Anda di halaman 1dari 14

PROSES ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN MASALAH TIDUR

Farah Farhanah S
32722001D18040
PENGERTIAN GANGGUAN MASALAH TIDUR

Kualitas tidur yang baik, bisa meningkatkan kondisi kesehatan Anda,


sekaligus memperbaiki kadar hormon, mood, serta menjaga berat badan tetap
ideal. Meski demikian, berbagai gangguan tidur bisa saja Anda alami, termasuk
mengorok, sleep apnea, insomnia, dan restless legs syndrome.
Gangguan tidur adalah suatu kondisi yang dapat mengurangi kualitas tidur,
sekaliggus kesehatan Anda. Berikut ini jenis-jenis gangguan tidur yang bisa
terjadi.

Your Logo or Name Here 1


GEJALA GANGGUAN TIDUR
Berikut adalah beberapa gejala yang dapat dialami seseorang yang mengidap gangguan tidur, antara lain:

- Tidur berjalan atau somnabulisme (sleepwalking) adalah salah satu kondisi gangguan tidur yang ditandai
dengan seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur. Gangguan ini tidak selalu terjadi dengan gestur
berjalan saja, mereka yang sedang tidur, lalu terbangun dan duduk di tempat tidur
- Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang disebabkan oleh gangguan pernapasan dan disertai dengan
periode henti napas secara berulang ketika tidur. Gangguan tidur sleep apnea termasuk kondisi berbahaya,
karena menyebabkan otak dan bagian tubuh lain tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
- Obstructive slee apnea merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur. Pengidap OSA akan
mengalami napas berhenti sesaat, baik secara total maupun parsial, hal ini disebabkan oleh obstruksi. OSA
sangat berbahaya karena pengidap dapat kekurangan oksigen ketika tidur dan berkali-kali terjaga. Selain itu,
pengidap akan merasakan sensasi tercekik ketika tidur.
- Insomnia, yaitu kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan tidur. Gangguan tidur ini membuat dirinya tak
memiliki waktu tidur yang dibutuhkan oleh tubuh. Keadaan tersebut menyebabkan kondisi fisik pengidap
insomnia menjadi tidak cukup fit untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
- Parasomnia. Pengidap gangguan tidur parasomnia akan makan dan minum dengan lahapnya tanpa sadar
karena dalam kondisi tidur. Parasomnia berbahaya karena dapat menyebabkan obsesitas dan juga penyakit lain
yang berhubungan dengan pencernaan jika tidak ditangani dengan tepat.

Your Logo or Name Here 2


PENYEBAB MASALAH TIDUR
Dalam beberapa kasus, gangguan tidur merupakan suatu cerminan akibat dari adanya masalah kesehatan.
Selain itu, berikut ini sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan gangguan tidur.
- Alergi dan masalah pernapasan. Kondisi ini dapat menyebabkan kita sulit bernapas sehingga mengalami
kesulitan tidur.
- Nokturia atau sering buang air kecil. Gangguan ini dapat mengganggu tidur kita. Akibatnya, kita sering
terbangun di malam hari. Namun, jika kita sering buang air kecil disertai dengan perdarahan atau rasa sakit,
segera hubungi dokter.
- Penyakit kronis. Rasa sakit yang terus-menerus, dapat membuat kita sulit untuk tidur. Bahkan, terkadang
kondisi dapat membangunkan dari Berikut ini adalah beberapa penyebab umum dari penyakit kronis.
- Radang sendi
- Radang usus
- Sakit kepala terus-menerus
- Nyeri punggung bawah berkelanjutan
- Stres dan kecemasan. Kondisi ini juga berdampak pada kualitas tidur kita. Serta mimpi buruk, mengigau,
dan tidur sambil berjalan juga dapat mengganggu tidur kita.

Your Logo or Name Here 3


CARA MENGOBATI GANGGUAN TIDUR
Pengobatan untuk gangguan tidur dapat beragam, tergantung pada jenis dan penyebab yang
melatarbelakanginya. Berikut ini adalah beberapa pengobatan yang dilakukan untuk meminimalisir gangguan
tidur.
1. Perawatan medis, melalui penggunaan:
- Obat tidur
- Suplemen melatonin
- Obat alergi atau flu
- Obat-obatan lain yang dapat mengobati gangguan tidur
- Alat bantu pernapasan
- Pelindung gigi
2.  Perubahan gaya hidup, untuk meningkatkan kualitas tidur Anda, termasuk dengan:
- Mengonsumsi lebih banyak sayur dan ikan, serta mengurangi asupan gula
- Mengurangi stres dan kecemasan dengan banyak berolahraga
- Tidur secara teratur
- Membatasi asupan kafeina di sore dan malam hari
- Mengurangi konsumsi air sebelum tidur
- Mengurangi kebiasaan merokok maupun mengonsumsi alkohol
- Menghindari konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi sebelum tidur

Your Logo or Name Here 4

 
CARA MENCEGAH GANGGUAN TIDUR

Gangguan tidur dapat dicegah dengan:


- Tidur secara teratur
- Mengurangi stres
- Rajin berolahraga

Your Logo or Name Here 5


ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH GANGGUAN TIDUR
1 Pengkajian
1. Identitas
Identitas pada klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, agama, pekerjaan, pendidikan,
diagnose medis, alasan dirawat, keluhan utama, kapan keluhan dimulai, dan lokasi keluhan.
2. Riwayat Perawatan
Riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat kesehatan keluarga, keadaan l ingkungan,
dan riwayat kesehatan lainnya.
3. Observasi dan Pemeriksaan Fisik
Meliputi keadaan umum, Pengukuran Tanda-Tanda Vital (TTV), Pemeriksaan fisik tentang system
kardiovaskuler, system pernafasan, sistem pencernaan, system perkemihan, sistem endokrin, sistem
musculoskeletal, dan sistem reproduksi.
4. Pola Fungsi Kesehatan
Persepsi terhadap kesehatan dan penyakit, kebiasaan sehari-hari, nutrisi metabolism, pola tidur dan
istirahat, kognitif-perseptual, persepsi-konsep diri, aktivitas dan kebersihan diri, koping-toleransi stress, nilai-
pola keyakinan.
5. Data penujang
Hasil pemeriksaan laboraturium, dan pemeriksaan lainnya

Your Logo or Name Here 6


2. Pemeriksaan fisik
a. Integumen :
- Lemak subkutan menyusut
- Kulit kering dan tipis, rentang terhadap trauma dan iritasi, serta lambat sembuh
b. Mata :
- Areus senilis, penurunan visus
c. Telinga :
- Pendengaran berkurang yang selanjutnya dapat berakibat gangguan bicara.
d. Kardiopulmonar :
- Curah jantung berkurang serta elastisitas jantung dan pembuluh darah berkurang, terdengar bunyi
jantung
IV (S4) dan bising sistolik, kapasitas vital paru, volume ekspirasi, serta elastisitas paru-paru berkurang.
e. Muskuloskeletal :
- Massa tulang berkurang, lebih jelas pada wanita, jumlah dan ukuran otot berkurang.
Massa tubuh banyak yang tergantikan oleh jaringan lemak yang disertai pula oleh kehilangan cairan.
f.. Gastrointestinal :
- Mobilitas dan absorpsi saluran cerna berkurang, daya pengecap, serta produksi saliva menurun.
g. Neurologikal :
- Rasa raba juga berkurang, langkah menyempit dan pada pria agak melebar. Selain itu, terdapat potensi
perubahan pada status mental.
 
Your Logo or Name Here 7
3. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Kesadaran : klien dapat menunjukkan tingkat kesadaran baik (tidak ada kelainan atau gangguan
kesadaran).
b. Pengkajian status gizi :Terjadi malnutrisi
 
4. Pengkajian Fisik Khusus
a. Pengkajian sistem perkemihan : Inkontinensia
b. Pengkajian sistem pernapasan : Perubahan pada saluran pernapasan atas, diameter dinding dan dinding
dada kaku.
c.Pengkajian sistem kulit/integumen : Pertumbuhan epidermis melambat (kulit kering, epidermis menipis),
berkurangnya vaskularisasi, juga melanosit dan kelenjar-kelenjar pada kulit.
d. Pengkajian pola tidur : susah tidur pulas, sering terbangun, serta kualitas tidur yang rendah, lama
ditempat
tidur serta jumlah total waktu tidur per hari yang berkurang.
e. Pengkajian status fungsional :
-Tentang mandi = Dikatakan mandiri (independen) bila dalam melakukan aktivitas klien hanya
memerlukan bantuan untuk menggosok atau membersihkan sebagian tertentu dari anggota badannya,
Dikatakan dependen bila klien memerlukan bantuan untuk lebih dari satu bagian badannya.
- Berpakaian = Independen bila tak mampu mengambil sendiri pakaian dalam lemari atau laci.

Your Logo or Name Here 8


- Ke toilet = Independen bila lansia tak mampu ke toilet sendiri, beranjak dari kloset, merapikan pakaian
sendiri. Dependen bila memang memerlukan bed pan atau pispot.
- Transferring = Independen bila mampu naik turun sendiri dari tempat tidur atau kursi roda. Dependen bila
selalu memerlukan bantuan untuk kegiatan tersebut diatas atau tak mampu melakukan satu atau lebih
aktivitas transferring.
- Kontinensia = Independen bila mampu buang hajat sendiri (urinari dan defekasi). Dependen bila pada salah
satu atau keduanya miksi atau sefekasi memerlukan enema atau kateter.
- Makan = Independen bila mampu menyuap makanan sendiri, mengambil dari piring.
f. Pengkajian aspek spiritual =
- Perasaan individu tentang kehidupan keagamaannya
- Melakukan kewajiban-kewajiban agar berkontemplasi tentang kehidupan menurut agama dan
kepercayaannya
II. Diagnosa
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri
2. Gangguan pola tidur erhubungan dengan psikologis
 
III. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, tidur menjadi efektif
Kriteria hasil :
a. Dapat meningkatkan rasa sehat dan merasa dapat tidur
b. Merasa tidur tidak terganggu dan nyeri hilang
Your Logo or Name Here 9
Intervensi :
1. Biasakan dan Patuhi jam tidur setiap malam
2. Upaya memodifikasi faktor lingkungan, khususnya bagi lansia yang tinggal di institusi.
3. Pertahankan kondisi yang kondusif untuk tidur, yang mencakup perhatian pada faktor-faktor lingkungan
dan kegiatan ritual menjelang tidur.
4. Bantu orang tersebut untuk rileks pada saat menjelang tidur dengan memberikan usapan punggung, masase

kaki atau kudapan tidur bila diinginkan. Latihan pasif dan gerakan mengusap memberikan efek yang
menidurkan.
5. Memberikan posisi yang tepat, menghilangkan nyeri, dan memberika kehangatan dengan selimut-selimut
konvensional atau selimut listrik listrik juga dapat membantu.
6. Jangan membiarkan pasien meminum kafein (kopi, teh, cokelat) di sore hari dan malam hari.
7. Lakukan tindakan-tindakan yang masuk akal seperti memutar musik lembut di radio dan menawarkan susu

hangat dan minuman hangat lainnya atau kudapan yang lebih berat untuk meningkatkan tidur pada lansia
tanpa menggunakan hipnotik. Pada waktu malam, secangkir anggur, sherry, brandi atau bir memberikan
kehangatan internal dan relaksasi pada lansia yang perlu tidur. Namun, efek dari satu minuman hanya
berlangsung selama dua pertiga siklus tidur. Sedasi juga bersifat sama, yang menyebabkan tidur terputus-
putus.
8. Tidur siang merupakan hal yang tepat; namun jumlah tidur siang tidak boleh lebih dari 2 jam.
9. Latihan setiap hari juga harus dianjurkan. Hal ini merupakan cara yang terbaik untuk meningkatkan tidur.
Latihan harus dilakukan di pagi hari daripada menjelang tidur karena pada jam-jam tersebut latihan hanya
akan menimbulkan efek menyegarkan daripada menidurkan.
10. Mandi air hangat terkadang dapat merilekskan lansia tetapi beberapa di antaranya tidakYour
menyukai
Logo or Name Here 10
intervensi ini, mengeluh pusing pada saat mereka bangun dari tempat tidur.
2. Gangguan pola tidur b.d psikologis
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, tidur menjadi efektif
Kriteria hasil :
a. Dapat meningkatkan rasa sehat dan merasa dapat tidur
b. Merasa tidur tidak terganggu
Intervensi :
1. Berikan kesempatan pasien untuk mendiskusikan keluhan yang mungkin menghalangi tidur.
2. Rencanakan asuhan keperawatan rutin yang memungkinkan pasien tidur tanpa terganggu selama beberapa jam.
3. Berikan bantuan tidur kepada pasien, seperti bantal, mandi sebelum tidur, makanan atau minuman dan bahan bacaan.
4. Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidur.
5. Berikan pengobatan yang diprogramkan untuk meningkatkan pola tidur normal pasien.
6. Minta pasien setiap pagi menjelaskan kualitas tidur malam sebelumnya.
7. Berikan pendidikan kesehatan kepada pasien tentang tehnik relaksasi seperti imjinasi terbimbing, relaksasi otot
progresif, dan meditasi.
Rasional
1. Mendengar aktif dapat membantu menentukan penyebab kesulitan tidur.
2. Tindakan ini memungkinkan asuhan keperawatan yang konsisten dan memberikan waktu untuk tidur tanpa
terganggu.
3. Susu dan beberapa kudapan tinggi protein, seperti keju dan kacang, mengandung L-trytophan, yang dapat
mempermudah tidur.
4. Tindakan ini dapar mendorong istirahat dan tidur.
5. Agens hipnotik memicu tidur, obat penenang menurunkan ansietas.
6. Tindakan ini membantu mendeteksi adanya gejala perilaku yang berhubungan dengan tidur.
7. Upaya relaksasi yang bertujuan biasanya dapat membantu meningkatkan tidur.
 
Your Logo or Name Here 11
IV. Implementasi
Melaksanakan tindakan yang diidentifikasi sesuai dengan intervensi dan tindakan keperawatan dilakukan
sesuai standar prosedur secara aman dan tepat.
 
V. Evaluasi
Mengevaluasi kemajuan klien terhadap pencapaian tujuan dengan melihat acuan tujuan dan kriteria hasil
pada perencanaan dan respon klien terhadap tindakan kemudian didokumentasikan .
 
 
 
 

Your Logo or Name Here 12


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai