Anda di halaman 1dari 181

i

KATA PENGANTAR

Modul PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF digunakan sebagai


panduan kegiatan belajar untuk membentuk salah satu kompetensi, yaitu : Menguasai
Penggunaan Peralatan dan Perlengkapan Perbaikan, Merawat Peralatan dan
Perlengkapan Perbaikan di Tempat Kerja, Menggunakan Alat – alat Ukur dan
Menerapkan Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Tempat
Kerja. Modul ini dapat digunakan untuk peserta didik Paket Keahlian Teknik Kendaran
Ringan.
Modul ini memberikan latihan untuk mempelajari Pengguanaan
Peralatan dan Perlengkapan Perbaikan, Merawat Peralatan dan Perlengkapan Perbaikan
di Tempat Kerja, Menggunakan Alat – alat Ukur, Menerapkan Prosedur Keselamatan
KesehatanKerja dan Lingkungan Tempat Kerja, yang umumnya digunakan di
bengkel. Modul ini terdiri atas 4 kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas
tentang Penggunaan Peralatan dan Perlengkapan Perbaikan. Kegiatan belajar 2
membahas tentang Merawat Pelatan dan Perlengkapan Perbaikan di Tempat Kerja.
Kegiatan belajar 3 membahas tentang Menggunakan Alat – alat Ukur, Kegiatan
belajar 4 membahas tentang Menerapakan Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Tempat Kerja.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga
saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini
banyak memberikan manfaat.
Cilacap, Nopember 2013
Penyusun

Miswadi, S.Pd, M.Pd.

ii
DAFTAR ISI MODUL
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
SILABUS

I, PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Peserta Didik
2. Petunjuk Bagi Guru
C. TUJUAN AKHIR
II. PEMBELAJARAN
A. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Menggunakan Peralatan dan
Perlengkapan Perbaikan
a. Tujuan kegiatan belajar 1
b. Uraian materi 1
c. Tugas 1
d. Test formatif 1
e. Kunci jawaban formatif 1
f. Lembar kerja 1
2. Kegiatan Belajar 2 : Merawat Peralatan dan
Perlengkapan Perbaikan di Tempat Kerja
a. Tujuan Belajar 2
b. Uraian materi 2
c. Tugas 2
d. Tes formatif 2
e. Kunci jawaban formatif 2
f. Lembar kerja 2
3. Kegiatan Belajar 3 : Menggunakan Alat – alat Ukur

iii
a. Tujuan belajar 3
b. Uraian materi 3
c. Tugas 3
d. Tes formatif 3
e. Pertanyaan
f. Kunci Jawaban
g. Kriteria Kelulusan
h. Kunci jawaban 3
i. Lembar kerja 3
4. Kegiatan 4 : Menerapkan Prosedur Kesehatan Kerja
dan Lingkungan Tempat Kerja
a. Tujuan belajar 4
b. Uraian materi
c. Tugas 4
d. Tes formatif 4
e. Kunci jawaban 4
f. Lembar kerja 4
III. EVALUASI
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI

Modul PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF ini


membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat (a)
Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan Perbaikan, (b). Merawat Peralatan
dan Perlengkapan Perbaikan di Tempat Kerja, (c). Menggunakan Alat – alat
Ukur, (d). Menerapkan Prosedur Keselamatan Kerja dan Lingkungan Tempat
Kerja.

Modul ini terdiri atas empat kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1


membahas tentang Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan Perbaikan.
Kegiatan belajar 2 Meawat Peralatan dan Perlengkapan Perbaikan di Tempat
Kerja. Kegiatan belajar 3 membahas tentang Menggunakan Alat – alat Ukur.
Kegiatan belajar 4 membahas tentang Menerapakan Prosedur Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan Tempat Kerja.

Setelah mempelajari modul ini peserta didik diharapkan dapat


memahami dan melaksanakan PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF
dibengkel servis kendaraan ringan dengan memperhatikan prinsip-
prinsip keselamatan dan kesehatan kerja.

B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Petunjuk Bagi Pesera Didik
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam
menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu
dilaksanakan antara lain :

a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang


ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang
kurang jelas, peserta didik dapat bertanya pada guru atau
instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
1
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap
materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik,


perhatikanlah hal-hal berikut ini :

1). Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang


berlaku.
2). Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan
baik.
3). Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan)
peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
4). Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5). Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas,
harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.
6). Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempatnya

d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi


pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada
guru atau instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran
yang bersangkutan.

2. Petunjuk Bagi Guru

Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk :

a. Membantu peserta didik dalam merencanakan proses belajar


b. Membimbing peserta didik melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar
c. Membantu peserta didik dalam memahami konsep, praktik
baru, dan menjawab pertanyaan peserta didik
mengenai proses belajar peserta didik
d. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses
sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.

2
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat
kerja untuk membantu jika diperlukan

D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam
modul ini peserta didik diharapkan :
1. Dapat menggunakan peralatan dan perlengkapan perbaikan

2. Dapat merawat peralatan dan perbaikan ditempat kerja


3. Dapat menggunakan alat – alat ukur

4. Dapat menerapakan prosedur keselamatan kerja

3
E.KOMPETENSI

Mata
N
Pelajara Komptensi Dasar Indikator Materi Pokok
0
n
Produk
1. Pekerjaa - Menggunkan - Mengidentifikasi - Hand tool dan
n Dasar peralatan dan jenis-jenis hand penerapannya
Teknik perlengkapan tool sesuai
Otomotif perbaikan fungsinya
- Mengidentifikasi - Power tools
jenis-jenis power dan
tool sesuai dengan penerapannya
fungsinya
- Mengidentifikasi - Workshop
peralatan equipment dan
workshop sesuai aplikasinya
peruntukannya
- Menjelaskan jenis - Special tools
special tools sesuai dan
fungsinya penerapannya
- Mengganti bearing - Pelepasan
dan komponen bearing
lain dengan dengan
hidrolik press hidraulik press
dilakukan sesuai
prosedurnya
- Pemasangan
bearing
dengan
hidraulik press
- Pembentukan - Pembuatan
benda kerja benda
sederhana, sederhana
perataan dan dengan alat
penyikuanna potong, kikir,
dilakukan sesuai pahat dan
prosedur kerja kelengkapan
alat kerja
bangku lain
- Penguliran benda - Penguliran
kerja secara benda kerja
manual dilakukan secara manual
sesuai SOP
- Merawat - Memeriksa - Pemeriksaan
peralatan dan kelayakan hand kondisi hand
perlengkapan tool dilihat dari tools dan
perbaikan di fisik atau fungsi menentukan

4
tempat kerja sesuai standar kelayakannya
spesifikasi
- Memeriksa - Pemeriksaan
kelayakan kondisi hand
jenisjenis power tools dan
tool dari fisik dan menentukan
fungsi sesuai kelayakannya.
standar spesifikasi
- Memeriksa - Pemeriksaan
kelayakan fungsi kondisi
jenis-jenis workshop
peralatan equipment dan
workshop menentukan
equipment sesuai kelayakannya.
standar spesifikasi

Mata
N
Pelajara Komptensi Dasar Indikator Materi Pokok
0
n
- Memelihara hand - Pembersihan,
tool sesuai dengan pelumasan
SOP dan penataan
hand tools
- Memelihara jenis- - Pembersihan,
jenis power tool pelumasan
sesuai SOP dan penataan
power tools
- Memelihara jenis- - Pembersihan,
jenis peralatan pelumasan
workshop dan penataan
equipment sesuai workshop
SOP equipment
- Menggunakan - Mengidentifikasikan - Jenis,
alat-alatukur alat-alat ukur sesuai spesifikasi dan
( measuring dengan fungsi dan fungsi alat
tools) penggunaannya ukut
- Menggunakan alat- - Penggunaan
alat ukur mekanik alat-alat ukur
sesuai dimensi yang mekanik
diukur dan opration
manual
- Menggunakan alat- - Penggunaan
alat ukur alat – alat ukur
peneumatic sesuai peneumatik
dimensi yang diukur
dan operation
manual
- Menggunakan alat- - Penggunaan
alat ukur alat – alat ukur

5
elektrik/elektronik elektrik/elektr
sesuai dimensi yang onik
diukur dan
operation manual
- Merawat alat – alat - Perawatan
ukur sesuai SOP dan alat-alat ukur
service manual
- Menerapkan - Menjelaskan - Undang-
prosedur keselamatan dan undang K3 dan
keselamatan, kesehatan kerja (K3) turunannya
kesehatan sesuai
kerja dan UU Keselamatan
lingkunga kerja
tempat kerja
- Mengidentifikasi - Potensi
aspek- aspek bahaya pada
keamanan kerja lingkungan
sesuai buku kerja
petunjuk K3
- Melaksanakan - Prosedur dan
prosedur K3 sesuai perlengkapan
dengan SOP K3 PPPK
- Mengontrol - Potensi
kontaminasi pada kontaminasi
bahan bakar, olie pada bahan
dan bodi sesuai bakar, olie dan
standar lingkungan bodi
kerja kendaraan
- Mendemontrasikan - Peralatan,
pemadaman klasifikasi
kebakaran sesuai kebkaran dan
klasifikasi kebakaran prosedur
pemadaman
- Melakukan - Teknik dan
Pengangkatan prosedur
benda kerja secara pengangkatan
manual sesuai SOP benda kerja
secara manual

6
BAB II
PEMBELAJARAN
A. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Menggunakan Peralatan Dan Perlengkapan
Perbaikan
a. tujuan Kegiatan Belajar 1
1) Peserta didik dapat menjelaskan alat – alat tangan kerja otomotif
beserta fungsinya dan cara penggunaannya
2) Peserta diklat dapat menjelaskan tentang jenis – jenis power tools dan
fungsinya
3) Peserta diklat dapat menjelaskan peralatan workshop sesuai
peruntukannya
4) Peserta didik dapat menjelaskan jenis – jenis special tools dan
fungsinya
5) Peserta didik dapat mengganti bearing dan komponen lain dengan
hidrolik pres
6) Peserta didik dapat membuat benda kerja sederhana dengan
menggunakan perkakas tangan.
7) Peserta didik dapat membuat ulir luar dan ulir dalam dengan sney dan
tap.
b. Uraian Materi 1
Alat Alat Tangan Kerja Otomotif
Di dalam bengkel otomotif ataupun bengkel kerja bangku dikenal ada
dua jenis alat bantu kerja yaitu Alat Alat Tangan Kerja Otomotif dan Alat
Alat Mesin Kerja Otomotif kedua alat tersebut dibedakan atas tenaga
penggeraknya dimana alat mesin untuk menggerakannya menggunakan
tenaga bantu dari mesin, sedangkan alat tangan menggunakan tenaga
otot/tangan manusia.dengan kata lain alat tangan adalah alat bantu kerja
yang penggunaannya selalu menggunakan tenaga tangan manusia.
Peralatan tangan yang umum digunakan dalam dunia otomotif :

7
Fungsi Kunci Pas

Kunci pas digunakan untuk mengencangkan dan melepas baut dan mur
yang tidak terlalu kuat momen pengencangannya atau kepala baut dan
mur yang telah dilonggarkan dengan kunci ring.

Kontruksi kunci Pas, kunci pas dibuat dari bahan baja tensil tinggi yaitu
logam paduan chrome vanadium, kunci ini mepunyai tangkai (shank)
dengan kepala di masing - masing ujung yang membuat sudut 15 derajat
terhadap tangkainya
Spesifikasi kunci Pas, Satuan ukuran kunci pas terdiri dari mm (metrik)
dan inch (imperial). Untuk satuan metric ukuran a mm hingga 80 mm.
Tetapi yang umum digunakan di otomotif adalah 6 mm dengan kenaikan
setiap 1 mm hingga ukuran 36 mm, kecuali ukuran 31,33,34 dan 35 mm
tidak disediakan.

Kunci Ring/ box wrench

8
Fungsi Kunci Ring
Kunci ring dengan kontruksi dua belas sudut (mata) memungkinkan dapat
digunakan pada ruangan yang terbatas. Karena dindingnya yang tipis,
kunci ring dapat digunakan pada posisi dimana kunci pas tidak dapat
digunakan.

Kontruksi Kunci Ring


Sama halnya dengan kunci pas, kunci ring juga dibuat dari bahan baja
tensil tinggi yaitu merupakan paduan logam chrome vanadium, dengan
cincin yang berdimensi heksagonal atau lebih pada lobang diameter
dalamnya. Kunci ini lebih kuat dan lebih ringan dari kunci pas dan
memberikan cengkraman pada seluruh kepala baut.
Spesifikasi Kunci Ring
Kunci Ring umumnya mempunyai tangkai yang lebih panjang
dibandingkan kunci pas, memberikan gaya tuas yang lebih besar. Gunakan
kunciRingSebagai pilihan utama sebelum menggunakan kunci jenis lain.

Kunci Kombinasi/Box and open end wrench

Fungsi Kunci Kombinasi


Kegunaan dari kunci Kombinasi ini adalah saling mengisi kekurangan
yang ada pada masing masing kunci pas dan ring. Kunci ini sangat
berguna saat menyetel pengikat (fastener) dengan ukuran yang sama pada
posisi yang berbeda.

9
Desain Kontruksi Kombinasi
Kunci Kombinasi merupakan gabungan dari kunci pas dengan kunci ring
pada masing masing ujung dengan ukuran yang sama. Kunci pas ujung
terbuka hanya dapat digunakan bila kunci pas berbentuk cincin atau soket
tidak cocok dengan kepala baut atau mur.

Spesifikasi Ukuran Kunci Kombinasi


Kedua jenis kepala dengan ukuran segi enam yang sama bisa terdapat
pada tangkai sebuah kunci pas. Jenis ini dikenal dengan kunci
pas"kombinasi". Ukurannya dicap timbul pada tangkanya berkisar antara
6 mm sampai dengan 32 mm. Umumnya, baik offset ujung ring maupun
ujung terbukanya disusun 15 derajat terhadap tangkainya. -
Reviewer: Koko Koswara

Kunci Sok / Socket wrench

Fungsi Kunci Sok


Kunci Soket adalah alat berbentuk silinder yang dibuat dari baja tensil
tinggi atau sejenis logam paduan yaitu chrome vanadium dan untuk
memperbaiki penampilannya dilapisi dengan nikel. Satu ujung soket
mempunyai dudukan segi empat, dan ujung lainnya mempunyai dimensi
hexagonal (seperti Kunci Ring) untuk digunakan pada mur atau baut.
Kunci Soket sering juga disebut Kunci Sok,Kunci Sok adalah jenis kunci
yang paling baik digunakan untuk melepas komponen dari kendaraan
bermotor. Kunci ini akan pas pada baut hampir pada seluruh tempat pada
kendaraan.
10
Desain Kontruksi Kunci Soket
Kunci Soket tersedia dalam satu set kunci dalam kotak (set Soket) terdiri
dari beragam ukuran soket dan batang batang. Kunci Soket adalah alat
yang paling efektip dan paling cepat penggunaanya hingga melepas dan
mengencangkan baut dapat dilakukan hubungan waktu yang efisien.
Kunci ini juga mempunyai keunggulan dalam mencengkram seluruh isi
kepala baut dan mur dan memberikan gaya puntir dan titik pusat alat.

Spesifikasi Ukuran Kunci Soket


Kunci Soket dan kelengkapannya dipakai untuk membuka dan
mengeraskan mur atau baut berbagai ukuran. Ukuran soket selalu
menyesuaikan dengan standar ukuran baut dan mur. Dalam satuan metrik
(mm) ukuran soket adalah berkisar antara 8 mm sampai dengan 80 mm.
Rachter digunakan untuk melepas/memasang baut yang dalam keadaan
longgar, tanpa harus melepaskan Kunci Sok dari kepala baut atau mur
selama proses melepas atau memasang tapi cukup hanya dengan cara
menarik narik batang ratchetnya saja selama melepas atau memasang.
Untuk mengubah arah putaran Kunci Sok kearah memasang atau melepas,
maka kunci pembalik arah putarnya harus digeser diputar terlebih dahulu.

Extension Bar

11
Fungsi Extension Bar

Untuk menyambung antara soket dengan tangakai sehingga dapat


menjangkau baud atau mur yang akan dikekencangkan atau dikendorkan
sehingga memudahkan dalam bekerja.

Deasain extension Bar

Terbuat dari baja campuran chroom dengan vanadium supaya mampu


mengatasi momen puntir yang besar. Extensen Bar berbentuk batangan
berupa silinder pejal yang pada ujungnya dibuat segi empat yang
berpasangan dengan socket, dan ujung yang lain dibuat silinder yang lebih
besar didalamnya berbentuk segi empat yang berpasangan dengan
handle/richet handle

Richet Handle

Fungsi

Richet Handle berpasangan dengan kunci sok untuk mengencangkan atau


mengendorkan baud dengan cepat. Untuk pengencangan sampai batas
maksimal tidak menggunakan richet handle atau sebaliknya untuk
mengendorkan baud yang masih keras.

Desain Richet handle

Berbentuk batangan yang terbuat dari campuran baja chroom dan


vanadium, pada bagian yang berpasangan dengan kunci sok atau
penyambung dapat disetel searah putaran jarum atau kebalikan arah
12
putaran jarum jam dengan dengan memposisikan selector kekanan atau
kekiri

Universal Joint

Fungsi Universal Joint

Untuk mnyambung antara kunci sok dengan tangkai pemutar dalam


penggunaannya universal joint apabila kita mau mengencangkan atau
mengendorkan baud yang sulit dijangkau langsung dengan kunci sok atau
kunci yang lainnya karena letaknya baud atau mur membentuk sudut.

Desain Universal Joint

Dua komponen yang bebeda bentuk satu berbentuk huruf U yang pada
ujung bagian luar dibuat segi empat dan yang satunya berbentuk silinder
pada ujung luar dibuat segi empat dan bagian dalam berlubang dibuat segi
epat juga. Kedua benda tersebut disatukan dengan cara dikeling dengan
tujuan bisa untuk membentuk sudut putar.

Engkol / Speeder Handle

13
Fungsi Engkol / Spidle Handle

Untuk Mengencangkan atau mengendorkan baud dengan cepat dengan


cara memutar engkol / spidle handle bagian tengah yang berbentuk huruf
U, sedangkan tangan yang satu memegang pangkal spidle handle yang
diam saat engkol diputar.

Konstruksi Spidle Handle

Terbuat dari batangan baja yang berbentuk silinder, bahan yang digunakan
adalah campuran antara chroom dan vanadium agar tidak mudah melintir.
Pada bagian tengah berbentuk huruf U, ujung yang berpasangan dengan
kunci sok berbentuk segi empat dan bagian ujung yang satunya berbentuk
silinder yang bebas berputar pada tangkai utama serta dikarter /
dikasarkan sebagai pegangan.

Kunci L / Hexagonal awarench

Fungsi Kunci L

Kunci L digunakan untuk mengencangkan atau melepas baud yang bagian


ujung kepalanya berlubang berbentuk segi enam atau segi delapan yang
tidak mungkin bisa menggunakan kunci yang lainnya, karena kunci sok,
kunci ring dan lainya hanya bisa digunakan untuk mengencangakan baud
yang berkepala segi enam pada bagian luar. Baud yang didesain
menggunakan kunci L supaya seluruh baud dapat masuk seluruhnya

14
kedalam benda kerja yang diikat supaya kelihatan leih rapih dan tidak
makan tempat.

Desain Konstruksi Kunci L

Kunci L adalah kunci yang tidak dapat digunakan untuk mengencangkan


baud secara umum karena konstruksinya dibuat khusus berbentuk
batangan baja vanadium yang mampu menerima beban berat dan tidak
mudah untuk bengkok saat digunakan. Batangan baja tersebut berbentuk
segi enam dan sepertiga bagian panjang dibengkokan 90 derajat
membentuk huruf L .

ADJUUSTABBLE WRENCH

Fungsi Kunci Inggris / Adjusteble wrench


Kunci Inggris adalah kunci yang digunakan secara umum. Kunci Inggris
dapat digunakan untuk melepas atau mengencangkan mur atau baut
dimana ukuran kunci pas dan ring tidak ada yang sesuai, tetapi kunci ini
tidak ditujukan untuk beban berat. Kunci Inggris harus benar benar sesuai
dengan ukuran mur atau baut tanpa membuat kepala mur dan baut menjadi
bulat.

Desain Kontruksi Kunci Inggris


Kontruksinya merupakan Kunci Pas yang dapat di atur, rahangnya dapat
bergerak untuk menyesuaikan berbagai ukuran mur dalam rentang
tertentu. Kunci Inggris dari bahan campuran baja berkualitas tinggi untuk
mendapatkan kekuatan dan kehandalan.

15
Satu dari rahangnya bersatu dengan gagangnya / rahang tetap dan tidak
dapat digerakan dan rahang yang lainnya bebas / rahamg geser, bergerak
pada gagangya. Sebuah perangkat digunakan untuk mengunci rahang yang
bebas bergerak tersebut pada posisi yang diperlukan, Kunci Inggris ini
dibuat dari baja tempa berkualitas tinggi dan permukaanya dilapisi khrom
atau difurnish agar tahan lama.
Spesifikasi Ukuran Kunci Inggris
Rahang tetapnya dibentuk lima derajat terhadap gagang. Gigi lurus
sebagai tempat rahang bebas di dalam gagang. Pena pasak yang dikartel
memposisikan pengatur di dalam gagang sehingga pena tersebut terpasang
dengan gigi pada rack (gigi lurus).
Pengatur yang di kartel digunakan untuk mengatur rahang pada posisi
antara nol sampai yang terlebar. Panjangnya tangkainya mulai 100 mm
sampai 450 mm. Digunakan bila Kunci Pas yang tepat tidak dapat
digunakan
Kunci Pipa / Pipe Wrench

Fungsi Kunci Pipa


Kunci Yang digunakan secara khusus Pada pekerjaan instalasi pipa baik
untuk instalasi pipa udara atau pipa air atau untuk keperluan instalasi pipa
yang lainnya.
Kunci Pipa dapat digunakan untuk memasang atau melepas pipa dengan
Sok, Elbow, Sok T atau jenis sambungan pipa yang lainnya yang terbuat
dari bahan Ferro yang dilapisi galfanis atau dari bahan yang terbuat dari
selain ferro.

Desain Kunci Pipa

16
Konstruksinya seperti rahang klem C dimana rahang tetapnya dicetak
menjadi satu dengan tangkai kunci pipa yang panjang dengan tujuan untuk
dapat menahan pipa saat diputar dikencangkan atau dikendorkan. Dimana
rahang tetap ataupun rahang geser bagian yang bersinggungan dengan
pipa dibuat beralur supaya kasar saat mencengkram pipa sehingga tidak
mudah lepas. Rahang geser dapat digeser disesuaikan dengan beasr
kecilnya diameter pipa. Agar rahang geser bisa digerakan maju atau
mundur maka batang rahang geser dibuat beralur / gigi rek, penggerak
yang berhubungan dengan gigi rek berupa Mur yang pada bagian
dalamnya berulir dengan tujuan apabila diputar rak dapat bergerak maju
atau mundur. Bagian luar mur dikasarkan dengan cara dikarter supaya
tidak licin saat digunakan.

Cross Rim Wrench / Kunci Roda

Fungsi Kunci Roda


Kunci Roda digunakan untuk melepas dan mengganti mur roda pada
kendaraan bermotor / mobil. Kunci Roda terbuat dari batang baja dimana
ujung - ujungnya mempunyai kepala soket segi enam

Desain Kontruksi Kunci Roda


Jenis Kunci Roda yang ditemukan di sebagian besar bengkel mempunyai
empat jari jari , ujung dari masing jari jari disatukan pada satu titik pusat
hingga membentuk palang/silang pada ujung luar masing masing batang
terdapat soket yang masing masing berbeda ukurannya. Kunci Roda
memberikan penuasan yang baik saat melepas mur roda yang keras/sulit
Kunci Roda Modal/ bawaan mobil adalah kunci soket kepala segi enam

17
tunggal khusus yang ditempatkan di ujung satu batang. Batang tersebut
panjangnnya kurang lebih 250 mm, dibengkokan hampir tegak lurus di
dekat Kunci Soket.

Spesifikasi Kunci Roda


Kunci Roda ini mempunyai soket pada setiap ujungnnya dengan dua buah
batang melintang. Rentang ukuran Kunci Roda sesuai dengan hampir
semua ukuran baut roda. Ukuran yang paling umum adalah tiga per lima
inci, tiga belas per enam belas inci (19 mm dan 21 mm). Kunci Roda
digunakan untuk mengendorkan dan mengencangkan baut roda pada
sumbu roda kendaraan bermotor.

Y Wrench / Kunci Y

Fungsi Kunci Y

Untuk mengencangkan / mengedorkan dan melepas baud yang kepalanya


berbentuk segi enam pada bagian luarnya.

Desain Kunci Y

Kunci Y dibuat dari baja campuran chrom, vanadium dan ditambahkan


sedikit karbon sehingga mampu mengatasi beban tinggi tidak mudah aus,
rusak dan bengkok. Bentuk kunci Y menyerupai huruf Y pembuatan kunci
tersebut dengan cara dicetak pada ujung – ujungnya terdapat soket
sepertihalnya kunci sok secara umum, masing – masing batang disatukan
pada satu titik dan batang tersebut berbentuk silinder pejal.. Kunci Y
mempunyai tiga ukuran yaitu 10 mm, 12 mm, dan 14 mm. Karena kunci
18
tersebut mempunyai tiga ukuran sehingga bisa digunakan lebih efesien
sebab banyak kepala baud berukuran seperti tersebut diatas. Panjang
tangkai kunci Y didesain tidak terlalu panjang, ukuran panjang dari titik
pusat sampai dengan masing – masing soket lebih kurang 10 cm dengan
tujuan supaya tidak menghasilkan momen yang besar supaya baud
dikencangkan tidak akan patah atau slek.

Kunci T / T Wrench

Fungsi Kunci T adalah untuk mengencangkan mur atau baud yang


berukuran 10 mm, 12 mm, dan 14 mm yang jarngkauanya cukup jauh, dan
juga untuk memperpecepat pekerjaam dalam pelepasan atau
pengencangan mur dan baud dengan cara memutar tangkai kunci

Desain Kunci T

Terbuat dari bahan berkekuatan tinggi yaitu campuran antara carbon,


khroom, dan vanadium sehingga tidak mudah bengkok atau slek pada
socket yang berhubungan dengan mur atau baud bila digunakan berkali
kali walaupun dengan menggunakan tenaga yang kuat sesuai dengan batas
momen yang ditentukan. Pada bagian ujung tangakai dibuat melintang
yang disatukan dengan cara dicetak, sedangkan pada bagian ujung yang
satunya terpasang socket sesuai sengan ukurannya juga dengan cara
dicetak.

Kunci Momen / Torqui Wrench

19
Fungsi Kunci Momen Model Jarum

Kunci momen ini berpasangan dengan socket sesuai dengan ukuran kepala
baud yang akan dekengcangkan, setelah dipasang socket sesuai sengan
ukuranya kemudian baca manual book sesuai standar momen dari baud
tersebut sesuai dengan satuan yang dipakai yaitu Lb inc, fit, NM, dan Kg
M. bila kita menggunakan kunci momen yang berupa batangan baja yang
ada jarum penunjuknya kita lansung bisa membaca pada angka pada plat.
Sedangkan bila kita menggunakan kunci momen yang menggunanakan
tabung maka kita harus menyetel dulu pada ujung tangakai dtarik keluar
kemudian diputar kearah kanan untuk mendapatkan momen yang kecil
sedangkan diputar kekiri momen besar. Saat tuas digerakan kearah kanan
untuk mengencangkan baud bila sudah bunyi suara klik berarti momen
sudah sesuai.

Kunci Momen / Torqui Wrench

20
Spart Plugh Wrench / Kunci Busi

Fungsi Dan Kontruksi Kunci Busi


Kunci Busi digunakan untuk melepas dan memasang busi yang umumnya
dipasang pada posisi sulit dijangkau oleh Kunci Pas ataupunKunci Ring.
Di samping itu Kunci Busi dirancang khusus untuk tidak mendapat
perlakuan momen pengencangan yang terlalu kuat, dengan cara mrndisain
tangkai yang pendek.

Spesifikasi Kunci Busi


Kunci Busi dibuat dengan ukuran standar mengikuti ukuran Kunci
Busi yang ada. Ukuran standar Kunci Busi tersebut yaitu 10,14 mm
sampai 18 mm.

Obeng / screw driver

Fungsi Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk melepas sekrup dari komponen
komponen kendaraan seperti lampu kepala, lampu riting, pelindung radiator,

21
dan untuk melepas pengikat seperti sekrup seperti kotak dan baut baut talang.
Obeng juga dapat digunakan untuk pekerjaan lain seperti mencongkel
cetakan, badge, emblem dan menekan/mendorong seperti pemasangan
penghapus kaca dan banyak lagi dalam penggunaanya..
Jenis Jenis Obeng

Ada dua jenis utama obeng, yaitu :

1. Obeng Standar (Obeng -)


2. Obeng Kembang (Obeng +)

Obeng Standar (Obeng Pipih/minus)


Obeng standar adalah obeng yang mempunyai bilah pipih dan digunakan
untuk melepas atau mengganti pengikat (fastener) seperti sekrup pengetap
sendiri dan baut baut kotak, Seperti juga halnya mencungkil cetakan.

Obeng Kembang (Obeng kros/plus)


Obeng Kembang adalah obeng yang mempunyai mata berbentuk bintang,
digunakan untuk melepas sekrup kepala kembang. Sekrup ini banyak
digunakan sebagai pengikat untuk grill, lampu kepala, lampu belakang
atau parkir pada semua jenis kendaraan bermotor, obeng jenis ini
memungkinkan gaya puntir yang besar dan kecil kemungkinan terjadi slip
pada kepala sekrup.

HAMMER / PALU
Palu adalah alat yang digunakan untuk membuka atau memasang suku
cadang dengan cara pemukulan/dipukul. Kepala Palu dipasang dengan
pegangannya pada dua arah untuk mempermudah pemegangan. Bahan
standar Palu biasanya baja keras tetapi banyak juga palu yang dibuat dari
bahan lain misalnya plastik, karet, Dan lain lain.
Jenis Jenis Palu :

1. Palu Konde
2. Palu Plastik
3. Palu Karet
22
4. Palu Terak

Ball Peen Hammer / Palu Konde

Palu Konde adalah Palu yang mempunyai kepala seperti konde dan
berukuran lebih besar dari Palu biasanya. Digunakan untuk memukul
benda yang keras dan rata contoh memukul pahat, memukul kepala
penitik dan lain – lain, serta dapat digunakan untuk membuat kepala paku
keeling yang kepalanya setengah bola.

Plastik Hammer / Palu Plastik

Palu Plastik
Palu Plastik adalah Palu yang terbuat dari plastik kegunaanya supaya
benda kerja tidak rusak pada saat pemukulan. Contoh penggunaan untuk
memukul tutup rumah kopling pada dudukanya karena lengket, untuk
memukul komponen yang tidak boleh dipukul dengan palu besi contoh as
transmisi, tutup transmisi yang terbuat dari bahan aluminium dan banyak
lagi penggunaan lainnya..

23
Rubber Hammer / Palu karet

Palu Karet adalah Palu yang terbuat dari karet tetapi sangat keras dan
fungsinya sama dengan Palu Konde dan Palu Plastik

Palu Terak

Fungsi

Untuk memukul /membuang lapisan las hasil dari pengelasan apabila


lapisan las / terak las sudah terkelupas karena dipukul maka akan
kelihatan hasil pengelsan baik atau tidak.

Konstruksi Palu Terak

Terbuat dari baja keras yang pada bagian palu sebagai pemukul ada dua
sisi yang berbeda yaitu sisi yang satu berbentuk pipih dan yang satunya
berbentuk tirus dengan tujuan untuk memudahkan membuang terak. Pada
bagian tangkai terbuat dari batangan besi pejal yang berbentuk silinder
pada ujung disambung dengan palu dengan cara dilas, sedangkan pada
bagian tangkai yang dipegang dipasang pegas spiral.

24
PLIERS / TANG

Jenis jenis Tang

. Combination Pliers / Tang Kombinasi

Digunakan untruk memegang benda kerja, memotong kawat, memotong


kabel, menjepit benda, memuntir kawat atau kabel saat menyambungan,
dapat untuk mencabut paku dan juga untuk memukul sebagai pengganti
palu bila keaadaan darurat.

Konstruksi

Terbuat dari bahan baja HSS atau baja tegangan tinggi dengan tujuan agar
dapat untuk memotong benda tanpa harus merusak alat tersebut. Pada
bagian mulut tang dibuat beralur agar mampu untuk memegang / menjepit
benda supaya tidak mudah lepas dan bagian sisi mulut dibuat tajam
seperti gunting agar dapat untuk memotong benda. Sedangkan pada
bagian tangakai yang terbuat dari baja juga dilapisi isolator yang tidak
tembus oleh arus ;listrik tegangan tinggi apabila digunakan untuk
memotong kabel, menyambung kabel yang ada arus listriknya.

Snap Ring

25
Fungsi

Untuk melepas dan mamasang snap ring bearing dengan poros, melepas
dan memasang snap ring universal joint dengan garpu/fork, melepas dan
memasang snap ring bearing dengan rumah transmisi atau pada komponen
mesin lainnya..

Konstruksi

Terbuat dari baja tegangan tinggi yang tidak mudah bengkok saat
digunakan, untuk melepas maupun memasang. Pada ujung tang ada yang
dibuat runcing dan ada yang dibuat pipih dan pada ujung tang tersebut ada
yang lurus dan ada yang dibengkokan seperti huruf L / membentuk sudut
90 derajat. Tang ini ada dua macam yaitu tang snap ring internal dan
eksternal. Cirri tang snap ring internal yaitu saat ditekan tangkainya
bagian ujung yang runcing bergerak kedalam sedangkan tang snap ring
eksternal saat ditekan tangkainya bagian ujung yang runcing bergerak
keluar.

Solderless Terminal Crimping Plier / Tang kabel

Fungsi

Untuk memoptong, mengelupas isolator kabel/kulit kabel sesuai dengan


ukuran diameter kabel tanpa mengenai/merusak inti kabel yang terbuat
dari tembaga

26
Vice Greep / tang jepit

Fungsi Vice greep / Tang Jepit

Untuk menjepit, memutar, menahan benda pejal seperti poros, plat, kepala
baud, mur yang tidak bisa dilepas dengan kunci yang lain sehingga akan
memudahkan dalam pekerjaan.

Konstruksi Vice Grip

Bahan yang digunakan adalah campuran antara khroom dan vanadium


sehingga menghasilkan baja berkekuatan tinggi yang mampu bertahan bila
digunakan terus menerus untuk menjepit benda yang keras dan tidak
berubah bentuk. Pada bagian mulut rahang yang disetel sesuai kebutuhan
dibuat beralur arah melintang dengan tujuan apabila digunakan untuk
menjepit dapat mencengkram dengan kuat.sedangkan pada bagian tangkai
bagian atas terpasang baud yang digunakan untuk menyetel lebar mulut
penjepit sesuai dengan yang dibutuhkan. Bagian baud pada ujung dalam
dihubungkan dengan tuas yang dipasang dengan cara dikeling sebagai
engsel pada tangkai bawah. Sehingga apabila baud diputar kearah kanan
maka tuas akan mendorong tangakai bawah dan mulut penjepit semakin
lebar dan bila baud penyetel diputar kearah kiri maka tuas akan menarik
tangkai sehingga mulut penjepit menjadi sempit.

27
Long Noos Plier

Fungsi Tang Long Noos

Untuk menjepit pin, memegang benda yang ada didalam yang sulit
dipegang langsung dengan tangan, membuat lingkaran kawat atau kabel
dengan cara ujung kabel dijepit kemudian tang diputar maka akan
terbentuk lingkaran yang disebut mata itik. Atau juga bisa digunakan
untuk memotong kabel atau kawat.

Desain Konstruksi Tang Long Noos

Pda bagian ujung tang dibuat panjang dibanding dengan jenis tang lain
dan bagian ujung yang panjang dibuat setengah lingkaran, bagian yang
dekat dengan engsel dibuat seperti gunting yang difungsikan untuk
memotong kabel atau kawat. Sedangakan pada bagian tangkai dilapisi
dengan isolator agar tidak dapat dialiri arus listrik saat digunakan pada
listrik arus tegangan tinggi.

Cutting Pliers / Tang Potong

28
Fungsi Tang Potong

Untuk Memotong kabel tembaga, kabel aluminium, kawat baja dalam


pekerjaan teknik otomotif.

Desain Konstruksi Tang Potong

Bahan yang digunakan adalah campuran baja carbon, vanadium dan


ditambahkan sedikit wholfram dan korondum sehingga menghasilkan baja
yang sangat keras yang dapat memotong kawat dengan mudah tanpa
merusak alat. Bagian mulut yang dapat digerak gerakan merupakan bagian
yang ditajamkan sebagai alat potongnya, sedangkan bagian sebelahnya
dipasang pin sebagai engsel serta bagian tangkai dibuat sedikit
melengkung untuk memudahkan bergerak saat digunakan dan dilapisi
dengan isolator sebagai pelindung.

Hand shaw / Gergaji Tangan

Fungsi Gergaji
Gergaji adalah alat yang digunakan untuk memotong atau mengurangi
ketebalan suatu benda tertentu. Gergaji yang sering digunakan di dalam
bengkel otomotif adalah Gergaji Besi, Karena Gergaji Besi sangat
berguna untuk memotong benda yang yerbuat dari besi dan baja

Kontruksi Gergaji
Terdapat beberapa tipe Gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun Gergaji
tangan pada umumnya bergigi tunggal, sifatnya kaku dan mudah patah.
29
Spesifikasi Gergaji
Terdapat banyak gigi yang terdapat di daun Gergaji tiap inchinya
mencapai enam sampai empat belas gigi. Letak giginya bersilang silang
(zig zag) hal ini untuk mempermudah kerja dan menghindari macetnya
Gergaji terutama pada waktu menggergaji supaya waktunya cepat dan
efisien.

Bench Vice

Fungsi Bench Vice / Ragum

Ragum adalah suatu alat yang digunakan untuk menjepit benda yang akan
dikikir, dibor, digerindra, digergaji dan lain - lain. Alat ini sangat berguna
untuk pekerjaan tersebut karena jika tidak ada ragum tidak akan
sempurna pekerjaan tersebut dan sulit dilaksanakan.

Desain Konstruksi

Terdapat dua buah rahang yaitu satu rahang tetap dan satu rahang geser,
Rahang tetap dijadikan satu dengan rumah yang dipasang dengan baud
dimeja kerja. sedangkan untuk menggerakan rahang geser dengan cara
memutar tangakai kearah kanan atau kekiri dan tangkai tersebut
dipasangkan pada sebuah baud yang panjang berpasangan dengan mur
yang dilas dengan badan rahang geser tersebut. Rahang geser ataupun
rahang tetap pada bagian mulutnya yang bersinggungan dengan benda
kerja dibuat kasar supaya dapat mencengkram benda yang dijepit dan
bahan yang dikasarkan terbuat dari baja karbon keras supaya tidak mudah
aus.
30
Cara Penggunaannya

Kita akan menjepit benda yang akan dikerjakan apakah mau dibor,
digerindra, dikikir, digergaji dan lain – lain, terlebih dahulu kita harus
memutar tangkai kearah kiri atau kebalikan arah putar jarum jam sesuai
dengan kebutuhan lebar mulut ragum yang akan diperlukan. Setelah
memasang benda kerja pada mulut ragu, kemudian tangkai ragum diputar
balik kearah kanan / sesuai arah putaran jarum jam sambil dikencangkan
sesuai yang dibutuhkan

C Klem

C Klem adalah suatu alat yang digunakan untuk menjepit dua buah benda
yang akan dilas, dibor atau digergaji dan lain – lain supaya memudahkan
dalam bekerja dan tidak mudah bergeser

Cara Pengguaannya

Kita akan menjepit dua buah benda yang akan dilas atau dibor dan lain –
lain terlebih dahulu kita memasang benda tersebut pada mulut klem C
tersebut dengan cara memutar tangkai klem C kekiri untuk membuka
mulut klem C dan arah kekanan untuk mengencangkan dan putar terus
kearah kanan sampai batas maksimal supaya benda yang dijepit terikat
kuat.

31
Kikir

Fungsi Kikir

Kikir adalah alat yang digunakan untuk mempertajam suatu benda


seperti Gergaji atau untuk memperhalus suatu benda kerja. Kikir terdapat
beberapa bentuk antara lain : kikir persegi, kikir persegi panjang, kikir
segitiga, kikir bulat, kikir setengah bulat, dan kikir lonjong

Kontruksi Kikir

Mengkikir adalah suatu pekerjaan dalam proses pengikiran/pemotongan


permukaan benda kerja oleh gigi gigi kikir. Kikir terbuat dari baja tempa
yang mengandung karbon tinggi dan meliputi bagian bagian panjang
pemotong bentuk dan gigi pemotong.

Spesifikasi Kikir

Ditinjau dari bentuk permukaan kikir terdiri dari :

1. Kikir Kasar
2. Kikir Sedang
3. Kikir Halus

32
Kikir kasar

Kikir Kasar adalah kikir yang mempunyai permukaan kasar dan kegunaannya
untuk mengikir benda kerja yang permukaannya masih kasar dan sama sekali
belum dikikir.
Kikir Sedang

Kikir sedang adalah Kikir yang mempunyai permukaan sedang tidak terlalu
kasar dan tidak terlalu halus. Kegunaanya untuk mengkikir benda kerja yang
telah dikikir terlebih dahulu dengan kikir kasar.

Kikir Halus

Kikir Halus adalah kikir yang mempunyai permukaan halus dan kegunaannya
untuk mengkikir benda kerja yang telah dihaluskan terlebih dahulu dengan
kikir kasar dan kikir sedang.

Drill / Bor

Fungsi Bor

Bor adalah suatu alat yang digunakan untuk pembuatan suatu lubang, alur,
atau untuk penghalusan dan pembesaran suatu lubang dengan sangat efisien.
Sebagai pisau pada Bor dinamakan Mata Bor yang mempunyai ukuran
diameter yang bermacam macam.

33
Kontruksi Bor

Terdapat beberapa jenis Mata Bor pada proses pengeboran yaitu :

1. Bor Center (untuk pahat lubang)


2. Bor Spiral dua Alur (berpiral dengan saluran pendingin)
3. Bor Ujung Rata
4. Bor Alur (bor spiral bertingkat)
5. Bor Peluas Standar (bor konsterting)
6. Bor Peluas Ujung

Spesifikasi Bor

Apabila pekerja akan melakukan pengeboran tentu saja harus hati hati
karena pengeboran pertama kemungkinan besar Mata Bor bisa meleset.
Supaya tidak terjadi hal seperti tersebut diatas maka benda yang akan
dibor sebelumya dititik terlebih dulu dengan menggunakan penitik yang
terbuat dari bahan baja keras/baja karbon tinggi

Penitik

Fungsi Peniitik

Sebelum melakukan pengeboran pada saatu benda yang terbuat dari bahan
logam ferro, atau non ferro supaya pada saat mengebor tidak meleset atau
tepat sesuai dengan yang diinginkan maka benda tersebut sebelum dibor
dibuat titik, dengan cara menempatkan ujung penitik yang runcing pada
34
benda tersebut sedangkan pangkal ujung yang besar dipukul dengan palu
besi dengan tenaga yang kuat supaya berbekas.

Kontruksi Penitik

Penitik terbuat dari baja berkarbon tinggi terutama pada ujung yang
runcing, supaya pada ujung yang runcing pada saat digunakan membuat
titik pada logam sehingga mampu menembus benda tersebut. Sedangkan
pada pangkal yang besar untuk dipukul dibuat bentuk segi enam atau
slinder pejal dengan sisi lingkaran luar dikarter

Sney dan Tap

Tap Sney

Fungsi Tap
Tap adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat ulir dengan
tangan. Tap ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga/lebih
lekukan memanjang,yang disebut dengan Alur.

35
Kontruksi Tap
Tap dibuat dari baja bertensil tinggi dan ada juga yang terbuat dari baja
karbon yang dikeraskan. Dalam satu set biasanya terdapat tiga buah tap
tangan.
Spesifikasi Tap
Tap yang pertama kali digunakan mempunyai bentuk tirus di ujungnya,
untuk memudahkan pemotongan. Bentuk ulir yang dihasilkan hanya 55%
dari bentuk ulir sesungguhnya. Tap ulit yang kedua dipakai setelah Tap
ulir yang pertama. Kemudian seterusnya dilanjutkan dengan Tap nomor 3
untuk penyempurnaan bentuk ulir.

Chisel / Pahat

Fungsi Pahat
Pahat adalah alat yang digunakan untuk penipisan benda kerja seperti
kayu. Pahat terdapat beberapa macam antara lain pahat yang berujung
tebal dan pahat yang berujung tipis.

Kontruksi Pahat

Pahat yang berujung tebal sering digunakan dalam perbengkelan karena


sangat berguna terutama untuk mendalamkan benda kerja seperti mur dan
baut dengan cara dipukul ujung belakang pahatnya. Sedangkan pahat
berujung tipis jarang digunakan dalam perbengkelan karena sangat mudah
hancur yang berujung tajamnya.

36
Spesifikasi Pahat

Pahat terbuat dari baja yang keras sehingga pahat tidak mudah hancur
terutama pada saat pemukulan. Sehingga pahat sangat awet digunakan

Penggores

Fungsi Penggores

Untuk melukis / membuat garis pada benda yang terbuat dari logam
sebelum benda tersebut digergaji, dikikir, atau dipahat supaya dalam
proses pengerjaan tersebut tidak menyimpang dari ukuran yang
diinginkan.

Konstruksi Penggores

Penggores berbentuk batangan baja yang berkarbon tinggi pada ujung –


ujungnya dibuat runcing agar saat digoreskan pada benda tersebut
membekas/tergores. Dan pada ujung salah satu dibuat lurus dan ujung
yang satunya dibuat bengkok dengan tujuan agar dapat untuk melukis sisi
samping dalam. Sedangkan pada bagian yang untuk dipegang dikasarkan /
dikarter dengan menggunakan mesin bubut supaya pada saat digunakan
tidak licin.

37
Center Punch / Penitik

Fungsi penitik

Untuk memberi tanda pada sebuah benda yang dibor atau digergaji
dengan cara ujung penitik yang runcing diletakan pada benda kerja
kemudian bagian pangkal yang besar yang berbentuk segi enam atau
silider dipukul dengan palu konde.

Desain Konstruksi

Berbentuk silinder yang pada bagian yang berdiameter lebih kecil dibuat
runcing yang agar dapat menembus benda kerja saat dipukul. Sedangkan
pada bagian pangkal yang besar yang berbentuk silinder atau segi enam
merupakan bagian yang untuk dipegang sekaligus dipukul pada bagian
ujung. Supaya alat tersebut tidak mudah tumpul ataupun hancur saat
dipukul maka alat tersebut dibuat dari bahan perkakas yaitu baja HSS./
baja kecepatan tinggi.

Steel Squaere / Penyiku

Steel Squqre / Fungsi Penyiku

Untuk membuat garis lurus sejajar, membuat garis 45 derajat atau


memeriksa benda tersebut benar – benar siku 90 derajat atau dengan cara
siku ditempelkan pada bagian sisi luar atau sisi dalam benda tersebut
sehingga akan diketahui hasilnya, bila antara siku dengan benda tersebut

38
rapat berarti siku dan sebaliknya bila berongga berarti benda tersebut
tidak siksebagai alat. Dan alat siku tersebut juga bisa digunakan sebagai
alat ukur sebagai pengganti mistar baja.

Konstruksi

Pada bagian yang tidak ada garis dan angakanya dibuat kontruksi yang
lebih tebal daripada yang ada garis dan angakanya dengan tujuan pada
saat ditempelkan pada benda yang akan diperiksa kesikuannya dapat
merapat dengan baik. Pada bagian yang tebal tersebut dibuat dari bahan
baja tuang, sedangkan pada bagian yang ada angka dan garis dibuat dari
bahan stenlis steel / baja yang tahan karat

39
SPECIAL SERVIS TOOLS (SST)
Tool Filter Wrench

Fungsi SST Filter Wrench

Alat ini digunakan apabila dalam servis mesin sudah mencapai batasan
yang telah ditentukan, km/jam atau jam keja pemakaian sehingga pilter
oli perlu diganti yang baru supaya tidak merusak komponen mesin.

Untuk melepas filter oli dari kedudukanya dengan cara mengaitkan


sabukatau rantai yang ada pada alat ini disetel sesui dengan diameter
filter, kemudian diputar kebalikan arah jarum jam atau arah kiri.

Desaian Konstruksi

Pada bagian ujung tangkai dipasang dari bahan yang kasar agar saat
digunakan tidak mudah sleep, bahan yang digunakan dari serat goni yang
diberi kawat baja agar kuat atau terbuat dari rantai. Sedangkan pada
bagian tangkainya dibuat dari baja tuang supaya kokoh dan pada bagian
yang dipasang serat goni atau rantai yang berhubungan dengan filter oli
diberi alur supaya kasar agar saat digunakan dapat mencengkram filter oli
tersebut sehingga tidak terlepas.

Compresion Gauge

41
Fungsi Compresion Gauge

Untuk mengukur tekanan kompresi pada masing – masing silinder mesin


baik mesin bensin atau mesin diesel, maka hasilnya lansung dapat
diketahui.

Desain Konstruksi

Pada salah satu ujung pipa fleksibel atau pipa terpasang alat tekanan
udara/manometer tekanan udara dan pada ujung yang lain terpasang karet
dilengkapi dengan katup atau dengan baud nipel terbuat dari kuningan
bagian tengahnya berlubang

Cara Penggunaan Compresion Gauge

Sebelum menggunakan alat tersebut, terlebih dulu lepas busi pada masing
– masing silinder. Bila menggunakan alat yang pertama, alat tersebut
langsung bisa dipasang pada lubang busi kemudian pegangan tersebut
ditekan, katup gas dibuka penuh, mesin distarter sampai jarum penunjuk
dimanometer berhenti diposisi maksimal, dan baca hasilnya.

Bila mengukur tekanan kompresi menggunakan alat yang kedua, ujung


pipa fleksibel yang ada baud nipelnya dimasukan kelubang busi dengan
cara diputar kearah kanan sampai batas maksimal. Langkah berikutnya
sama dengan yang pertama.

Compression Ring Piston

Fungsi

Untuk memasukan piston kedalam silinder saat ring dalam keadaan


sudah terpasang, dengan menggunakan alat ini maka tidak ada hambatan

42
saat piston bersama ring dimasukan kedalam silinder secara bersama –
sama.

Desain Konstruksi

Terbuat dari lembaran plat baja tipis yang digulung membentuk silinder
dan pada ujung luar dipasang baud untuk menggulung plat tersebut
sewaktu digunakan untuk memasang rng dan piston kedalam silinder
mesin.

Cara Penggunaan

Sebelum digunakan setel dulu diameter alat bagian dalam disesuaikan


dengan diameter ring piston yang sudah terpasang dipiston menggunakan
kunci L dimasukan pada kepala baud yang berlubang tengah berbentuk
segi enam. Bila ingin memperbesar diameter putar kunci L kearah kiri.
Kemudian pasang Compression Piston Ring pada ring piton yang sudah
terpasang pada piston, baud dikencangkan dengan menggunakan kunci L
searah jarum jam sampai batas maksimal. Tekan kepala piston kedalam
silinnder dengan menggunakan tangan secara perlahan – lahan sampai
ring dan piton masuk kedalam silinder.

Ring Piston Plier

Fungsi

Digunakan pada saat memasang ring piston pada alur – alur ring pada
piston supaya ring tidak patah saat dimasukan.

Cara Penggunaan

Piston Ring Tool

43
Fungsi

Untuk melepas ring piston dari kedudukan alur – alur ring dipiston

Cara penggunaan

Pasang ujung alat terhadap ujung ring piston, tekan tangkai alat dengan
jari – jari tangan kearah dalam secara bersamaan ujung piston ring
bergerak kearah luar bersama ring piston. Bila ring sudah keluar dari alur
geser alat bersama ring menjauh dari alur.

Valve Compressor

Fungsi Valve Compressor

Untuk melepas dan memasang valve / katup pada kepala silinder pada
saat melakukan overhaul mesin bilamana mekanisme katup perlu
perbaikan atau penggantian.

Desain Konstruksi

Terbuat dari campuran baja dan chroom supaya menghasilkan kekuatan


yang maksimal. Pada bagian rangaka dibentuk huruf C, bagian belakang
dipasang tangkai untuk menekan, bagian bawah belakang alat pemutar
untuk menggerakan gigi rek kearah maju atau mundur dan untuk
menyesuaikan panjang pendeknya batang katup.

44
Cara penggunaan

Bagian rangka yang berbentuk huruf C pada bagian ujung dihubungkan


dengan unujng batang katup yang ada dudukan pegas katup, sedangkan
bagian depan batangan gigi rek dihubungkan dengan daun katup. Untuk
menyesuaikan panjang pendeknya langkah gigi rek dengan memutar
pemutar yang berbentuk roda kearah kanan atu kiri. Bila sudah diset tepat
selanjunya tuas ditekan maju untuk menekan pegas katup supaya
pengunci batang katup dapat dilepas. Setelah pekerjan selesai tuas ditark
kembali.

Spring Bance / Pengukur Tegangan Tali Kipas

Fungsi

Untuk mengukur tegangan tali kipas pada mesin saat melakukan tun up
mesin

Cara penggunaan

Kait pada alat ini diletakan pada tengah tali kipas / ven belt kemudian
bagian yang berbentuk ring ditarik sampai batas tertentu atau tali kipas
memnjang 10 mmdari posisi semula baja hasilnya.

Special Servis Tools As Roda / Alat Khusus Servis untuk melepas as /


poros roda Mobil kecil

45
Sleede Hammer

Fungsi Sleede Hammer Puller


Untuk melepas poros roda atau as roda pada rumah poros setengah bebas
memikul contoh pada kendaraan ringan.
Desain Konstrusi
Sebuah batang baja yang pada kedua ujung dikonstrusi berbeda pada
salah ujung dibuat bentuk T, sedangkan pada ujung yanglainnya dibuat
berulir seperti baud yang berpasangan dengan treker kaki atau bentuk
yang lain dan disebelah dalam treker dipasang mur pengunci yang dapat
disetel sesuai kebutuhan dan bagian luar dikasarkanngkan dengan karter
sedangkan pada bagian tengah antara komponen tersebut terpasang besi
berbentuk silinder pejal dan berat yang dapat digeser – geser.
Cara pengguaan
Kedua kait atau kaki treker dipasangkan terhadap flens as roda atau
ujung as roda yang berbentuk piringan kemudian mur pengunci
dikeraskan dengan cara memutar searah jarum jam. Pada bagian alat
tersebut yang berbentuk huruf T dipegang kemudian besi pejal yang
berbentuk silinder dilontarakan dengan tenaga yang kuat mengarah
ketangkai yang berbentuk huruf T.
Bearing Puller

46
Fungsi
Untuk melepas bearing / lagher pada AS, melepas pitman arm yang
terpasang pada poros sektor kemudi
Desain Konstruk
Memiliki tiga buah kaki yang pada ujungnya berbentuk siku, pada
bagian tengah kaki dipasang engsel yang dipasangkan pada baud
ditengah dengan menggunakan perantara yang diberi ulir. Pada bagian
tengah yang berbentuk baud pada ujungnya dibuat tirus dan bagian yang
lain dibuat bentuk kepala baud segi enam yang berhubungan dengan
kunci ring/sok yang sesuai untuk mengencangkan atau mengendorkan.
Cara penggunaan
Kait dipasangkan pada pitman arm/bearing, ujung baud yang tirus
ditepatkan pada titik pusat as/poros, kemudian kepala baud diputar
kearah kanan mengguanakan kunci ring sampai bearing/pitman arm
terlepas.
Brake Piston Tool

Fungsi
Untuk menekan / memasukan piston sinder roda dan dapat juga untuk
menjepit pipa flesibel hidrolis supaya minyak rem tidak keluar saat
wheel silinder dilepas.
Cara penggunaan
Bagian yang berbentuk pipih dipasangkan pada piston dengan rumah
piston, kemudian tuas yang berpasangan dengan baud yang dihubungkan
dengan plat pipih yang dapat digeser sehingga plat tersebut akan
menjepit piston/pipa fleksibel.
47
Alat Pemotong Pipa Rem Hidrolis dan
Pembuat Tirus Pipa

Fungsi
Untuk memtong pipa tekanan tinggi yang terbuat dari tembaga atau baja
campauran pada rem hidrolis. (gambar kanan bawah), untuk membuat
bentuk tirus pada bagian ujung pipa bagian dalam (gambar kiri bawah),
untuk menjepit pipa sesuai dengan ukuran diameter pipa yang mau
dibentuk ketirusannya ( gambar kanan atas)
Cara penggunaan
Bila mau memotong pipa letakan pipa pada mulut pemotong yang ada
pisaunya, kemudian tekan pisau potong dengan cara memutar baud
kearah kanan. Alat diputar terus sambil menekan pisau kearah maju
sampai pipa terpotong.( gambar bawah kanan).Untuk membuat ujung
pipa tirus pasang alat pembuat ketirusan pipa dengan alat penjepit pipa,
kemudian jepit pipa dan kunci pipa dengan mengencangkan baud
pengunci menggunakan kunci ring/pas ( gambar kanan atas), putar baud
supaya ujung lat tirus menyentuh ujung pipa dan putar terus sampai
terbentu tirus.

Alat Pelepas dan Pemasang Pegas Sepatu Rem


Tromol

48
Fungsi
Untuk melepas dan memasang pegas penarik sepatu rem pada rem
tromol
Cara penggunaan
Pada ujung yang berbentuk kait dikaitkan dengan ujung pegas dan ujung
yang berbentuk huruf C diletakan/dihubungkan pada kanvas sepatu rem,
kemudian kedua tuas ditekan karah dalam menggunakan jari – jari
tangan samapai pegas terpasang atau terlepas pada dudukannya.
Kunci Nipel Breder

Fungsi
Untuk melepas/memasang baud nipel pipa rem atau nipel pembuang
udara rem hidrolis.
Cara pengguanaan
Pasang kunci pada nipel kemudian putar kunci kearah kanan untuk
mengencangkan dan putar kearah kiri untuk mengendorkan.
Spring suspensi Puller

Fungsi
Untuk melepas dan memasang pegas pada suspensi wisbhon yang
menggunakan pegas spiral

49
Desain konstruksi
Terbuat dari batangan baja pejal berulir pada bagian ujung dipasangkan
dua buah kait berengsel dan bagian ujungyang satu dipasangkan mur
segi enam, sedangak pada bagian antara kedua ujung dipasang garpu
yang yang dapat digeser.
Cara Penggunaan
Kedua kait dipasangkan pada ujung lingkaran pegas dan garpu juga
dipasang pada ujung lingkaran pegas yang lain dengan cara memasukan
baud ditengah garpu kemudian mur dikencangkan dengan kunci ring
sampai pegas menjadi lebih pendek dari pada sebelumnya.

Pin Punch
Fungsi

Untuk melepas dan memasang pin pengunci poros dengan garpu


transmisi atau poros dengan pembawa diffential
Desain konstruksi
Berupa batangan baja campuran carbon dan vanadium sehingga mampu
menahan pukulan yang keras dari palu dan tidak berubah bentuk. Bagian
dari kedua ujung dibuat berbeda yaitu satu dibuat berdiameter dengan
satuan mm dan ujung yang lain dibuat segi enam.
Cara Penggunaan
Ujung yang berdiameter dihubungkan pada pin sesuai dengan ukuran pin
yang mau dilepas atau dipasang. Bagian yang berbentuk segi enam
dipukul dengan palu besi samapi pin terlepas.

50
Center cluch

Fungsi Center Cluch


Dalam Pemasangan Cluch Disk/piringan kopling supaya lobang tengah
piringan koling tepat dengan lobang pilot bearing yang berada ditengah
roda gaya maka diperlukan alat khusus pada saat pemasangan unit
kopling. Sehingga bila pemasangan kopling sudah tepat maka
pemasangan transmisi tidak akan mengalami kesulitan.
Desain Konstruksi
Center Cluch terbuat dari batangan baja yang dikeraskan dibuat seperti
baud pada salah satu ujung dibuat silinder pejal dan besar dan
dikasarkan sebagai pegangan. Pada ujung yang satu dibuat berulir
berpasangan bentuk silinder disesuaikan dengan besar kecilnya pilot
bearing. Pada bagian sebelah pegangan dipasang dua mur yang
berbentuk silinder yang dikasarkan dengan cara dikarter, sedangkan
pada bagian sebelahnya dibentuk tirus yang dapat digeser sesuai
keperluan saat pemasangan kopling dan dapat juga diganti sesuai
dengan besar kecilnya lubang kopling.
Cara Penggunaan
Piringan Kopling dipasang jangan sampai terbalik arahnya, kemudian
disusul dengan pemasangan rumah kopling dan rumah kopling dibaud
dengan pengencangan yang ringan. Kemudian center cluch dimasukan
ditengah lubang piringan kopling dan pilot bearing, bila center cluch
sudah tepat ditengah maka baud pengikat rumah kopling dikeraskan
cara menyilang dan bertahap. Center cluch lepas.

51
1. 3. POWER TOOLS
Impac Screw Driver

Fungsi Impac Screw Driver


Dalam pemasangan / pelepasan blok mesin pada sepeda motor
menggunakan baud yang kepala baudnya tirus dan beralur lurus atau
kros, baud tersebut tidak dapat dikencangkan menggunakan kunci yang
lainnya seperti kunci sok, kunci pas, kunci ring. Baud tersebut hanya bisa
dikeraskan atau dilepas dengan impact screw driver yang pada ujungnya
dipasang screw driver / obeng (-) atau (+) kemudian pada bgian pangkal
dipukul dengan menggunakan palu.
Desain Konstruksi
Impac Srew Driver berbentuk silinder baja pejal tahan terhadap pukulan
keras sehingga tidak mudah pecah atau berubah bentuk dan pada ujung
yang lainya dikonstruksi seperti soket pada bagian dalamnya berbentuk
segi enam berpasangan dengan obeng yang berbentuk segi enam pada
batangnya.
52
Electric Disk Grinder

Fungsi Electric Disk Grinder


Untuk memotong, menyayat besi, keramik dan benda yang lain yang
dapat dipotong atau disayat dengan batu gerindra atau piringan yang
terbuat dari baja perkakas tinggi.
Desain Konstruksi
Alat yang sumber tenaganya dihasilkan dari aliran listrik tegangan 220
volt supaya batu gerindra dapat berputar cepat dan menghasilkan momen
yang besar didalam rumah gerindra yang berbentuk tabung terdapat
motor listrik yang terbuat dari lempengan besi yang dilapisi lilitan kawat
tembaga yang apabila dialiri arus listrik akan menghasilkan medan
magnet. Supaya dapat menghasilkan medan magnet untuk mendapatkan
tenaga putar maka pada kedua ujng lilitan dihubungkan dengan kabel
positif dan negatiif.
Cara Penggunaan
Bila mau mengoprasikan alat tersebut sebelum digunakan pasang dulu
batu gerindra atau pisau keramik pada dudukanya, setelah batu terpasang
selanjutnya pasang mur pengikat dan keraskan dengan alat khusus.
Pasang steker/jak pada stop kontak yang sudah ada arus listriknya. Bila
mau menggerindra tombol atau saklar diposisikan pada ON. Bila mau
mematikan maka saklar posisikan pada OF

53
High Speed Cutter

Fungsi speed cutter


Dalam dunia teknik mesin khususnya las fabrikasi banyak pekerjaan
yang berkaitan dengan pemotongan besi baik yang beruupa besi strip,
pipa, silinder pejal atau bentuk lainnya. Supaya pekerjaa tersebut dapa
terselesaikan dengan cepat maka dalam pemotongan benda kerja sesuai
dengan panjang yang dikehendaki untuk lebih mudah, rapih dan cepat
den gan menggunakan alat tersebut diatas.

Electric Bench Grinder

54
Fungsi
Mengasah / menajamkam pisau, pahat, penitik, mata bor,mengurangi
tebal benda, meratakan besi atau logam lain

Electric Drill

Fungsi Electric Drill


Untuk membuat lubang pada logam ferro atau non ferro, kayu dan lain
lain untuk keperluan tertentu
Cara Penggunaan
Pasang mata bor sesuai dengan keperluan pada cekam / penjepit dengan
cara mengendorkan atau mengencangkan dengan kunci khusus, bila
mengendorkan kearah kiri dan mengencangakan kearah kanan sampai
batas maksimal. Pasang steker kestop kontak listrik, arahkan mata bor
pada titik yang dituju tekan saklar / tombol sehingga motor penggerak
memutarkan mata bor.

Bench Drilling Machine

55
Fungsi
Untuk membuat lubang pada logam ferro atau non ferro, kayu dan lain –
lain dengan cara memasang benda yang akan dibor pada ragum kemudian
benda tersebut dijepit
Cara Penggunaan
Jepit benda yang akan dibor pada ragum penjepit, bila benda yang akan
dibor kurang dekat atau terlalu dekat dengan mata bor, landasan/ dudukan
ragum dapat digeser naik atau turun dengan memutar handle bawah.
Pasang mata bor pada cekam kemudian keraskan cekam dengan kunci
khusus sampai batas maksimal. Arahkan mata bor pada benda yang telah
diberi tanda, hidupakan saklar, tekan tuas / handle segitiga sampai
didapatkan kedalaman lubang yang dinginkan.
Air Compressor

56
Fungsi
Untuk menghasilkan udara bertekanan tinggi yang
digunakan bebagai keperluan pada pekerjaan
otomotif contoh: untuk mengisi udara pada ban,
membersihkan kotoran pada saringan udara,
membersihkan debu – debu pada komponen –
komponen, dan lain lain.

Fungsi
Untuk mengetahui tekanan udara yang ada didalam ban dan dapat juga
untuk memasukan udara kedalam ban dalam ataupun ban tubles
Cara Penggunaan
Sebelum digunakan pasang dulu nipel dengan slang yang sudah
dihubungkan dengan compressor udara. Hubungkan slang depan yang
ada valve / katupnya pada pentil ban dalam atau tubles. Tekan tuas untuk
membuka katup udara maka udara tekan dari compressor mengalir
kedalam ban, bersamaan itu diketahui tekanan udara didalam ban dengan
membaca pada alat ukur tekanan udara. Bila mau mengembalikan jarum
posisi nol lagi pada alat tersebut tekan tombol pembuang nudara,
sehingga udara yang terperangkap pada alat keluar.
Air Gun

57
Fungsi Air Gun
Unutuk menyemprot atu membersihkan kotoran / debu yang menempel
pada komponen – komponen kendaraan, membersihkan air yang
menempel pada komponen, menyemprot kotoran yang yang menyumbat
lubang karburator
Cara Penggunaan
Sebelum digunakan pasang nipel penyambung pipa fleksibel pada
compressor, arahkan ujung alat tersebut yang terbuat dari pipa kebenda,
lubang yang tersumbat kotoran kemudian tekan tuas pembuka katup
udara, sehingga udara yang bertekanan dari compressor akan mengalir
melalui pipa dan keluar arah sasaran yang diinginkan.
Spray Gun Container

Fungsi
Untuk membuat lapisan cat minyak pada benda – bnda yang terbuat dari
logan atau yang lainnya contoh penggunaan pengecatan pada body
mobil
Cara Penggunaan
Ujung Nipel dihubungkan dengan slang fleksibel compressor udara,
campur minyak cat dengan cat pada tangki / tabung cat sesuai keperluan
kemudian pasang pada dudukannya dengan yang menggunakan ulir,
putar tabung kearah kanan. Stel tekanan udara yang diperlukan dengan
menggunakan baud penyetel dan atur arah nozel penyemprot dan tekan
tuas katup untuk membuka udara tekan dari compressor sehingga udara
bertekanan akan menarik cat keluar melalui mulut nozel.
58
Impact Wrench

Fungsi
Untuk mengendorkan atau mengencangkan mur, baud roda atau
komponen pada kendaraan yang lainnya yang menggunakan mur dan
baud dengan cepat tanpa mengeluarkan tenaga yang besar.
Cara Penggunaan
Hubungkan Nipel penyambung dengan slang fleksibel compressor udara
tekan. Pasang kunci sok sesuai ukuran mur atau baud yang
dikencangkan/dikendorkan pada bagian depan alat yang berbentuk segi
empat. Putar alat pengatur tekanan posisi satu yaitu tekanan randah,
posisi dua yaitu tekanan sedang dan posisi tiga yaitu tekanan tinggi. Dan
atur arah putaran kearah kanan untuk mengencangkan dan kearah kiri
untuk mengendorkan.Tekan tombol pembuka udara tekan untuk
menggerakan / memutar baud atau mur sesuai dengan yang diinginkan.
Air Impact Screw Driver Wrench

Fungsi
Untuk mengendorkan atau mengencangakan / menggendorkan baud pada
bagian kepalanya beralur lurus atau beralur silang dengan menggunakan
udara bertekanan tinggi dari compressor.
Cara Penggunaan
Hubungkan nipel dengan slang fleksibel compressor udara pasang obeng
yang berbentuk segi empat pada alat tersebut, jenis obeng sesuai

59
keperluan. Tempatakan ujung obeng yang berbentuk pipih atau kros pada
kepala baud. Arahkan tombol pengatur kearah kanan untuk
mengencangkan dan kearah kiri untuk mengendorkan. Tekan tombol
katup pembuka udara tekan sehingga obeng akan berputar kearah kanan
atau kiri sesuai yang diperlukan.
DONGKRAK BOTOL

DONGKRAK BUAYA

Fungsi Dongkrak
Dongkrak adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengangkat suatu
benda dan menggunakan tenaga hidrolis atau tenaga mekanik.
Konstruksi Dongkrak
Dongkrak ini mampu mengangkat benda benda yang berat seperti mobil
dan lain lain. Dongkrak biasanya terbuat dari baja tensil tinggi sehingga
Dongkrak menjadi berat.
60
Spesifikasi Dongkrak
Dongkrak biasanyat berat sehingga para pekerja agak sulit untuk
memindahkannya. Oleh karena itu munculah yang bisa di pindahkan atau
digeserkan, benda tersebut dinamakan Dongkrak lantai/dongkrak buaya
Cain Blok

Fungsi
Cain Blok adalah suatu alat yang digunakan untuk mengangkat atau
menarik benda yang beratnya bisa mencapai ratusan kilo gram atau
beberapa ton jika alat lain sulit digunakan, karena pengaruh tempat.
Spesifikasi
Karena benda yang yang diangkat dari mulai yang ringan hingga yang
berat, maka dibutuhkan kemampuan alat yang berbeda, missal pada alat
tertulis 1,5 Ton hanya bisa digunakan untuk mengangkat maksimal
dengan bearat 1,5 Ton, sedangkan diatas 1,5 sampai 3 Ton menggunakan
alat cain blok dengan kemampuan 3 Ton.
Cara penggunaan
Kait dihubungkan pada benda yang akan diangkat, cain blok pada bagian
yang lain dihubungkan pada tumpuan yang kuat untuk menahan benda
yang akan diangkat. Tarik rantai yang ukuran kecil kearah kanan sebagai
penggerak rantai yang besar untuk mengangkat benda dan sebaliknya
bila rantai kecil ditarik kearah kiri maka rantai akan memanjang untuk
menurunkan benda.

61
1. 4. PERLENGKAPAN BENGKEL TEKNIK KENDARAAN
RINGAN
Baterai Carger

Fungsi
Untuk mengisi / menambah arus baterai sehingga tegangannya menjadi
naik sesuai dengan standar 12 Volt. Dapat untuk mengisi arus baterai
tunggal atau banyak.

Mesin Pembuka dan Pemasang Ban Luar dan Ban dalam


TIRE CHANGER

62
Fungsi
Untuk melepas ban luar yang masih lengket dengan pelek, melepas ban
luar dari pelek serta untuk memasang ban luar pada pelek dengan
menggunakan udara tekan dari compressor udara dan tenaga motor listrik.
Cara Penggunaan
Pasang steker/jak pada stop kontak listrik, pasang slang fleksibel yang
berhubungan dengan compressor udara. Stel ddukan pelek sesuai ukuran
diameter pelek yang mau dipasang. Pasang pelek pada meja pemutar bila
mau memasang ban luar dan pasang pelek beserta ban luar bila mau
mengganti atau melepas ban. Tepatkan garpu pada bibir diameter ban
bagian dalam yang berhubungan dengan pelek dan tekan. Tekan tombol
meja pemutar pada bagian bawah dengan menggunakan kaki sehingga
roda ikut berputar sampai ban terpasang atau terlepas.
Untuk melepas ban yang lengket dengan pelek yaitu dengan memasang
ban bserta pelek pada bagian samping mesin dan tempelkan garpu
diantara diameter ban bagian dalam dengan diameter pelek luar. Tekan
tombol hidrolis untuk menggerakan garpu menekan ban luar lepas dari
pelek.

Wheel Balancer

63
Fungsi
Untuk membalance roda karena kelebihan bobot pada sisi lingkaran luar
ban atau membalance roda karena kelebihan bobot pada bagian sisi
samping luar atau samping dalam ban.
Cara Penggunaan
Pasang ban beserta pelek pada dudukannya, pasang pengunci tirus
kencangkan pengunci. Hidupkan tombol ON sehingga mesin computer
hidup. Bershkan ban dari kotoran Hidupkan tombol pemutar roda dengan
hitungan detik sampai ban berhenti dengan sendirinya. Maka pada alat
akan muncul angka, angka tersebut menunjukan kelebihan bobot pada
salah satu bagian ban. Selanjutnya pasang bobot balance pada pelek
sebesar kelebihannya segaris lurus dengan bagian bawah roda / ban
dengan cara dipukul bila pelek besi atau ditempelkan bila peleknya
aluminium.
Surface Plate

Fungsi
Untuk tempat dudukan V Blok bila mau memeriksa keolengan poros
transmisi, poros roda dan lain - lain
Vee Block

Fungsi
Sebaga dudukan poros yang akan diukur menggunakan dial gauge
Pasang poros yang mau diukur pada kedua V Blok kanan dan kiri dan
posisikan poros yang halus pada V Blok.

64
Turning Radius Gauge Camber – Caster –King Pin Gauge

Fungsi Turning Radius Gauge


Untuk mengukur sudut belok roda depan kiri dan kanan pada kendaraan /
mobil.
Fungsi Camber – Caster – King Pin
Untuk mengukur sudut Camber, sudut Caster dan sudut King Pin pada
roda depan.
Cara Penggunaan
Tangkai alat arahkan keduanya keluar, kedua roda kanan dan kiri
dipasang pada bagian tengah turning radius dan tepatkan angka Nol tegak
lurus dengan sumbu as roda. Lepas ring pelindung magnet, pasang alat
CCKG pada sumbu as roda depan dan lepas peen pengunci turning radius
kanan dan kiri. Bila akan mengukur sudut Camber posisi gelembung
udara pada alat Nol dan baca hasilnya pada alat ukur.
Bila akan mengukur Caster dan King Pin roda kanan, putar kemudi
kearah kanan sampai sudut 20 derajat. Set gelembung ketga gelembung
udara alat, Caster, Dan King Pin. Putar balik roda kemudi kearah kiri
sampai jarum segaris dengan angka 20 derajat. Baca hasilnya sudut
Caster dan King Pin.
Kabel Jamper Baterai

65
Fungsi
Untuk menghubungkan antara baterai satu dengan baterai lainnya dengan
cara menjepit terminal positif dan negative dengan penjepit buaya saat
pengisian baterai lebih dari satu atau untuk menghubungkan baterai yang
voltasenya penuh dengan baterai dimobil yang sudah turun voltasenya
untuk menstater mesin.

Test Lamp

Fungsi
Untuk memeriksa arus pada baterai, rangakain kelistrikan body mobil /
engine teraliri arus atau terputus.
Cara penggunaan
Bagian yang disambung dengan kabel, pada ujungnya dipasang penjepit
buaya dihubungkan dengan massa atau terminal neganif dan pada ujung
tesl lamp yang terbuat dari logam seperti obeng dihubungkan dengan
terminal positif pada rangkaian listrik body/engine bila lampu menyala
berarti ada arus yang mengalir dan sebaliknya

Handy Air Reel

66
Funsi
Sebagai rol slang udara untuk memudahkan dalam pekerjaan yang
berhubungan dengan udara tekan kompresor saat dibutuhkan ujung
ditarik dan pada saat tidak dipakai akan menggulung sendiri. Pada ujung
slang dihubungkan dengan spray gun, air gun, sedangkan ujung yang lain
dihubungkan dengan kompresor udara.
Caddy Tool Stand

Fungsi
Sebagai tempat alat – alat tangan untuk pekerjaan perbaikan kendaraan
ringan sehingga memudahkan dalam bekerja dalam posisi berdiri seperti
saat tun up mesin, alat ini dapat didorong dengan mudah karena
menggunakan roda kaster.
Desain Konstruksi
Terbuat dari plat yang dibentuk dengan mesin pres pelipat dan dibentuk
rak bertingkat dan diberi laci dan feeling cabinet sebagai tempat
penyimpanan alat serta bagian atas dibuat agak dalam untuk menaruh alat
yang sedang digunakan.
Servis Creeper

Fungsi
67
Sebagai landasan badan saat bekerja dibawah mobil sehingga lebih
nyaman dan memudahkan berpindah karena menggunakan roda kaster

Lampu Penerangan

Fungsi
Sebagai alat penerangan sewaktu melakukan pekerjaan servis mesin atau
yang lainnya supaya lebih jelas.
Cara Penggunaan
Pasang penjepit buaya warna merah pada terminal positif baterai dan
penjepit warna hitam pada terminal negative baterai, arahkan lampu pada
bagian komponen yang sedang dikerjakan.

Bak Tempat Komponen

Fungsi
Sebagai tempat untuk menyimpan komponen kendaraan saat melakukan
pembongkaran supaya tidak hilang
Bak Cuci Komponen

Fungsi
68
Sebagai tempat mencuci komponen kendaraan setelah dibongkar agar
komponen menjadi bersih dari oli atau kotoran yang lain sehingga
memudahkan dalam pemasangan ataupun pengukuran. Untuk
membersihkan komponen dari oli dibutuhkan solar.
Kuas

Fungsi
Untuk membersihkan kotoran yang ada disela – sela komponen saat
mencuci dengan solar contoh: roda gigi, lagher dan komponen yang
lainnya.

Drigen/Portabel Gasolin Can

Fungsi
Sebagai tempat untuk menyimpan solar, bensin dn oli bekas servis supaya
tidak berceceran.

Torong

Fungsi
Sebagai perantara untuk memasukan cairan seperti oli, bensin, solar, dan

69
air pada tempat yang dibutuhkan supaya terarah dan tidak tumpah.
Oil Can

Fungsi
Untuk melumasi komponen kendaraan, contoh: rantai motor, lagher dan
poros saat melakukan pemasangan dengan mesin pres dll.
Cara Penggunaan
Buka tutup tabung dengan cara memutar tutup kearah kiri, masukan oli
kedalam tabung. Pasang kembali tutup dengan cara memutar tutup kearah
kanan. Arahkan slang fleksibel kearah komponen yang akan diberi
pelumas, kemudian tekan tuas pembuka katup untuk mengeluarkan oli
dari tabung melalui slang flesibel.
Hand Greas Gun

Fungsi
Untuk melumasi komponen kendaraan dengan menggunakan pelumas
dari greas seperti contohnya: universal joint, bolt joint tierod dengan cara
memasukan greas atau stemvet melalui baud nipel.
Cara penggunaan
Buka tutu dengan cara memutar kearah kiri, tarik tarik kait untuk
menggeser seal kebelakang. Masukan greas / stempvet kedalam tabung.
Tutup kembali tabung dengan memutar tutup kearah kanan, hubungkan
pipa bagian depan dengan nipel untuk memasukan stempvet lalu tekan
tuas untuk memompa stempvet melalui pipa kedalam bolt joint tierod
sampai greas yang kotor keluar melalui celah karet penutup debu.
Oil Syringe
70
Fungsi
Untuk memasukan oli kedalam bak transmisi, rumah garden, rumah
kemudi.
Cara penggunaan
Masukan ujung pipa kedalam oli, kemudian tarik tuas untuk menghisap
oli dari tempatnya kedalam tabung, bila sudah cukup selanjutnya pipa
bagian depan kedalam lubang pengisian pada transmisi atau yang lainnya
sampai batas yang ditentukan.

SCANNER ENGINE ANALISER

Fungsi
Alat ini digunakan untuk mendeteksi atau mencari permasalahan yang
ada pada engine effi

\
RECOFER, RECICLE, RECARGER

71
Fungsi
Alat ini dipergunakan untuk mengambil refrigan dari system, mendaur
ulang refrigan, dan mengisi refrigan pada system AC mobil

Engine Analiser

Fungsi
Untuk mendeteksi sudut pengapian, sudut dwel, putaran mesin pada
mesin konvensional
GAS ANALISER

Fungsi
Untuk mengukur gas bekas pembakaran yaitu CO, HC yang dibuang
melalui kenalpot

AMPER METER

72
Untuk mengukur arus baik DC maupun AC secara induksi dengan
kemampuan mencapai 200 Amper
Valve Spring

Fungsi
Digunakan untuk memeriksa tegangan pegas katup dan juga untuk
menukur tinggi pegas
Injektor/Nozzel Tester

Fungsi
Untuk mengetahui tekanan bahan bakar yang disemprotkan oleh injector
pada saat pengabutan

Tesbenc Kalibrasi Injektion Pump

73
Fungsi
Alat ini dipergunakan untuk mengalibrasi jumlah bahan bahar yang
disemprotkan kedalam silinder setiap 100 langkah piston dan juga untuk
menyetel saat penginjeksian / penyemprotan. Setelah adanya
pembongkaran atau penggantian atau hal lain yang menyebabkan pompa
injeksi tidak berfungsi dengan sempurna.
Jak Stand

Fungsi
Alat ini digunakan untuk menyangga benda yang berat contoh : sebagai
penyangga mobil apabila mengganti roda, perbaikan kaki – kaki / sayap
demi amannya pada saat melakukan pekerjaan.
Ripet Paku Keling

Fungsi
Alat ini digunakan untuk menyambung dua lembar plat atau lebih, dengan

74
menggunakan paku keeling sebagai alat penyambungya sehingga
menghasilkan
sambungan yang kuat tetapi masih dapat dilepas.

Gunting Potong plat

Fungsi
Alat ini digunakan untuk memotong plat besi atau logam lainnya dengan
ketebalan 1 sampai 3 mm

75
Mengganti Bearing dan Komponen lain dengan Hidrolis Pres dilakukan
sesuai Prosedur
Dalam menangani perbaikan kendaraan ringan / otomotif tidak semua
pekerjaan hanya dapat dilakukan dengan alat – alat tangan, alat – alat servis
khusus dan alat – alat ukur, tetapi ada suatu pekerjaan perbaikan yang harus
ditangani dengan alat yang bertekanan tinggi, seperti contohnya adalah:
pemasangan dan pelepasan bearing input shaf transmisi, out put transmisi,
bearing dan ring pengunci poros roda belakang jenis semi floating, bearing
poros engkol sepeda motor, side bearing pada differential / gardan, bus / bearing
luncur pada gear box kemudi, outerriis bearing drive shaf differential, gear / roda
gigi yang terpasang dengan pada poros dengan alaur – alur, ring gear pada fly
wheel dan masih banyak lagi pekerjaan lain yang memerlukan alat yang pr.es
hidrolis
Oleh sebab itu sebelum peserta didik bekerja terlebih dulu pesera didik harus
dapat mengetahui macam – macam alat pres hidrolik, cara penggunaan alat
dengan benar sesuai prosedur. Dalam menggunakan alat tidak boleh asal –
asalan karena akan berakibat pada kerusakan alat atau komponen yang dipres
dengan menggunakan tenaga yang besar.
Fungsi Pres Hidrolis
Untuk melepas dan memasang bearing, ring bearing, gear pada poros atau
komponen yang presisi dengan ketelitian yang sangat tinggi yaitu 0,001 mm
dengan menggunakan pres hidrolis sebagai sumber tenaga adalah dari pompa
hidrolis.
Cara Penggunaan
Sebelum menggunakan pres hidrolis, periksa dulu kondisi kawat baja sling
sebagai penarik tempat dudukan / landasan pres, jarak antara phusrod / batang
penekan dengan benda yang akan dipres, kemampuan alat pres hidrolis, peen
pengunci dudukan / landasan pres. Bebaskan phusrod dari tekanan pompa
hidrolis dengan cara membuka katup dengan menggunakan engkol, putar
kearah kiri. Tempatkan benda pada landasan kerja. Atur jarak antara benda
kerja dengan batang penekan, bila jarak benda dengan batang penekan lebih
tinggi bendanya dari pada batang penekan, naikan landasan dengan cara
memutar engkol kearah kanan untuk menggulung kawat sling, cabut / lepas
peen pengunci penahan landasan kemudian turunkan landasan benda dengan
cara memutar engkol kearah kiri sampai jarak benda dengan batang penekan
sesuai. Pasang peen pengunci landasan pada lubang yang sesuai, kendorkan
77
kawat sling. Tepatkan benda dengan batang penekan, tutup katup pompa
hidrolis dengan memutar tuas katup kearah kanan. Naik turunkan tuas pompa
hidrolik pres untuk menghasilkan tenaga hidrolis yang dinginkan secara perlahan
– lahan sambil dilhat perubahan jarak antara poros dengan bearing bila ada
perubahan jarak tekan terus pompa sampai poros terlepas dari bearing / gear.
Atau sebaliknya untuk pemasangan caranya hampir sama tapi sedikit ada
perbedaan yaitu jika penekan sudah sampai batas maksimal pemompaan
harus segera dihentikan supaya tidak merusak komponen.

Mengganti Bearing dan Komponen lain dengan Hidrolis Pres

78
Contoh: Pemasangan bearing dan gear, terpasang pada landasan dan poros
terhubung dengan alat penekan yang digerakan oleh pompa hidrolik

Landasan Bearing

Bearing dan Gear a gigi / roda transmisi yang terpasang di poros

79
Pemasangan Bearing dan ring pengunci pada poros roda belakang jenis
semi floating

Pasang penutup bearing ( 1 ) dan ring penahan/spacer ( 2 ) pada poros


Lumasi dudukan bearing dan bagian dalam yang baru
Pres bearing hingga tepat pada dudukannya
Perhatikan ring penahan bearng ( B )

Pada saat dipres, harus ditumpu pada landasan bearing. Pasang penutup bearing(
1 ) dan ring penahan/spacer ( 2 ) pada poros

80
PROSES PRODUKSI DENGAN PERKAKAS TANGAN
Kerja Bangku mengikir
Mengikir adalah salah satu kegiatan meratakan permukaan benda
kerja hingga mencapai ukuran, kerataan dan kehalusan tertentu
dengan menggunakan kikir yang dilakukan dengan tangan. Dalam hal ini
untuk mendapatkan hasil pengikiran yang presisi dan maksimal
diperlukan pemahaman tentang jenis dan karakteristik kikir sebagai alat
peraut/pengikis dan teknik-teknik mengikir yang baik.
Selain itu pekerjaan mengikir juga diperlukan tenaga yang kuat
dan harus telaten, ulet dan teliti. Dengan demikian pekerjaan mengikir
dapat dikatakan sebagai dasar keterampilan untuk pembentukan
seseorang menjadi praktisi pemesinan yang profesional dan handal.
Perlu diketahui bahwa kegiatan mengikir bukan hanya meratakan
dan menghaluskan sebuah permukaan benda kerja hingga mencapai
ukuran, kerataan dan kehalusan tertentu, melainkan juga harus
tercapai kesejajaran dan kesikuannya.

Menentukan bidang dasar


Yang dimaksud dengan bidang dasar adalah bidang yang
dijadikan acuan untuk pengambilan ukuran, kesikuan dan kesejajaran
terhadap bidang lain.
Suatu pekerjaan yang berbentuk balok, minimal harus mempunyai
3 bidang dasar, di mana bidang dasar tersebut diambil dari bidang yang
berbatasan satu sama lain. Karena fungsinya sebagai acuan terhadap
bidang yang lain, maka bidang dasar harus rata dan menyiku satu sama lain.
Bidang dasar ditentukan secara berurutan , mulai dari bidang yang paling
luas hingga yang paling kecil serta demikian pula dengan urutan
pengerjaannya.
Mengatur ketinggian ragum
Ketinggian ragum harus diatur sesuai dengan kebutuhan
pengerjaan.Untuk pengerjaan kasar, di mana tenaga pengerjaan
diperlukan lebih besar, tinggi
ragum diatur lebih rendah. Untuk pengerjaan presisi, ragum diatur lebih
81
tinggi dan untuk pengerjaan yang umum, tinggi ragum diatur setinggi siku
lengan

Ketinggian ragum untuk pengerjaan umum benda kerja

Pencekaman benda kerja Ragum


Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja, untuk
membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar
tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum
jam) sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak
tetap pada rahang tersebut, demikian pula sebaliknya untuk
pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke
arah kanan (searah jarum jam)

Rahang penjepit diberi landasan terbuat dari besi tuang yang


permukaannya pada umumnya diberi parutan bersilang
agar penjeipitan lebih kuat dan tidak licin, sehingga apabila
menjepit benda kerja yang halus dan dikawatirkan akan rusak
permukaannya maka disarankan untuk memberi lapisan pelindung
berupa plat yang dapat menjaga permukaan benda kerja tersebut.
Namun ada juga jenis ragum kerja bangku yang rahang
penjepitnya dibuat rata dan halus (digerinda), dimana jenis ragum
ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang sudah memiliki
permukaaan rata.

82
Pencekaman benda kerja pada saat mengikir
Bagian benda kerja yang terjepit pada ragum
diusahakan semaksimal mungkin, hal ini perlu diperhatikan
mengingat fungsi mulut ragum selain dapat menjepit lebih kuat
juga sebagai dasar kesikuan hasil pekerjaan pengikiran. Hal lain
yang sangat penting diperhatikan dalam penjepitan benda kerja
adalah kesejajaran permukaan benda kerja dengan mulut ragum.

Benda Kerja Ragum

Meja kerja

Pencekaman benda kerja

Pemilihan kikir.
Kikir yang digunakan harus disesuaikan dengan
keb
utuhan pekerjaan, baik dalam segi kualitas pekerjaan maupun
dalam segi bentuk. Untuk kualitas pekerjaan, yang perlu
diperhatikan adalah ketajaman dan kemulusan kikir, seperti tidak
bengkok dan tidak cacat. Untuk kebutuhan pekerjaan, kikir sudah
dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran.

83
Pengelompokan kikir berdasarkan jenis gigi
Pengelompokan kikir berdasarkan jenis gigi terbagi dalam
dua jenis yaitu single cut dan double cut di mana jenis single cut
umumnya digunakan untuk pekerjaan finishing dan
double cut digunakan untuk pekerjaan awal.

Pengelompokan kikir berdasarkan ukuran panjang


Ukuran kikir yang banyak digunakan di indusri dan
lembaga pendidikan berkisar antara panjang 4 inchi sampai
dengan 12 inchi. Penggunaan kikir berdasarkan ukuran panjang
disesuaikan
dengan kebutuhan pekerjaan, dalam hal ini tentunya pekerjaan yang
besar perlu menggunakan kikir yang panjang.

Cara penggunaan kikir


Pemegangan dan penekanan kikir
Selama digunakan kikir harus dipegang dengan kuat
namun tidak membuat jari dan pergelangan terasa pegal dan cepat
lelah. Cara pemegangan dan penekanan kikir disesuaikan dengan
ukuran kikir dan sifat pengerjaan. Cara pemegangan kikir untuk
berbagai ukuran dan kebutuhan pengikiran.

Gerakan badan dan ayunan kikir

84
Mengikir merupakan suatu pekerjaan yang sepenuhnya
menggunakan anggota badan dan tenaga yang cukup besar serta
berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini tentunya perlu
disertai dengan kenyamanan kerja dalam artian antara gerakan badan,
pengaturan tenaga dan perasaan dapat berjalan secara serasi. Jika tidak bisa
berakibat vatal, cepat lelah dan badan akan terasa sakit-sakit.
Disadari bahwa kondisi postur tubuh setiap orang tentunya berbeda
tetapi bagaimana mengikir dapat dilakukan dengan cara yang cocok
dan nyaman. Namun secara umum ketinggian ragum, posisi kaki dan
gerakan badan tidak jauh berbeda, sebagai pendekatan kesesuaian itu
dapat diilustrasikan sebagai berikut :

85
Arah pemakanan kikir
Deretan gigi kikir dibuat miring terhadap sumbu badan kikir.
Pada jenis double cut kedua alur tidak sama dalam , semua ini
mempunyai fungsi yang berbeda.
Alur yang lebih dalam berfungsi untuk jalan keluar tatal
sedangkan alur yang dangkal berfungsi untuk mematahkan tatal menjadi
pendek-pendek sehingga mudah keluar. Oleh karena itu dengan arah
pemakanan lurus searah sumbu kikir, maka tatal akan mudah keluar dan
dengan sendirinya beban pengikiran menjadi ringan.
Namun apabila gerakan pemakanan seperti terlihat pada
gambar berikut, maka beban pengikiran menjadi berat karena tatal sulit
keluar, kikir cepat tumpul serta permukaan hasil pengikiran menjadi
kasar.
Macam-macam pengikiran
Pengikiran lapisan keras kulit benda kerja (lapisan terak)
Gigi kikir memenuhi semua badan kikir, ada gigi samping dan ada gigi
muka. Gigi-gigi ini dibuat dengan fungsi yang berbeda. Gigi samping
atau bagian ujung kikir digunakan untuk membuang lapisan yang keras,
seperti lapisan terak/karbon pada kulit benda kerja sebagai akibat
pembentukan proses panas, atau permukaan hasil pemotongan dengan
las karbit/asetilin. Sedangkan gigi muka digunakan untuk pengkiran
permukaan yang lunak.Menghilangkan kulit yang keras dengan ujung kikir

86
Pengikiran bidang dasar 1
Langkah-langkah operasional yang perlu ditempuh untuk
mendapatkan pengikiran yang efisien antara lain :
a. Arah pengikiran lebih banyak, memanjang dan diagonal
Keseimbangan tekanan kikir di atas benda kerja sangat dipengaruhi
oleh panjangnya tumpuan di mana kikir bekerja. Semakin panjang
tumpuan semakin stabil keseimbangan tekanan kikir bekerja. Oleh
karena itu untuk mendapatkan hasil pengikiran yang rata dengan mudah,
perlu dipilih ke arah mana kikir bisa bekerja dengan baik.

Panjang langkah pengikiran


Di samping arah pengikiran, hal lain yang sangat berpengaruh
terhadap hasil pengikiran adalah panjang-pendeknya langkah
pengikiran. Semakin panjang langkah pengkiran, semakin labil kikir
bekerja, dan sebaliknya semakin pendek langkah pengikiran semakin
stabil kikir bekerja

Pengikiran Bidang dasar 2 dan 3


Pengikiran bidang dasar 2 bisa dimulai jika bidang dasar 1
sudah betul-betul rata, jika tidak maka kesikuan bidang dasar 2 terhadap
bidang dasar 1 sulit diperoleh. Dem ikian pula dengan kesikuan bidang
dasar 3 terhadap bidang dasar 2.

Dalam pengikiran bidang dasar 2, konsentrasi pengerjaan lebih sulit apalagi


pada waktu pengikiran bidang dasar 3. Hal ini dapat dipahami karena
selain mengejar kerataan juga mengejar kes ikuan di mana keduanya
itu harus dicapai secara stimulant

Perhatian!
Jika bidang dasar tidak rata dan tidak menyiku satu sama lain maka
dengan sendirinya akan timbul masalah dalam pelukisan nanti, terlebih-
lebih jika pelukisan menggunakan pengukur tinggi di atas meja perata.

87
Mengikir miring
Pada prinsipnya pengikiran miring sama saja dengan pengikiran
rata, yang berbeda hanya terletak pada posisi pemasangan benda
kerja. Demikian pula dengan jenis dan spesifikasi kikir yang
digunakan. Prinsip pemeriksaan hasil pengikiran sama dengan prinsip
pemeriksaan bidang dasar 3.

Memeriksa sudut
Memeriksa kesikuan

Mengikir radius
Ada dua jenis pengikiran radius yaitu pengikiran radius luar dan
radius dalam. Jenis kikir yang digunakan untuk mengikir radius dalam
adalah kikir bundar atau kikir setengan bundar sedangkan
untuk radius luar adalah kikir pelat atau kikir yang mempunyai
bidang rata

Pengikiran radius dalam

88
Penggunaan kikir bundar atau setengah bundar, dalam pengikiran radius dalam,
selain kikir didorong makan ke depan juga sambil sedikit diputar dengan tujuan untuk
pemanfaatan semua gigi kikir selain tatal mudah keluar.

Memeriksa Radius

Pengikiran radius luar


Prinsip pemeriksaan hasil pengikiran radius sama dengan prinsip
pemeriksaan hasil pengikiran miring .

Mal radius Siku-siku

Benda kerja Benda kerja

Pemeriksaan hasil pengikiran radius .

89
Melukis
Tujuan dan Fungsi Melukis
Benda kerja yang akan dibuat dengan menggunakan alat
tangan, perlu dilukis terlebih dahulu dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan
gambar kerja. Garis -garis gambar ( lukisan ) yang dibuat pada benda kerja berfungsi
sebagai tanda batas pengerjaan. Hasil lukisan benda kerja yang akurat akan
memberi arahan, batas pengerjaan yang akurat pula.

Mempersiapkan benda yang akan dilukis


Kondisi benda kerja yang akan dilukis tergantung pada kebutuhan
pekerjaan, namun pada prinsipnya benda kerja yang akan dilukis harus mempunyai
tiga bidang dasar di mana bidang dasar tersebut berfungsi sebagai dasar kesikuan,
dasar pengukuran dan dasar kesejajaran terhadap bidang yang lainnya.
Pembuatan bidang dasar bisa dikerjakan dengan mesin atau dikikir, atau
digunting, tergantung kebutuhan pekerjaan. Hal yang sangat penting diperhatikan dalam
pembuatan bidang dasar adalah setiap bidang dasar harus rata dan menyiku satu sama
lain.

Keterangan :
1 = Bidang dasar 1
2 = Bidang dasar 2
3 = Bidang dasar 3

Bidang dasar sebagai dasar ukuran, kesikuan dan


kesejajaran dalam penggambaran.

90
Macam-macam Alat Pemotong dan Fungsinya
a. Pahat
Pahat (chisel) digunakan untuk keperluan-keperluan seperti memotong,
membuat alur, meratakan bidang, membentuk sudut dsb.

Pahat pelat, digunakan untuk


meratakan bidang dan memotong
pelat logam.

Pahat alur / roreh; digunakan untuk


membuat alur dan sponeng.

Pahat setengah bulat; digunakan


untuk membuat alur setengah bulat
salutan minyak dalam bantalan.

Macam-macam Pahat

b. Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa yang disesuaikan
dengan ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya.

Ukuran Kikir

91
Kikir diklasifikasikan menurut ukuran panjang, badan, pahatan dan
bentuknya

Kikir Plat (Flat


file)

Kikir Setengah Bulat (Half

round file)

Kikir segi empat


(Square file)

Kikir bulat (Round


file)
Kikir segi tiga (Three-square
file)

Kikir pisau (Knife


file)

Gambar Macam-macam kikir

Jenis Kehalusan Pahatan Gigi Kikir:


Pahatan kasar sekali (Rough)
Pahatan kasar (Bastard cut)

Pahatan setengah kasar (Second Cut)

Pahatan halus (Smooth Cut)

Pahatan halus sekali (Dead Smooth)

92
c. Gergaji Tangan
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya
untuk dikerjakan kembali, Bagian-bagian dari gergaji adalah:
Bingkai/Sengkang
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku, Sengkang yang dapat
diatur digunakan untuk bermacam-macam panjang dari daun
gergaji.

Pegangan yang baik


dengan bentuk seperti
pemegang pistol.

Daun gergaji dipasang


pada kedua pasak yang
terdapat pada bingkai.

Mur kupu-kupu berfungsi


sebagai pengencang daun
gergaji.

Gambar Gergaji Tangan

Daun Gergaji
Daun gergaji terdiri dari dua macam letak gigi pemotong yaitu gigi
pemotong satu sisi (single cut) dan dua sisi (double cut).

Gambar Gigi Pemotong Satu Sisi

93
Gambar Gigi Pemotong DpuanajanSg isi

Sedangkan bentuk gigi gergaji ada yang silang dan ada yang lurus.

Gambar Bentuk Gigi Gergaji Silang

Gambar Bentuk Gigi Gergaji Lurus Berikut

Tabel Ukuran Mata (Gigi) Gergaji

Jumlah Gigi/
No. Kegunaan
Inci
Untuk bahan pejal st.37, tembaga, kuningan,
1. 14 - 18
besi tuang.
Untuk bahan dengan bentuk tebal dan baja
2. 22 - 24
karbon tinggi.
Untuk bahan dengan bentuk tipis, pelat,
3. 28 - 32
kawat, pipa yang tipis

94
d. Mata Bor

Mata bor atau bor spiral terdiri dari sudut tatal dan sudut bebas yang
biasa terdapat pada alat-alat potong.
Badan bor tidak silindris benar, garis tengah luarnya tirus, dari ujung
sampai batas tangkai, dengan kenaikan 0,05 mm setiap panjang 100
mm.

Gambar Macam-macam Bentuk Tangkai Mata Bor Keterangan

gambar Mata Bor:

Bibir Potong (Cutting Edge or Lip)

Alur (Flute)

Badan (Body)

Sudut bebas badan (Body Clearance)

Mata Pemotong Sisi (Margin)

Tangkai (Shank)

Gambar Mata Bor Besar Sudut Mata Bor tergantung pada bahan

yang akan dibor:

Sudut puncak bor 1180 digunakan untuk


bahan baja lunak,
Sudut puncak bor 1360 digunakan untuk
bahan baja keras,
Sudut puncak bor 1050 digunakan untuk
bahan yang lunak,

Gambar Sudut Mata Bor


95
e. Reamer Tangan (Peluas)

Reamer (peluas) adalah alat potong untuk memperhalus permukaan


lubang dan memperbesar lubang yang telah kita siapkan sebelumnya.

Gambar Mereamer

Alur Spiral

Digunakan untuk meluaskan dan menghaluskan lubang sehingga


mencapai ukuran yang diharapkan. Reamer beralur spiral hasil
pemotongannya lebih halus dan ringan.

Gambar Reamer Tangan Beralur


Alur Lurus

Reamer beralur lurus sama dengan reamer yang beralur spiral


dipergunakan pada setiap pekerjaan memperluas lubang.

Gambar Reamer Beralur Lurus

96
f. Pemotong Ulir Luar (Sney)

Untuk memotong ulir pada bagian luar atau pada batang baut dengan
tangan, dipergunakan sejenis alat yang dinamakan pengulir luar. Alat
bantu untuk memutarkan senei adalah rumah senei atau tangkai senei.

Gambar Seney dan rumah seney dipasang pada tangkai pemutar

g. Tap Tangan

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan, tap tangan
terdiri dari 3 buah dalam 1 set.
Tap no.1 (Tap Konis), tap urutan
pertama pada penggunaannya,
dengan bentuk tirus di ujungnya
untuk mempermudah pemotongan.
Bentuk ulir yang dihasilkan dari tap
pertama 25% dari bentuk ulir yang
sesungguhnya.
Tap no.2 (Tap Antara), dipakai
setelah no.1. Bentuk tirus pada
ujungnya lebih pendek dari pada no.1
Tap no.3 (Tap Rata), adalah tap
yang terakhir dan yang membentuk
profil ulir yang penuh. Bagian tirus
pada ujungnya sangat pendek
sehingga dapat mencapai dasar untuk
lubang yang tak tembus.

Gambar Satu Set Tap


97
Sedangkan sebagai alat pemegang dan pemutar pada waktu
pelaksanaan mengulir, dipergunakan tangkai tap (batang pemutar)

Gambar Tangkai TapMeja datar

Meja datar digunakan sebagai landasan untuk penggambaran


benda, meja datar adalah alat dengan permukaan yang rata dan
keras sangat baik untuk penandaan yang teliti dan memeriksa
benda kerja.

98
MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN

a. Tujuan kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari topik ini peserta diklat dapat:

Memahami cara menggunakan macam-macam perkakas tangan.


Mengidentifikasi cara menggunakan perkakas tangan.
Menggunakan perkakas tangan sesuai dengan standar operasional
prosedur.

b. Uraian materi Pemelajaran

1. Menggunakan alat-alat penanda

a. Cara menggunakan penggores

Gambar Cara menggunakan penggores

99
Cara menggunakan penitik

Penitik garis penitik pusat

Gambar Penggunaan macam-macam penitik

Menggunakan alat-alat potong


b. Menggunakan gergaji tangan

Langkah yang harus diperhatikan


pada pemasangan daun gergaji
sebelum melakukan pemotongan
bahan adalah sudut potong daun
gergaji harus menghadap ke depan
seperti pada gambar di samping
ini.
Gambar Cara pemasangan

100
daun Catatan
gergaji

Daun gergaji terpasang pada sengkang gergaji harus kuat


Langkah menggergaji:
Beri garis yang akan digergaji
 Beri tekanan ringan pada awal
penggergajian

Gambar Cara pengaluran mulai

 Mulailah dari sisi depan


dengan posisi gergaji menukik
dengan kemiringan sedang
(lihat gambar)

Gambar posisi awal penggergajian

 Tekanan diberikan saat gergaji


didorong kedepan
 Tekanan dikurangi pada saat
gergaji ditarik mundur

Gambar Posisi mengergergaji

101
Untuk memudahkan pemotongan berbagai macam bahan yang akan
digergaji dapat dipilih daun gergaji dengan jumlah gigi yang sesuai, berikut
tabel bahan yang digergaji dan jumlah gigi daun gergaji:

Jumlah gigi tiap 25 mm


Bahan yang aklan digergaji
panjang daun
 Alumunium, paduannya, perunggu, 14 – 18
kuningan, besi tuang pejal, tembaga
 Baja perkakas, baja lunak 18
 Baja profil, pipa baja, pipa besi tuang 24
 Pelat tipis, pipa tipis 32

Tabel Bahan dan perbandingan jumlah gigi daun gergaji


d. Cara Menggunakan Mata Bor (mengebor)
Untuk memulai pengeboran dengan menggunakan mesin bor adalah
memasang mata bor pada mesin bor, mata bor dengan kepala silindris
dipasangkan menggunkan chuck bor, untuk mata bor dengan kepala
tirus dipasang langsung pada sumbu utama pada mesin bor. Jika kepala
tirus bor lebih kecil dibandingkan dengan lubang tirus sumbu
utama/sarung tirus terlebih dahulu.
Langkah selanjutnya adalah mengatur putaran sumbu utama/mata bor
sesuai dengan rumus:

n = 1000 . Cs putaran/menit (RPM)


. d
Keterangan:

n = jumlah putaran sumbu utama mesin bor permenit (rpm =


revolution per Minute)
Cs = Kecepatan potong bahan/benda kerja yang akan dibor dalam
m/menit (cutting speed)
D = diamater mata bor dalam mm

Contoh perhitungan:

Bahan ST-37 dengan Cs = 35 m/menit akan dibor dengan mata bor


yang berdiameter 10 mm. Berapa put/menit putaran sumbu utama
mesin bornya?
Jawab:
n = 1000 . Cs = 1000 . Cs = 114,7 put/menit
. d 3,14 . 10
102
Pilihlah tingkatan putaran yang ada dimesin bor yang mendekati nilai n
di atas.

Gambar Pemasangan/pelepasan mata bor pada mesin bor


Persipakan alat pencekam benda kerja

Gambar Pencekam benda kerja dengan ragum dan klem Persiapan

pada benda kerja


Tentukan titik senter lubang lalu dititik dengan penitik senter
Untuk posisi lubang presisi, buatlah lingkaran pengawasan.

Gambar Penandaan sebelum dibor

103
d. Cara menggunakan tap tangan

 Bor lubang dengan diameter yang sesuai dengan tap yang akan
dipakai
 Masukan tap ke-1 kedalam lubang tersebut lalu diputar tangkai
tapnya
searah jarum jam (kekanan untuk ulir kanan) dengan tekanan
ringan
 Setiap kali putaran dibalikkan arahnya supaya tatal/beram
putus
 Jaga selalu agar kedudukan tap tetap satu sumbu dengan
lubang bor
 Lumasi dengan minyak pelumas
 Setelah tap ke-1, ganti dengan tap ke-2 kemudian terakhir tap
ke-3
Cara mengetap

Cara menggunakan snei

 Siapkan poros sama dengan diameter nominal ulir yang akan dibuat
 Pinggul (chamfer) ujung poros yang akan disnei
 Tempelkan sisi tirus snei pada ujung poros yang telah
dipinggul tersebut, putar tangkai tersebut searah atau
berlawanan arah jarum jam sesuai dengan macam ulir kiri
atau kanan
• Lumasi dengan pelumas.

104
KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN

a. Tujuan kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari topik ini peserta diklat dapat:

 Memahami keselamatan kerja menggunakan macam-macam perkakas


tangan.
 Mengidentifikasi teknik menerapkan keselamatan kerja pada saat
menggunakan perkakas tangan.
 Menerapkan keselamatan kerja pada penggunaan perkakas tangan sesuai
dengan standar operasional prosedur.

b. Uraian materi Pemelajaran

1. Keselamatan kerja dalam menggunakan alat-alat penanda.

menjaga keselamatan kerja


dalam menggunakan alat-alat
penanda seperti penggores
dan penitik umumnya
menghindari kemungkinan
tertusuk ujung alat-alat
tersebut yang tajam.

Gambar Hati-hati penggores tergelincir dapat melukai tangan

105
2. Keselamatan kerja dengan menggunakan alat-alat potong

a. Keselamatan kerja pada penggunaan kikir

 Gunakan kikir yang


tangkainya mengunakan
gagang kayu atau plastik
supaya tangkainya yang
runcing tersebut tidak
melukai tangan

 Gagang kikir yang retak


segera diganti untuk
menghindari resiko
pecah pada saat dipakai
dan tangkai kikir melukai
tangan pemakai.

Gambar Bahayakan pemakain gagang kikir yang retak

106
b. Gergaji tangan

 Beri tekanan ringan pada awal terbentuknya alur supaya gergaji


tidak meleset dan melukai tangan

 Ketegangan daun gergaji pada sengkangnya cukup kuat supaya


daun gergaji tidak mudah patah saat dipakai dan melukai pemakai

Gambar Kehati-hatian dalam menggergaji

107
c. Mata bor

 Yang harus sangat diperhatikan pada


saat pengeboran adalah saat poros
mesin / spindel bor berputar.
Hindarkan bagian yang terjurai,
seperti rambut panjang, bagian dari
pakaian kerja, kalung, dsb, ikut
tergulung putaran spindel bor
tersebut.
 Gunakan kaca mata saat mengebor
supaya mata terhindar dari percikan
tatal benda kerja.

Syarat-syarat kaca mata pengaman :

- Harus mempunyai sifat-sifat yang


tidak melelahkan mata
- Harus tahan lama dan tidak mudah
berubah sifat
- Harus memberikan rasa aman
kepada pemakai.

 Puli / sabuk penghubung spindel bor


dengan motor listrik harus tertutup,
supaya rambut dan bagian lain yang
terjurai tidak ikut terlilit.

Gambar Tindakan pengamanan pada pengeboran

d. Rimer tangan, tap dan snei

Rimer tangan, tap dan snei mempunyai bagian sisi potong yang tajam,
maka perlu berhati-hati saat memegangnya agar tidak melukai tangan.
108
e. Pahat Tangan

 Pahat tangan yang dipergunakan


terus menerus pada waktu yang
cukup lama akan membentuk
kepalanya melebar tajam-tajam.
Bagian kepala pahat yang melebar
bisa dihilangkan dengan jalan
digerinda, sehingga bentuk kepala
pahat itu tetap terpelihara atau
bebas dari geram-geram pada
kepala pahat.

 Memegang pahat membutuhkan


latihan dan pengalaman

 Waktu memahat jagalah jangan


sampai melukai tangan anda atau
sampai terpukul ibu jari anda
secara tiba-tiba.

109
Gambar Kepala pahat melebar

f. Palu

Palu sebagai alat bantu


yang diantaranya pada
waktu me mahat. Tangkai
palu harus dipegang pada
bagian ujungnya, sehingga
mendapat keseimbangan
tenaga dan beban pukulan
yang sesuai. Pasak atau
baji tangkai palu harus
cukup kuat, sehingga palu
tidak mungkin copot atau
loncat pada waktu
dipukulkan.

Gambar Cara memegang tangkai palu

111
MERAWAT DAN MENGASAH PERKAKAS TANGAN

a. Tujuan kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari topik ini peserta didik dapat:

 Memahami teknik merawat perkakas tangan.


 Merawat perkakas tangan.
 Mengasah perkakas tangan.

b. Uraian materi Pemelajaran

1. Mengasah alat-alat penanda

Alat-alat penanda pada umumnya setelah pemakaian yang lama menjadi


tumpul. Ketajamanya dapat digerinda lagi dengan sudut-sudut
ketajaman berikut : penggores ± 20°, penitik garis ± 60°, penyenter ±
90°.

Gambar Cara menggerinda salah satu alat penanda

112
penyenter penitik garis penggores
Gambar 70. Sudut penyenter, penitik garis dan
penggores

2. Memelihara alat-alat potong

a. Memelihara kikir

Ketajaman kikir kadang dapat dikembalikan dengan cara disikat


atau membersihkan gigi kikir dengan batang kuningan/brass
seperti terlihat pada gambar.

Gambar Membersihkan kikir


113
Gambar Membersihan gigi kikir dengan batang kuningan

b. Gergaji Tangan
Selain mengganti daun gergaji yang sudah tumpul hampir tidak ada
perawatan khusus untuk daun gergaji tangan.
c. Mata Bor
Mata potong bor dapat diasah kembali. Sudut sayat mata potong
bor disesuaikan dengan bahan yang akan dibor.

Gambar Mengasah mata bor


d. Rimer Tangan, Tap, dan Snei
Tidak diperlukan pengasahan ulang terhadap rimer tangan, tap,
dan snei yang aus / tumpul.
Perawatannya cukup membersihkan tatal bekas penyayatannya
setelah dipaka

114
A. Kegiatan 2
MERAWAT PERLENGKAPAN DAN PERBAIKAN DI TEMPAT
KERJA
a.Tujuan Kegiatan Belajar 2
1) Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis pemeliharaan
peralatan
2) Peserta didik dapat menjelaskan tujuan pemeliharaan rutin.
3) Peserta didik dapat menjelaskan sistem pemeliharaan rutin
4)Peserta didik dapat menjelaskan rambu-rambu pemeliharaan
peralatan

b. Uraian Materi
1) Jenis-jenis Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan
dengan sadar untuk menjaga agar suatu peralatan selalu dalam
keadaan siap pakai atau tindakan melakukan perbaikan sampai
pada kondisi peralatan tersebut dapat bekerja kembali. Secara garis
besar pemeliharaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tak terencan
a) Pemeliharaan terencana (planned maintenance) Pemeliharaan
terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan
diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi
terhadap peralatan di waktu yang akan datang. Dalam
pemeliharaan terencana terdapat unsur pengendalian dan unsur
pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Pemeliharaan terencana merupakan bagian dari
sistem manajemen pemeliharaan yang terdiri atas pemeliharaan
preventif, pemeliharaan prediktif, dan pemeliharaan korektif.

115
Pemeliharaan preventif adalah pemeliharaan yang
dilakukan pada selang waktu tertentu dan pelaksanaannya
dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang
dilakukan sebelumnya. Tujuannya untuk mencegah dan
mengurangi kemungkinan suatu komponen tidak memenuhi
kondisi normal. Pekerjaan yang dilakukan dalam
pemeliharaan preventif adalah : mengecek, melihat,
menyetel, mengkalibrasi, melumasi, dan pekerjaan lain yang bukan
penggantian suku cadang berat. Pemeliharaan preventif
membantu agar peralatan dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan apa yang menjadi ketentuan pabrik pembuatnya.
Semua pekerjaan yang masuk dalam
lingkup pemeliharaan preventif dilakukan secara rutin
dengan berdasarkan pada hasil kinerja alat yang diperoleh
dari pekerjaan pemeliharaan prediktif atau adanya anjuran dari
pabrik pembuat alat tersebut. Apabila pemeliharaan
preventif dikelola dengan baik maka akan dapat memberikan
informasi tentang kapan mesin atau alat akan diganti
sebagian komponennya.
Proses peralihan dari pemeliharaan yang bersifat
kadang-kadang dan sembarangan atau bahkan tidak ada
pemeliharaan sama sekali menuju kepada pemeliharaan
terencana yang dengan sengaja melakukan pemeliharaan secara
rutin memerlukan waktu, tenaga, dan pekerjaan tambahan di
luar pekerjaan biasanya. Namun berdasarkan pengalaman, hal
tersebut akan terjadi pada awal pekerjaan saja dan selanjutnya
apabila sistem tersebut telah berjalan, maka akan lebih mudah
dalam menangani pemeliharaan setiap peralatan sehingga
diharapkan dapat memiliki efisiensi yang tinggi.

116
b) Pemeliharaan tak terencana

Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang


dilakukan secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan
akan segera digunakan. Seringkali terjadi bahwa peralatan baru
digunakan sampai rusak tanpa ada
perawatan yang berarti, baru kemudian dilakukan perbaikan
apabila akan digunakan. Dalam manajemen sistem
pemeliharaan, cara tersebut dikenal dengan pemeliharaan tak
terencana atau darurat (emergency maintenance).
Pada umumnya metode yang digunakan dalam
penerapan pemeliharaan adalah metode darurat dan tak
terencana. Metode tersebut membiarkan kerusakan alat yang
terjadi tanpa atau dengan sengaja sehingga untuk menggunakan
kembali peralatan tersebut harus dilakukan
perbaikan atau reparasi. Pemeliharaan tak terencana jelas akan
mengganggu proses produksi dan biasanya biaya yang dikeluarkan
untuk perbaikan jauh lebih banyak dibanding dengan
pemeliharaan rutin.
2) Tujuan Pemeliharaan Rutin

Dalam setiap tindakan pemeliharaan, tujuan pokoknya


adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan dan
mencegah adanya perubahan fungsi alat serta mengoptimalkan usia
pakai peralatan. Reliabilitas alat dan kinerja yang baik hanya
dapat dicapai dengan melakukan program pemeliharaan yang
terencana. Selain untuk alasan reliabilitas dan kinerja alat, program
pemeliharaan terencana juga mempunyai beberapa keuntungan
yaitu dalam hal efisiensi keuangan, perencanaan, standardisasi,
keamanan kerja dan semangat kerja.

117
Pada aspek keuangan sudah jelas bahwa kerusakan yang terlalu
cepat pada peralatan akan mengakibatkan pengeluaran yang tidak
terencana. Hal tersebut juga akan ber akibat
terhadap perencanaan fasilitas lainnya tidak mungkin dapat
berjalan tanpa didukung peralatan yang bekerja secara efisien.
Apabila peralatan dioperasikan hingga mendekati rusak atau
bahkan rusak sama sekali tanpa adanya pemeliharaan, maka
mungkin saja dapat membahayakan dan mencelakakan. Banyak
kerugian yang timbul akibat kecelakaan, bukan hanya manusia,
tetapi hilangnya waktu, tenaga dan biaya. Rendahnya tingkat
pemeliharaan dan tingginya resiko kecelakaan berakibat kurang
bergairahnya orang lain untuk melanjutkan pekerjaan dan akan
menurunkan produktivitas kerja Secara garis besar terdapat
empat tujuan pokok pemeliharaan preventif yaitu :
a) Memperpanjang usia pakai peralatan. Hal tersebut sangat penting
terutama apabila dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli
satu peralatan jauh lebih mahal apabila dibandingkan dengan
memelihara sebagian dari peralatan
tersebut. Walaupun disadari bahwa kadang- kadang untuk jenis
barang tertentu membeli dapat lebih murah apabila alat yang
akan dirawat sudah sedemikian rusak.
b) Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk
mendukung kegiatan kerja, sehingga diharapkan akan diperoleh
hasil yang optimal pula
c) Menjamin kesiapan operasional peralatan yang
diperlukan terutama dalam keadaan darurat, adanya unit
cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat.
d) Menjamin keselamatan orang yang menggunakan
peralatan tersebut.

118
3) Sistem Pemeliharaan Rutin
Untuk memenuhi prosedur pemeliharaan baku, harus
disiapkan data pemeliharaan dan mulai dengan pertanyaan sederhana
yaitu : peralatan apa yang akan dirawat ? dimana lokasi penyimpanan
alat ? bagaimana merawatnya ? dan kapan akan dirawat ?
a) Peralatan yang perlu pemeliharaan
Sebelum sistem pemeliharaan terencana diterapkan, harus
diketahui peralatan apa saja yang sudah ada dan berapa
jumlahnya. Untuk itu, pekerjaan dapat dimulai dengan
suatu daftar inventaris yang lengkap untuk
menjawab pertanyaan di atas. Hal tersebut
merupakan persyaratan utama dan layak dijadikan sebagai
tugas pertama untuk menyusun sistem pemeliharaan yang baik.
Daftar inventaris yang akurat dan rinci dari segi teknis akan
sangat berguna untuk sistem pemeliharaan terencana.
Selanjutnya daftar inventaris peralatan tersebut
dikelompokkan menjadi sejumlah kelompok yang
sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh : kelompok alat-
alat tangan, alat-alat khusus (Special service tool/SST), alat-
alat ukur dan sebagainya.
b) Lokasi penyimpanan alat
Penempatan tiap peralatan harus jelas sesuai dengan
pengelompokannya sehingga memudahkan dalam
pencarian alat tersebut. Apabila terjadi
pemindahan alat hendaknya bersifat sementara dan setelah
selesai digunakan dapat dikembalikan pada
tempat semula. Penyimpanan alat dan perkakas dapat dilakukan
pada : panel alat, ruang gudang, ruang pusat penyimpanan, dan
kit alat-alat.

119
(1) Panel alat (tool panel)
(2) Banyak pekerja yang lebih senang menggunakan panel alat
untuk menyimpan dan meletakkan alat-alat. Pada umumnya
yang diletakkan pada panel alat adalah sekelompok alat
sejenis tetapi yang berbeda ukurannya misal obeng atau
tang dari berbagai ukuran Dengan panel alat tersebut petugas
peminjaman alat lebih mudah mengontrolnya. Panel alat
dapat diatur letaknya menurut keseringan
penggunaan yang disusun dalam rentangan warna yang
kontras atau dalam warna-warna kombinasi yang serasi.
Ruang gudang alat Kadang-kadang tidak cukup dinding
untuk meletakkan panel alat tersebut. Disamping
itu penggunaan panel alat juga tidak sesuai dengan sifat alat
karena ada alat yang tidak baik untuk disimpan di udara
terbuka. Untuk menyimpan alat yang mempunyai
sifat demikian diperlukan almari kecil atau ruangan
penyimpanan.
(3) Ruang pusat penyimpanan
Cara lain untuk menyimpan alat dan perkakas
adalah menggunakan ruang pusat penyimpanan alat dan
perkakas. Ruangan tersebut dapat digunakan untuk
menyimpan berbagai alat untuk keperluan semua jenis
alat yang ada. Penyimpanan dengan cara ini lebih baik
karena petugas peminjaman alat dapat dengan mudah
mengadakan pengawasan. Kelemahannya ruang pusat
tersebut tidak dapat dekat dengan semua jenis kegiatan yang
memerlukan.
(4) Kit alat-alat
Kit alat-alat didesain untuk pekerja secara
individual, berisi sejumlah alat yuang lengkap untuk suatu
kegiatan perbaikan/servis. Kebaikan kit alat

120
alat tersebut bahwa siapa saja yang membutuhkan dapat
dipenuhi dengan segera tanpa harus memilih jenis-jenis alat
yang diperlukan untuk saat itu.
c) Prosedur pemeliharaannya
Pemeliharaan preventif memerlukan suatu daftar seperti
halnya pekerjaan rutin, mencakup : jadwal
pemeliharaan peralatan, data hasil pengetesan, peralatan khusus
(apabila diperlukan), keterangan pengisian pelumas, buku
petunjuk pemeliharaan tingkat pengetahuan pekerja terhadap
pekerjaan tersebut.
Untuk memberikan informasi kepada bagian
pemeliharaan, maka tiap jadwal pemeliharaan dibuat pada
kartu control atau formulir yang dapat memberi informasi
dengan jelas. Pada setiap jadwal pemeliharaan dituliskan
identifikasi alat dengan nomor sandi, nama alat, nomor
pengganti, dan tanggal pemasangan pertama serta pengerjaan
perawatan yang telah dilakukan.

d) Waktu pemeliharaan

Pemeliharaan rutin dilakukan secara periodik


dengan selang waktu tertentu berdasarkan hitungan bulan,
hari atau jam. Selang waktu hari atau bulanan dicatat seperti :
periodik 1 bulanan = 1 B, 3 bulanan = 3
B, 6 bulanan = 6 B atau periodik waktu 120.000 jam,
5.000 jam, atau 1.000 jam. Tanggal pekerjaan
pemeliharaan dicatat pada papan kontrol yang diletakkan di
ruang penaggung jawab dan pencatatan tanggal pekerjaan
dilakukan pula pada lembar data peralatan. Informasi yang
dicatat termasuk waktu pakai alat

121
komponen yang diganti, dan kinerja peralatan. Dari data yang
dicatat tersebutdapat diproyeksikan dan diramalkan waktu
pakai alat, sehingga dapat direncanakan untuk menggantinya pada
saat yang ditentukan.
4) Rambu-rambu Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan peralatan sangat erat kaitannya dengan masalah
pemakaian, perbaikan, dan penyimpanan serta
pengadministrasiannya.
a) Perbaikan alat dibedakan antara perbaikan ringan yang dapat
dikerjakan sendiri oleh pekerja dan perbaikan khusus yang
harus dilakukan oleh ahlinya. Peralatan yang diketahui rusak harus
dipisahkan dan ditindaklanjuti.
b) Penyimpanan peralatan berorientasi pada prinsip
kebersihan dan prinsip identifikasi. Kebersihan mencakup
persyaratan sifat kering dan tidak lembab. Rambu-rambu
penyimpanan peralatan adalah sebagai berikut :
(1) Peralatan percobaan disimpan menurut jenisnya (alat
percobaan Fisika, Kimia, dsb.)
(2) Peralatan percobaan yang bersifat umum sebagai alat
aneka guna disimpan di tempat khusus yang mudah dan
cepat mendapatkannya.
(3) Peralatan yang memerlukan perlindungan dengan
lapisan cat atau pelumas perlu selalu diperiksa fungsi
pelapisannya.
(4) Peralatan yang mempersyaratkan kondisi kering harus
selalu diperiksa tentang kelembaban tempat
peyimpanannya.
Kelemahannya ruang pusat tersebut tidak dapat
dekat dengan semua jenis kegiatan yang
memerlukan.

122
(5) Peralatan yang terbuat dari logam, plastik, atau kayu
yang pipih dan relatif panjang disimpan dalam posisi
terletak mendatar/tidur untuk menghindari pelengkungan
tetap.
(6) Peralatan yang berbentuk memanjang dan rapuh, dalam
mobilitas pemindahannya harus selalu dibawa dalam posisi
tegak.
c) Pemeliharaan dan pencegahan kerusakan dilakukan dengan
pemeriksan secara rutin dengan penjadwalan yang pasti.
Dibedakan antara pemeriksaan harian, mingguan, bulanan
dan seterusnya. Dengan pemeriksaan yang rutin dan terus
menerus, maka setiap gejala kerusakan akan segera
dapat dideteksi dan ditindaklanjuti.
d) Pengadministrasian peralatan dilakukan untuk
mempermudah pengendalian dalam hal
pemakaian/penggunaan, penyimpanan, perbaikan,
perawatan dan pengadaan peralatan baru. Pengendalian
pengelolaan dan pengadmistrasian memerlukan
perangkat instrument yang berupa buku, lembar dan kartu,
meliputi :
(1) Kartu stok ; warna kartu dibedakan untuk masing- masing
jenis peralatan sesuai dengan pengelompokkannya.
(2) Buku inventaris ; memuat nomor sandi, nama alat, ukuran,
merek/tipe, produsen, asal tahun, jumlah dan, kondisi
(3) Daftar peralatan ; memuat kode, nama alat, dan jumlah
alat(4) Buku harian ; digunakan untuk mencatat setiap
kejadian yang terjadi dan yang berkaitan dengan kegiatan
di tempat kerja.
(5) Label ; memuat kode alat, nama alat, jumlah dan kondisi
alat. Label dipasang di tempat penyimpanan alat.
123
6) Format permintaan alat

Kegiatan Belajar 3 : Menggunakan Alat – Alat Ukur


a. Tujuan Kegiatan Belajar 3
1). Peserta didik dapat megidentifikasi alat – alat ukur mekanik, dan
pnumatik
2).Peserta didik dapat menjelaskan cara menggunakan alat – alat ukur

.b. Uraian Materi 3


JENIS – JENIS ALAT UKUR

I. DIAL GAUGE (DIAL INDICATOR)

Dial gauge digunakan untuk meng-


ukur kebengkokan poros, run out, dan
backlash. Dengan ketelitian : 0,01 mm
Apabila jarum panjang membuat satu
putaran penuh (100 strip), maka jarum
pendek bergerak 1 strip (1 mm)

Posisi spindle dial harus tegak lurus terhadap permukaan yang


diperiksa.

124
Pengukuran run out

1. Bersihkan benda yang akan diukur.


2. Letakkan V-block pada tempat yang rata dan letakkan poros (cam
shaft) di atas V-block.
3. Sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan poros dan pastikan
spindle tegak lurus dengan poros.
4. Putar poros perlahan-lahan, dan bacalah jumlah gerakan pointer

125
II. MICROMETER

c Uraian

Micrometer dibagi menjadi dua macam :


1. Outside micrometer : Mengukur diameter luar
2. Inside micrometer : Mengukur diameter dalam
Kedua alat ini memiliki ketelitian 0,01 mm. Satu putaran thimble terdiri dari
50 strip (0,5 mm).

d Kalibrasi Outside Micrometer

1. Memeriksa tanda “0”

Bersihkan anvil dan spindle


dengan kain bersih. Putar rachet
stopper sampai anvil dan spindle
bersentuhan, dan putar stopper
2 atau 3 kali putaran untuk lebih
meyakinkan. Micrometer telah
dikalibrasikan dengan benar jika
“0” thimble lurus dengan garis
pada outer sleeve.

126
2. Menyetel tanda “0”

z Jika kesalahannya 0,02 mm


atau kurang. Kunci spindle
dengan lock clamp. Kemudian
putar outer sleeve sampai tan-
da “0” thimble lurus dengan
garis, dan periksa kembali tan-
da “0”.

z Jika kesalahannya melebihi


0,02 mm. Kunci spindle dengan
lock clamp, kendorkan stopper
sampai thimble bebas, luruskan
tanda “0” thimble dengan garis
pada outer sleeve, dan ken-
cangkan kembali rachet stop-
per, dan periksa kembali tanda
“0”.

e Membaca Hasil Pengukuran

Jarak strip di atas garis pada


outer sleeve adalah 1 mm, dan
jarak strip di bawah garis ada-
lah 0,5 mm. Dan nilai 1 strip
pada thimble adalah 0,01 mm.
Nilai hasil ukur ialah jumlah
pembacaan ketiga skala ter-
sebut.

127
f Contoh dan Test Pengukuran

Pembacaan skala di atas garis : 7,00 mm 5,00 mm


Pembacaan skala di bawah garis : 0,50 mm 0,00 mm
Pembacaan skala thimble : 0,15 mm + 0,20 mm +
Hasil ukur = 7,65 mm 5,20 mm

128
III. VERNIER CALIPER
c Uraian

Vernier caliper digunakan untuk


mengukur diameter luar, diame-
ter dalam, dan mengukur keda-
laman. Ketelitiannya adalah 0,05
mm.

d Prinsip Pengukuran

Jika skala vernier digerakkan ke


kanan sampai angka 1 lurus
dengan garis pada “skala utama”
seperti gambar di samping,
hasilnya terdapat celah 0,1 mm.

Jika skala vernier digerakkan ke


kanan sampai angka 5 lurus
dengan garis pada “skala utama”
seperti gambar di samping,
hasilnya terdapat celah 0,5 mm.
e Membaca Hasil Pengukuran

Seperti gambar di samping, nilai


di depan koma diambil dari
penunjukkan angka “0” vernier,
yaitu 25 mm sedangkan angka di
belakang koma diambil dari titik
dimana kedua garis skala vernier
dan skala utama bertemu yaitu 7
jadi pembacaan adalah 25,7 mm

129
f Menangani Vernier Caliper

z Sebelum pengukuran bersihkan vernier caliper dan benda yang akan di


ukur.
z Perhatikan cara-cara pengukuran di bawah ini :

g Test Pengukuran

130
IV. CYLINDER GAUGE

c Uraian

Cylinder gauge adalah alat untuk mengukur diameter silinder, dengan


ketelitian 0,01 mm.

d Cara Pemilihan Replacement Rod dan Washer

z Ukur diameter silinder dengan vernier caliper.


z Lihat angka dibelakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari
0,5 mm.
131
Contoh :
z Bila hasil pengukuran : 52,30 mm, pilihlah sebagai berikut :
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 2 mm
z Bila hasil pengukuran : 52,70 mm, pilihlah sebagai berikut :
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 3 mm
e Metoda Pengukuran

1. Ukur diameter silinder deng-


an vernier caliper. Pilihlah
replacement rod dan washer
yang sesuai, dan pasangkan
pada silinder gauge. Bila
hasil pengukuran diameter
adalah 91,00 mm, gunakan
replacement rod 90 mm dan
replacement washer 1 mm.

2. Set micrometer pada 91 mm


(seperti hasil ukur di atas),
masukkan replacement rod
dan measuring point kedalam
micrometer, dan dial gauge
diset ke “0”.

3. Masukkan cylinder gauge


pada posisi diagonal ke da-
lam silinder, gerakkan cylin-
der gauge sampai diperoleh
hasil pembacaan terkecil. Bila
hasil pembacaan adalah 0,08
mm sebelum “0”, berarti dia-
meter silinder adalah 0,08
mm lebih besar dari 91 mm.
Karena itu diameter silinder
adalah 91,08 mm (91,00 +
0,08 mm).
132
V. CALIPER GAUGE

c Uraian Caliper gauge adalah alat ukur


yang menggunakan dial gauge.
Ada 2 tipe caliper gauge yaitu
inside caliper dan outside caliper
Yang umum digunakan untuk
mengukur komponen automotif
adalah inside caliper gauge

d Metoda pengukuran

1. Ukurlah diameter dalam dengan


vernier caliper. Katakanlah hasil-
nya 8,40 mm, selanjutnya set
micrometer ke angka yang men-
dekati hasil ukur dari vernier
caliper dan kelipatan dari 0,5 mm
yaitu 8,50 mm.

2. Tempatkan kaki-kaki caliper di-


antara anvil dan spindle micro-
meter. Gerakkan caliper sampai
mendapat angka terkecil. Kemu-
dian set dial gauge ke “0”.
3. Tekan tombol caliper gauge dan masukkan lug pada diameter dalam
benda yang akan diukur dan bebaskan tombol. Gerakkan caliper
sampai didapat pembacaan terkecil. Jika pembacaan menunjukkan
0,08 mm, berarti diameter dalam adalah 8,42 mm (8,50 – 0,08 mm).

VI. PLASTIGAGE

c Uraian

Plastigage digunakan untuk


mengukur celah oli dari poros
engkol.

Plastigage mempunyai ukuran yang berbeda : warna hijau (0,025-0,076


mm), warna biru (0,102- 0,229 mm), warna merah (0,051-0,152 mm)

133
d Metoda Pengukuran

1. Bersihkan tangan, crank shaft


pin dan bantalan

2. Ambil plastigage dari dalam


amplopnya sesuai lebar bantalan

3. Letakkan plastigage dari dalam


pembungkus pada crank shaft
pin seperti pada gambar

4. Pasang bearing cap dan ken-


cangkan mur–murnya sesuai
moment spesifikasi. Jangan me-
mutar crank shaft

5. Lepas bearing cap dan ukurlah


lebar plastigage dengan meng-
gunakan skala yang terdapat
pada amplopnya. Bila lebar tidak
merata, ukurlah pada tempat
yang paling lebar

134
VII. MULTI TESTER (VOLT, OHM, dan AMPERE METER)
c Uraian

Multi tester adalah alat pengetes


kelistrikan. Penggunaannya un-
tuk mengukur tegangan DC dan
AC, tahanan, dan arus DC. Multi
tester dibagi menjadi dua yaitu
tipe digital dan tipe analog.
Petunjuk berikut ini adalah untuk
tester model analog (tipe jarum).

d Metoda Pengukuran
z Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol

Sebelum menggunakan multi


tester, anda harus memastikan
bahwa jarum penunjuk ada di
bagian garis ujung sebelah kiri
pada skala.
Apabila tidak, putarkan pointer
calibration screw dengan obeng
sampai jarum penunjuk berada
tepat pada ujung garis kiri.

135
e Mengukur Tegangan DC

Daerah pengukuran tegangan adalah 0 – 500 Volt. Hubungkan test lead


warna merah ke terminal positif dan test lead warna hitam ke terminal
negatif tester. Posisikan range selector pada salah satu daerah DCV
dengan pilihan :

Range Voltage yang dapat diukur (V)


Selector
2.5 0 – 2.5
10 2.5 – 10
25 10 – 25
50 25 – 50
500 50 – 500

Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan terminal positif dari
sumber arus dan test lead warna hitam dengan terminal negatif dari
sumber arus, dengan kata lain multi tester dihubungkan pararel dengan
rangkaian.
Contoh :

Range selector dipilih pada 25 DCV, jarum penunjuk akan terbaca 12 V.

f Mengukur Tegangan AC

Daerah pengukuran tegangan adalah 0 – 1000 Volt. Hubungkan test lead


dan posisikan range selector pada salah satu daerah ACV dengan pilihan:

Range Voltage yang dapat diukur (V)


Selector
10 0 – 10
25 10 – 25
250 25 – 250
1000 250 – 1000

136
Hubungkan test lead secara pararel dengan rangkaian.

Contoh :

Pembacaannya adalah 100 Volt AC, sebab range selectornya diset pada
250 ACV

g Mengukur Arus DC

Daerah arus yang dapat diukur adalah 0 – 20 A

1. Mengukur arus DC dari 0 – 250 mA


Hubungkan test lead pada terminal tester dan setel selector ke 250mA
DCA. hubungkan test lead secara seri pada rangkaian.

Contoh :

Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selector diset pada 250mA.

137
2. Mengukur arus DC dari 0 – 20 A
Hubungkan test lead pada terminal tester dan setel selector ke DC A
20A. hubungkan test lead secara seri pada rangkaian.
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 1 A, sebab selector diset pada 20A

h Mengukur Tahanan

1. Kalibrasi

Sebelum anda mengukur tahan-


an, pertama anda harus memu-
tar tombol kalibrasi ohm, dengan
ujung test lead dihubungkan
sampai jarum menunjukkan ang-
ka “0” pada skala ohm.
Kalibrasi ini diperlukan setiap kali
anda merubah range.

138
2. Pengukuran

Setel selektor pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk
mengukur tahanan. Posisi “K” untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti
10.000 dan sebagainya.

Range Tingkat tahanan yang dapat diukur (Ω)


X1 0 – 1K
X10 0 – 10 K
X100 0 – 100 K
X1 K 0–∞

Contoh :
Nilai pengukuran adalah 90 Ω, sebab range selector diset pada X10 Ω.

139
VIII. TACHOMETER

c Uraian dan Cara Pemakaian

Tachometer adalah alat untuk


mengukur putaran mesin [RPM
(Rotary Per Minute)].

1. Persiapan

z Pastikan jarum pada posisi “0”


Jika tidak, set dengan memu-
tar adjusting screw.
z Keluarkan pick-up probe dari
bagian belakang tachometer
dan pasang pada connector.
z Set batt/RPM selection switch
pada posisi “Batt Chk” dan
periksa apakah jarum berge-
rak ke daerah OK . Jika tidak
ganti battery.

2. Pengecekan RPM

z Set cycle selection knob ke 4


z Set sensitivity pada auto.
z Set Batt/RPM selection switch
ke posisi “RPM”.
z Hubungkan pick-up probe ke
injector holder no.1
z Baca hasil pengukuran.

140
IX. KUNCI MOMENT (TORQUE WRENCH)

c Uraian

Kunci moment digunakan untuk


mengukur gaya puntir pada baut
dan mur, agar mencapai kete-
gangan tertentu.

d Peringatan Penting

z Gunakan kunci moment hanya


untuk pengerasan akhir.

z Gunakan kunci moment yang


mempunyai tingkat moment
yang cukup (maximum torque).

z Untuk mencegah agar kunci


socket tidak meleset, tahanlah
dengan tangan kiri sambil
menarik handle, seperti pada
gambar.

141
X. HIDROMETER

Hidrometer berfungsi untuk mengukur


berat jenis elektrolit battery. Berat je-
nis elektrolit berubah menurut tingkat
isi battery. Berat jenis battery penuh
adalah 1,26 – 1,28.
Berat jenis juga dipengaruhi oleh
suhu, sehingga rumus ini digunakan
untuk menentukan hubungannya :
S20 = St + 0,007.(t – 20)
Dimana :
S20 = berat jenis koreksi
St = berat jenis terukur
t = suhu saat pengukuran

bila berat jenis kurang dari 1,23, harus


dilakukan pengisian battery.

Compression tester digunakan untuk


XI. COMPRESSION TESTER mengukur tekanan kompresi. Karena
tekanan kompresi pada mesin diesel
tinggi, maka harus digunakan gauge
dengan tekanan tinggi. Pemasangan
pada lubang injektor atau glow plug.

XII. NOZZLE TESTER


Nozzle tester digunakan untuk meme-
riksa tekanan pembukaan injektor dan
kondisi injektor (kebocoran setelah
injeksi).

142
XIII. RADIATOR DAN RADIATOR CAP TESTER

Tester ini digunakan untuk memeriksa


kondisi radiator (sistem pendinginan)
dari kebocoran dan tutup radiator.

XIV. STATIC TIMING GAUGE

Static timing gauge berfungsi untuk


memeriksa timing injeksi pada pompa
injeksi tipe distributor / VE (langkah
plunger).

XV. VALVE SPRING TESTER

Valve spring tester berfungsi untuk


memeriksa tegangan pegas-pegas
katup masuk dan katup buang.

XVI. VACUUM GAUGE (METYVAC)

Vacuum gauge berfungsi untuk


menghasilkan vakum untuk meme-
riksa komponen yang berhubungan
dengan vakum.

143
XVII. TYRE PRESSURE GAUGE

Tyre pressure gauge berfungsi untuk


mengukur tekanan angin ban.

XVIII. TURNING RADIUS GAUGE

Turning radius gauge berfungsi untuk


mengukur sudut belok roda.

XIX. CAMBER CASTER GAUGE

Camber caster gauge berfungsi untuk


mengukur sudut camber, caster, dan
king pin inclination.

XX. TOE GAUGE

Toe gauge berfungsi untuk mengukur


besarnya toe in dalam mm.

144
XXI. SIDE SLIP TESTER

Side slip tester berfungsi untuk meng-


ukur jumlah side slip (penyimpangan
roda saat kendaraan berjalan) per
meter.
Suara buzzer atau lampu peringatan
akan menyala bila side slip melebihi
standar yang ditentukan.
XXII. SPEEDOMETER TESTER

Speedometer tester berfungsi untuk


memeriksa kesalahan speedo meter.
Roda pengerak kendaraan digerakkan
oleh roller-roller, apabila terjadi perbe-
daan yang besar antara speedometer
pada mobil dan pada alat maka
speedometer harus diganti.
XXIII. POWER STEERING TESTER

Power steering tester digunakan untuk


Mengukur tekanan minyak power
steering.
XXIV. SMOKE TESTER

Smoke tester berfungsi untuk meng-


ukur kandungan emisi (sulfur) dalam
gas buang mesin diesel.
Smoke tester ini menunjukkan tingkat
pencemaran dalam % (persen)

145
1. Manusia
Seorang karyawan yang ahli (skill) diperoleh melalui proses waktu yang panjang
(pendidikan dan pengalaman) serta dengan biaya yang tidak sedikit, karena itu
merupakan aset (kekayaan/harta benda)yang sangat bernilai bagi perusahaan.
Bila seorang karyawan/pekerja mengalami kecelakaan, ia mengalami
cidera dan tidak mampu bekerja sementara atau mungkin untuk keselamatannya.
Dengan demikian, bila yang bersangkutan mendapat cidera, maka harus ada atau
dicari penggantinya, jelas hal ini merupakan kerugian yang tidak ternilai, disamping itu
sipekerja sendiri akan menderita dan tak mampu bekerja yang membawa efek
terhadap penghasilannya, yang kemudian berpengaruh terhadap keluarganya,
apalagi jika karyawan tersebut tidak mampu bekerja untuk selama-lamanya.

2. Alat Kerja dan Material


Akibat kecelakaan kerja, maka kerugian yang dapat timbul berupa kerusakan-
kerusakan mesin-mesin dan alat-alat produksi, serta bahan-bahan dan saran
penunjang lainnya, disamping itu harus pula dikeluarkan biaya-biaya lainnya.

3. Waktu
Akibat kecelakaan kerja dapat menyebabkan terganggunya rencana produksiyan
telah disusun, pekerjaan terhenti seketika sehingga mengakibatkan kerugian yang tidak
sedikit.

4. Kepercayaan (goodwill)
Akibat kecelakaan kerja dapat menyebabkan kepercayaan masyarakat juga akan
berkurang yang dapat dilihat dari nilai premi asuransinya, apabila perusahaan itu
tidak aman, maka nilai premi asuransinya akan tinggi (meningkat). Bila suatu
perusahaan sering mengalami kecelakaan, semangat serta gairah kerja karyawannya
akan menurun (selalu dihinggapi rasa takut) dan membawa akibat terhadap efisiensi serta
produktivitas.

D. SEBAB-SEBAB KECELAKAAN
Dalam sejarahnya sebagian besar kecelakaan kerja diakibatkan oleh faktor manusia
yang bekerja, misalnya mata pekerja terkena beram hasil pengerindaan, terkena
beram hasil pembubutan dan pengeboran. Kecelakaan tersebut disebabkan manusia
yang bekerja tidak mau mengunakan alat-alat keselamatan kerja, yaitu kacamata.
1. Tidak mematuhi pera
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
A.PENGERTIAN UMUM
Pengertian kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk
menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman, bebas dari kecelakaan.
Sedangkan kecelakaan sendiri adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan atau tidak disengaja serba tiba-tiba dan menimbulkan kerugian baik harta
(material) maupun jiwa/manusia.
Tuntutan pekerjaan yang semakin kompleks disertai penggunaan teknologi
yang makin canggih selain menyebabkan kenyamanan dan kemudahan dalam
bekerja, tetapi juga mengandung resiko bahaya yang lebih besar akibat penggunaan
bahan, alat dan teknologi. Bahaya-bahaya yang dapat mengancam antara lain
kecelakaan kerja, pencemaran udara, kebisingan, dan kebakaran. Oleh sebab itu
perlu dilakukan upaya peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja dalam bentuk
usaha pencegahan.
Pencegahan adalah segala daya upaya yang dilakukan secara
berencana untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Dengan demikian usaha
pencegahan harus dilakukan oleh setiap individu dan unit kerja agar jumlah
peristiwa kecelakaan kerja, penyebab kecelakaan dan jumlah kecelakaan dapat
dikurangi sekecil mungkin melalui perencanaan yang baik.

B.DASAR HUKUM
Keselamatan dan Kesehatan Kerja didasarkan pada Undang-Undang Keselamatan
kerja No.1 Tahun 1970, Undang-undang No. 2 Tahun 1963, dan peraturan-peraturan
pelaksanaannya. Dengan dasar hukum yang kuat tesebut, setiap perusahaan
berkewajiban untuk melindungi keselamatan karyawannya, sedangkan dilain pihak
karyawanpun berkewajiban untuk mentaati dan mematuhi ketentuan-
ketentuan/peraturan-peraturan keselamatan kerja yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu, untuk pelaksanaan undang-undang ini, setiap tempat kerja/perusahaan
perlu dibentuk bahagian kursus keselamatan kerja yang menangani langsung
usaha-usaha pencegahan kecelakaan tersebut.
turan tentang keselamatan kerja, seperti tidak memakai baju kerja, tidak menggunakan
sarung tangan, tidak memakai kaca mata,dan
alat-alat yang lainnya.
3. Pekerja tidak tahu cara mengoperasikan alat/mesin dengan benar, dan malu untuk
bertanya.
4. Pekerja tidak mampu mengoperasikan mesin disebabkan ia belum
terlatih. Sikap kerja yang tidak benar, seperti berlari-lari dalam bengkel,
bersenda- gurau, menggangu rekan bekerja, tidak mengindahkanaturan
aturan bengkel.
5. Faktor lingkungan kerja.
6. Banyak kecelakaan kerja diakibatkan oleh kondisi lingkungan kerja
yang tidak aman, seperti :
a. Kondisi tempat kerja yang tidak rapi, misalnya banyak beram
dan potongan-potongan bahan berserakan disekitar tempat bekerja,
sehingga pekerja kemungkinan dapat jauh akibat terpeleset.
b. Bekerja dekat dengan bagian-bagian benda yang berputar,
atau bahagian mesin yang berputar, dan tanpa pelindung.
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja
diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan kerja
terjadi karena nasib belaka, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendiri-
sendiri atau bersama- sama, yaitu :

1.Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri


(unsafe act)
a. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan
b. Tidak mengunakan perlindungan diri yang disediakan
c. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang
diwajibkan
d. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya

2. Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe


condition)

a. Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengaman, konstruksi kurang


aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan sebagainya
b. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau
licin,ventilasi atau pertukaran udara, bising atau suara-suara keras, suhu
tempat kerja, tata ruang kerja/kebersihan dan lain-lain)
E. APAKAH KECELAKAAN DAPAT DICEGAH
Timbul suatu pertanyaan apakah kecelakaan yang merugikan itu dapat
dicegah? pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat diusahakan untuk
dicegah karena :
a. Kecelakaan yang terjadi pasti ada sebab-sebabnya.
b. Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat dihilangkan maka
kecelakaan dapat dicegah
F. BAGAIMANA UPAYA MENCEGAHNYA
Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untuk menghindarkan
tindakan-tindakan yang tidak aman dari pekerja serta
menguasahakan lingkungan kerja yang tidak mengandung
faktor-faktor lingkungan yang membahayakan (unsafe condition).

G. SEBAB-SEBAB SEORANG MELAKUKAN


TINDAKAN TIDAK AMAN
Seseorang melakukan tindakan kesalahan yang mengakibatkan
kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh:
1. Yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana melakukan
pekerjaan dengan aman dan tidak tahu bahaya-bahayanya
sehingga terjadi kecelakaan, karena itulah harus diberi pendidikan
dan latihan.
2. Yang bersangkutan sudah mengetahui cara yang aman, bahaya-
bahaya dan sebagainya, tetapi karena belum mampu/kurang terampil
atau kurang ahli, dan akhirnya melakukan kesalahan yang gagal
3. Walaupun yang bersangkutan telah mengetahui dengan jelas
cara kerja/peraturan, sedangkan yang bersangkutan dapat
melaksanakannya, tetapi karena kemauan tidak ada, akhirnya ia
melakukan kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan misalnya
tidak mau memakai alat-alat keselamatan kerja yang
disediakan, sengaja melepas alat pengaman dan lain-lain. Karena itu
usaha pencegahan kecelakaan dari faktor manusia ini dapat dilakukan
dengan pengawasan, pembinaan karyawan dan latihan serta kerja sama
yang baik dalam bekerja.

H. BAGAIMANA MENGATASI LINGKUNGAN


YANG TIDAK AMAN
Keadaan tidak aman dalam lingkungan dapat diatasi dengan cara :
1. Menghilangkan sumber-sumber bahaya atau keadaan yang tidak
aman, agar tidak lagi menimbulkan bahaya misalnya, alat-alat yang
rusak diganti atau diperbaiki
2. Meghilangkan sumber bahaya agar tidak lagi menimbulkan bahaya
misalnya, bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi
tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat keselamatan.
3. Mengendalikan sumber bahaya atau keadaan tidak aman secara
teknik, misalnya memasang safety valve/ non return valve pada
bejana-bejana tekanantinggi,memasang alat-alat kontrol dan
sebagainya.Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus
dilakukan pengawasan yang seksama terhadap lingkungan kerja.
I. PERANAN PEKERJA DALAM MENCEGAH
KECELAKAAN
Karyawan, baik pengawas maupun pekerja pelaksana merupakan kunci keberhasilan dari
usaha-usaha keselamatan kerja. Hal ini dikarenakan karyawan paling mengenal kondisi
dan bahaya-bahaya yang ada ditempat/sekitar tempat kerjanya serta cara yang aman
dalam melakukan pekejaan karyawan paling berkepentingan karena mereka
menjadi korban pertama apabila terjadi kecelakaan. Peranan karyawan dalam hal ini adalah

a. Secara aktif dalam usaha-usaha pencegahan kecelakaan ditempat masing- masing.


b. Melapor kepada atasan/pengawas keselamatan kerja (safety dept) apabila terjadi
kecelakaan atau menemui hal-hal yang berbahaya dilingkungan kerjanya.
c. Semua aturan dan ketentuan keselamatan kerja dalam melakukan pekerjaan harus
dipatuhi.
d. Memberikan nasehat/saran kepada rekan sekerja/lingkungan apabila mereka melakukan
hal-hal yang berbahaya (unsafe act).
e. Alat-alat keselamatan kerja yang disediakan harus digunakan sebagaimana mestinya.

J. UNSUR PENYEBAB KECELAKAAN


Setiap orang cenderung menyalahkan, apabila terjadi kecelakaan dengan kata-kata
“Ceroboh atau bekerja kurang hati-hati”. Kalau disimak dari kata-kata diatas, memang
sebagian besar penyebab kecelakaan kerja adalah disebabkan oleh faktor manusianya.
Maka pernyataan diatas adalah wajar. Tetapi apakah kita harus selalu menyalahkan
tanpa mencari penyebab yang pasti, agar dikemudian hari kecelakaan tersebut dapat
dihindari.
Sebenarnya tidak ada hal yang misterius disekeliling tempat terjadinya kecelakaan, sebab
kecelakaan pasti diakibatkan oleh tiga unsur pokok yang ada didalam bengkel/tempat
kejadian seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu: unsur manusia, unsur
alat/mesin, dan unsur lingkunggan kerja dan alat pendukungnya.
Kalau diklasifikasi pada dasarnya unsur pokok penyebab terjadinya kecelakaan ada 4
yaitu :
1. Unsur perantara yang dapat diakibatkan kecelakaan kerja, seperti: palu tangan,
potongan-potongan pelat baja, potongan-potongan pila, beram- beram yang tajam,
dan lain sebagainya. Sedang dari mesin perkakas
misalnya pisau potongan, pahat/potongan dan lainnya.
2. Cara bekerja/sikap kerja dari pekerja, seperti: mengabaikan pemakaian alat- alat
keselamatan kerja, menggunakan alat tidak sesuai dengan fungsinya
dan sedang bersenda-gurau.
3. Kondisi dari pekerja itu sendiri, seperti: kurang sehat, buta warna, kurang
pendengarannya, terlalu berat beban kerja, kurang berminat pada kerja yang
dikerjakan, dan lain sebagainya.
4. Keadaan lingkungan kerja yang tidak aman, seperti bekerja dekat dengan ketell-ketel
uap, bekerja dekat dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan sebagainya.
Sedangkan apabila ditinjau dari segi jenis kecelakaan yang sering terjadi didalam bengkel
kerja mesin atau perusahaan adalah dapat diperlihatkan pada
pernyataan sebagai berikut :
1. Jatuh 20%
2. Objek jatuh, bergerak, atau akan mengangkat 10%
3. Mesin 9%
4. Peralatan tangan 10%
5. Menabrak benda diam 6%
6. Alat angkat 5%
7. Terkena arus listrik 2%
8. Terbakar 2%
9. Terluka akibat mengangkat barang 30%
10. Lain-lain 6%

K. ALAT KESELAMATAN KERJA


Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mensyaratkan kepada seluruh
perusahaan/ industri agar setiap pekerja dapat bekerja dengan aman dan selamat,
sesuai dengan norma-norma keselamatan kerja. Semua hal yang menyangkut masalah
keselamatan kerja telah diatur dengan undang-undang keselamatan kerja, baik
mengenai tempat kerja, lingkungan kerja, dan peralatan yang digunakan untuk bekerja.
Sedangkan langkah kerja atau prosedur kerja telah ditetapkan oleh perusahaan atau
industri yang bersangkutan. Semua peraturan yang dibuat mempunyai tujuan yang
sama yaitu menciptakan situasi kerja yang aman dan selamat. Perencanaan proses
produksi yang baik dan penataan peralatan (lay out) tempat bekerja terus dikembangkan
dengan tujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman bagi para pekerja dan
peralatan kerja itu sendiri. Disamping itu mesin-mesin telah dirancang makin baik,
sehingga kecelakaan kerja yang disebabkan oleh mesin bisa dikurangi menjadi
sedemikian kecilnya. Sebagai contoh mesin-mesin bubut yang baru telah dilengkapi
dengan peralatan penahan beram hasil pemotongan tidak akan terlempar keluar dari
mesin. Dengan kondisi yang demikian, maka kecelakaan kerja akibat terkena beram
yang panas dan tajam sudah dapat dihindari. Langkah ini adalah salah satu dasar
dari suatu uji coba pemakaian alat keselamatan kerja yang terpasang pada mesin itu
sendiri. Perbaikan terhadap perencanaan mesin terus dikembangkan seperti, misalnya:
terhadap kebisingan akibat gesekan antara komponen mesin atau karena hubunggan
roda-roda gigi penggerak suara bising pada mesin dapat mengakibatkan rusaknya
pendengaran pekerja. Untuk itu dapat dilihat makin hari makin halus bunyi atau suara
mesin, sehingga pekerja akan terhindar dari kebisinggan berlebihan yang dapat
menyebabkan rusaknya telinga.
Banyak hal yang telah dikembangkan guna mencegah terjadinya kecelakaan
kerja, seperti penggunaan pipa-pipa penyalur bahan kimia yang berbahaya,
pemakaian tangki-tangki penyimpan yang sesuai dengan standar
keselamatan kerja. Dengan demikian bahaya luka akibat terkena bahan kimia yang
berbahaya sewaktu pengangkutan bisa dihindari.
Semua kegiatan yang telah dilakukan seperti yang dibicarakan diatas tidak akan
berhasil tanpa adanya dukungan dan sikap dari para pekerjaan itu sendiri, maka sudah
waktunya diperlukan suatu peraturan atau intruksi agar semua pekerja selalu
mentaati segala peraturan yang berlaku mengenai masalah keselamatan kerja. Dan
diharuskan semua pekerja memakai alat-alat keselamatan kerja sesuai dengan jenis
pekerjaan yang telah dilakukan.

L. PEMILIHAN ALAT-ALAT KESELAMATAN KERJA


Alat-alat keselamatan kerja mutlak diperlukan bagi para pekerja guna menjamin agar
pekerja dapat bekerja dengan aman. Alat keselamatan kerja tersebut harus mempunyai
persyaratan-persyaratan tertentu, yaitu :
1. Alat-alat keselamatan kerja tersebut harus sesuai dengan jenis pekerja dan jenis
alat/mesin yang dioperasikan,sehingga efektifitas pemakaian alat
keselamatan kerja benar-benar terpenuhi
2. Alat-alat keselamatan kerja tersebut harus dipakai selama pekerja berada didalam
bengkel, baik mereka sedang bekerja maupun pada saat tidak
bekerja, dan alat keselamatan kerja tersebut harus selalu dirawat dengan
baik.
Sesudah peralatan keselamatan kerja tersebut diperoleh, biasanya akan timbul masalah
yaitu kurang sesuainya ukuran alat keselamatan kerja tersebut
dengan orang yang akan memakainya. Untuk menentukan jenis dari alat keselamatan
kerja tersebut agar sesuai dengan keadaan para pekerja, maka
perlu diperhatikan dua hal yaitu:
1. Tingkat perlindungan alat keselamatan kerja itu sendiri bagi pekerja yang
memakainya, artinya dengan mengunakan alat keselamatan kerja para
pekerja akan merasa aman dalam bekerja.
2. Alat keselamatan kerja tersebut hendaknya dapat dirasa nyaman dipakai oleh
pekerja, sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi pekerja
pada waktu bekerja.
Sayang sekali sampai sekarang hanya beberapa alat keselamatan kerja yang harus
dipakai oleh para pekerja tersedia dipasaran. Dan hanya sedikit yang telah diuji
kualitasnya oleh lembaga penguji yang berwenang. Biasanya pengujian alat-alat
keselamatan kerja dilakukan sendiri oleh pabrik pembuat alat keselamatan kerja,
sehingga kualitasnya belum merupakan jaminan mutlak. Memang dalam hal bentuk
dan spesifikasinya sesuai, tetapi dari segi kualitas belum tentu memenuhi persyaratan,
Masih banyak alat keselamatan kerja terutama untuk perlindungan kepala, mata,
dan tangan belum diuji didalam labotarium yang dapat menentukan baik atau kurang
baiknya alat keselamatan kerja tersebut.
Masalah lain ialah dalam pemakaian alat keselamatan kerja, masih banyak para
pekerja memakai alat keselamatan kerja nampak seperti terpaksa dan hanya
memakainya sewaktu ada pemeriksaan serta apabila diperlukan saja. Jadi pemakaian alat-
alat keselamatan kerja belum merupakan sikap kerja yang biasa. Atau dengan kata lain
pemakaian alat-alat keselamatan kerja masih
bersifat terpaksa, bukan merupakan kebutuhan. Untuk itu diperlukan beberapa tindakan
agar para pekerja mau memakai alat keselamatan kerja, seperti :
1. Diharuskan setiap pekerja memakai alat-alat keselamatan kerja, baik pada waktu
sedang bekerja atau tidak sedang bekerja, apabila mereka berada
didalam bengkel kerja. Artinya para pekerja harus menggunakan alat-alat keselamatan
kerja, selama ia berada didalam bengkel kerja.
2. Disediakan alat-alat keselamatan kerja dengan berbagai ukuran, sehingga
para pekerja dapat memilih alat keselamatan kerja yang sesuai dengan ukuran
badan dan anggota badannya. Dengan demikian para pekerja akan merasa nyaman
memakainya.
3. Menerapkan sistem sangsi bagi pekerja yang tidak menggunakan alat-alat
keselamatan kerja pada saat ia bekerja, atau pada saat ia berada didalam
bengkel kerja. Perlu diingat bahwa sangsi tersebut harus bersifat mendidik, sehingga
dapat meningkatkan sikap kerja yang aman.

M. PERALATAN-PERALATAN KESELAMATAN
KERJA

1. Peralatan Pelindung Kepala.


Walaupun setiap pekerja diharuskan memakai pelindung kepala (helmet), tetapi kadang-
kadang mereka melalaikannya. Pemakaian pelindung kepala sangat diperlukan bagi
para pekerja konstruksi, pekerja galanggan kapal, pekerja penambang pohon,
pertambangan dan industri logam. Peralatan pelindung kepala dirancang atau dibuat
dari bahan-bahan yang baik agar dapat dihasilkan helmet yang benar-benar dapat
melindungi luka akibat benturan, terkena atau kejatuhan benda, terkena benda kerja
yang melayang, bahaya listrik dan lain sebagainya. Disamping itu juga dibuat helmet
khusus yang harus dapat melindungi kepala dan muka dari bahan-bahan kimia atau
cairan yang panas.
Helmet diklasifikasikan menjadi dua yaitu: helmet yang mempunyai bagian pinggir
seluruh lingkarannya dan yang kedua adalah helmet dengan pinggir hanya pada
bahagian depannya. Dari kedua klasifikasi tersebut helmet masih dibagi dalam empat
kelas yaitu :
a. Kelas A, yaitu helmet untuk keperluan umum. Helmet ini hanya mempunyai
tahanan kelistrikan yang rendah.
b. Kelas B, yaitu helmet untuk jenis pekerjaan dengan resiko terkena tegangan
listrik yang besar (mempunyai tahanan terhadap tegangan yang tinggi), atau helmet ini
tahan terhadap tegangan listrik yang tinggi.
c. Kelas C, adalah metalik helmet, dipakai untuk pekerja yang terkerja pada
kondisi kerja yang panas, seperti pada pengecoran logam, atau pada dapur- dapur
pembakaran.
d. Kelas D adalah helmet dengan daya tahan yang kecil terhadap api, sehingga
harus dihindari dari percikan api.
Bahan pembuat helmet tersebut pada umumnya terdiri dari lapisan plastik dan dicetak
pada tekanan yang tinggi, Dengan demikian helmet menjadi tahan
terhadap air, minyak, tumbukan dan arus listrik. Khusus untuk helmet metal
dibuat dari bahan metal yang kuat, tetapi ringan. Sebagai contoh helmet dari
bahan aluminium yang dipakai untuk pekerja dengan kemungkinan terkena tumbukan
sangat besar. Tetapi helmet dari bahan aluminium tidak boleh dipergunakan untuk
bekerja pada daerah dimana kecendrungan terkena arus listrik sangat besar, sebab
helmet ini mengalirkan atau dapat dialiri oleh arus listrik. Helmet jenis ini tahan terhadap
benturan. Jenis bahan helmet yang lain ialah fiberglass yang diperkaya dengan damar.
Jenis helmet dari bahan ini sangat banyak digunakan, sebab ia mempunyai daya tahan
yang tinggi terhadap kelembaban.

Contoh Pelindung Kepala


Contoh Pelindung Kepala untuk Keperluan Umum
Khusus bagi pekerja yang bekerja pada malam hari helmet yang cocok untuknya ialah
jenis helmet yang dapat mengeluarkan sinar pada malam hari atau memancarkan sinar
pada daerah yang gelap. Khusus untuk helmet yang akan digunakan untuk daerah yang
kecendrungan terjadi kecelakaan akibat arus listrik maka helmet tersebut harus selalu
diperiksa secara teratur sifat hambatnya terhadap listrik.
Bagian dalam dari helmet dilengkapi dengan pelapisan dan tempat kedudukan kepala.
Lapisan dipilih yang dapat menyebabkan rasa nyaman bagi pemakainya dan tempat
kedudukan kepala hendaknya bisa distel besar kecilnya sehingga sesuai dengan ukuran
kepala pemakainya.
Untuk pekerja wanita dan pekerja pria yang mempunyai rambut panjang dan mereka
bekerja di daerah dimana banyak bagian-bagian mesin yang berputar seperti rantai,
dan ban diharuskan memakai alat pelindung rambut.
Fungsi alat tersebut adalah agar rambut bisa ditutupi secara sempurna, sehingga
kecelakaan kerja akibat terbelitnya rambut pada bagian-bagian mesin yang berputar
dapat dihindari.
Alat pelindung rambut atau penutup rambut yang dipakai ialah sorban, jala rambut dan
penutup kepala yang dapat menutup secara sempurna.
Pemakaian jaring rambut kurang aman apabila pekerja tersebut bekerja pada daerah
dimana percikan api sering terjadi. Untuk itu jenis penutup rambut yang cocok adalah
jenis penutup kepala. Syarat penutup kepala ialah :
a. Tahan terhadap bahan kimia.
b. Tahan panas.
c. Enak dipakai (nyaman/sejuk).
d. Tahan terhadap pukulan.
e. Ringan dan kuat.
f. Berwarna menarik.
g. Mempunyai ventilasi apabila tidak untuk perlindungan terhadap debu.

2. Peralatan Pelindung Kebisingan


Kegunaan peralatan pelindung kebisingan ini ialah untuk melindungi telinga dari
kebisingan yang berlebihan, sehingga dapat menebabkan kerusakan pada si stem
pendengaran pekerja. Banyak industri yang dalam proses produksinya menimbulkan
kebisingan yang dapat menyebabkan kehilangan pendengaran bagi pekerja. Standar
kebisingan yang diizinkan adalah 90 decibel menurut undang-undang keselamatan kerja,
oleh sebab itu kebisingan yang dihasilkan oleh suatu proses produksi didalam
produksi harus diukur, dan diusahakan kurang dari standar yang telah ditentukan, agar
tidak menyebabkan kerusakan pada pendengaran pekerja. Dengan adanya pengukuran
setiap waktu dapat dijamin bahwa tingkat kebisingan masih dalam ingkat yang
diperbolehkan.
Alat pelindung kebisingan ada dua jenis, yaitu jenis yang dimasukkan kedalam lubang
telinga dan yang satunya adalah jenis yang menutup seluruh
telinga.
Contoh Peralatan Pelindung Kebisingan

a. Jenis Alat yang Dimasukkan ke Lubang Telinga


Jenis peralatan ini pemasangannya dimasukkan kedalam lubang telinga dan model serta
ukurannya bermacam-macam. Bahan yang digunakan untuk membuat peralatan ini ialah
plastik yang lunak/lembut, karet yang lembut, lilin dan kain. Karet dan plastik yang lembut
adalah jenis bahan yang sangat terkenal untuk pembuatan alat ini, karena ia mudah
dibersihkan, murah harganya dan memberikan bentuk serta warna sangat bagus atau
menarik.
Lilin sangat banyak dipakai untuk membuat peralatan pelindung kebisingan dikarenakan
disamping harganyamurah juga mudah dalam membentuknya. Tetapi lilin
sukar untuk dibersihkan, sehingga ia hanya dipakai untuk sekali pakai. Dikarenakan lilin
sangat lunak maka ia dapat berubah bentuk sehingga daya proteksi terhadap kebisingan
menjadi berkurang.
Kain adalah bahan yang jelek untuk perlindungan terhadap kebisingan, sebab ia sangat
rendah daya hambatnya terhadap kebisingan.
Penutup telinga dari bahan karet dan plastik yang lembut sangat efektif dalam
pemakaiannya, sebab dalam pemasangannya sangat mudah yaitu hanya menekankan ke
lubang telinga dan ia akan menutup lubang telinga secara sempurna, tanpa ada
kebocoran. Hanya perlu diingat bahwasanya bahan plastik dan karet dapat
menyebabkan luka pada lubang telinga, dan mungkin menyebabkan kurang
nyaman dalam pemakaiannya.

b. Jenis Pelindung Kebisingan yang Menutupi Seluruh Telinga


Bentuk peralatan ini dapat menutup seluruh telinga, sehingga akan diperoleh
keseimbangan pendengaran antara telinga kanan dan telinga kiri. Untuk menghasilkan
perlindungan kebisingan yang efektif, maka bentuk, ukuran, bahan, penyekat, jenis pegas
dari penutup telinga ini harus benar-benar dipilih secara baik, sehingga sipemakai
merasa nyaman. Dengan makin berkembangnya teknologi maka semakin baik
alat-alat pelindung kebisingan dengan bentuk yang relatif kecil, tetapi mempunyai daya
proteksi/perlindungan yang benar.
3. Pelindung Mata.
Luka pada mata dapat diakibatkan oleh adanya bahan atau beram yang masuk ke mata
akibat pekerjaan pemotongan bahan, percikan bunga api sewaktu pengelasan,debu-
debu, radiasi dan sinar ultraviolet lainnya. Kecelakaan pada mata dapat mengakibatkan
cacat seumur hidup, dimana mata tidak dapat berfungsi lain atau dengan kata lain
orang menjadi buta. Dengan demikian kecelakaan pada mata akan dapat
menimbulkan kerugian yang sangat besar baik bagi perusahaan maupun bagi pekerja itu
sendiri.
Dalam suatu survey diperoleh data bahwa kecelakaan atau luka pada mata diakibatkan
oleh :
a. Obyek atau bahan yang mengenai mata (pecahan logam, beragam-ragam,
pecahan batu gerinda, paku, percikan bunga api, dan lain sebagainya). b. Debu dari
penggerindaan
c. Karat.
d. Sinar atau cahaya.
e. Percikan logam.
f. Gas beracun atau asap beracun.
Banyak jenis peralatan yang digunakan untuk melindungi mata yang disesuaikan
dengan kebutuhan perlindungan yang dibutuhkan. Jenis kaca mata yang banyak digunakan
dalam industri ialah :

a Kaca Mata untuk Pekerjaan dengan Bahan Kimia


Pekerja yang bekerja pada labotarium kimia atau pabrik kimia harus selalu memakai
alat-alat keselamatan kerja, terutama kacamata. Kacamata untuk pekerja ini adalah
kacamata khusus dimana lensa dan pemegangnya harus tahan terhadap bahan kimia.
Lensa kaca mata ini harus tahan terhadap bahan kimia dan debu-debu bahan kimia
yang halus. Jenis lensanya harus tahan terhadap panas dan pengaruh panas akibat
zat kimia, pada framenya atau rangka pemegangnya dilengkapi dengan saluran buang,
sehingga apabila terjadi percikan bahan kimia, maka cairan bahan kimia tersebut akan
dibuang melalui saluran buang yang telah disediakan. Dengan demikian tidak akan
melukai anggota badan dari pekerja.

b. Kaca Mata Las


Kaca mata las terdiri dari dua jenis dan mempunyai bermacam-macam bentuk. Jenis
yang umum dipakai adalah kaca mata las untuk pengelasan listrik dan kaca mata yang
digunakan untuk pengelasan dengan las asetilin. Lensa untuk kaca mata pengelasan
listrik lensanya lebih gelap dibandingkan dengan lensa untuk pengelasan dengan las
asetilin. Semua kaca mata yang dipergunakan baik untuk pengelasan listrik
maupun untuk las asetilin mempunyai dua lensa. Dimana lensa yang satu, yang terletak
dibahagian luar merupakan lensa pelindung, atau sering disebut cover glass. Fungsi dari
cover glass ini ialah menjaga agar lensa yang kedua (lensa gelapnya) tidak mengalami
kerusakan akibat percikan logam dari bunga api.
Cover glass atau pelindung lensa ini digunakan untuk melindungi mata dan kaca atau
lensa kaca mata itu sendiri, sebab lensa yang dipakai pada kaca
mata tersebut tidak tahan terhadap sinar yang panas atau kena bahan
kimia. Apabila lensa kaca mata tersebut kena panas maka ia akan pecah
atau rusak, sehingga kaca mata tersebut tidak dapat berfungsi lagi.
Pemakaian cover glass ini terutama pada penggerindaan berat,
pekerjaan pengecoran logam, dan pekerjaan pemesinan berat lainnya,
serta pada pengelasan.

Contoh Peralatan Pelindung Mata

Bentuk kaca mata untuk las asetelin dan kaca mata untuk las listrik bisa
sama, tetapi lensa yang dipasang tidak sama. Hal tersebut dikarenakan
sinar yang dihasilkan oleh api las listrik lebih tajam dibandingkan sinar
yang dihasilkan oleh api las asetelin. Perbedaannya hanya pada warna
lensanya. Selain bentuk kaca mata pada pengelasan listrik disediakan
khusus peralatan untuk melindungi muka dan mata dari sinar api las listrik
yang dikenal dengan masker las.

4.Pelindung Muka
Banyak jenis peralatan dibuat untuk melindungi muka para pekerja.
Biasanya alat tersebut juga berfungsi sebagai pelindung kepala dan
leher sekaligus. Alat tersebut berfungsi melindungi muka dari cairan
bahan kimia, logam panas dan percikan bunga api, dan luka lainnya
yang akan terjadi pada kepala, leher dan muka pekerja.
Bahan untuk alat pelindung muka biasanya dari plastik transparant,
sehingga mata masih dapat tetap melihat kegiatan yang dilakukan.
Misalnya pada penggerindaan, pengangkutan bahan-bahan kimia dan
pada saat melakukan penggergajian. Pelindung muka yang akan
digabungkan dengan penutup kepala harus mudah diganti bila terjadi
kerusakan atau sudah tidak jelas lagi/tidak transparant. Pelindung muka
ini harus dapat diatur kedudukannya,sehingga para pemakainya
merasa nyaman
Jenis alat pelindung kepala dan muka seperti babbitting helmet (helmet
dari bahan babbit), yang dapat melindungi kepala dan muka dari percikan
logam panas dan radiasi panas. Bentuk helmet ini dilengkapi dengan
jendela dan penutup dagu serta penutup rambut.
Peralatan lain untuk pelindung muka adalah masker las. Jenis peralatan
ini digunakan untuk melindungi mata dan muka dari percikan api
las dan percikan logam cair hasil pengelasan. Pada jendela kacanya
dilengkapi dengan
lensa tambahan untuk menjaga agar lensa yang gelap tidak rusak kena
panas/percikan api las dan percikan logam cair hasil pengelasan.
Bahan untuk membuat masker las harus tahan terhadap panas
dan benturan-benturan ringan. Ia juga harus dapat menahan panas
dengan baik, sehingga muka pekerja tidak merasa panas. Disamping itu
juga harus tahan terhadap arus listrik atau non konduktor, jenis masker
las ini ada yang dipegang dengan tangan sewaktu memakainya dan ada
yang ditempatkan dikepala pekerja. Untuk masker las yang
ditempatkan dikepala pekerja dilengkapi dengan tempat dudukan kepala.
Syarat tempat dudukan kepala ini harus bisa diatur, sehingga pekerja
merasa nyaman dalam memakainya.

Contoh Peralatan Pelindung Muka

5. Pelindung
Tangan
Jari-jari tangan merupakan bahagian tubuh yang sering kali mengalami
luka akibat kerja, seperti : tepotong oleh pisau, luka terbakar karena
memegang benda panas, tergores oleh permukaan benda yang tidak
halus, dan masih banyak lagi bentuk luka lainnya. Untuk itu tangan
dan jari-jari sangat perlu dilindungi dengan baik, karena semua
pekerjaan seluruhnya dikerjakan dengan mengunakan tangan. Alat
pelindung tangan yang biasa digunakan ialah
a. Sarung tangan dari bahan asbes, digunakan untuk melindungi
tangan dari panas. Jenis sarung tangan ini fleksibel sehingga sangat enak
dipakainya.
b. Sarung tangan dengan bahan kulit, digunakan untuk melindungi
tangan dari percikan api atau keadaan benda kerja yang tak terlalu panas,
beram-beram dan benda kerja yang kasar permukaannya. Biasanya
sarung tangan dari bahan kulit yang telah disamak dapat dipakai untuk
pekerjaan pengelasan.
c. Sarung tangan dari bahan karet, digunakan oleh pekerja bagian
kelistrikan.
d. Sarung tangan yang terbuat dari bahan campuran karet, neoprene, dan
vinyl, digunakan untuk pekerjaan pengangkutan bahan-bahan kimia.
Sedangkan
sarungtangan dari bahan neoprene dan vinyl digunakan untuk pengangkutan
bahan-bahan minyak atau petroleum.
e. Metal mesh gloves, sarung tangan jenis ini digunakan oleh pekerja yang selalu
bekerja mengunakan pisau dan benda-benda tajam lainnya. Dengan pemakaian sarung
tangan ini maka bahaya luka akibat pisau dan benda tajam lainnya bisa dihindarkan.
f. Sarung tangan dari bahan cotton digunakan untuk pelindungan tangan dari
debu dan kotoran.

Contoh Peralatan Pelindung Tangan

Disamping sarung tangan ada bahan lain yang dapat melindungi kulit tangan dan kulit
lengan dan luka pedih, yaitu sejenis cream. Cream ini dioleskan pada tangan dan lengan
agar kulit terhindar dari bahan-bahan yang dapat melukai kulit.

6. Pelindung Kaki
Sepatu kerja atau alat pelindung kaki yang harus digunakan pada bengkel kerja
mesin, harus memenuhi persyaratan tertentu, yaitu: harus dapat melindungi kaki pekerja
dari luka kejatuhan benda berat, terkena beram, benda panas/pijar, bahan-bahan kimia
yang berbahaya, dan lain kecelakaan yang mungkin timbul dan menyebabkan luka bagi
pekerja.
Konstruksi sepatu kerja pada bengkel kerja mesin adalah, pada bagian ujung sepatu
dipasang atau dilapisi dengan plat baja, agar mampu menahan benda yang jatuh
menimpa kaki. Dengan adanya penahan tersebut, maka kaki tidak mengalami luka.
Bagian alasnya harus cukup kuat dan tidak mudah tergelincir. Bahan yang umum
dipakai dalam pembuatan sepatu kerja adalah kulit yang telah disamak. Khusus untuk
pekerja bidang kelistrikan, maka bahan pembuat sepatu hendak dipilih bahan non
conduktor.
Contoh Peralatan Pelindung Kaki

7. Pelidung Tubuh (Apron)


Pelindung tubuh atau dikenal dengan nama apron digunakan untuk melindungi tubuh
terutama tubuh bahagian depan, yaitu dari leher sampai kaki dari berbagai kemungkinan
luka, seperti terkena radiasi panas, percikan bunga api, dan percikan beram dan lainnya.
Bahan untuk membuat apron ini dari asbes dan kulit yang telah disamak. Apron yang
terbuat dari asbes biasanya diperkaya dengan kawat-kawat halus, agar apron tersebut
dapat menahan benturan- benturan ringan dan alat-alat yang tajam. Untuk
pengangkutan benda atau barang-barang yang berat sebaiknya dibuat apron yang dapat
melindungi bahu. Untuk itu pada bagian bahunya diperkaya dengan bahan lain,
sehingga dapat menahan beban yang berat tanpa melukai bahu.

Contoh Pelindung Tubuh


8. Baju Kerja.
Baju kerja atau pakaian kerja adalah pakaian yang khusus dibuat untuk digunakan
bekerja didalam bengkel atau laboratorium. Bahannya harus cukup kuat dan bentuknya
harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan. Baju kerja harus dapat melindungi
pekerja yang luka akibat beram, serpihan benda kerja, goresan-goresan dan panas.
Pakaian harus benar-benar terikat atau pas dengan pemakaiannya. Sewaktu bekerja
pakaian harus terkancing secara sempurna, sehingga tidak ada bagian-bagian anggota
badan yang terbuka atau tidak dilindungi.

Contoh Baju Kerja

N. KESELAMATAN KERJA SAAT PERBAIKAN


KENDARAAN
1. Keselamatan Kerja pada Sistem Rem
a. Mekanik/teknisi yang bekerja pada bidang rem, haruslah benar-benar
paham/mengerti secara teori dan praktik tentang sistem rem, karena rem menyangkut
keselamatan pemilik kendaraan dan orang yang bekerja.
b. Selama bekerja pada sistem rem hindari hal-hal yang berhubungan dengan listrik-
elektronik kendaraan dengan melepas terminal massa baterai.
c. Sebelum pengujian rem dengan menjalankan kendaraan dilakukan, periksa fungsi rem
terlebih dahulu secara teliti, sering kecelakaan terjadi karena kelalaian pemeriksaan
fungsi rem sebelum kendaraan berjalan.
d. Sebelum kendaraan diserahkan pada pelanggan, pastikan segala
sesuatunya pada sistem rem berjalan dengan baik, jangan memberikan kendaraan
pada pelanggan sebelum dilakukan uji-coba/tes jalan.
e. Dilarang bekerja dibawah kendaraan yang diangkat tanpa penyangga /tripot stand.
f. Jika terjadi penggantian atau membubut/meratakan pringan/tromol rem,
maka dianjurkan untuk mengganti pad atau sepatu rem dengan yang baru,
agar penyesuaian bidang gesek dari pad dengan piringan atau tromol lebih baik.
g. Bila terjadi penggantian sepatu rem/pad yang baru, maka perlu dijelaskan pada
pemilik bahwa dianjurkan tidak melakukan pengereman dengan keras jika kendaraan
berjalan pada kecepatan 150 km.
h. Sangat dianjurkan tidak membersihkan silinder master, silinder roda atau silinder
kaliper dengan amplas atau pasta gosok, membersihkan dilakukan hanya dengan
cairan rem itu sendiri atau dengan alkohol, jika terpaksa dilakukan pembersihan
dengan pasta gosok maka pakailah jenis yang diperbolehkan/yang paling halus.
i. Selalu perhatikan dengan seksama baut-baut atau pengunci atau pipa/selang rem yang
rusak atau cacat harus diganti baru.
j. Segala permukaan yang bergesekan pada pad, sepatu rem atau tromol rem harus
dijaga dari kemungkinan terkena pelumas, vet atau gemuk lainnya.
k.Dilarang membersihkan debu sistem rem dengan udara tekan, karena debu pada
sepatu/pad rem yang mengandung asbes dan karbon sangat berbahaya,
bersihkanlah dengan air yang ditampung pada bak.
l. Semua pekerjaan atau komponen yang dikerjakan harus selalu dalam keadaan
besih.
m. Pemasangan semua komponen harus dengan teliti dan benar.
n. Rem adalah kelengkapan utama sistem pengaman kendaraan, oleh karena itu
setelah pekerjaan selesai pastikan dengan seksama tidak ada kebocoran minyak rem
yang terjadi pada instalasi rem.
o. Khusus pada sistem rem dengan ABS, jika dilakukan pengelasan pada bodi kendaraan,
maka unit kontrol elektronik ABS harus dilepas.
p. Perhatian ! Unit kontrol elektronik ABS dapat rusak jika suhunya mencapai 80 oC.
q. Minyak rem beracun, iritasi pada kulit dan mudah terbakar, hati-hati bekerja dengan
minyak rem, selalu bersihkan segera bagian-bagian tubuh yang
terkena minyak rem dengan air
r. Dilarang mengobati luka dengan minyak rem.
s. Dilarang memakai minyak rem bekas.
t. Minyak rem harus diganti baru paling lama setiap 2 tahun sekali, atau telah
mengandung uap air dengan melakukan pengujian pada minyak rem.
u. Dilarang membuang minyak rem bekas di tanah atau air dapat merusak lingkungan,
bakarlah minyak rem bersama dengan sampah.
v. Hindari tumpahan minyak rem pada cat atau lantai, segera bilas dengan air tumpahan
minyak rem tersebut.

2. Keselamatan Kerja Pada Sistem AC Mobil


a. Penguapan zat pendingin (refrigeran atau sejenisnya) yang lebih ringan dari udara
(dalam konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan mati lemas, zat tersebut berbahaya
bagi kesehatan anda jangan sampai tertelan.

3. Keselamatan Kerja pada Mesin


a. Saat melakukan pekerjaan pada ruang mesin, berhati-hatilah terhadap kipas pendingin
yang dapat hidup secara otomatis, ini sangat berbahaya.
b. Jangan menyentuh komponen yang bekerja dengan tegangan tinggi
(sistem pengapian) saat mesin hidup, bisa berakibat fatal.
c. Selama bekerja dengan sistem listrik-elektronik kendaraan yang
beresiko pada hubung singkat rangkaian listrik, hendaknya lebih dulu
melepas kabel massa-bodi dari baterai.

4. Keselamatan Kerja pada Listrik dan Elektronik Mobil


a. Melepaskan kabel massa baterai secara otomatis akan
menghapus isi memori dalam sistem elektronik, (contoh: electric window
winder, jam, radio, bahkan pada merk tertentu menghapus memori
ECU). Pertimbangkan dengan cara seksama kemungkinan untuk
mereset/program ulang kembali memori tersebut, setelah pemasangan
baterai kembali..
b. Dilarang melepas baterai dari sistem kelistrikan kendaraan saat mesin
hidup, hal ini akan dapat merusak ECU dan sistem elektronik lainnya,
kerusakan komponen tersebut juga akan terjadi bila menggunakan Quick
Charger untuk membantu men-stater mobil.
c. Pastikan dudukan baterai dan terminalnya terikat dengan benar.
d. Rangkaian kabel dan klam pemegang kabel yang dilepas selama
pengerjaan perbaikan, harus dikembalikan lagi ketempat aslinya dan
dikeraskan/diikat dengan benar.
e. Pastikan semua hubungan massa sudah terpasang dengan benar.
Kerusakan hubungan massa dapat menyebabkan kesalahan system
dan dalam kasus yang lebih serius lagi dapat menyebabkan rusaknya
ECU.Jangan pernah menghubungkan atau melepaskan ECU atau
konektor penghubung komponen elektronik yang lainnya saat kunci kontak
pada posisi ON.
f. Tempatkan komponen yang dibongkar pada tempat yang bersih dan
tutup dengan pelindung uap air yang masih bagus (bisa dengan kemasan
plastik) jangan gunakan penutup yang sudah rusak. Jika perbaikan
tidak dapat dilakukan dengan segera, tutupi semua komponen yang
sudah dibongkar atau tutup seperlunya dengan hati-hati. Kemasan
komponen hanya dibuka kalau segara akan dipasang.
g. Untuk mencegah kerusakan pada sabuk bergerigi (V-Belt), pastikan
sabuk bergerigi tidak kontak langsung dengan air.
h. Pada komponen elektronik biasanya cukup sensitif terhadap
goncangan, hati-hati dan jaga agar komponen tidak jatuh atau terbentur.

5. Keselamatan Kerja pada Sistem Bahan Bakar


a. Jangan menguras bahan bakar dari tangki di ruang tertutup, uap
bahan bakar yang mengumpul sangat berbahaya.
b. Bekerjalah pada area berventilasi yang cukup, Jauhkan dari api atau
tempat pembakaran.
c. Jangan mengikatkan saluran pipa bahan bakar ke saluran pipa
rem, komponen yang mudah bergerak atau komponen dengan ujung
yang tajam. Jangan pernah meletakkan pemasangan kabel rangkaian
ke pipa saluran bahan bakar.
d. Kurangi tekanan bahan bakar lewat saluran/ventilasi khusus
dengan menggunakan pengukur tekanan bahan bakar dan kumpulkan
tumpahan bahan bakar yang tercecer dalam tempat yang benar .
e. Jika meguras bahan bakar pada tangki, hindari penguapan bahan
bakar yang berlebihan. Simpan bahan bakar yang telah dikuras
ditempat yang aman dan tertutup rapat.
f. Gunakan selalu alat yang benar untuk mengganti filter bahan bakar.
g.Sebelum melepas komponen sistem bahan bakar, pastikan semua
hubungan bersih. Setelah pelepasan saluran bahan bakar, harus
dikeraskan/dirapatkan dengan menggunakan alat yang sesuai.
h. Periksa saluran bahan bakar dan saluran vakum dan
kencangkan sambungan-sambungannya.
i. Saat memasang pipa saluran bahan bakar pastikan terlebih dulu pipa
tidak penyok ataupun tergores, luka yang dapat menyebabkan lubang.
j. Periksa saluran sistem bahan bakar dari kebocoran dan harus
segera diperbaiki.

6. Keselamatan Kerja pada Mesin Diesel


a. Jangan menstarter mesin sewaktu injektor kendor, karena ulir injektor
dapat rusak/injektor tertekan ke luar oleh tekanan kompresi.
b. Untuk mendapat hasil tes tekanan kompresi yang benar, baterai harus
dalam kondisi yang baik, dan motor harus dalam temperatur kerja.
c. Pekerjaan ini berkaitan dengan mengetes injector
(lihat job sheet selanjutnya) dan pengontrolan sistem pemanas mula.
d. Bila hanya harus mengontrol tekanan kompresi, pelaksanaannya
lebih mudah melalui lubang busi pijar dari pada lubang injektor.

O. RANGKUMAN
Keselamatan kerja tidak hanya untuk dipelajari, tetapi harus dihayati dan
dilaksanakan, karena keselamatan kerja adalah merupakan bagian yang
sangat penting dalam bekerja di bengkel.
Keselamatan kerja bukan hanya diperuntukkan
bagi orang yang bekerja, tetapi juga diperuntukkan bagi peralatan atau
mesin yang digunakan untuk bekerja.
Mempelajari bagaimana bekerja dengan baik dan berhasil, harus selalu
diikuti dengan mempelajari bagaimana bekerja dengan selamat. Bekerja
dengan selamat adalah merupakan tujuan utama dari manusia yang
bekerja.
Menciptakan keadaan atau kondisi kerja yang aman, bukanlah hanya
tanggung jawab para instruktur atau kepala bengkel, tetapi menjadi
tanggung jawab antara pekerja/siswa dan instruktur/kepala bengkel.
Para siswa atau pekerja harus belajar bagaimana bekerjatanpa
menimbulkan kecelakaan/melukai dirinya atau melukai orang lain yang
bekerja disekitarnya, serta menimbulkan kerusakan pada mesin atau
peralatan yang digunakan untuk bekerja.
P. EVALUASI
1. Sebutkan 3 (tiga) kegiatan yang harus dilakukan sebelum
melakukan pekerjaan pada bengkel, agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
2. Sebutkan 6 (enam) kerugian yang diderita baik oleh pekerja,
perusahaan, dan alat/mesin akibat terjadinya kecelakaan kerja.
3. Sebutkan 3 (tiga) faktor utama yang sering menimbulkan kecelakaan
kerja.
4. Sebutkan jenis peralatan pada keselamatan kerja
5. Jelaskan klasifikasi helmet yang anda ketahui.

Anda mungkin juga menyukai