Anda di halaman 1dari 1

: ‫صلَّى هللاُ تَ َعالَى َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َو َسلَّ َم يَقُوْ ُل‬

َ ِ‫ْت َرسُوْ َل هللا‬ َ َ‫ض َي هللاُ تَ َعالَى َع ْنهُ ق‬


ُ ‫ َس ِمع‬: ‫ال‬ ِ ‫ب َر‬ ِ ‫ص ُع َم َر ْب ِن ْالخَ طَّا‬ ٍ ‫ع َْن أَ ِمي ِْر ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ أَبِي َح ْف‬
‫ُص ْيبُهَا أَ ِو‬ ‫ي‬ ‫ا‬
ِ َ ِ ُ َ ِ‫ي‬ ْ
‫ن‬ ُ
‫د‬ ‫ل‬ ‫ه‬ُ ‫ت‬ ‫ر‬ ْ‫ج‬‫ه‬ ْ
‫َت‬ ‫ن‬ ‫َا‬‫ك‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫و‬
َ َ ِ ِ ْ‫ِ َ َ ُو‬ ‫هللا‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ه‬ُ ‫ت‬ ‫ر‬ ْ‫ج‬‫ه‬ َ ‫ف‬ ‫ه‬‫ل‬
ِ ُ َ ِ ِ ِ ْ‫ِ َ َ ُو‬‫س‬‫ر‬ ‫و‬ ‫هللا‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ه‬ُ ‫ت‬
ِ ُ َ ِ ‫ر‬ ْ‫ج‬‫ه‬ ْ
‫َت‬ ‫ن‬ ‫َا‬
‫ك‬ ‫ن‬ْ ‫م‬
َ َ ‫ف‬ ‫ى‬ َ َ ٍ ِ ْ ِّ ‫ت َوإِنَّ َما ِل ُك‬
‫َو‬ ‫ن‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ئ‬ ‫ر‬ ‫م‬‫ا‬ ‫ل‬ ِ ‫إِنَّ َما ْاألَ ْع َما ُل ِبالِّنيَّا‬
َ ‫ا ْم َرأَ ٍة يَ ْن ِك ُحهَا فَ ِهجْ َرتُهُ إِلَى َما ه‬
‫َاج َر إِلَ ْي ِه‬

Terjemah

Dari Amirul Mu’minin, Abu Hafsh Umar bin Al Khathab Radhiallahu Ta’ala ‘Anhu, dia berkata: Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya amal itu hanyalah beserta
niat, dan setiap manusia mendapatkan sesuai dengan apa-apa yang diniatkannya. Barang siapa yang
hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya itu adalah kepada Allah dan RasulNya, dan barang
siapa yang hijrahnya karena dunia yang diinginkannya atau wanita yang ingin dinikahinya, maka
hijrahnya itu kepada apa-apa yang ia inginkan itu.” (Diriwayatkan oleh Imamul Muhadditsin, Abu
Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abul Husein
Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi, dalam kitab shahih mereka yang merupakan
kitab hadits paling shahih)

Sababul Wurud Hadits

Hadits ini merupakan komentar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang
berhijrah dari mekkah ke Madinah bukan karena mencari keutamaan hijrah tetapi karena mengincar
seorang wanita yang ingin dinikahinya. Berkata Imam Ibnu Daqiq Al ‘Id: “Mereka meriwayatkan bahwa
ada seorang laki-laki yang berhijrah dari Mekkah menuju Madinah, dengan hijrahnya itu dia tidak
menghendaki keutamaan hijrah. Dia hanya menghendaki agar dapat menikahi seorang wanita yang
bernama Ummu Qais.” (Imam Ibnu Daqiq Al ‘Id, Syarh Al Arba’in An Nawawiyah, Hal. 27. Maktabah Al
Misykah. Imam Ibnu Hajar, Fathul Bari, 1/10. Darul Fikr)

Anda mungkin juga menyukai