N DIAN HANDAYANI
yaitu infeksi yang didapat di rumah sakit. Istilah nosokomial ini berasal dari bahasa Yunani
yaitu nosokomeion yang berarti rumah sakit (nosos = penyakit, komeo = merawat).
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang berkenaan atau berasal dari rumah sakit,
digunakan untuk infeksi yang tidak mengalami masa inkubasi sebelum dirawat di rumah
sakit, tetapi terjadi 72 jam setelah perawatan di rumah sakit. Secara umum, pasien yang
masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 3 x 24 jam,
menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit.
Suatu infeksi pada pasien dapat dinyatakan sebagai infeksi nosokomial bila
a. Pada waktu pasien mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda klinis infeksi
tersebut.
b. Pada waktu pasien mulai dirawat di rumah sakit tidak sedang dalam masa inkubasi
infeksi tersebut.
c. Tanda klinis infeksi tersebut baru timbul sekurang-kurangnya 48 jam sejak mulai
perawatan.
luka operasi, saluran pencernaan, selaput otak, dan paru-paru. Infeksi nosokomial umumnya
juga lebih sulit diatasi karena kuman penyebabnya sering kali sudah resisten terhadap banyak
jenis antibiotik.
2. Penyebab Infeksi Nosokomial
Infeksi nosokomial disebabkan oleh bakteri yang ada di rumah sakit. Bakteri tersebut
bisa didapat dari orang lain yang ada di rumah sakit, bakteri yang menjadi flora normal
(bakteri yang secara normal ada di dalam tubuh dan pada keadaan normal tidak menyebabkan
gangguan) orang itu sendiri, atau bakteri yang mengontaminasi lingkungan dan alat-alat di
rumah sakit. Selain bakteri, jamur, virus, atau parasit juga dapat menjadi penyebab infeksi
nosokomial.
Bakteri yang resisten adalah ketika antibiotik menjadi kurang efektif untuk
membunuh bakteri tersebut. Hal ini disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang tidak sesuai
dengan anjuran dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan mengakibatkan bakteri
yang ada di dalam tubuh manusia berubah karakter dan menjadi tahan terhadap antibiotik.
Rumah sakit merupakan tempat berbagai jenis pasien, sehingga bakteri yang resisten tersebut
dapat menyebar di lingkungan rumah sakit dan akan lebih sulit untuk ditangani bila
menjangkiti seseorang.
1) Bakteri
Dibawah ini adalah patogen infeksi nosokomial yang paling sering dijumpai:
a. Commensal bacteria
Bakteri ini merupakan flora normal yang terdapat di dalam tubuh manusia yang
sehat, dan dapat dikatakan sebagai pelindung tubuh yang cukup signifikan.
b. Pathogenic bacteria
Bakteri ini memiliki tingkat virulensi yang tinggi dan dapat menyebabkan infeksi
gangren
di kulit dan hidung baik pada staff rumah sakit maupun pada pasien
dalam air dan tempat yang lembab, dan dapat menginfeksi saluran pencernaan
maupun endemik melalui inhalasi aerosol yang mengandung air yang telah
menggunakan aerosol.
Clostridium enterobacteria
Legionella sp
2) Virus
dan C dengan media penularan dari transfusi, dialisis, suntikan dan endoskopi.
Respiratory syncytial virus (RSV), rotavirus, dan enterovirus yang ditularkan lewat
kontak tangan ke mulut maupun fecal-oral. Rute penularan untuk virus sama seperti
respiratorius, kulit dan darah. Virus lain yang sering menyebabkan infeksi
Beberapa parasit seperti Giardia lamblia ditularkan dengan mudah terutama pada
anak-anak. Jamur dan parasit lain juga merupakan organisme oportunistik dan
luas dan imunosupresi berat. Pencemaran lingkungan rumah sakit oleh organisme
udara seperti Aspergillus spp. yang berasal dari debu dan tanah terutama selama
Daya tahan tubuh lemah, seperti pada HIV/AIDS, malnutrisi, pengguna obat
Lingkungan rumah sakit yang padat, kegiatan memindahkan pasien dari satu unit
ke unit yang lain, dan penempatan pasien dengan kondisi yang mudah terserang
Setelah terpapar dengan cairan tubuh (misalnya darah, urine, atau feses).
b. Menempatkan pasien dengan daya tahan tubuh yang rendah atau pengidap yang
c. Menggunakan alat atau selang yang menempel pada tubuh seperti alat bantu
napas atau kateter urine, serta melakukan tindakan medis lainnya sesuai dengan
indikasi.
pembersih atau disinfektan dengan frekuensi 2-3 kali per hari untuk lantai dan 2
empiris, yaitu pemberian antibiotik yang tidak spesifik sebelum ada hasil dari kultur. Setelah
ada hasil pemeriksaan kultur, pemberian antibiotik akan disesuaikan dengan jenis bakteri
Antijamur maupun antivirus juga dapat diberikan jika dicurigai penyebabnya adalah
jamur atau virus. Seluruh alat yang menempel pada tubuh dan mengakibatkan infeksi seperti
kateter, selang napas, selang infus, atau lainnya jika memungkinkan segera dicabut. Terapi
suportif seperti pemberian cairan, oksigen, atau obat untuk mengatasi demam dapat
diberikan. Prosedur operasi debridement dapat dilakukan untuk infeksi pada luka operasi,
7. Komplikasi Infeksi Nosokomial
Endokarditis.
Gagal ginjal.
Sepsis.