ilmu yang paling umum yang mengandung usaha untuk mencari kebijakan dan cinta
akan kebijakan. Berikut adalah penjelasan Pancasila sebagai Filsafat :
Menurut Kajian Ilmu Filsafat
Sebagai sebuah filsafat, di dalam Pancasila terkandung sebuah pandangan, nilai-nilai
serta suatu pemikiran yang menjadikannya inti utama dari sebuah ideologi. Filsafat
Pancasila ditujukan untuk semua orang dan bukan hanya untuk bangsa Indonesia saja,
sebab didalamnya terkandung konsep kehidupan secara luas dan tidak terbatas.
Didalam fisafat Pancasila ada beberapa sudut pandang yang mendasarinya,
diantaranya sebagai berikut.

a. Ontologi
D. Runes mengungkapkan, ontologi merupakan teori tentang suatu keberadaan atau
eksistensi. Sedangkan menurut pemikiran Aristoteles mengenai filsafat terutama,
ontologi merupakan ilmu yang menyelidiki tentang sebuah hakikat sesuatu hal yang
memiliki arti yang sama dengam metafisika. Jadi dengan pemjelasan tersebut,
ontologi ialah suatu bidang filsafat yang mendalami sebuah makna tentag sebuah
keberadaan sesuatu hal (eksistensi). Bidang ontologi meliputi keberadaan manusia,
benda, dan alam semesta beserta segala isinya. Dalam aspek ontologi, “keberadaan”
Pancasila merupakan sesuatu hal yang nyata dan realistis. Sebab didalam Pancasila
menjelaskan tentang keberadaan Tuhan serta kehidupan masyarakat Indonesia yang
majemuk adalah sesuatu yang nyata (real). Seperti yang tertera pada sila pertama,
“Ketuhanan yang Maha Esa”. Bahwa Pancasila secara ontologi mengakui keberadaan
Tuhan yang memiliki kuasa dan sebagai pencipta alam semesta.
b. Epistemologi
Epistemologi merupakan cabang ilmu filsafat yang mendalami tentang dasar-dasar,
asal muasal, ketentuan, susunan metode dan kesahihan sebuah ilmu pengetahuan.
Maka dari segi epistemologi Pancasila merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang
dapat dibuktikan dan memiliki dasar-dasar yang memiliki kekuatan hukum.
Sebagaimana yang tercantum dalan UUD 1945.
c. Aksiologi
Aksiologi merupakan ilmu filsafat yang mendalami tentang makna, sumber dan jenis
sebuah nilai serta tingkatan dan hakikat yang terkandung didalam sebuah nilai
tersebut. Dilihat dari segi aksiologi, Pancasila memiliki nilai-nilai yang mendasari
terciptanya sebuah hak dan kewajiban warga negara didalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang majemuk. Nilai-nilai tersebut
merupakan cerminan dari kehidupan bangsa yang memiliki semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.

Anda mungkin juga menyukai