0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
63 tayangan37 halaman
Rasulullah SAW dan para sahabat sedang melakukan perjalanan ke Makkah. Ketika beristirahat di pegunungan, Sahal bin Hunaif mandi dan 'Amir bin Rabi'ah terkagum-kagum melihat kulitnya yang putih bersih. Tiba-tiba Sahal pingsan dan tidak sadarkan diri. Rasulullah SAW memarahi 'Amir karena pandangannya yang dianggap menyebabkan 'ain pada Sahal.
Rasulullah SAW dan para sahabat sedang melakukan perjalanan ke Makkah. Ketika beristirahat di pegunungan, Sahal bin Hunaif mandi dan 'Amir bin Rabi'ah terkagum-kagum melihat kulitnya yang putih bersih. Tiba-tiba Sahal pingsan dan tidak sadarkan diri. Rasulullah SAW memarahi 'Amir karena pandangannya yang dianggap menyebabkan 'ain pada Sahal.
Rasulullah SAW dan para sahabat sedang melakukan perjalanan ke Makkah. Ketika beristirahat di pegunungan, Sahal bin Hunaif mandi dan 'Amir bin Rabi'ah terkagum-kagum melihat kulitnya yang putih bersih. Tiba-tiba Sahal pingsan dan tidak sadarkan diri. Rasulullah SAW memarahi 'Amir karena pandangannya yang dianggap menyebabkan 'ain pada Sahal.
AL ‘AINU HAQQ HR. SHAHIH BUKHARI, MUSLIM, ABU DAWUD, IBNU MAJAH, AHMAD Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata: "Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila". Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat. QS. Al-Qalam: 51-52 Penjelasan QS Al Qolam : 51-52 Dalam Tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Abbas menjelaskan “benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka”, yakni mereka hampir-hampir menembus dirimu, atau menimpakan penyakit Asbaabun Nuzul QS Al Qolam : 51-52 Dalam Ruhul Ma’ani, Imam Al Alusi dijelaskan : Al Kalbi berkata, ada seorang Arab yang bermata tajam, namanya Al Abbas bin Mirdas. Dia bertapa tidak makan sama sekali selama 2 atau 3 hari. Lalu dia memuji unta-unta dan kambing yang lewat, seketika hewan-hewan itu mati. Orang-orang kafir menyuruh dia untuk mencederai Rasulullah saw, dan ia menyanggupinya. Ketika Nabi saw lewat, dia memandangnya. Turunlah ayat ini untuk melindungi Nabi saw Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Humaid bin Qais Al Makki berkata; "Suatu ketika dua anak Ja'far bin Abu Thalib dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bertanya kepada perawatnya: "Kenapa aku melihat keduanya sangat kurus?" penjaganya menjawab, "Wahai Rasulullah, penyakit 'ain telah menyerang mereka berdua dengan cepat. Tidak ada yang menghalangi kami untuk meminta mereka diruqyah, hanya saja kami tidak mengetahui apakah anda menyetujuinya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: 'Ruqyahlah mereka, karena sesungguhnya jika ada yang dapat mendahului takdir, niscaya penyakit 'ain-lah yang akan mendahuluinya.“ HR Malik dan Ahmad Ibnu Qoyyim, dalam Zaadul Ma’ad menjelaskan Penyakit Ain ada 2, yakni dari manusia dan dari jin Riwayat Bukhari dari Ummu Salamah ra, bahwa Nabi saw melihat seorang budak wanita di rumahnya dan di wajahnya ada Saf’ah (luka tipis). Lalu Nabi saw bersabda, ‘Bacakan ruqyah untuknya, karena ia terkena nazhrah (‘ain).” Al Ashmu’I berkata, merah kehitaman, atau kuning atau kehitaman. Kata Ibnu Qutaibah, semua warna yang berbeda dengan warna wajah. Al Farra’ berkata, tanda saf’ah itu bila terkena ‘ain dari jin (Syarh As Sunnah, Al Arna’uth) Rasulullah saw juga menjelaskan dalam Shahih Bukhari, bahwa ada 2 ekor ular yang memiliki ‘ain. Yakni ular yang berekor pendek dan ular loreng hitam dan putih. Rasulullah saw bersabda, “Kedua ular itu dapat menyebabkan kebutaan dan menggugurkan kandungan dari perut ibunya” (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku". Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia". QS. Yusuf : 4-5 Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya- lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri". QS. Yusuf : 67 Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan QS. Al-Kahfi : 39 dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki". QS. Al Falaq : 5 اروا َمعَهُ ن َْح َو َم َّكةَ َحتَّى س ُ سلَّ َم خ ََر َج َو َ علَ ْي ِه َو َ َّللاُ َ صلَّى َّ َّللا َ سو َل َّ ِ أ َ َّن َر ُ ْف َو َكانَ س ْه ُل ب ُْن ُحنَي ٍ س َل َ ب ْالخ ََّز ِار ِم ْن ْال ُج ْحفَ ِة ا ْغت َ َ ِإذَا َكانُوا ِب ِش ْع ِ ام ُر ب ُْن َر ِبيعَةَ أ َ ُخو بَنِي ع ِ ظ َر ِإلَ ْي ِه َ سنَ ْال ِج ْس ِم َو ْال ِج ْل ِد فَنَ َ ض َح َ َر ُج اًل أ َ ْبيَ َ طْت َك ْاليَ ْو ِم َو ََل ِج ْل َد ُم َخبَّأَةٍ فَلُ ِب َ ب َو ُه َو يَ ْغت َ ِس ُل فَقَا َل َما َرأَي ُ ع ِدي ِ ب ِْن َك ْع ٍ َ َّللا َه ْل سو َل َّ ِ سلَّ َم فَ ِقي َل لَهُ يَا َر ُ علَ ْي ِه َو َ َّللاُ َ صلَّى َّ َّللا َ سو ُل َّ ِ ي َر ُ ت ِ س ْه ٌل فَأ ُ َ َ يق قَا َل َه ْل تَت َّ ِه ُمونَ فِي ِه ِم ْن سهُ َو َما يُ ِف ُ َّللا َما يَ ْرفَ ُع َرأْ َ س ْه ٍل َو َّ ِ لَ َك فِي َ علَ ْي ِه َّللاُ َ صلَّى َّ َّللا َ سو ُل َّ ِ عا َر ُ ام ُر ب ُْن َر ِبيعَةَ فَ َد َ ع ِ ظ َر ِإلَ ْي ِه َ أ َ َح ٍد قَالُوا نَ َ ْت َما ع ًَل َم يَ ْقت ُ ُل أ َ َح ُد ُك ْم أَخَاهُ َه ًَّل ِإذَا َرأَي َ علَ ْي ِه َوقَا َل َ ظ َ ام ارا فَتَغَيَّ َ ع ِ سلَّ َم َ َو َ س َل َو ْج َههُ َويَ َد ْي ِه َو ِم ْرفَقَ ْي ِه ت ث ُ َّم قَا َل لَهُ ا ْغت َ ِس ْل لَهُ فَغَ َ يُ ْع ِجبُ َك بَ َّر ْك َ ب ذَ ِل َك ْال َما ُء ص َّح ث ُ َّم ُ ٍ د َ َ ق ي ف ِ ه ِ ار ِ زَ إ ِ َ ة َ ل اخ ِ د َ و َ ه ِ ي ْ َ ل ج ْ ر ِ اف َ ر َ ْ ط َ َو ُر ْكبَت َ ْي ِه َوأ ئ ْالقَ َد َح َو َرا َءهُ ظ ْه ِر ِه ِم ْن خ َْل ِف ِه يُ ْك ِف ُ علَى َرأْ ِس ِه َو َ صبُّهُ َر ُج ٌل َ علَ ْي ِه يَ ُ َ سْس ِب ِه بَأ ْ ٌ اس لَي َ س ْه ٌل َم َع النَّ ِ فَفَعَ َل ِب ِه ذَ ِل َك فَ َرا َح َ Rasulullah SAW keluar melakukan perjalanan bersama para sahabat menuju Makkah. Ketika mereka sampai pada suatu daerah pegunungan di daerah Juhfah, Sahal bin Hunaif mandi, dia adalah seorang yang berperawakan putih wajah dan kulitnya. Lalu 'Amir bin Rabi'ah-saudara bani Ady bin Kaab- melihatnya, dia juga dalam sedang mandi. 'Amir bin Rabi'ah berkata; "Belum pernah aku melihat seperti hari ini, dan juga tidak kulit yang begitu putih". Seketika itu juga, terjatuhlah Sahal, Sahal kontan digotong kepada Rasulullah SAW dan dikatakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, apakah engkau mengetahui apa yang terjadi dengan Sahal?", demi Allah, Sahal tidak dapat mengangkat kepalanya dan tidak sadar. (Rasulullah SAW) bersabda: "Mungkin kalian bisa menebak seseorang dalam kasus ini". Mereka berkata; 'Amir bin Rabi'ah tertegun melihat Sahal. Rasulullah SAW kontan memanggil 'Amir dengan agak marah, lalu bersabda: "Atas dasar apa di antara kalian membunuh saudaranya, jika di antara kalian melihat sesuatu yang membuat terkagum, mintalah Allah agar memberkahinya". Lalu bersabda: "Mandikanlah", lalu 'Amir bin Rabi'ah membasuh wajahnya, kedua tangannya, kedua sikutnya, pergelangan kaki dan ujung kakinya serta menyiram apa yang ada pada sarungnya dengan gayung, lalu memercikinya dengan air itu. Ada seorang laki-laki memercikan air ke kepala dan punggungnya dari belakang, sehingga habislah air dalam bejana, setelah itu Sahal istirahat bersama yang lain dan tidak terjadi apa- apa dengannya. HR. Muslim سلَّ َم قَا َل ْالعَ ْي ُن َح ٌّق َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى َ َُّللا َ ِ ع ْن النَّ ِبي َ سبَقَتْهُ ْالعَي ُْن َو ِإ َذا َ َ ردَ َ ق ْ ال َسابَقَ ش ْي ٌء َ ان َ َولَ ْو َك ا ْست ُ ْغ ِس ْلت ُ ْم فَا ْغ ِسلُوا
dari Ibnu 'Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Penyakit yang timbul dari pengaruh jahat pandangan mata memang ada. Seandainya ada yang dapat mendahului qadar, tentulah itu pengaruh pandangan mata. Karena itu apabila kamu disuruh mandi, maka mandilah!“ HR. MUSLIM َ شة َ ِعائَ ع ْن َ ان يَأ ْ ُم ُر َها أ َ ْن َ سلَّ َم َك َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى َ َُّللا َ َّللاِ َّ سو َل ُ أ َ َّن َر ي ِم ْن ْالعَي ِْن َ ِت َ ْست َ ْرق
Telah menceritakan kepada kami Ma'bad bin Khalid dari
Ibnu Syaddad dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhku supaya meruqyah penyakit dari pengaruh pandangan mata.". HR. MUSLIM اء ِ هللا َ ق د عب ي ت مُ ْكث َ ُر َم ْن يَ ُم ْو ُ ت ِم ْن أ َّ ِ َ ْ َ َ ِ ض َوقَ َد ِر ِه ِب ْالعَي ِْن Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata dalam kitabnya, Al- Suluk: Hasad adalah salah satu jenis penyakit jiwa, dan penyakit ini menyebar sampai tidak ada seorangpun yang mampu selamat darinya kecuali sedikit, sehingga ada sebuah ungkapan mengatakan: “Tidak ada satu jasadpun yang terbebas dari penyakit hasad, namun orang berjiwa hina menampakkannya padahal Allah yang Maha Mulia menyembunyikannya”. Makna ungkapan: “Orang yang hina menampakkannya” yaitu ungkapan kekaguman seorang dalam menyifati saudaranya semuslim tanpa menyebut nama Allah (seperti masyaallah dan lain-lain). َـي اْل َحا ِلـقَةُ َل ه ِ و ء ُ اضَ ـغْ َ بلْ او ُ د ـ س َ ح َ ْ ل َ ا م ْ ُ ك َ لْـ ب َ ق ـم ِ م ُ َ ب ِإلَ ْي ُك ْم َدا ُء اْأل َّ َد َ َ َ أَقُ ْـو ُل ت َ ْحـ ِل ُق الشـ َ ْع َر َول ِك ْن ت َ ْحـ ِل ُق ِال ِديْن “Telah merasuk kepada kalian penyakit umat-umat sebalum kalian, yaitu penyakit dengki dan saling membenci, inilah penyakit yang memotong kalian, akau tidak mengatkan memotong rambut akan tetapi memotong agama”. Rasululullah shallallahu alaihi wa sallam menamakannya penyakit. HR Ibn Abi Dunya ع ْن َ س ب ُْن ُم َح َّم ٍد َح َّدثَنَا َد ْيلَ ٌم ُ َُح َّدثَنَا يُون ع ْنَ ب ٍ ع ْن أ َ ِبي َح ْر َ ٍ ب ب ِْن أ َ ِبي ُدبَي ِ َو ْه ع ْن أ َ ِبي ذَ ٍر قَا َل َ ِم ْح َج ٍن سلَّ َم َ علَ ْي ِه َو َ َُّللاَّ صلَّى ِ َّ سو ُل َ َّللا ُ قَا َل َر َّللا َحتَّىِ َّ الر ُج ِل ِبإِ ْذ ِن َّ ِإ َّن ْالعَي َْن لَتُو ِل ُع ِب ُصعَ َد َحا ِلقاا ث ُ َّم يَت َ َر َّدى ِم ْنه ْ َي Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Dailam dari Wahab bin Abu Dubai dari Abu Harb dari Mihjan dari Abu Dzar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya penyakit 'ain (penyakit yang bersumber dari mata) itu akan mengenai pada laki-laki, dengan izin Allah sehingga ia mendaki ke tempat tinggi kemudian terjatuh darinya.“ HR Ahmad Ibnu Hajar berkata: Sebagian orang bingung dan bertanya: Bagaimana cara kerja ain koq bisa memudharatkan orang dari jarak jauh? Banyak sekali orang yang tertimpa sakit dan kekuatannya melemah hanya karena pandangan mata, itu terjadi karena Allah menciptakan di dalam ruh suatu kekuatan yang memberi pengaruh, dan pengaruh itu terkait dengan mata maka disebut al-ain, sebenarnya bukan mata yang berpengaruh, tetapi pengaruh ruh, maka pandangan yang keluar melalui mata (hasad atau kagum) adalah panah maknawi yang jika mengenai suatu jasad yang tidak berperisai maka akan mempengaruhi badan dan jika tidak berpengaruh berarti ia tidak mengenai sasarannya akan tetapi kembali kepada pemiliknya, sama dengan panah biasa”. Siapakah yang memiliki 1. Orang kafir pandangan mata tercela? 2. Ahli bid’ah 3. Orang yang suka iri dan dengki 4. Orang yang memuji tapi tidak mengucap ‘MasyaAllah” 5. Hipnoterapis ْال َق ْب َر َو ْال َج َم َل ْال ِق ْدر الر ُج َل َّ اَ ْلعَي ُْن ت ْد ِخ ُل
“Penyakit ain bisa menggeret seseorang
ke dalam kubur dan memasukkan onta ke dalam panci”. HR. Al Bazzar, sanad hasan Dampak ‘Ain Menurut Nabi SAW (dirangkum dari hadits-hadits tersebut sebelumnya)
• Orang yang dipandang bisa sakit
• Orang yang berdiri di ketinggian bisa jatuh • Wanita yang hamil bisa keguguran • Orang yang dipandang bisa meninggal MENDETEKSI SESEORANG MEMILIKI ‘AIN Syaikh Ibrahim bin ‘Abdullah Al Hazami dalam kitabnya Al ‘Ainu Haqq memberi ciri-cirinya : 1. Ada yang memang sudah masyhur di masyarakat bahwa dia punya mata yang tajam 2. Bercerita kepada orang yang diduga ‘ain, tentang nikmat yang didapatnya. Bila orang yang mendapat nikmat tiba-tiba sakit, dia kena ain 3. Pengakuan dari sang pemilik ‘ain SEBAB SELAMAT DARI ‘AIN Syaikh Ibrahim bin ‘Abdullah Al Hazami, kitab Al ‘Ainu Haqq
1. Tawakkal kepada Allah Ta’ala, karena Allah akan
mencukupkan semua kebutuhannya 2. Membanyakkan dzikir, seperti tilawah Al Qur’an, membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir, istighfar dan bershalawat 3. Membaca ayat kursy 4. Membaca Al Ikhlas, Al Falaq dan AnNaas Ibnu Qoyyim dalam Zaadul Ma’ad berkata, bahwa kebutuhan terhadap 3 Qul lebih utama dari makan, minum dan berpakaian Di antara tanda bahwa seseorang terkena penyakit ain adalah kepala pusing, wajah yang menguning, banyak berkeringat, banyak kencing, sering ingin muntah dan menguap, sedikit tidur atau banyak tidur, tidak mempunyai nafsu makan, basah pada kedua tangan dan kaki yang disertai dengan kesemutan, hati bergetar, perasaan takut yang tidak normal, marah dan temperamental yang berlebihan, sedih dan sempit di dalam dada, terasa nyeri pada bagian bawah punggung dan antara dua pundak serta tidak bisa tidur pada waktu malam. PENYEMBUHAN DARI ‘AIN • Wudhu, dan mandi (air ruqyah) Di Thibbun Nabawy ibnu Qoyyim, ada riwayat dari Abu Dawud, dari A’isyah ra, “Penderita ‘ain di jaman Nabi saw diperintahkan berwudhu, lalu mandi” • Memakai air bekas pakai orang yang memandang (bila kita tahu), seperti bekas wudhu, sisa minum, sisa kumur dsb PENYEMBUHAN DARI ‘AIN (2) Imam Tirmidzi menjelaskan Pelaku ‘ain (pemilik ‘ain dan atau hipnotis) diperintahkan mandi dengan air bekasnya ditampung. Lalu berkumur, dan airnya disemburkan ke baskom penampung tadi. Lalu masukkan tangan kirinya ke air di baskom tadi untuk mengguyur lutut kanannya dan sebaliknya. Baru mengguyur seluruh tubuhnya. Lalu air bekas tadi diguyurkan ke korban ‘ain dengan sekali guyur (Thibbun Nabawy) PENYEMBUHAN DARI ‘AIN (3) • Dengan ayat-ayat Qur’an yang berkaitan dengan ‘ain : • Al Fatihah • Al Baqarah : 109 • Ayat kursy • An Nisa’ : 54 • Surat Yusuf (untuk kena hasud) • Al Kahfi : 32-43 (untuk kena pujian) • Ghafir : 19 • Al Hujurat : 12 (untuk kena ghibah) • Al Mulk dan Al Qolam (untuk kena hipnotis) • Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas PENYEMBUHAN DARI ‘AIN (4) • Doa doa dari hadits dan salafus shalih َت ِم ْن ش َِر َما َخلَق ِ َّللا التَّا َّما ِ َّ ت ُ َأ ِ عوذُ ِب َك ِل َما
Barang siapa yang singgah pada suatu tempat
kemudian dia berdo'a: 'A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAQ (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan), ' niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu.“ HR Muslim ان ٍ طَ ي ْ ش َ ل ِ ُ ك ْ ن م ة ِ ِ َّم اَّ ت ال ِ َّللا َّ ت ِ ام َ َِ ِ َ ِ أ ل ك ب ام ُ ك ُ ذ ي عُ عي ٍْن ََل َّم ٍة َ َو َها َّم ٍة َو ِم ْن ُك ِل Ibnu Abbas ia berkata; Dahulu Rasulullah saw sering mendo'akan Hasan dan husain dengan mengucapkan: "U'IIDZUKUMAA BIKALIMAATILLAAHITAAMMAH MIN KULLI SYAITHAANIN WA HAMMAH, WA MIN KULLI 'AININ LAAMMAH (Aku melindungi kalian dengan kalimat Allah -Al quran atau asma' dan sifat-Nya- yang sempurna dari setiap syetan dan binatang berbisa serta 'Ain yang dengki)." Beliau juga bersabda: "Demikianlah dahulu Ibrahim melindungi Ishaq dan Isma'il as HR Tirmidzi, dishahihkan Al Albany ت ا َّلًلتِي َّللا التَّا َّما ِ ت َّ ِ َّللا ْال َك ِر ِيم َو ِب َك ِل َما ِ عوذُ ِب َو ْج ِه َّ ِ أَ ُ اج ٌر ِم ْن ش َِر َما يَ ْن ِز ُل ِم ْن ََل يُ َجا ِو ُز ُه َّن بَ ٌّر َو ََل فَ ِ اء َوش َِر َما يَ ْع ُر ُج فِي َها َوش َِر َما ذَ َرأ َ فِي س َم ِال َّ ض َوش َِر َما يَ ْخ ُر ُج ِم ْن َها َو ِم ْن فِت َ ِن اللَّ ْي ِل ْاأل َ ْر ِ ارقاا ط ِ ار ِإ ََّل َ ق اللَّ ْي ِل َوالنَّ َه ِ ط َو ِار ِ ار َو ِم ْن َ َوالنَّ َه ِ ط ُر ُق ِب َخي ٍْر يَا َر ْح َم ُن يَ ْ Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diisrakan, beliau melihat 'Ifrit dari golongan jin mengikutinya dengan membawa sebuah obor api. Setiap menoleh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya. Maka Jibril berkata; "Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kata yang jika engkau membacanya, maka apinya akan pada dan ia akan jatuh tersungkur pada mulutnya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya." Maka Jibril pun berkata; "Bacalah: ' A'UUDZU BI WAJHILLAHIL KARIIMI WA BI KALIMAATILLAHI ATTAAMMITI LATII LAA YUJAAWIZUHUNNA BARRUN WA LAA FAAJIRUN MIN SYARRI MAA YANZILU MINASSAMAA`I WA SYARRI MA YA'RUJU MINHAA WA MIN FINATNIL LAILI WAN NAHAARI WA MIN THAWAARIQIL ALAILI WAN NAHAARI ILLAA THAARIQAN YATHRUQU BI KHAIRIN YA RAHMAN. (Aku berlindung dengan wajah Allah Yang Maha Mulia dan dengan Kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak dilampaui seorang yang baik maupun pendosa, dari kejahatan yang turun dari langit maupun kejahatan yang naik ke arahnya, dan kejahatan yang tertanam di dalam bumi dan yang keluar darinya. Dari fitnah malam dan siang, dan dari bencana malam maupun siang kecuali bencana yang mendatangkan kebaikan, Wahai Dzat Yang Maha Pengasih) . HR Malik dalam Muwaththa’ َُّ صلَّى َّللا َ ِ َّللا َّ ُ ل و س ُ ر َ ى َ ك َ ت ْ ش ا ا َ ذ إ ِ ان َ َ ك ْ ت َ ل اَ ق اهَ أ َّ نَ يك ِ َّ سلَّ َم َرقَاهُ ِجب ِْري ُل قَا َل ِبا ْس ِم َ َّللا يُ ْب ِر َ علَ ْي ِه َو َ َ ش ِر َحا ِس ٍد ِإ َذا َح س َد َ يك َو ِم ْن َ اء يَ ْش ِف ٍ َو ِم ْن ُك ِل َد عي ٍْن َ َوش َِر ُك ِل ِذي dari 'Aisyah istri Nabi SAW dia berkata; "Bila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sakit, Jibril datang meruqyahnya. Jibril mengucapkan; 'Bismillaahi yubriika, wa min kulli daa-in yusyfika, wa min syarri hasidin idza hasad, wa syarri kulli dzi 'ainin.' (Dengan nama Allah yang menciptakanmu. Dia-lah Allah yang menyembuhkanmu dari segala macam penyakit dan dari kejahatan pendengki ketika ia mendengki serta segala macam kejahatan sorotan mata jahat semua makhluk yang memandang dengan kedengkian). HR. Muslim 4055 يك ِم ْن ش َِر َ ش ْي ٍء يُؤْ ِذ َ َِّللا أ َ ْرق َ يك ِم ْن ُك ِل ِ َّ ِبا ْس ِم َ َّللاُ يَ ْش ِف ِ َّ يك ِبا ْس ِم َّللا َ ُك ِل نَ ْف ٍس أ َ ْو َّ عي ِْن َحا ِس ٍد َ ِأ َ ْرق يك bahwa Jibril mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian berkata; "Hai Muhammad, apakah kamu sakit? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Ya. Aku sakit. Lalu Jibril meruqyah beliau dengan mengucapkan; 'Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari kejahatan segala makhluk atau kejahatan mata yang dengki. Allah lah yang menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu.‘ (HR Muslim)