Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA/SPESIFIKASI TEKNIS

PEMASANGAN PENERANGAN JALAN UMUM (MENGGUNAKAN PV)


WILAYAH BAGIAN TENGAH I

I. LOKASI PEMASANGAN

Tersebar di Provinsi Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat
(NTB), Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Timur dengan rincian :
No Nama Paket Provinsi PJU (unit)
1 Jawa Tengah 2.075
2 D.I. Yogyakarta 300
3 Jawa Timur 975
4 Bali 600
5 Pemasangan Penerangan Jalan Umum NTB 455
6 (Menggunakan PV) Wilayah Bagian Tengah I Kalimantan Utara 300
7 Kalimantan Barat 330
8 Kalimantan Tengah 300
9 Kalimantan Selatan 790
10 Kalimantan Timur 900
TOTAL 7.025

II. SPESIFIKASI UMUM

a. Lampu Penerangan Jalan Tenaga Surya


Adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan atau dipasang di
kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan) yang digunakan untuk
menerangi jalan maupun lingkungan di sekitar jalan yang diperlukan termasuk
persimpangan jalan, jalan layang, jembatan dan jalan di bawah tanah; merupakan suatu
unit lengkap yang terdiri dari sumber cahaya, elemen optik, elemen elektrik dan struktur
penopang serta pondasi tiang lampu. Lampu ini d tenagai oleh modul surya
b. Luminasi
Adalah pantulan cahaya lampu oleh permukaan jalan, yang diukur dalam satuan candela
per meter persegi (cd/m²).
c. Sistem Penempatan Menerus
Sistem penempatan lampu penerangan jalan yang menerus/kontinyu di sepanjang jalan
dan atau jembatan.
d. Sistem penempatan parsial (setempat)
Sistem penempatan lampu penerangan jalan pada suatu daerah-daerah tertentu atau
pada suatu panjang jarak tertentu sesuai dengan keperluannya.
e. Fungsi penerangan jalan
Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain:
1) Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan;
2) Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan;
3) Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada
malam hari;
4) Mendukung keamanan lingkungan;
5) Memberikan keindahan lingkungan jalan.

f. Indeks Proteksi

g. Penempatan lampu penerangan


Pada sistem penempatan parsial, lampu penerangan jalan harus memberikan adaptasi
yang baik bagi penglihatan pengendara, sehingga efek kesilauan dan ketidaknyamanan
penglihatan dapat dikurangi. Untuk penempatan PJU terdapat lebih dari 1 tiang, maka
jarak antar tiang lampu PJU berdasarkan tipikal distribusi pencahayaan dan klasifikasi
lampu seperti gambar dibawah ini.
h. Tiang lampu dengan lengan tunggal
Tiang lampu ini pada umumnya diletakkan pada sisi kiri atau kanan jalan. Tipikal bentuk
dan struktur tiang lampu dengan lengan tunggal seperti diilustrasikan pada Gambar
berikut:
i. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah nilai isian dalam persentase dari
komponen produksi dalam negeri termasuk biaya pengangkutannya yang ditawarkan
dalam item penawaran harga barang maupun jasa.
j. Alat Penerangan Jalan berdasarkan kuat pencahayaan terdiri atas:
1) pencahayaan tetap yaitu alat pencahayaan jalan yang kuat pencahayaannya stabil
sepanjang aktif menyala. Alat pencahayaan dipasang pada tempat yang memiliki
densitas dan tundaan lalu lintas tinggi, yang meliputi:
a) tanjakan;
b) turunan;
c) lintas atas (overpass);
d) lintas bawah (underpass) ;dan
e) pindahan ruas jalan ( interchange).

2) pencahayaan adaptif yaitu alat penerangan jalan yang kuat pencahayaannya dan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan pencahayaan pada ruang lalu lintas
berdasarkan kondisi atau lokasi tertentu. Alat pencahayaan ini hanya berlaku untuk
kawasan perkotaan, kawasan komersial, dan kawasan pemukiman. Metode dan
pengaturan pencahayaan sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2018 Tentang Alat Penerangan Jalan. Alat
pencahayaan dipasang dengan mempertimbangkan:
a) aspek lalu lintas jalan, meliputi:
i. volume lalu lintas;
ii. kecepatan lalu lintas;
iii. tundaan lalu lintas;
iv. jenis atau golongan kendaraan yang melintas;
v. komposisi lalu lintas kendaraan dan pejalan
vi. kaki;
vii. distribusi arah pergerakan lalu lintas; dan
viii. geometri jalan.

b) aspek lingkungan, meliputi:


i. periode waktu, pada tengah malam atau waktu tertentu menyesuaikan
kondisi lalu lintas;dan
ii. perubahan kondisi cuaca yang mengakibatkan penerangan alami siang hari
berkurang secara signifikan.

k. Bangunan pondasi Berupa bangunan konstruksi beton bertulang (case in situ atau
precast) dengan finishing plester aci yang memiliki kemampuan untuk menopang beban
konstruksi Alat Penerangan Jalan. Pondasi harus mampu menahan beban stastis dan
beban dinamis. Bangunan pondasi dibuat dengan memperhatikan:
1) dimensi Alat Penerangan Jalan;
2) berat total Alat Penerangan Jalan;
3) struktur tanah lokasi pemasangan;
4) daya dukung tanah;dan
5) faktor cuaca lokasi pemasangan.

Dimensi dan spesifikasi pondasi sesuai gambar teknis terlampir.


III. SPESIFIKASI KHUSUS KOMPONEN PJUTS

1. Umum
PJUTS merupakan jenis alat penerangan jalan dengan kategori sebagai berikut:
a) Berdasarkan jenis lampu yang digunakan: Light Emitting Diode
b) Berdasarkan catu daya listrik yang digunakan: catu daya listrik yang bersumber
dari pemanfaatan energi surya
c) Berdasarkan kuat pencahayaan: pencahayaan adaptif
d) Berdasarkan sistem penempatan: Sistem penempatan parsial (setempat)
2. Spesifikasi Komponen
a) Lampu LED

No Besaran Spesifikasi

1 Daya lampu Maks. 45 Watt

2 Lumens Min. 5200 Lumen

3 Efikasi Min. 130 Lumen/watt

4 Suhu Warna/CCT 4.500 – 5.700 K

5 Temperatur kerja Batas suhu bawah maksimal 5°C


Batas suhu atas minimal 55°C

6 Umur teknis lampu 50.000 jam

7 Dimming power control Otomatis

8 Pengaturan dimming Lumens :


No Lumens Durasi
1 80% 4 Jam
2 40% 3 Jam
3 20% 2 Jam
4 40% 3 Jam
Mengenai waktu nyala disesuaikan dengan
lokasi pemasangan PJU.

9 Sudut penyinaran Adjustable

10 Beam Angle Min. 130°

11 Parameter dan Standar Pengujian Hasil Uji IES LM 79.


Fotometri
Parameter : Daya, Lumens, Efikasi, Suhu
Warna, Beam angle

12 IK Rating IK 08 dibuktikan dengan hasil uji dari


Lembaga independent yang terakreditasi

13 Bahan rumah lampu/armature Diecast/Extrusion Aluminium High Corrosion


Resistance
No Besaran Spesifikasi

14 Ketebalan armature ≥ 2 mm

15 Bahan penutup lampu/lensa Kaca/Flexyglas/PMMA/Tempered glass (kaca


non-acrylic) dengan warna bening/putih
transparan

16 Bolt, nut, washer, screws Bahan tahan karat

17 Index Protection (IP) rumah dan Min. IP 65


penutup lampu
IP dibuktikan dengan hasil uji dari lembaga
independen yang terakreditasi
Standar uji : IEC 60529.1:2001-02

18 TKDN Min 40% dan sertifikat masih berlaku

19 Garansi Barang dan Sistem Min. 5 tahun (diatur dalam dokumen Surat
Pernyataan Garansi.)

20 Sertifikasi - memenuhi SNI wajib luminer untuk


pencahayaan jalan umum (SNI IEC 60598-
2-3:2016) diterbitkan oleh LSpro
terakreditasi KAN.
- ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001
(bagi produsen) dengan sertifikat yang
masih berlaku

21 Penanda Penanda Kementerian ESDM di badan lampu,


menggunakan grafir laser (format terlampir)

b) Modul Surya

No Besaran Spesifikasi

1 Jenis Monocrystaline atau polycrystalline

2 Kapasitas a. Min 1x300 Wp atau


b. Min 2x150 Wp

3 Efisiensi a. Min. 16% (untuk yang min 1x300 Wp)


atau
b. Min. 15% (untuk yang min 2x150 Wp)
Plug-in socket MC4
4 Terminal konektor output

5 Fitur Bypass diode

6 IP junction box Min. IP 65

8 Umur Teknis ≥ 20 tahun


No Besaran Spesifikasi

9 Parameter dan Standar Pengujian Parameter: Daya dan efisiensi


Modul Surya
Standar: SNI 04-3850.2-1995
Lembaga Uji: Independen dalam negeri yang
terakreditasi KAN.

10 TKDN Min. 40% dan sertifikat masih berlaku

11 Garansi Minimal 20 tahun (diatur dalam dokumen


Surat Pernyataan Garansi.)

12 Sertifikasi pabrik - ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001


(bagi produsen) dengan sertifikat yang
masih berlaku

13 Penanda Penanda Kementerian ESDM di dalam kaca


Modul Surya (format terlampir)

c) Baterai

No Besaran Spesifikasi

1 Jenis dan Tipe - Lithium Iron Phospat (Li-FePO4)


- Tipe Prismatik

2 Kapasitas Minimal 24 V dan 40 Ah

3 Tegangan nominal sel 3,2 v + (0,5 V maks) / sell

4 Cycle (Charge & Discharge Umur siklus baterai (pada 80% DOD) min
2000 siklus

5 Posisi/peletakan baterai Baterai diletakkan di dalam box baterai


tersendiri.

6 Box baterai Box Baterai terpasang melekat kuat dengan


bracket modul surya dengan ukuran box yang
disesuaikan dengan ukuran baterai. Box
baterai dikunci baut pengaman di
sekelilingnya. (sesuai gambar teknis
terlampir). Penempatan box baterai harus
diberi jarak dari modul surya sejauh 5 cm.

7 IP box baterai Min. IP 54

8 Proteksi korosi Box baterai - Material : Plat besi/alumunium


- Tebal : Min. 2 mm
- Finishing: powder coating warna putih susu.

9 BMS Menggunakan BMS

10 Temperatur kerja Batas suhu bawah maksimal 10°C


No Besaran Spesifikasi
Batas suhu atas minimal 50°C

11 Parameter dan Standar Pengujian Parameter: Kapasitas (Ah).


baterai
Standar: SNI IEC 61427-1:2018 atau SNI 04-
6392-2000 bagian 8 atau setara SNI 04-
2051.1-2004/ SNI 04-2051.2-2004.
Lembaga Uji: Independen dalam negeri yang
terakreditasi / diterbitkan dari laboratorium
pengujian dalam negeri

12 Pengujian cycle baterai Pengujian dilakukan oleh Lembaga uji luar


negeri atau pengujian internal pabrikan
(Quality Control report dari pabrikan)

13 Garansi Min. 3 tahun (diatur dalam Surat Pernyataan


Garansi.)

14 Sertifikasi pabrikan ISO 9001 dan ISO 14001 atau OHSAS 18001
(bagi produsen) dengan sertifikat yang masih
berlaku.

15 TKDN Min 25% dan sertifikat masih berlaku

16 Penanda Penanda Kementerian ESDM di Box Baterai


yang tampak muka. Penanda menggunakan
sablon (format terlampir).

d) Solar Charge Controller


Mengingat daerah Bali terdapat 1 hari perayaan hari raya nyepi maka untuk PJU
(menggunakan PV) pada Provinsi Bali ini harus dapat dikontrol secara manual.
Kontrol yang dimaksud adalah kontrol jarak jauh (nir kabel) yang berguna sebagai
alat untuk menyalakan atau mematikan lampu PJU (menggunakan PV).

No Besaran Spesifikasi

1 Mode kontrol Maximum power point tracking (MPPT).


Note : untuk Provinsi Bali dilengkapi dengan
perangkat kontrol jarak jauh (Nir Kabel)

2 Proteksi Proteksi:
- Electronic blocking / proteksi untuk
mencegah polarisasi arus listrik balik dari
baterai ke panel surya.
- Polaritas terbalik:
(1) Proteksi jika pemasangan kabel positif &
negatif ke terminal input solar panel
terbalik/salah;
(2) Proteksi jika pemasangan kabel positif &
negatif ke terminal input baterai
terbalik/salah.
No Besaran Spesifikasi

- Over Load
- Short Circuit (hubung singkat)
- Over Charge Voltage
- Over Discharge Voltage
- Over Temperature

3 IP SCC Min. IP 65

4 Efisiensi LED driver Min 90%

5 Garansi Min. 3 tahun (diatur dalam Surat Pernyataan


Garansi.)

6 Sertifikasi - ISO 9001 dan ISO 14001 atau OHSAS


18001 (bagi produsen) dan masih berlaku.

e) Kabel

No Besaran Spesifikasi

1 Modul Surya

a) Jenis Solar Cable, EN 50618, IEC 60332-1, tahan


terhadap sinar ultra violet (UV) dan tahan cuaca
(kisaran suhu sekitar -40ºC hingga 120ºC),
bebas dari unsur halogen, bahan isolasi XLPO,
memiliki isolasi ganda (dua lapisan isolator),
dilengkapi dengan konektor jenis MC4

b) Ukuran Min. 2 x 1.5 mm2

c) Panjang Disesuaikan dengan kebutuhan

2 Lampu LED

a) Jenis NYYHY / NYMHY (SNI)

b) Ukuran Min. 2 x 1.5 mm2

c) Panjang Disesuaikan dengan kebutuhan

3 Baterai

a) Jenis NYYHY / NYAF (SNI)

b) Ukuran Min. 2 x 1.5 mm2

c) Panjang Disesuaikan dengan kebutuhan

4 Diagram pemasangan kabel atau wajib dilengkapi dengan diagram pemasangan


Wiring diagram kabel atau wiring diagram secara lengkap dan
No Besaran Spesifikasi
disertai dengan kode spesifîkasi kabel yang
digunakan

5 Standar Kualitas Menggunakan kabel dengan standar SNI

f) Tiang

No Besaran Spesifikasi

1 Material tiang utama dan lengan Besi baja karbon

2 Bentuk penampang tiang utama oktagonal atau heksagonal

3 Diameter tiang utama Min. 156 mm di baseplate dan mengecil ke


atas (tapered)

4 Ketebalan tiang Min. 3 mm

5 Tinggi tiang tinggi=7 meter

6 Proteksi korosi Hot Deep Galvanized minimal 75 mikron

7 Anti panjat - Letak: Berjarak min 5 m dari baseplate


- Besi beton diameter 10 mm

8 Baseplate - Ukuran: 400 x 400 x 16 mm


- Rib plate: 150 x 100 x 10 mm

9 Bentuk Tiang lengan Pipa bulat

10 Diameter tiang lengan Min 2 inch

11 Panjang lengan dan sudut lengan Sesuai gambar teknis (terlampir)

12 Penanda Penanda Kementerian ESDM di tiang


menggunakan stiker tahan air (hujan) dan
panas (matahari) (format terlampir). Tiang PJU
juga di cat semprot tiga garis berwarna sesuai
gambar teknis (terlampir).

g) Bangunan pondasi tiang

No Besaran Spesifikasi

1 Jenis pondasi Beton cor bertulang

2 Jenis beton Beton K175

3 Kedalaman pondasi Min 1200 mm

4 Ukuran pondasi (p x l) Atas= 600 x 600 mm; Bawah 600 x 600 mm


No Besaran Spesifikasi

5 Rangka tulangan utama - Jenis: Besi beton deform/ulir (D13)

6 Rangka tulangan sengkang - Jenis: Besi beton polos


- Diameter: 10 mm

7 Tinggi sisi permukaan pondasi Min 100 mm


terhadap permukaan tanah

8 Anchor bolt - Material : Baja Karbon Galvanized


- Bentuk: huruf L
(Diameter M22)
- Tinggi: Min 500 mm
- Mur: 2 pcs (diameter menyesuaikan)
(Jumlah: 4 set)
- Finishing cold galvanized

9 Gambar teknis Terlampir

Keterangan:
1. Untuk Komponen Impor, distribusi harus dilengkapi dengan penunjuk resmi dari
Produsen/Pabrikan serta dilengkapi bukti STP dari Kementerian
Perdagangan RI.
2. Untuk komponen tiang disertakan dengan melampirkan surat dukungan dari
Pabrikan Tiang.

IV. SISTEM PJUTS

Sistem PJUTS disusun berdasarkan spesifikasi teknis masing – masing komponen sehingga
dapat dapat berfungsi dengan baik, agar tercapai :
1. Autonomous day untuk menyala selama 3 malam tanpa pengisian baterai;
2. Menyala selama 12 jam setiap malam dengan skema dimming;
3. Struktur PJUTS yang berdiri kokoh;
V.

24
GAMBAR TEKNIS

24

Tiang PJU diberi tanda tiga garis warna


(menggunakan cat semprot metallic)
dengan ketebalan masing-masing 10 cm dan
jarak antar garis berwarna 5 cm
VI. CONTOH DESAIN PENANDA

a. Penanda Modul Surya

b. Penanda Lampu LED

c. Penanda Box Baterai


(sesuai gambar teknis)

d. Penanda Tiang PJU

2020
VII. KUALIFIKASI TAMBAHAN DAN TENAGA AHLI

1. Melampirkan surat pernyataan tidak akan melakukan tindakan penuntutan kepada


Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi – Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral, baik secara materil maupun imateril jika kegiatan ini
tidak disetujui secara anggaran (setuju bahwa kegiatan lelang ini adalah tidak
mengikat jika anggaran tidak disetujui).

2. Memiliki Tenaga Teknis/Terampil dengan kualifikasi minimal kemampuan:

a. 1 (satu) orang Pimpinan Proyek berpendidikan minimal S1 Teknik, memiliki SKA


Madya Elektrikal, dengan pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun.

b. 1 (satu) orang penanggung jawab teknik minimal S1 Teknik, memiliki kompetensi


minimal level 3.

c. 1 (satu) orang Tenaga Teknik Sipil berpendidikan minimal D3 Teknik, memiliki


SKA/SKT Sipil, dengan pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun

d. 3 (tiga) orang Tenaga Teknik, dengan pendidikan minimal SMU/SMK memiliki


kompetensi minimal level 2.

e. 1 (satu) orang Teknisi per provinsi dengan pendidikan minimal SMU/SMK dengan
Pengalaman Kerja 2 (dua) tahun di bidang mekanikal elektrikal.

f. 1 (satu) orang Helper per provinsi dengan Pengalaman Kerja 2 (dua) tahun di bidang
bangunan/Sipil atau elektrikal.

g. 1 (satu) orang Tenaga Administrasi dengan pendidikan minimal SMA/SMK dengan


Pengalaman Kerja 2 (dua) tahun

VIII. PERALATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Untuk terpenuhinya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pemasangan dan
pemeliharaan PJU TS ini, diperlukan peralatan K3. Peralatan yang digunakan adalah yang
terkait perlindungan pekerja pada pekerjaan kelistrikan, pekerjaan fisik pada ketinggian, dan
pekerjaan fisik yang berhubungan dengan benda berat dan tajam dengan detail sebagai
berikut :

No. Gambar Peralatan Spesifikasi

1. Safety Shoes. Sepatu Standar EN ISO 20345:2011


pengaman ini digunakan
Bahan sepatu: kulit atau sintetis
untuk melindungi kaki dari
jatuhan benda tajam dan Penggunaan safety shoes di indoor atau outdoor
berat. Suhu area kerja: panas atau dingin
No. Gambar Peralatan Spesifikasi
Iklim di lingkungan kerja: terik matahari, atau
hujan

2. Safety Helmet/ Helm Proyek. Standar ANSI Z89.1-2014


Peralatan ini digunakan
untuk melindungi kepala dari
jatuhan benda dan sengatan
listrik.

3. Rompi safety. Rompi Memakai Scotchlite reflective material.


keselamatan ini dapat
Memakai warna terang
membuat penggunanya
semakin mudah terlihat oleh Sleeveles
rekan kerjanya sehingga
meminimalisir kecelakaan.

4 Body Harness. berfungsi Standar EN 361, EN 358


sebagai alat pelindung dari
Dengan lanyard double hook
resiko jatuh saat bekerja di
ketinggian. Full Body

5 Safety Gloves. Berfungsi Tipe : Work Glove


untuk melindungi tangan
Material : Leather
perlindungan terhadap percikan api
perlindungn benda tajam atau abrasive
perlindungan paparan panas tingkat sedang
seperti gesekan tali dan panas pengelasan

Catatan : untuk daerah pemasangan PJUTS yang menggunakan alat transportasi air dalam
pelaksanaan pekerjaan, wajib menyediakan lifevest untuk keselamatan pelaksanaan
pekerjaan dan proses pemeriksaan.

IX. BILL OF MATERIAL

Produsen/ Volume
No. Komponen Merek Tipe Kapasitas
Distributor Total
1. Lampu ....... ....... PT...... ........ Watt ........ Unit

2. Modul ....... ....... PT...... ....... Wp ........ Unit


Surya
3. Baterai ....... ....... PT...... .... Ah x .... v ........ Unit
= .... Wh
Produsen/ Volume
No. Komponen Merek Tipe Kapasitas
Distributor Total
4. SCC ....... ....... PT...... ........ ........ Unit

SCC (untuk ....... ....... PT...... ........ ........ Unit


Provinsi Bali
dilengkapi
dengan
perangkat
kontrol jarak
jauh (Nir
Kabel))

5. Tiang ....... ....... PT...... ........ ........ Unit

6. Kabel ....... ....... PT...... ........ ........ Set

X. KURVA S PENYEDIA

Penyedia menyampaikan kurva S dengan jangka waktu tidak melampaui jangka waktu
yang ditentukan dalam SSKK.

XI. METODE PELAKSANAAN PENYEDIA

Penyedia menyampaikan metode pelaksanaan Pemasangan Penerangan Jalan Umum


(Menggunakan PV).

XII. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

Penyedia menyampaikan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) sesuai lampiran SSKK


pada draft kontrak.

XIII. JAMINAN PASOKAN BAHAN BAKU IMPOR

Penyedia membuktikan bahwa Pasokan Bahan Baku Impor terjamin dalam Pengadaan
Komponen PJU TS ini dan menyampaikan dokumen berikut kepada PPK :
1. Surat pernyataan dari manufaktur/produsen bahan baku/komponen/material bahwa
produksi tetap berjalan dan sanggup menyuplai untuk sejumlah quantity kebutuhan PJU
TS dalam paket ini serta pernyataan sanggup medistribusikan barang hingga lokasi
pabrikan komponen PJU TS di Indonesia.
2. Daftar bahan baku/komponen/material yang disuplai dari produsen pada poin 1 (minimal
tercantum nama part, part number, merek, dan nama produsen)
Catatan : Daftar bahan baku/komponen/material pada poin 2 harus sama dengan daftar bahan
baku/komponen/material pada dokumen PO (Purchase Order) dan PIB (Pemberitahuan Impor Barang)

XIV. JAMINAN KEHANDALAN PRODUKSI


Pabrikan komponen PJU wajib menyediakan kapasitas produksi sesuai dengan kebutuhan
dalam paket ini. Waktu produksi ditetapkan maksimal 90 (sembilan puluh) hari kalender dari
terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja dalam SPMK.
Dalam hal ini Pabrikan dan Penyedia wajib :
1. Membuka data terkait kapasitas produksi aktual dan membuka akses ke fasilitas produksi
kepada Pengawas dan atau Tim Teknis PPK
2. Apabila terbukti bahwa kapasitas produksi pabrikan tidak mampu memproduksi sejumlah
sesuai dengan kebutuhan paket dalam kurun waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender
maka Penyedia wajib memindahkan produksinya pada fasilitas Pabrik lain sehingga
secara kapasitas mencukupi.

Anda mungkin juga menyukai