SKRIPSI
M SYAFWAN NURHAKIM
16.01.041.021
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
M SYAFWAN NURHAKIM
16.01.041.021
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik
yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Sumbawa
Tanggal : 23 Juli 2021
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan
hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun
Gulma Siam(Chromolaena odorata L.) Sebagai Pengawet Alami Terhadap
Kesegaran Ikan Nila(Oreochomomis niloticus)” sebagai syarat untuk
menyelesaikan Program Sarjana Teknologi Pertanian, Program Studi Teknologi
Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Teknologi Sumbawa.
Dalam penyusunan skiripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis
hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya pembimbing dan
bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala, atas rahmat dan karunia serta nikmat yang tiada
henti selalu mengalir sehingga semua urusan dapat berjalan lancar.
2. Kedua Orang Tua dan kakak yang telah memberikan doa dan dukungan
selama proses pembuatan skiripsi.
3. Bapak Chairul Anam Afgani, S.TP., MP., selaku Dekan Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa. Sekaligus Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu membuat saya bersemangat atas motivasinya dan
dorongannya untuk menyelesaikan perkuliahan.
4. Ibu Ihlana Nairfana, S. TP., M. Si., selaku Wakil Dekan Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa sekaligus Dosen Pembimbing yang
telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan masukan
selama penyusunan skiripsi
5. Bapak Lukman Aziz, S. TP., M.Sc selaku Kaprodi Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa
6. Saudari Dia Khaerunnisa dan Wahyu Indah Widya Astuti beserta Keluatga
yang telah memberikan Support dan dorongan.
7. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu memberikan dukungan.
Penulis mohon maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga
skiripsi ini dapat memberikan manfaat untuk mendorong penelitian-penelitian
selanjutnya. Walaupun demikian, dalam skripsi ini, penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih belum sempurna dan perlu banyak perbaikan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.
Sumbawa, 23 Juli 2021
M Syafwan Nurhakim
vi
Yang menyatakan,
Materai 10.000
(M Syafwan Nurhakim)
vii
ABSTRAK
Nama : M Syafwan Nurhakim
Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian
Judul : Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Gulma
Siam(Chromolaena odorata L.) Sebagai Pengawet Alami
Terhadap Kesegaran Ikan Nila(Oreochomomis niloticus)
Pembimbing : 1. Muhammad Alhajj Dzulfikri, S.Pi., M.P
2. Ihlana Nairfana, S.TP., M.Si.
ABSTRACT
Name : M syafwan Nurhakim
Study Program : Agricultural Product Technology
Tittle : Effect of Adding Siamese Weed Leaves
(Choromalaena odorata L) As a Natural Preservative
Against Freshness of Tilapia
Supervisor : 1. Muhammad Alhajj Dzulfikri, S.Pi., M.P
2. Ihlana Nairfana, S.TP., M.Sc.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
.
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Ikan Nila Mentah ...................................................... 5
Tabel 2.5 Kriteria Mutu dan Penilaian Organoleptik Ikan Segar.................. 10
Tabel 4 Hasil Pengamatan Warna Insang Ikan Nila Segar .............................16
Tabel 5 Hasil Pengamatan Jumlah Lendir Ikan Nila Segar.............................18
Tabel 6. Hasil Pengamatan Aroma Ikan Nila Segar .......................................19
Tabel 7. Hasil Pengamatan Tekstur Ikan Nila Segar ......................................21
xii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Dokumentasi Penelitian ............................................................... 26
1
BAB I PENDAHULUAN
Ikan nila merupakan jenis Tilapia yang berasal dari perairan di lembah
sungai Nil Afrika, dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1969,
1990, dan 1994 yang masing-masing berasal dari Taiwan, Thailand dan Filipina.
Ikan nila dapat diklasifikasikan sumber http://www.marinespecies.org sebagai
berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Subkelas : Acanthopterygii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus
Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) menurut Saanin (1968),
mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada badan
dan sirip ekor (caundal fin) ditemukan garis lurus (vertikal).Pada sirip punggung
ditemukan garis lurus memanjang. Ikan Nila (oreochormis niloticus) dapat hidup
diperairan tawar dan mereka menggunakan ekor untuk bergerak, sirip perut, sirip
dada dan penutup insang yang keras untuk mendukung badannya. Nila memiliki
lima buah Sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip data (pectoral fin) sirip
perut (ventral fin), sirip anal (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip
punggungnya memanjang dari bagian atas tutup ingsang sampai bagian atas sirip
ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan
sirip anus yang hanya satu buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah
sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat.
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Ikan Nila Mentah per 100 gram bahan
Magnesium(mg) 27,00
Vitamin D IU 124,00
Hal ini menandakan bahwa ikan nila baik dikonsumsi oleh semua golongan
usia muda mulai dari bayi hingga lansia. Sistem pencernaan pada usia balita
belum sesempurna orang dewasa sehingga pola makan harus dijaga. Sedangkan
untuk lansia telah mengalami penurunan sistem pencernaan mengakibatkan tidak
semua makanan yang masuk ke dalam tubuh dapat diolah dengan baik.
Kesegaran ikan hanya mampu bertahan sekitar 8 jam sejak ikan ditangkap,
tergantung masing-masing jenis ikannya. Ikan nila yang tidak segar akan mati
menggelepar dan mengalami proses rigor lebih cepat, yang akan mengakibatkan
pembusukan lebih cepat oleh aktivitas bakteri. Daging ikan yang tercemar bakteri
akan berbahaya bila dikonsumsi karena akan menimbulkan penyakit, untuk itu
perlu dilakukan proses pengawetan sebelum didistribusikan untuk mengetahui
masa simpan. Proses pengawetan ikan umumnya menggunakan suhu rendah
karena cara tersebut merupakan cara yang paling mudah dilakukan dan tidak
menghabiskan banyak biaya (Liviawaty et al, 2010).
Ikan segar yang disimpan dalam lingkungan yang bersuhu dingin relatif
singkat, rendahnya masa simpan ikan segar pada masa suhu dingin dikarenakan
seluruh tahapan proses pembusukan masih berlangsung pada tubuh ikan tersebut.
Ikan utuh yang disimpan pada suhu dingin dapat mempertahankan kesegarannya
hingga pada hari ketujuh (Liviawaty et al, 2010). Maka perlu adanya penambahan
bahan pengawet alami sebagai antibakteri, selain dengan penyimpanan suhu
rendah. Senyawa antibakteri merupakan suatu senyawa yang dapat mencegah
terjadinya pertumbuhan dan reproduksi bakteri (Alfiyaturohmah et al,2014) dapat
juga sebagai pengendali dalam pertumbuhan bakteri, terutama bakteri yang
bersifat merugikan. Antibakteri banyak ditemukan di alam salah satunya terdapat
pada daun gulma.
derajat keasaman yang tepat. Metode pengawetan menghalangi salah satu atau
seluruh faktor tersebut (Zahiruddin et al, 2013).
Untuk menjaga keamanan bahan pangan, maka pengawet pangan harus mudah
dilakukan pengujian secara kimia. Untuk industri rumah tangga, bahan pengawet
harus mudah didapat dan ekonomis.
Tabel 2.5 Kriteria Mutu dan Penilaian Organoleptik Ikan Segar (Femina,
2014)
Parameter Kriteria dan Spesifikasi Mutu
Bau Bau Segar, berbau rumput laut, spesifik jenisnya bau
(Door) segar/ bau rumput laut mulaimenghilang.
Tidak berbau / netral
Belum ada bau asam, ada bau seperti ikan asin, bau susu
Berbau susu asam atau seperti susu kental
Berbau seperti kentang rebus atau seperti bau logam
Berbau asam asetat, bau rumput / bausabun
Bau amoniak mulai tercium
Bau busuk : amonia, H2S, indol
Mata Bola mata menonjol, pupil hitam cerah, mengkilat,
(eyes) selaput kornea mata jernih
Bola mata rata, pupil hitam cerah, kornea jernih
Bola mata agak cekung, pupil mulai berubah putih susu,
korneaagak Keruh
Bola mata agak cekung, pupil putih susu, kornea keruh
Bola maata cekung, pupil putih susu, kornea keruh
Bola mata dan bagian hitamnya tenggelam, tampak
lender kuning yang Tebal
Insang Warna cemerlang bersih, tanpa lender yang berasal dari
(gills) bakteri,bau (gills) segar spesifik dengan jenisnya
Warna merah kekuningan, cemerlang tanpa lendir, bau
spesifik Insang mulai timbul kepudaran,
warna dari merah muda ke merah coklat, tampak agar
berlendir, bau asam nyata
Warna merah agak kusam, lendiri tebal, bau mulai
menusuk
Perubahan warna lebih nyata, lendir tebal, beberapa
lembar insang menyatu, bau insang lebih busuk
Warna merah coklat sampai coklat kelabu, tertutup
dengan lendir .
Permukaan Warna merah coklat sampai kelabu, lendir
tebal atau busuk
Tekstur Padat, kenyal, sulit menyobek daging dari
tulangbelakang
Daging agak lunak, belum ada bekas jari bila ditekan
Lunak, bekar jari lama hilang, sisik mudahlepas Sangat
lunak, bekas jari tidak mau hilang kalau ditekan, sisik
yang lepas
Sangat lunak, sisik banyak yang lepas, daging mudah
disobek dari tulang Belakang
2.5.2 Aroma
Aroma diakibatkan oleh adanya rangsangan pada saraf pembau oleh
senyawa organik yang sudah menguap (Tranggono dan Sutardi, 2001). Ilyas
(2003) menambahkan bahwa adenosin trifosfat (ATP) memegang peranan penting
dalam pembentukan bau. Lebih lanjut dikatak bahwa terbentuknya bau karena
adanya enzim-enzim yang berperanan dalam reaksi autolysis seperti enzim
protease. Enzim ini dapat mendegradasi protein menjadi asam-asam amino
Dimasukkan ke dalam
baskom
Penirisan
Menurut Devi et al (2016), ikan nila merupakan bahan pangan yang cepat
mengalami kerusakan dan pembusukan (persihable food). Ikan nila mulai
mengalami penurunan kualitas fisik setelah 2 jam kematian, kerusakan ini dapat
terjadi secara biokimia maupun mikrobiologi, hal ini disebabkan oleh beberapa
hal seperti kondisi lingkungan yang sangat sesuai untuk pertumbuhan mikroba
pembusuk yang diakibatkan oleh bakteri maupun jamur (Ladja, et al, 2020).
Sehingga secepat mungkin dilakukan pengawetan. Setelah dilakukan
penelitian dengan pengawet daun gulma siam kesegaran ikan nila apabila ditinjau
dari warna insang dapat bertahan selama 2.5 jam. Setelah itu kesegaran akan
menurun karena warna insangnya telah berubah menjadi warna yang lebih gelap.
Insang merupakan salah satu tempat hidup bakteri yang dapat menyebabkan
kerusakan pada daging ikan (Pariansyah, et al, 2018).
05-00 - - - - -
05-30 - - - - -
06-00 - - - - -
06-30 - - - - -
07-00 - - - - -
07-30 - - - - -
08-00 - - - - -
08-30 - - - - -
09-00 - - - - -
09-30 + - - - -
10-00 + - - - -
10-30 + - + + -
11-00 + + + + +
11-30 + ++ + + +
12-00 + ++ + + +
12-30 ++ ++ + ++ +
13-00 ++ ++ + ++ ++
13-30 ++ ++ ++ ++ ++
14-00 ++ ++ ++ ++ ++
Jumlah lendir merupakan salah satu kriteria tingkat kesegaran ikan nila.
Perubahan pre-rigor ini ditandai dengan terlepasnya lendir dari kelenjar di bawah
permukaan kulit (Munandar, et al, 2009). Berdasarkan hasil pengamatan, nila
yang direndam pada ekstrak daun gula dengan konsentrasi rendah lebih cepat
mengeluarkan lendir, sedangkan nila yang direndam dengan konsentrasi daun gula
yang lebih tinggi akan lebih lambat mengeluarkan lendir. Hal ini dikarenakan
daun gula siam mengandung senyawa fenol, alkaloid, triterpenoid, tannin dan
flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antibakteri (Romdonawati, 2009).
4.3 Aroma
Pengamatan terhadap aroma ikan nila dilakukan secara manual selama 10 jam
penyimpanan, dan diamati setiap 30 menit. Data hasil pengamatan aroma dapat
dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Aroma Ikan Nila Segar
WAKTU P1 P2 P3 P4 P5
Aroma adalah rasa dan bau yang sangat subyektif serta sulit diukur, karena
setiap orang mempunyai sensitifitas dan kesukaan yang berbeda. Meskipun
mereka dapat mendeteksi, tetapi setiap individu memiliki kesukaan yang
berlainan. Timbulnya aroma makanan disebabkan oleh terbentuknya senyawa
yang mudah menguap. Aroma adalah bau yang ditimbulkan oleh rangsangan
kimia yang tercium oleh syaraf-syaraf olfaktori yang berada dalam rongga hidung
ketika makanan masuk dalam mulut (Winarno, 2004). Aroma menentukan
kelezata bahan makanan, flavour dari bahan pangan sesungguhnya terdiri dari tiga
komponen bau, rasa, dan rangsangan mulut. Bau yang dihasilkan dari makanan
banyak menentukan kelezatan bahan pangan tersebut. Dalam hal bau lebih banyak
berhubungan dengan alat panca indera penciuman (Rampengan dkk, 1985).
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. bahwa ekstrak daun gula siam dapat digunakan sebagai pengawet ikan nila
segar, karena dapat membantu mempertahankan mutu kesegaran nila yang
meliputi warna insang, jumlah lendir, aroma dan tekstur ikan.
2. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak gulma siam yang ditambahkan maka
kemampuannya dalam mempertahankan kesegaran ikan nila semakin baik.
3. Pada penelitian ini perlakuan terbaik adalah P5, yaitu perendaman ikan
nila dalam 25 g gulma siam yang dilarutkan dengan 250 ml air.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disarankan bahwa:
1. Daun gulma siam dapat digunakan sebagai pengawet alami ikan nila segar,
dengan perlakuan terbaik adalah 25 g daun gulma dilarutkan pada 250 ml air.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui parameter kesegaran
ikan nila lainnya, meliputi nilai asam lemak bebas, rendemen, pH dan mutu
kimia lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kalista, A., Redjo, A., dan Rosidah, U. 2018. Analisis Organoleptik (Scoring
Test) Tingkat Kesegaran Ikan Nila Selama Penyimpanan. FishTech –
Jurnal Teknologi Hasil Pertkanan. Vol 7 No 1.
Ladja, T. J., Sulistijowati, R., dan Harmain, R. M. 2020. Mutu Ikan Nila Segar
Secara Organoleptik yang Diawerkan Meggunakan Larutan Buah Matoa.
Jambura Fish Processing Journal, Vol 1. No. 2.
Munandar, A., Nurjannah., Nurilmala, M. 2009. Kemunduran Mutu Ikan Nila
pada Penyimpanan Suhu Rendah dengan Perlakuan Cara Kematian dan
Penyiangan. Jurnal Teknologi Pengolahan Hasil Pertikanan Indonesia, Vol
XI No 2.
Pariansyah, A., Herliany, N. E., dan Negara, B, F. 2018. Aplikasi Maserat Buah
Mangrove Sebagai pengawet Alami Ikan Nila Segar. Acta Quatica. Vol 5.
No 1.
LAMPIRAN
Lampiran Dokumentasi Penelitian
RIWAYAT HIDUP
M syafwan Nurhakim lahir di Batu
Bangka, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten
Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat
pada tanggal 29 Mei 1998, anak dari Bapak
M.yasin dan IbuNuriyah. Penulis menempuh
Pendidikan Dasar di SDN Batu Bangka (lulus
tahun 2008), melanjutkan ke SMPN 1 Moyo
Utara (lulus tahun 2011), dan SMAN 1 Moyo
Utara Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
(lulus tahun 2016). Pendidikan berikutnya
ditempuh di Universitas Teknologi Sumbawa,
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama
menjadi mahasiswa pada Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, penulis
terlibat dalam organisasi kemahasiswaan yaitu (HIMATITAN). Dengan
ketekunan dan motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis berhasil
menyelesaikan tugas akhir ini tepat waktu.Semoga dengan tugas akhir ini dapat
memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan dan agritech.