Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pemeliharaan/servis Engine dan komponen-komponennya
dengan kode OPKR. 20-001-2 B membahas tentang prosedur
perawatan/servis engine gasoline/motor bensin secara berkala.
Materi kompetensi yang terdapat pada modul ini merupakan sub
kompetensi dari kompetensi pemeliharaan/servis engine secara
keseluruhan. Apabila siswa menguasai sub kompetensi ini, akan mudah
mempelajari kompetensi yang lainnya, terutama yang terkait dengan
perbaikan engine. Dalam dunia perotomotifan, perawatan/servis engine
secara berkala dikenal dengan sebutan Tune-up engine.
Setelah melaksanakan modul ini diharapkan siswa dapat
memahami prosedur perawatan/servis engine gasoline dan komponen-
komponennya, serta dapat melakukan perawatan/servis engine dan
komponen-komponennya secara berkala. Kompetensi yang terdapat
dalam modul ini akan membekali siswa pengetahuan dan ketrampilan
serta sikap yang benar yang terkait dengan setiap pekerjaan
perawatan/servis engine secara berkala, sehingga siswa memiliki
kemampuan yang dapat diterapkan di dunia industri perotomotifan.
Modul ini dibagi menjadi 2 kegiatan belajar yaitu: kegiatan belajar
1 prosedur perawatan/servis engine bensin dan komponen-
komponennya secara berkala dan kegiatan belajar 2 prakteik
perawatan/servis engine gasoline dan komponen-komponennya secara
berkala.

B. PRASYARAT

Modul OPKR-20-001-2 B 1
Sebelum memulai modul ini, siswa harus sudah menyelesaikan
modul OPKR.10-016 B tentang K3, OPKR. 10-017 B tentang penggunaan
peralatan dan perlengkapan tempat kerja, modul OPKR. 10-010 B
Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur modul OPKR. 20-001-1 B
Prinsip kerja engine dan identifikasi komponen-komponen engine, serta
modul lainnya yang harus dipelajari lebih awal sesuai dengan peta
kedudukan modul.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Petunjuk Bagi Siswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam
mempelajari materi modul ini, langkah-langkah yang perlu
dilaksanakan antara lain:
a. Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian
materi yang ada pada kegiatan belajar. Bila ada materi
yang kurang jelas, siswa dapat bertanya pada guru yang
mengampu kegiatan belajar tersebut. Kerjakanlah setiap
tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa
besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-
materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
b. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik,
perhatikanlah hal-hal berikut ini:
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang
diberikan.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum)
dengan baik.
3) Sebelum melaksanakan praktik, siapkan alat dan bahan
yang diperlukan secara cermat (lihat lembar kerja).
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar

Modul OPKR-20-001-2 B 2
5) Untuk melakukan kegiatan belajar praktik yang belum
jelas, harus meminta ijin guru lebih dahulu.
6) Setelah selesai praktik, kembalikan alat dan bahan ke
tempat semula.
c. Siswa dinyatakan lulus, bila sudah dapat menjawab
seluruh soal dengan benar tanpa melihat buku atau kunci
jawaban, serta dapat melakukan praktik sesuai standar
minimal yang ditentukan. Bila belum berhasil siswa wajib
mengulang.
d. Bila siswa sudah dinyatakan berhasil, siswa bersama
guru dapat membuat rencana uji kompetensi dengan
menghadirkan lembaga sertifikasi profesi setempat yang telah
diakui keberadaannya, untuk mendapatkan pengakuan
kompetensi dengan sertifikat.
e. Konsultasikan dengan guru pada saat merencanakan proses
belajar, saat menemui kesulitan dalam menjawab soal-soal
maupun saat melakukan praktik, ataupun bila memerlukan
sumber belajar yang lain. Dapat mengkomunikasikan dengan
guru bila membutuhkan pendamping dari industri pada saat
belajar, juga saat akan mengerjakan modul berikutnya.

2. Petunjuk Bagi Guru


Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk:
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru,
dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajarnya.
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses
sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.

Modul OPKR-20-001-2 B 3
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika
diperlukan.
f. Membantu siswa mencarikan pendamping dari industri
bila diperlukan.
g. Mencatat hasil kemajuan belajar siswa.
h. Melaksanakan penilaian internal.
i. Menjelaskan pada siswa apabila ada yang perlu dibenahi
dan merundingkan pada siswa rencana pemelajaran
berikutnya.

D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar
dalam modul ini siswa diharapkan:
1. Memahami prosedur perawatan/servis engine bensin dan
komponennya.
2. Dapat melakukan pekerjaan perawatan/servis engine bensin secara
berkala.

E. KOMPETENSI

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SUB KRITERIA LINGKUP
KOMPETENSI KINERJA BELAJAR PENGETAHUA
SIKAP KETRAMPILAN
N
1.Memelihar *Pemelihara *Komponen *Menerapka *Prosedur *Melakukan
a/servis an/servis -komponen n pemeliharaan perawatan/
engine dan engine engine SOP dalam / servis engine
komponen- dan yang perlu pemelihara servis. dan
komponenny komponen- diperiksa/ an/servis *Persyaratan komponennya.
a komponenn diservis. engine dan keamanan
ya komponenn peralatan/
dilakukan *Data ya. komponen.
tanpa spesifikasi *Persyaratan
menyebabk pabrik. *Menerapka keamanan
an n K3. dan
kerusakan *Prosedur keselamatan
terhadap pemelihara *Melaksana diri.

Modul OPKR-20-001-2 B 4
komponen an/ servis. kan
atau sistem kegiatan
lainnya. yang
*Informasi komplek
yang benar dan tidak
diakses dari rutin,
spesifikasi menjadi
pabrik. mandiri dan
*Seluruh bertanggun
kegiatan g jawab
servise,baik untuk
proses,hasil pekerjaan
data harus yang
sesuai lainnya.
SOP,K3

F. CEK KEMAMPUAN AWAL


Sebelum siswa mempelajari modul ini, siswa dapat mencoba
mengerjakan soal-soal yang ada pada lembar soal formatif. Bila siswa
merasa dapat mengerjakan soal-soal formatif, guru pembimbing dapat
melakukan tes kepada siswa yang bersangkutan dan bila hasilnya benar
pembimbing dapat menyediakan bagi siswa tersebut modul berikutnya.
Tetapi bila siswa belum bias, maka harus melanjutkan mempelajari
modul ini.

Modul OPKR-20-001-2 B 5
BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
Rencanakanlah setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di
bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai
mempelajari setiap kegiatan belajar.

Alasan
Tangga Tempat Paraf
Jenis Kegiatan Waktu Perubaha
l Belajar Guru
n
1. Prosedur
perawatan/servis engine
bensin.
2. Melakukan
perawatan/servis engine
bensin.

B. Kegiatan Belajar

Modul OPKR-20-001-2 B 6
Kegiatan Belajar 1: Prosedur Perawatan/servis Engine Bensin
a. Tujuan Kegiatan Belajar
Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen yang memerlukan
perawatan, serta prosedur perawatan engine bensin.
b. Uraian Materi
Prosedur Perawatan Engine Bensin
Engine yang sudah dioperasikan akan mengalami perubahan
fisik pada komponen-komponennya seperti pada: blok motor,
kepala silinder, mekanik katup, poros engkol, kelengkapan
piston, poros nok dan yang lainnya. Perubahan fisik tersebut
dapat mengganggu kinerja engine. Untuk mengatasi hal tersebut
perlu dilakukan perawatan secara rutin/berkala, agar tingkat
perubahan yang terjadi dapat ditekan seminimal mungkin.
Perawatan rutin komponen-komponen engine dilakukan tidak
secara langsung pada komponen-komponen tersebut di atas,
tetapi pada sistem-sistem yang mendukung kinerja engine.
Pada industri perotomotifan perawatan rutin terhadap
komponen-komponen engine disebut dengan Tune-up engine.
Adapun perawatan yang dimaksud meliputi:

1. Perawatan Sistem Pendinginan


Gangguan pada sistem pendinginan secara umum akan
berakibat meningkatnya suhu kerja engine yang akhirnya
akan mengganggu kinerja engine. Gangguan langsung yang
dirasakan antara lain: tenaga berkurang, bahan bakar boros,
komponen-komponen engine mengalami kerusakan pekerjaan
perawatan berkala pada sistem pendinginan meliputi:

a) Pemeriksaan tinggi permukaan air


pendingin

Modul OPKR-20-001-2 B 7
Periksa ketinggian air pendingin yang terdapat pada
tangki Penampungan (Reservoir). Jika tinggi air kurang
isilah hingga garis FULL.

Gambar 1. Pemeriksaan tinggi air

b) Memeriksa kondisi air pendingin


Periksalah air pendingin kemungkinan kotor terdapat karat
atau tercemar oli.

Gambar 2. Pemeriksaan kondisi air pendingin

c) Memeriksa sistem pendinginan


Periksalah kemungkinan terjadi:
1) Kerusakan fisik pada radiator atau slang radiator.
2) Kerusakan pada klem slang radiator.

Modul OPKR-20-001-2 B 8
3) Kisi-kisi radiator berkarat.
4) Kebocoran pada pompa air, pipa radiator
(core),penguras.

Gambar 3. Pemeriksaan sistem pendinginan

d) Memeriksa kerja tutup radiator


Dengan menggunakan alat tes tutup radiator (Radiator cap
tester) periksalah kondisi pegas dan katup vakum dari tutup
radiator. Tutup perlu diganti bila tekanan pembukaan
dibawah angka spesifikasi pabrik, atau jika secara fisik
rusak.
Tekanan pembukaan katup :
STD : 0,75 – 1,05 kg/cm2
Limit : 0,6 kg/cm2
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Modul OPKR-20-001-2 B 9
Gambar 4. Pemeriksaan kerja tutup radiator

e) Memeriksa tali kipas


1) Tali kipas diperiksa secara visual kemungkinan terjadi:
Retak, perubahan bentuk, aus atau terlalu keras.
terkena oli atau paslin/grease.
2) Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.

Gambar 5. Pemeriksaan tali kipas secara visual

f) Memeriksa dan menyetel tegangan tali


kipas
Dengan tekanan 10 kg/cm2, tekan tali seperti pada gambar
defleksi/kelenturan tali :
Pompa air – Alternator : 7 – 11 mm
Engkol – Kompressor : 11 – 14 mm
Bila tidak memenuhi spesifikasi pabrik lakukan penyetelan
tali kipas dengan SST penyetel tali kipas.

Modul OPKR-20-001-2 B 10
Tegangan tali kipas :
Baru : 100 – 150 Lbs
Lama : 60 – 100 Lbs.
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gambar 6. Pemeriksaan tegangan tali kipas

Gambar 7. Penyetelan tegangan tali kipas

2. Membersihkan saringan udara/Air filter


Gangguan pada saringan udara akan berakibat tenaga engine
berkurang dan bahan bakar boros. Adapun prosedur
perawatannya seperti berikut:
a) Melepas saringan udara dari engine. Jangan
sampai ada benda yang masuk ke karburator.
b) Hembuskan tekanan udara dari sisi dalam
elemen.

Modul OPKR-20-001-2 B 11
c) Bila elemen rusak atau terlalu kotor supaya
diganti.

Gambar 8. Membersihkan elemen saringan udara

3. Memeriksa Baterai
Kemampuan kerja baterai akan mengalami penurunan seiring
dengan pemakaian. Kinerja baterai yang kurang baik akan
menyebabkan: sulit untuk menstarter engine, gangguan pada
sistem penerangan dan peralatan tambahan (assesoris).
Perawatan baterai meliputi:

a) Pemeriksaan secara visual:


Periksa baterai kemungkinan:
1) Penyangga baterai berkarat.
2) Terminal longgar, berkarat atau rusak.
3) Kotak baterai rusak atau bocor.

Modul OPKR-20-001-2 B 12
Gambar 9. Pemeriksaan baterai secara visual

b) Mengukur berat jenis elektrolit


1) Memeriksa berat jenis baterai dengan hydrometer
Berat jenis : 1,25 – 1,27 pada suhu 200 C
2) Periksa jumlah elektrolit pada setiap sel. Ketinggian
elektrolit harus berada antara garis Uper level dan lower
level.

Gambar 10. Pemeriksaan elektrolit baterai

4. Memeriksa Sistem Pelumasan


Sistem pelumasan merupakan bagian vital pada engine.
Gangguan pada sistem pelumasan akan berakibat: suhu
engine meningkat berlebihan, komponen-komponen engine
cepat aus dan tenaga mesin akan terasa berkurang. Perawatan
pada sistem pelumasan meliputi:
a) Memeriksa tinggi oli

Modul OPKR-20-001-2 B 13
Tinggi oli harus berada antara garis L dan F, bila kurang
harus ditambah, periksalah kemungkinan ada kebocoran,
dan perbaikilah.

Gambar 11. Pemeriksaan tinggi oli

b) Memeriksa kondisi oli


Periksa oli kemungkinan kotor, tercemar air atau sudah
berubah warna karena terbakar.

Gambar 12. Pemeriksaan kondisi oli

c) Mengganti saringan oli (oil filter)


1) Membuka saringan oli dengan SST.
2) Pasang saringan oli baru dengan tangan sampai
kencang.

Modul OPKR-20-001-2 B 14
3) Hidupkan mesin dan periksa kebocoran.
4) Matikan mesin dan periksa tinggi oli, bila kurang
ditambah.

Gambar 13. Melepas saringan oli

Gambar 14. Memasang saringan oli

5. Memeriksa, membersihkan dan menyetel busi


Busi adalah komponen yang memberikan loncatan api untuk
proses pembakaran. Bila busi kotor, rusak akan berakibat:
tenaga engine kurang, engine tidak dapat idel, pincang dan
sulit distarter. Perawatan busi meliputi:
a) Pemeriksaan busi secara visual
1) Kemungkinan retak, kerusakan pada ulir atau isolator.
2) Keausan pada elektroda.

Modul OPKR-20-001-2 B 15
3) Gasket rusak atau berubah bentuk.
4) Elektroda terbakar atau kotor berlebihan.

Gambar 15. Pemeriksaan busi secara visual

b) Membersihkan busi
1) Jangan menggunakan pembersih busi terlalu lama.
2) Hembuskan kompoun dan karbon pembersih dengan
udara tekan
3) Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator.

Gambar 16. Membersihkan busi

c) Menyetel celah busi

Modul OPKR-20-001-2 B 16
Memeriksa semua celah busi dengan alat pengukur celah.
Jika diperlukan setelah celah busi dengan membengkokkan
elektroda busi.

Gambar 17. Penyetelan celah busi


6. Memeriksa kabel tegangan tinggi
Gangguan kabel tegangan tinggi pengapian akan berakibat:
engine sulit distarter, tidak dapat idel, pincang dan tenaga
kurang. Hal ini dapat terjadi karena tahanan kabel menjadi
sangat besar. Periksalah semua kabel tegangan tinggi tahanan
kabel: kurang dari 25 kΩ .

Gambar 18. Cara melepas kabel busi

Modul OPKR-20-001-2 B 17
Gambar 19. Cara memeriksa tahanan kabel busi

7. Distributor
Gangguan pada distributor akan berakibat kinerja sistem
pengapian tidak sempurna, yang akhirnya akan mengganggu
kinerja engine: engine sulit distart, tenaga kurang, panas
berlebihan dan komponen-komponen utama engine cepat
rusak. Adapun perawatannya meliputi:
a) Memeriksa tutup distributor
Periksa tutup distributor serta rotor dari kemungkinan:
1) Retak, berkarat, kotor atau terbakar.
2) Terminal-terminal kotor atau terbakar.
3) Pegas karbon terminal tengah lemah atau macet.

Modul OPKR-20-001-2 B 18
Gambar 20. Pemeriksaan tutup distributor

b) Menyetel celah platina atau celah udara


1) Jika platina aus, rusak atau terbakar ganti yang baru.
2) Stel celah platina : celah blok : 0,45 mm
3) Stel celah udara antara rotor dan proyeksi koil
(pengapian elektronik). Celah udara : 0,2 – 0,4 mm

Gambar 21. Cara penyetelan platina atau celah udara

c) Memeriksa sudut Dwell


Periksa sudut dwell dengan Dwell tester.
Sudut dwell : 50 0
– 54 0

Modul OPKR-20-001-2 B 19
Gambar 22. Pemeriksaan sudut dwell

d) Memeriksa saat pengapian


Stel putaran mesin pada putaran idel, oktan selector pada
posisi standar. Pada putaran maksimal 950 Rpm saat
pengapian antara 50 –15 0
sebelum TMA (sesuaikan
dengan spesifikasi pabrik).
Penyetelan pengapian dengan merubah posisi distributor
serta menggunakan alat Timing light.

Jangan menyetel dengan Oktan selector.

Gambar 23. Penyetelan saat pengapian

e) Memeriksa kerja governor advancer


1) Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar
searah putaran rotor dan dilepas.
2) Rotor tidak boleh terlalu kendor.

Modul OPKR-20-001-2 B 20
Gambar 24. Pemeriksaan Governoor advancer

f) Memeriksa governor advancer dengan engine hidup


Hidupkan engine dan lepaskan slang vakum pada
distributor. Saat pengapian berubah-ubah sesuai putaran
engine.

Gambar 25. Pemeriksaan Governoor advancher dengan engine


hidup

g) Memeriksa kerja Vacum advancer


Hubungkan slang vakum pada distributor. Oktan selector
akan berubah-ubah sesuai putaran engine.

Modul OPKR-20-001-2 B 21
Gambar 26. Pemeriksaan Vacum advancer

8. Menyetel Celah Katup


Perubahan pada setelan celah katup akan berakibat
pemasukan gas baru dan pengeluaran gas bekas terganggu
dan akan menyebabkan tenaga engine berkurang, putaran idel
terganggu dan suara berisik. Adapun prosedur penyetelannya
sebagai berikut:
a) Menepatkan tanda timing
1) Panaskan engine kemudian matikan
2) Tepatkan silinder no 1 pada TOP kompresi
b) Mengencangkan baut-baut kepala silinder dan
penumbuk katup.
1) Baut kepala silinder: 5,4 – 6,6 kg.m
2) Baut penumbuk katup: 1,8 – 6,6 kg.m

Modul OPKR-20-001-2 B 22
Gambar 27. Pengencangan baut kepala silinder dan penumbuk
katup.

c) Menyetel Celah Katup


Celah katup diukur di antara batang katup dengan lengan
penumbuk (Rocker arm).
Celah katup hisap: 0,20 mm, katup buang: 0,30 mm
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gambar 28. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 1

Putar satu kali putaran (360 ), stel pada TOP kompresi


0

silinder 4.

Modul OPKR-20-001-2 B 23
Gambar 29. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 4

9. Memeriksa Karburator
Untuk penyetelan karburator gunakan manual sesuai
jenis karburator dan merek kendaraannya.
Gangguan pada sistem karburator akan berakibat: tenaga
engine berkurang, putaran idel tidak baik dan bahan bakar
boros. Perawatan pada sistem karburator meliputi:

a) Memeriksa katup trotel


1) Katup trotel harus membuka penuh saat pedal gas
ditekan penuh.
2) Penyetelan dilakukan melalui kabel gas atau baut
penyetop pedal gas.

Gambar 30. Pemeriksaan katup trotel

Modul OPKR-20-001-2 B 24
Gambar 31. Penyetelan pembukaan katup trotel

b) Memeriksa Pompa Akselerasi


Bensin harus menyemprot keluar dari Jet saat katup trotel
terbuka.

Gambar 32. Pemeriksaan pompa akselerasi.

c) Memeriksa Katup Cuk Konvensional


Katup cuk harus membuka penuh bila tombol cuk ditarik
penuh dan menutup penuh bila tombol dilkembalikan.

Gambar 33. Pemeriksaan katup cuk saat tombol ditarik

Modul OPKR-20-001-2 B 25
Gambar 34. Pemeriksaan katup cuk saat tombol dilepas

d) Memeriksa Pembuka Cuk Otomatis


1) Memeriksa BVSV mesin dalam keadaan dingin, suhu
air dibawah 30 0C, lepaskan slang vakum dari pembuka
cuk.

Gambar 35. Pelepasan slang vakum penarik cuk

2) Menarik tombol cuk, menekan pedal gas sekali dan


menghidupkan engine.

Modul OPKR-20-001-2 B 26
Gambar 36. Penarikan tombol cuk engne hidup dan digas

3) Pasang kembali slang vakum, penghubung cuk tidak


bergerak.

Gambar 37. Pemeriksaan penghubung cuk

4) Memeriksa BVSV keadaan engine panas. Hidupkan


mesin sampai suhu kerja, matikan lalu lepaskan slang
vakum dari pembuka cuk.

Modul OPKR-20-001-2 B 27
Gambar 38. Pelepasan slang vakum dari penghubung cuk

5) Tarik tombol penuh, tekan pedal gas sekali, dan


kembalikan tombol posisi setengah.

Gambar 39. Tombol cuk posisi setengah

6) Pastikan nok idel tinggi pada langkah kedua, dan


hidupkan engine.

Modul OPKR-20-001-2 B 28
Gambar 40. Pengecekkan nok idel tinggi pada langkah
kedua

7) Pasang kembali slang vakum, pastikan linkage cuk


bergerak dan nok idel tinggi dibebaskan pada langkah
ketiga. Pada saat tombolcuk ditekan habis, putaran
engine kembal idel. Perhatikan gambar berikut:

Gambar 41. Nok idel tinggi pada langkah ketiga

10. Penyetelan Putaran dan Campuran Idel


(Gunakan selalu buku manual sesuai merek
kendaraan dan Tahun pembuatannya).
Dalam penyetelan putaran dan campuran idel, perlu
diperhatikan hal-hal berikut:
a) Saringan udara dalam keadaan terpasang
b) Suhu air pendingin normal (suhu kerja)
c) Katup cuk terbuka penuh
d) Semua perlengkapan tambahan dimatikan

Modul OPKR-20-001-2 B 29
e) Semua saluran vakum terpasang
f) Transmisi pada posisi netral
g) Saat pengapian benar-benar tepat (sudah distel)
h) Tachometer dan pengukur vakum terpasang
i) Pengukur CO pada posisi NOL siap pakai.

a) Lepaskan slang HIC dan sumbatlah ujung


slangnya.

Gambar 42. Pelepasan slang HIC

b) Membuka kap pembatas idel


Membuka kap pembatas idel pada skrup pengatur
campuran idel jika terpasang seperti gambar berikut:

Gambar 43. Cara membuka kap pembatas idel

Modul OPKR-20-001-2 B 30
c) Menyetel idel pada putaran spesifikasi
Menyetel putaran idel pada putaran spesifikasi (600-
800 Rpm), dengan jalan menyetel sekrup pengatur
seperti berikut:

Gambar 44. Penyetelan putaran idel

d) Menyetel vakum maksimum


Stel hingga vakum maksimum dengan memutar sekrup
pengatur campuran idel dengan SSTseperti berikut:

Modul OPKR-20-001-2 B 31
Gambar 45. Penyetelan vakum maksimum

e) Menyetel putaran dan campuran idel


Ulangi penyetelan putaran dan campuran hingga vakum
benar-benar maksimum seperti berikut:

Gambar 46. Penyetelan putaran dan campuran idel

f) Cek putaran dan campuran idel


Pengecekan setelan putaran dan campuran idel dengan
menarik link gas kemudian melepaskan kembali.
Pastikan Rpm kembali ke posisi spesifikasi seperti
berikut:

Modul OPKR-20-001-2 B 32
Gambar 47. Pengecekan setelan putaran dan campuran idel
11. Mengukur Konsentrasi CO Pada Gas Buang
a) Menaikkan putaran sekitar 200 Rpm selama 30 – 60 detik.
b) Tunggu 1 menit, baru lakukan pengukuran. Pengukuran
harus dilakukan selama 3 menit seperti berikut:

Gambar 48. Pengukuran konsentrasi CO

c) Jika seluruh pekerjaan penyetelan sudah selesai,


kembalikan slang katup HIC seperti semula dan pasang
kap pembatas idel yang baru seperti berikut:

Modul OPKR-20-001-2 B 33
Gambar 49. Pemasangan slang katup HIC dan Kap
pembatas idel.

12. Memeriksa Tekanan Kompresi Engine


a) Panaskan engine sampai suhu kerja
b) Lepas semua busi

Gambar 50. Melepas busi

c) Melepas kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar


aliran skunder terputus.

Modul OPKR-20-001-2 B 34
Gambar 51. Pelepasan kabel tegangan tinggi koil

d) Memasang kompresi tester pada lubang busi, buka trotel


penuh dan start engine pada putaran: 250 Rpm selama
maksimal 3 detik. Baca hasil pengukuran antara 9 – 12
kg/cm2 (sesuaikan dengan manual merek kendaraan)
yang diukur.

Gambar 52. Pemeriksaan tekanan kompresi

c. Rangkuman
1. Perawatan komponen-komponen engine
dilaksanakan dengan pekerjaan Tune-up engine.
2. Tune-up engine: mengembalikan kinerja engine
secara maksimal dengan memelihara, menyetel dan
mengganti komponen yang mendukung kinerja engine.
3. Pekerjaan Tune-up meliputi:
a) Sistem pendingin
b) Tali kipas
c) Saringan udara
d) Baterai
e) Oli mesin

Modul OPKR-20-001-2 B 35
f) Busi
g) Kabel tegangan tinggi
h) Distributor
i) Baut kepala silinder dan penumbuk katup
j) Celah katup
k) Karburator
l) Putaran idel
m) Konsentrasi CO
n) Tekanan kompresi.
4. Alat tes sistem pendinginan adalah Radiator
tester.
5. Pengukuran tegangan tali kipas antara pompa
air dan alternator, antara engkol dan kompressor.
6. Pengukuran baterai meliputi: kondisi terminal,
kondisi kotak baterai dan berat jenis elektrolit.
7. Perawatan sistem pelumasan: kondisi dan
kapasitas oli, penggantian saringan oli.
8. Perawatan busi: membersihkan , menyetel atau
mengganti busi.
9. Tahanan kabel tegangan tinggi kurang dari 25
kΩ .
10. Pemeriksaan distributor meliputi: tutup
dan terminal-terminal tutup distributor,rotor, governor
advancer, vakum advancer, penyetelan celah platina dan
sudut dwell.
11. Prosedur menyetel pengapian: hidupkan
engine, pasang timing light, lihat tanda penyesuai, tepatkan
dengan menggerakkan distributor.
12. Prosedur menyetel celah katup:
Kencangkan baut kepalasilinder dan penunjang batang

Modul OPKR-20-001-2 B 36
penumbuk, posisikan tanda timing pada TOP kompresi
silinder 1, setel katup buang silinder 1 dan 3 dan katup
masuk silinder 1 dan 2. Putar 360 0 Setel katup masuk dan
buang yang belum disetel.
13. Pemeriksaan Karburator meliputi: kerja
trotel,pompa akselerasi, cuk, pembuka cuk, putaran dan
campuran idel.
14. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
menyetel putaran dan campuran idel: air filter terpasang,
suhu air normal, cuk membuka penuh, perlengkapan
tambahan mati, semua slang vakum terpasang, transmisi
netral, pengapian tepat, tacho dan pengukur vakum
terpasang dan meteran CO posisi NOL siap pakai.
15. Prosedur tes tekanan kompresi: Panaskan
engine, membuka semua busi, melepas kabel tegangan
tinggi koil, memasang alat tes, menstarter engine dan
membaca hasil pengukuran.

d. Tugas
1. Carilah dan pelajarilah minimal dua buku manual suatu
kendaraan bermesin bensin, pelajarilah pada bagian Tune-up
engine.
2. Catatlah dalam buku tugas merek kendaraan yang
dipelajari, dan bagian komponen yang memerlukan penyetelan
serta spesifikasi penyetelannya.

e. Tes formatif
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Tune-up engine.
2. Sebutkan 15 pekerjaan Tune-up engine.

Modul OPKR-20-001-2 B 37
3. Sebutkan 8 alat tester yang digunakan untuk
pekerjaan Tune-upmotor bensin.
4. Sebutkan 5 pekerjaan tune-up pada sistem
pendingin.
5. Sebutkan 4 pemeriksaan pada baterai.
6. Apa akibatnya bila kapasitas oli kurang?
7. Apa akibatnya bila busi kotor, tahanan kabel
melebihi ketentuan?
8. Sebutkan 8 pemeriksaan/penyetelan terkait dengan
distributor.
9. Engine 4 silinder FO 1342, pada TOP kompresi
silinder 4 katup mana saja yang bisa disetel?
10. Sebutkan 6 pemeriksaan pada karburator.
11. Sebutkan 9 ketentuan sebelum menyetel putaran
dan campuran idel.
12. Sebutkan 2 prasyarat pengetesan tekanan kompresi.

f. Kunci Jawaban
1. Mengembalikan kinerja engine secara maksimal dengan,
memeriksa, menyetel, membersihkan dan mengganti
komponen.
2. Memeriksa kondisi air, kapasitas air, tali kipas, baterai, oli,
saringan oli, busi, kabel tegangan tinggi, tutup distributor,
rotor, governor, vakum advancer, celah platina, pengapian,
celah katup, karburator, putaran idel campuran idel dan
tekanan kompresi.
3. Radiator tester, Radiator cap tester, Hydro meter, Tacho
meter, Dwell tester, Timing light, vakum meter, CO meter,
Compression Tester.

Modul OPKR-20-001-2 B 38
4. Memeriksa kondisi air, kapasitas air, sistem pendingin,
tutup radiator dan tali kipas.
5. Terminal baterai, Berat jenis elektrolit, tegangan dan
kebocoran elektrolit.
6. Engine panas, komponen engine cepat rusak.
7. Engine sulit hidup, tenaga kurang.
8. Kondisi tutup, terminal-terminal, rotor, vakum advancer,
governoor, celah platina, pengapian dan pegas karbon.
9. Katup masuk silinder 3 dan 4 serta katup buang silinder 2
dan 4.
10. Trotel, pompa akselerasi, cuk, pembuka cuk, putaran idel
dan campuran idel.
11. Saringan udara terpasang, suhu air normal, cuk membuka
penuh, perlengkapan tambahan mati, slang vakum terpasang,
transmisi netral, pengapian tepat,Tacho dan pengukur vakum
terpasang serta CO meter posisi NOL siap pakai.
12. Engine pada suhu kerja, Trotel membuka penuh.

Kegiatan belajar 2: Perawatan/servis Engine Bensin

a. Tujuan Kegiatan Belajar


Siswa dapat melakukan perawatan/servis engine bensin sesuai
ketentuan standar operasi kerja dan K3.

b. Uraian Materi
1. Melakukan praktik perawatan/servis engine bensin dengan
engine yang ada di bengkel sekolah.
2. Menggunakan buku manual sesuai engine yang digunakan
untuk latihan.
3. Menerapkan prosedur K3 dalam praktik.

Modul OPKR-20-001-2 B 39
4. Gunakan lembar kerja yang ada pada modul ini untuk
pedoman praktik.

c. Tugas
1. Lakukan latihan praktik perawatan/servis
engine bensin pada engine stand atau pada unit kendaraan
yang ada pada bengkel sekolah berulang-ulang sampai benar-
benar menguasai materi/trampil.
2. Catatlah dalam buku tugas setiap hasil
pemeriksaan dan perbaikan/penyetelan yang dilakukan serta
kesimpulan hasilnya.
3. Laporkan pada guru pembimbing bila sudah
menguasai materi untuk dilakukan tes praktik.

d. Tes formatif
Lakukan pekerjaan Perawatan engine bensin secara berkala
sesuai prosedur standar dan prosedur Kesehatan dan
keselamatan kerja.

e. Kunci jawaban
Berpedoman pada kriteria penilaian praktik pada modul ini dan
pada buku manual sesuai yang digunakan untuk praktikum, bila
menggunakan buku manual.

Modul OPKR-20-001-2 B 40
LEMBAR KERJA
Kompetensi : Pemeliharaan/servis Engine dan
Komponennya.
Sub kompetensi : Perawatan Berkala Motor Bensin.

TUJUAN:
1. Siswa dapat melakukan pekerjaan perawatan
berkala motor bensin.
KESELAMATAN KERJA:
1. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.

Modul OPKR-20-001-2 B 41
2. Elektrolit baterai jangan sampai kena anggota
badan dan pakaian.
3. Pastikan hand rem aktif bila menggunakan unit
kendaraan dalam belajar.
ALAT:
1. Peralatan tangan standar.
2. Peralatan Tune-up motor bensin standar.
3. SST untuk Tune-up.
4. Fender cover.
5. Tempat komponen.
6. Kompresor udara.
7. Buku manual sesuai jenis/merek engine yang
digunakan.
BAHAN:
1. Engine stand motor bensin atau unit kendaraan.
2. Oli pelumas engine, Saringan oli, busi, baut-baut
platina.
3. Elektrolit baterai/air baterai.
4. Air pendingin.
5. Kertas gosok.
6. Kain lap (majun).
7. Tali kipas.
LANGKAH KERJA:
1. Siapkan peralatan dan bahan.
2. Pastikan hand rem aktif bila menggunakan unit
kendaraan.
3. Praktek Tune-up dengan langkah seperti pada
manual.
4. Diskusikan dengan teman atau Tanya
pembimbing bila ada yang ragu.

Modul OPKR-20-001-2 B 42
5. Catatlah hasil pemeriksaan dan penyetelan
komponen pada buku tugas.
6. Ulangi pekerjaan ini sampai benar-benar
kompetensi.
7. Kembalikan alat dan bahan seperti semula.
8. Bersihkan lingkungan kerja seperti semula.
9. Laporkan pada pembimbing bila sudah
menguasai materi untuk bersama-sama merencanakan uji
kompetensi internal.

Modul OPKR-20-001-2 B 43
BAB III
EVALUASI
A. Kriteria dan Instrumen Penilaian
1. Kriteria Penilaian Pengetahuan (Tes 1 dan Tes 2):
a. Siswa dapat skor 7 (tujuh) bila tingkat kebenaran jawaban tiap
item soal antara 70 % s/d 80 %.
b. Siswa dapat skor 8 (delapan) bila tingkat kebenaran jawaban
tiap item soal antara 81 % s/d 90 %.
c. Siswa dapat skor 9 (sembilan) bila tingkat kebenaran jawaban
tiap item soal antara 91 % s/d 100 %.
d. Setiap item soal harus mendapat nilai minimal 7 (tujuh). Bila
belum mencapai nilai tujuh siswa wajib belajar kembali dan
mengulang pada item tersebut.

2. Kriteria Penilaian Praktik

PENILAIAN
ASPEK YANG INDIKATOR
NO YA TIDAK
DINILAI KEBERHASILAN
7 8 9
1 2 3 4 5 6 7
1 Sistem Dapat memeriksa
Pendinginan kondisi dan
kapasitas air, kondisi
radiator dan slang
radiator, tes tekanan
sistem dan kerja
tutup radiator
mengetes, serta
dapat menguras dan
mengganti air
pendingin
Memeriksa dan
menyetel tegangan
tali kipas.
2 Saringan udara Dapat memeriksa

Modul OPKR-20-001-2 B 44
PENILAIAN
ASPEK YANG INDIKATOR
NO YA TIDAK
DINILAI KEBERHASILAN
7 8 9
1 2 3 4 5 6 7
kondisi dan
membersihkan serta
mengganti elemen
saringan
3 Baterai Dapat memeriksa
kondisi, penyangga,
hubungan dan
kondisi terminal,
kebocoran, kapasitas
dan berat jenis
elektrolit
4 Sistem Dapat memeriksa
Pelumasan kapasitas dan
kondisi oli,
mengganti oli,
memeriksa dan
mengganti saringan
oli
5 Busi. Dapat memeriksa
kondisi busi,
membersihkan dan
menyetel busi
6 Kabel tegangan Dapat mengukur
tinggi. tahanan kabel
tegangan tinggi.
7 Distributor Dapat memeriksa
Pengapian kondisi tutup
distributor,rotor,
kerja governor dan
vakum advancer,
memeriksa dan
menyetel celah
platina, memeriksa
dan menyetel sudut
dwell, memeriksa
dan menyetel saat
pengapian.
8 Celah Ktup Dapat menepatkan
timing
katup,mengukur dan
menyetel katup.

Modul OPKR-20-001-2 B 45
PENILAIAN
ASPEK YANG INDIKATOR
NO YA TIDAK
DINILAI KEBERHASILAN
7 8 9
1 2 3 4 5 6 7
Mengencangkan
baut kepala silinder
dan rocker arm.
9 Tekanan Dapat mengukur
Kompresi tekanan kompresi
serta menyimpulkan
hasilnya
10 Karburator Dapat memeriksa
dan menyetel
trotel,pompa
akselerasi, cuk,
pembuka cuk dan
menyetel campuran
serta putaran idel.
11 K3 dan SOP Dapat menerapkan
K3 dan SOP.

CATATAN:
1. Nilai 7,00 (lulus baik/YA), tepat waktu dan
memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan.
2. Nilai 8,00 (lulus amat baik/YA), waktu lebih cepat
dan memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan.
3. Nilai 9,00 (lulus istimewa/YA), waktu lebih cepat
dan kwalitas melebihi standar minimal yang dipersyaratkan.

Modul OPKR-20-001-2 B 46
DAFTAR KEMAJUAN SISWA
NAMA SISWA :…………………………………
NIS :…………………………………

NO NILAI NILAI TES


KETERANGAN
SOAL TES 1 PRAKTIK
N1 N2
1 Nilai = Rata-rata nilai Tes 1
2 (N1) dikalikan 4 ditambah
3 nilai rata-rata tes praktik
4 (N2) dikalikan 6 kemudian
5 dibagi 10
6
7 (4xN1) + (6xN2)
8 N II=
9 10
10 NII= Nilai akhir
11 OPKR.20-001-2 B
12
13
14
15
RATA-
N II = ………………
RATA

CATATAN:
Daftar kemajuan hanya diisi nilai materi yang sudah memenuhi
standar minimal kelulusan.

B. Kunci Jawaban
Tes 1
1. Mengembalikan kinerja engine secara maksimal dengan,
memeriksa, menyetel, membersihkan dan mengganti komponen.

Modul OPKR-20-001-2 B 47
2. Memeriksa kondisi air, kapasitas air, tali kipas, baterai,
oli, saringan oli, busi, kabel tegangan tinggi, tutup distributor,
rotor, governor, vakum advancer, celah platina, pengapian, celah
katup, karburator, putaran idel campuran idel dan tekanan
kompresi.
3. Radiator tester, Radiator cap tester, Hydro meter, Tacho
meter, Dwell tester, Timing light, vakum meter, CO meter,
Compression Tester.
4. Memeriksa kondisi air, kapasitas air, sistem pendingin,
tutup radiator dan tali kipas.
5. Terminal baterai, Berat jenis elektrolit, tegangan dan
kebocoran elektrolit.
6. Engine panas, komponen engine cepat rusak.
7. Engine sulit hidup, tenaga kurang.
8. Kondisi tutup, terminal-terminal, rotor, vakum advancer,
governor, celah platina, pengapian dan pegas karbon.
9. Katup masuk silinder 3 dan 4 serta katup buang silinder
2 dan 4.
10. Trotel, pompa akselerasi, cuk, pembuka cuk, putaran idel dan
campuran idel.
11. Saringan udara terpasang, suhu air normal, cuk membuka
penuh, perlengkapan tambahan mati, slang vakum terpasang,
transmisi netral, pengapian tepat, Tacho dan pengukur vakum
terpasang dan CO meter posisi NOL siap pakai.
12. Engine pada suhu kerja, Trotel membuka penuh.

Tes 2
Berpedoman pada criteria penilaian praktik dan buku manual
sesuai yang digunakan, bila menggunakan buku manual.

Modul OPKR-20-001-2 B 48
BAB IV
PENUTUP

Siswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan


ke modul berikutnya. Sebaliknya bila siswa dinyatakan tidak lulus, maka
siswa tersebut harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan
untuk mengambil modul selanjutnya.

Modul OPKR-20-001-2 B 49
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (t.th.). Pedoman Reparasi Toyota 2K,3K,4K,5K. Jakarta:


PT. Toyota Astra Motor.
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT.
Toyota Astra Motor.
Anonim. (1983). 1 W Engine Service Training Information.
Jakarta: Toyota Motor Corporation
Anonim. (2003). Job Sheet Tune-up Motor Bensin. Yogyakarta:
SMKN 2 Depok

Modul OPKR-20-001-2 B 50

Anda mungkin juga menyukai