Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN PERILAKU KEKERASAN

(Untuk memenuhi tugas Keperawatan Jiwa)

Dosen pembimbing :

Disusun oleh :

Kelompok 9

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

KOTA SUKABUMI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia serta ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Perilaku Kekerasan”. dan tidak
lupa, kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata ajar Keperawatan Jiwa yaitu ibu
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,karena tanpa bimbingan dan arahannya, kami tidak akan dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami berharap kepada para pembaca agar
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga kami dapat memperbaiki
kesalahan tersebut di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca, terutama bagi kami sebagai penulis.
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan jiwa menurut WHO (World Head Organization) adalah
berbagai karakteristrik positif menggambarkan keselarasan dan keseimbangan
kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. Kesehatan jiwa
menurut UU No. 3 tahun 1966 adalah suatu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu selaras dengan keadaan oranglain. Salah satu gangguan jiwa
yang dimaksud adalah Skizofrenia. Skizofrenia adalah suatu bentuk psikosa
fungsional dengan gangguan utama pada proses fikir serta disharmoni (keretakan,
perpecahan) antara proses pikir, afek/emosi, kemauan dan psikomotor disertai
distorsi kenyataan, terutama karena waham dan halusinasi (Direja, 2011).

Menurut WHO (World Head Organization) ada satu dari empat orang di
dunia yang mengalami masalah mental. WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta
orang di dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa. Masyarakat umum terdapat
0,2-0,8% penderita. Skizofrenia dan dari 120 juta penduduk di Negara Indonesia
terdapat kira-kira 2.400.000 orang/anak yang mengalami gangguan jiwa (Maramis
dalam Widyatmoko, 2004). Perilaku kesehatan adalah suatu bentuk perilaku yang
bertujuan melukai seseorang secara fisik maupun psikologi. Tanda dan gejala dari
perilaku kekerasan diantaranya adalah muka merah dan tegang, pandangan tajam,
jalan mondar-mandir, bicara kasar, suara tinggi menjerit, atau berteriak,
mengancam secara verbal atau fisik, melempar atau memukul benda/oranglain,
merusak barang atau benda, tidak mempunyai kemampuan mencegah/mengontrol
perilaku kekerasan (Damaiyanti, 2010).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Perilaku Kekerasan
2. Apa dampak Perilaku Kekerasan
3. Cara menangani Perilaku Kekerasan
4. Apa penyebab Perilaku Kekerasan
5. Apa Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa
untuk Memahami asuhan Keperawatan pada Klien dengan Perilaku Kekerasan

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi perilaku kekerasan
b. Mahasiwa mampu menyebutkan dampak Perilaku Kekerasan
c. Mahasiswa mampu menyebutkan cara menangani Perilaku
Kekerasan
d. Mahasiswa mampu menyebutkan Penyebab Perilaku Kekerasan
e. Mahasiswa mampu menyebutkan Tanda dan Gejala Perilaku
Kekerasan
1.4 Manfaat
Agar pembaca, Khususnya mahasiswa dapat lebih mudah mempelajari dan
memahami Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Perilaku Kekerasan.
BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Perilaku kekerasan merupakan masalah yang sering muncul pada pasien
gangguan niwa berat termasuk skizofrenia

Kekerasan adalah kekuatan fisik yang digunakan untuk menyerang atau


merusak oranglain. Tindakan ini merupakan tindakan yang tidak adil dan sering
mengakibatkan cedera fisik (Ann Isaaacs, 2005).

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan


tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik pada dirinyas sendiri maupun
oranglain disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang tak terkontrol (Budi Ana
Keliat, 2011).

Kesimpulan dari pengertian perilaku kekerasan merupakan respons terhadap


stressor yang dihadapi oleh seseorang yang ditunjukkan dengan perilaku melakukan
kekerasan, baik pada diri sendiri, oranglain, maupun lingkungan, dan bertujuan untuk
melukai oranglain secara fisik maupun psikologis.

2.1 Proses Terjadinya Masalah


Depkes (2000) mengemukakan bahwa stress, cemasm dan marah merupakan bagian dari
kehidupan sehari-hari yang harus dihadapi oleh setiap individu. Stress dapat
menyebabkan kecemasan yang menimbulkan perasaan tidak menyenangkan dan
terancam. Respon terhadap marah dapat dieskpresikan secara eksternal maupun internal.
Secara eksternal dapat berupa perilaku kekerasan sedangkan secara internal dapat berupa
perilaku depresi dan penyakit fisik. Mengekspresikan marah dengan perilaku konstruktif
dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti dan diterima tanpa menyakiti
oranglain, akan memberikan perasaan lega, menurunkan ketegangan, sehingga perasaan
marah dapat diatasi (Depkes, 2000).

Perilaku yang tidak asertif seperti perasaan marah dilakukan individu karena merasa tidak
kuat. Individu akan pura-pura tidak marah atau melarikan diri dari rasa marahnya
sehingga rasa marah tidak terungkap. Kemarahan demikian akan menimbulkan rasa
bermusuhan yang lama dan pada suatu saat dapat menimbulkan kemarahan destruktif
yang ditujukan kepada diri sendiri (Depkes, 2000).

2.2 Dampak
1) Menimbulkan trauma bagi korban
2) Menimbulkan gangguan mental bagi korban
3) Menyebabkan luka fisik maupun psikis
4) Perilaku menyimpang
5) Menjadi individu yang percaya diri, pendendam dan agresif

2.3 Cara menangani


2.4 Penyebab
2.5 Tanda dan Gejala
Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan menurut Direja (2011) sebagai berikut :

1. Fisik
Mata melotot, pandangan tajam, tangan mengepal, rahang mengatup, wajah merah dan
tegang, serta postur tubuh kaku.
2. Verbal
Mengancam, mengumpat dengan kata-kata kasar, bicara dengan nada keras, kasar dan
ketus.
3. Perilaku
Menyerang orang lain, melukai diri sendiri/orang lain, merusak lingkungan, amuk/agresif
4. Emosi
Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu, dendam, jengkel, tidak
berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi, menyalahkan dan menuntut.
5. Intelektual
Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, dan jarang mengeluarkan kata-
kata bernada sarkasme.
6. Spiritual
Merasa dirinya berkuasa, merasa dirinya benar, keragu-raguan, tidak bermoral, dan
kreativitas terhambat.
Wuryaningsih, E. W., Hamid, A. Y. S., & C.D, N. H. (2013). Pengalaman Keluarga Mencegah
Kekambuhan Perilaku Kekerasan Pasien Pasca Hospitalisasi Rsj. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(2),
178–185. http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/980
Permadi, B. A. (2014). Asuhan Keperawatan Pada..., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP. Kesehatan, 18, 8–
23.
https://www.slideshare.net/Ramipratama/sebab-dan-dampak-konflik-serta-kekerasan

Anda mungkin juga menyukai