Anda di halaman 1dari 4

1.

Lampiran Materi Pembelajaran


1.1 Materi Pembelajaran Reguler/Materi Pembelajaran Remidial
1.1.1. Masalah Pokok Ekonomi Secara Umum
Secara umum masalah pokok ekonomi adalah kelangkaan yakni keadaan dimana kebutuhan manusia
yang tidak terbatas, sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan sifatnya terbatas, sehingga manusia
harus dapat membuat pilihan kebutuhan mana yang harus didahulukan agar seluruh kebutuhannya dapat
terpenuhi. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat skala prioritas.
1.1.2. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Teori Klasik
Ada tiga sebab masalah ekonomi klasik yaitu:
a. Masalah Produksi
b . Masalah Distribusi
Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.
1) Distribusi langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen langsung kepada konsumen tanpa
melewati perantara. Contohnya seorang penjual martabak memproduksi sendiri dan langsung
menjual dagangannya kepada pembeli (konsumen).
2) Distribusi tidak langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen melalui
perantara. Misalnya melalui pedagang besar (grosir), pedagang kecil (retailer), agen, makelar, komisioner,
eksportir, importir, dan penyalur-penyalur yang lainnya.
c. Masalah Konsumsi
Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebagai berikut:
1) faktor intern, meliputi sikap, kepribadian, motivasi diri, pendapatan seseorang, selera, dan watak
(karakter).
2) faktor ekstern, meliputi kebudayaan, adat istiadat, lingkungan masyarakat, status sosial,
keluarga, dan pemerintah.
1.1.3. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Teori Modern
Pada masa era ekonomi modern, Paul A. Samuelson, seorang ahli ekonomi dai Amerika Serikat
mengemukakan tiga permasalahan utama yang dihadapi dalam perkeonomian, yaitu berkaitan dengan pertanyaan
Apa (what), Bagaimana (how), dan Untuk Siapa barang diproduksi (for whom) :
a. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what)
Bagi pemerintah atau produsen, masalah ekonomi pertama yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah
barang apa (what) yang harus diproduksi dan berapa banyak? Dalam hubungannya dengan masalah tersebut,
pemerintah atau produsen harus memperhatikan barang apa dan berapa banyak yang dibutuhkan oleh mesyarakat.
Kemudian, apakah telah tersedia sumber daya untuk menghasilkan barang tersebut.
Masalah What merupakan masalah apa dan berapa banyak barang yang akan diproduksi yang besar kecilnya
sangat dipengaruhi oleh permintaan masyarakat. Jika permintaan masyarakat meningkat, maka harga akan
cenderung naik dan produsen memperoleh keuntungan, sehingga akan memperbesar produksinya.
Sebaliknya jika permintaan masyarakat menurun, maka harga akan cenderung turun, sehingga
keuntungannnya sedikit dan produsen akan mengurangi produksinya.
b . Bagaimana cara memproduksi barang tersebut (how)
Masalah How merupakan masalah bagaiman a sumber-sumber ekonomi (faktor-faktor
produksi) yang tersedia harus dipergunakan untuk memproduksi barang-barang berkaitan dengan
teknik/cara/metode produksi, tergantung pada gerak harga faktor produksi tersebut. Bila harga faktor
produksi naik, maka produsen akan menghemat penggunaan faktor produksi tersebut dan menggunakan
faktor produksi yang lain. Jadi gerak harga faktor produksi menentukan kombinasi yang digunakan
produsen dalam produksinya.
c. Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi (for whom)
Setelah persoalan bagaimana memproduksi barang dipecahkan. Selanjutnya, yaitu untuk siapa (for whom)
barang diproduksi? Atau siapa yang menikmatinya? Masalah ini berkaitan dengan siapa yang akan menikmati dan
memperoleh manfaat dari barang tersebut. Sebab apa gunanya barang diproduksi secara banyak jika hanya
dinikmati oleh sebagian masyarakat saja.
Masalah for Whom merupakan masalah untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi, sangat
dipengaruhi oleh distribusi barang tersebut. Barang hasil produksi dijual kepada konsumen. Konsumen
membayar harga barang tersebut dari penghasilannya atas penggunaan faktor-faktor produksi. Jadi, gerak
harga barang dan harga faktor produksi akan menentukan distribusi barang yang dihasilkan. Sedangkan
kegiatan distribusi sendiri juga dipengaruhi oleh sistem ekonomi, apakah diatur sepenuhnya oleh pemerintah
atau melalui ketatnya persaingan.
1.1.4. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur atau mengorganisasi seluruh aktivitas ekonomi, baik
ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga masyarakat atau swasta. Aktivitas
ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang meliputi kegiatan
produksi, distribusi, dan konsumsi. Setiap pengusaha atau usahawan sebaiknya mengetahui sistem ekonomi
untuk membantu dan mempermudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehari-hari, karena
sistem ekonomi tersebut tidak dapat lepas dari kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di
bidang ekonomi.
Pada dasarnya, sistem ekonomi bisa dibagi menjadi empat sistem yang mendasar, yaitu sistem ekonomi
tradisional, sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi terpusat, dan sistem ekonomi campura n,
namun selain itu juga masih banyak lagi seperti s istem ekonomi pancasila, sistem ekonomi
islam, dan sebagainya.
1.1.5. Sistem Ekonomi Tradisional
Ciri-ciri Kebaikan Keburukan
1. Kegiatan ekonomi mengandalkan sektor 1. Setiap 1. Tidak ada kerjasama antar
pertanian (agraris) masyarakat individu
2. Belum mengenal perdagangan termotivasi untuk 2. Sulit terjadi kemajuan karena
3. Belum mengenal pembagian kerja menjadi produsen perubahan dianggap tabu
4. Pertukaran dengan sistem barter 2. Produksi 3. Sulit mempertemukan kedua
5. Rumah tangga produksi sekaligus rumah tidak untuk belah pihak yang saling
tangga konsumsi keuntungan membutuhkan
6. Jenis produksi sesuai dengan kebutuhan 3. Dengan 4. Jenis dan jumlah barang yang
7. Hubungan masyarakat bersifat sistem pertukaran diproduksi tidak mencukupi
kekeluargaan barter, masyarakat kebutuhan
8. Keadaan masyarakat statis, cenderung jujur 5. Sulit menetapkan ukuran dari
tradisional,miskin barang yang dipertukarkan

1.1.6. Sistem Ekonomi Sosialis/Komando/Terpusat


Ciri-ciri Kebaikan Keburukan
1. Pemerintah bertanggung 1. Pemerintah bertanggung jawab 1. Hak pribadi dan pilihan
jawab terhadap keputusan penuh dalam perekonomian dibatasi
produksi, konsumsi, dan 2. Relatif tidak ada jurang pemisah 2. Potensi dan daya kreasi
distribusi antara orang kaya dan miskin tidak berkembang
2. Semua faktor produksi 3. Penggangguran terkendali 3. Tidak terdapat kebebasan
dimiliki negara 4. Hasil produksi dapat dinikmati individu
3. Inisiatif dan hak pribadi secara rata 4. Barang yang didistribusikan
dibatasi 5. Mudah melakukan pengendalian tidak selalu sesuai kebutuhan
harga

1.1.7. Sistem Ekonomi Liberal/Pasar/Kapitalis


Ciri-ciri Kebaikan Keburukan
1. Hak milik atas alat produksi di tangan 1. Dapat meningkatkan 1. Menimbulkan
perorangan efisiensi dan kualitas barang persaingan tidak sehat
2. Harga barang ditentukan oleh yang diproduksi 2. Terdapat
permintaan dan penawaran di pasar 2. Terdorong untuk kesenjangan kaya dan
3. Adanya persaingan bebas mengejar kemakamuran bagi miskin
4. Tidak ada campur tangan pemerintah dirinya sendiri 3. Menimbulkan
dalam perekonomian 3. Setiap orang termotivasi monopoli
5. Modal berperan penting mencari keuntungan 4. Terdapat eksploitasi
6. Terbuka kesempatan individu untuk 4. Pemilihan sektor usaha SDM
mengejar keuntungan disesuaikan dengan 5. Pemanfaatan SDA
kemampuan sering tidak
memperhatikan
lingkungan
1.1.8. Sistem Ekonomi Campuran (Sosialis dan Liberal)
Ciri-ciri Kebaikan Keburukan

1. Campur tangan 1. Sektor ekonomi pemerintah dan 1. Jika peran pemerintah mendominasi
pemerintah dalam swasta terpisah secara jelas akan timbul etatisme
perekonomian 2. Fluktuasi harga lebih terkendali 2. Jika peran swasta mendominasi, akan
2. Swasta ikut berperan 3. Hak milik perorangan diakui dan timbul monopoli yang merugikan
dalam perekonomian pemerintah mendorongnya masyarakat
3. Timbul KKN

1.1.9 Sistem Ekonomi Indonesia


Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia berdasar atas demokrasi ekonomi. Apakah pengertian demokrasi
ekonomi? Demokrasi ekonomi menunjukkan arti bahwa produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk
semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan,
bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945, serta GBHN,
sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi Pancasila”.
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai berikut.
a.Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas- asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta
pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
e.Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
f. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan
penghidupan yang layak.
g. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
h. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak
merugikan kepentingan umum.
Selain ciri-ciri positif demokrasi ekonomi Pancasila yang disebutkan di atas, ada pula ciri-ciri negatif dalam demokrasi
ekonomi Pancasila. Adapun ciri-ciri negatif dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus dihindarkan di antaranya
sebagai berikut.
a. Sistem free fight liberalism, yakni yang
menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
b. Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi
bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
c. Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu
kelompok.
1.1.10 Karakteristik Perekonomian Indonesia menurut UUD 1945 Pasal 33
Karakteristik Perekonomian Indonesia menurut UUD 1945 Pasal 33. Berdasarkan bunyi ayat dalam pasal 33 tersebut
dapat diketahui karakteristik perekonomian Indonesia diantaranya sebagai berikut:
a. Kekeluargaan menjadi asas mendasar dalam demokrasi ekonomi Indonesia
b. Peran negara sangat penting dalam mengelola sumber daya ekonomi yang penting bagi masyarakat
c. Kemakmuran masyarakat menjadi prioritas utama dalam oengelolaan sumber daya ekonomi yang terdapat ditanah air
Indonesia
d. Melarang adanya penguasaan sumber daya alam ditangan perorangan atau pihak – pihak tertentu
e. Perekonomian Indonesia ditopang oleh tiga pelaku utama yaitu Koperasi, BUMN dan Badan Usaha Milik Swasta yang
mewujudkan demokrasi ekonomi yang bercirikan mekanisme pasar
f. Jiwa dari pasal 33 UUD 1945 yang berlandaskan semangat sosial, menempatkan penguasaan terhadap sumber daya untuk
kepentingan publik pada negara
g. Kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional menjadi prinsip dasar yang harus diperhatikan oleh setiap pelaku ekonomi di
Indonesia
1.1.11 Nilai-nilai Dasar Perekonomian Indonesia Menurut UUD 1945 Pasal 33
Berdasar UUD 1945 pasal 33 dapat diketahui beberapa nilai dasar yang menjadi indentitas perekonomian Indonesia
antara lain:
1. Kekeluargaan
Kekeluargaan menjadi nilai dasar yang paling wajib diiwujudkan oleh setiap pelaku ekonomi Indonesia. Hal tersebut
dipesankan secara langsung oleh ayat 1 pasal 33 UUD 1945. Kekeluargaan menggambarkan semangat kebersamaan dalam
mengelola sumber daya ekonomi yang terdapat di Indonesia untuk digunakan sebesar – besarnya bagi kemakmuran bersama.
2. Kerjasama
Kerjasama lebih penting dibanding persaingan dalam melakukan kegiatan ekonomi Indonesia, sehingga persaingan yang
menjadi ciri khas ekonmi kapitalis sangat bertentangan dengan semangat pasal 33, terlebih persaingan yang tidak sehat yang
menggiriang kepada meonopoli pemanfaatan sumber daya ekonomi dan monopoli kemakmuran oleh sekelompok orang.
3. Gotong royong
Gotong royong menjadi identitas penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk dalam ekonomi sehingga manfaat
dari bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
4. Keadilan
Keadilan menjadi hal penting dalam setiap kegiatan ekonomi di Indonesia, sehingga setiappelaku ekonomi dapat memperoleh
bagian sesuai dengan prestasi kerjanya atau sesuai dengan konribusinya dalam kegiatan ekonomi.
5. Kemandirian
Kemandirian menjadi nilai dasar yang mencerminkan ketidaktergantungan bangsa Indonesia kepada pelaku ekonomi asing.
Dengan semangat kemandirian, bangsa Indonesia dapat melakukan swasembada pada setiap bidang ekonomi yang menguasai
hajat hidup orang banyak.
1.1.12 Sistem Ekonomi Islam
Sistem ini bercirikan dengan memasukan nilai – nilai islam sebagai variabel dalam kebijakan ekonominya. Prinsip
keadilan pada sistem ini yaitu setiap orang berhak menerima imbalan sesuai dengan prestasi selama tidak merugikan orang
lain berupa kecurangan dan judi untung – untungan. Dalam kehidupan ekonomi sistem ekonomi Islam dapat dilihat
penerapanya pada:
a. Islamic Development Bank (IDB) atau Bank Pembangunan Islam yang tidak menerapkan sistem bunga dan ternyata
mampu bersaing dengan bank – bank kapitalis dari negara barat.
b. Bank – bank Islam seperti Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama di negara Indonesia dan lembaga – lembaga
keuangan syariah
c. Pusat – pusat perdagangan yang berdasarkan syariah
Karakteristik sistem ekonomi Islam, diantaranya sebagai berikut:
a. Pemilikan barang bukanlah penguasaan mutlak atas sumber – sumber ekonomi, tetapi kemampuan untuk memanfaatkanya
b. Lamanya kepemilikan manusia atas suatui benda terbatas pada lamanya manusia hidup didunia ini
c. Kerja sama antar pelaku kegiatan ekonomi merupakan watak masyarakat ekonomi menurut ajaran Islam
d. Mencegah penindasan ekonomi (distribusi kekayaan) dengan tidak merata

Anda mungkin juga menyukai