Anda di halaman 1dari 24

DIARE dan ASKEP

PADA ANAK

OLEH:
Ns. Ardianis, S.Pd, S.Kep, MM.
A. Pengertian:

• Diare a/ keadaan frekuensi b.a.b lebih dari 4 kali


pd bayi dan lebih 3 kali pd anak, dg konsistensi
faeses cair, dpt berwarna hijau atau dpt bercampur
lendir dan darah atau lendir saja.
.

• B.a.b encer atau cair lebih 3 X/hari ( WHO, 1980 ).


B. Etiologi:

1. Faktor infeksi :
• Enteral : infeksi saluran pencernaan oleh
bakteri, virus dan parasit
• Parenteral : infeksi diluar saluran pencernaan
2. Faktor malabsorsi : disacharida ( karbohidrat,
lemak dan protein ) Ex; intoleransi laktosa ( bayi )
3. Faktor makanan ( basi, alergi, beracun,dll )
4. Faktor psikologis ( stress/cemas )
C. Patofisiologi/ Mekanisme Dasar Diare:
1. Gangguan osmotik
Zat yg tdk dpt diserap, tek’ osmotik dlm lumen usus
meningkat, terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam
lumen usus. Isi dlm lumen usus berlebihan merangsang utk
dikeluarkan.
2. Gangguan sekresi.
Akibat rangsangan tertentu ex; toksin pd dinding usus
terjadi peningkatan sekresi air & elektrolit kedalam lumen
usus, Diare.
3. Gangguan motilitas usus.
Hiperpristaltik berkurangnya kesempatan usus utk
menyerap makanan Diare. Bila peristaltik menurun
mk bakteri berlebihan Diare.
D. Manifestasi Klinik:

• Awitan: rewel, cengeng, gelisah, nafsu makan


menurun.
• Suhu meningkat
• Tinja cair, kadang bercampur lendir dan darah
• Muntah, bibir dan kulit kering, turgor kulit berkurang
• Lemah dan pucat.
E. Akibat diare akut/ kronik:

1. Kehilangan air da elektrolit/Dehidrasi


2. Gangguan gizi
3. Hipoglikemia
4. Gangguan sirkulasi darah
5. Kejang hipovolemik
6. Hipokalemia
7. Kejang
8. Malnutrisi energi protein/KEP.
9. dst.
WoC : Diare

Etiologi: faktor infeksi, malabsorbsi,


makanan dan psikologis

Makanan yg tdk Adanya toksik/zat tertentu


dpt diserap pada dinding usus

Hiperperistaltik
Tekanan osmotik rongga Peningkatan sekresi atau hipoperistaltik
usus meningkat air dan elektrolit ke
dlm rongga usus

Usus tdk mampu


Air dan elektrolit Peningkatan isi menyerap makanan
dlm usus meningkat rongga usus

Merangsang usus
utk mengeluarkan Diare
Lanjutan...

Diare Penyerapan sari


makanan menurun

Anak gelisah, Tinja cair, berlendir, MK: Nutrisi kurang


rewel berulang dari kebutuhan

Cemas pada Output cairan kelemahan


orang tua meningkat

Cairan kurang dari Intoleransi


Nyeri Anus lecet aktivitas
kebutuhan

Gangguan
integritas kulit
F. Penatalaksanaan:
Prinsip: ( 1. Rehidrasi, 2. Dietik, 3. Obat2an ).
1. Rehidrasi:
Nilai derajat dehidrasi dg penurunan BB.
- 2,5 % tdk dehidrasi
- 2,5 – 5 % Dehidrasi Ringan
- 5 – 10 % Dehidrasi sedang
- > 10 % Dehidrasi berat.
Atau menggunakan skor Maurice King utk bayi,
terhadap enam item ( KU, Turgor, Mata, UUB,
Mulut, Denyut Nadi ) nilai 0-1 -2 dari kondisi
normal s/d berat.
No Bagian tubug yg Nilai Nilai Nilai
diperiksa 0 1 2

1 K.U Sehat/normal Gelisah, Menggigau,koma,


cengeng,apatis syok.
2 Turgor Normal Agak kurang Sangat kurang

3 Mata Normal Ngantuk Sangat cekung

4 UUB Normal Sedikit Cekung Sangat cekung

5 Mulut Kuat/normal Sedikit Kering Kering, sianosis

6 Denyut nadi/HR < 120 X/mt 120-140 X/mt > 140 X/mt
Skor diperoleh :
 0 - 2 dehidrasi ringan
 3 - 6 dehidrasi sedang
 7 -12 dehidrasi berat.

Pada anak2 dg kekenyalan kulit/Tugor:


 Satu detik (dehidrasi ringan )
 1-2 detik ( dehidrasi sedang )
 > 2 detik ( dehidrasi berat )
jenis dan jumlah cairan
2. Diet:
Harus dipertahankan, ASI atau Pasi dan
rendah laktosa, makanan lunak dan tidak
merangsang.

3. Obat2an:
anti sekresi, anti spasmodik, antibiotik k/p.
As-Kep:
A. Pengkajian:
- Identitas
- Alasan masuk RS ( spesifik frekuensi diare utk neonatus > 4
X/hr, anak > 3 X/hr )
- RKS ;( apa yg menyebabkan diare PQRST ),
- RKD ;( pre natal, natal, post natal Bayi), riwayat
tumbang.
- RKK; ( penyakit, komposisi keluarga, lingkungan,
persepsi/PL keluarga )
- Keluhan Utama
- Pola2 kes’ ( Nutrisi, eliminasi, istirahat, aktifitas ).
- Pemeriksaan Fisik ( head to toe ).
- Pemeriksaan penunjang
DX.Kep:
1. Ggn Keseimbangan cairan: kurang dari kebutuhan
tubuh b/d pengeluaran yg banyak.
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d
penurunan absorbsi nutrien/ peningkatan peristaltik
usus.
3. Nyeri akut b/d peningkatan peristaltik usus/
iritasi/fisura perirektal.
4. Kecemasan b/d proses penyakit/dll
5. Kurang Pengetahuan b/d kurangnya informasi
kesehatan.
Perencanaan ( NOC & NIC ):
Ex: DX.1
NOC:
Fluid /elektrolit balance

Indikator/Kriteria Hasil:
I & O seimbang
Na, K, Ca, Fo normal
TB & BB seimbang
Manifestasi klinis normal.
NIC:
 Pemenuhan cairan
 Diet makan lunak & tidak merangsang.
 Kol; Ty/
 Pen-kes
 Bantuan pemenuhan ADL

Implementasi:
Sesuai intervensi dlm bentuk nyata.

Evaluasi:
( Mengacu pd indikator & hsl implementasi ).
TERIMA KASIH
DEMAM TIFOID DAN AS-KEP.

A. Pengertian:
 Penyakit infeksi sistemik akut yg disebabkan
salmonella thypi.
 Penyakit infeksi usus halus/ Para typhoid fever,
Enteric Fever, Typhus , Para typhus abdominalis,

B. Penyebab:
salmonella Thypi ( para thypi A,B, C ).
Penularan via 5 F (Food, fingers, Fomitus, Fly,
Faeses ).
C. Manifestasi Klinis:

• Demam
• Sakit kepala
• Kelesuan
• Anoreksi
• Bradikardi relatif
• Kadang pembesaran limpha/hati.
• dll
D. Patofisiologi:

 Kuman masuk mulut lambung, sbgn kuman musnah o/ Hcl


dan sbgn msk usus halus bgn distal/jaringan limfoid.
Dalam jar’ limfoid kuman berkembang biak lalu masuk aliran
darah mencapai sel2 retikuloendoteal.

 Sel2 retikuloendotel ini melepaskan ke dlm aliran darah


bakteriamia, selanjutnya masuk dlm limpha, usus halus dan
kandung empedu “ Demam & gejala toksemia”
hal ini karena salmonella & endotoksinnya merangsang sistesis
dan pelepasan zat pirogen o/ leukosit pd jaringan yg meradang.
Endotoksemia menyebabkan inflamasi lokal usus halus.( plaque
peyeri ).
As-Kep:
A. Pengkajian:
Spesifik:
- Peningkatan suhu t/u malam hari.
- Nyeri kepala
- Lidah kotor
- tdk ada nafsu makan
- epistaksis
- penurunan kesadaran.
Penunjang:
- Pemeriksaan darah lengkap ( leukosit leukopeni) .
- Pemeriksaan widal,dll
DX.Kep:
 Hipertermi b/d proses peradangan/endotoksin.
 Perubahan nutrisi: kurang dari kebut’ tubuh b/d
pemasukan yg kurang.
 Resti kekurangan vol.cairan
 Resti syok, Dll

B. Perencanaan ( NOC & NIC ):


Ex: Hipertermi/Peningkatan suhu tubuh.
NIC: ex; - Tepid Sponge, dll
- Discharge Planning: ( 5 F ) & aktifitas
C. Implementasi:
Pelaksanaan NIC dalam bentuk nyata

D. Evaluasi & Dokumentasi:


Mengacu pada indikator dan hasil dari as-kep yg telah
dilaksanakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai