Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Usman Abdul Aziz

NPM : 24031217086

KELAS : Agroteknologi C

MATA KULIAH : Sistem Informasi Geografis

TUGAS : 7 (Resume Analisis Spasial)

SUMBER MATERI :
Https://Www.Researchgate.Net/Publication/311495427_MATERI_KULIAH_AN
ALISIS_SPASIAL_S2_PJ

1) PENGERTIAN ANALISIS SPASIAL

suatu perspektif dalam geografi yang mencoba memahami proses


pembentukan dan evolusi bentanglahan dan tempat (places) dengan referensi
prinsip-prinsip universal dan general (Gomez dan Paul-Jones III, 2010) Suatu
himpunan teknik untuk menganalisis data spasial. Hasil analisis spasial
tergantung pada lokasi objek yang dikaji.

 DATA SPASIAL•

Data yang mempunyai referensi keruangan dalambentuk lokasi dan koordinat

•Information about the locations and shapes of geographic features and the
relationships between them, usually stored as coordinates and topology (ESRI)

•Any data that can be mapped (ESRI)

•also known as geospatial data, is information about a physical object that can
be represented by numerical values in a geographic coordinate system.

 DATA SPASIAL, DATA GEOGRAFI(S), DATA GEOSPASIAL

•Spasial, dari kata space/spatium (ruang; terkait denganruang, ukuran, posisi,


bentuk, dsb.)

•Geografis, terkait dengan geografi, ruang, lokasi. Spasial= geografis•Geospasial:


belum secara baku muncul di kamus umum. USGS : istilah spasial = geospasial

•Kesimpulan: Data spasial = data geografis = data geospasial.


 IMPLIKASI DALAM ANALISIS SPASIAL

•Tipe data yang berbeda biasanya memerlukancara analisis spasial yang


berbeda, terutamaapabila menggunakan perangkat lunak(statistik spasial, GIS,
pengolah citra)

•Model data yang berbeda juga memerlukancara analisis yang berbeda

 TINJAUAN UMUM CONTOH ANALISIS SPASIAL

•Tipe Data–Titik 

distribusi spasial (acak, clustered, grid); kepadatantitik–Garis Kepadatan garis


(mis. Kerapatan jaringanjalan/sungai), analisis segmen (ruas) jalan, stream
ordering–Area (satuan pemetaan, sebagai poligon, banyak contoh)

•Model Data

–Vektor 

semua overlay peta, analisis distribusi titik, sebagian interpolasi spasial, analisis
jaringan

–Raster 

sebagian besar overlay peta, semua interpolasispasial, sebagian kecil analisis


jaringan

 SKALA DAN RESOLUSI DALAM KAJIAN SPASIAL

•Skala dibedakan jadi dua:

–Skala geografis skala besar (luas), skala kecil(sempit) ≈ scope

–Skala kartografis skala besar (sempit), skalakecil (luas)

•Geografiwan biasanya menggunakan skalakartografis

•Skala berkaitan erat dengan resolusi spasial


 Resolusi Spasial

•Resolusi = resolving power, daya pisah

Ukuran kemampuan suatu sistem optik-elektronik dalam

membedakan informasi yang secara spasial

berdekatan dan atau secara spektral punya kemiripan

•Resolusi spasial

–diperluas tidak hanya sistem optik-elektronik saja

–Berkaitan dengan kehalusan detil / graininess

•Resolusi tinggi skala besar

•Resolusi rendah skala kecil

 KONSEP RESOLUSI: SPASIAL, SPEKTRAL, RADIOMETRIK

Resolusi spasial menunjukkan tingkat kehalusan gambar. Makin kecil


ukuran piksel, makin tinggi res. Spasial Nilai piksel makin beragam, range/julat
makin lebar, makin tinggi resolusi radiometrik Hubungan antara Resolusi Spasial
dengan Skala Untuk Citra

•Skala ideal dan skala optimal

–Skala ideal: skala citra sebagai basis pemetaan dasar (peta rupabumi)

–Skala optimal: skala maksimal yang masih diijinkan untuk menjad peta tematik
dengan mengacu ke peta dasar

•Pedoman 

–Skala ideal: pencetakan pada 300 dpi

–Skala optimal: pencetakan pada skala ±2,5 –3x lebih besar

 HUBUNGAN ANTARA RESOLUSI SPASIAL DENGAN SKALA

Untuk Peta

–Untuk dirasterkan, berapa resolusi spasial/ukuran piksel suatu peta dengan


skala tertentu.
–Pedoman dari Tobbler (1988) dan McCloy (1995)

–Secara umum:

–ukuran piksel optimal = 1/2000 x penyebut skala

–Masih memerlukan kajian mendalam


 SKALA YANG TEPAT UNTUK SUATU KAJIAN? MAUP

•Berapakah skala yang tepat untuk suatu kajian?

•Banyak hal berpengaruh, misalnya

–Luas liputan wilayah

–Skala citra dan skala peta yang digunakan

–Resolusi spasial

–Objek kajian

•Beda skala bisa berimplikasi pada beda

kesimpulan MAUP

 PEMODELAN SPASIAL

•Model:

–Penyederhanaan atas realitas (dunia nyata) untuk mempermudah pemahaman


dan penyelesaian masalah

–Model bisa bersifat spasial, bisa pula a-spasial

•Pemodelan:

Proses penyusunan model sebagai bagian dari upaya memahami


fenomena dengan lebih baik, dan sebagai dasar untuk menentukan langkah-
langkah penyelesaian masalah

•Model antara lain bisa dibedakan ke dalam tiga kategori berikut:

a. Skala

b. Konseptual

c. Matematis

•Model Spasial bisa juga dideskripsikan dengan cara:

–Lumped

–Semi-distributed
–Distributed
 ANALISIS DAN PEMODELAN SPASIAL
•Analisis dan Pemodelan Spasial bisa bertumpu pada:

–Peta tunggal (single map)

–Multi-peta (2 peta atau lebih, multiple maps)

•Peta tunggal

–univariat analisis distribusi, pola distribusi, tekstur, dan maknanya

–Interpolasi mengisi kekosongan informasi secara spasial

berdasarkan data yang relatif terbatas, misalnya ketinggian, jarak,. dsb

•Multi-peta

–Pada dasarnya melibatkan operasi

•Pembandingan dan hubungan

•Pengkondisian logis suatu peta dengan mengacu ke peta lain (IF-THEN atau IF-

THEN-ELSE)

•Kombinasi ≥ 2 peta melalui operasi aritmetik: +, -, x, :, dan operasi matematis

lain

–Secara teknis dilaksanakan dengan tumpangsusun (overlay)

Anda mungkin juga menyukai