KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI MODUL
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
SILABUS
I, PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Peserta Didik
2. Petunjuk Bagi Guru
C. TUJUAN AKHIR
II. PEMBELAJARAN
A. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Menggunakan Peralatan dan
Perlengkapan Perbaikan
a. Tujuan kegiatan belajar 1
b. Uraian materi 1
c. Tugas 1
d. Test formatif 1
e. Kunci jawaban formatif 1
f. Lembar kerja 1
2. Kegiatan Belajar 2 : Merawat Peralatan dan
Perlengkapan Perbaikan di Tempat Kerja
a. Tujuan Belajar 2
b. Uraian materi 2
c. Tugas 2
d. Tes formatif 2
e. Kunci jawaban formatif 2
f. Lembar kerja 2
3. Kegiatan Belajar 3 : Menggunakan Alat – alat Ukur
iii
a. Tujuan belajar 3
b. Uraian materi 3
c. Tugas 3
d. Tes formatif 3
e. Pertanyaan
f. Kunci Jawaban
g. Kriteria Kelulusan
h. Kunci jawaban 3
i. Lembar kerja 3
4. Kegiatan 4 : Menerapkan Prosedur Kesehatan Kerja
dan Lingkungan Tempat Kerja
a. Tujuan belajar 4
b. Uraian materi
c. Tugas 4
d. Tes formatif 4
e. Kunci jawaban 4
f. Lembar kerja 4
III. EVALUASI
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
2
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat
kerja untuk membantu jika diperlukan
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam
modul ini peserta didik diharapkan :
1. Dapat menggunakan peralatan dan perlengkapan perbaikan
3
E.KOMPETENSI
Mata
N
Pelajara Komptensi Dasar Indikator Materi Pokok
0
n
Produk
1. Pekerjaa - Menggunkan - Mengidentifikasi - Hand tool dan
n Dasar peralatan dan jenis-jenis hand penerapannya
Teknik perlengkapan tool sesuai
Otomotif perbaikan fungsinya
- Mengidentifikasi - Power tools
jenis-jenis power dan
tool sesuai dengan penerapannya
fungsinya
- Mengidentifikasi - Workshop
peralatan equipment dan
workshop sesuai aplikasinya
peruntukannya
- Menjelaskan jenis - Special tools
special tools sesuai dan
fungsinya penerapannya
- Mengganti bearing - Pelepasan
dan komponen bearing
lain dengan dengan
hidrolik press hidraulik press
dilakukan sesuai
prosedurnya
- Pemasangan
bearing
dengan
hidraulik press
- Pembentukan - Pembuatan
benda kerja benda
sederhana, sederhana
perataan dan dengan alat
penyikuanna potong, kikir,
dilakukan sesuai pahat dan
prosedur kerja kelengkapan
alat kerja
bangku lain
- Penguliran benda - Penguliran
kerja secara benda kerja
manual dilakukan secara manual
sesuai SOP
- Merawat - Memeriksa - Pemeriksaan
peralatan dan kelayakan hand kondisi hand
perlengkapan tool dilihat dari tools dan
perbaikan di fisik atau fungsi menentukan
4
tempat kerja sesuai standar kelayakannya
spesifikasi
- Memeriksa - Pemeriksaan
kelayakan kondisi hand
jenisjenis power tools dan
tool dari fisik dan menentukan
fungsi sesuai kelayakannya.
standar spesifikasi
- Memeriksa - Pemeriksaan
kelayakan fungsi kondisi
jenis-jenis workshop
peralatan equipment dan
workshop menentukan
equipment sesuai kelayakannya.
standar spesifikasi
Mata
N
Pelajara Komptensi Dasar Indikator Materi Pokok
0
n
- Memelihara hand - Pembersihan,
tool sesuai dengan pelumasan
SOP dan penataan
hand tools
- Memelihara jenis- - Pembersihan,
jenis power tool pelumasan
sesuai SOP dan penataan
power tools
- Memelihara jenis- - Pembersihan,
jenis peralatan pelumasan
workshop dan penataan
equipment sesuai workshop
SOP equipment
- Menggunakan - Mengidentifikasikan - Jenis,
alat-alatukur alat-alat ukur sesuai spesifikasi dan
( measuring dengan fungsi dan fungsi alat
tools) penggunaannya ukut
- Menggunakan alat- - Penggunaan
alat ukur mekanik alat-alat ukur
sesuai dimensi yang mekanik
diukur dan opration
manual
- Menggunakan alat- - Penggunaan
alat ukur alat – alat ukur
peneumatic sesuai peneumatik
dimensi yang diukur
dan operation
manual
- Menggunakan alat- - Penggunaan
alat ukur alat – alat ukur
5
elektrik/elektronik elektrik/elektr
sesuai dimensi yang onik
diukur dan
operation manual
- Merawat alat – alat - Perawatan
ukur sesuai SOP dan alat-alat ukur
service manual
- Menerapkan - Menjelaskan - Undang-
prosedur keselamatan dan undang K3 dan
keselamatan, kesehatan kerja (K3) turunannya
kesehatan sesuai
kerja dan UU Keselamatan
lingkunga kerja
tempat kerja
- Mengidentifikasi - Potensi
aspek- aspek bahaya pada
keamanan kerja lingkungan
sesuai buku kerja
petunjuk K3
- Melaksanakan - Prosedur dan
prosedur K3 sesuai perlengkapan
dengan SOP K3 PPPK
- Mengontrol - Potensi
kontaminasi pada kontaminasi
bahan bakar, olie pada bahan
dan bodi sesuai bakar, olie dan
standar lingkungan bodi
kerja kendaraan
- Mendemontrasikan - Peralatan,
pemadaman klasifikasi
kebakaran sesuai kebkaran dan
klasifikasi kebakaran prosedur
pemadaman
- Melakukan - Teknik dan
Pengangkatan prosedur
benda kerja secara pengangkatan
manual sesuai SOP benda kerja
secara manual
6
BAB II
PEMBELAJARAN
A. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Menggunakan Peralatan Dan Perlengkapan
Perbaikan
a. tujuan Kegiatan Belajar 1
1) Peserta didik dapat menjelaskan alat – alat tangan kerja otomotif
beserta fungsinya dan cara penggunaannya
2) Peserta diklat dapat menjelaskan tentang jenis – jenis power tools dan
fungsinya
3) Peserta diklat dapat menjelaskan peralatan workshop sesuai
peruntukannya
4) Peserta didik dapat menjelaskan jenis – jenis special tools dan
fungsinya
5) Peserta didik dapat mengganti bearing dan komponen lain dengan
hidrolik pres
6) Peserta didik dapat membuat benda kerja sederhana dengan
menggunakan perkakas tangan.
7) Peserta didik dapat membuat ulir luar dan ulir dalam dengan sney dan
tap.
b. Uraian Materi 1
Alat Alat Tangan Kerja Otomotif
Di dalam bengkel otomotif ataupun bengkel kerja bangku dikenal ada
dua jenis alat bantu kerja yaitu Alat Alat Tangan Kerja Otomotif dan Alat
Alat Mesin Kerja Otomotif kedua alat tersebut dibedakan atas tenaga
penggeraknya dimana alat mesin untuk menggerakannya menggunakan
tenaga bantu dari mesin, sedangkan alat tangan menggunakan tenaga
otot/tangan manusia.dengan kata lain alat tangan adalah alat bantu kerja
yang penggunaannya selalu menggunakan tenaga tangan manusia.
Peralatan tangan yang umum digunakan dalam dunia otomotif :
7
Fungsi Kunci Pas
Kunci pas digunakan untuk mengencangkan dan melepas baut dan mur
yang tidak terlalu kuat momen pengencangannya atau kepala baut dan
mur yang telah dilonggarkan dengan kunci ring.
Kontruksi kunci Pas, kunci pas dibuat dari bahan baja tensil tinggi yaitu
logam paduan chrome vanadium, kunci ini mepunyai tangkai (shank)
dengan kepala di masing - masing ujung yang membuat sudut 15 derajat
terhadap tangkainya
Spesifikasi kunci Pas, Satuan ukuran kunci pas terdiri dari mm (metrik)
dan inch (imperial). Untuk satuan metric ukuran a mm hingga 80 mm.
Tetapi yang umum digunakan di otomotif adalah 6 mm dengan kenaikan
setiap 1 mm hingga ukuran 36 mm, kecuali ukuran 31,33,34 dan 35 mm
tidak disediakan.
8
Fungsi Kunci Ring
Kunci ring dengan kontruksi dua belas sudut (mata) memungkinkan dapat
digunakan pada ruangan yang terbatas. Karena dindingnya yang tipis,
kunci ring dapat digunakan pada posisi dimana kunci pas tidak dapat
digunakan.
9
Desain Kontruksi Kombinasi
Kunci Kombinasi merupakan gabungan dari kunci pas dengan kunci ring
pada masing masing ujung dengan ukuran yang sama. Kunci pas ujung
terbuka hanya dapat digunakan bila kunci pas berbentuk cincin atau soket
tidak cocok dengan kepala baut atau mur.
Extension Bar
11
Fungsi Extension Bar
Richet Handle
Fungsi
Universal Joint
Dua komponen yang bebeda bentuk satu berbentuk huruf U yang pada
ujung bagian luar dibuat segi empat dan yang satunya berbentuk silinder
pada ujung luar dibuat segi empat dan bagian dalam berlubang dibuat segi
epat juga. Kedua benda tersebut disatukan dengan cara dikeling dengan
tujuan bisa untuk membentuk sudut putar.
13
Fungsi Engkol / Spidle Handle
Terbuat dari batangan baja yang berbentuk silinder, bahan yang digunakan
adalah campuran antara chroom dan vanadium agar tidak mudah melintir.
Pada bagian tengah berbentuk huruf U, ujung yang berpasangan dengan
kunci sok berbentuk segi empat dan bagian ujung yang satunya berbentuk
silinder yang bebas berputar pada tangkai utama serta dikarter /
dikasarkan sebagai pegangan.
Fungsi Kunci L
14
kedalam benda kerja yang diikat supaya kelihatan leih rapih dan tidak
makan tempat.
ADJUUSTABBLE WRENCH
15
Satu dari rahangnya bersatu dengan gagangnya / rahang tetap dan tidak
dapat digerakan dan rahang yang lainnya bebas / rahamg geser, bergerak
pada gagangya. Sebuah perangkat digunakan untuk mengunci rahang yang
bebas bergerak tersebut pada posisi yang diperlukan, Kunci Inggris ini
dibuat dari baja tempa berkualitas tinggi dan permukaanya dilapisi khrom
atau difurnish agar tahan lama.
Spesifikasi Ukuran Kunci Inggris
Rahang tetapnya dibentuk lima derajat terhadap gagang. Gigi lurus
sebagai tempat rahang bebas di dalam gagang. Pena pasak yang dikartel
memposisikan pengatur di dalam gagang sehingga pena tersebut terpasang
dengan gigi pada rack (gigi lurus).
Pengatur yang di kartel digunakan untuk mengatur rahang pada posisi
antara nol sampai yang terlebar. Panjangnya tangkainya mulai 100 mm
sampai 450 mm. Digunakan bila Kunci Pas yang tepat tidak dapat
digunakan
Kunci Pipa / Pipe Wrench
16
Konstruksinya seperti rahang klem C dimana rahang tetapnya dicetak
menjadi satu dengan tangkai kunci pipa yang panjang dengan tujuan untuk
dapat menahan pipa saat diputar dikencangkan atau dikendorkan. Dimana
rahang tetap ataupun rahang geser bagian yang bersinggungan dengan
pipa dibuat beralur supaya kasar saat mencengkram pipa sehingga tidak
mudah lepas. Rahang geser dapat digeser disesuaikan dengan beasr
kecilnya diameter pipa. Agar rahang geser bisa digerakan maju atau
mundur maka batang rahang geser dibuat beralur / gigi rek, penggerak
yang berhubungan dengan gigi rek berupa Mur yang pada bagian
dalamnya berulir dengan tujuan apabila diputar rak dapat bergerak maju
atau mundur. Bagian luar mur dikasarkan dengan cara dikarter supaya
tidak licin saat digunakan.
17
tunggal khusus yang ditempatkan di ujung satu batang. Batang tersebut
panjangnnya kurang lebih 250 mm, dibengkokan hampir tegak lurus di
dekat Kunci Soket.
Y Wrench / Kunci Y
Fungsi Kunci Y
Desain Kunci Y
Kunci T / T Wrench
Desain Kunci T
19
Fungsi Kunci Momen Model Jarum
Kunci momen ini berpasangan dengan socket sesuai dengan ukuran kepala
baud yang akan dekengcangkan, setelah dipasang socket sesuai sengan
ukuranya kemudian baca manual book sesuai standar momen dari baud
tersebut sesuai dengan satuan yang dipakai yaitu Lb inc, fit, NM, dan Kg
M. bila kita menggunakan kunci momen yang berupa batangan baja yang
ada jarum penunjuknya kita lansung bisa membaca pada angka pada plat.
Sedangkan bila kita menggunakan kunci momen yang menggunanakan
tabung maka kita harus menyetel dulu pada ujung tangakai dtarik keluar
kemudian diputar kearah kanan untuk mendapatkan momen yang kecil
sedangkan diputar kekiri momen besar. Saat tuas digerakan kearah kanan
untuk mengencangkan baud bila sudah bunyi suara klik berarti momen
sudah sesuai.
20
Spart Plugh Wrench / Kunci Busi
Fungsi Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk melepas sekrup dari komponen
komponen kendaraan seperti lampu kepala, lampu riting, pelindung radiator,
21
dan untuk melepas pengikat seperti sekrup seperti kotak dan baut baut talang.
Obeng juga dapat digunakan untuk pekerjaan lain seperti mencongkel
cetakan, badge, emblem dan menekan/mendorong seperti pemasangan
penghapus kaca dan banyak lagi dalam penggunaanya..
Jenis Jenis Obeng
HAMMER / PALU
Palu adalah alat yang digunakan untuk membuka atau memasang suku
cadang dengan cara pemukulan/dipukul. Kepala Palu dipasang dengan
pegangannya pada dua arah untuk mempermudah pemegangan. Bahan
standar Palu biasanya baja keras tetapi banyak juga palu yang dibuat dari
bahan lain misalnya plastik, karet, Dan lain lain.
Jenis Jenis Palu :
1. Palu Konde
2. Palu Plastik
3. Palu Karet
22
4. Palu Terak
Palu Konde adalah Palu yang mempunyai kepala seperti konde dan
berukuran lebih besar dari Palu biasanya. Digunakan untuk memukul
benda yang keras dan rata contoh memukul pahat, memukul kepala
penitik dan lain – lain, serta dapat digunakan untuk membuat kepala paku
keeling yang kepalanya setengah bola.
Palu Plastik
Palu Plastik adalah Palu yang terbuat dari plastik kegunaanya supaya
benda kerja tidak rusak pada saat pemukulan. Contoh penggunaan untuk
memukul tutup rumah kopling pada dudukanya karena lengket, untuk
memukul komponen yang tidak boleh dipukul dengan palu besi contoh as
transmisi, tutup transmisi yang terbuat dari bahan aluminium dan banyak
lagi penggunaan lainnya..
23
Rubber Hammer / Palu karet
Palu Karet adalah Palu yang terbuat dari karet tetapi sangat keras dan
fungsinya sama dengan Palu Konde dan Palu Plastik
Palu Terak
Fungsi
Terbuat dari baja keras yang pada bagian palu sebagai pemukul ada dua
sisi yang berbeda yaitu sisi yang satu berbentuk pipih dan yang satunya
berbentuk tirus dengan tujuan untuk memudahkan membuang terak. Pada
bagian tangkai terbuat dari batangan besi pejal yang berbentuk silinder
pada ujung disambung dengan palu dengan cara dilas, sedangkan pada
bagian tangkai yang dipegang dipasang pegas spiral.
24
PLIERS / TANG
Konstruksi
Terbuat dari bahan baja HSS atau baja tegangan tinggi dengan tujuan agar
dapat untuk memotong benda tanpa harus merusak alat tersebut. Pada
bagian mulut tang dibuat beralur agar mampu untuk memegang / menjepit
benda supaya tidak mudah lepas dan bagian sisi mulut dibuat tajam
seperti gunting agar dapat untuk memotong benda. Sedangkan pada
bagian tangakai yang terbuat dari baja juga dilapisi isolator yang tidak
tembus oleh arus ;listrik tegangan tinggi apabila digunakan untuk
memotong kabel, menyambung kabel yang ada arus listriknya.
Snap Ring
25
Fungsi
Untuk melepas dan mamasang snap ring bearing dengan poros, melepas
dan memasang snap ring universal joint dengan garpu/fork, melepas dan
memasang snap ring bearing dengan rumah transmisi atau pada komponen
mesin lainnya..
Konstruksi
Terbuat dari baja tegangan tinggi yang tidak mudah bengkok saat
digunakan, untuk melepas maupun memasang. Pada ujung tang ada yang
dibuat runcing dan ada yang dibuat pipih dan pada ujung tang tersebut ada
yang lurus dan ada yang dibengkokan seperti huruf L / membentuk sudut
90 derajat. Tang ini ada dua macam yaitu tang snap ring internal dan
eksternal. Cirri tang snap ring internal yaitu saat ditekan tangkainya
bagian ujung yang runcing bergerak kedalam sedangkan tang snap ring
eksternal saat ditekan tangkainya bagian ujung yang runcing bergerak
keluar.
Fungsi
26
Vice Greep / tang jepit
Untuk menjepit, memutar, menahan benda pejal seperti poros, plat, kepala
baud, mur yang tidak bisa dilepas dengan kunci yang lain sehingga akan
memudahkan dalam pekerjaan.
27
Long Noos Plier
Untuk menjepit pin, memegang benda yang ada didalam yang sulit
dipegang langsung dengan tangan, membuat lingkaran kawat atau kabel
dengan cara ujung kabel dijepit kemudian tang diputar maka akan
terbentuk lingkaran yang disebut mata itik. Atau juga bisa digunakan
untuk memotong kabel atau kawat.
Pda bagian ujung tang dibuat panjang dibanding dengan jenis tang lain
dan bagian ujung yang panjang dibuat setengah lingkaran, bagian yang
dekat dengan engsel dibuat seperti gunting yang difungsikan untuk
memotong kabel atau kawat. Sedangakan pada bagian tangkai dilapisi
dengan isolator agar tidak dapat dialiri arus listrik saat digunakan pada
listrik arus tegangan tinggi.
28
Fungsi Tang Potong
Fungsi Gergaji
Gergaji adalah alat yang digunakan untuk memotong atau mengurangi
ketebalan suatu benda tertentu. Gergaji yang sering digunakan di dalam
bengkel otomotif adalah Gergaji Besi, Karena Gergaji Besi sangat
berguna untuk memotong benda yang yerbuat dari besi dan baja
Kontruksi Gergaji
Terdapat beberapa tipe Gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun Gergaji
tangan pada umumnya bergigi tunggal, sifatnya kaku dan mudah patah.
29
Spesifikasi Gergaji
Terdapat banyak gigi yang terdapat di daun Gergaji tiap inchinya
mencapai enam sampai empat belas gigi. Letak giginya bersilang silang
(zig zag) hal ini untuk mempermudah kerja dan menghindari macetnya
Gergaji terutama pada waktu menggergaji supaya waktunya cepat dan
efisien.
Bench Vice
Ragum adalah suatu alat yang digunakan untuk menjepit benda yang akan
dikikir, dibor, digerindra, digergaji dan lain - lain. Alat ini sangat berguna
untuk pekerjaan tersebut karena jika tidak ada ragum tidak akan
sempurna pekerjaan tersebut dan sulit dilaksanakan.
Desain Konstruksi
Terdapat dua buah rahang yaitu satu rahang tetap dan satu rahang geser,
Rahang tetap dijadikan satu dengan rumah yang dipasang dengan baud
dimeja kerja. sedangkan untuk menggerakan rahang geser dengan cara
memutar tangakai kearah kanan atau kekiri dan tangkai tersebut
dipasangkan pada sebuah baud yang panjang berpasangan dengan mur
yang dilas dengan badan rahang geser tersebut. Rahang geser ataupun
rahang tetap pada bagian mulutnya yang bersinggungan dengan benda
kerja dibuat kasar supaya dapat mencengkram benda yang dijepit dan
bahan yang dikasarkan terbuat dari baja karbon keras supaya tidak mudah
aus.
30
Cara Penggunaannya
Kita akan menjepit benda yang akan dikerjakan apakah mau dibor,
digerindra, dikikir, digergaji dan lain – lain, terlebih dahulu kita harus
memutar tangkai kearah kiri atau kebalikan arah putar jarum jam sesuai
dengan kebutuhan lebar mulut ragum yang akan diperlukan. Setelah
memasang benda kerja pada mulut ragu, kemudian tangkai ragum diputar
balik kearah kanan / sesuai arah putaran jarum jam sambil dikencangkan
sesuai yang dibutuhkan
C Klem
C Klem adalah suatu alat yang digunakan untuk menjepit dua buah benda
yang akan dilas, dibor atau digergaji dan lain – lain supaya memudahkan
dalam bekerja dan tidak mudah bergeser
Cara Pengguaannya
Kita akan menjepit dua buah benda yang akan dilas atau dibor dan lain –
lain terlebih dahulu kita memasang benda tersebut pada mulut klem C
tersebut dengan cara memutar tangkai klem C kekiri untuk membuka
mulut klem C dan arah kekanan untuk mengencangkan dan putar terus
kearah kanan sampai batas maksimal supaya benda yang dijepit terikat
kuat.
31
Kikir
Fungsi Kikir
Kontruksi Kikir
Spesifikasi Kikir
1. Kikir Kasar
2. Kikir Sedang
3. Kikir Halus
32
Kikir kasar
Kikir Kasar adalah kikir yang mempunyai permukaan kasar dan kegunaannya
untuk mengikir benda kerja yang permukaannya masih kasar dan sama sekali
belum dikikir.
Kikir Sedang
Kikir sedang adalah Kikir yang mempunyai permukaan sedang tidak terlalu
kasar dan tidak terlalu halus. Kegunaanya untuk mengkikir benda kerja yang
telah dikikir terlebih dahulu dengan kikir kasar.
Kikir Halus
Kikir Halus adalah kikir yang mempunyai permukaan halus dan kegunaannya
untuk mengkikir benda kerja yang telah dihaluskan terlebih dahulu dengan
kikir kasar dan kikir sedang.
Drill / Bor
Fungsi Bor
Bor adalah suatu alat yang digunakan untuk pembuatan suatu lubang, alur,
atau untuk penghalusan dan pembesaran suatu lubang dengan sangat efisien.
Sebagai pisau pada Bor dinamakan Mata Bor yang mempunyai ukuran
diameter yang bermacam macam.
33
Kontruksi Bor
Spesifikasi Bor
Apabila pekerja akan melakukan pengeboran tentu saja harus hati hati
karena pengeboran pertama kemungkinan besar Mata Bor bisa meleset.
Supaya tidak terjadi hal seperti tersebut diatas maka benda yang akan
dibor sebelumya dititik terlebih dulu dengan menggunakan penitik yang
terbuat dari bahan baja keras/baja karbon tinggi
Penitik
Fungsi Peniitik
Sebelum melakukan pengeboran pada saatu benda yang terbuat dari bahan
logam ferro, atau non ferro supaya pada saat mengebor tidak meleset atau
tepat sesuai dengan yang diinginkan maka benda tersebut sebelum dibor
dibuat titik, dengan cara menempatkan ujung penitik yang runcing pada
34
benda tersebut sedangkan pangkal ujung yang besar dipukul dengan palu
besi dengan tenaga yang kuat supaya berbekas.
Kontruksi Penitik
Penitik terbuat dari baja berkarbon tinggi terutama pada ujung yang
runcing, supaya pada ujung yang runcing pada saat digunakan membuat
titik pada logam sehingga mampu menembus benda tersebut. Sedangkan
pada pangkal yang besar untuk dipukul dibuat bentuk segi enam atau
slinder pejal dengan sisi lingkaran luar dikarter
Tap Sney
Fungsi Tap
Tap adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat ulir dengan
tangan. Tap ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga/lebih
lekukan memanjang,yang disebut dengan Alur.
35
Kontruksi Tap
Tap dibuat dari baja bertensil tinggi dan ada juga yang terbuat dari baja
karbon yang dikeraskan. Dalam satu set biasanya terdapat tiga buah tap
tangan.
Spesifikasi Tap
Tap yang pertama kali digunakan mempunyai bentuk tirus di ujungnya,
untuk memudahkan pemotongan. Bentuk ulir yang dihasilkan hanya 55%
dari bentuk ulir sesungguhnya. Tap ulit yang kedua dipakai setelah Tap
ulir yang pertama. Kemudian seterusnya dilanjutkan dengan Tap nomor 3
untuk penyempurnaan bentuk ulir.
Chisel / Pahat
Fungsi Pahat
Pahat adalah alat yang digunakan untuk penipisan benda kerja seperti
kayu. Pahat terdapat beberapa macam antara lain pahat yang berujung
tebal dan pahat yang berujung tipis.
Kontruksi Pahat
36
Spesifikasi Pahat
Pahat terbuat dari baja yang keras sehingga pahat tidak mudah hancur
terutama pada saat pemukulan. Sehingga pahat sangat awet digunakan
Penggores
Fungsi Penggores
Untuk melukis / membuat garis pada benda yang terbuat dari logam
sebelum benda tersebut digergaji, dikikir, atau dipahat supaya dalam
proses pengerjaan tersebut tidak menyimpang dari ukuran yang
diinginkan.
Konstruksi Penggores
37
Center Punch / Penitik
Fungsi penitik
Untuk memberi tanda pada sebuah benda yang dibor atau digergaji
dengan cara ujung penitik yang runcing diletakan pada benda kerja
kemudian bagian pangkal yang besar yang berbentuk segi enam atau
silider dipukul dengan palu konde.
Desain Konstruksi
Berbentuk silinder yang pada bagian yang berdiameter lebih kecil dibuat
runcing yang agar dapat menembus benda kerja saat dipukul. Sedangkan
pada bagian pangkal yang besar yang berbentuk silinder atau segi enam
merupakan bagian yang untuk dipegang sekaligus dipukul pada bagian
ujung. Supaya alat tersebut tidak mudah tumpul ataupun hancur saat
dipukul maka alat tersebut dibuat dari bahan perkakas yaitu baja HSS./
baja kecepatan tinggi.
38
rapat berarti siku dan sebaliknya bila berongga berarti benda tersebut
tidak siksebagai alat. Dan alat siku tersebut juga bisa digunakan sebagai
alat ukur sebagai pengganti mistar baja.
Konstruksi
Pada bagian yang tidak ada garis dan angakanya dibuat kontruksi yang
lebih tebal daripada yang ada garis dan angakanya dengan tujuan pada
saat ditempelkan pada benda yang akan diperiksa kesikuannya dapat
merapat dengan baik. Pada bagian yang tebal tersebut dibuat dari bahan
baja tuang, sedangkan pada bagian yang ada angka dan garis dibuat dari
bahan stenlis steel / baja yang tahan karat
39
SPECIAL SERVIS TOOLS (SST)
Tool Filter Wrench
Alat ini digunakan apabila dalam servis mesin sudah mencapai batasan
yang telah ditentukan, km/jam atau jam keja pemakaian sehingga pilter
oli perlu diganti yang baru supaya tidak merusak komponen mesin.
Desaian Konstruksi
Pada bagian ujung tangkai dipasang dari bahan yang kasar agar saat
digunakan tidak mudah sleep, bahan yang digunakan dari serat goni yang
diberi kawat baja agar kuat atau terbuat dari rantai. Sedangkan pada
bagian tangkainya dibuat dari baja tuang supaya kokoh dan pada bagian
yang dipasang serat goni atau rantai yang berhubungan dengan filter oli
diberi alur supaya kasar agar saat digunakan dapat mencengkram filter oli
tersebut sehingga tidak terlepas.
Compresion Gauge
41
Fungsi Compresion Gauge
Desain Konstruksi
Pada salah satu ujung pipa fleksibel atau pipa terpasang alat tekanan
udara/manometer tekanan udara dan pada ujung yang lain terpasang karet
dilengkapi dengan katup atau dengan baud nipel terbuat dari kuningan
bagian tengahnya berlubang
Sebelum menggunakan alat tersebut, terlebih dulu lepas busi pada masing
– masing silinder. Bila menggunakan alat yang pertama, alat tersebut
langsung bisa dipasang pada lubang busi kemudian pegangan tersebut
ditekan, katup gas dibuka penuh, mesin distarter sampai jarum penunjuk
dimanometer berhenti diposisi maksimal, dan baca hasilnya.
Fungsi
42
saat piston bersama ring dimasukan kedalam silinder secara bersama –
sama.
Desain Konstruksi
Terbuat dari lembaran plat baja tipis yang digulung membentuk silinder
dan pada ujung luar dipasang baud untuk menggulung plat tersebut
sewaktu digunakan untuk memasang rng dan piston kedalam silinder
mesin.
Cara Penggunaan
Fungsi
Digunakan pada saat memasang ring piston pada alur – alur ring pada
piston supaya ring tidak patah saat dimasukan.
Cara Penggunaan
43
Fungsi
Untuk melepas ring piston dari kedudukan alur – alur ring dipiston
Cara penggunaan
Pasang ujung alat terhadap ujung ring piston, tekan tangkai alat dengan
jari – jari tangan kearah dalam secara bersamaan ujung piston ring
bergerak kearah luar bersama ring piston. Bila ring sudah keluar dari alur
geser alat bersama ring menjauh dari alur.
Valve Compressor
Untuk melepas dan memasang valve / katup pada kepala silinder pada
saat melakukan overhaul mesin bilamana mekanisme katup perlu
perbaikan atau penggantian.
Desain Konstruksi
44
Cara penggunaan
Fungsi
Untuk mengukur tegangan tali kipas pada mesin saat melakukan tun up
mesin
Cara penggunaan
Kait pada alat ini diletakan pada tengah tali kipas / ven belt kemudian
bagian yang berbentuk ring ditarik sampai batas tertentu atau tali kipas
memnjang 10 mmdari posisi semula baja hasilnya.
45
Sleede Hammer
46
Fungsi
Untuk melepas bearing / lagher pada AS, melepas pitman arm yang
terpasang pada poros sektor kemudi
Desain Konstruk
Memiliki tiga buah kaki yang pada ujungnya berbentuk siku, pada
bagian tengah kaki dipasang engsel yang dipasangkan pada baud
ditengah dengan menggunakan perantara yang diberi ulir. Pada bagian
tengah yang berbentuk baud pada ujungnya dibuat tirus dan bagian yang
lain dibuat bentuk kepala baud segi enam yang berhubungan dengan
kunci ring/sok yang sesuai untuk mengencangkan atau mengendorkan.
Cara penggunaan
Kait dipasangkan pada pitman arm/bearing, ujung baud yang tirus
ditepatkan pada titik pusat as/poros, kemudian kepala baud diputar
kearah kanan mengguanakan kunci ring sampai bearing/pitman arm
terlepas.
Brake Piston Tool
Fungsi
Untuk menekan / memasukan piston sinder roda dan dapat juga untuk
menjepit pipa flesibel hidrolis supaya minyak rem tidak keluar saat
wheel silinder dilepas.
Cara penggunaan
Bagian yang berbentuk pipih dipasangkan pada piston dengan rumah
piston, kemudian tuas yang berpasangan dengan baud yang dihubungkan
dengan plat pipih yang dapat digeser sehingga plat tersebut akan
menjepit piston/pipa fleksibel.
47
Alat Pemotong Pipa Rem Hidrolis dan
Pembuat Tirus Pipa
Fungsi
Untuk memtong pipa tekanan tinggi yang terbuat dari tembaga atau baja
campauran pada rem hidrolis. (gambar kanan bawah), untuk membuat
bentuk tirus pada bagian ujung pipa bagian dalam (gambar kiri bawah),
untuk menjepit pipa sesuai dengan ukuran diameter pipa yang mau
dibentuk ketirusannya ( gambar kanan atas)
Cara penggunaan
Bila mau memotong pipa letakan pipa pada mulut pemotong yang ada
pisaunya, kemudian tekan pisau potong dengan cara memutar baud
kearah kanan. Alat diputar terus sambil menekan pisau kearah maju
sampai pipa terpotong.( gambar bawah kanan).Untuk membuat ujung
pipa tirus pasang alat pembuat ketirusan pipa dengan alat penjepit pipa,
kemudian jepit pipa dan kunci pipa dengan mengencangkan baud
pengunci menggunakan kunci ring/pas ( gambar kanan atas), putar baud
supaya ujung lat tirus menyentuh ujung pipa dan putar terus sampai
terbentu tirus.
48
Fungsi
Untuk melepas dan memasang pegas penarik sepatu rem pada rem
tromol
Cara penggunaan
Pada ujung yang berbentuk kait dikaitkan dengan ujung pegas dan ujung
yang berbentuk huruf C diletakan/dihubungkan pada kanvas sepatu rem,
kemudian kedua tuas ditekan karah dalam menggunakan jari – jari
tangan samapai pegas terpasang atau terlepas pada dudukannya.
Kunci Nipel Breder
Fungsi
Untuk melepas/memasang baud nipel pipa rem atau nipel pembuang
udara rem hidrolis.
Cara pengguanaan
Pasang kunci pada nipel kemudian putar kunci kearah kanan untuk
mengencangkan dan putar kearah kiri untuk mengendorkan.
Spring suspensi Puller
Fungsi
Untuk melepas dan memasang pegas pada suspensi wisbhon yang
menggunakan pegas spiral
49
Desain konstruksi
Terbuat dari batangan baja pejal berulir pada bagian ujung dipasangkan
dua buah kait berengsel dan bagian ujungyang satu dipasangkan mur
segi enam, sedangak pada bagian antara kedua ujung dipasang garpu
yang yang dapat digeser.
Cara Penggunaan
Kedua kait dipasangkan pada ujung lingkaran pegas dan garpu juga
dipasang pada ujung lingkaran pegas yang lain dengan cara memasukan
baud ditengah garpu kemudian mur dikencangkan dengan kunci ring
sampai pegas menjadi lebih pendek dari pada sebelumnya.
Pin Punch
Fungsi
50
Center cluch
51
1. 3. POWER TOOLS
Impac Screw Driver
53
High Speed Cutter
54
Fungsi
Mengasah / menajamkam pisau, pahat, penitik, mata bor,mengurangi
tebal benda, meratakan besi atau logam lain
Electric Drill
55
Fungsi
Untuk membuat lubang pada logam ferro atau non ferro, kayu dan lain –
lain dengan cara memasang benda yang akan dibor pada ragum kemudian
benda tersebut dijepit
Cara Penggunaan
Jepit benda yang akan dibor pada ragum penjepit, bila benda yang akan
dibor kurang dekat atau terlalu dekat dengan mata bor, landasan/ dudukan
ragum dapat digeser naik atau turun dengan memutar handle bawah.
Pasang mata bor pada cekam kemudian keraskan cekam dengan kunci
khusus sampai batas maksimal. Arahkan mata bor pada benda yang telah
diberi tanda, hidupakan saklar, tekan tuas / handle segitiga sampai
didapatkan kedalaman lubang yang dinginkan.
Air Compressor
56
Fungsi
Untuk menghasilkan udara bertekanan tinggi yang
digunakan bebagai keperluan pada pekerjaan
otomotif contoh: untuk mengisi udara pada ban,
membersihkan kotoran pada saringan udara,
membersihkan debu – debu pada komponen –
komponen, dan lain lain.
Fungsi
Untuk mengetahui tekanan udara yang ada didalam ban dan dapat juga
untuk memasukan udara kedalam ban dalam ataupun ban tubles
Cara Penggunaan
Sebelum digunakan pasang dulu nipel dengan slang yang sudah
dihubungkan dengan compressor udara. Hubungkan slang depan yang
ada valve / katupnya pada pentil ban dalam atau tubles. Tekan tuas untuk
membuka katup udara maka udara tekan dari compressor mengalir
kedalam ban, bersamaan itu diketahui tekanan udara didalam ban dengan
membaca pada alat ukur tekanan udara. Bila mau mengembalikan jarum
posisi nol lagi pada alat tersebut tekan tombol pembuang nudara,
sehingga udara yang terperangkap pada alat keluar.
Air Gun
57
Fungsi Air Gun
Unutuk menyemprot atu membersihkan kotoran / debu yang menempel
pada komponen – komponen kendaraan, membersihkan air yang
menempel pada komponen, menyemprot kotoran yang yang menyumbat
lubang karburator
Cara Penggunaan
Sebelum digunakan pasang nipel penyambung pipa fleksibel pada
compressor, arahkan ujung alat tersebut yang terbuat dari pipa kebenda,
lubang yang tersumbat kotoran kemudian tekan tuas pembuka katup
udara, sehingga udara yang bertekanan dari compressor akan mengalir
melalui pipa dan keluar arah sasaran yang diinginkan.
Spray Gun Container
Fungsi
Untuk membuat lapisan cat minyak pada benda – bnda yang terbuat dari
logan atau yang lainnya contoh penggunaan pengecatan pada body
mobil
Cara Penggunaan
Ujung Nipel dihubungkan dengan slang fleksibel compressor udara,
campur minyak cat dengan cat pada tangki / tabung cat sesuai keperluan
kemudian pasang pada dudukannya dengan yang menggunakan ulir,
putar tabung kearah kanan. Stel tekanan udara yang diperlukan dengan
menggunakan baud penyetel dan atur arah nozel penyemprot dan tekan
tuas katup untuk membuka udara tekan dari compressor sehingga udara
bertekanan akan menarik cat keluar melalui mulut nozel.
58
Impact Wrench
Fungsi
Untuk mengendorkan atau mengencangkan mur, baud roda atau
komponen pada kendaraan yang lainnya yang menggunakan mur dan
baud dengan cepat tanpa mengeluarkan tenaga yang besar.
Cara Penggunaan
Hubungkan Nipel penyambung dengan slang fleksibel compressor udara
tekan. Pasang kunci sok sesuai ukuran mur atau baud yang
dikencangkan/dikendorkan pada bagian depan alat yang berbentuk segi
empat. Putar alat pengatur tekanan posisi satu yaitu tekanan randah,
posisi dua yaitu tekanan sedang dan posisi tiga yaitu tekanan tinggi. Dan
atur arah putaran kearah kanan untuk mengencangkan dan kearah kiri
untuk mengendorkan.Tekan tombol pembuka udara tekan untuk
menggerakan / memutar baud atau mur sesuai dengan yang diinginkan.
Air Impact Screw Driver Wrench
Fungsi
Untuk mengendorkan atau mengencangakan / menggendorkan baud pada
bagian kepalanya beralur lurus atau beralur silang dengan menggunakan
udara bertekanan tinggi dari compressor.
Cara Penggunaan
Hubungkan nipel dengan slang fleksibel compressor udara pasang obeng
yang berbentuk segi empat pada alat tersebut, jenis obeng sesuai
59
keperluan. Tempatakan ujung obeng yang berbentuk pipih atau kros pada
kepala baud. Arahkan tombol pengatur kearah kanan untuk
mengencangkan dan kearah kiri untuk mengendorkan. Tekan tombol
katup pembuka udara tekan sehingga obeng akan berputar kearah kanan
atau kiri sesuai yang diperlukan.
DONGKRAK BOTOL
DONGKRAK BUAYA
Fungsi Dongkrak
Dongkrak adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengangkat suatu
benda dan menggunakan tenaga hidrolis atau tenaga mekanik.
Konstruksi Dongkrak
Dongkrak ini mampu mengangkat benda benda yang berat seperti mobil
dan lain lain. Dongkrak biasanya terbuat dari baja tensil tinggi sehingga
Dongkrak menjadi berat.
60
Spesifikasi Dongkrak
Dongkrak biasanyat berat sehingga para pekerja agak sulit untuk
memindahkannya. Oleh karena itu munculah yang bisa di pindahkan atau
digeserkan, benda tersebut dinamakan Dongkrak lantai/dongkrak buaya
Cain Blok
Fungsi
Cain Blok adalah suatu alat yang digunakan untuk mengangkat atau
menarik benda yang beratnya bisa mencapai ratusan kilo gram atau
beberapa ton jika alat lain sulit digunakan, karena pengaruh tempat.
Spesifikasi
Karena benda yang yang diangkat dari mulai yang ringan hingga yang
berat, maka dibutuhkan kemampuan alat yang berbeda, missal pada alat
tertulis 1,5 Ton hanya bisa digunakan untuk mengangkat maksimal
dengan bearat 1,5 Ton, sedangkan diatas 1,5 sampai 3 Ton menggunakan
alat cain blok dengan kemampuan 3 Ton.
Cara penggunaan
Kait dihubungkan pada benda yang akan diangkat, cain blok pada bagian
yang lain dihubungkan pada tumpuan yang kuat untuk menahan benda
yang akan diangkat. Tarik rantai yang ukuran kecil kearah kanan sebagai
penggerak rantai yang besar untuk mengangkat benda dan sebaliknya
bila rantai kecil ditarik kearah kiri maka rantai akan memanjang untuk
menurunkan benda.
61
1. 4. PERLENGKAPAN BENGKEL TEKNIK KENDARAAN
RINGAN
Baterai Carger
Fungsi
Untuk mengisi / menambah arus baterai sehingga tegangannya menjadi
naik sesuai dengan standar 12 Volt. Dapat untuk mengisi arus baterai
tunggal atau banyak.
62
Fungsi
Untuk melepas ban luar yang masih lengket dengan pelek, melepas ban
luar dari pelek serta untuk memasang ban luar pada pelek dengan
menggunakan udara tekan dari compressor udara dan tenaga motor listrik.
Cara Penggunaan
Pasang steker/jak pada stop kontak listrik, pasang slang fleksibel yang
berhubungan dengan compressor udara. Stel ddukan pelek sesuai ukuran
diameter pelek yang mau dipasang. Pasang pelek pada meja pemutar bila
mau memasang ban luar dan pasang pelek beserta ban luar bila mau
mengganti atau melepas ban. Tepatkan garpu pada bibir diameter ban
bagian dalam yang berhubungan dengan pelek dan tekan. Tekan tombol
meja pemutar pada bagian bawah dengan menggunakan kaki sehingga
roda ikut berputar sampai ban terpasang atau terlepas.
Untuk melepas ban yang lengket dengan pelek yaitu dengan memasang
ban bserta pelek pada bagian samping mesin dan tempelkan garpu
diantara diameter ban bagian dalam dengan diameter pelek luar. Tekan
tombol hidrolis untuk menggerakan garpu menekan ban luar lepas dari
pelek.
Wheel Balancer
63
Fungsi
Untuk membalance roda karena kelebihan bobot pada sisi lingkaran luar
ban atau membalance roda karena kelebihan bobot pada bagian sisi
samping luar atau samping dalam ban.
Cara Penggunaan
Pasang ban beserta pelek pada dudukannya, pasang pengunci tirus
kencangkan pengunci. Hidupkan tombol ON sehingga mesin computer
hidup. Bershkan ban dari kotoran Hidupkan tombol pemutar roda dengan
hitungan detik sampai ban berhenti dengan sendirinya. Maka pada alat
akan muncul angka, angka tersebut menunjukan kelebihan bobot pada
salah satu bagian ban. Selanjutnya pasang bobot balance pada pelek
sebesar kelebihannya segaris lurus dengan bagian bawah roda / ban
dengan cara dipukul bila pelek besi atau ditempelkan bila peleknya
aluminium.
Surface Plate
Fungsi
Untuk tempat dudukan V Blok bila mau memeriksa keolengan poros
transmisi, poros roda dan lain - lain
Vee Block
Fungsi
Sebaga dudukan poros yang akan diukur menggunakan dial gauge
Pasang poros yang mau diukur pada kedua V Blok kanan dan kiri dan
posisikan poros yang halus pada V Blok.
64
Turning Radius Gauge Camber – Caster –King Pin Gauge
65
Fungsi
Untuk menghubungkan antara baterai satu dengan baterai lainnya dengan
cara menjepit terminal positif dan negative dengan penjepit buaya saat
pengisian baterai lebih dari satu atau untuk menghubungkan baterai yang
voltasenya penuh dengan baterai dimobil yang sudah turun voltasenya
untuk menstater mesin.
Test Lamp
Fungsi
Untuk memeriksa arus pada baterai, rangakain kelistrikan body mobil /
engine teraliri arus atau terputus.
Cara penggunaan
Bagian yang disambung dengan kabel, pada ujungnya dipasang penjepit
buaya dihubungkan dengan massa atau terminal neganif dan pada ujung
tesl lamp yang terbuat dari logam seperti obeng dihubungkan dengan
terminal positif pada rangkaian listrik body/engine bila lampu menyala
berarti ada arus yang mengalir dan sebaliknya
66
Funsi
Sebagai rol slang udara untuk memudahkan dalam pekerjaan yang
berhubungan dengan udara tekan kompresor saat dibutuhkan ujung
ditarik dan pada saat tidak dipakai akan menggulung sendiri. Pada ujung
slang dihubungkan dengan spray gun, air gun, sedangkan ujung yang lain
dihubungkan dengan kompresor udara.
Caddy Tool Stand
Fungsi
Sebagai tempat alat – alat tangan untuk pekerjaan perbaikan kendaraan
ringan sehingga memudahkan dalam bekerja dalam posisi berdiri seperti
saat tun up mesin, alat ini dapat didorong dengan mudah karena
menggunakan roda kaster.
Desain Konstruksi
Terbuat dari plat yang dibentuk dengan mesin pres pelipat dan dibentuk
rak bertingkat dan diberi laci dan feeling cabinet sebagai tempat
penyimpanan alat serta bagian atas dibuat agak dalam untuk menaruh alat
yang sedang digunakan.
Servis Creeper
Fungsi
67
Sebagai landasan badan saat bekerja dibawah mobil sehingga lebih
nyaman dan memudahkan berpindah karena menggunakan roda kaster
Lampu Penerangan
Fungsi
Sebagai alat penerangan sewaktu melakukan pekerjaan servis mesin atau
yang lainnya supaya lebih jelas.
Cara Penggunaan
Pasang penjepit buaya warna merah pada terminal positif baterai dan
penjepit warna hitam pada terminal negative baterai, arahkan lampu pada
bagian komponen yang sedang dikerjakan.
Fungsi
Sebagai tempat untuk menyimpan komponen kendaraan saat melakukan
pembongkaran supaya tidak hilang
Bak Cuci Komponen
Fungsi
68
Sebagai tempat mencuci komponen kendaraan setelah dibongkar agar
komponen menjadi bersih dari oli atau kotoran yang lain sehingga
memudahkan dalam pemasangan ataupun pengukuran. Untuk
membersihkan komponen dari oli dibutuhkan solar.
Kuas
Fungsi
Untuk membersihkan kotoran yang ada disela – sela komponen saat
mencuci dengan solar contoh: roda gigi, lagher dan komponen yang
lainnya.
Fungsi
Sebagai tempat untuk menyimpan solar, bensin dn oli bekas servis supaya
tidak berceceran.
Torong
Fungsi
Sebagai perantara untuk memasukan cairan seperti oli, bensin, solar, dan
69
air pada tempat yang dibutuhkan supaya terarah dan tidak tumpah.
Oil Can
Fungsi
Untuk melumasi komponen kendaraan, contoh: rantai motor, lagher dan
poros saat melakukan pemasangan dengan mesin pres dll.
Cara Penggunaan
Buka tutup tabung dengan cara memutar tutup kearah kiri, masukan oli
kedalam tabung. Pasang kembali tutup dengan cara memutar tutup kearah
kanan. Arahkan slang fleksibel kearah komponen yang akan diberi
pelumas, kemudian tekan tuas pembuka katup untuk mengeluarkan oli
dari tabung melalui slang flesibel.
Hand Greas Gun
Fungsi
Untuk melumasi komponen kendaraan dengan menggunakan pelumas
dari greas seperti contohnya: universal joint, bolt joint tierod dengan cara
memasukan greas atau stemvet melalui baud nipel.
Cara penggunaan
Buka tutu dengan cara memutar kearah kiri, tarik tarik kait untuk
menggeser seal kebelakang. Masukan greas / stempvet kedalam tabung.
Tutup kembali tabung dengan memutar tutup kearah kanan, hubungkan
pipa bagian depan dengan nipel untuk memasukan stempvet lalu tekan
tuas untuk memompa stempvet melalui pipa kedalam bolt joint tierod
sampai greas yang kotor keluar melalui celah karet penutup debu.
Oil Syringe
70
Fungsi
Untuk memasukan oli kedalam bak transmisi, rumah garden, rumah
kemudi.
Cara penggunaan
Masukan ujung pipa kedalam oli, kemudian tarik tuas untuk menghisap
oli dari tempatnya kedalam tabung, bila sudah cukup selanjutnya pipa
bagian depan kedalam lubang pengisian pada transmisi atau yang lainnya
sampai batas yang ditentukan.
Fungsi
Alat ini digunakan untuk mendeteksi atau mencari permasalahan yang
ada pada engine effi
\
RECOFER, RECICLE, RECARGER
71
Fungsi
Alat ini dipergunakan untuk mengambil refrigan dari system, mendaur
ulang refrigan, dan mengisi refrigan pada system AC mobil
Engine Analiser
Fungsi
Untuk mendeteksi sudut pengapian, sudut dwel, putaran mesin pada
mesin konvensional
GAS ANALISER
Fungsi
Untuk mengukur gas bekas pembakaran yaitu CO, HC yang dibuang
melalui kenalpot
AMPER METER
72
Untuk mengukur arus baik DC maupun AC secara induksi dengan
kemampuan mencapai 200 Amper
Valve Spring
Fungsi
Digunakan untuk memeriksa tegangan pegas katup dan juga untuk
menukur tinggi pegas
Injektor/Nozzel Tester
Fungsi
Untuk mengetahui tekanan bahan bakar yang disemprotkan oleh injector
pada saat pengabutan
73
Fungsi
Alat ini dipergunakan untuk mengalibrasi jumlah bahan bahar yang
disemprotkan kedalam silinder setiap 100 langkah piston dan juga untuk
menyetel saat penginjeksian / penyemprotan. Setelah adanya
pembongkaran atau penggantian atau hal lain yang menyebabkan pompa
injeksi tidak berfungsi dengan sempurna.
Jak Stand
Fungsi
Alat ini digunakan untuk menyangga benda yang berat contoh : sebagai
penyangga mobil apabila mengganti roda, perbaikan kaki – kaki / sayap
demi amannya pada saat melakukan pekerjaan.
Ripet Paku Keling
Fungsi
Alat ini digunakan untuk menyambung dua lembar plat atau lebih, dengan
74
menggunakan paku keeling sebagai alat penyambungya sehingga
menghasilkan
sambungan yang kuat tetapi masih dapat dilepas.
Fungsi
Alat ini digunakan untuk memotong plat besi atau logam lainnya dengan
ketebalan 1 sampai 3 mm
75
Mengganti Bearing dan Komponen lain dengan Hidrolis Pres dilakukan
sesuai Prosedur
Dalam menangani perbaikan kendaraan ringan / otomotif tidak semua
pekerjaan hanya dapat dilakukan dengan alat – alat tangan, alat – alat servis
khusus dan alat – alat ukur, tetapi ada suatu pekerjaan perbaikan yang harus
ditangani dengan alat yang bertekanan tinggi, seperti contohnya adalah:
pemasangan dan pelepasan bearing input shaf transmisi, out put transmisi,
bearing dan ring pengunci poros roda belakang jenis semi floating, bearing
poros engkol sepeda motor, side bearing pada differential / gardan, bus / bearing
luncur pada gear box kemudi, outerriis bearing drive shaf differential, gear / roda
gigi yang terpasang dengan pada poros dengan alaur – alur, ring gear pada fly
wheel dan masih banyak lagi pekerjaan lain yang memerlukan alat yang pr.es
hidrolis
Oleh sebab itu sebelum peserta didik bekerja terlebih dulu pesera didik harus
dapat mengetahui macam – macam alat pres hidrolik, cara penggunaan alat
dengan benar sesuai prosedur. Dalam menggunakan alat tidak boleh asal –
asalan karena akan berakibat pada kerusakan alat atau komponen yang dipres
dengan menggunakan tenaga yang besar.
Fungsi Pres Hidrolis
Untuk melepas dan memasang bearing, ring bearing, gear pada poros atau
komponen yang presisi dengan ketelitian yang sangat tinggi yaitu 0,001 mm
dengan menggunakan pres hidrolis sebagai sumber tenaga adalah dari pompa
hidrolis.
Cara Penggunaan
Sebelum menggunakan pres hidrolis, periksa dulu kondisi kawat baja sling
sebagai penarik tempat dudukan / landasan pres, jarak antara phusrod / batang
penekan dengan benda yang akan dipres, kemampuan alat pres hidrolis, peen
pengunci dudukan / landasan pres. Bebaskan phusrod dari tekanan pompa
hidrolis dengan cara membuka katup dengan menggunakan engkol, putar
kearah kiri. Tempatkan benda pada landasan kerja. Atur jarak antara benda
kerja dengan batang penekan, bila jarak benda dengan batang penekan lebih
tinggi bendanya dari pada batang penekan, naikan landasan dengan cara
memutar engkol kearah kanan untuk menggulung kawat sling, cabut / lepas
peen pengunci penahan landasan kemudian turunkan landasan benda dengan
cara memutar engkol kearah kiri sampai jarak benda dengan batang penekan
sesuai. Pasang peen pengunci landasan pada lubang yang sesuai, kendorkan
77
kawat sling. Tepatkan benda dengan batang penekan, tutup katup pompa
hidrolis dengan memutar tuas katup kearah kanan. Naik turunkan tuas pompa
hidrolik pres untuk menghasilkan tenaga hidrolis yang dinginkan secara perlahan
– lahan sambil dilhat perubahan jarak antara poros dengan bearing bila ada
perubahan jarak tekan terus pompa sampai poros terlepas dari bearing / gear.
Atau sebaliknya untuk pemasangan caranya hampir sama tapi sedikit ada
perbedaan yaitu jika penekan sudah sampai batas maksimal pemompaan
harus segera dihentikan supaya tidak merusak komponen.
78
Contoh: Pemasangan bearing dan gear, terpasang pada landasan dan poros
terhubung dengan alat penekan yang digerakan oleh pompa hidrolik
Landasan Bearing
79
Pemasangan Bearing dan ring pengunci pada poros roda belakang jenis
semi floating
Pada saat dipres, harus ditumpu pada landasan bearing. Pasang penutup bearing(
1 ) dan ring penahan/spacer ( 2 ) pada poros
80
PROSES PRODUKSI DENGAN PERKAKAS TANGAN
Kerja Bangku mengikir
Mengikir adalah salah satu kegiatan meratakan permukaan benda
kerja hingga mencapai ukuran, kerataan dan kehalusan tertentu
dengan menggunakan kikir yang dilakukan dengan tangan. Dalam hal ini
untuk mendapatkan hasil pengikiran yang presisi dan maksimal
diperlukan pemahaman tentang jenis dan karakteristik kikir sebagai alat
peraut/pengikis dan teknik-teknik mengikir yang baik.
Selain itu pekerjaan mengikir juga diperlukan tenaga yang kuat
dan harus telaten, ulet dan teliti. Dengan demikian pekerjaan mengikir
dapat dikatakan sebagai dasar keterampilan untuk pembentukan
seseorang menjadi praktisi pemesinan yang profesional dan handal.
Perlu diketahui bahwa kegiatan mengikir bukan hanya meratakan
dan menghaluskan sebuah permukaan benda kerja hingga mencapai
ukuran, kerataan dan kehalusan tertentu, melainkan juga harus
tercapai kesejajaran dan kesikuannya.
82
Pencekaman benda kerja pada saat mengikir
Bagian benda kerja yang terjepit pada ragum
diusahakan semaksimal mungkin, hal ini perlu diperhatikan
mengingat fungsi mulut ragum selain dapat menjepit lebih kuat
juga sebagai dasar kesikuan hasil pekerjaan pengikiran. Hal lain
yang sangat penting diperhatikan dalam penjepitan benda kerja
adalah kesejajaran permukaan benda kerja dengan mulut ragum.
Meja kerja
Pemilihan kikir.
Kikir yang digunakan harus disesuaikan dengan
keb
utuhan pekerjaan, baik dalam segi kualitas pekerjaan maupun
dalam segi bentuk. Untuk kualitas pekerjaan, yang perlu
diperhatikan adalah ketajaman dan kemulusan kikir, seperti tidak
bengkok dan tidak cacat. Untuk kebutuhan pekerjaan, kikir sudah
dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran.
83
Pengelompokan kikir berdasarkan jenis gigi
Pengelompokan kikir berdasarkan jenis gigi terbagi dalam
dua jenis yaitu single cut dan double cut di mana jenis single cut
umumnya digunakan untuk pekerjaan finishing dan
double cut digunakan untuk pekerjaan awal.
84
Mengikir merupakan suatu pekerjaan yang sepenuhnya
menggunakan anggota badan dan tenaga yang cukup besar serta
berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini tentunya perlu
disertai dengan kenyamanan kerja dalam artian antara gerakan badan,
pengaturan tenaga dan perasaan dapat berjalan secara serasi. Jika tidak bisa
berakibat vatal, cepat lelah dan badan akan terasa sakit-sakit.
Disadari bahwa kondisi postur tubuh setiap orang tentunya berbeda
tetapi bagaimana mengikir dapat dilakukan dengan cara yang cocok
dan nyaman. Namun secara umum ketinggian ragum, posisi kaki dan
gerakan badan tidak jauh berbeda, sebagai pendekatan kesesuaian itu
dapat diilustrasikan sebagai berikut :
85
Arah pemakanan kikir
Deretan gigi kikir dibuat miring terhadap sumbu badan kikir.
Pada jenis double cut kedua alur tidak sama dalam , semua ini
mempunyai fungsi yang berbeda.
Alur yang lebih dalam berfungsi untuk jalan keluar tatal
sedangkan alur yang dangkal berfungsi untuk mematahkan tatal menjadi
pendek-pendek sehingga mudah keluar. Oleh karena itu dengan arah
pemakanan lurus searah sumbu kikir, maka tatal akan mudah keluar dan
dengan sendirinya beban pengikiran menjadi ringan.
Namun apabila gerakan pemakanan seperti terlihat pada
gambar berikut, maka beban pengikiran menjadi berat karena tatal sulit
keluar, kikir cepat tumpul serta permukaan hasil pengikiran menjadi
kasar.
Macam-macam pengikiran
Pengikiran lapisan keras kulit benda kerja (lapisan terak)
Gigi kikir memenuhi semua badan kikir, ada gigi samping dan ada gigi
muka. Gigi-gigi ini dibuat dengan fungsi yang berbeda. Gigi samping
atau bagian ujung kikir digunakan untuk membuang lapisan yang keras,
seperti lapisan terak/karbon pada kulit benda kerja sebagai akibat
pembentukan proses panas, atau permukaan hasil pemotongan dengan
las karbit/asetilin. Sedangkan gigi muka digunakan untuk pengkiran
permukaan yang lunak.Menghilangkan kulit yang keras dengan ujung kikir
86
Pengikiran bidang dasar 1
Langkah-langkah operasional yang perlu ditempuh untuk
mendapatkan pengikiran yang efisien antara lain :
a. Arah pengikiran lebih banyak, memanjang dan diagonal
Keseimbangan tekanan kikir di atas benda kerja sangat dipengaruhi
oleh panjangnya tumpuan di mana kikir bekerja. Semakin panjang
tumpuan semakin stabil keseimbangan tekanan kikir bekerja. Oleh
karena itu untuk mendapatkan hasil pengikiran yang rata dengan mudah,
perlu dipilih ke arah mana kikir bisa bekerja dengan baik.
Perhatian!
Jika bidang dasar tidak rata dan tidak menyiku satu sama lain maka
dengan sendirinya akan timbul masalah dalam pelukisan nanti, terlebih-
lebih jika pelukisan menggunakan pengukur tinggi di atas meja perata.
87
Mengikir miring
Pada prinsipnya pengikiran miring sama saja dengan pengikiran
rata, yang berbeda hanya terletak pada posisi pemasangan benda
kerja. Demikian pula dengan jenis dan spesifikasi kikir yang
digunakan. Prinsip pemeriksaan hasil pengikiran sama dengan prinsip
pemeriksaan bidang dasar 3.
Memeriksa sudut
Memeriksa kesikuan
Mengikir radius
Ada dua jenis pengikiran radius yaitu pengikiran radius luar dan
radius dalam. Jenis kikir yang digunakan untuk mengikir radius dalam
adalah kikir bundar atau kikir setengan bundar sedangkan
untuk radius luar adalah kikir pelat atau kikir yang mempunyai
bidang rata
88
Penggunaan kikir bundar atau setengah bundar, dalam pengikiran radius dalam,
selain kikir didorong makan ke depan juga sambil sedikit diputar dengan tujuan untuk
pemanfaatan semua gigi kikir selain tatal mudah keluar.
Memeriksa Radius
89
Melukis
Tujuan dan Fungsi Melukis
Benda kerja yang akan dibuat dengan menggunakan alat
tangan, perlu dilukis terlebih dahulu dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan
gambar kerja. Garis -garis gambar ( lukisan ) yang dibuat pada benda kerja berfungsi
sebagai tanda batas pengerjaan. Hasil lukisan benda kerja yang akurat akan
memberi arahan, batas pengerjaan yang akurat pula.
Keterangan :
1 = Bidang dasar 1
2 = Bidang dasar 2
3 = Bidang dasar 3
90
Macam-macam Alat Pemotong dan Fungsinya
a. Pahat
Pahat (chisel) digunakan untuk keperluan-keperluan seperti memotong,
membuat alur, meratakan bidang, membentuk sudut dsb.
Macam-macam Pahat
b. Kikir
Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa yang disesuaikan
dengan ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya.
Ukuran Kikir
91
Kikir diklasifikasikan menurut ukuran panjang, badan, pahatan dan
bentuknya
round file)
92
c. Gergaji Tangan
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya
untuk dikerjakan kembali, Bagian-bagian dari gergaji adalah:
Bingkai/Sengkang
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku, Sengkang yang dapat
diatur digunakan untuk bermacam-macam panjang dari daun
gergaji.
Daun Gergaji
Daun gergaji terdiri dari dua macam letak gigi pemotong yaitu gigi
pemotong satu sisi (single cut) dan dua sisi (double cut).
93
Gambar Gigi Pemotong DpuanajanSg isi
Sedangkan bentuk gigi gergaji ada yang silang dan ada yang lurus.
Jumlah Gigi/
No. Kegunaan
Inci
Untuk bahan pejal st.37, tembaga, kuningan,
1. 14 - 18
besi tuang.
Untuk bahan dengan bentuk tebal dan baja
2. 22 - 24
karbon tinggi.
Untuk bahan dengan bentuk tipis, pelat,
3. 28 - 32
kawat, pipa yang tipis
94
d. Mata Bor
Mata bor atau bor spiral terdiri dari sudut tatal dan sudut bebas yang
biasa terdapat pada alat-alat potong.
Badan bor tidak silindris benar, garis tengah luarnya tirus, dari ujung
sampai batas tangkai, dengan kenaikan 0,05 mm setiap panjang 100
mm.
Alur (Flute)
Badan (Body)
Tangkai (Shank)
Gambar Mata Bor Besar Sudut Mata Bor tergantung pada bahan
Gambar Mereamer
Alur Spiral
96
f. Pemotong Ulir Luar (Sney)
Untuk memotong ulir pada bagian luar atau pada batang baut dengan
tangan, dipergunakan sejenis alat yang dinamakan pengulir luar. Alat
bantu untuk memutarkan senei adalah rumah senei atau tangkai senei.
g. Tap Tangan
Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan, tap tangan
terdiri dari 3 buah dalam 1 set.
Tap no.1 (Tap Konis), tap urutan
pertama pada penggunaannya,
dengan bentuk tirus di ujungnya
untuk mempermudah pemotongan.
Bentuk ulir yang dihasilkan dari tap
pertama 25% dari bentuk ulir yang
sesungguhnya.
Tap no.2 (Tap Antara), dipakai
setelah no.1. Bentuk tirus pada
ujungnya lebih pendek dari pada no.1
Tap no.3 (Tap Rata), adalah tap
yang terakhir dan yang membentuk
profil ulir yang penuh. Bagian tirus
pada ujungnya sangat pendek
sehingga dapat mencapai dasar untuk
lubang yang tak tembus.
98
MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN
99
Cara menggunakan penitik
100
daun Catatan
gergaji
101
Untuk memudahkan pemotongan berbagai macam bahan yang akan
digergaji dapat dipilih daun gergaji dengan jumlah gigi yang sesuai, berikut
tabel bahan yang digergaji dan jumlah gigi daun gergaji:
Contoh perhitungan:
103
d. Cara menggunakan tap tangan
Bor lubang dengan diameter yang sesuai dengan tap yang akan
dipakai
Masukan tap ke-1 kedalam lubang tersebut lalu diputar tangkai
tapnya
searah jarum jam (kekanan untuk ulir kanan) dengan tekanan
ringan
Setiap kali putaran dibalikkan arahnya supaya tatal/beram
putus
Jaga selalu agar kedudukan tap tetap satu sumbu dengan
lubang bor
Lumasi dengan minyak pelumas
Setelah tap ke-1, ganti dengan tap ke-2 kemudian terakhir tap
ke-3
Cara mengetap
Siapkan poros sama dengan diameter nominal ulir yang akan dibuat
Pinggul (chamfer) ujung poros yang akan disnei
Tempelkan sisi tirus snei pada ujung poros yang telah
dipinggul tersebut, putar tangkai tersebut searah atau
berlawanan arah jarum jam sesuai dengan macam ulir kiri
atau kanan
• Lumasi dengan pelumas.
104
KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN
105
2. Keselamatan kerja dengan menggunakan alat-alat potong
106
b. Gergaji tangan
107
c. Mata bor
Rimer tangan, tap dan snei mempunyai bagian sisi potong yang tajam,
maka perlu berhati-hati saat memegangnya agar tidak melukai tangan.
108
e. Pahat Tangan
109
Gambar Kepala pahat melebar
f. Palu
111
MERAWAT DAN MENGASAH PERKAKAS TANGAN
112
penyenter penitik garis penggores
Gambar 70. Sudut penyenter, penitik garis dan
penggores
a. Memelihara kikir
b. Gergaji Tangan
Selain mengganti daun gergaji yang sudah tumpul hampir tidak ada
perawatan khusus untuk daun gergaji tangan.
c. Mata Bor
Mata potong bor dapat diasah kembali. Sudut sayat mata potong
bor disesuaikan dengan bahan yang akan dibor.
114
A. Kegiatan 2
MERAWAT PERLENGKAPAN DAN PERBAIKAN DI TEMPAT
KERJA
a.Tujuan Kegiatan Belajar 2
1) Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis pemeliharaan
peralatan
2) Peserta didik dapat menjelaskan tujuan pemeliharaan rutin.
3) Peserta didik dapat menjelaskan sistem pemeliharaan rutin
4)Peserta didik dapat menjelaskan rambu-rambu pemeliharaan
peralatan
b. Uraian Materi
1) Jenis-jenis Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan
dengan sadar untuk menjaga agar suatu peralatan selalu dalam
keadaan siap pakai atau tindakan melakukan perbaikan sampai
pada kondisi peralatan tersebut dapat bekerja kembali. Secara garis
besar pemeliharaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tak terencan
a) Pemeliharaan terencana (planned maintenance) Pemeliharaan
terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan
diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi
terhadap peralatan di waktu yang akan datang. Dalam
pemeliharaan terencana terdapat unsur pengendalian dan unsur
pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Pemeliharaan terencana merupakan bagian dari
sistem manajemen pemeliharaan yang terdiri atas pemeliharaan
preventif, pemeliharaan prediktif, dan pemeliharaan korektif.
115
Pemeliharaan preventif adalah pemeliharaan yang
dilakukan pada selang waktu tertentu dan pelaksanaannya
dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang
dilakukan sebelumnya. Tujuannya untuk mencegah dan
mengurangi kemungkinan suatu komponen tidak memenuhi
kondisi normal. Pekerjaan yang dilakukan dalam
pemeliharaan preventif adalah : mengecek, melihat,
menyetel, mengkalibrasi, melumasi, dan pekerjaan lain yang bukan
penggantian suku cadang berat. Pemeliharaan preventif
membantu agar peralatan dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan apa yang menjadi ketentuan pabrik pembuatnya.
Semua pekerjaan yang masuk dalam
lingkup pemeliharaan preventif dilakukan secara rutin
dengan berdasarkan pada hasil kinerja alat yang diperoleh
dari pekerjaan pemeliharaan prediktif atau adanya anjuran dari
pabrik pembuat alat tersebut. Apabila pemeliharaan
preventif dikelola dengan baik maka akan dapat memberikan
informasi tentang kapan mesin atau alat akan diganti
sebagian komponennya.
Proses peralihan dari pemeliharaan yang bersifat
kadang-kadang dan sembarangan atau bahkan tidak ada
pemeliharaan sama sekali menuju kepada pemeliharaan
terencana yang dengan sengaja melakukan pemeliharaan secara
rutin memerlukan waktu, tenaga, dan pekerjaan tambahan di
luar pekerjaan biasanya. Namun berdasarkan pengalaman, hal
tersebut akan terjadi pada awal pekerjaan saja dan selanjutnya
apabila sistem tersebut telah berjalan, maka akan lebih mudah
dalam menangani pemeliharaan setiap peralatan sehingga
diharapkan dapat memiliki efisiensi yang tinggi.
116
b) Pemeliharaan tak terencana
117
Pada aspek keuangan sudah jelas bahwa kerusakan yang terlalu
cepat pada peralatan akan mengakibatkan pengeluaran yang tidak
terencana. Hal tersebut juga akan ber akibat
terhadap perencanaan fasilitas lainnya tidak mungkin dapat
berjalan tanpa didukung peralatan yang bekerja secara efisien.
Apabila peralatan dioperasikan hingga mendekati rusak atau
bahkan rusak sama sekali tanpa adanya pemeliharaan, maka
mungkin saja dapat membahayakan dan mencelakakan. Banyak
kerugian yang timbul akibat kecelakaan, bukan hanya manusia,
tetapi hilangnya waktu, tenaga dan biaya. Rendahnya tingkat
pemeliharaan dan tingginya resiko kecelakaan berakibat kurang
bergairahnya orang lain untuk melanjutkan pekerjaan dan akan
menurunkan produktivitas kerja Secara garis besar terdapat
empat tujuan pokok pemeliharaan preventif yaitu :
a) Memperpanjang usia pakai peralatan. Hal tersebut sangat penting
terutama apabila dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli
satu peralatan jauh lebih mahal apabila dibandingkan dengan
memelihara sebagian dari peralatan
tersebut. Walaupun disadari bahwa kadang- kadang untuk jenis
barang tertentu membeli dapat lebih murah apabila alat yang
akan dirawat sudah sedemikian rusak.
b) Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk
mendukung kegiatan kerja, sehingga diharapkan akan diperoleh
hasil yang optimal pula
c) Menjamin kesiapan operasional peralatan yang
diperlukan terutama dalam keadaan darurat, adanya unit
cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat.
d) Menjamin keselamatan orang yang menggunakan
peralatan tersebut.
118
3) Sistem Pemeliharaan Rutin
Untuk memenuhi prosedur pemeliharaan baku, harus
disiapkan data pemeliharaan dan mulai dengan pertanyaan sederhana
yaitu : peralatan apa yang akan dirawat ? dimana lokasi penyimpanan
alat ? bagaimana merawatnya ? dan kapan akan dirawat ?
a) Peralatan yang perlu pemeliharaan
Sebelum sistem pemeliharaan terencana diterapkan, harus
diketahui peralatan apa saja yang sudah ada dan berapa
jumlahnya. Untuk itu, pekerjaan dapat dimulai dengan
suatu daftar inventaris yang lengkap untuk
menjawab pertanyaan di atas. Hal tersebut
merupakan persyaratan utama dan layak dijadikan sebagai
tugas pertama untuk menyusun sistem pemeliharaan yang baik.
Daftar inventaris yang akurat dan rinci dari segi teknis akan
sangat berguna untuk sistem pemeliharaan terencana.
Selanjutnya daftar inventaris peralatan tersebut
dikelompokkan menjadi sejumlah kelompok yang
sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh : kelompok alat-
alat tangan, alat-alat khusus (Special service tool/SST), alat-
alat ukur dan sebagainya.
b) Lokasi penyimpanan alat
Penempatan tiap peralatan harus jelas sesuai dengan
pengelompokannya sehingga memudahkan dalam
pencarian alat tersebut. Apabila terjadi
pemindahan alat hendaknya bersifat sementara dan setelah
selesai digunakan dapat dikembalikan pada
tempat semula. Penyimpanan alat dan perkakas dapat dilakukan
pada : panel alat, ruang gudang, ruang pusat penyimpanan, dan
kit alat-alat.
119
(1) Panel alat (tool panel)
(2) Banyak pekerja yang lebih senang menggunakan panel alat
untuk menyimpan dan meletakkan alat-alat. Pada umumnya
yang diletakkan pada panel alat adalah sekelompok alat
sejenis tetapi yang berbeda ukurannya misal obeng atau
tang dari berbagai ukuran Dengan panel alat tersebut petugas
peminjaman alat lebih mudah mengontrolnya. Panel alat
dapat diatur letaknya menurut keseringan
penggunaan yang disusun dalam rentangan warna yang
kontras atau dalam warna-warna kombinasi yang serasi.
Ruang gudang alat Kadang-kadang tidak cukup dinding
untuk meletakkan panel alat tersebut. Disamping
itu penggunaan panel alat juga tidak sesuai dengan sifat alat
karena ada alat yang tidak baik untuk disimpan di udara
terbuka. Untuk menyimpan alat yang mempunyai
sifat demikian diperlukan almari kecil atau ruangan
penyimpanan.
(3) Ruang pusat penyimpanan
Cara lain untuk menyimpan alat dan perkakas
adalah menggunakan ruang pusat penyimpanan alat dan
perkakas. Ruangan tersebut dapat digunakan untuk
menyimpan berbagai alat untuk keperluan semua jenis
alat yang ada. Penyimpanan dengan cara ini lebih baik
karena petugas peminjaman alat dapat dengan mudah
mengadakan pengawasan. Kelemahannya ruang pusat
tersebut tidak dapat dekat dengan semua jenis kegiatan yang
memerlukan.
(4) Kit alat-alat
Kit alat-alat didesain untuk pekerja secara
individual, berisi sejumlah alat yuang lengkap untuk suatu
kegiatan perbaikan/servis. Kebaikan kit alat
120
alat tersebut bahwa siapa saja yang membutuhkan dapat
dipenuhi dengan segera tanpa harus memilih jenis-jenis alat
yang diperlukan untuk saat itu.
c) Prosedur pemeliharaannya
Pemeliharaan preventif memerlukan suatu daftar seperti
halnya pekerjaan rutin, mencakup : jadwal
pemeliharaan peralatan, data hasil pengetesan, peralatan khusus
(apabila diperlukan), keterangan pengisian pelumas, buku
petunjuk pemeliharaan tingkat pengetahuan pekerja terhadap
pekerjaan tersebut.
Untuk memberikan informasi kepada bagian
pemeliharaan, maka tiap jadwal pemeliharaan dibuat pada
kartu control atau formulir yang dapat memberi informasi
dengan jelas. Pada setiap jadwal pemeliharaan dituliskan
identifikasi alat dengan nomor sandi, nama alat, nomor
pengganti, dan tanggal pemasangan pertama serta pengerjaan
perawatan yang telah dilakukan.
d) Waktu pemeliharaan
121
komponen yang diganti, dan kinerja peralatan. Dari data yang
dicatat tersebutdapat diproyeksikan dan diramalkan waktu
pakai alat, sehingga dapat direncanakan untuk menggantinya pada
saat yang ditentukan.
4) Rambu-rambu Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan peralatan sangat erat kaitannya dengan masalah
pemakaian, perbaikan, dan penyimpanan serta
pengadministrasiannya.
a) Perbaikan alat dibedakan antara perbaikan ringan yang dapat
dikerjakan sendiri oleh pekerja dan perbaikan khusus yang
harus dilakukan oleh ahlinya. Peralatan yang diketahui rusak harus
dipisahkan dan ditindaklanjuti.
b) Penyimpanan peralatan berorientasi pada prinsip
kebersihan dan prinsip identifikasi. Kebersihan mencakup
persyaratan sifat kering dan tidak lembab. Rambu-rambu
penyimpanan peralatan adalah sebagai berikut :
(1) Peralatan percobaan disimpan menurut jenisnya (alat
percobaan Fisika, Kimia, dsb.)
(2) Peralatan percobaan yang bersifat umum sebagai alat
aneka guna disimpan di tempat khusus yang mudah dan
cepat mendapatkannya.
(3) Peralatan yang memerlukan perlindungan dengan
lapisan cat atau pelumas perlu selalu diperiksa fungsi
pelapisannya.
(4) Peralatan yang mempersyaratkan kondisi kering harus
selalu diperiksa tentang kelembaban tempat
peyimpanannya.
Kelemahannya ruang pusat tersebut tidak dapat
dekat dengan semua jenis kegiatan yang
memerlukan.
122
(5) Peralatan yang terbuat dari logam, plastik, atau kayu
yang pipih dan relatif panjang disimpan dalam posisi
terletak mendatar/tidur untuk menghindari pelengkungan
tetap.
(6) Peralatan yang berbentuk memanjang dan rapuh, dalam
mobilitas pemindahannya harus selalu dibawa dalam posisi
tegak.
c) Pemeliharaan dan pencegahan kerusakan dilakukan dengan
pemeriksan secara rutin dengan penjadwalan yang pasti.
Dibedakan antara pemeriksaan harian, mingguan, bulanan
dan seterusnya. Dengan pemeriksaan yang rutin dan terus
menerus, maka setiap gejala kerusakan akan segera
dapat dideteksi dan ditindaklanjuti.
d) Pengadministrasian peralatan dilakukan untuk
mempermudah pengendalian dalam hal
pemakaian/penggunaan, penyimpanan, perbaikan,
perawatan dan pengadaan peralatan baru. Pengendalian
pengelolaan dan pengadmistrasian memerlukan
perangkat instrument yang berupa buku, lembar dan kartu,
meliputi :
(1) Kartu stok ; warna kartu dibedakan untuk masing- masing
jenis peralatan sesuai dengan pengelompokkannya.
(2) Buku inventaris ; memuat nomor sandi, nama alat, ukuran,
merek/tipe, produsen, asal tahun, jumlah dan, kondisi
(3) Daftar peralatan ; memuat kode, nama alat, dan jumlah
alat(4) Buku harian ; digunakan untuk mencatat setiap
kejadian yang terjadi dan yang berkaitan dengan kegiatan
di tempat kerja.
(5) Label ; memuat kode alat, nama alat, jumlah dan kondisi
alat. Label dipasang di tempat penyimpanan alat.
123
6) Format permintaan alat
124
Pengukuran run out
125
II. MICROMETER
c Uraian
126
2. Menyetel tanda “0”
127
f Contoh dan Test Pengukuran
128
III. VERNIER CALIPER
c Uraian
d Prinsip Pengukuran
129
f Menangani Vernier Caliper
g Test Pengukuran
130
IV. CYLINDER GAUGE
c Uraian
d Metoda pengukuran
VI. PLASTIGAGE
c Uraian
133
d Metoda Pengukuran
134
VII. MULTI TESTER (VOLT, OHM, dan AMPERE METER)
c Uraian
d Metoda Pengukuran
z Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol
135
e Mengukur Tegangan DC
Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan terminal positif dari
sumber arus dan test lead warna hitam dengan terminal negatif dari
sumber arus, dengan kata lain multi tester dihubungkan pararel dengan
rangkaian.
Contoh :
f Mengukur Tegangan AC
136
Hubungkan test lead secara pararel dengan rangkaian.
Contoh :
Pembacaannya adalah 100 Volt AC, sebab range selectornya diset pada
250 ACV
g Mengukur Arus DC
Contoh :
137
2. Mengukur arus DC dari 0 – 20 A
Hubungkan test lead pada terminal tester dan setel selector ke DC A
20A. hubungkan test lead secara seri pada rangkaian.
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 1 A, sebab selector diset pada 20A
h Mengukur Tahanan
1. Kalibrasi
138
2. Pengukuran
Setel selektor pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk
mengukur tahanan. Posisi “K” untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti
10.000 dan sebagainya.
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 90 Ω, sebab range selector diset pada X10 Ω.
139
VIII. TACHOMETER
1. Persiapan
2. Pengecekan RPM
140
IX. KUNCI MOMENT (TORQUE WRENCH)
c Uraian
d Peringatan Penting
141
X. HIDROMETER
142
XIII. RADIATOR DAN RADIATOR CAP TESTER
143
XVII. TYRE PRESSURE GAUGE
144
XXI. SIDE SLIP TESTER
145
1. Manusia
Seorang karyawan yang ahli (skill) diperoleh melalui proses waktu yang panjang
(pendidikan dan pengalaman) serta dengan biaya yang tidak sedikit, karena itu
merupakan aset (kekayaan/harta benda)yang sangat bernilai bagi perusahaan.
Bila seorang karyawan/pekerja mengalami kecelakaan, ia mengalami
cidera dan tidak mampu bekerja sementara atau mungkin untuk keselamatannya.
Dengan demikian, bila yang bersangkutan mendapat cidera, maka harus ada atau
dicari penggantinya, jelas hal ini merupakan kerugian yang tidak ternilai, disamping itu
sipekerja sendiri akan menderita dan tak mampu bekerja yang membawa efek
terhadap penghasilannya, yang kemudian berpengaruh terhadap keluarganya,
apalagi jika karyawan tersebut tidak mampu bekerja untuk selama-lamanya.
3. Waktu
Akibat kecelakaan kerja dapat menyebabkan terganggunya rencana produksiyan
telah disusun, pekerjaan terhenti seketika sehingga mengakibatkan kerugian yang tidak
sedikit.
4. Kepercayaan (goodwill)
Akibat kecelakaan kerja dapat menyebabkan kepercayaan masyarakat juga akan
berkurang yang dapat dilihat dari nilai premi asuransinya, apabila perusahaan itu
tidak aman, maka nilai premi asuransinya akan tinggi (meningkat). Bila suatu
perusahaan sering mengalami kecelakaan, semangat serta gairah kerja karyawannya
akan menurun (selalu dihinggapi rasa takut) dan membawa akibat terhadap efisiensi serta
produktivitas.
D. SEBAB-SEBAB KECELAKAAN
Dalam sejarahnya sebagian besar kecelakaan kerja diakibatkan oleh faktor manusia
yang bekerja, misalnya mata pekerja terkena beram hasil pengerindaan, terkena
beram hasil pembubutan dan pengeboran. Kecelakaan tersebut disebabkan manusia
yang bekerja tidak mau mengunakan alat-alat keselamatan kerja, yaitu kacamata.
1. Tidak mematuhi pera
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
A.PENGERTIAN UMUM
Pengertian kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk
menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman, bebas dari kecelakaan.
Sedangkan kecelakaan sendiri adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan atau tidak disengaja serba tiba-tiba dan menimbulkan kerugian baik harta
(material) maupun jiwa/manusia.
Tuntutan pekerjaan yang semakin kompleks disertai penggunaan teknologi
yang makin canggih selain menyebabkan kenyamanan dan kemudahan dalam
bekerja, tetapi juga mengandung resiko bahaya yang lebih besar akibat penggunaan
bahan, alat dan teknologi. Bahaya-bahaya yang dapat mengancam antara lain
kecelakaan kerja, pencemaran udara, kebisingan, dan kebakaran. Oleh sebab itu
perlu dilakukan upaya peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja dalam bentuk
usaha pencegahan.
Pencegahan adalah segala daya upaya yang dilakukan secara
berencana untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Dengan demikian usaha
pencegahan harus dilakukan oleh setiap individu dan unit kerja agar jumlah
peristiwa kecelakaan kerja, penyebab kecelakaan dan jumlah kecelakaan dapat
dikurangi sekecil mungkin melalui perencanaan yang baik.
B.DASAR HUKUM
Keselamatan dan Kesehatan Kerja didasarkan pada Undang-Undang Keselamatan
kerja No.1 Tahun 1970, Undang-undang No. 2 Tahun 1963, dan peraturan-peraturan
pelaksanaannya. Dengan dasar hukum yang kuat tesebut, setiap perusahaan
berkewajiban untuk melindungi keselamatan karyawannya, sedangkan dilain pihak
karyawanpun berkewajiban untuk mentaati dan mematuhi ketentuan-
ketentuan/peraturan-peraturan keselamatan kerja yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu, untuk pelaksanaan undang-undang ini, setiap tempat kerja/perusahaan
perlu dibentuk bahagian kursus keselamatan kerja yang menangani langsung
usaha-usaha pencegahan kecelakaan tersebut.
turan tentang keselamatan kerja, seperti tidak memakai baju kerja, tidak menggunakan
sarung tangan, tidak memakai kaca mata,dan
alat-alat yang lainnya.
3. Pekerja tidak tahu cara mengoperasikan alat/mesin dengan benar, dan malu untuk
bertanya.
4. Pekerja tidak mampu mengoperasikan mesin disebabkan ia belum
terlatih. Sikap kerja yang tidak benar, seperti berlari-lari dalam bengkel,
bersenda- gurau, menggangu rekan bekerja, tidak mengindahkanaturan
aturan bengkel.
5. Faktor lingkungan kerja.
6. Banyak kecelakaan kerja diakibatkan oleh kondisi lingkungan kerja
yang tidak aman, seperti :
a. Kondisi tempat kerja yang tidak rapi, misalnya banyak beram
dan potongan-potongan bahan berserakan disekitar tempat bekerja,
sehingga pekerja kemungkinan dapat jauh akibat terpeleset.
b. Bekerja dekat dengan bagian-bagian benda yang berputar,
atau bahagian mesin yang berputar, dan tanpa pelindung.
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja
diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan kerja
terjadi karena nasib belaka, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendiri-
sendiri atau bersama- sama, yaitu :
M. PERALATAN-PERALATAN KESELAMATAN
KERJA
Bentuk kaca mata untuk las asetelin dan kaca mata untuk las listrik bisa
sama, tetapi lensa yang dipasang tidak sama. Hal tersebut dikarenakan
sinar yang dihasilkan oleh api las listrik lebih tajam dibandingkan sinar
yang dihasilkan oleh api las asetelin. Perbedaannya hanya pada warna
lensanya. Selain bentuk kaca mata pada pengelasan listrik disediakan
khusus peralatan untuk melindungi muka dan mata dari sinar api las listrik
yang dikenal dengan masker las.
4.Pelindung Muka
Banyak jenis peralatan dibuat untuk melindungi muka para pekerja.
Biasanya alat tersebut juga berfungsi sebagai pelindung kepala dan
leher sekaligus. Alat tersebut berfungsi melindungi muka dari cairan
bahan kimia, logam panas dan percikan bunga api, dan luka lainnya
yang akan terjadi pada kepala, leher dan muka pekerja.
Bahan untuk alat pelindung muka biasanya dari plastik transparant,
sehingga mata masih dapat tetap melihat kegiatan yang dilakukan.
Misalnya pada penggerindaan, pengangkutan bahan-bahan kimia dan
pada saat melakukan penggergajian. Pelindung muka yang akan
digabungkan dengan penutup kepala harus mudah diganti bila terjadi
kerusakan atau sudah tidak jelas lagi/tidak transparant. Pelindung muka
ini harus dapat diatur kedudukannya,sehingga para pemakainya
merasa nyaman
Jenis alat pelindung kepala dan muka seperti babbitting helmet (helmet
dari bahan babbit), yang dapat melindungi kepala dan muka dari percikan
logam panas dan radiasi panas. Bentuk helmet ini dilengkapi dengan
jendela dan penutup dagu serta penutup rambut.
Peralatan lain untuk pelindung muka adalah masker las. Jenis peralatan
ini digunakan untuk melindungi mata dan muka dari percikan api
las dan percikan logam cair hasil pengelasan. Pada jendela kacanya
dilengkapi dengan
lensa tambahan untuk menjaga agar lensa yang gelap tidak rusak kena
panas/percikan api las dan percikan logam cair hasil pengelasan.
Bahan untuk membuat masker las harus tahan terhadap panas
dan benturan-benturan ringan. Ia juga harus dapat menahan panas
dengan baik, sehingga muka pekerja tidak merasa panas. Disamping itu
juga harus tahan terhadap arus listrik atau non konduktor, jenis masker
las ini ada yang dipegang dengan tangan sewaktu memakainya dan ada
yang ditempatkan dikepala pekerja. Untuk masker las yang
ditempatkan dikepala pekerja dilengkapi dengan tempat dudukan kepala.
Syarat tempat dudukan kepala ini harus bisa diatur, sehingga pekerja
merasa nyaman dalam memakainya.
5. Pelindung
Tangan
Jari-jari tangan merupakan bahagian tubuh yang sering kali mengalami
luka akibat kerja, seperti : tepotong oleh pisau, luka terbakar karena
memegang benda panas, tergores oleh permukaan benda yang tidak
halus, dan masih banyak lagi bentuk luka lainnya. Untuk itu tangan
dan jari-jari sangat perlu dilindungi dengan baik, karena semua
pekerjaan seluruhnya dikerjakan dengan mengunakan tangan. Alat
pelindung tangan yang biasa digunakan ialah
a. Sarung tangan dari bahan asbes, digunakan untuk melindungi
tangan dari panas. Jenis sarung tangan ini fleksibel sehingga sangat enak
dipakainya.
b. Sarung tangan dengan bahan kulit, digunakan untuk melindungi
tangan dari percikan api atau keadaan benda kerja yang tak terlalu panas,
beram-beram dan benda kerja yang kasar permukaannya. Biasanya
sarung tangan dari bahan kulit yang telah disamak dapat dipakai untuk
pekerjaan pengelasan.
c. Sarung tangan dari bahan karet, digunakan oleh pekerja bagian
kelistrikan.
d. Sarung tangan yang terbuat dari bahan campuran karet, neoprene, dan
vinyl, digunakan untuk pekerjaan pengangkutan bahan-bahan kimia.
Sedangkan
sarungtangan dari bahan neoprene dan vinyl digunakan untuk pengangkutan
bahan-bahan minyak atau petroleum.
e. Metal mesh gloves, sarung tangan jenis ini digunakan oleh pekerja yang selalu
bekerja mengunakan pisau dan benda-benda tajam lainnya. Dengan pemakaian sarung
tangan ini maka bahaya luka akibat pisau dan benda tajam lainnya bisa dihindarkan.
f. Sarung tangan dari bahan cotton digunakan untuk pelindungan tangan dari
debu dan kotoran.
Disamping sarung tangan ada bahan lain yang dapat melindungi kulit tangan dan kulit
lengan dan luka pedih, yaitu sejenis cream. Cream ini dioleskan pada tangan dan lengan
agar kulit terhindar dari bahan-bahan yang dapat melukai kulit.
6. Pelindung Kaki
Sepatu kerja atau alat pelindung kaki yang harus digunakan pada bengkel kerja
mesin, harus memenuhi persyaratan tertentu, yaitu: harus dapat melindungi kaki pekerja
dari luka kejatuhan benda berat, terkena beram, benda panas/pijar, bahan-bahan kimia
yang berbahaya, dan lain kecelakaan yang mungkin timbul dan menyebabkan luka bagi
pekerja.
Konstruksi sepatu kerja pada bengkel kerja mesin adalah, pada bagian ujung sepatu
dipasang atau dilapisi dengan plat baja, agar mampu menahan benda yang jatuh
menimpa kaki. Dengan adanya penahan tersebut, maka kaki tidak mengalami luka.
Bagian alasnya harus cukup kuat dan tidak mudah tergelincir. Bahan yang umum
dipakai dalam pembuatan sepatu kerja adalah kulit yang telah disamak. Khusus untuk
pekerja bidang kelistrikan, maka bahan pembuat sepatu hendak dipilih bahan non
conduktor.
Contoh Peralatan Pelindung Kaki
O. RANGKUMAN
Keselamatan kerja tidak hanya untuk dipelajari, tetapi harus dihayati dan
dilaksanakan, karena keselamatan kerja adalah merupakan bagian yang
sangat penting dalam bekerja di bengkel.
Keselamatan kerja bukan hanya diperuntukkan
bagi orang yang bekerja, tetapi juga diperuntukkan bagi peralatan atau
mesin yang digunakan untuk bekerja.
Mempelajari bagaimana bekerja dengan baik dan berhasil, harus selalu
diikuti dengan mempelajari bagaimana bekerja dengan selamat. Bekerja
dengan selamat adalah merupakan tujuan utama dari manusia yang
bekerja.
Menciptakan keadaan atau kondisi kerja yang aman, bukanlah hanya
tanggung jawab para instruktur atau kepala bengkel, tetapi menjadi
tanggung jawab antara pekerja/siswa dan instruktur/kepala bengkel.
Para siswa atau pekerja harus belajar bagaimana bekerjatanpa
menimbulkan kecelakaan/melukai dirinya atau melukai orang lain yang
bekerja disekitarnya, serta menimbulkan kerusakan pada mesin atau
peralatan yang digunakan untuk bekerja.
P. EVALUASI
1. Sebutkan 3 (tiga) kegiatan yang harus dilakukan sebelum
melakukan pekerjaan pada bengkel, agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
2. Sebutkan 6 (enam) kerugian yang diderita baik oleh pekerja,
perusahaan, dan alat/mesin akibat terjadinya kecelakaan kerja.
3. Sebutkan 3 (tiga) faktor utama yang sering menimbulkan kecelakaan
kerja.
4. Sebutkan jenis peralatan pada keselamatan kerja
5. Jelaskan klasifikasi helmet yang anda ketahui.