A. INFORMASI UMUM
Judul Elemen Teknik Pemesinan Frais
Deskripsi Meliputi: pengertian mesin, jenis mesin, bagian mesin, pisau potong
frais, parameter, dan cara pengoperasian mesin frais
Disusun Oleh Miftahul Hadik
Satuan Pendidikan SMK
Program Keahlian Teknik Mesin
Kelas XI, XII/Teknik Mesin
Alokasi Waktu 11 JP
Jumlah Pertemuan 4
Fase Capaian F
Capaian pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami pengertian mesin,
jenis mesin, bagian mesin, pisau potong frais, parameter, dan cara
pengoperasian mesin frais
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis dan kreatif
Model Pembelajaran Project Based Learning
Moda Pembelajaran Luring
Metode Pembelajaran Diskusi kelompok, presentasi, demonstrasi
Bentuk Penilaian Asesmen non kognitif dan kognitif
Sumber Pembelajaran Buku paket, modul, internet, dan sumber lainnya
Bahan Pembelajaran Kertas HVS, komponen pasif, tinta printer
Alat Yang Dibutuhkan PC/Laptop, sarana WiFi, sticky note
Media Pembelajaran Internet, Android
Target Peserta Didik Peserta didik regular
B. KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran Memahami dan mampu mengoperasikan berbagai hal dalam
kompetensi pemesinan frais antara lain, mesin frais, alat potong,
parameter pemotongan, dan jenis pekerjaan frais
Pemahaman Bermakna Pembelajaran mesin frais membekali siswa supaya dapat
memahami mesin frais. Mesin frais akan memudahkan siswa
dalam membentuk pemahaman pengoperasian mesin frais dengan
mempertimbangkan berbagai macam faktor didalamnya.
Model pembelajaran frais membekali peserta didik dalam
kompetensi tingkat menengah dan lanjut yang harus dimiliki
tenaga operator, teknisi dan jabatan profesi lainnya
disesuaikan dengan skema sertifikasi yang digunakan
pada lingkup pekerjaan teknik mesin yang relevan.
Pertanyaan Pemantik Mengapa kita harus mempelajari mesin frais?
Persiapan Pembelajaran - Mempersiapkan presentasi materi dalam bentuk modul.
- Menyusun perangkat asesmen.
- Mempersiapkan alat ukur
- Membersiapkan benda kerja
Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Awal (30 menit)
- Berbaris di workshop
- Melakukan do’a bersama menurut kepercayaan masing
masing yang dipimpin oleh salah satu siswa.
- Melakukan pengecekan kehadiran siswa dan menanyakan
kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran
- Menyampaikan pesan motivasi kepada siswa
b. Kegiatan Inti (380 Menit)
Teori (140 menit)
- Stimulation: Guru memberikan pengantar dengan
memberikan gambaran benda jadi yang dikerjakan dengan
mesin frais
- Problem Statement: Siswa melakukan analisa terkait apa
saja yang perlu diketahui pada mesin frais
- Data Collection: Siswa membentuk kelompok, kemudian
siswa mengumpulkan informasi mengenai pengertian
mesin, jenis mesin, bagian mesin, macam-macam pisau
potong, dan parameter menggunakan bantuan android dan
jaringan internet
- Processing: Siswa menyusun dan menuliskan materi
menurut bagiannya masing-masing di sticky note
- Verification: Siswa menampilkan hasil diskusi masing-
masing kelompok di whitheboard dan menjelaskan secara
singkat, sekaligus validasi dari kelompok lain terhadap
jawaban tersebut
- Generalization: Siswa menarik kesimpulan dari hasil tugas
masing-masing kelompok yang sudah ditampilkan.
Praktek (160 menit)
- Stimulation: Guru menanyakan progres dan kendala jobdesk
yang dikerjakan sekaligus membagi ploting siswa yang
praktek
- Problem Statement: Siswa melakukan analisa terkait
kendala yang dihadapi
- Data Collection: Siswa bekerja sama dengan teman yang
lain apabila salah satu dari yang lain menemukan solusi atas
kendala yang dihadapi
- Processing: Guru melakuka praktik/demo mencontohkan
salah satu pekerjaan frais yang menjadi kendala para siswa
- Verification: Siswa mempraktekan sesuai apa yang di
demonstrasikan guru, sisa juga diberi kebebasan apabila
memiliki cara yang yang prinsipnya sama
- Generalization: Siswa melaporkan progres jobdesk yang
dikerjakan
c. Kegiatan penutup (30 menit)
- Piket bersih-bersih mesin sesuai ploting
- Berbaris di depan kelas
- Guru mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada siswa
yang sudah mengikuti kegiatan pembelajarandengan baik.
- Guru mereview sejenak materi yang sudah disampaikan di
kelas.
- Guru memberikan informasi mengenai materi yang akan
dibahadi pembelajaran yang akan datang.
- Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdo’a
yang dipimpin oleh salah satu siswa.
Asessmen Formatif, Sumatif
LAMPIRAN
Menanya:
Apabila anda mengalami kesulitan dalam menjawab tugas diatas, bertanyalah/ berdiskusi/
berkomentar kepada sasama teman atau guru yang sedang membimbing anda.
Mengekplorasi:
Kumpulkan data secara individu atau kelompok, terkait tugas tersebut melalui: benda
konkrit, dokumen, buku sumber, atau hasil eksperimen.
Mengasosiasi:
Selanjutnya katagorikan/ kelompokkan masing-masing bagian dan perlengkapan mesin
bubut standar. Apabila anda sudah melakukan pengelompokan, selanjutnya jelaskan
bagaimana cara menggunakannya.
Mengkomunikasikan:
Presentasikan hasil pengumpulan data-data anda terkait mesin frais standar, dan selanjutnya
buat laporannya.
a. Mesin Frais Standar
Mesin frais adalah salahsatu jenis mesin perkakas yang dapat digunakan untuk
mengerjakan suatu bentuk benda kerja dengan mempergunakan pisau frais sebagai alat
potongnya.
Dilihat dari cara kerjanya, mesin frais termasuk mesin perkakas yang
mempunyai gerak utama berputar. Pisau dipasang pada sumbu/arbor mesin yang didukung
dengan alat pendukung arbor.Jika arbor mesin diputar oleh motor, maka pisau frais ikut
berputar.Arbor mesin dapat berputar ke kanan atau ke kiri, sedangkan banyaknya putaran diatur
sesuai dengan kebutuhan.
1) memanjang/longitudinal
2) melintang /cross slide dan naik turun
1. Kolom/badan mesin
Badan mesin ini adalah berdiri tegak dan kokoh karena ia dipakai sebagai patokan dan
merupakan dudukan dan rumah dari roda gigi. Selain dari itu juga akan jadi dudukan dari
sumbu utama, bahkan untuk jadi dudukan motor dan puli-pulinya itulah ditempatkan.
Bagian depan yang dikerjakan secara masinal, adalah bebentuk ekor burung tegak
yaitu untuk gerak turun naiknya knee yang membawa sadel dan meja. Pada
bagian sebelah atas kolom ini dipasang sumbu utama/spindel untuk dudukan dan
membawa arbor sebagai pemegang dari pisau frais itu sendiri, sehingga dapat berputar.
Pada bagian atas juga dibuat alur ekor burung mendatar yaitu untuk dudukan lengan,
dan arm ini dapat didorong maju ataupun mundur untuk mencapai kedudukan tertentu.
2. Lengan/Arm
Seperti dikatakan di atas bahwa lengan itu letaknya di bagian paling atas dari badan
mesin dan bawahnya mempunyai bentuk ekor burung yang pas kepada alur ekor burung pada
badan mesin, lengan ini dapat dikunci dan dilepas untuk kebutuhan tertentu. Pada lengan ini
dapat dipasang dukungan arbor (suport arbor) yang mempunyai alur ekor burung pas
kepada lengan tadi dan ia dapat dikunci pada posisi tertentu, sehingga cocok untuk kebutuhan
pekerjaan tertentu.
Pada beberapa jenis mesin, pendukung arbor ini jumlahnya ada yang satu ada yang
dua buah untuk lebih kokohnya dukungan terhadap arbor.
5. Lutut/Knee
Lutut ini adalah mempunyai dua alur ekor burung yang saling tegak lurus, yaitu satu
alur dipaskan kepada kolom dan satunya lagi dipaskan kepada sadel itu tadi.
Lutut ini berbentuk rongga, dan dalam rongga itulah dipasang roda-roda gigi untuk
gerakan otomatis, mundur maju, naik turun dan kiri kanan. Gerakan dari lutut ini hanya dua
arah yaitu turun dan naik saja, lutut ini juga dapat dikuncikan kepada kolom,
agar kukuh pada waktu pengefraisan.
Knee/lutut
Gambar 2.12. Knee/lutut
6. Alas mesin
Alas mesin ini letaknya sama dengan namanya yaitu alas, artinya bagian
paling bawah dari mesin, alas ini berfungsi untuk menumpu seluruh beban yang ada pada
mesin, seperti berat mesin ditambah berat bahan yasng dikerjakandan berat perlengkapan
yang dipakai serta berat dari alas itu sendiri.
Pada alas mesin ini dibuat rongga sebagai bak penampung, yaitu untuk menampung
cairan pendingin. Dan pompa air untuk mengalirkan cairan pendingin kepada cutter dan
benda kerja,juga dipasang pada alas ini untuk membuat sirkulasi air
pendingin itu tadi.
3. Collet Chuck
Collet chuck digunakan sebagai pengikat alat potong/pisau (End mill, Slot drill dll), yang
dipasang pada spindel utama atau tegak. Jadi posisinya dapat dipasang dalam posisi
mendatar (horisontal) atau tegak vertikal. Gambar 2.16.
4. Ragum/Catok (Ve )
Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar
posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi
3 jenis yaitu :
(1) Ragum biasa
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana.
Ragum ini dapat dipasang sejajar atau membuat sudut 90° terhadap spindle.
Gambar 2.17. Ragum Mesin (biasa)
(2) Ragum Putar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang dapat membentuk sudut
terhadap spindle.Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada
0
bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360
7. Kepala lepas
Alat ini digunakan untuk menyangga benda kerja yang ikerjakan dengan dividing head.
Sehingga waktu disayat enda kerja tidak terangkat atau tertekan ke bawah.
Gambar 2.22. Kepala lepas
8. Adaptor
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dimasukkan ke sarung tirus
pada sumbu utama.
2.2.3. Rangkuman
Mesin frais adalah salah satu mesin perkakas dapat digunakan untuk
mengerjakan/suatu bentuk benda kerja dengan mempergunakan pisau frais sebagai
alat potongya. Dan secara garis besar mesin frais terdiri dari, mesin frais vertical,
mesin frais mendatar dan mesin frais universal.
Arah gerakan meja mesin frais dapat dilakukan kearah memanjang, melintang
dan naik/turun. Dengan berbagai kemungkinan gerakan tadi, mesin frais dapat
digunakan untuk, membentuk bidang-bidang diantaranya:1) Bidang- bidang rata datar,
2) bidang-bidang rata miring menyudut, 3) bidang-bidang siku,
4) bidang-bidang sejajar, 5) alur lurus atau melingkar, dan 6) segi-segi beraturan atau
tidak beraturan. Selain itu dengan bantuan meja putar atau kepala pembagi mesin frais
dapat juga digunakan untuk membuat diantaranya: 1) Roda gigi lurus, 2) Roda gigi
helik, 3) Roda gigi paying, 4) Roda gigi cacing, 5) Nok/eksentrik, dan 6) Ulir scolor
(ulir pada bidang datar)
Ukuran suatu mesin frais ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya:
1) Panjang langkah meja mesin frais arah memanjang, 2) jarak spindel sampai
permukaan meja pada kedudukan paling bawah. dan 3) Jarak tempuh ke arah
melintang maximum yang dapat dicapai oleh meja mesin terhadap kolomnya
Untuk menunjang proses pengefraisan, mesin frais dilengkapi
beberapa perlengkapan diantaranya: 1) Arbor, 2) Stub arbor, 3) Collet chuck,
4) ragum, 5) Meja putar, 6) Kepala pembagi dan 7) Klem mesin
2.3. Kegiatan Belajar 2– Alat Potong pada Mesin frais
2.3.1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui mengamati, menanya,
pengumpulan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, peserta didik dapat:
a. Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam alat potong b.
Menjelaskan geometris pisau frais
c. Menjelaskan sudut potong pisau frais
d. Menggunakan/menggunakan mesin bubut standar sesuai SOP
Jenis pisau frais mantel, ada beberapa type yang fungsinya berbeda-beda,
diantaranya dapat dilihat pada table 2.1 berikut:
Tabel 2.1. Type Pisau Mantel
Type Pisau
No Mantel Fungsi Gambar
1. H (keras) Digunakan untuk
pengefraisan baja
carbon sedang
(a) (b)
Gambar 2.27. Pisau frais sudut (Single angle cutter dan double angle cutter)
3. Pisau Frais Ekor Burung (Dove Tail Cutter)
ekor burung yang dapat dibuat besarnya : 30o, 45o dan 60o.
(a) (b)
Gambar 2.38 Pisau frais sisi dan muka
14. Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw)
Pisau gergaji digunakan untuk memotong/ membelah benda kerja yang
memiliki ukuran ketebalan tidak terlalu besar (tipis) (Gambar 2.39).
Pada prinsipnya kecepatan pemotongan suatu material tidak dapat dihitung secara
matematis. Karena setiap material memiliki kecepatan potong sendiri-sendiri berdasarkan
karakteristiknya dan harga kecepatan potong dari tiap material ini dapat dilihat didalam table
yang terdapat didalam buku atau referensi.Untuk lebih jelasnya mengenai harga kecepatan
potong dari tiap material dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 2.4. Kecepatan Potong Untuk Beberapa Jenis Bahan.
No Bahan Benda Kerja Cs ( m/ menit )
Rpm
Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja
dalam millimeter, maka rumus menjadi :
Keterangan :
n = Putaran Spindle (rpm )
Cs = Kecepatan potong ( m/menit )
D = Diameter cutter ( mm )
π = Konstanta ( 3,14 )
Contoh:
Diketahui: Baja lunak akan difrais dengan alat potong alat potong 80 mm dan (CS
= 30 m / menit). Hitung kecepatan putaran mesinnya!
Jawab:
n = 119,42 ≈ 119 rpm
Hasil perhitungan di atas pada dasarnya sebagai acuan dalam menyetel putaran
mesin agar sesuai dengan putaran mesin yang tertulis pada tabel yang ditempel di mesin
tersebut.Artinya, putaran mesin aktualnya dipilih dalam tabel pada mesin yang nilainya paling
dekat dengan hasil perhitungan di atas.
Untuk menentukan besaran putaran mesin dapat juga menggunakan tabel, sebagaimana
dapat dilihat pada (Tabel 2.5).
Tabel 2.5. Daftar kecepatan potong dan putaran mesin frais per-menit
c. Kecepatan Pemakanan (Feeding)
Pada umumnya mesin frais, dipasang tabel kecepatan pemakanan atau feeding dalam
satuan mm/menit.Jadi, misalnya pada mesin disetel besar kecepatan pemakannya 28,
artinya kecepatan pemakanan pisau frais sebesar 28 mm/menit. Makin kecil kecepatan
pemakanan pisau frais, kekasarannya makin rendah atau lebih halus. Tabel besar pemakanan
pada mesin baru berlaku jika mesin frais tersebut dijalankan dengan cara/ mode otomatis.
Menghitung kecepatan pemakanan/feeding = F (mm/menit)
F (mm/men) = f (mm/putaran) x n ( put/menit)
Dimana, f adalah bergesernya pisau frais (mm) dalam satu putaran.
Contoh:
Ditentukan n = 600 putaran/menit, f pada tabel ditetapkan 0,22 mm/putaran
Jawab:
F = 0,22 mm/putaran x 600 putaran/men = 132 mm/menit.
Pengertiannya adalah,piasu frais bergeser sejauh 132 mm selama satu menit.