Anda di halaman 1dari 13

Diet pada penyakit

pencernaan
Kelompok 1

oAdy oRisvi
oDimas oTasya
oAstri oAjij
oFarah oDena
oRanti oShafa
oPopi oNina
oMega
Apa itu diet?

o Metode yang mengatur asupan makanan dan minuma


n yang masuk ke dalam tubuh–guna mencapai atau
menjaga berat badan yang terkontrol. Pengertian diet
bagi setiap orang berbeda-beda karena setiap orang
memiliki tujuan masing-masing dalam melakukan diet.

o Diet yang dilakukan untuk menjaga kesehatan biasany


a dilakukan oleh penderita diabetes, darah tinggi, gin
jal, jantung, asam urat, dan penderita penyakit lain
nya yang diharuskan melakukan diet. Selain itu, diet
juga biasanya dilakukan oleh ibu hamil dan ibu menyu
sui.
Diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

• Menurunkan berat badan (massa) badan.


1

• Meningkatkan berat badan untuk mencapai BB yang


2 ideal.

• Pantangan terhadap makanan tertentu. Misalnya pada


3 penderita diabetes, ginjal, usus, lambung dan lainnya.
 Diet pada Klien dengan Penyakit Saluran
Cerna Atas

A. Diet Disfagia Tujuan dan Syarat Diet Disfagia :


disfagia adalah sebuah istilah
medis yang artinya sulit menelan. • Tujuan
Menurunkan resiko aspirasi akibat
Gejalanya adalah:
masuknya makanan ke saluran
pernapasan dan mengoreksi
defisiensi zat gizi dan cairan.
• Rasa nyeri saat menelan.
• Makanan terasa tersangkut • Syarat
di dalam tenggorokan atau • Cukup energi dan zat gizi lain
dada • Mudah cerna, porsi kecil,
• Tersedak atau batuk ketika sering
makan dan minum. • Cukup cairan
• Menurunnya berat badan. • Bentuk makanan bergantung
pada kemampuan menelan
• Makanan cair jernih tidak diber
ikan karena sering menyebabk
an tersedak
B. Diet Pasca Hematemesis-Melena
Hematemesis melena adalah kondisi pasien dimana terdapat dar
ah dalam muntahan pasien (hematemesis) dan feses pasien (mel
ena). Tujuan dan syarat diet pasca hematemesis melena adalah :

• Tujuan
Memberikan makanan secukupnya untuk mengistirahatkan sal
uran cerna dan mengurangi resiko perdarahan ulang serta men
gusahakan gizi sebaik mungkin.
• Syarat
1. Tidak merangsang saluran cerna
2. Tidak meninggalkan sisa
3. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja unt
uk mengistirahatkan lambung
4. Diet dapat diberikan bila perdarahan lambung dan duodenu
m sudah tidak ada
5. Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih tiap 2-3 jam sel
ama 1-2 hari saja
Diet pada Klien dengan Penyakit Saluran
Cerna Bawah
A. Divertikulosis

Divertikulosis adalah kondisi dimana terbentuk kantong-kantong


(divertikula) pada dinding usus besar.
Diet tinggi serat merupakan langkah untuk pencegahan divertikulosis dan
divertikulitis. Meliputi :
• Sereal mengandung gandum utuh dan roti
• Buah-buahan (apel, pirr, mangga, dan buah naga)
• Sayur kol, kacang-kacangan
• Minum cairan dalam jumlah cukup juga mampu membuat tinja lebih luna
k sehingga mudah lewat dan mencegah konstipasi.
• Olahraga untuk menjaga fungsi usus tetap normal

B. Sindroma Dumping
Sindroma dumping adalah gejala yang terjadi setelah operasi pengosongan
lambung, seperti diare, mual, merasa pusing atau lelah setelah makan.
Biasanya dokter akan merekomendasikan perubahan seperti makan enam kali
sehari kecil; berbaring setelah makan; dan makan lebih banyak protein, serat
dan lemak.
C. Haemorrhoid (Wasir)

Haemorrhoid (wasir) adalah pembengkakan atau pembesaran dari pembuluh


darah di usus besar bagian akhir (rektum), serta dubur atau anus. Penderita
dapat merasa tidak nyaman dan gatal pada anus, serta muncul perdarahan
lewat anus.
Makanan saat haemarhoid yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
• Kacang-kacangan
• Biji-bijian
• Sayur dan buah
Pantangan :
Makanan pedas : makanan yang dicampur dengan cabai atau lada
Makanan berlemak : daging, hati, ayam, ikan, telur atau berbagai makanan ya
ng digoreng dengan minyak atau mentega
Makanan rendah serat : kentang, tepung selain gandum, dan nasi putih

D. Ulkus peptikum

Ulkus peptikum adalah kerusakan pada lapisan mukosa, submukosa


sampai lapisan otot saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas
pepsin dan asam lambung yang berlebihan.
F. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Hanya mencakup makanan yang aman bagi penderita GERD, diantaranya :


• Sereal, oatmeal, quionoa, roti, dan pasta
• Beras merah
• Pisang, apel, nanas dan semangka
• Salad hijau, brokoli kukus, lobak dan sayuran segar lainnya
• Daging tanpa lemak
• Putih telur
• Ikan

G. Kolelitiasis

Kolelitiasis (kalkuli/kalkulus,batu empedu) merupakan suatu keadaan diman


a terdapatnya batu empedu di dalam kandung empedu (vesika felea) yang
memiliki ukuran,bentuk dan komposisi yang bervariasi.
Tujuan Diet :
• Memberi istirahat pada kantong empedu dan mengurangi rasa sakit
• Makanan dan minuman secukupnya untuk memeliharan berat badan
normal dan keseimbangan cairan tubuh
 Diet Rendah Sisa
o Tujuan Diet rendah sisa
Tujuan diet rendah sisa adalah memberikan makanan secukup
nya yang sedikit mungkin merangsang alat pencernaan dan sedikit mu
ngkin meninggalkan sisa.

o Syarat Dier Rendah Sisa


• Energi cukup sesuai dengan umur, gender dan aktivitas
• Protein, Lemak dan Karbohidrat cukup
• Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan
serat maksimal 8 g/hari. Pemba tasan ini disesuaikan dengan tole
ransi perorangan
• Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar (liat) ses
uai dengan toleransi perorangan
Macam-macam Diet Rendah Sisa :
• Diet Rendah Sisa I
• Diet Rendah Sisa II

• Bahan Makanan Yang Dianjurkan Untuk Diet Rendah Sisa


Sumber karbohidrat : Bubur disaring, roti dibakar, kentang dipure, mak
aroni, mie, bihun direbus, biscuit, krakers, tepung-tepungan dipuding
atau dibubur

• Makanan Yang Tidak Dianjurkan Untuk Diet Rendah Sisa


Sumber karbohidrat : beras tumbuk, beras ketan, roti whole wheat,
jagung, ubi, singkong, talas, cake, tarcis, dodol, tepung-tepungan yang
dibuat kue manis
 Diet tinggi serat
• Diet Tinggi Serat
Diet yang dapat melancarkan sistem percernaan dengan mudah tanpa meny
ebabkan kenaikan kadar gula darah. Inilah mengapa serat umumnya dapat
membantu menurunkan kolesterol, mencegah sembelit, dan mengatasi berb
agai masalah gangguan pencernaan.

Keuntungan lain dari diet tinggi serat, di antaranya:


• Membantu menjaga kesehatan usus.
• Menurunkan kadar kolesterol Serat yang ditemukan dalam kacang-kacan
gan serta gandum membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
• Mengendalikan kadar gula dalam darah Serat larut dapat membantu m
emperlambat penyerapan gula dan memperbaiki kadar gula dalam darah.

Berikut beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi untuk melakukan diet
tinggi serat:
Biji-bijian dan gandum seperti bubur gandum (oatmeal), kuaci,, terutama jen
is roti gandum Buah-buahan seperti pir, raspberry, blackberry, dan pisang S
ayuran seperti brokoli, wortel, dan sawi
Kesimpulan

Diet adalah sebuah metode yang mengatur asupan makanan dan minuman
yang masuk ke dalam tubuh–guna mencapai atau menjaga berat badan yan
g terkontrol.
Dalam perkembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutris
i dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
• Menurunkan berat badan (massa) badan.
• Meningkatkan berat badan untuk mencapai BB yang ideal.
• Pantangan terhadap makanan tertentu. Misalnya pada penderita diabetes,
ginjal, usus, lambung dan lainnya.
Diet pada klien dengan saluran cerna atas maupun saluran cerna bawah, ma
ka asupan makanan agar nutrisi dapat diserap disesuaikan dengan kondisi p
enyakit klien tersebut.
Diet rendah sisa adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah se
rat dan hanya sedikit meninggalkan sisa
Diet tinggi serat adalah diet yang dapat melancarkan sistem percernaan den
gan mudah tanpa menyebabkan kenaikan kadar gula darah.

Anda mungkin juga menyukai