Anda di halaman 1dari 35

MK: KEPERAWATAN ANAK

By: Ns. ARDIANIS, S.Pd, S.Kep,MM

PROGRAM STUDI S-I KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA
PADANG
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN ANAK

PENDAHULUAN:
 Berkomunikasi dg anak membutuhkan pertimbangan
khusus .
 Informasi banyak diperoleh dari orang tua.
 Anak yg masih kecil responsi terhadap pesan non-
verbal.
 Keperawatan anak dalam konteks keluarga.
A. Pengertian :

• Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi


manusia yg memungkinkan seseorang utk
menetapkan, mempertahankan, dan meningkatkan
kontrak dg orang lain. ( Potter & Perry, 2005 ).

• Komunikasi efektif adalah proses yg membuat


perawat dpt membentuk hubungan kerja dg klien.

• Komunikasi yg berhasil membutuhkan kesamaan


antara pesan yg dikirim oleh pengirim dg pesan yg
diterima oleh pendengar.
B. Prinsip Komunikasi Pada Anak:

1. Jangan pernah menganggap anak bodoh atau tidak


tahu apa-apa.
2. Hati2 dg kemampuan orang tua yg
menghipnotis/mempengaruhi anak
3. Dibutuhkan kelenturan dan fleksibilitas
4. Semaksimal mungkin menyediakan tiga unsur
penting komunikasi yakni ;
( waktu, sentuhan, dan bicara ).
5. Menggunakan kreatifitas
6. Kesabaran perawat
7. Role Playing.

Pedoman Khusus Berkomunikasi Dg Anak:


1. Berikan wkt pd anak utk merasa nyaman dg
perawat.
2. Hindari perluasan yg tiba2 ( ex. Sikap & kontak
mata yg berlebihan/mengancam )
3. Bicara dg orang tua bila anak terlihat malu
4. Berkomunikasi melalui objek transisi ( ex dg
boneka, binatang ) seb’ mengajukan pertanyaan.
5. Pilih posisi setinggi mata anak
6. Bicara dg tenang, tdk terburu2, suara yg mantap
7. Bicara secara jelas, spesifik, kata2 sederhana &
kalimat pendek.
8. Nyatakan saran dan arah secara positif
9. Berikan pilihan bila ada pilihan
10. Bersikap jujur pd anak
11. Gunakan berbagai tehnik komunikasi
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Komunikasi:
1. Perkembangan
Tk perkembangan bahasa bervariasi & secara
langsung berhub’ dg perkembangan neurologi dan
intelektual ( whaley dan Wong, 1995 ).
Ex. Autisme, serebral paralisis, sindrom down.
2. Persepsi
Pandangan pribadi atas apa yg terjadi, dan terbentuk
dari apa yg diharapkan & pengalaman. ( interpretasi
yg berbeda ).
3. Nilai
• a/ Standar yg mempengaruhi TL & interpretasi
pesan.
• Apa yg dianggap penting dlm hidup seseorang, dan
pengaruh dari ekspresi pemikiran dan ide.
(Ex: Prwtn kulit ).

4. Emosi
a/ perasaan subyektif seseorang mengenai peristiwa
tertentu, dan mempengaruhi dlm bersosialisasi
5. Latar belakang SosioKultural
Budaya a/ keseluruhan dlm cara berbuat, berpikir,
dan merasakan, yg akan mempengaruhi
bahasa/komunikasi, pembawaan, nilai yg dimiliki
seseorang utk per PL / bertindak.
6. Jender ( perbedaan jenis kelamin )
Gaya komunikasi yg berbeda satu sama lain saling
mempengaruhi proses komunikasi secara unik
(Tannen, 1990 ) sejak usia 3 th.
7. Pengetahuan
Pengetahuan berbeda, maka komunikasi akan sulit.
8. Peran & Hubungan
Individu berkomunikasi dlm tatanan yg tepat
menurut hubungan dan perannya. (Ex. Peran perawat
dg klien).
9. Lingkungan.
Lingkungan yg nyaman akan cendrung
berkomunikasi dg baik.
10. Ruang & Teritorial
Teritorial menetapkan makna dari hak seseorang pd
suatu area & sekitarnya.
( identitas, keamanan & kontrol ), Ruang a/ dlm
bentuk jarak komunikasi.
Hambatan Komunikasi Pada Anak:

1. Keterbatasan dlm perkembangan bahasa


2. Keterbatasan dlm memahami abstrak
3. Kurang atau tdk tanggap dlm diajak bicara
4. Ucapkan kata tdk jelas.
D. Tehnik Komunikasi Kreatif Pada Anak:

1. Tehnik verbal.

a. Pesan “ saya “, nyatakan perasaan tentang PL dlm


istilah “ saya “. Hindari penggunaan kata “ anda “

b. Tehnik orang ketiga dan berikan anak pilihan


( “ ia”, “ mereka “ )
c. Respons Fasilitatif.
Libatkan tehnik mendengar dg perhatian, respons
tdk menghakimi, dan empati, serta rumuskan
respons fasilitatif.

d. Bercerita .
Bahasa sesuai dg anak, minta anak utk menyebutkan
cerita tentang kejadian yg berhub’ dg sakit/RS.
e. Saling bercerita
Tunjukkan pikiran anak dan upayakan utk mengubah
persepsinya dg menceritakan kembali s/ cerita yg
berbeda, minta anak utk menceritakan sebuah cerita ttg
sesuatu.

f. Biblioterapi
Menggunakan buku2 dlm proses terapeutik dan
suportif, beri kesempatan anak utk mengeksplorasi
kejadian serupa yg dialami
( sementara menilai perkembangan emosi & kognitif
anak )
g. Mimpi
Minta anak menceritakan mimpinya, dan gali bersama anak
perasaannya, dll.
h. Pertanyaan “ bagaimana jika “
i. Tiga Harapan
ex; Bila kamu memiliki tiga hal di dunia ini, hal apa saja itu ?.
j. Permainan peringkat
( beri peringkat dg angka, wajah sedih s/d senang )
k. Permainan asosiasi kata
Libatkan pernyataan kata2 kunci dan minta anak utk
mengatakan kata pertama yg mereka pikirkan
l. Permainan asosiasi kata
Libatkan pernyataan kata2 kunci dan minta anak utk
mengatakan kata pertama yg mereka pikirkan
m. Melengkapi kalimat.
ex; Yang paling saya sukai dlm sekolah
adalah................................................
n. Pro & Kontra
Ex. Beri topik, seperti berada di RS,
tanyakan lima hal yg baik dan lima hal yg
buruk.
2. Tehnik Non verbal.

a. Menulis
b. Menggambar
c. Pedoman Mengevaluasi gambar
d. Magis ringan
e. Bermain
E. Pendekatan Komunikasi Dalam Pengkajian
Keperawatan Anak:

sesuai dg tumbang/usia.

1. Berbicara terlebih dahulu pd orang tuanya.


2. Mulai kontak dg anak dg menceritakan sesuatu yg
lucu.
3. Gunakan mainan sebagai pihak ketiga
Sambungan...

4. Gunakan pilihan , jika ada pilihan


Ex; tempat pemeriksaan, duduk/berdiri
5. Pemeriksaan paling trauma paling akhir.
6. Hindari penggunaan alat yg menimbulkan rasa takut
( stateskop,dll )
7. Gunakan banyak pertanyaan terbuka.
Interaksi dalam perkembangan anak sesuai
usia:

1. Komunikasi dg Bayi ( 0 – 1 TH )

 Bayi umumnya berkomunikasi hanya dg non- verbal


( ex. Menangis )
 Bayi merespons TL non-verbal pemberi perawatan
 Bayi akan mendpt’ kenyamanan dari suara yg lembut
( meskipun kata2nya tdk dimengerti )
 Suara keras & kasar membuat bayi ketakutan
 Bayi 6 bln mengalami kecemasan karena berpisah, ibu hrs
ingat jika bayi digendong orang lain.
2. Komunikasi dg Todler ( 1 – 3 Th ) atau anak2
Pra Sekolah ( 3 – 5 Th ):

• Anak berkomunikasi dg verbal & non verbal


• Anak bersifat egosentris & hanya memahami hal2
yg berhub’ dg dirinya.
• Anak tdk dpt membedakan fantasi dg kenyataan.
• Anak memahami analogi hanya scr literal
( ex; memegang stateskop )
• Anak memahami kalimat yg pendek &
sederhana/penjelasan yg konkret.
3. Komunikasi Dg Anak Usia Sekolah ( 5 – 12 Th ):

• Anak mencari alasan & penjelasan atas segala


sesuatu, namun tdk membutuhkan pengesahan.
• Anak tertarik dlm aspek fungsional objek & kegiatan
( apa, kenapa hal itu terjadi )
• Anak memperhatikan integritas tubuh.
• Anak diizinkan utk memanipulasi perlengkapan.
• Anak memahami penjelasan yg sederhana &
mendemonstrasikannya.
• Anak harus diizinkan utk mengekspresikan rasa takut &
keheranan.
4. Komunikasi Pada Anak Remaja:

• Remaja berpikir lebih abstrak, fluktuasi antara TL


berpikir kekanak2an dan dewasa.
• Perawat harus menghindari bersikap menilai atau
menghakimi
• Remaja harus diizinkan utk berbicara mengenai perasaan
mereka
• Remaja menghindar utk menjawab, dan perawat
menghindarai utk pertanyaan yg memalukan.
• Remaja menggunakan bahasa mereka sendiri
• Penjelasan tentang sudut pandang remaja & orang tua
sangat penting.
TERIMA KASIH
PERAWATAN BAYI DALAM INKUBATOR

Pengertian:
Mrp’ cara perawatan pd bayi dg memasukan bayi ke
dalam alat ( inkubator ) yg berfungsi utk menciptakan
lingkungan dg suhu yg cukup hangat utk bayi.
Ada dua cara yaitu tertutup dan terbuka
Indikasi:
 Bayi normal dg ggn’ termoregulasi ( hipotermi )
 Bayi prematur
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Penimbangan
2. Mandi
3. Minum/nutrisi
4. Suhu
5. Bab & bak
6. Tidur
7. Perawatan mata, hidung, mulut, talipusat.
Prosedur:
Inkubator tertutup:
1. Inkubator selalu tertutp dan hanya terbuka dlm
keadaan tertentu ( ex. Apnea ), atau saat terbuka
usahakan tubuh bayi tetap hangat dan Oxygen selalu
tersedia.
2. Tindakan pengobatan & perawatan melalui hidung.
3. Bayi harus dalam keadaan telanjang utk memudahkan
pengamatan
4. Pengaturan panas disesuaikan dg BB & kondisi tubuh
bayi
5. Pengaturan oxygenselalu diobservasi
6. Inkubator harus ditempatkan di ruangan yg hangat dg
suhu kira2 27 derajat celcius

Inkubator terbuka:
1. Perawatan dg inkubator dlm keadaan terbuka
2. Gunakan lampu pemanas utk memberikan
keseimbangan suhu normal dan kehangatan.
3. Bungkus bayi dg selimut hangat
4. Dinding keranjang ditutup dg kain.
5. Kepala bayi harus ditutup karena banyak panas yg
hilang melalui kepala.
6. Pengaturan suhu inkubator disesuaikan dg BB sesuai
ketentuan berikut;
BB lahir/gram 0-24 jam ( der’ 2-3 hr ( der’ 4-7 hr ( der’ 8 hari ( der’
celcius ) celcius ) celcius ) celcius )

1500 34-36 33-35 33-34 32-33

1501-2000 33-34 33 32-33 32

2001-2500 33 32-33 32 32

Lebih 2500 32-33 32 31-32 32


Ctt:
Apabila suhu kamar 28-29 derajat celcius
hendaknya diturunkan satu derajat celcius
setiap minggu, dan apabila BB bayi sdh mencapai
2000 gram bayi boleh dirawat di luar inkubator
dg suhu 27 derajat celcius.
Ad.1. Mandi:

Bayi dlm inkubator dimandikan dg kapas menggunakan baby oil


( utk lebih menghangatkan ), dan bila memungkinkan memandikan
dg kapas air hangat.

Bayi terlebih dahulu diukur suhu tubuhnya dg menggunakan


termometer elektrik pada daerah axilla.

Apabila bayi kedingingan ( suhu kurang dari 36 derajat celcius )


kapan perlu bayi tdk dimandikan, atau tergantung berat badan bayi.

ex: bayi BB 1000 - 1500 gram suhu berkisar 32 s/d 35 derajat


celcius ).
Ad.2. Minum:

Tergantung BB bayi, normal 60 cc/kg BB/hr


Jika BB 1000 gr- 1500 gr minum 12 X/hr/ 60 cc.
BB lebih 1500 gr minum 10 X /hr/60 cc.
BB 2000-2500 gr 8 X /hr/60 cc.

BB kurang , kebutuhan cairan/nutrisi besar.


( 70 – 80 cc/kg BB/hr ).
Bayi fullterm tiap hari penambahan 10 cc/kg
Mgg I , kebutuhan metabolisme rendah.
Mgg II, 90- 165 kkal ( 0,36-0,66 ml/kg BB/hr).
Suhu sangat mempengaruhi, protein lebih tinggi , lebih
5 gr/kg BB/hr. KH ex; lactose/ gula tebu utk
mencegah hipoglicaemi & hiperbilirubinemia
(kerusakan pd otak).
Sesudah minum posisi kepala ditinggikan &
pengaturan tidur miring.
Jaga kebersihan mulut setiap sesudah minum.
Ad. 3 Perawatan tali pusat, secara kering:

Pengertian :
Tindakan kep’ yg bertujuan memberi perawatan
terhadap tali pusat bayi.

Persiapan alat, Prosedur ( SOP), dan hal-hal yg


harus diperhatikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai