Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Stunting atau perawakan pendek menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada
masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupa . Secara global, sekitar 1 dari 4 balita
mengalami stunting. Di Indonesia, berdasarkan hasil Survei Status gizi balita Indonesia (SSGBI) tahun
2019 saat ini terjadi penurunan prevalensi stunting dari 30,8% pada tahun 2018 (Riskesdas 2018)
menjadi 27,07% tahun 2019 atau turun sekitar 3,13%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengetahuan ibu mengenai pemantauan pertumbuhan terhadap stuntjng, gizi baik dan gizi kirang
pada balita.

Penelitian ini merupalan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Sampel kasus
75orang. Variabel terikat adalah statis gizi balita.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu terhadap pemantauan pertumbuhan pada
anak secara keseluruhan 12,4% berpengatahuan kurang sedangkan 87,6% berpengetahuan baik,
pertumbuhan status gizi pada anak yang berstatus gizi baik 95% sedangkan 5% memiloki status gizi
kurang hal ini bisa saja tidak terlepas dari status ekonomi dari ibu dalam memberikan asupan nutrisi
kepada anaknya.

Kesimpulan penelitian ini adalah beberapa faktor karakteristik balita maupun keluarga
berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Upaya yang disarankan adalah memberikan
informasi, komunikasi dan edukasi kepada Ibu tentang pemantauan pertumbuhan status gizi pada
anak balita sejak dini.

Kata kunci : Stunting, Balita, Status gizi

Anda mungkin juga menyukai