Anda di halaman 1dari 114

Curriculum Development Program

(IDB-UNP) 2015
HAND OUT
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Dr. Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 1

CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME


Memahami arti penting mata kuliah, ruang lingkup kajian, persyaratan dan kriteria
penilaian

Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. Pengantar Perkuliahan, Ruang Lingkung Kajian


dan Penilaian

Bahan perkuliahan pertama adalah Silabus dan SAP.

40
Curriculum Development Program
(IDB-UNP) 2015
HAND OUT
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Dr. Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 2

CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME


Mendeskripsikan Hakikat Geografi, sejarah dan kedudukan Geografi Sosial dalam
Geografi

Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. Hakikat Geografi, Sejarah dan Kedudukan Geografi


Sosial dalam Geografi,

1. Hakikat Geografi Sosial


a. Pengertian Geografi Sosial
1) Watson (1957)
Suatu identifikasi daerah (region) yang berdasarkan himpunan gejala
sosial hubungannya dengan lingkungan secara keseluruhan
2) Phal (1965)
Studi tentang pola dan proses sosial penduduk dalam ruang tertentu

3) Buttimer (1968)

41
Studi pola keruangan dan hubungan fungsional kelompok masyarakat
dalam konteks lingkungan sosial mereka, struktur internal n eksternal
dari kegiatan penduduk beserta berbagai jalur komunikasinya
4) Eyless(1974)
Analisis pola dan proses sosial yang timbul dari persebaran dan
keterjangkauan sumber daya yang langka
5) Jones (1975)
Ilmu yang bertugas mengetahui pola-pola yang timbul dari kelompok
masyarakat yang memanfaatkan ruang, dan mengetahui proses
pembetukan dan proses perubahan pola-pola tersebut
6) Bintarto (1968)
Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
penduduk dengan keadaan alam serta aktifitas dan usaha menyesuaikan
keadaan alam demi kemakmuran dan kesejahteraan
7) Nursid Sumaadmadja (1981)
Cabang geografi manusia yang bidang studinya aspek keruangan yang
karakteristik dari penduduk, organisasi sosial, dan unsur kebudayaan
serta kemasyarakatan.

b. Konsep Geografi Sosial


1) Ruang
Seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer, tempat hidup
bagi mahluk hidup baik manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan maupun
organisme lainnya. Unsur-unsurnya adalah a) jarak/panjang, b) lebar dan
tinggi. Ruang dalam Geografi Sosial memiliki dimensi a) sebagai tempat
atau wadah dari benda-benda atau perilaku, b) tempat yang dapat
digunakan untuk melaksanakan kegiatan, dan c) sesuatu yang dapat diatur
dan dimanfaatkan oleh dan untuk manusia
2) Proses

42
Tindakan manusia dalam beradaptasi dan memanfaatkan lingkungan,
kaitannya dengan relasi, interelasi dan interaksi. Proses bisa secara makro
maupun mikro.
3) Pola
Proses yang terjadi berulang-ulang, dalam hal ini adalah pola kehidupan
dan penghidupan atau pola spasial yang berbeda antara satu tempat
dengan tempat lainnya yang mencerminkan berbedaan sifat daerah dan
penduduknya sehingga akan terwujud bentang sosial yang berbeda.
4) Bentang sosial
Sekelompok penduduk atau beberapa kelompok penduduk yang hidup
dalam suatu wilayah atau tempat tertentu dan mempunyai gagasan yang
sama terhadap lingkungannya

2. Kedudukan Geografi Sosial dalam Geografi


Geografi merupakan salah satu dari sejumlah ilmu yang sama-
sama mempelajari bumi. Geografi dapat dibedakan dari ilmu lain tentang
bumi oleh karena apa yang dipelajari dan sasaran kajiannya yang berbeda.
Setiap orang yang mempelajari geografi perlu memahami seluk beluk ilmu
geografi, khususnya yang berkenaan dengan adanya pembagian geografi
secara umum menjadi dua bagian. Pembagian geografi secara umum tersebut
adalah geografi alam/fisik (physical geography) dan geografi manusia
(human geography). Namun tidak boleh diartikan bahwa antara geografi
manusia dan geografi fisik terdapat garis pemisah yang tegas.
Geografi manusia dan georafi fisik sebenarnya saling berkaitan
karena bersama-sama mewujudkan geografi yang utuh. Geografi yang hanya
mempelajari bentang alam saja (aspek fisik/natural landscape) tanpa
memperhatikan aspek manusianya akan terasa kurang bermanfaat, karena
segi-segi sosial atau unsur kemanusiaan ikut memberikan corak pada
lingkungan dan dapat merubah pola persebaran. Dengan kata lain, geografi

43
sosial ikut memberikan gambaran secara geografis tentang suatu tempat di
permukaan bumi. Banyak kawasan alam (natural regions) berubah menjadi
kawasan budaya (cultural regions), karena pengaruh atau campur tangan
manusia.
Geografi sosial sendiri memiliki 2 pengertian yaitu dalam arti
luas, geografi sosial merupakan bagian studi yang membahas / mengkaji
masyarakat, sedangkan dalam arti sempit, geografi sosial kedudukannya
setara/sama dengan geografi ekonomi, geografi penduduk, geografi sejarah

3. Unsur – unsur Geografi Sosial


a. Manusia, yaitu sekelompok manusia yang bergantung satu sama lain dan
yang telah memperkembangkan pola organisasi yang memungkinkan
mereka hidup bersama dan dapat mempertahankan diri sebagai
kelompokyang terdiri dari masyarakat dan komunitas
b. Lingkungan alam, terdiri dari topografi, tanah, tumbuhan, keadaan
geologis, dan fenomena alam lainnya.
c. Relasi, Interelasi, dan Interaksi antara manusia dan Alam

4. Tema-tema dalam Geografi Sosial


Secara garis besar, ada minimal empat tema umum dalam kajian Geografi Sosial yaitu;
a. Berkaitan dengan ruang. Ini tentu erat kaitannya juga dengan spesifikasi geografi
sebagai sebuah ilmu ditinjau dari objek formalnya yaitu ruang/region. Geografi
Sosial sebagai bagian dari Geografi juga memiliki perhatian utama kepada ruang.
b. Meneliti keteraturan (orde) yang membentuk pola
c. Menjelaskan pola. Pola-pola yang tampak pada bentang alam dan sosial di muka
bumi adalah hasil bentukan dari interaksi manusia dengan alam dan manusia
dengan manusia atau makhluk lainnya.
d. Pendekatan berorientasi pada masalah. Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika
manusia melakukan eksplorasi dan eksploitasi terhadap alam dalam rangka

44
memenuhi kebutuhan hidupnya maka akan menimbulkan berbagai masalah.
Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi kajian dan telaahan dari Geografi
Sosial dalam upaya mencari solusi terhadap berbagai permasalahan tersebut.

5. Sifat atau Ciri Geografi Sosial


Geografi sosial erat kaitannya dengan geografi manusia yang diajarkan di mazhab
Perancis pada awal abad 20. Paul Vidal De Lablace menekankan pentingnya
hubungan manusia-alam. Menurut Paul Vidal De Lablace dan pengikutnya:
a. Kepribadian daerah itu merupakan hasil cara masyarakat mengeksploitasi
sumber daya alam
b. Bagaimana masyarakat bereaksi terhadap habitatnya/tempat tinggalnya.
c. Bagaimana manusia mengorganisasi dirinya sendiri.

45
Curriculum Development Program
(IDB-UNP) 2015
HAND OUT
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Dr. Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 3-4

CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME

Menganalisis Posisi Manusia sebagai Penghuni Bumi

Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. Bumi dan Manusia sebagai Penghuni Bumi

1. Sejarah Bumi
Sejarah Bumi berkaitan dengan perkembangan planet Bumi sejak
terbentuk sampai sekarang. Hampir semua cabang ilmu alam telah berkontribusi
pada pemahaman peristiwa-peristiwa utama di Bumi yang sudah lampau. Usia
Bumi ditaksir sepertiganya usia alam semesta. Sejumlah perubahan biologis dan
geologis besar telah terjadi sepanjang rentang waktu tersebut.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar (4,54×109) tahun yang lalu melalui
akresi dari nebula matahari. Pelepasan gas vulkanik diduga menciptakan
atmosfer tua yang nyaris tidak beroksigen dan beracun bagi manusia dan
sebagian besar makhluk hidup masa kini. Sebagian besar permukaan Bumi
meleleh karena vulkanisme ekstrem dan sering bertabrakan dengan benda
angkasa lain. Sebuah tabrakan besar diduga menyebabkan kemiringan sumbu

46
Bumi dan menghasilkan Bulan. Seiring waktu, Bumi mendingin dan membentuk
kerak padat dan memungkinkan cairan tercipta di permukaannya. Bentuk
kehidupan pertama muncul antara 2,8 dan 2,5 miliar tahun yang lalu. Kehidupan
fotosintesis muncul sekitar 2 miliar tahun yang lalu, nan memperkaya oksigen di
atmosfer. Sebagian besar makhluk hidup masih berukuran kecil dan mikroskopis,
sampai akhirnya makhluk hidup multiseluler kompleks mulai lahir sekitar
580 juta tahun yang lalu. Pada periode Kambrium, Bumi mengalami diversifikasi
filum besar-besaran yang sangat cepat.
Perubahan biologis dan geologis terus terjadi di planet ini sejak terbentuk.
Organisme terus berevolusi, berubah menjadi bentuk baru atau punah seiring
perubahan Bumi. Proses tektonik lempeng memainkan peran penting dalam
pembentukan lautan dan benua di Bumi, termasuk kehidupan di dalamnya.
Biosfer memiliki dampak besar terhadap atmosfer dan kondisi abiotik lainnya di
planet ini, seperti pembentukan lapisan ozon, proliferasi oksigen, dan penciptaan
tanah.
2. Asal – Usul Manusia
a. Asal Usul Manusia menurut Teori Evolusi
Teori evolusi ini dipelopori oleh seorang ahli zoologi bernama Charles
Robert Darwin (1809-1882). Dalam teorinya ia mengatakan : "Suatu benda
(bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada
kesempurnaan". Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada
asal-usul manusia.
Menurut Darwin manusia sekarang ini adalah hasil yang paling sempurna
dari perkembangan tersebut secara teratur oleh hukum-hukum mekanik
seperti halnya tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatu pengertian
bahwa manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi dari kera-kera
besar (manusia kera berjalan tegak) selama bertahun-tahun dan telah
mencapai bentuk yang paling sempurna.

47
Tetapi dalam hal ini Darwin sendiri kebingungan karena ada beberapa
jenis tumbuhan yang tidak mengalami evolusi dan tetap dalam keadaan
seperti semula.
Hal ini di antaranya merupakan kelemahan teori yang dikemukakan oleh
Darwin. Karena tidak ada titik temu antara teori yang ada dengan kenyataan.
Sebagai contoh, para ahli zoologi sangat akrab dengan suatu species yang
bernama panchronic yang tetap sama sepanjang masa. Juga ganggang biru
yang diperkirakan telah ada lebih dari satu milyar tahun namun hingga
sekarang tetap sama. Yang lebih jelas lagi adalah hewan sejenis
biawak/komodo yang telah ada sejak berjuta-juta tahun yang lalu dan hingga
kini tetap ada serta tidak mengalami perubahan.
Satu lagi masalah dari pandangan Darwin tentang “asal-usul manusia”
adalah sesuatu yang didasarkan pada begitu sedikit “bukti” hanya satu biji
gigi, potongan kecil tulang paha, dan hanya ada tiga atau empat kerangka
yang tersedia untuk melacak seluruh pembelajaran tentang evolusi manusia
(Los Angeles Times, ibid., hal. A18). Darwin berkata, “hanya ada tiga atau
empat”. Jika memang hanya ada empat maka memang seharusnya ia katakan
demikian. Itu berarti bahwa paling sedikit satu dari antaranya lebih kecil dari
sebuah fragmen. Ini berarti bahwa dengan penemuan kerangka fosil “baru”
ini, yang terbaik, hanya empat kerangka yang lengkap. Ini adalah
keseluruhan dasar untuk teori evolusi tentang “asal-usul manusia” – “hanya
ada tiga atau empat” kerangka. Ini merupakan “bukti” yang sangat lemah dan
sangat sedikit untuk suatu teori yang dipegang secara luas ini.
Di dalam teorinya Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari
perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudian berkembang
menjadi hewan kera tingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia.
Makhluk yang tertua yang ditemukan dengan bentuk mirip manusia adalah
Australopithecus yang diperkirakan umurnya antara 350.000 - 1.000.000
tahun dengan ukuran otak sekitar 450 - 1450 cm3.

48
Perkembangan dengan perubahan volume otak ini besar pengaruhnya
bagi kecerdasan otak manusia. Australopithecus yang mempunyai volume
otak rata-rata 450 cm3 berevolusi menjadi manusia kera (Neandertal) yang
mempunyai volume otak 1450 cm3. Dari penelitian ini diperkirakan dalam
waktu antara 400.000-500.000 tahun volume otak itu bertambah 1000 cm 3.
Tetapi anehnya perkembangan dari Neandertal ke manusia modern sekarang
ini selama kurang lebih 100.000 tahun volume otaknya tidak berkembang.
Teori ini tidak mengemukakan alasannya.
Namun banyak juga Ahli yang mengatakan bahwa teori yang dianggap
ilmiah itu ternyata tidak mutlak karena antara teori dengan kenyataan tidak
dapat dibuktikan.

b. Asal Usul Manusia menurut Islam


Sebagai umat Islam yang mengakui dan meyakini rukun iman yang ke-
enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Qur’an adalah satu-
satunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu
pengetahuan.

“Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk


bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman
kepada yang ghaib…..” (QS. Al Baqarah (2) : 2-3)

Dengan memperhatikan ayat tersebut maka kita seharusnya tidak


perlu berkecil hati menghadapi orang-orang yang menyangkal kebenaran
keterangan mengenai asal usul manusia. Hal ini dikarenakan mereka tidak
memiliki unsur utama yang dijelaskan dalam Al Qur’an yaitu Iman kepada
yang Ghaib. Ini sebenarnya tampak pula dalam pernyataan-pernyataan yang
dikeluarkan oleh mereka dalam menguraikan masalah tersebut yaitu selalu
diawali dengan kata kemungkinan, diperkirakan, dan sebagainya.

49
Tahapan kejadian manusia :
1) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari
tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang
sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh
kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di
dalam firman-Nya :

“Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya


dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. (QS.
As Sajdah (32) : 7)
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk”. (QS. Al Hijr (15) : 26)

Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang


penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di
dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :

Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu


(diciptakan) dari tanah”. (HR. Bukhari)

2) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)


Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia
ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan
manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan
kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati
firman-Nya :

50
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan
semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari
diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (QS.
Yaasiin (36) : 36)

Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan


di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat
banyak” (QS. An Nisaa’ (4) : 1)

Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan


Muslim dijelaskan :
“Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk
Adam” (HR. Bukhari-Muslim)

Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka


secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui
perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang
telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan
perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan
generasinya.

c. Perpaduan Al Qur’an dengan Hasil Penelitian Ilmiah tentang Asal-usul


Manusia

51
Terwujudnya alam semesta ini berikut segala isinya diciptakan oleh Allah
dalam waktu enam masa. Hal ini sesuai dengan firman Allah :
"Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada iantara
keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam diatas Arsy
(Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah itu kepada Yang
Maha Mengetahui." (QS. Al Furqaan (25) : 59)

Keenam masa itu adalah Azoikum, Ercheozoikum,


Protovozoikum, Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Cenozoikum. Dari
penelitian para ahli, setiap periode menunjukkan perubahan dan
perkembangan yang bertahap menurut susunan organisme yang sesuai
dengan ukuran dan kadarnya masing-masing. (tidak berevolusi).
"...dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya" (QS. Al
Furqaan (25) : 2)

Perpaduan antara Al Qur’an dengan hasil penelitian ini maka teori


evolusi Darwin ternyata tidak dapat diterima. Penelitian membuktikan
bahwa kurun akhir (cenozoikum) adalah masa dimana mulai muncul
manusia yang berbudaya dan Allah menciptakan lima kurun sebelumnya
lengkap dengan segala isinya adalah untuk memenuhi kebutuhan yang
diperlukan oleh manusia. Hal ini dijelaskan oleh Allah di dalam salah
satu firman-Nya :
"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-
Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu"
(QS Al Baqarah (2) : 29)

52
Kemudian di dalam surat Al Baqarah ayat 31 s/d 32 Allah
berfirman :
"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat
lalu berfirman : ‘Sebutlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika
kamu memang orang-orang yang benar!’. Mereka menjawab :
‘Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain daripada
apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. Al
Baqarah (2) : 31-32)

Untuk memelihara kelebihan ilmu yang dimiliki oleh Adam a.s


maka Allah berkenan menurunkan kepada semua keturunannya agar
derajat mereka lebih tinggi daripada makhluk yang lain. Apabila kita
menilik kepada literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah
antropologi, maka akan tampak sekali keragu-raguan dari para ahli
antropologi sendiri, apakah Homo Sapiens itu benar-benar berasal dari
Pithecanthropus atau Sinanthropus, Setelah melalui berbagai
pertimbangan akhirnya para ahli mengambil kesimpulan bahwa
Pithecanthropus dan Sinanthropus bukanlah asal (nenek moyang) dari
Homo Sapiens (manusia), tetapi keduanya adalah makhluk yang
berkembang dengan bentuk pendahuluan yang mirip dengan manusia
kemudian musnah atau punah.

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat :


‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi’. Mereka berkata : ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’.
Tuhan berfirman : ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tdak
kamu ketahui’."(QS. Al Baqarah (2) : 30)

53
Dari ayat ini banyak mengandung pertanyaan, siapakah makhluk
yang berbuat kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat diatas.
Dalam literatur Antropologi memang ada jawabannya yaitu sebelum
manusia Homo Sapiens (manusia berbudaya) memang ada makhluk yang
mirip dengan manusia yang disebut Pithecanthropus, Sinanthropus,
Neanderthal, dan sebagainya yang tentu saja karena mereka tidak
berbudaya maka mereka selalu berbuat kerusakan seperti yang dilihat
para malaikat.
Nama-nama mkhluk yang diungkapkan para ahli antropologi
diatas dapat pula ditemui dalam pendapat para ahli mufassirin. Salah satu
diantaranya adalah Ibnu Jazir dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan :
"Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam a.s diciptakan
adalah Al Jan yang kerjanya suka berbuat kerusuhan"

Dengan demikian dari uraian diatas maka dapatlah disimpulkan


bahwa Adam a.s adalah manusia pertama, khalifah pertama dan Rasul
(nabi) pertama. Hal ini sesuai dengan firman Allah :
"Dan tidak ada suatu umatpun (manusia) melainkan telah ada
padanya seorang pemberi peringatan (Nabi)" (QS. Fathir : 24)
"Tiap-tiap umat mempunyai Rasul" (QS. Yunus : 47)

d. Manusia dan Kebudayaan serta Faktor yang Mempengaruhinya


a. Hakekat Manusia

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

54
1) Makhluk memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhannya.
2) Individu memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah
laku intelektual dan sosial.
3) yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
mengatur dirinya dan menentukan nasibnya.
4) Makhluk dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang
tidak pernah selesai (tuntas).
5) Individu yang hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati
6) Suatu keberadaan berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi.
7) Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat.
8) Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama
lingkungan, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat
kemanusiannya tanpa hidup dalam lingkungan sosial

b.Hakekat Kebudayaan
Terdapat dua aliran pemikiran yang berusaha memberikan kerangka bagi
pemahaman tentang pengertian kebudayaan ini, yaitu aliran ideasional dan aliran
behaviorisme/materialism. Dari berbagai definisi yang telah dibuat tersebut,
Koentjaraningrat berusaha merangkum pengertian kebudayaan dalam 3 wujudnya yaitu
kebudayaan sebagai wujud
cultural, social system, dan artifact. Unsur-unsur kebudayaan Unsur
kebudayaan besar (cultural universal): dikemukakan oleh C. Kluckhon
1) Sistem religius (homo religius) Merupakan produk manusia sebagai
homo religius. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan

55
perasaan luhur tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat
kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga
menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi
agama.
2) Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius)
Merupakan prodak manusia sebagai homo socius.
Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal maka
disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama
untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3) Sistem pengetahuan (homo safiens) Merupakan prodak manusia
sebagai homo safiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran
sendiri maupun dari orang lain.
4) Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo
ekonomicus) Merupakan produk manusia sebagai homo economicus,
yaitu menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus
meningkat.
5) Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo faber)
Merupakan produk manusia sebagai homo faber.
Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan
tangannya manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan
alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi
kebutuhannya .
6) Sistem bahasa (homo longuens) Merupakan produk manusia sebagai
homo longuens.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebudayaan


Kebudayaan adalah hasil ciptaan manusia yang hidup dalam
masyarakat. Dari hidup bermasyarakat itulah maka timbullah kebudayaan.
Hanya saja karena manusia yang hidup bermasyarakat itu terpencar-pencar

56
di segala penjuru dunia, maka kebudayaan yang ditimbulkan juga
bermacam-macam pula. Misalnya; semua bangsa menginginkan pakaian,
rumah dan makanan. Tetapi pakaian, rumah dan makanan yang
diinginkannya itu bagaimana bentuknya, masing masing bangsa berbeda-
beda. Contoh; pakaian nasional bangsa Eropa berbeda dengan pakaian
bangsa Arab, dan berbeda pula dengan bentuk pakaian bangsa Indonesia.
Begitu pula bentuk rumah dan jenis makanan.

Apakah yang mempengaruhi perbedaan itu?


Beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
Faktor-faktor yang mendorong :
1) Kontak dengan kebudayaan lain
2) Sistem pendidikan yang maju
3) Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan untuk maju
4) Toleransi terhadap perbuatan menyimpang
5) Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
6) Penduduk yang heterogen
7) Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
8) Orientasi ke depan
9) Nilai meningkatkan taraf hidup

Faktor-faktor yang menghambat :


1) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2) Perkembangan ilmu pengetahuan yang lamba
3) Sikap masyarakat yang tradisional
4) Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat
(vested Interest)
5) Rasa takut terjadinya kegoyahan dalam integrasi kebudayaan
6) Prasangka terhadap hal baru

57
7) Hambatan ideologis
8) Kebiasaan
9) Sikap pasrah

3. Aktivitas Manusia dalam Ruang


a. Genre de vie dan tata geografis
Setiap kelompok masyarakat mencoba untuk menyesuaikan
perkembangan lingkungan setempat. Penyesuaian tersebut merupakan
implementasi akal budi atau budaya yang terus mengalami perkembangan.
Untuk itulah satu masyarakat dengan masyarakat lain menunjukkan respon
yang berbeda dalam mensikapi dinamika alam. Perbedaan tersebut juga
menjadi penanda perbedaan tingkat budayanya. Adaptasi manusia terhadap
lingkungan merupakan kemampuan manusia menyesuaikan diri terhadap
setiap kondisi dan situasi lingkungan yang selalu berubah. Wujud
kebudayaan menurut Koentjaraningrat setidaknya meliputi 3 hal, yaitu
gagasan atau ide, aktivitas, dan benda-benda. Wujud kebudayaan tersebut
merupakan salah satu penanda respon manusia terhadap alam. Proses
aktivitas mambentuk pola yang selalu terikat dengan ruang, yaitu permukaan
bumi, baik di daratan maupun di lautan.
Respon utama manusia terhadap alam adalah dalam pemenuhan
kebutuhan pokok, terutama kebutuhan pakan dan kebutuhan ekonomi lain,
sehingga muncul istilah mata pencaharian atau gen re de vie. Jika
diperhatikan, mata pencaharian tiap masyarakat berbeda. Tidak perlu
membandingkan antar kelompok yang berjauhan, dalam satu kelompok saja
banyak yang berbeda. Itu menunjukkan bahwa dalam perkembangan
berikutnya respon manusia terhadap alam lebih bersifat personal, bukan
komunal lagi.
Pada awalnya mata pencaharian sangat tergantung potensi sekitar
tempat tinggalnya, dan dalam perkembangan berikutnya manusia semakin

58
cerdas dalam menangkap potensi yang ada, sehingga mata pencaharian tidak
tergantung sepenuhnya terhadap alam. Sejarah menunjukkan bahwa jenis
mata pencaharian manusia membentuk segi tiga yang ujung runcingnya di
bawah. Awalnya sederhana, dan meliputi bidang-bidang tertentu saja,
kemudian terus berkembang jauh sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Namun demikian, pentahapan kehidupan
manusia dalam hal mata pencarian tidak boleh dilupakan Adapun tahap-tahap
kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi
(fundamental occupation) sebagai berikut:
1) Berburu dan meramu
2) Pastoral / menggembal
3) Bertani
4) Pra ndustri
5) Masyarakat pertanian modern dan industry maju

Kegiatan tersebut semakin berkembang seiring perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi. Bahkan kegiatan ekonomi sekarang sudah
mengalami perubahan orientasi, yaitu dari kegiatan ekonomi berbasis
sumber daya alam berubah menjadi sumberdaya berbasis kreatifitas yang
dikenal juga dengan istilah ekonomi kreatif.

b. Bidang kegiatan ekonomi


Pada dasarnya, kegiatan ekonomi manusia dibedakan menjadi dua, yaitu kegiatan dalam
rangka memenuhi kebutuhan sendiri (subsistence) dan kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan pasar (commercial). Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering menyebut istial komersial untuk kegiatan yang dikaitan
dengan keuntungan.
1) Aktivitas ekonomi subsisten

59
Merupakan aktivitas ekonomi yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan sendiri. Aktivitas ini dikelompokkan menjadi 3, yaitu a)
pengumpulan hasil alami atau gathering, b) penggembalaan atau herding,
dan c) pertanian atau farming.
2) Aktivitas ekonomi komersial
Aktivitas ini muncul karena perbedaan hasil antara satu tempat dengan
tempat lain. Perbedaan tersebut mendorong manusia melakukan
pertukaran barang baik yang bersifat sederhana atau barter sampai
kegiatan niaga modern dalam bentuk pasar ritel. Aktivitas ekonomi
komersial meliputi a) pengumpulan atau gathering (fishing, hunting of
wild animals, and forest gathering of wild plants), b) budidaya hayati atau
bioculture (peternakan, pertanian, dan campuran), c) perpabrikan atau
manufacturing (commercial gathering and commercial bioculture), d)
transportasi dan perdagangan atau transportation and trade (commercial
gathering, commercial bioculture, and manufacturing), e) dan pelayanan
jasa atau services.
Infrastruktur
Manusia beraktivitas dan senantiasa bersentuhan dengan sesamanya, alam, maupun
ruang. Dalam kegiatan sosial ekonomi, perlu didukung oleh sarana dan prasarana.
Berdasarkan bentuknya, prasarana dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu berbentuk
ruang dan bangunan (space) dan yang berbentuk jaringan. Prasarana berbentuk ruang
baerupa a) perlindungan (rumah), b) pelayanan umum (birokrasi), c) kebudayaan berupa
bangunan hasil budi daya manusia. Prasarana yang berbentuk jaringan berupa a) system
pengangkutan, b) fasilitas umum, c) system pengairan, d) system komunikasi.
4. Perkembangan dan Persebaran Penduduk di Dunia
Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat,
penduduk dunia mencapai 6,5 miliar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul
07.16 WIB. Dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia, 4 miliar diantaranya tinggal

60
di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di
Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa).
Sejalan dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan
kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh
manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.
Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan
mencapai 7 miliar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12
Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 miliar jiwa,
sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 miliar jiwa.
Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah
penduduk (2005):
1. Republik Rakyat Tiongkok (1.306.313.812 jiwa)
2. India (1.103.600.000 jiwa)
3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
4. Indonesia (241.973.879 jiwa)
5. Brasil (186.112.794 jiwa)
6. Pakistan (162.419.946 jiwa)
7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8. Rusia (143.420.309 jiwa)
9. Nigeria (128.771.988 jiwa)
10. Jepang (127.417.244 jiwa)

5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penduduk


Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor–faktor
demografi sebagai berikut :

61
a. Kematian (Mortalitas)
b. Kelahiran (Natalitas)
c. Migrasi (Mobilitas)
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan
penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga
faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi
suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi
selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
menanggung resiko tersebut.

62
Curriculum Development Program
(IDB-UNP) 2015
HAND OUT
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Dr. Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 5

CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME


Mengidentifikasi berbagai potensi sumber daya di bumi, eksplorasi dan eksploitasi SDA

Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. Bumi dan Sumber Daya

Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di
dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme,
tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air,
dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi
industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga
persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan
ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi
sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia,
Brazil, Kongo, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam
hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur

63
Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan
Maroko sendiri memiliki
persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan
tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan
ekonomi di negara-negara tersebut.
Indonesia, salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam hayati dan
nonhayati terbesar di dunia. Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya
dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat
diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus
ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan,
mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA
terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus
tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui
adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada
proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis.
Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya
memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga
jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari
sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan
berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan dan suhu panas selama jutaaan
tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai
jenis bahan tambang tersebut.
1. Sumber daya alam di Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia
setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya
alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan
menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy).
Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian

64
keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik
sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme

pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di Indonesia


yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki
curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan
tumbuh dengan cepat.
b. Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng
tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
c. Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman
dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10%
dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12%
dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu
karang, dan 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas
kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh,
dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi
produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja.
Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan
tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu
bara, emas, dan perak. Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur
dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai
7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.

65
Curriculum Development Program
(IDB-UNP) 2015
HAND OUT
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 6

CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME


Menganalisis Masyarakat, Struktur Sosial dan Pengaruh Faktor Geografis

Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. Masyarakat, Struktur Sosial dan Pengaruh Faktor


Geografis

Bentuk struktur sosial dalam masyarakat dapat dilihat dari beberapa sudut, di
antaranya sebagai berikut.
1. Dilihat dari Sifatnya
Bentuk struktur sosial suatu masyarakat dapat dibedakan menjadi struktur sosial
yang kaku, struktur sosial yang luwes, struktur sosial formal, dan struktur sosial
informal.
2. Dilihat dari Identitas Keanggotaan Masyarakatnya
Bentuk struktur sosial ini dapat dibedakan menjadi struktur sosial yang homogen
dan        struktur sosial yang heterogen.

66
3. Dilihat dari Ketidaksamaan Sosial
Bentuk struktur sosial berdasarkan ketidaksamaan sosial adalah pengelompokkan
manusia secara horizontal dan vertikal. Pengelompokkan ini bisa berdasarkan ciri
fisik yang meliputi jenis kelamin, bentuk dan tinggi tubuh, warna kulit, rambut,
dan sebagainya. Juga berdasarkan ciri non fisik atau ciri sosial budaya, meliputi
kecerdasan, keterampilan, motivasi, minat dan bakat.
a. Faktor-Faktor Pembentuk Ketidaksamaan Sosial
1) Keadaan Geografis
Letak geografis suatu wilayah akan mempengaruhi iklim dan cuaca
wilayah tersebut sehingga menghasilkan perbedaan mata pencaharian,
corak, dan tradisi suatu masyarakat.
2) Etnis
3) Kemampuan atau Potensi Diri
Adanya perbedaan potensi diri dapat menghasilkan perbedaan atas dasar
profesi, kekayaan, hobi, dan sebagainya.
4) Latar Belakang Sosial
Perbedaan latar belakang sosial dapat menghasilkan perbedaan tingkat
pendidikan, peranan, prestise, dan kekuasaan.

67
Curriculum Development Program
(IDB-UNP) 2015
HAND OUT
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 7

CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME


Menganalisis peran manusia dalam pembangunan

Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. MANUSIA DAN PEMBANGUNAN

1. Pembangunan
a. Pengertian Pembangunan
Teori pembangunan dalam ilmu sosial dapat dibagi ke dalam dua
paradigma besar, modernisasi dan ketergantungan (Lewwellen 1995,
Larrin 1994, Kiely 1995 dalam Tikson, 2005). Paradigma modernisasi
mencakup teori-teori makro tentang pertumbuhan ekonomi dan
perubahan sosial dan teori-teori mikro tentang nilai-nilai individu yang
menunjang proses perubahan. Paradigma ketergantungan mencakup
teori teori keterbelakangan (under-development) ketergantungan
(dependent development) dan sistem dunia (world system theory) sesuai

68
dengan klassifikasi Larrain (1994). Sedangkan Tikson (2005)
membaginya kedalam tiga klassifikasi teori pembangunan, yaitu
modernisasi, keterbelakangan dan ketergantungan. Dari berbagai
paradigma tersebut itulah kemudian muncul berbagai versi tentang
pengertian pembangunan.
Pengertian pembangunan mungkin menjadi hal yang paling
menarik untuk diperdebatkan. Mungkin saja tidak ada satu disiplin ilmu
yang paling tepat mengartikan kata pembangunan. Sejauh ini
serangkaian pemikiran tentang pembangunan telah berkembang, mulai
dari perspektif sosiologi klasik (Durkheim, Weber, dan Marx),
pandangan Marxis, modernisasi oleh Rostow, strukturalisme bersama
modernisasi memperkaya ulasan pendahuluan pembangunan sosial,
hingga pembangunan berkelanjutan. Namun, ada tema-tema pokok yang
menjadi pesan di dalamnya. Dalam hal ini, pembangunan dapat diartikan
sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang
lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi
dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan
Rochmin Dahuri, 2004).

b. Manusia sebagai “agent of change”


Agen pembaharuan (agent of change) ialah orang yang bertugas
mempengaruhi klien agar mau menerima inovasi sesuai dengan tujuan
yang diinginkan oleh pengusaha pembaharuan (Change Agency),
Ibrahim (1988:100)
Jadi agen pembaharuan (Agent of Change) adalah individu atau seseorang yang
bertugas mempengaruhi target / sasaran perubahan agar mereka mengambil
keputusan sesuai dengan arah yang dikehendaki.Agen pembaharuan
menghubungkan antara sumber perubahan (inovasi, kebijakan public dll) dengan
masyarakat sebagai target perubahan.

69
c. Pembangunan di Indonesia
Pembangunan nasional Indonesia adalah paradigma Pembangunan
yang terbangun atas pengalaman Pancasila yaitu pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya,
dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedomannya. Dari amanat
tersebut disadari bahwa pembangunan ekonomi bukan semata-mata proses
ekonomi, tetapi suatu penjelmaan pula dari proses perubahan politik, sosial,
dan budaya yang meliputi bangsa, didalam kebulatannya. Pembangunan
Nasional merupakan cerminan kehendak terus-menerus meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata,
serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara
yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.
Oleh karena itu, keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi tidak
dapat dilihat terlepas dari keberhasilan pembangunan di bidang politik
Mekanisme dan kelembagaan politik berdasarkan UUD 1945 telah berjalan.
Pelaksanan pemilu secara teratur selama Orde Baru juga sudah
menunjukkan kemajuan perkembangan demokrasi. Pembangunan di
berbagai bidang selama ini memberikan kepercayaan kepada bangsa
Indonesia bahwa upaya pembangunan telah ditempuh, seperti yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945, menunjukkan keberhasilan. Ini
yang ingin dilanjutkan dan akan ditingkatkan dalam era baru pembangunan.

d. Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan


Dampak Positif
1) Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran

70
2) Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh
masyarakat.
3) Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah.

4) Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi


penduduk.
5) Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
6) Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang
industri.

Dampak Negatif
1) Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
2) Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
3) Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-
binatang,manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan
lain-lain.
4) Penurunan kualitas lingkungan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat serta dorongan pertumbuhan ekonomi telah
memacu kegiatan yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan.

71
Curriculum Development Program
(IDB-UNP) 2015
HAND OUT
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 8

CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME


Menganalisis aktivitas pertanian, pangan dan permasalahannya

Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. Penduduk, pertanian dan Permasalahan pangan

Berdasarkan perjanjian bangsa-bangsa di Dunia yang tertuang di dalam The


Montevideo Convention on Right and Duties of States tahun 1933 dijelaskan bahwa
penduduk merupakan salah satu syarat utama berdirinya suatu negara. Mustahil suatu
negara dapat berdiri tanpa adanya penduduk. Dalam perjanjian tersebut disepakati ada
empat hal pokok yang harus dipenuhi untuk berdirinya sebuah negara secara “de facto
dan de jure” yaitu;
1. Wilayah
2. Penduduk
3. Pemerintahan

72
4. Pengakuan dari negara lain

Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam ekonomi Indonesia.


Karena itu Pemerintah memberikan perhatian utama terhadap pembangunan sektor ini.
Betapa panting sek- tor ini tercermin dalam usaha-usaha pembangunan yang telah
dilaksanakan selama Repelita I dan yang sedang dilaksanakan dalam Repelita II.
Besarnya peranan sektor pertanian bukan saja dapat dilihat dari kenyataan bahwa
sebagian besar rakyat hidup dari usaha-usaha pertanian, melainkan juga dari besarnya
sumbangan sektor ini kepada pendapatan nasional. Walaupun sejak tahun 1969 besarnya
sumbangan sektor pertanian kepada produk domes- tik bruto secara relatif menurun
sedikit demi sedikit, tetapi secara absolut, menunjukkan kenaikan. Kenaikan secara
abso- lut disebabkan karena usaha-usaha pembangunan yang inten- sif dalam sektor
pertanian itu sendiri.

1. Pertanian di Dunia
Kegiatan pertanian (budidaya
tanaman dan ternak)
merupakan salah satu kegiatan
yang paling awal dikenal
peradaban manusia dan
mengubah total bentuk
kebudayaan. Para ahli
prasejarah umumnya
bersepakat bahwa pertanian
pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah
"bulan sabit yang subur" di Timur Tengah, yang meliputi daerah lembah Sungai Tigris
dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah dan Yordania sekarang.

73
Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-
bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti emmer) dan polong-polongan di daerah
tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya Zaman Es terakhir di era
Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat cocok bagi
mulainya pertanian. Pertanian telah dikenal oleh masyarakat
yang telah mencapai kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu dan
megalitikum. Pertanian mengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan
terhadap dewa-dewa perburuan menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa
perlambang kesuburan dan ketersediaan pangan. Pada 5300 tahun yang lalu di
China, kucing didomestikasi untuk menangkap hewan pengerat yang menjadi
hama di ladang.
Teknik budidaya tanaman lalu meluas ke barat (Eropa dan Afrika Utara,
pada saat itu Sahara belum sepenuhnya menjadi gurun) dan ke timur (hingga Asia
Timur dan Asia Tenggara). Bukti-bukti di Tiongkok menunjukkan adanya
budidaya jewawut (millet) dan padi sejak 6000 tahun sebelum Masehi. Masyarakat
Asia Tenggara telah mengenal budidaya padi sawah paling tidak pada saat 3000
tahun SM dan Jepang serta Korea sejak 1000 tahun SM. Sementara itu,
masyarakat benua Amerika mengembangkan tanaman dan hewan budidaya yang
sejak awal sama sekali berbeda.
Hewan ternak yang pertama kali didomestikasi adalah kambing/domba
(7000 tahun SM) serta babi (6000 tahun SM), bersama-sama dengan domestikasi
kucing. Sapi, kuda, kerbau, yak mulai dikembangkan antara 6000 hingga 3000
tahun SM. Unggas mulai dibudidayakan lebih kemudian. Ulat sutera diketahui
telah diternakkan 2000 tahun SM. Budidaya ikan air tawar baru dikenal semenjak
2000 tahun yang lalu di daerah Tiongkok dan Jepang. Budidaya ikan laut bahkan
baru dikenal manusia pada abad ke-20 ini.
Budidaya sayur-sayuran dan buah-buahan juga dikenal manusia telah lama. Masyarakat
Mesir Kuno (4000 tahun SM) dan Yunani Kuna (3000 tahun SM) telah mengenal baik
budidaya anggur dan zaitun. Tanaman serat didomestikasikan di saat yang kurang lebih

74
bersamaan dengan domestikasi tanaman pangan. China mendomestikasikan ganja
sebagai penghasil serat untuk membuat papan, tekstil, dan sebagainya; kapas
didomestikasikan di dua tempat yang berbeda yaitu Afrika dan Amerika Selatan; di
Timur Tengah dibudidayakan flax. Penggunaan nutrisi untuk mengkondisikan tanah
seperti pupuk kandang, kompos, dan abu telah
dikembangkan secara independen di berbagai tempat di dunia, termasuk
Mesopotamia, Lembah Nil, dan Asia Timur.

2. Pertanian di Indonesia
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang
di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.
Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari
sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang
sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan
sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun
2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar
44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total
pendapatan domestik bruto.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-
ilmu pendukungnya. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu,
ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, teknik pertanian, biokimia,
dan statistika juga dipelajari dalam pertanian.
Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan
kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. "Petani" adalah sebutan bagi mereka yang
menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku
budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.

75
3. Permasalahan Pangan di Indonesia
Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan
bahwa Indonesia tengah dalam keadaan rawan pangan. Konsumsi yang terus
meningkat tak didukung dengan peningkatan produksi pangan lokal. "Menurut
data dari Badan Ketahanan Pangan, pada 2006-2012, peningkatan pertumbuhan
produksi di Indonesia tertinggal dibandingkan dengan konsumsi," kata peneliti
ekonomi dari LIPI, Esta Lestari, di Jakarta, Rabu, 30 September 2015. Hal ini
terjadi untuk komoditas pokok seperti beras, jagung,
kedelai,dagingsapi,dangulatebu. Untuk mengatasi hal ini, Esta mengatakan
pemerintah perlu menggenjot diversifikasi makanan. Definisi diversifikasi
makanan sendiri adalah pemenuhan konsumsi makanan pokok yang sesuai
dengan karakteristik wilayah. Pola produksi saat ini, yang berorientasi pada
beras, menyebabkan pola konsumsi masyarakat belum ideal.

4. KONDISI DAN PROBLEMATIKA PANGAN DI DUNIA DAN


INDONESIA

Terdapat 3 (tiga) hal yang menjadi sebab mengapa masalah ketahanan pangan
perlu diperbincangkan.

Pertama, bahwa pangan adalah hak azasi manusia yang didasarkan atas 4 (empat) hal
berikut:

76
1. Universal Declaration of Human Right (1948) dan The International Covenant on
Economic, Social, and Cultural Rights (1966) yang menyebutkan bahwa “everyone
should have an adequate standard of living, including adequate food, cloothing, and
housing and that the fundamental right to freedom from hunger and malnutrition”.
2. Rome Declaration on World Food Security and World Food Summit 1996 yang
ditanda tangani oleh 112 kepala negara atau penjabat tinggi dari 186 negara peserta,
dimana Indonesia menjadi salah satu di antara penandatangannya. Isinya adalah
pemberian tekanan pada human right to adequate food (hak atas pemenuhan
kebutuhan pangan secara cukup), dan perlunya aksi bersama antar negara untuk
mengurangi kelaparan.
3. Millenium Development Goals (MDGs) menegaskan bahwa tahun 2015 setiap
negara teramsuk Indonesia menyepakati menurunkan kemiskinan dan kelaparan
separuhnya.
4. Hari Pangan Sedunia tahun 2007 menekankan pentingnya pemenuhan Hak Atas
Pangan.

Kedua, kondisi obyektif Indonesia masih berkutat pada masalah gizi. Masalah gizi
tersebut berakar pada masalah ketersediaan, distribusi, keterjangkauan pangan,
kemiskinan, pendidikan dan pengetahuan serta perilaku masyarakat. Dengan demikian
masalah pangan dan gizi merupakan permasalahan berbagai sektor dan menjadi
tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Selain itu, jumlah penduduk
Indonesia yang besar dan tersebar dalam bebagai wilayah memerlukan penanganan
ketahanan pangan yang terpadu. Penanganan ketahanan pangan dimaksud memerlukan
perencanaan lintas sektor dan dengan sasaran serta tahapan yang jelas dan terukur
dalam jangka menengah maupun panjang.

Ketiga, perubahan kondisi global yang menuntut kemandirian. Perubahan dimaksud


tercermin dari: harga pangan internasional yang mengalami lonjakan drastis dan tidak
menentu, adanya kecenderungan negara-negara yang bersikap egois; mementingkan

77
kebutuhannya sendiri, adanya kompetisi penggunaan komoditas pertanian (pangan vs
pakan vs energi), terjadinya resesi ekonomi global, dan adanya serbuan pangan asing
(“westernisasi diet”). Perubahan kondisi global tersebut sangat berpotensi menjadi
penyebab gizi lebih dan meningkatkan ketergantungan pada impor.
Memperbincangkan masalah pangan tidak dapat dipisahkan dari masalah harga pangan
sebagai salah satu aspek yang mencerminkan ketersediaan atau produksi pangan
sekaligus permintaan atau konsumsi pangan. Perkembangan harga beberapa komoditas
pangan dunia, yaitu: jagung, gandum dan beras, mulai bulan Januari 2003 sampai
dengan bulan Juli 2008 ditunjukkan melalui gambar 1.

800 Corn 140

Wheat 120
600 Rice 100
Oil (right scale) 80

US$/barrel
US$/ton

400
60

200 40
20
0 0
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 92
6
39

Gambar 1. Perkembangan Harga Pangan Dunia

78
Source: Data from FAO 2008 and IMF 2008.

Berdasarkan gambar 1, tingkat harga pangan yang terdiri dari: jagung, gandum dan
beras memiliki kecenderungan yang semakin meningkat. Peningkatan harga pangan
tersebut cukup drastis pada bulan Juli 2008. Di antara harga bahan pangan, harga beras
umumnya lebih tinggi (lebih mahal) dibandingkan dua bahan pangan lainnya. Bahkan
kenaikan harga beras pada bulan Juli 2008 melebihi kenaikan harga minyak. Hal ini
mengindikasikan adanya ketergantungan dunia terhadap beras yang semakin besar:
peningkatan konsumsi beras yang relatif lebih tinggi dibandingkan ketersediaannya.
Peningkatan harga bahan pangan tidak hanya mengindikasikan ketergantungan terhadap
beras yang semakin besar tetapi lebih lanjut juga mencerminkan kenaikan tingkat
konsumsi pangan yang melebihi ketersediaannya. Secara umum, dalam dua dasa warsa
terakhir, rasio atau perbandingan cadangan pangan dunia terhadap penggunaan atau
konsumsi pangan dunia semakin menurun. Perkembangan rasio tersebut ditunjukkan
melalui gambar 2.
Gambar 2. Stok Pangan Dunia Menurun

79
Sumber : United Nations World Food Programme,2008

Gambar 2 menunjukkan bahwa rasio stok terhadap konsumsi pangan dunia


mendekati 15% pada tahun 2008/2009 dari di atas 35% pada tahun 1986/1987. Pada
periode tersebut, cadangan pangan dunia semakin menurun atau (dengan kata lain)
jumlah penduduk dunia yang dijamin pangannya semakin sedikit. Penurunan rasio
tersebut disebabkan tidak adanya kenaikan dalam produksi pangan sementara jumlah
penduduk dunia selalu bertambah dari tahun ke tahun. Jumlah produksi pangan dunia
yang terdiri dari: gandum, beras dan butiran lainnya sejak 1999 sampai dengan 2007
ditunjukkan dalam gambar 3.

Gambar 3. Produksi Pangan Dunia Tidak Meningkat

80
Sumber : Data from FAO 2003, 2005-07.

Gambar 3 menunjukkan bahwa jumlah produksi gandum, beras dan butiran lainnya
hampir tidak meningkat sepanjang 1999 sampai dengan 2007. Pada periode tersebut,
produksi beras tidak meningkat dan produksi gandum meningkat hanya sedikit.
Komoditas yang mengalami peningkatan dalam jumlah produksi adalah butiran lainnya.
Hal ini berarti bahwa cadangan pangan dunia lebih banyak disokong dari produksi
butiran dibandingkan dengan gandum dan beras. Lebih lanjut, penduduk dunia yang
dijamin oleh cadangan pangan (dalam jumlah kecil) adalah mereka yang bergantung
pada butiran sebagai makanan pokok. Sedangkan mereka yang bergantung pada gandum
dan beras sebagai makanan pokok tidak dijamin oleh cadangan. Cadangan atau stok
pangan dunia diperkirakan berupa komodidas selain gandum dan beras.
Minimnya cadangan pangan dunia berpotensi menyebabkan krisis pangan di
beberapa kawasan. Negara-negara yang berisiko mengalami krisis pangan ditunjukkan
dalam gambar 4 sebagaimana yang telah disinyalir oleh Perserikatan Bangsa Bangsa
pada tahun 2008.

Gambar 4. Negara Berisiko Terkena Krisis Pangan Dunia

81
Sumber : United Nations World Food Programme,2008.

Negara-negara yang berisiko tinggi mengalami krisis pangan sebagian besar


berada kawasan di Asia Selatan dan beberapa negara di Asia Timur serta satu negara di
Asia Tenggara dan Amerika Latin. Kawasan tersebut juga menjadi tempat negara-negara
berisiko sedang mengalami krisis pangan. Selain itu, kawasan Asia Tenggara (termasuk
Indonesia) juga berisiko mengalami krisis pangan sedang.
Secara lebih jelas, ketersediaan atau produksi pangan dan permintaan atau konsumsi
pangan, dapat disampaikan bahwa kondisi pangan dunia diperkirakan akan mengalami
ketidak seimbangan pada waktu-waktu mendatang. Ketidak seimbangan tersebut
dikarenakan jumlah permintaan akan pangan yang melebihi jumlah produksinya.
Perkiraan neraca pangan dunia tahun 2025 ditunjukkan dalam tabel 1.

Tabel 1. Perkiraan Neraca Pangan Dunia 2025

82
Population Consumption/ Demand Production
Region
2025 Capita 2025 2025 Balance 2025
South Asia 2021 237 549.7 524.6 -25.1
East and
Southeast Asia 2387 338 1040.9 914.0 -126.9
Latin America 690 265 217.9 171.2 -46.7
Europe 799 634 506.5 619.4 112.9
North America 410 780 319.5 558.2 238.7
World 8039 363 3046.5 2977.7 -68.8
Sumber : www.worldbank.org

Berdasarkan perkiraan neraca pangan dunia 2025, diperkirakan akan terjadi


ketidak seimbangan (krisis) pangan dunia dimana jumlah permintaan atau konsumsi
pangan melebihi jumlah ketersediaan atau produksi pangan. Surplus pangan dan minus
pangan yang terjadi di beberapa daerah akan menyebabkan terjadinya aliran pangan dari
negara-negara surplus pangan di Eropa dan Amerika Utara ke arah negara-negara minus
pangan di Asia Selatan, Asia Timur dan Asia tenggara, serta Amerika Latin. Perkiraan
krisis pangan tersebut menyebabkan beberapa negara mengambil tindakan kebijakan
untuk melindungi produksi serta menjamin ketersediaan pangan di dalam negeri.
Beberapa kebijakan yang ditempuh beberapa negara terkait dengan perlindungan
terhadap produksi dalam negeri dan jaminan ketersediaan pangan, antara lain: restriksi
perdagangan, liberalisasi perdagangan, subsidi konsumen, perlindungan sosial dan
kebijakan peningkatan produksi atau penawaran. Berbagai kebijakan perlindungan
pangan yang ditempuh beberapa negara adalah sebagaimana yang ditunjukkan tabel 2.

Tabel 2. Kebijakan Perlindungan Pangan


yang Ditempuh Beberapa Negara

Trade Trade Consumer Social Increase


Region
Restriction Liberaliz Subsidy Protection Supply

83
Asia
Bangladesh X X X X
China X X X X
India X X X X X
Indonesia X X X X
Malaysia X X X
Thailand X X X
Latin America
Argentina X X X X
Brazil X X X
Mexico X X X
Peru X X X
Venezuela X X X X
Africa
Egypt X X X X
Ethiopia X X X X
Ghana X X
Kenya X
Nigeria X X X
Tanzania X X X
Sumber : IMF, FAO, and news reports, 2007-08.

Tabel 2 menunjukkan bahwa kebijakan subsidi konsumen dan peningkatan


produksi merupakan kebijakan yang paling populer dilaksanakan. Nampaknya, harga
jual pangan yang cukup tinggi diharapkan menjadi daya tarik bari petani untuk
memproduksi pangan dalam jumlah yang lebih banyak. Pada sisi lain, subsidi konsumen
ditujukan untuk mengurangi beban konsumen karena harga pangan yang tinggi. Dua
kebijakan yang dilaksanakan secara serentak tersebut, didukung dengan kebijakan
restriksi perdagangan dan perlindungan sosial diperkirakan dapat memacu pertumbuhan
produksi pangan di dalam negeri lebih tinggi. Namun demikian, kebijakan liberalisasi

84
perdagangan yang diupayakan oleh negara-negara yang memiliki proses produksi
pangan efisien dapat menjadi kemandirian pangan di negara-negara dengan proses
produksi tidak efisien. Efisiensi berarti harga jual produk lebih rendah yang
menyebabkan petani-petani dengan proses produksi tidak efisien enggan berproduksi
karena outputnya tidak laku di pasar (internasional).
Khusus Indonesia, produksi bahan pangan yang terdiri dari: padi, jagung dan ubi kayu
meningkat selama 2003 sampai dengan 2008. Pertumbuhan rata-rata komoditas tersebut
masing-masing 0,47%; 1,12% dan 0,39% per tahun selama periode tersebut. Akan
tetapi, untuk bahan pangan ubi jalar mengalami penurunan selama periode yang sama.
Perkembangan produksi pangan tersebut beserta produksi bahan nabati lainnya
ditunjukkan dalam gambar 5.

Gambar 5. Produksi Pangan Nabati Indonesia

85
Sumber: Nuhfil Hanani AR, Indonesia Tahan Pangan dan Gizi 2015, Makalah
Workshop II Ketahanan Pangan di Jawa Timur, 2009.

Produksi ubi jalar mengalami penurunan (pertumbuhan negatif) rata-rata 0,14% per
tahun selama 2003 sampai dengan 2008. Berbeda dengan ubi jalar, produk pangan
nabati lainnya, yaitu: kedelai, kacang tanah, sayur, buah-buahan, minyak sawit dan gula
putih mengalami peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 0,44% sampai 3,78% per
tahun dalam periode tersebut. Begitu juga produk pangan hewani, yaitu: daging sapi dan
kerbau, daging ayam, telur, susu dan ikan, produksinya meningkat antara 0,68% sampai
4,04% per tahun sepanjang 2003 sampai dengan 2008.

Gambar 6. Produksi Pangan Hewani Indonesia

86
Sumber: Nuhfil Hanani AR, Indonesia Tahan Pangan dan Gizi 2015, Makalah
Workshop II Ketahanan Pangan di Jawa Timur, 2009.

Berdasarkan produksi nabati dan hewani sebagaimana diutarakan di atas, Indonesia


memiliki ketersediaan pangan yang semakin banyak dari tahun ke tahun. Namun
demikian, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (http://demografi.bps.go.id) laju
pertumbuhan penduduk Indonesia rata-rata 1,49% per tahun selama 1990 sampai dengan
2000 dan rata-rata 1,31% per tahun selama 2000 sampai dengan 2005. Jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2005 sebesar 218.868.791 Jiwa dan diperkirakan menjadi
227.516.121 Jiwa pada tahun 2008. Dengan jumlah produksi padi 54.151.000 Ton di
tahun 2005, maka rasio antara jumlah produksi padi terhadap jumlah penduduk pada
tahun 2005 adalah 247,4 Kg/Kapita/Tahun atau 0,7 Kg/Kapita/Hari. Pada tahun 2008,
dengan jumlah produksi padi sebesar 59.877.000 Ton maka rasio tersebut menjadi 263,2
Kg/Kapita/Tahun atau 0,7 Kg/Kapita/Hari. Perhitungan ini menjukkan bahwa
sebenarnya ketersediaan beras di Indonesia sampai dengan 2008 masih memadai.
Namun demikian, oleh karena semakin banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi

lahan-lahan lain (perumahan, bisnis, dan lain-lain) menyebabkan rasio tersebut


menjadi terganggu.
Terganggunya rasio antara jumlah produksi padi terhadap jumlah penduduk
sebagaimana diutarakan di atas menyebabkan, pada tahun-tahun terakhir, Indonesia
tergantung pada impor. Bahan pangan yang di impor Indonesia, yaitu: beras, jagung,
kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, sayur, buah-buahan, minyak goreng, gula,
daging sapi dan daging kerbau, daging ayam, telur, susu dan ikan, selama tahun 2003
sampai dengan 2007 ditunjukkan pada gambar 7 berikut ini:

87
Gambar 7. Ketergantungan Impor Pangan di Indonesia

Sumber: Nuhfil Hanani AR, Indonesia Tahan Pangan dan Gizi 2015, Makalah
Workshop II Ketahanan Pangan di Jawa Timur, 2009.

Berdasarkan gambar 7, impor kedelai merupakan bagian terbesar dari ketersediaan


kedelai di dalam negeri. Pada tahun 2007, sebesar 70,6% kebutuhan kedelai dipenuhi
dari impor, sebagian kecil sisanya, yaitu: 29,4% berasal dari produksi dalam negeri. Hal
ini menunjukkan ketergantungan Indonesia yang sangat besar terhadap impor kedelai.
Selain kedelai, susu juga merupakan produk yang banyak dipenuhi dari pasar
internasional. Impor susu pada tahun 2007 merupakan 66,7% dari kebutuhan susu.
Persentase ini menurun dibandingkan dengan yang terjadi pada tahun 2003, yaitu
sebesar 93,89%.
Komoditas ubi kayu, ubi jalar, buah-buahan, minyak goreng, daging ayam dan
telur, seluruhnya atau hampir seluruhnya dipenuhi dari produksi dalam negeri. Untuk
bahan makanan pokok masyarakat, yaitu: beras dan jagung, besarnya persentase impor
masih relatif kecil, yakni masing-masing 4,12% dan 5,52% pada tahun 2007. Sebagian

88
besar, yaitu masing-masing 95,88% dan 94,48% kebutuhan masyarakat akan beras dan
jagung dipenuhi dari produksi dalam negeri.
Berdasarkan data impor beras dan umbi-umbian, dapat diketahui bahwa upaya
untuk meminimumkan atau menghilang ketergantungan terhadap impor beras dapat
dilakukan melalui diversifikasi pangan dari beras ke ubi kayu dan ubi jalar. Mengingat
bahwa sebagian masyarakat Indonesia sudah mengenal bahkan terbiasa dengan makan
ubi kayu dan ubi jalar, maka diversifikasi tersebut diharapkan tidak mengalami
hambatan yang berarti.

Gambar 7. Ketersediaan Pangan per Kapita

Sumber: Nuhfil Hanani AR, Indonesia Tahan Pangan dan Gizi 2015, Makalah
Workshop II Ketahanan Pangan di Jawa Timur, 2009.
Terjadinya diversifikasi pangan dari beras ke bahan pangan lain tercermin dari
perubahan pola konsumsi penduduk atas berbagai jenis bahan pangan. Secara umum,
penurunan jumlah konsumsi beras di satu sisi dan kenaikan konsumsi bahan pangan
lainnya di sisi lain menunjukkan adanya diversifikasi pangan yang tengah berlangsung.
Jumlah konsumsi beras, jagung dan terigu selama tahun 1993 sampai dengan 2007
ditunjukkan pada gambar 8.

89
Gambar 8. Perkembangan Konsumsi Komoditas Pangan Kelompok Padi-padian
Penduduk Indonesia 1993-2007

Perkembangan Konsumsi Komoditas Pangan Kelompok


Padi-padian Penduduk Indonesia Selama Tahun 1993-2007

140
125
120 117 117 116,0
110,0 107,0 105 104,0 100,0
100
konsumsi 80
(Kg/kap/thn) 60
40
20
0
1993 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun

Beras Jagung Terigu

Sumber: Nuhfil Hanani AR, Indonesia Tahan Pangan dan Gizi 2015, Makalah
Workshop II Ketahanan Pangan di Jawa Timur, 2009.

Berdasarkan gambar 8, selama tahun 1993 sampai dengan 2007, konsumsi


penduduk terhadap beras mengalami penurunan. Namun demikian, penurunan dimaksud
tidak dibarengi dengan kenaikan konsumsi jagung dan terigu. Hal ini berarti bahwa
diversifikasi pangan dari beras ke jagung dan terigu masih belum terjadi. Agak berbeda
dengan konsumsi penduduk terhadap produk pangan nabati, konsumsi penduduk
terhadap produk pangan hewani sebagian mengalami peningkatan, khususnya untuk
produk ikan, telur dan yang paling banyak terjadi kenaikan adalah konsumsi terhadap

90
susu. Perkembangan konsumsi pangan hewani penduduk tahun 1993 sampai dengan
2007 ditunjukkan dalam gambar 8 berikut ini:

Gambar 8. Perkembangan Konsumsi Pangan Hewani Penduduk Indonesia 1993-2007


Perke mbangan Konsumsi Pangan Hewani Pe nduduk
Indonesia Selama 1993-2007

20 19 19 19
18 18 18
17 17 17
16
14 14
12
Konsumsi
10
(kg/kap/tahun)
8 7
6 6 6 6 6
4 5 5
4 4 4 4 4 4 4
3 3 3
2 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1
0 0
1993 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
Daging Ruminansia Daging Unggas
Telur Susu
Ikan
Sumber: Nuhfil Hanani AR, Indonesia Tahan Pangan dan Gizi 2015, Makalah
Workshop II Ketahanan Pangan di Jawa Timur, 2009.

5. ISU STRATEGIS KETAHANAN PANGAN


a. Pemantapan ketersediaan pangan berbasis kemandirian
1) Kapasitas produksi domestik, (a) laju peningkatan produksi pangan
cenderung melandai dengan rata-rata pertumbuhan kurang satu persen
sedangkan pertambahan penduduk sebesar 1,2% setiap tahun (b) belum
berkembangnya kapasitas produksi pangan daerah dengan teknlogi sesifik
lokasi karena hambatan inrastruktur pertanian ; (c) petani umumnya skala

91
kecil (kurang dari 0,5 hektar) yang berjumlah 13,7 juta KK menyebabkan
aksesibilitasnya terbatas terhadap sumber permodalan, teknologi, sarana
produksi dan pasar (d) banyak dijumpai kasus terhambatnya distribusi
sarana produks khususnya pupuk bersubsidi, (e) lambatnya penerapan
teknologi akibat kurang insentif ekonomi dan masalah sosial petani
2) Kelestarian sumberdaya lahan dan air Saat ini tingkat alih fungsí lahan
pertanian ke non pertanian (perumahan, perkantoran dll) di Indonesia
diperkirakan 106.000 ha/5 th . Kondisi sumber air di Indonesia cukup
memperihatinkan, daerah tangkapan air yakni daerah aliran sungai (DAS)
kondisi lahannya sangat kritis akibat pembukaaan hutan yang tidak
terkendali. Defisit air di Jawa sudah terjadi sejak tahun 1995 dan terus
bertambah hingga tahun 2000 telah mencapai 52,8 milyar m3 per tahun.
Sejak 10 tahun terakhir terjadi banjir dengan erosi hebat dan ancaman tanah
longsor pada musim hujan bergantian dengan kekeringan hebat pada musim
kemarau. Bila laju degradasi terus berjalan maka tahun 2015 diperkirakan
defisit air di Jawa akan mencapai 14,1 miliar m³ per tahun.
3) Cadangan pangan. Adanya kondisi iklim yang tidak menentu sehingga
sering terjadi pergeseran penanaman, masa pemanenan yang tidak merata
sepanjang tahun, serta sering timbulnya bencana yang tidak terduga (banjir,
longsor, kekeringan, gempa) memerlukan sistem pencadangan pangan yang
baik. Saat ini belum optimalnya :(1) sistem cadangan pangan daerah untuk
mengantisipasi kondisi darurat bencana alam minimal 3 (tiga) bulan , (2)
cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan tidur, tanaman bawah
tegakan perkebunan), (3) kelembagaan lumbung pangan masyarakat dan
lembaga cadangan pangan komunitas lainnya, (4) sistem cadangan pangan
melalui Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan ataupun lembaga usaha lainnya

2. Peningkatan kemudahan dan kemampuan mengakses pangan

92
a. Pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Masyarakat yang rendah dalam mengakses pangan ada pada golongan
masyarakat miskin, yang diperkirakan sekitar 14.7 persen atau sekitar 34.9 juta
pada tahun 2008. Dari jumlah penduduk miskin tersebut, sekitar 68 persen
tinggal di pedesaan damana umumnya adala petani.
b. Kelancaran distribusi dan akses pangan. Masalah yang dijumpai adalah : (1)
infrastruktur distribusi, (2) sarana dan prasarana pasca panen, (3) pemasaran
dan distribusi antar dan keluar daerah dan isolasi daerah, (4) sistem informasi
pasar, (5) keterbatasan Lembaga pemasaran daerah, (6) hambatan distribusi
karena pungutan resmi dan tidak resmi, (7) kasus penimbunan komoditas
pangan oleh spekulan, (8) adanya penurunan akses pangan pangan karena
terkena bencana
c. Penjaminan Stabilitas Harga Pangan. Isu ini stabilitas harga pangan penting
karena : (1) masa panen yan tidak merata sepanjang bulan, sehigga harga tinggi
pada masa panen dan rendah pada waktu musim panen, (b) harga pangan dunia
semakin tidak menentu,dan indonesa sangat rentang terhadap pengaruh pasar
dunia. Disamping itu dengan adanya stabilitas harga pangan akan menguatkan
posisi tawar petani dan menjamin akses pangan masyarakat

3. Peningkaan Kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi seimbang


berbasis pada pangan lokal
a. Konsumsi beras masih cukup tinggi yaitu sebesar 105,2 kg/kap/thn (Susenas
2005), Walaupun Kualitas konsumsi terus meningkat dan pada tahun 2005
mencapai 79,1 dan 2007 mencapai 83.1, namun konsumsi pangan sumber protein,
sumber lemak dan vitamin/mineral masih jauh dari harapan. Konsumsi pangan
dengan bahan baku terigu mengalami peningkatan yang sangat tajam yakni sebesar
sebesar 19,2 persen untuk makanan mie dan makan lain berbahan terigu 7.9 persen
pada periode 1999-2004. Pada saat ini konsumsi pangan hewani penduduk Indonesia
baru mencapai 6,6 kg/kapita/tahun. Tingkat konsumsi ini lebih rendah dibanding

93
Malaysia dan Filipina yang masing-masing mencapai 48 kg/kap/tahun dan 18
kg/kapita/tahun
b. Faktor penyebab belum berkembangannya adalah : (1) belum berkembangnya
teknologi tepat guna dan terjangkau mengenai pengolahan pangan berbasis tepung
umbi-umbian lokal dan pengembangan aneka pangan lokal lainnya, (2) belum
berkembangnya bisnis pangan untuk peningkatan nilai tambah ekonomi melalui
penguatan kerjasama pemerintah-masyarakat-dan swasta, (3) belum optimalnya
usaha perubahan perlaku diversifikasi konsumsi pangan dan gizi sejak usia dini
melalui jalur pendidikan formal dan non formal, (4) rendahnya citra pangan lokal,
(5) belum optomalnya Pengembangan program perbaikan gizi yang cost effective,
diantaranya melalui peningkatan dan penguatan program fortifikasi pangan dan
program suplementasi zat gizi mikro khususnya zat besi dan vitamin A

4. Peningkatan status gizi masyarakat


a. Jumlah anak balita dengan status gizi buruk diperkirakan sebesar 8.81 persen
(sekitar 5 juta jiwa) dan gizi kurang sebesar 19,0 persen dan beberapa masalah
gizi lainnya seperti anemia gizi besi (AGB), gangguan akibat kekurangan iodium
(GAKI) dan kurang vtamin A (KVA) masih terjadi (2005). Masalah kurang
energi kronis (KEK) adalah 16,7 persen pada 2003. Pada saat yang bersamaan
pada kelompok usia produktif juga terdapat masalah kegemukan (IMT>25) dan
obesitas (IMT>27).

b. Peningkatan staus gizi harus dilakukan dengan dalam rangka mengurangi


jumlah penderita gizi kurang, termasuk kurang gizi mikro yang diprioritas pada
kelompok penentu masa depan anak, yaitu, ibu hamil dan calon ibu
hamil/remaja putri, ibu nifas dan menyusui, bayi sampai usia dua tahun tanpa
mengabaikan kelompok usia lainnya. Hal ini dapat ditempuh melalui : (1)
komunikasi, informasi dan edukasi tentang gizi dan kesehatan , (2) penguatan

94
kelembagaan pedesaan seperti Posyandu, PKK, dan Dasa Wisma; (3)
peningkatan efektivitas fungsi koordinasi lembaga-lembaga pemerintah dan
swasta di pusat dan daerah, dibidang pangan dan gizi

5. Peningkatan mutu dan keamanan pangan


a. Saat ini masih cukup banyak digunakan bahan tambahan pangan (penyedap,
pewarna pemanis, pengawet, pengental, pemucat dan anti gumpal) yang beracun
atau berbahaya bagi kesehatan.
b. Masih kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat konsumen maupun
produsen (khususnya industri kecil dan menengah) terhadap keamanan pangan,
yang ditandai merebaknya kasus keracunan pangan baik produk pangan segar
maupun olahan.
c. Belum ada sangsi yang tegas terhadap pelanggaran peraturan keamanan pangan.
Oleh karena itu usaha-usaha untuk pencegahan dan pengendalian keamanan
pangan harus dilakukan

6. KEBIJAKAN DAN STRATEGI MENUJU INDONESIA TAHAN


PANGAN DAN GIZI 2015
Untuk menciptakan negara Indonesia yang tahan pangan dan gizi pada tahun 2025 maka
ada beberapa kebijakan pokok pemerintah yaitu:
a. Pemantapan ketersediaan pangan berbasis kemandirian
b. Peningkatan kemudahan dan kemampuan mengakses pangan

95
c. Peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi seimbang
d. Peningkatan status gizi masyarakat
e. Peningkatan mutu dan keamanan pangan

Berikut penjelasannya masing-masing:


a. Arah kebijakan Pemantapan ketersediaan pangan berbasis kemandirian
1) Menjamin ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri, dalam jumlah
dan keragaman untuk mendukung konsumsi pangan sesuai kaidah kesehatan
dan gizi seimbang
2) Mengembangkan dan memperkuat kemampuan dalam pemupukan dan
pengelolaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat hingga di tingkat
desa dan atau komunitas
3) Meningkatkan kapasitas produksi pangan nasional melalui penetapan lahan
abadi untuk produksi pangan dalam rencana tata ruang wilayah dan
meningkatkan kualitas lingkungan serta sumberdaya lahan dan air.

2. Arah kebijakan Peningkatan kemudahan dan kemampuan mengakses pangan


a. Meningkatkan daya beli dan mengurangi jumlah penduduk yang miskin
b. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi distribusi dan perdagangan pangan
melalui pengembangan sarana dan prasarana distribusi dan menghilangkan
hambatan distribusi pangan antar daerah
Mengembangkan teknologi dan kelembagaan pengolahan dan pemasaran pangan untuk
menjaga kualitas produk pangan dan mendorong peningkatan nilai tambah
c. Meningkatkan dan memperbaiki infrastruktur dan kelembagaan ekonomi
perdesaan dalam rangka mengembangkan skema distribusi pangan kepada
kelompok masyarakat tertentu yang mengalami kerawanan pangan

3. Arah kebijakan Peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju


gizi seimbang

96
a. Meningkatkan kemampuan rumahtangga dalam mengakses pangan untuk
kebutuhan setiap anggota rumah tangga dalam jumlah dan mutu yang memadai,
aman dan halal dikonsumsi dan bergizi seimbang
b. Mendorong, mengembangkan dan membangun, serta memfasilitasi peran serta
masyarakat dalam pemenuhan pangan sebagai implementasi pemenuhan hak atas
pangan;
c. Mengembangkan program perbaikan gizi yang cost effective, diantaranya melalui
peningkatan dan penguatan program fortifikasi pangan dan program
suplementasi zat gizi mikro khususnya zat besi dan vitamin A
d. Mengembangkan jaringan antar lembaga masyarakat untuk pemenuhan hak atas
pangan dan gizi
e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas intervensi bantuan pangan/pangan
bersubsidi kepada masyarakat golongan miskin terutama anak-anak dan ibu
hamil yang bergizi kurang.

4. Arah kebijakan Peningkatan status gizi masyarakat


a. Mengutamakan upaya preventif, promotif dan pelayanan gizi dan kesehatan
kepada masyarakat miskin dalam rangka mengurangi jumlah penderita gizi
kurang, termasuk kurang gizi mikro (kurang vitamin dan mineral)
b. Memprioritaskan pada kelompok penentu masa depan anak, yaitu, ibu hamil dan
calon ibu hamil/remaja putri, ibu nifas dan menyusui, bayi sampai usia dua tahun
tanpa mengabaikan kelompok usia lainnya

c. Meningkatkan efektivitas fungsi koordinasi lembaga-lembaga pemerintah dan


swasta di pusat dan daerah, dibidang pangan dan gizi sehingga terjamin adanya
keterpaduan kebijakan, program dan kegiatan antar sektor di pusat dan daeah,
khususnya dengan sektor kesehatan, pertanian, industri, perdagangan,
pendidikan, agama, serta pemerintahan daerah.

97
5. Arah kebijakan Peningkatan mutu dan keamanan pangan
a. Meningkatkan pengawasan keamanan pangan
b. Melengkapi perangkat peraturan perundang-undangan di bidang mutu dan
keamanan pangan
c. Meningkatkan kesadaran produsen, importir, distributor dan ritel terhadap
keamanan pangan
d. Meningkatkan kesadaran konsumen terhadap keamanan pangan,
e. Mengembangkan teknologi pengawet dan pewarna makanan yang aman dan
tidak memenuhi syarat kesehatan serta terjangkau oleh usaha kecil dan
menengah produsen makanan dan jajanan.

SASARAN
1. Mempertahankan ketersediaan energi perkapita minimal 2.200 Kilokalori/hari,
dan penyediaan protein perkapita minimal 57 gram/hari, terutama protein yang
diiringi dengan menurunnya ketergantungan impor pangan maksimal 5 persen
pada tahun 2015 serta tersedianya cadangan pangan pemerintah untuk kondisi
darurat karena bencana alam dengan cadangan minimal 3 bulan dan
berkembangnya cadangan pangan masyarakat
2. Stabilnya harga komoditas pangan strategis yang ditandai rendahnya perbedaan
harga antara musim panen dan non panen dengan perbedaan maksimum 10
persen
3. Turunnya jumlah penduduk miskin minimal 1 persen per tahun dan berkurang
50 persennya menjadi 8 persen pada tahun 2015.
4. Meningkatkan keragaman konsumsi pangan perkapita untuk mencapai gizi
seimbang dengan kecukupan energi minimal 2.000 kkal/hari dan protein sebesar
52 gram/hari dan cukup zat gizi mikro, serta meningkatkan keragaman konsumsi
pangan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) mendekati 100 pada tahun 2015

98
5. Meningkatkan keamanan, mutu dan higiene pangan yang dikonsumsi masyarakat
dengan menekan pelanggaran terhadap ketentuan keamanan pangan sampai 90
persen
6. Prevalensi Kerawanan konsumsi pangan tingkat berat menurun hingga 1.5 persen
pada tahun 2015;
7. Gizi kurang bukan masalah kesehatan masyarakat, dengan prevalensi gizi kurang
setinggi-tingginya 19% pada tahun 2015
8. Menguatnya kelembagaan ketahanan pangan dan gizi di pedesaan , khususnya
PKK, Posyandu dan lembaga cadangan pangan komunitas
9. Terimplementasikannya dengan baik Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi pada
setiap kabupaten/kota pada tahun 2015.

7. Strategi Memantapkan Ketersediaan Pangan berbasis Kemandirian


a. Peningkatan Kapasitas produksi domestik, melalui : (1) pengembangan
produksi pangan sesuai dengan potensi daerah, (2) peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas pangan dengan teknologi spesifik lokasi, (3)
pengembangan dan menyediakan benih/bibit unggul dan jasa alsintan, (4)
peningkatan pelayanan dan pengawasan pengadaan sarana produksi, (5)
peningkatan layanan kredit yang mudah diakses petani
b. Pelestarian sumberdaya lahan dan air, melalui : (1) pengendalian alih fungsi
lahan pertanian ke non-pertanian untuk mewujudkan lahan abadi, (2) sertifikasi
lahan petani, (3) konservasi dan rehabilitasi sumberdaya lahan dan air pada
daerah aliran sungai (DAS), (4) pengembangan sistem pertanian ramah
lingkungan (agroforestry dan pertanian organik), (5) pemantapan kelompok
pemakai air untuk peningkatan pemeliharaan saluran irigasi, (6) penataan
penggunaan air untuk pertanian, pemukiman dan industri, (7) pengembangan
sistem informasi bencana alam dalam rangka Early Warning System (EWS), (8)
rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam, (9) perbaikan dan peningkatan
jaringan pengairan.

99
c. Penguatan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat/komunitas,
melalui: (1) pengembangan sistem cadangan pangan daerah untuk
mengantisipasi kondisi darurat bencana alam minimal 3 (tiga) bulan , (2)
pengembangan cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan tidur,
tanaman bawah tegakan perkebunan), (3) menguatkan kelembagaan lumbung
pangan masyarakat dan lembaga cadangan pangan komunitas lainnya, (4)
pengembangan sistem cadangan pangan melalui Lembaga Usaha Ekonomi
Pedesaan ataupun lembaga usaha lainnya

8. Strategi Peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi


seimbang berbasis pada pangan lokal
a. Penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat
untuk peningkatan daya beli pangan beragam dan bergizi seimbang
b. Peningkatan kelancaran distribusi dan akses pangan, melalui: (1)
peningkatan kualitas dan pengembangan infrastruktur distribusi, (2)
peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana pasca panen, (3)
pengembangan jaringan pemasaran dan distribusi antar dan keluar daerah
dan membuka daerah yang terisolir, (4) pengembangan sistem informasi
pasar, (5) penguatan lembaga pemasaran daerah, (6) pengurangan hambatan
distribusi karena pungutan resmi dan tidak resmi, (7) pencegahan kasus
penimbunan komoditas pangan oleh spekulan, (8) pemberian bantuan
pangan pada kelompok masyarakat miskin dan yang terkena bencana secara
tepat sasaran, tepat waktu dan tepat produk;
c. Penjaminan Stabilitas Harga Pangan, melalui : (1) pemberlakuan Harga
Pembelian Pemerintah pada komoditas pangan strategis , (2) perlindungan
harga
domestik dari pengaruh harga dunia melalui kebijakan tarif, kuota impor, dan/
pajak ekspor, kuota ekspor pada komoditas pangan strategis, (3) pengembangan
Buffer stock Management (pembelian oleh pemerintah pada waktu panen dan

100
operasi pasar pada waktu paceklik) pada komoditas pangan strategis, (4)
pencegahan impor dan/ ekspor illegal komoditas pangan, (5) peningkatan dana
talangan pemerintah (propinsi dan kabupaten/kota) dalam menstabilkan harga
komoditas pangan strategis, (6) peningkatan peranan Lembaga pembeli gabah
dan Lembaga usaha ekonomi pedesaan, (7) pengembangan sistem tunda jual ,
(8) pengembangan sistem informasi dan monitoring produksi, konsumsi, harga
dan stok minimal bulanan
d. Peningkatan efisiensi dan efektivitas intervensi bantuan pangan/pangan
bersubsidi kepada masyarakat golongan miskin (misalnya Raskin) dan
mengembangkan pangan bersubsidi bagi kelompok khusus yang
membutuhkan terutama anak-anak dan ibu hamil yang bergizi kurang

9. Strategi Peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi


seimbang berbasis pada pangan lokal
a. Pengembangan dan percepatan diversifikasi konsumsi pangan berbasis
pangan lokal melalui pengkajian berbagai teknologi tepat guna dan
terjangkau mengenai pengolahan pangan berbasis tepungumbi-umbian lokal
dan pengembangan aneka pangan lokal lainnya
b. Pengembangan bisnis pangan untuk peningkatan nilai tambah ekonomi, gizi
dan mutu ketersediaan pangan yang beragam dan bergizi seimbang melalui
penguatan kerjasama pemerintah-masyarakat-dan swasta;
c. Pengembangan materi dan cara ajar diversifikasi konsumsi pangan dan gizi
sejak usia dini melalui jalur pendidikan formal dan non formal
d. Penguatan pola konsumsi pangan lokal yang didaerah dan kelompok
masyarakat tertentu telah beragam;

e. pengembangan aspek kuliner dan daya terima konsumen, melalui berbagai


pendidikan gizi, penyuluhan, dan kampanye gizi untuk peningkatan citra
pangan lokal, serta peningkatan pendapatan dan pendidikan umum.

101
f. Pengembangan program perbaikan gizi yang cost effective, diantaranya
melalui peningkatan dan penguatan program fortifikasi pangan dan program
suplementasi zat gizi mikro khususnya zat besi dan vitamin A;

10. Strategi Peningkatan status gizi masyarakat, melalui


a. Peningkatan pelayanan gizi dan kesehatan kepada masyarakat miskin yang
terintegrasi dengan program penanggulangan kemiskinan dan keluarga
berencana, dalam rangka mengurangi jumlah penderita gizi kurang,
termasuk kurang gizi mikro (kurang vitamin dan mineral) yang diprioritas
pada kelompok penentu masa depan anak, yaitu, ibu hamil dan calon ibu
hamil/remaja putri, ibu nifas dan menyusui, bayi sampai usia dua tahun tanpa
mengabaikan kelompok usia lainnya;
b. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi tentang gizi dan kesehatan
guna mendorong terbentuknya keluarga dan masyarakat sadar gizi yang tahu
dan berperilaku positif untuk mencegah gangguan kesehatan karena
kelebihan gizi seperti kegemukan dan penyakit degeneratif lainnya
c. Penguatan kelembagaan pedesaan seperti Posyandu, PKK, dan Dasa Wisma
dalam promosi dan pemantauan tumbuh kembang anak dan penapisan serta
tindak lanjut (rujukan) masalah gizi buruk;
d. Peningkatan efektivitas fungsi koordinasi lembaga-lembaga pemerintah dan
swasta di pusat dan daerah, dibidang pangan dan gizi sehingga terjamin
adanya keterpaduan kebijakan, program dan kegiatan antar sektor di pusat
dan daeah, khususnya dengan sektor kesehatan, pertanian, industri,
perdagangan, pendidikan, agama, serta pemerintahan daerah untuk promosi
keluarga sadar gizi, pencegahan dan penanggulangan gizi kurang dan gizi
buruk secara dini dan terpadu.
11. Strategi Peningkatan mutu dan keamanan pangan, melalui:
a. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang keamanan pangan di tingkat
rumahtangga, industri rumahtangga dan UKM serta importir, distributor dan

102
ritel serta pemahaman tentang implikasi hukum pelanggaran peraturan
keamanan pangan yang berlaku;
b. Penguatan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan dengan melengkapi
perangkat peraturan perundang-undangan di bidang mutu dan keamanan
pangan, law enforcement bagi produsen, importir, distributor dan ritel yang
melakukan pelanggaran terhadap keamanan pangan;
c. Peningkatan kesadaran dan perlindungan konsumen terhadap keamanan
pangan

Curriculum Development Program


(IDB-UNP) 2015
HAND OUT
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 9

103
CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME
Menganalisis faktor-faktor penyebab kemiskinan dan upaya pengentasan kemiskinan di
Indonesia

Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. Penduduk dan Kemiskinan

1. Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya
dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut
ilmiah yang telah mapan, dll.

2. Faktor – Faktor Penyebab Kemiskinan


Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
a. penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat
dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku
dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.

104
b. penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan
keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga
yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
c. penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan
dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan
sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan
tetangga adalah contohnya.
d. penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang
lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain
lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain.
Contoh lainnya adalah perbudakan.
e. penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan
hasil dari struktur sosial.

3. Kemiskinan di Dunia
Deklarasi Copenhagen menjelaskan kemiskinan absolut sebagai "sebuah
kondisi yang dicirikan dengan kekurangan parah kebutuhan dasar manusia,
termasuk makanan, air minum yang aman, fasilitas sanitasi, kesehatan, rumah,
pendidikan, dan informasi."
Bank Dunia menggambarkan "sangat miskin" sebagai orang yang hidup
dengan pendapatan kurang dari PPP$1 per hari, dan "miskin" dengan pendapatan
kurang dari PPP$2 per hari. Berdasarkan standar tersebut, 21% dari penduduk
dunia berada dalam keadaan "sangat miskin", dan lebih dari setengah penduduk
dunia masih disebut "miskin", pada 2001
4. Kemiskinan di Indonesia.

105
30000.00

25000.00

20000.00

Desa
15000.00
Kota
Desa + Kota
10000.00

5000.00

0.00
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia

Curriculum Development Program


(IDB-UNP) 2015
HAND OUT

106
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 10

CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME


Menganalisis aktivitas manusia di desa dan di kota serta perkembangannya

Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. Perkembangan Desa dan Kota

1. Perkembangan Desa
Maju atau mundurnya suatu desa akan sangat bergantung oleh beberapa
komponen antara lain:
a. Hubungan antara desa dengan desa terdekat dan desa lainya
b. Potensi yang ada dalam desa
c. Hubungan antara desa tersebut
dengan desa lainya
d. Aksesibilitas

e. Lokasi desa tersebut

107
Berkembang tidak berkembangnya suatu desa dapat disimpulkan adalah
1) Potensi desa yang bersangkutan yang mencakup potensi sumber daya alam
dan potensi penduduk atau sumber daya manusia termasuk lembaga-lembaga
yang potensial didesa tersebut.
2) Interaksi antara desa satu dengan desa yang lain antara desa tersebut dengan
kota lain, terutama dalam perkembangan lalu lintas (transportasi)
3) Lokasi desa yang bersangkutan dengan daerah-daerah maju sekitarnya.

Non fisik ( Community Panca Usaha Tani


Development) Rurai Development Revolusi pertanian /
Pengarahan, Fisik mekanisme Pertanian
Ceramah, Diskusi, Non Fisik Alatalat canggih
dan temu ilmiah pertanian
lainya

The Meaning of
Development
Trickle Dawn
Mengurangi Pengangguran
Effect
Menekan kemiskinan
Ketidakadilan akan kurang

Langkah/Tahap Pembangunan Desa , Bakaruddin ( 2009:14)

f. Perkembangan Kota
Pada hakekatnya ada tiga hal yang harus disoroti dalam mempelajari
kehidupan suatu kota. Hal yang pertama adalah mengenai faktor-faktor perubah
sebagai kekuatan-kekuatan yang dinamis didalam proses perkembangan kota.
Hal yang kedua adalah mengenai perubahan itu sendiri dan yang ketiga adalah
mengenai usaha – usaha yang perlu dilaksanakan untuk mengelola perubahan
tersebut.
Untuk dapat menganalisa perkembangan sesuatu kota, perlu disoroti tiga
faktor utama yang saling terkait. Adapun faktor tersebut ialah:
1) Faktor alami

108
Faktor alami dianggap sebagai faktor yang realtif statis. Hal ini bukan berarti
bahwa faktor alami ini tidak mengalami perubahan, namun pengertianya
adalah bahwa segala bentuk perubahan yang terjadi atasnya, berlansung
dalam waktu yang relative jauh lebih lama apabila dibandingkan dengan
proses perubahan gejala kemanusiaan (Human Phenomena)

2) Faktor Kependudukan dan Aspek Sosial Ekonominya (Population Factors


and Its Socio-Ekonomic Aspect)
sehubungan dengan kuantitas penduduk perkotaan ini, perlu disoroti dua hal
yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan kota sendiri, Yaitu:
pertama; adalah mengenai pertambahan alamiah dan penduduk kota .
pertambahan ini diperhitungkan dari banyaknya kelahiran dikurangi dengan
banyaknya kematian penduduk kota.

Nilai nilai sosial dan budaya struktur kemasyarakatan yang mendukung dan
menghambat pemanfaatan sumber daya alam

Curriculum Development Program


(IDB-UNP) 2015
HAND OUT

109
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 11

CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME


Menganalisis aktivitas manusia dalam bidang transportasi, komunikasi dan migrasi

Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. Aktivitas Manusia dalam transportasi, komunikasi dan


migrasi
Perubahan sosial budaya dalam suatu masyarakat, sangat dipengaruhi oleh
perkembangan sarana dan prasarana teransportasi dan komunikasi melalui dinamika
mobilitas penduduk antar wlayah kota-desa, desa-kota dan kota-kota.
1. Perkembangan Transportasi dan Komunikasi
Perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah dapat
mengubah sistem transportasi dan komunikasi dalam kehidupan manusia.
Banyak kemudahan yang dinikmati, bahkan seakan-akan menyebabkan dunia
semakin sempit, semakin kecil, mengapa demikian? Marilah kita telusuri usaha-
usaha manusia di bidang transportasi dan komunikasi sebelum dan sesudah
perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi.
Pra sebelum perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi,
trasportasi darat dilakukan dengan berjalan kaki, berkuda, kreta kuda, atau unta
untuk di padang pasir. Di laut transportasi menggunakan kapal layar, sedangkan

110
melalui udara belum dikenal. Cara tersebut di atas memakan waktu lama, karena
kecepatannya relatif rendah, sehingga jarak 100 km terasa sangat jauh.
Pasca setelah perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi, orang
dapat membuat sarana dan prasarana transportasi maupun komunikasi. Untuk
transportasi di darat, misalnya sepeda motor, mobil, bis, truk, kreta api,
jembantan dengan kekuatan tertentu sesuai dengan kebutuhan kendaraan yang
boleh melewatinya. Untuk transportasi melalui laut, telah dapat dibuat kapal laut
dengan bobot yang bermacm-macam sesuai dengan kebutuhan dengan ukuran
tertent. Bahkan telah dapat pula dibuat kapal laut yang bertenaga nuklir.
Tansportasi lewat udara, dengan perkembangan ilmu pengetahuan alam dan
teknologi, telah dapat diciptakan industri pesawat terbang dengan kecepatan
lebih besar dari kecepatan suara. Pesawat yang menggunakan teknologi tinggi,
misalnya cocorde 602 (pesawat terbang transportasi supersonik) yang
mempunyai kecepatan 1.400 mil perjam. Dengan pesawat concorde 602 jarak
London-New York dapat ditempuh dengan waktu lebih kurang tiga setengah
jam. Dapat anda bayangkan dua buah kota yang terletak di dua benua yang
dipisahi oleh samudra seakan-akan hanya terletak pada jarak yang pendek saja
karena dapat ditempuh dalam waktu yang relative pendek.
Demikian pula kalau kita tinjau alat komunikasi sebelum perkembangn
ilmu pengetahuan alam dan teknologi, zaman dahulu baru megenal alat
komunikasi misalnya bunyi kentongan untuk mengumpulkan penduduk kampong
di suatu tempat, dengan bunyi beduk yang bertalu-talu untuk
mengkomunikasikan ibadah shalat telah tiba, dimana jangkauannya sangat
terbatas.Untuk mengirim surat orang menggunakan kendaraan kuda, burung
merpati dan lain-lain dimana cara semuanya itu dilakukan secara alami. Pasca
hasil perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi alat komunikasi yang
digunakan lebih masju seperti radio, televisi, tape recorder, teleks, radar,
handphone, satelit komunikasi dan lain-lain. Alat-alat tersebut diatur dengan
teknologi tertentu supaya tidak saling mengganggu. Misalnnya penggunaan

111
satelit komunikasi diadakan perjanjian oleh Negara-negara pemakai, disebut
dalam Populer Science (1982) ada 92 negara pemakai dengan 110 stasiun dimana
penggunaannya diatur oleh Internasional Telecomunication Statelit Consortium
yang disingkat dengan Intelsat. Radio merupakan alat komunikasi satu arah
dimana para pendengar memperoleh kemudahan dalam menerima informasi.
Pesawat televisi dapat sebagai alat komunikasi searah atau dua arah bila telah
diatur dengan peralatan tertentu. Di Negara yang mempunyai televisi yang
dilengkapi peralatan sehingga dapat digunakan untuk komunikasi dua arah,
seorang guru besar yang berada di suatu universitas dapat memberi kuliah
kepada beberapa universitas yang memerlukan.Mahasiswa yang mengikuti
kuliah tersebut dapat berkomunikasi langsung bila ada hal-hal yang ingin
ditanyakan. Handphone banyak menarik minat, terutama bagi kaum muda,
merupakan alat komunikasi yang sangat praktis, dapat dibawa kemana-mana
dengan jangkauan terbatas, orang-orang dengan mudah dapat mengadakan
komunikasi dengan kalangan tertentu yang mempunyai alat serupa. Radar
merupakan alat untuk berbagai bidang antara lain pada bidang transportasi dan
komunikasi, misalnya pada lapangan terbang untuk mengatur pemberangkatan,
kedatangan, dan petunjuk dimana suatu kapal terbang berada, demikan pula
untuk kapal laut maupun mobil.Jadi sebagai control lalu lintas laut. darat dan
udara.
Dalam abad ke-20 ini orang telah berhasil menciptakan pesawat ualng-
alik dari bumi ke angkasa luar, maka pada awal abad ke-21 nanti mungkin
manusia akan dapat naik kendaraan untuk bertamasya ke pelanet-pelanet atau
satelit yang dekat dengan bumi, bahkan bila perlu hijrah ke sana.
2. Mobilitas Penduduk
Arti Mobilitas Penduduk Secara etimologis arti penduduk dapat dijelaskan dari makna katanya
yaitu “ mobilitas “ dan Penduduk “. Mobilitas adalah (a) kesiap siagaan untuk bergerak; (b)
gerakan berpindah-pindah; (c) gerak perubahan yg terjadi di antara warga masyarakat, baik
secara fisik maupun

112
secara sosial. Penduduk adalah orang atau orang-orang yg mendiami
suatu tempat (kampung, negeri, pulau, dsb). Jadi mobilitas penduduk dapat
diartikan pergerak seseorang atau sekelompok oang dari suatu suatu tempat ke
tempat lain.
Mobilitas penduduk secara difinitif diartikan sebagai semua gerakan
penduduk yang melintasi batas wilayah tertentu dalam periode waktu tertentu.
Batas wilayah pada umumnya dipergunakan batas administrasi misalnya
propinsi, kabupaten, keluruhan atau pedukuhan. (Mantra, 1991). Pengertian
tersebut dapat diperluas sampai pada batas negara yang lebih dikenal dengan
istilah mobilitas internasional.
Pada dasarnya, manusia melakukan mobilitas dengan tujuan yaitu untuk
meningkatkan kualitas hidupnya, mulai dengan kebutuhan pangan sampai
dengan kebutuhan sekunder lainnya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
seseorang akan melakukan mobilitas dengan tujuan untuk memperoleh pekerjaan
atau pendapatan. Dengan demikian daerah tujuan mobilitas penduduk merupakan
daerah dimana terdapat peluang untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik,
atau peningkatan pendapatan. Sehingga kesempatan kerja yang tersedia di suatu
daerah merupakan salah satu faktor pendorong adanya mobilitas penduduk.
Selanjutnya jika kebutuhan dasar telah dapat dipenuhi, maka bobilitas
dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan sekunder, termasuk wisata,
bahkan mungkin sampai pada tingkat foya-foya. Hal terakhir ini dinyatakan
sebagai suatu keadaan dimana berlaku kosumsi massal atau berlebihan. Dengan
memperhatikan perbedaan tujuan individu atau kelompok melakukan mobilitas,
maka dapat dibedakan bentuk-bentuk mobilitas penduduk sebagai berikut:
a. Mobilitas tradisional, dimana penduduk melakukan mobilitas atas dasar untuk
memenuhi kebutuhan primer, terutama pangan. Aktivitas mobilitas tradisional
merupakan arus desa ke kota, yang termasuk dalam pengertian urbanisasi.
b. Mobilitas pra modern, yang merupakan transisi dari mobilitas tradisional
menuju mobilitas modern. Dalam hal ini penduduk mulai melakukan

113
mobilitas dengan tujuan yang lebih luas bukan hanya sekedar untuk cukup
pangan. Aktivitas mobilitas dari desa ke kota meningkat, disertai dengan
mobilitas antar kota dan juga mobiltas dari kota ke luar kota (pedesaan).
Sehingga terjadi juga apa yang disebut urbanisasi modern. Penduduk
melakukan mobilitas atau migrasi dengan tujuan yang lebih luas, termasuk
kesenangan dan kenyamanan
c. Mobilitas modern, di mana mobilitas penduduk telah melampau batas-batas
negara, dengan berbagai macam tujuan baik kegiatan perdagangan maupun
berwisata.
d. Mobilitas canggih atau super modern, dimana mobilitas dilakukan telah
melampaui pengertian berwisata secara wajar yang dapat dimasukan dalam
kategori berfoya foya dengan konsumsi yang berlebih-lebihan (Aris
Ananta,1993)
Bentuk mobilitas penduduk di atas dapat difahami berkaitan dengan
keberhasilan dalam aktivitas ekonomi individu yang bersangkutan, yang
meliputi dua komponen yaitu kesempatan kerja (produktivitas) dan
pendapatan (atau dana).

114
Curriculum Development Program
(IDB-UNP) 2014
HAND OUT
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 12

CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME


Menganalisis persebaran RAS dan Agama di Dunia dan di Indonesia

Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. Persebaran RAS dan Agama di Dunia dan di Indonesia

1. Ras Umat Manusia


Ras adalah pembagian/pengelompokan secara global dari umat manusia
berdasarkan kombinasi tertentu dari ciri-ciri morfologis dan metris yang
diperoleh melalui keturunan bersama.
Ras Primer dibentuk oleh faktor evolusi dan perubahan akibat adaptasi
terhadap rangsangan lingkungan alam.
Ras Sekunder dibentuk oleh campuran antara dua atau lebih ras primer yang
berlangsung amat lama di dalam wilayah geografis yang agak terpencil.

2. Ciri Ras Manusia Menurut M. Jacobs dan B. J. Stern (General


Anthropology).
a. Tinggi Badan

115
Orang Pygmi, Afrika sangat pendek. Orang Jepang yang bermigrasi ke USA
Lebih Tinggi dari yang menetap di Jepang.
b. Bentuk Kepala
Metode Cephalicus Index (Lebar Maks./ Panjang Maks lalu dikali 100.
Hasil 75 (Kepala Panjang), 75-79,9 (Kepala Sedang), >80 (kepala pendek).
Ukuran >80 (brachycephalis) dianggap lebih modern.
c. Ukuran Otak
Rata-rata volume otak manusia adalah 1300 – 1500 cc. Wanita 150-170 cc
lebih kecil. Masing-masing ras manusia memiliki variasi ukuran otak
sehingga semua ras sebenarnya memiliki potensi yang sama.
d. Warna Mata
Lebih tepat disebut Iris mata. Perbedaan warna/iris mata tergantung pada
pemusatan pigmen di depan iris.
e. Warna Kulit
Ditentukan oleh banyaknya pigmen. Makin banyak butiran melanin (hitam)
makin gelap warna kulit. Jika butiran melanin absen maka kulit menjadi
bule/bular disebut Albinisme. Ras kaukasoid, Ainu paling sedikit . Bangsa
Mongoloid, pygmi, hottentot-bushmen (afsel) sedang, dan bangsa negrid,
australid (melanin banyak).
f. Tekstur Rambut
Bangsa hottentot-bushmen memiliki rambut khas yaitu berspiral dan
warnanya seperti rambut jagung.
g. Bulu Tubuh
Bulu tebal bangsa kaukasoid, australid dan pygmi kongo.
h. Lipatan Kelopak mata
Mata sipit/epicantic fold/plica merginalis/lipatan tepi. Mula-mula dimiliki
oleh bangsa mongoloid dan siberia. Secara biologis karena pertahanan
terhadap ancaman hawa dingin.
i. Tipe Bentuk Tubuh

116
Leptosom (tinggi kurus), picnicus (pendek gemuk), athleticus (gagah
perkasa).
j. Bau Badan
Disebut Body Odor. Disebabkan jenis ramuan makanan dan minuman. Asia
tenggara banyak bersumber dari tumbuhan dan santan kelapa sedangkan
eropa banyak makan daging dan minum susu sapi, telur, mentega dan ikan.
k. Golongan Darah
A, B, O dan AB ada di semua ras. Ini artinya semua manusia itu satu. Ada
yg menambahkan Bentuk Hidung sebagai ciri-cir ras manusia (J. Huxley).
Manusia di iklim panas dan gurun hidungnya lebar/pesek sedangkan di
bagian utara hidung mereka tinggi dengan lubang sempit. Orang yahudi
hidungnya seperti burung kakatua/hidung betet.

117
Curriculum Development Program
(IDB-UNP) 2015
HAND OUT
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 13

CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME


Menganalisis aktivitas ekonomi manusia di negara maju dan berkembang
Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. AKTIVITAS EKONOMI NEGARA MAJU DAN NEGARA


BERKEMBANG
.

Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu


wilayah, diantaranya :
1. Akumulasi modal, baik berwujud tanah, peralatan fisikal, dan sumber daya
manusia (human resources)
2. pertumbuhan populasi (penduduk)
3. kemajuan teknologi

1. Aktivitas Ekonomi Negara Berkembang


Ada beberapa ciri-ciri negara berkembang diantaranya :
a. Jumlah dan pertumbuhan penduduknya masih tinggi
b. Jumlah pencari kerja dan lapangan kerja yang ada tidak seimbang

118
c. Tingkat pendayagunaan tenaga kerja masih rendah
d. Daya serap ekonomi rendah
e. Tingkat kesehatan penduduk masih rendah
f. Kualitas tenaga kerja belum memadai
g. Tingkat keterampilan dan produktivitas masih rendah
h. Jaminan kesejahteraan dan upah pekerja belum standar minimal yang telah
ditetapkan
i. Tinggkat teknologi dalam proses produksi rendah
j. Tingkat daya beli masyarakat masih rendah
k. Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita rendah
l. Angka kriminalitas tinggi.

Pada umumnya di negara-negara berkembang sebagian besar


penduduknya bekerja di sektor primer yang memproduksi bahan-bahan dasar dan
bahan makanan (raw materials ang foodstuffs), sehingga pendapatan penduduk
perkapita menjadi rendah. Berikut beberapa kegiatan yang dilaksanakan di
negara berkembang :
a. Pertanian
Sebagian besar negara berkembang terletak di daerah tropis yang
miskin unsur hara dan curah hujannya tinggi, sehingga proses erosi
berlangsung cepat dan tanah cepat mengalamio ketidaksuburan. Menurut
Soerdjono Abipraja (1985:14) mengemukakan bahwa rata-rata penduduk
yang bekerja di sektor pertanian adalah 55%-80%. Namun tingkat
produktivitasnya sangat rendah dan tidak elastis. Kegiatan di sektor
pertanian hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri (self-suffient
agricultural, bahkan tidak jarang mengalami krisis pangan.
Salah satu kelemahan negara berkembang di bidang pertanian adalah diusahakannya
komoditi tunggal (single comoditi) seperti: Colombia dan Brazilia dengan kopinya,

119
Mesir dengan kapasnya. Hal ini menyebabkan krisis atau kemungkinan gagal panen
akibat penyimpangan iklim.
b. Perindustrian
Perkembangan industri di negara-negara berkembang cendertung
tidak sama dengan perkembangan industri negara maju. Banyak pencari
kerja di negara-negara berkembnag yang berpaling ke sektor industri, karena
sektor pertanian sifatnya hanya musiman dan tidak lagi dapat memberikan
penghasilan yang cukup.
Jumlah pencari kerja di sektor industri cenderung semakin
meningkat, sedang daya serap sektor industri sangat rendah, yaitu sekitar 10
-20% dari seluruh tenaga kerja yang ada. Sebagian besar negara-negara
berkembang sudah mempunyai cukup mineral dan bahan mentah untuk
diolah lebih lajut. Namun perkembnagan industri banyak mengalami
hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain kekurangan sumber
tenaga, kekurangan tenaga kerja yang terdidik, kekurangan modal, adanya
motivasi dan tingkat keahlian yang rendah dari tenaga kerja, dan adanya
situasi politik yang cenderung tidak stabil.

2. Aktivitas Ekonomi Negara Maju


Ada beberapa ciri-ciri negara maju diantaranya :
a. Jumlah dan pertumbuhan penduduknya kecil
b. Jumlah pencari kerja dan lapangan kerja yang ada seimbang
c. Tingkat pendayagunaan tenaga kerja sudah tinggi
d. Daya serap ekonomi sudah tinggi
e. Tingkat kesehatan penduduk sudah baik
f. Kualitas tenaga kerja sudah memadai
g. Tingkat keterampilan dan produktivitas sudah baik
h. Jaminan kesejahteraan dan upah pekerja sesuai standar minimal yang telah
ditetapkan

120
i. Tingkat teknologi dalam proses produksi tinggi
j. Tingkat daya beli masyarakat sudah tinggi
k. Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita tinggi
l. Angka kriminalitas dapat ditekan.

Di negara maju faktor-faktor di atas sangat mempengaruhi kegiatan


ekonomi yang berjalan simultan dan dapat dikendalaikan. Negara maju sering
dikaitkan dengan proses industrialisasi dan pembangunan industri. Negara-negara
di dunia yang dapat dikategorikan sebagai negara industrti maju ( industrial
countries) tergabung dalam kelompok G7 yaitu Amerika Serikat, Inggris,
Pernacis, Jerman, Belanda, Italia dan Jepang. Dewasa ini muncul negara-negara
yang tergolong industri baru (new indsustrial countries). Dalam arti luas industri
adalah segala aktivitas manusia di bidang ekonomi yang menghasilkan barang
atau jasa.
Proses industrialisasi dan pembangunan industri merupakan suatu jalur
kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, tingkat hidup yang lebih maju
maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Kegiatan perekonomian di negara maju
biasanya berkaitan erat dengan produksi sekunder yang meliputi hasil-hasil sektor
industri, dan produksi tersier yang meliputi hasil dari jasa-jasa. Berikut beberapa
gambaran mengenai kegiatan perekonomian di negara-negara maju :
a. Komersialisasi Perikanan
Di bidang perikanan, negara maju menggunakan teknologi tinggi
baik untuk membudidayakan maupun untuk pengolahan dan
pengemasannya. Misalnya dalam penangkapan dan pengolahan ikan paus,
anjing laut, spons serta pembudidayaan mutiara. Semakin majunyas kegiatan
dibidang perikanan dapat pula ikut memajukan industri lain yang
melayaninya, seperti pebuatan kaleng dalam berb agai ukuran, bahan-bahan
pengawet, peralatan penangkap ikan, alat pengolah ikan segar, industri
pupuk, makanan ternak dan lain-lain.

121
Kawasan-kawasan yang kaya akan ikan terletak di ambang benua
belahan utara yang beriklim sedang. Contoh negara Inggris, Denmark,
Norwegia, New Foundand, Eslandia dan Kepulauan Jepang.
b. Pertanian
Pertanian di negara maju dicirikan dengan adanya produksi pertanian
yang sangat elastis dimana hasilnya disesuaikan dengan kebutuhan dan
permintaan pasar. Penduduk yang bekerja di bidang pertanian jumlahnya
sangat terbatas, yaitu di bawah 20%, bahkan kadang-kadang hanya
mencapai 5%. Di negara maju pengelolaan pertanian menerapkan dan
mengembangkan teknologi pertanian yang moderen. Penggunaan bibit ungul
serta pengembangan bibit unggul dilakukan secara lintas sektoral,yaitu
dengan kerjasama dengan pihak perguruan tinggi, lembaga pertanian serta
beberapa perusahaan yang terkait.
c. Kehutanan
Penggunaan mesin-mesin canggih, baik dalam penebangan,
pengangkutan, pengerajinan, maupun dalam pemotongan dan pengolahan
lebih lanjut. Usaha komersialisasi kayu terutama kayu hutan dilaksanakan
dengan sangat hati-hati dan selalu diimbangi dengan usaha penanaman
kembali hutan yang telah ditebang. Penebangan kayu hutan di negara-negara
maju dilakukan secara musiman, misalnya yang dilakukan di Inggris,
Canadfa, Rusia, Scandinavia dan Finlandia. Jika kekurangan bahan kayu
hasil hutan maka dilakukan pengimporan kayu dari dari daerah tropis.
Masyarakat di negara-negara maju mempunyai tingkat kesadaran yang
cukup tinggi akan arti pentingnya hutan bagi kelansungan hidup manusia.
d. Pertambangan
Pertambangan di negara-negara maju mengalami kemajuan yang
pesat pada saat Inggris dan negara-negara Eropa Barat mengalami revolusi
industri. Pertambangan di negara maju diolah menggunakan teknologi di
dalam negri, bahkan untuk jenis pertambangan tertentu seperti batubara dan

122
biji besi diolah di tempat-tempat tertentu yang dekat dengan daerah
pertambangan.

e. Perindustrian
Negara maju yang pertama kali dikenal sektor industrinya adalah
Inggris. Hal ini karena di Inggris revolusi industri dengan ditemukannya
mesin uap yang dapat menghemat biaya dan peningkatan produksi
industrinya sebesar 400% selama paruh pertama abad ke-19.
Di negara-negara maju jumlah penduduk yang terlibat kedalam
perindustrian jauh lebih besar bila dibandingkan dengan yang
bermatapencaharian bertani. Contoh di Jepang jumlah penduduk yang
bekerja disektor pertanian hanya 13%, sisanya bekerja di sektor industri dan
jasa. Demikian juga Australia, dimana penduduk yang bekerja di sektor
pertanian hanya 10 %, 30% di sektor industri dan 60% di sektor jasa.

f. Perniagaan
Kegiatan perekonomian di sektor ini merupakan kegiatan sektor
tersier, yakni kegiatan-kegiatan yang secara tidak langsung menghasilkan
dan meningkatkan nilai barang, seperti kegiatan perbangkan, bursa uang,
asuransi, transportasi, akomodasi, perdagangan dan jasa tlekomunikasi.
Kegiatan perniagaan pada umumnya dapat dikelompokan menjadi 2
(dua), yakni :
1) Para pedagang, yakni yang menjadi perantara antara produsen –
konsumen, seperti pedagang, ahli perbangkan, para akuntan, konsultan
dan para perantara/ calo (broker).
2) Para pengangkut, yakni meliputi para pengatur ekspedisi barang,
pengangkutan orang dari suatu tempat ke tempat lain. Termasuk sopir,
masinis, pilot, pelaut-niaga, dan mereka yang melayani jasa
komunikasi.

123
Pada sektor ini di negara-negara maju mengalami perkembangan yang
sangat pesat karena didukung oleh telekomunikasi dan sistem informasi
yang suadah sangat mapan/ maju di negara-negara tersebut.

124
Curriculum Development Program
(IDB-UNP) 2015
HAND OUT
Mata Kuliah/Bahan Kajian : Geografi Sosial
Bobot/Kode : 2 sks/FIS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Dosen/Sandi : Nofrion, S. Pd., M. Pd / 4335
Pertemuan Ke : 14

CAPAIAN PEMBELAJARAN/LEARNING OUTCOME


Menganalisis kondisi terkini bumi akibat tindakan manusia melalui Film Home

Soft Skills : Jujur, Tanggung Jawab, Kemampuan berkomunikasi, Daya Juang, Kerja
Sama, Mampu bekerja dalam Tekanan dan Target

MATERI

A. Dampak Aktivitas Manusia Terhadap Bumi/Lingkungan

1. Pengertian manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan dan mati dan seterusnya. Serta terkait serta
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal
balik itu positif maupun negative.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran
tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang
akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling
berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.

125
2. Pengertian lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari
penghidupannya,dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana
terkait secara timbal balikdengan keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih
kompleks dan rill.

3. Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya


Manusia dapat mempengaruhi lingkungan karena manusia makhluk
dominan dimuka bumi ini sehingga seluruh kegiatan manusia akan
mengakibatkan perubahan lingkungan disekitarnya. Manusia sedikit demi
sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya. perubahan
alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota,di bandingkan
dengan di hutan rimba di mana penduduknya masih sedikit dan primitif.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara


positif ataupun negative.berpengaruh bagi manusia karena manusia
mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut,dan berpengaruh tidak baik
karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk
menyokong kehidupannya.

a. Dampak Positif dan Negatif


1) Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara
positif ataupun negative. Berpengaruh bagi manusia karena manusia
mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut,dan berpengaruh tidak
baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan
hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

126
2) Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan
lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan
hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya .
3) Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem
habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau
kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan
berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.
4) Lingkungan tidak akan mengeluarkan effect sebelum manusia
mendahuluinya. Lingkungan akan mengeluarkan produk samping
terhadap perlakuan manusia. Produk samping yang tersebut tergantung
perlakuan manusia itu sendiri. Jika produk itu baik maka hasil yang
diperoleh juga baik, missal : penanaman hutan kembali atau reboisasi di
kota – kota besar. Dari hal – hal positif itu akan menghasilkan dampak
yang positif juga, missal : dampak positif dari reboisasi adalah tertata
hutan kota kembali, mengurangi dampak polusi kota karena polusi
industry dan kendaraa bermotor, sebagai penyerap energy solar atau
pelindung sinar ultrafiolet. Sebaliknya jika terjadi effect negaatif maka
hal – hal yang dilakukan manusia terhadap lingkungan juga negative,
missal : pengundulan Hutan, pembakaran hutan untuk lading atau lahan
baru, pembebasan lahan untuk pemukiman. Dari hal – hal tersebut akan
menghasilkan banjir, tanah longsor dan sebagainya.

B. KONDISI EKOSISTEM DUNIA AKIBAT AKTIVITAS MANUSIA


Dari keseluruhan wilayah di bumi ini hanya sekitar 26% yang bisa ditempati oleh
manusia dan dari jumlah tersebut hanya sebagiannya saja yang layak dan aman untuk
ditempati/oikumene. Biosfer terdiri dari tiga bagian yang saling terkait:
1. Troposfer, lapisan terendah dari atmosfer bumi, memperluas sekitar 9,5-
11,25 kilometer (6-7 mil) di atas tanah.

127
2. Hidrosfer, termasuk permukaan dan bawah permukaan air di lautan,
sungai, danau, gletser, atau air tanah - jauh dari itu terkunci dalam es atau
bumi dan tidak segera tersedia untuk digunakan.
3. Litosfer, yang berisi tanah yang mendukung kehidupan tanaman, mineral
yang tanaman dan hewan perlu ada, dan bahan bakar fosil dan bijih
bahwa manusia mengeksploitasi.

Biosfer adalah sistem rumit saling bertautan, yang berisi semua yang diperlukan
untuk hidup, semua yang tersedia untuk hal-hal untuk menggunakan hidup, dan,
mungkin, semua yang pernah akan tersedia. Bahan dari biosfer harus, dan, terus didaur
ulang dan diperbaharui di alam. Tanaman memurnikan udara, udara membantu
memurnikan air, dan air dan mineral yang digunakan oleh tanaman dan hewan dan
dikembalikan untuk digunakan kembali.
Biosfer, oleh karena itu, terdiri dari dua komponen saling terkait: (1) di luar
sumber energi tak hidup - matahari - yang diperlukan bahan kimia dan, (2) dunia hidup
tanaman dan hewan. Pada gilirannya, biosfer dapat membagi menjadi ekosistem tertentu,
mandiri unit yang terdiri dari semua organisme (tanaman dan hewan) dan fitur fisik
(udara, air, tanah dan bahan kimia) yang ada bersama-sama di daerah tertentu. Prinsip
yang paling penting tentang semua ekosistem adalah bahwa semuanya saling
berhubungan. Setiap intrusi atau gangguan pasti menghasilkan efek Cascading tempat
lain dalam sistem. Setiap organisme menempati niche tertentu, atau tempat, dalam suatu
ekosistem. Dalam sistem pertukaran energi, setiap organisme memainkan peran yang
pasti; organisme individu bertahan karena organisme lain yang juga hidup di
lingkungan. Masalahnya tidak terletak pada mengakui ceruk tetapi dalam mengantisipasi
rantai sebab-akibat dan penyesuaian kembali dari sistem sebagai akibat dari
mengganggu penghuni niche tertentu.
Hidup tergantung pada energi dan nutrisi mengalir melalui sebuah ekosistem.
Transfer energi dan bahan dari satu organisme ke organisme lain adalah salah satu link
dalam rantai makanan, urutan organisme seperti tanaman hijau, herbivora, dan

128
karnivora, di mana energi dan bahan bergerak dalam suatu ekosistem. Sebagian besar
rantai makanan memiliki tiga atau empat link, meskipun beberapa hanya memiliki dua -
misalnya, ketika manusia makan nasi. Karena ekosistem di alam adalah dalam siklus
terus menerus dari operasi terpadu, tidak ada awal atau akhir untuk rantai makanan. Ada,
hanya, tahap pemindahan nutrisi di mana setiap tingkat yang lebih rendah di bagian
pengalihan rantai makanan dari energi yang terkandung kepada konsumen-tingkat yang
lebih tinggi.
Dekomposer sangat penting dalam menjaga rantai makanan dan siklus hidup.
Mereka menyebabkan disintegrasi bahan organik - bangkai hewan dan kotoran, vegetasi
mati, limbah kertas, dan sebagainya. Dalam proses dekomposisi, sifat kimia bahan
berubah, dan nutrisi yang terkandung di dalamnya menjadi tersedia untuk digunakan
kembali oleh tanaman atau hewan. Nutrisi, mineral dan elemen lain yang organisme
kebutuhan untuk pertumbuhan, tidak pernah hancur; mereka terus bergerak dari hidup
untuk hal-hal yang tak hidup dan kembali lagi. Tubuh kita mengandung nutrisi yang
pernah menjadi bagian dari organisme lain, mungkin kelinci, elang, atau pohon ek.
Perubahan ekosistem terus apakah orang yang hadir atau tidak, tetapi manusia
telah mempengaruhi mereka lebih dari memiliki spesies lain. Dampak manusia terhadap
ekosistem kecil pada awalnya, dengan ukuran populasi rendah, konsumsi energi, dan
levels.it teknologi telah meningkat begitu pesat dan pervasively untuk menyajikan kita
dengan krisis ekologi diakui secara luas dan beragam. Persamaan IPAT adalah cara
membantu untuk meringkas faktor yang berbeda mempengaruhi tingkat dampak
manusia terhadap lingkungan. Rumus ditulis sebagai I = PAT, di mana saya (dampak
lingkungan) sama dengan P (penduduk) dikalikan dengan A (kemakmuran atau standar
hidup) dikalikan dengan T (faktor teknologi)
IPAT persamaan menunjukkan bahwa pertumbuhan populasi dan kenaikan
standar hidup baik berkontribusi ketegangan yang lebih besar terhadap lingkungan.
Teknologi, bagaimanapun, dapat menambah atau mengurangi dampak. Misalnya dengan
meningkatnya hidup standardsof sering datang preferensi untuk lingkungan yang lebih
bersih; dengan demikian, kontrol populasi dapat ditambahkan untuk mengurangi

129
dampak lingkungan. Sebagai kesadaran pencemaran lingkungan memiliki peningkatan
mengembangkan negara, ada juga kecenderungan dari polusi industri shift dan
pembuangan limbah ke daerah yang lebih miskin. Orang di daerah miskin sering
memiliki sedikit kontrol dalam lingkungan di mana mereka tinggal dan bekerja,
sehingga mungkin tidak proporsional mengekspos ke konsekuensi negatif dari efek
manusia terhadap lingkungan. Gerakan keadilan lingkungan telah muncul untuk
menuntut dan bersih, lingkungan yang sehat untuk semua orang. Beberapa efek dari
manusia pada lingkungan alam adalah topik sisa bab ini.

1. DAMPAK TERHADAP AIR.


Pasokan dunia air adalah konstan, dan sebagian besar ditemukan di lautan, di
mana tidak tersedia untuk konsumsi manusia langsung. Sistem dengan yang terus
bersirkulasi melalui biosfer disebut siklus hidrologi. Dalam siklus, bentuk perubahan air
dan dimurnikan atau disuling melalui penguapan dan kondensasi sehingga tersedia
dengan sifat yang sesuai dengan ekosistem bumi. Penguapan, transpirasi (emisi uap air
dari makhluk hidup), dan curah hujan adalah mekanisme yang air didistribusikan. Collet
uap air di awan, mengembun, dan kemudian jatuh lagi ke bumi. Ada itu reevaporated
dan retranspired, hanya untuk jatuh lagi sebagai hujan. Ketergantungan masyarakat atas
air telah lama menyebabkan upaya untuk mengendalikan pasokan. Manipulasi seperti
telah mengubah kuantitas dan kualitas air di sungai dan sungai.
a. KETERSEDIAAN AIR
Secara global, air tawar yang melimpah. Hujan cukup dan salju turun di benua
setiap tahun untuk menutupi total luas lahan bumi dengan 83 cm (33 in) air. Hal ini
biasanya menghitung bahwa volume air tawar setiap tahunnya diperbaharui dengan
siklus hidrologi dapat memenuhi kebutuhan penduduk dunia 5 sampai 10 kali ukuran
yang sekarang.
Dalam banyak bagian dunia, namun, pasokan air tidak memadai dan berkurang.
Masalahnya bukan dengan jumlah global air tetapi dengan distribusi (jumlah rata-rata
curah hujan suatu daerah menerima) dan kehandalan (variabilitas curah hujan dari tahun

130
ke tahun). Kecukupan air daerah juga merupakan fungsi dari ukuran populasi
menggunakan air dan tuntutan itu menempatkan pada sumber daya. Laporan Institut
Manajemen Air Internasional itu, bagi dunia secara keseluruhan, pertanian menyumbang
sekitar 78% dari penggunaan air tawar. Industri menggunakan sekitar 18%, dan
keperluan rumah tangga dan kota (air untuk minum, mandi, menyiram rumput, dan
sebagainya) menyumbang sisanya. Sejak tahun 1950, luas areal tanah di bawah irigasi
telah tiga kali lipat, karena memiliki penarikan air tawar dari sungai, danau, akuifer, dan
sumber-sumber lainnya. (akuifer adalah zona pasir jenuh air dan kerikil di bawah
permukaan bumi, air mengandung disebut air tanah, berbeda dengan permukaan air,
sebuah sungai dan danau)
Kelangkaan adalah kata yang semakin digunakan untuk menggambarkan
pasokan air di beberapa bagian kedua dunia maju dan berkembang. Lebih dari 2 miliar
orang ¬-- sepertiga dari populasi dunia - tinggal di daerah menghadapi kelangkaan air.
Air tidak mencukupi untuk irigasi berkala membahayakan tanaman dan mengancam
kelaparan; sungai permanen telah menjadi arus intermiten; danau menyusut; dan dari
seluruh dunia datang laporan dari jatuh cepat meja perairan dan sumur yang telah pergi
kering. Menurut Bank Dunia, kekurangan air kronis yang mengancam untuk membatasi
produksi pangan, pembangunan ekonomi, sanitasi, dan perlindungan lingkungan sudah
mewabah 80 negara. Sepuluh negara di Afrika Utara dan Timur Tengah benar-benar
menjalankan defisit air; mereka mengkonsumsi lebih dari pasokan terbarukan, biasanya
dengan memompa air tanah lebih cepat daripada diisi kembali oleh curah hujan.
Data nasional dapat menutupi masalah kelangkaan air di tingkat lokal. Sejumlah
negara memiliki wilayah tanaman penghasil utama di mana air tanah lebih memompa
deplesi akuifer telah menyebabkan kekurangan air yang serius dan persediaan terbatas.
1) Di Cina Utara misalnya, lahan pertanian irigasi dan pertumbuhan perkotaan dan
industri begitu menipis persediaan air yang untuk sebagian besar tahun Huang He
(Sungai Kuning) berjalan kering di mencapai yang lebih rendah sebelum tiba di
Laut Kuning. Lebih dari 100 kota-kota besar China. Sebagian besar dari mereka

131
di utara, telah memiliki kekurangan air yang serius. Di banyak Cina utara, tabel
air menjatuhkan rata-rata 1 meter ke (3-6 ft) setiap tahun.
2) Di India, dunia kedua negara terpadat, tingkat keseluruhan penarikan tanah
adalah dua kali laju resapan. Di beberapa negara bagian utara, termasuk Haryana
dan Punjab, wilayah pertanian di negara itu yang paling penting, penggunaan air
yang berlebihan menyebabkan tabel air jatuh dan sumur mengering
3) Danau Chad telah sangat berkurang dalam ukuran oleh kekeringan dan penarikan
air dari sungai pengumpan untuk mengairi pertanian. Setelah danau terbesar
kedua di Afrika, dengan luas permukaan 25.000 kilometer persegi (9.650 sq mi)
tahun 1965, Danau Chad tertutup hanya 1.500 kilometer persegi (580 sq mi)
tahun 2005
4) Danau Chapala, tubuh terbesar dari air tawar di Meksiko, telah kehilangan sekitar
80% dari air intake sejak pertengahan 1970-an. danau ini diberi makan terutama
oleh Rio Lerma, tapi hampir semua aliran sungai kini dialihkan untuk irigasi dan
industri. Mexico City dan sekitarnya ekstrak air dari akuifer mereka lebih dari
dua kali lebih cepat alam dapat mengisi air. Sebagai hasil dari menghilangkan
begitu banyak air tanah, kota tenggelam 9 meter (30 kaki) selama abad ke-20.
5) Di Amerika Serikat, juga, persediaan air tanah sedang habis lebih cepat dari yang
mereka dapat diperpanjang di bagian Arizona, New Mexico, California, dan
Nevada. Permintaan pada satu-satunya sumber yang signifikan dari air
permukaan di United State barat daya, Sungai Colorado, begitu besar sehingga
sungai sering mencapai laut (di Teluk California) sebagai sedikit lebih dari
tetesan asin. Aqueduct dan irigasi kanal menyedot air untuk digunakan dalam
tujuh barat dan utara Meksiko. Sejumlah kota barat, termasuk Denver dan Santa
Fe, telah memberlakukan wajib pembatasan penggunaan air.

Terbesar cadangan negara bawah tanah air, Ogallala akuifer, yang memasok
sekitar 25% dari semua US mengairi lahan sedang habis tiga kali lebih cepat dari itu
sedang diisi ulang. Membentang dari South Dakota ke Texas, akuifer mendukung

132
hampir setengah dari industri ternak di negara itu, seperempat dari tanaman kapas, dan
banyak jagung dan gandum. Lebih dari 150.000 sumur sekarang menusuk akuifer,
memompa air untuk irigasi, industri, dan keperluan rumah tangga.
Perkiraan PBB dari tahun 2015 hampir 3 miliar orang, dari 40% dari populasi
dunia diproyeksikan, akan hidup di negara-negara air menekankan mana sulit atau tidak
mungkin untuk mendapatkan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Kekurangan dalam hal ini sangat diperlukan pengembang pit sumber daya terhadap
lingkungan, dan pengguna-pertanian, industri, dan kota-terhadap satu sama lain.
Ketegangan diperburuk di daerah di mana dua atau lebih negara berbagi sistem sungai.
263 sungai lintas batas dunia meningkatkan risiko konflik atas akses ke air bersih.
Meksiko, misalnya, di marah oleh penipisan US Sungai Colorado sebelum mencapai
perbatasan internasional dan dengan membangun bendungan dan irigasi sawah, Turki
dan Suriah telah mengambil banyak air yang tersedia di Suriah hilir dan Irak. Pengalihan
India dari sebagian besar dari Sungai Gangga telah meninggalkan Bangladesh dengan
kekurangan air.
Karena lautan mengandung pasokan tidak pernah berakhir air, beberapa telah
melihat ke desalinasi (membersihkan air laut kandungan garam dan mineral) untuk
menyediakan solusi teknologi untuk kekurangan air. Selama proses ini tidak efisien
secara ekonomi, namun, tidak mungkin untuk memasok lebih dari sebagian kecil dari
kebutuhan manusia. Jika di masa depan biaya jatuh cukup jauh, desalinisasi bisa
membantu meningkatkan pasokan air domestik; diragukan bahwa itu pernah bisa
menjadi cukup murah untuk menyediakan air untuk pertanian.

133
2. SUMBER LAIN DARI PENCEMARAN AIR

Seperti disebutkan sebelumnya, pertanian hanya salah satu kegiatan manusia


yang berkontribusi terhadap polusi air. Sumber lain adalah industri, pertambangan,
kota, dan tempat tinggal.
a. INDUSTRI
Di negara maju, industri mungkin memberikan kontribusi banyak untuk
kontaminasi pasokan air seperti halnya pertanian. Banyak industri debit limbah organik
dan anorganik ke badan air. Ini mungkin asam, mineral yang sangat beracun, seperti
merkuri dan arsen, atau, dalam kasus kilang minyak bumi, bahan kimia organik beracun.
Industri tenaga nuklir telah menyebabkan beberapa polusi air ketika radioaktif telah
merembes dari tangki di mana limbah telah dikuburkan, baik di laut atau bawah tanah.

Polusi tersebut dapat memiliki berbagai efek. Organisme tidak disesuaikan


dengan hidup di air yang terkontaminasi bisa mati; air mungkin menjadi tidak cocok
untuk penggunaan domestik atau irigasi; atau limbah dapat masuk kembali rantai
makanan, dengan efek merusak pada manusia. Salah satu kasus pencemaran paling
terkenal, yang memusatkan perhatian internasional dari bahaya polusi industri, terjadi di
desa Minamata di Jepang barat daya. Dari tahun 1932 sampai tahun 1968, sebuah pabrik
kimia yang digunakan merkuri dalam proses manufaktur pembuangan limbah merkuri
ton ke Teluk Minamata, di mana ia menetap ke dalam lumpur. Ikan dan kerang yang
diberi organisme di lumpur diserap merkuri dan terkonsentrasi itu; ikan pada gilirannya
dimakan oleh manusia. Lebih dari 700 orang tewas, dan sedikitnya 9.000 lainnya
mengalami deformitas atau kecacatan permanen lainnya.

Polusi merkuri berasal bukan hanya dari industri air limbah, tetapi juga dari
tanaman batubara listrik, insinerator limbah, dan pabrik kimia yang memompa merkuri
ke udara. Sebagian besar kembali merkuri ke Bumi, mencemari danau dan sungai, di
mana terakumulasi pada ikan dan kerang. Kanada, Cina, dan Brasil adalah salah satu

134
negara dengan wilayah pencemaran merkuri yang signifikan. Di Amerika Serikat, EPA
melaporkan bahwa hampir semua dari danau dan sungai di negara itu terkontaminasi
dengan merkuri, dan 45 negara telah mengeluarkan nasihat tentang makan ikan.

Di antara polutan yang telah dibuang ke pasokan air di Amerika Serikat


biphenyls yang biphenyls (PCB), keluarga bahan kimia terkait menggunakan pelumas
dalam pipa dan di berbagai perangkat listrik, cat, dan plastik. Selama proses pembuatan,
perusahaan dibuang PCB ke sungai, dari mana mereka masuk ke dalam rantai makanan.
Beberapa negara telah melarang penangkapan ikan komersial di danau dan sungai di
mana ikan memiliki tingkat yang lebih tinggi dari PCB dari yang dianggap aman.
Meskipun tidak semua efek dari PCB pada kesehatan manusia dikenal, mereka telah
dikaitkan dengan cacat lahir, merusak sistem kekebalan tubuh, penyakit hati, dan kanker.
Pada tahun 1977, Badan Perlindungan Lingkungan melarang pembuangan langsung dari
PCB ke perairan AS, tetapi karena mereka tidak membusuk mudah, kuantitas besar dari
bahan kimia tetap badan air.

Baru-baru ini, percholateand vinil klorida telah terlibat kontaminasi akuifer dan
sumur. Percholate adalah komponen utama dari bahan bakar roket; vinil klorida yang
digunakan untuk membuat pipa plastik, furnitur dan kain pelapis. Minum, mandi di, atau
memasak dengan air yang tercemar dapat menyebabkan kanker hati, kerusakan saraf,
masalah peredaran darah, dan lesi kulit.

Industri minyak bumi adalah kontributor yang signifikan untuk polusi kimia dari
air. Lautan dan inlet yang menjadi semakin terkontaminasi oleh minyak. Meskipun
minyak besar tumpahan seperti itu dari kapal tanker Exxon Valdez pada tahun 1989-
yang tumpah sekitar 42.000 ton minyak mentah ke Alaska Prince William Sound,
mencemari sekitar 20.000 kilometer (12.400 mil) dari perhatian garis pantai-perintah
umum murni, tumpahan kecil secara rutin membuang jutaan galon minyak ke perairan

135
Amerika setiap tahun. Lebih dari setengah minyak biasanya berasal dari kapal
tanker minyak dan kapal tongkang, biasanya karena pecah dalam kecelakaan. Banyak
dari sisanya berasal dari kilang, pembuangan tangki pembilasan dan air ballast-basah
minyak dari tanker memegang, dan rembesan dari platform pengeboran lepas pantai.
Teluk Meksiko, tempat pengeboran lepas pantai yang luas, merupakan salah satu badan
utama tercemar paling serius dari air di dunia.

Curah hujan asam (biasanya disebut hujan asam), oleh-produk dari emisi dari
pabrik, pembangkit listrik, dan mobil, telah mempengaruhi kualitas air dan ekologi
ribuan danau dan sungai di dunia. Karena curah hujan yang disebabkan oleh polutan di
udara, itu dibahas kemudian dalam bab ini (lihat bagian "Hujan Asam" hal. 406).

Proses banyak industrials, serta produksi tenaga listrik, membutuhkan


penggunaan air sebagai pendingin. Polusi termal terjadi ketika air yang telah
dipanaskan dikembalikan ke lingkungan dan memiliki efek buruk pada tanaman dan
hewan di badan air. Jika air limbah pemanas secara signifikan lebih hangat daripada air
di mana mereka habis, mereka dapat mengganggu pertumbuhan, reproduksi, dan
migrasi populasi ikan. Banyak tanaman dan ikan tidak dapat bertahan hidup perubahan
bahkan beberapa derajat suhu air. Mereka baik mati atau bermigrasi. Spesies
thatdepend pada mereka untuk makanan juga harus baik mati atau bermigrasi. Dengan
demikian, rantai makanan telah terganggu. Selain itu, semakin tinggi suhu air, semakin
sedikit oksigen yang dikandungnya, yang berarti bahwa tanaman orde kedua hanya
lebih rendah dan hewan dapat bertahan hidup.

b. PERTAMBANGAN
Pertambangan permukaan untuk batubara, tembaga, emas, uranium, dan zat
lainnya memberikan kontribusi kontaminasi pasokan air melalui limbah yang
dihasilkannya. Air hujan bereaksi dengan limbah, dan mineral terlarut merembes ke
badan air terdekat. Perubahan kimia yang tepat dihasilkan tergantung om komposisi

136
tumpukan batubara atau bijih terak dan reaksi dari mineral dengan sedimen atau air
sungai.

Tumpukan-leach tambang emas, misalnya, melibatkan menuangkan sejumlah


besar sianida ke tumpukan bijih kelas rendah untuk mengekstrak emas. Perusahaan
tambang besar berlatih teknik yang relatif baru ini di banyak negara, di antaranya
Amerika Serikat, Peru, Rumania, Tanzania, dan Indonesia. Perusahaan-perusahaan
membuang sejumlah besar sianida-laced limbah ke sungai setempat, mencemari air.
Selain mengubah kualitas air, kontaminan memiliki efek sekunder dari tanah, vegetasi,
dan hewan. Setiap tahun, misalnya, ribuan hewan dan burung migran mati di negara-
negara seperti barat sebagai Arizona, Nevada, dan California setelah minum air sianida-
tercemar yang telah menetap ke kolam dan danau di tambang emas.

Sebuah kontaminasi sama pasokan air yang terjadi di Sungai Amazon dan anak-
anak sungainya, tetapi dengan merkuri daripada sianida. Karena merkuri menempel
emas, diperkirakan penambang skala kecil setengah juta (disebut garimpeiros) di Brazil,
Venezuela, dan negara-negara tetangga menggunakan cairan beracun untuk
memisahkan emas dari tanah dan batu. Mereka pormercury atas bijih hancur mereka
telah dikeruk dari dasar sungai, tekan keluar merkuri dengan tangan mereka, kemudian
membakar campuran menguap sisa logam berat. Pertambangan emas diperkirakan
untuk mengirim sekitar 100 ton merkuri ke Amazon setiap tahun, meracuni air dan ikan
di dalamnya, dan lain 100 ton ke atmosfer. Karena bisa membutuhkan waktu puluhan
tahun untuk konsentrasi untuk mencapai tingkat beracun, pencemaran merkuri dari
aliran seperti bom waktu tertunda-tindakan, dan dengan demikian efek penuh
keracunan merkuri di Cekungan Amazon mungkin tidak diketahui selama bertahun-
tahun. Apa yang diketahui, bagaimanapun, adalah bahwa melalui penyerapan atau
inhalasi persentase yang tinggi dari penambang memiliki tingkat yang sangat tinggi
merkuri dalam tubuh mereka dan bahwa mereka dan lainnya yang terkena merkuri
dengan makan ikan.

137
c. KOTA DAN PERUMAHAN
Sejumlah polutan berasal dari kegiatan yang berhubungan dengan urbanisasi.
Penggunaan deterjen telah meningkatkan kadar fosfor dari sungai, dan garam
(digunakan untuk jalan deicing) meningkatkan konten klorida jika limpasan. Limpasan
air untuk daerah perkotaan mengandung kontaminan dari sampah, kotoran hewan,
sampah, tetesan kendaraan, dan sejenisnya. Karena sumber pencemaran sangat
bervariasi, pasokan air di area tunggal sering dipengaruhi oleh beragam kontaminan.
Keragaman ini mempersulit masalah pengendalian kualitas air.
Terkontaminasi sumur air minum telah ditemukan di banyak lokasi di seluruh
Amerika Serikat. Kimia telah mencapai air tanah oleh merembes akuifer dari tempat
pembuangan sampah, bocor bawah tanah, bensin dan penyimpanan bahan bakar minyak
tangki, tangki septik, dan bidang disemprot dengan pestisida dan herbisida. Polusi dari
akuifer sangat merepotkan karena, tidak seperti air permukaan, air tanah memiliki
kapasitas rendah untuk memurnikan dirinya sendiri; dapat tetap terkontaminasi selama
berabad-abad.
Limbah juga bisa menjadi polutan air besar, tergantung pada seberapa baik
diperlakukan sebelum dibuang. Ini bukan hanya dan kepedulian lingkungan; secara
langsung mempengaruhi kesehatan manusia. Kotoran manusia mentah, tidak diobati
mengandung virus yang bertanggung jawab untuk disentri, polio, hepatitis, meningitis
tulang belakang, dan penyakit lainnya.
Meskipun pengolahan air limbah kota meningkat di sebagian besar negara maju,
lebih dari 90% dari limbah di negara berkembang dibuang langsung ke saluran air tanpa
pengobatan apapun.
1) Sebuah survei dari 200 sungai besar Rusia menunjukkan bahwa 80% dari
mereka yang tercemar oleh limbah mentah dan memiliki tingkat tinggi yang
berbahaya bakteri dan agen virus.
2) Kota Mexico memperlakukan kurang dari 10% dari air limbah yang,
mengirim limbah ke dalam sungai yang mengairi lahan pertanian.

138
3) Sepenuhnya 70% dari total air permukaan di India tercemar, sebagian besar
karena hanya anout 200 dari lebih dari 3000 yang memiliki kota penuh
limbah-pengumpulan dan pengolahan fasilitas parsial. Di New Delhi saja,
sekitar 7 juta penduduk tidak terhubung ke sistem pembuangan limbah
publik.

Setelah disebut sebagai saluran pembuangan dari Eropa, Sungai Rhine sekarang
jauh lebih bersih daripada di 10970s dan 1980 karena Komisi internasional untuk
perlindungan Rhine. Negara-negara di sepanjang sungai telah bekerja sama untuk
memotong jumlah polutan seperti nitrogen, fosfor, memimpin, dan amonium memasuki
sungai, dan, akhirnya, Laut Utara. Mereka juga telah menghabiskan miliaran dolar pada
instalasi pengolahan air limbah. Salmon Atlantik telah kembali ke sungai setelah
setengah abad ketika itu terlalu beracun untuk kemudian bertahan, dan populasi ikan
lainnya telah meningkat secara signifikan.
Mediterania Sea juga pada cara untuk pemulihan bertahap. Pada tahun 1976,
ketika 18 abad yang berbatasan laut menandatangani Konvensi untuk perlindungan dari
Laut Mediterania terhadap polusi, semua kota-kota pesisir dibuang limbah yang tidak
diobati mereka ke laut; tanker memuntahkan limbah berminyak ke dalamnya; dan ton
pada ton fosfor, deterjen, timah, dan zat lain yang terkontaminasi air. Sekarang banyak
kota telah dibangun atau sedang membangun pabrik pengolahan air limbah, kapal
dilarang sembarangan dumping, dan pemerintah nasional mulai menegakkan
pengendalian pencemaran dari sumber daratan.
Karena mereka begitu menyebar, sumber Nonpoint polusi air, seperti limpasan
pertanian dan perkotaan, lebih sulit untuk memantau dan kontrol daripada yang dari
sumber titik. Sekali lagi, taktik yang paling berguna adalah untuk mengurangi jumlah
dan jumlah dan polutan sebelum mereka mencapai air. Petani dan pemilik rumah dapat
didorong untuk menerapkan pupuk kurang, pestisida, dan air irigasi untuk lahan
pertanian dan rumput. Kota dapat memisahkan saluran pembuangan badai dan garis
limbah kota untuk menghindari meluap selama badai. Peraturan dapat dikembangkan

139
untuk mengurangi limpasan kimia dari pertambangan dan kehutanan. Meskipun proyek
pengendalian pencemaran mahal, biaya jangka panjang dari polusi bahkan lebih tinggi.
Di Amerika Serikat, pemerintah federal pada tahun 1972 memimpin dalam
mengatur pencemaran air dengan diberlakukannya Undang-Undang Air Bersih.
Tujuannya adalah "untuk mengembalikan dan mempertahankan kimia, fisik, dan
integritas biologis air bangsa." Kongres didirikan kontrol nasional yang seragam untuk
setiap kategori industri mencemari utama dan diarahkan pemerintah untuk membayar
sebagian dari biaya tanaman pengolahan air limbah baru . Sejak tahun 1972 tanaman
tersebut telah dibangun untuk melayani lebih dari 80 juta orang Amerika, dan industri
telah menghabiskan miliaran dolar untuk mematuhi Undang-Undang Air Bersih dengan
mengurangi pembuangan sampah organik.
Keuntungan telah mengesankan. Banyak sungai dan danau yang ekologis sekarat
deador sekarang berkembang. Setelah pembuangan tanah dari semua jenis limbah
manusia dan industri, Hudson, Potomac, Cuyahoga, dan Trinity adalah salah satu sungai
yang bersih, lebih mengundang, dan lebih produktif daripada sebelumnya, dan mereka
sekarang mendukung memancing, berenang, dan berperahu rekreasi. Demikian pula,
Seattle Lake Washington dan The Great Lake lebih sehat daripada mereka berada di
tahun 1980-an. Upaya yang dilakukan untuk membersihkan air Chesapeake Bay, muara
terbesar di negara itu, dan untuk membatalkan banyak kerusakan yang telah ditimbulkan
pada everglades Florida dengan meningkatkan kualitas air Sungai Kissimmee dan Danau
Okeechobee.

2.DAMPAK TERHADAP UDARA DAN IKLIM


Troposfer, lapisan tipis udara tepat di atas permukaan bumi, berisi semua udara
yang kita hirup setiap hari ribuan ton polutan yang dibuang ke udara oleh mobil dan
insinerator, pabrik dan pesawat udara. Air tercemar ketika mengandung konsentrasi
cukup zat memiliki efek yang merugikan pada makhluk hidup.

140
a. POLUTAN UDARA
Sesungguhnya udara bersih telah mungkin tidak pernah ada. Sama seperti ada
sumber alami pencemaran air, demikian juga ada zat yang mencemari bantuan tanpa
manusia. Abu dari letusan gunung berapi, gas rawa, asap dari kebakaran hutan dan
windblowndust adalah sumber alami dari polusi udara. Biasanya polutan ini adalah
volume rendah dan secara luas tersebar di seluruh atmosfer pada kesempatan, letusan
gunung berapi besar dapat menghasilkan begitu banyak debu bahwa atmosfer sementara
diubah pada umumnya Namun, sumber-sumber alami dari polusi udara tidak memiliki
signifikan, panjang efek jangka di udara yang seperti air mampu membersihkan sendiri.

Jauh lebih penting daripada yang terjadi secara alami polutan adalah zat yang
orang debit ke udara. Polutan ini mengakibatkan terutama dari pembakaran bahan bakar
fosil (batubara, gas dan minyak) dan bahan lainnya. Bahan bakar fosil dibakar di
pembangkit listrik yang menghasilkan listrik, pada beberapa industri, di tungku rumah,
dan di mobil, truk, bus, dan pesawat udara. Ilmuwan memperkirakan bahwa sekitar tiga
perempat dari semua polutan udara berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Polutan
yang tersisa sebagian besar dihasilkan dari proses industri selain pembakaran bahan
bakar, pembakaran padat.

b. HUJAN ASAM
Meskipun curah hujan asam adalah deskripsi yang lebih tepat, hujan asam
adalah istilah umum yang digunakan untuk polutan, oksida terutama sulfur dan
nitrogen, yang dibuat oleh pembakaran bahan bakar fosil dan perubahan yang secara
kimia seperti yang diangkut melalui atmosfer dan jatuh kembali ke bumi sebagai asam
hujan, salju, kabut, atau debu. Sumber utama polutan ini kendaraan, industri,
pembangkit listrik dan fasilitas bijih peleburan. Ketika sulfur dioksida bereaksi dengan
uap air di atmosfer, menjadi asam sulfat, yang sangat korosif. Sulfur dioksida
menyumbang sekitar dua pertiga berasal dari nitrogen oksida, yang diubah menjadi
asam nitrat di atmosfer.

141
Setelah polutan yang di udara, angin dapat membawa mereka ratusan kilometer,
deposito mereka jauh dari sumber mereka. Di Amerika Utara, sebagian besar angin
yang berlaku adalah barat-kebohongan, yang berarti bahwa banyak dari hujan asam
yang jatuh di pesisir timur dan timur Kanada berasal 10 negara bagian di pusat dan atas
Midwest (Gambar 12.11). Demikian pula, polusi udara dari Inggris, Perancis, dan
Jerman menyebabkan masalah pengasaman di Skandinavia.
Hujan asam memiliki tiga jenis efek: terestrial, air, dan bahan. Asam mengubah
faktor pH (ukuran keasaman / kebasaan pada skala 1 sampai 14) dari kedua tanah dan
air, berangkat rantai reaksi kimia dan biologis (Gambar 12.12). Hal ini penting untuk
dicatat bahwa skala pH adalah logaritmik, yang berarti setiap langkah pada skala
mewakili faktor 10. Dengan demikian, 4.0 adalah 10 kali lebih asam dari 5,0, dan itu
adalah 100 kali lebih asam dari 6,0. PH rata-rata curah hujan normal adalah 5,6,
dikategorikan sebagai sedikit asam, tapi hujan asam dengan pH 1,5 (jauh lebih asam
daripada cuka atau jus lemon) telah dicatat.
Asam tanah deposisi bahaya dan vegetasi oleh acidifying tanah dan dengan
melapisi tanah dengan partikel aluminium dan logam berat beracun, seperti kadmium
dan timbal. Membunuh mikroorganisme dalam tanah yang memecah materi dan daur
ulang nutrisi organik melalui ekosistem. Kerusakan hutan yang signifikan telah terjadi di
Amerika Serikat bagian timur, utara dan Eropa Barat, Rusia, Cina.
Pembentukan presipitasi asam. Sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang
dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil diubah menjadi sulfat dan nitrat partikel;
ketika partikel bereaksi dengan uap air, mereka dari asam sulfat dan nitrat, yang
kemudian jatuh ke bumi. Digambar ulang dari Biosphere 2000, oleh Donald G. Kaufman
dan Cecilia M. Franz (NY: HarperCollins Tinggi penerbit, tahun 1993, Gambar 14.5, p
259..).
Efek air hujan asam yang bermacam-macam. Keasaman danau atau sungai tidak
perlu meningkatkan banyak sebelum mulai mengganggu tahap awal reproduksi ikan.
Juga, rantai makanan terganggu sebagai pengasaman membunuh tanaman serangga di
mana pakan ikan. Hujan asam telah dikaitkan dengan hilangnya ikan di ribuan danau

142
dan sungai di Amerika Serikat, Kanada, dan Skandinavia dan penurunan populasi
ikan di tempat lain. Di ambang menderita keasaman kronis tinggi tinggi-ketinggian
sungai, danau, dan kolam di Sierra Nevada, pegunungan Cascade, Rocky Mountains,
dan Adirondacks.
Efek bahan asam suasana yang jelas dalam kerusakan bangunan dan monumen.
Asam etches dan corrodes bahan bangunan banyak, termasuk marmer, batu kapur, baja,
dan perunggu (Gambar 12.12). Di seluruh dunia, puluhan ribu struktur secara perlahan
sedang dibubarkan oleh curah hujan asam.

C. ASAP FOTOKIMIA
Sementara sulfur oksida adalah penyebab utama hujan asam, oksida nitrogen yang
bertanggung jawab atas formasi kabut asap fotokimia. Jenis polusi udara dibuat ketika
oksida nitrogen bereaksi dengan oksigen hadir di uap air di udara untuk membentuk
nitrogen dioksida. Dengan adanya sinar matahari, nitrogen dioksida bereaksi dengan
hidrokarbon dari knalpot mobil, industri, dan sumber-sumber alam untuk membentuk
senyawa baru, seperti ozon. Komponen utama dari kabut asap fotokimia, ozon adalah
molekul yang terdiri dari tiga atom oksigen daripada dua oksigen normal. Hangat, cuaca
kering dan sirkulasi udara yang buruk mempromosikan pembentukan ozon. The panas
dan cuaca yang lebih cerah cuaca, semakin ozon dan asap dibuat. Secara umum, oleh
karena itu, lebih ozon dihasilkan selama bulan-bulan musim panas daripada selama sisa
tahun.
Karena sumber utama oksigen nitrogen dan hidrokarbon adalah kendaraan
bermotor dan industri, asap fotokimia cenderung menjadi masalah perkotaan. Tingkat
keparahan masalah di area tunggal tergantung pada iklim, bentang alam, dan lalu lintas.
Kabut asap terjadi di seluruh dunia, mempengaruhi kota-kota seperti Ankara, Turki;
New delhi, India; Kota Meksiko; dan Santiago, Chili. Menurut Bank Dunia, 16 kota di
Asia dengan kabut asap terburuk di Cina.
Sekitar 160 juta orang Amerika, atau lebih dari satu-setengah dari populasi AS,
tinggal di atau dekat daerah yang melanggar standar federal tanah-tingkat ozon yang

143
mulai berlaku Juni 2004. iklim hangat, cerah dan topografi di California sangat
kondusif untuk polusi ozon (Gambar 12.14). Lembah California yang dikelilingi oleh
pegunungan, yang membantu memegang polusi udara di cekungan. Ketika inversi suhu
terjadi, polutan secara efektif terperangkap, tidak dapat melarikan diri ke stratosfer. Dan
seperti rekan mereka di AS, lebih dari setengah dari semua orang Kanada tinggal di
daerah di mana polutan ozon dapat mencapai tingkat yang tidak dapat diterima.
Wilayah dari Windsor ke Quebec memiliki kualitas udara terburuk (Gambar 1.15).
Sekitar setengah dari ozon di kawasan itu dihasilkan secara lokal; setengah lainnya
berasal dari Ohio Valley dan daerah Cleveland dan Detroit.
Kerusakan asap fotokimia kesehatan manusia dan vegetasi. Paparan kronis asap
menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru, penuaan mereka sebelum waktunya,
dan diyakini meningkatkan kejadian penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis,
pneumonia, dan emphysema. Karena anak-anak memiliki bagian pernapasan yang lebih
kecil dan sistem kekebalan tubuh kurang berkembang daripada orang dewasa, mereka
sangat rentan terhadap kerusakan dari udara tercemar. Selain efeknya pada manusia,
ozon merugikan vegetasi. Paparan selama beberapa hari untuk konsentrasi ozon
serendah 0,1 bagian per pohon kerusakan jutaan, tanaman, dan tanaman. Meskipun
kabut asap berasal di pusat-pusat industri perkotaan, dapat mempengaruhi daerah
melawan arah angin dari mereka. Kerusakan yang terkait dengan kabut asap fotokimia
telah didokumentasikan di hutan melawan arah angin dari Tokyo dan Osaka di Jepang;
Beijing, Cina; Karachi, Pakistan; dan Los Angeles, California, antara tempat-tempat
lain.

D. DELEPTION LAPISAN OZON


Ozon, kimia yang sama yang merupakan polutan berbahaya di dekat tanah, sangat
penting stratosfer. ada, sekitar 10 hingga 24 kilometer (15 mil ke 6) di atas tanah, ozon
dari selimut pelindung yang disebut lapisan ozon, yang perisai semua bentuk kehidupan
di bumi dari overexposure ke ultraviolet mematikan (uv) radiasi dari matahari. bukti
pemasangan menunjukkan bahwa emisi dari berbagai bahan kimia yang merusak

144
lapisanozon. Yang paling penting adalah keluarga dari kimia sintetis yang
dikembangkan pada tahun 1931 dan dikenal sebagai chlorofluorocarbons (CFC), CFC
ditemukan dalam ratusan produk. Mereka digunakan sebagai pendingin untuk kulkas
dan pendingin udara; sebagai propelan aerosol semprot; sebagai komponen dalam
kemasan busa, isolasi rumah, dan pelapis; sebagai retardants api; dan sebagai agen
pembersih. Dalam bentuk cair, mereka digunakan untuk mensterilkan peralatan bedah
dan membersihkan chip komputer dan peralatan lainnya mikroelektronik. Juga terlibat
dalam penipisan lapisan ozon adalah metil bromida, pestisida yang digunakan untuk
mensterilkan tanah dan silo biji-bijian dan untuk fumigasi pengiriman barang yang
mudah rusak. Setelah gas dilepaskan ke udara, mereka naik melalui atmosfer yang lebih
rendah dan, setelah jangka waktu 7 sampai 15 tahun, mencapai stratosfer (gambar
12.16). Ada, radiasi UV istirahat molekul terpisah, memproduksi klorin dan bromin
atom bebas. Seiring waktu, satu pun dari atom-atom ini dapat menghancurkan puluhan
ribu, jika tidak nomor potensial tidak terbatas, molekul ozon.
Setiap tahun, dimulai pada Juli, suasana di atas bintang Antartika kehilangan lebih
banyak dan lebih ozon. Di sebagian besar dunia, angin horisontal cenderung untuk
menjaga bahan kimia di udara baik dicampur. Tapi pola sirkulasi adalah seperti bahwa
pusaran air beku dari udara di atas Antartica tidak ditembus oleh udara pencampuran
atmosfer, CFC dan gas lainnya bekerja untuk menghancurkan ozon. Pada tahun 1985,
peneliti menemukan apa yang populer disebut sebagai "lubang" (sebenarnya, area yang
luas konsentrasi rendah ozon) sebesar daratan Amerika Serikat di lapisan ozon di atas
Antartika, memperpanjang utara sejauh wilayah penduduk Amerika Selatan ( Gambar
12.17). Penipisan ozon mengintensifkan selama bulan Agustus dan September sebelum
membaik pada bulan Oktober sebagai suhu naik, perubahan angin, dan ozon udara
kekurangan bercampur dengan suasana sekitarnya. Sebuah deplesi kurang dramatis,
namun masih serius perisai ozon terjadi lebih kutub utara, dan perisai ozon di atas
midlatitudes telah menurun secara signifikan sejak tahun 1978.
Sebuah lapisan ozon habis memungkinkan radiasi UV lebih untuk mencapai
permukaan bumi. Peningkatan paparan radiasi UV meningkatkan kejadian kanker kulit

145
dan, dengan menekan mekanisme pertahanan tubuh, meningkatkan risiko dari berbagai
penyakit infeksi. Karena radiasi UV juga menyebabkan kerusakan sel dan jaringan pada
tanaman, kemungkinan untuk mengurangi produksi pertanian. Kerusakan paling serius
dapat terjadi di lautan. Jumlah peningkatan radiasi UV mempengaruhi fitoplankton yang
berkembang di bawah permukaan laut Antartika. Fitoplankton dari basis rantai makanan
laut dan bermain siklus CO2 peran bumi sentral.
Produksi CFC dan zat perusak ozon lainnya sedang dihapus dalam Protokol
Montreal mengenai Bahan yang Merusak Lapisan Ozon 1987, perjanjian internasional
yang diperlukan negara untuk produksi atas dan konsumsi zat perusak ozon
dikembangkan setelah tahun 1995 dan berhenti berkembang negara pada tahun 2010.
protokol Montreal memacu penurunan cepat dalam output CFC. CFC digunakan
menurun 96% antara tahun 1986 dan 2005, dan penggunaan metil bromida dengan 66%.
Bahkan jika semua negara akhirnya mematuhi protokol Montreal, bagaimanapun,
emisi masa lalu akan terus menyebabkan degradasi ozon tahun-tahun mendatang. Dua
bentuk yang paling banyak digunakan CFC tinggal di stratosfer, mogok molekul ozon,
hingga 120 tahun. Dengan demikian, pemulihan penuh dari lapisan ozon tidak bisa
diharapkan sampai akhir abad ke-21.

e. MENGENDALIKAN POPULASI UDARA


Sejumlah perkembangan dalam beberapa tahun terakhir telah memunculkan
harapan bahwa orang dapat membalikkan penurunan kualitas udara. Jumlah total
memimpin ditambahkan ke bensin telah droppen di seluruh dunia sebesar 75% sejak
tahun 1970. Beberapa negara, baik industri dan berkembang, dihilangkan bensin
bertimbal dari pasar mereka. Banyak lainnya mengurangi kandungan timbal dan / atau
diperkenalkan bensin tanpa timbal. Pembangunan adalah significantbecause paparan
partikel mikroskopis dari timah yang dipancarkan ke atmosfer ketika dipimpin bensin
dibakar kontribusi untuk keterbelakangan mental, tekanan darah tinggi dan peningkatan
risiko serangan jantung dan stroke.

146
Seperti dibahas sebelumnya, protokol montreal 1987 menyerukan upaya global
untuk mengurangi pelepasan zat ozon-depleting untuk melindungi lapisan ozon yang.
Protokol dan amandemennya melarang produksi CFC di negara-negara industri, dan
pada tahun 2005, total produksi dunia CFC dan metil bromida telah jatuh secara
signifikan. The drophas telah diucapkan di Uni Eropa dan Amerika Serikat. Produksi
CFC Sebenarnya telah meningkat di Cina, India dan negara-negara berkembang lainnya,
di mana masih legal. Ada alasan baik untuk percaya bahwa konsentrasi atmosfer CFC
akan jatuh perlahan selama beberapa dekade berikutnya dan bahwa kadang-kadang
antara 2050 dan 2075 tingkat ozon stratosfer akan kembali normal.
Kesepakatan lain internassional sukses adalah 1.979 konvensi Lintas Batas
Polusi Udara Long-Range. Ditandatangani oleh 33 negara di Eropa dan Amerika Utara
dan dimaksudkan untuk mengurangi emisi oksida nitrat dan sulfur dioksida. Selama
tahun 1980, polusi udara di Eropa adalah mengurangi sebagai. Misalnya, Austria,
Jerman Barat, Swedia dan Norwegia keluar emisi SO2 mereka dengan lebih dari 50%
.Emission dari oksida nitrat memiliki lebih sulit untuk mengontrol.
Polusi udara masih menjadi masalah serius di banyak negara berkembang,
namun, khususnya orang-orang di mana daerah metropolitan utama tumbuh pada
ledakan rates.In Mexico City dan Santiago, Chili misalnya, pencemaran melebihi standar
kesehatan WHO 300 atau lebih per hari years.as dicatat sebelumnya , Cina memiliki 16
dari 20 kota paling tercemar di dunia, situasi yang tidak mungkin untuk meningkatkan
dalam waktu dekat selama perekonomian negara terus grow.By 2010, Cina melampaui
bersatu menyatakan sebagai emitor terbesar dari karbon dioksida. itu buiding dan rata-
rata satu pembangkit listrik tenaga batubara baru per minggu and.in 20 tahun, akan
memiliki jutaan lebih banyak mobil di jalan.

Negara-negara bersatu telah membuat kemajuan yang signifikan dalam


membersihkan seri air.a nya tindakan bersih udara (193,1965,1970,1977) dan
amandments diidentifikasi polutan utama dan didirikan-kualitas udara nasional

147
standads.after bertahun-tahun perdebatan, congres pada tahun 1990 berlalu tindakan
udara bersih yang mewakili undang-undang yang paling menyapu ke date.it ditetapkan
tujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan dengan mengurangi
jumlah pencemar udara yang dapat released.and itu didirikan tabel waktu untuk
menjangkau mereka goals.major penyediaan panggilan untuk:
1) Mengurangi asap perkotaan dengan menetapkan batasan tingkat diijinkan
partikulat dan konsentrasi ozon di udara
2) Menggunakan bahan bakar bersih-pembakaran di kota-kota paling tercemar
3) Menurunkan nitrogen oksida dan hidrokarbon emisi dari kendaraan bermotor
4) Mewajibkan utilitas untuk mengurangi emisi mereka NOx dan SO2
Udara negara itu lebih bersih sekarang daripada ketika pertama beberapa udara
bersih menerima diberlakukan, meskipun fakta bahwa penduduk, ekonomi, dan jumlah
kendaraan memiliki grown.since 1985, emisi timbal telah turun 98%, sulfur dioksida
oleh 50%, dan karbon monoksida sebesar 32% .Nevertheles, udara banyak bagian
negara masih melanggar standar kesehatan masyarakat.
Mencapai tujuan dari tindakan udara bersih akan memerlukan mengurangi jenis
dan volume polusi udara dari kedua nomor sources.a stasioner dan nonstasioner dari
strategis dapat digunakan untuk cleand up pilihan sources.technological stasioner
termasuk beralih ke pembersih pembakaran bahan bakar; mencuci batubara, yang
menghilangkan banyak sulfur dalam batubara sebelum dibakar; dan menghilangkan
polutan dari gas buangan di cerobong asap dengan menggunakan scrubber, debu, dan
pendekatan filter.another adalah untuk mengurangi konsumsi energi dengan
menggunakan peralatan pengerjaannya efisien lebih, menginstal weatherstripping dan
isolasi, dan memperkuat standar kinerja energi di kode bangunan untuk bangunan baru.

Mengurangi emisi dari nonstationary sumber-terutama kendaraan bermotor dari


semua jenis-dapat dicapai dalam sejumlah ways.these termasuk sesuai dengan standar
emisi knalpot ketat oleh pensiun mobil tua, mengemudi mobil hemat bahan bakar,
pentahapan keluar gas bertimbal, dan menerapkan kendaraan yang ketat inspeksi

148
convertes programs.catalytic telah shaply mengurangi asap dari vehicles.travel dapat
dibuat lebih hemat energi jika masyarakat berkomitmen untuk menguntungkan mereka
yang carpool atau menggunakan cara alternatif transportasi, seperti sepeda atau angkutan
massal.

1. DAMPAK TERHADAP BENTANG ALAM

Orang-orang telah terpengaruh bumi mana pun yang mereka lived.whatever kita
lakukan, atau telah dilakukan di masa lalu, untuk memenuhi kebutuhan dasar kita telah
berdampak pada lanskap (gambar 12.18) .to menyediakan makanan, pakaian, tempat
tinggal, transportasi dan pertahanan, kami telah membuka lahan dan menanami kembali
saluran air it.rechanneled, dan membangun jalan benteng, dan cities.wehave ditambang
sumber daya bumi, login seluruh hutan, pegunungan bertingkat, bahkan anak reklamasi
dari sifat sea.the dari perubahan yang dibuat dalam area tunggal pertahanan pada apa ada
untuk memulai dan bagaimana orang-orang telah menggunakan tanah.

a. BENTANG ALAM DIPRODUKSI OLEH PENGGALIAN

Meskipun kita cenderung berpikir dari bentang alam sebagai "memberi" yang
diciptakan oleh proses alam selama jutaan tahun, orang telah memainkan dan terus
memainkan peran penting dalam membentuk fitur lokal landscape.some fisik diciptakan
sengaja, sadar atau lainnya indirectly.pits, kolam , pegunungan dan tranches, penurunan
depresi, kanal, dan waduk adalah fitur landform kepala yang dihasilkan dari tanggal
excavation.some kembali ke zaman Neolitik, ketika orang menggali lubang kapur untuk
mendapatkan batu untuk toolmaking.excavation memiliki dampak terbesar dalam waktu
yang terakhir untuk abad, namun, seperti operasi-bumi bergerak telah dilakukan untuk
pertambangan; untuk membangun konstruksi dan pertanian, dan untuk konstruksi
fasilitas transportasi seperti kereta api, kanal kapal, dan jalan raya. Pertambangan
permukaan yang melibatkan penghapusan vegetasi, tanah lapisan atas, dan batu dari

149
permukaan bumi di orther untuk mendapatkan sumber daya di bawah, mungkin telah
memiliki tambang anvironmental impact.open-pit dan jalur Minig terbesar adalah
metode yang paling umum digunakan pertambangan permukaan pertambangan .Open-
pit digunakan primaly untuk mendapatkan besi dan tembaga, kerikil pasir, dan stone.as
mencari 12.19 mengindikasikan, lubang besar tetap setelah pertambangan telah selesai,
karena sebagian besar materi telah dihapus untuk diproses.

Strip pertambangan semakin digunakan di Amerika Serikat untuk memperoleh


batubara; l ebih batubara untuk tahun sekarang datang dari strip tambang daripada dari
mines.phosphate bawah tanah juga ditambang di way.a parit ini digali, bahan yang
digali, dan trebch lain digali, batu tanah dan Wate yang disimpan dalam parit pertama,
dan reklamasi sehingga on.unless dipraktekkan, hasilnya adalah pemandangan ridget
(gambar 12.19b) .in variasi strip pertambangan disebut penghapusan puncak gunung,
puncak-puncak gunung yang meluncur dengan dinamit untuk mengekspos batubara
seams.bulldozer mendorong puncak gunung dan terak limbah ke lembah dan aliran
belows (lihat "penghapusan puncak gunung: baik atau buruk," pp.414-415).

Landscape dirusak oleh lubang terbuka yang luas atau parit tidak merata diisi
adalah salah satu hasil yang paling terlihat dari mining.thousands permukaan mil persegi
tanah telah terpengaruh, dengan prospek ribu lebih untuk datang sebagai datang sebagai
jumlah peningkatan pertambangan permukaan. kerusakan pada nilai estetika dari suatu
daerah tidak hanya kewajiban dari mining.if permukaan yang besar, habitat satwa liar
yang terganggu, dan permukaan dan bawah permukaan drainase pola yang disturbed.in
negara-negara bersatu, hukum saat ini mengharuskan perusahaan strip-pertambangan
untuk tingkat punggung dan redgrade adalah, mengembalikan tanah, dan menanam
kembali rumput atau hukum vegetation.the lainnya tidak selalu dipatuhi.

150
b. BENTANG ALAM DIPRODUKSI OLEH DUMPING

Penggalian di satu daerah sering menyebabkan penciptaan, melalui dumping,


bentang alam. kedua permukaan dan bawah permukaan hasil pertambangan ton sampah
dan besar fakta jarahan piles.in, dalam hal tonase, pertambangan merupakan
penyumbang terbesar tunggal untuk limbah padat, dengan sekitar 2 miliar ton per tahun
tersisa untuk dibuang di Amerika Serikat alone.the kustom normal adalah untuk
membuang batu limbah dan pabrik tailing di tumpukan besar dekat tambang
sites.unfortunaly, paratice ini memiliki efek sekunder pada lingkungan.

Terbawa angin dan air, debu dari limbah mencemari udara, dan mineral terlarut
mencemari source.occansionaly air di dekatnya, limbah menyebabkan kerusakan yang
lebih besar, seperti yang terjadi di Wales pada tahun 1966, ketika tumpukan terak dari
tambang batubara meluncur ke desa Aberfan , mengubur lebih dari 140
schoolchildren.such tragedi memanggil perhatian pada kebutuhan untuk kurang cara
berpotensi merusak membuang limbah tambang.

Contoh lain dari efek gabungan dari penggalian dan mengisi pada lanskap adalah
karakteristik teras pertanian dari bagian rangka asia.in untuk mempertahankan air dan
meningkatkan jumlah tanah yang subur, teras dipotong menjadi lereng bukit abd dinding
mountains.low melindungi patch tanah tingkat.

Dampak manusia di darat telah khususnya kuat di daerah di mana tanah dan
meet.dreging air dan mengisi operasi yang dilakukan untuk tujuan kontrol air membuat
fitur lanskap seperti tanggul dan dikes.in banyak tempat, bentuk sebenarnya dari garis
pantai telah diubah. sebagai pembangun membutuhkan tambahan lahan telah dibuang
limbah padat menjadi lahan fills.in netherland, jutaan hektare tanah telah direklamasi
dari laut oleh pembangunan tanggul untuk melampirkan polder dan kanal untuk

151
mengalirkan praktek them.farming di lembah sungai memiliki telah efek yang signifikan
pada contoh deltas.for, peningkatan sedimentasi sering diperpanjang luas lahan ke laut.

c. PEMBENTUKAN DEPRESI PERMUKAAN

Ekstraksi bahan dari bawah tanah dapat menyebabkan penurunan, pengendapan


atau tenggelamnya sebagian dari surface.many tanah kota-kota besar di dunia yang
tenggelam karena penghapusan cairan (air tanah, minyak, dan gas) dari bawah mereka
.cities terancam oleh penurunan tersebut terletak di sedimen yang tidak dikonsolidasi
(Orleans baru dan Bangkok), rawa-rawa pesisir (Venesia dan Tokyo) .Atau tidur danau
(kota mexico) .when cairan dikeluarkan, sedimen kompak dan sinks.because permukaan
tanah banyak kota terletak di tepi pantai atau muara dan sering sering hanya beberapa
kaki di atas permukaan laut, penurunan membuat mereka lebih rentan terhadap banjir
dari laut dan permukaan air laut meningkat terkait dengan perubahan iklim.

Penghapusan padatan (seperti batu bara, garam, dan emas) oleh penambangan
bawah tanah dapat mengakibatkan runtuhnya tanah selama mine.sinkholes, atau lubang
(cirtular, depresi curam berdinding), dan sags (lebih besar dan dangkal depresi), adalah
dua jenis lanskap fitur yang diproduksi oleh runtuhnya seperti (gambar 12.20) .if pola
drainase permukaan terganggu, danau penurunan bisa terbentuk di
depression.subsidence telah menjadi masalah yang lebih serius seperti kota dan kota
telah berkembang di daerah minedout.

Seperti yang diharapkan, struktur kerusakan subsidence dibangun di atas tanah,


termasuk bangunan, jalan, dan limbah lines.A dramatis misalnya terjadi di los angeles
pada tahun 1963, ketika penurunan disebabkan bendungan di bukit Baldwin waduk
untuk crack.in kurang dari 2 jam , air dikosongkan ke kota, sehingga jutaan dolar senilai
penarikan damage.The milik tanah dari bawah kota mexico telah menyebabkan parah

152
meskipun differentiall subsidence.one alasan th 1985 gempa bumi di kota yang begitu
merusak adalah bahwa subsidence telah melemahkan struktur bangunan.
Untuk mendapatkan visualisasi dan fakta yang lebih konkrit tentang
dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan di berbagai penjuru dunia dapat
disaksikan melalui Film “Home” yang menjadi tontonan penutup dalam mata kuliah
Geografi Sosial pada semester ini.

153

Anda mungkin juga menyukai