Anda di halaman 1dari 18

 PENDIDIKAN

25 Nama Pahlawan Nasional Indonesia Lengkap


( Sang Kusuma Bangsa yang Tetap Mewangi)
1. Pangeran Antasari

Beliau adalah pahlawan dari Banjar. Nama aslinya adalah Gusti Inu
Kertapati. Penampilannya yang khas dengan baju khas Jawa membuat
efek kewibawaannya sangat kental. Pada tanggal 27 Maret 1968, beliau
dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Perjuangan beliau berpusat di Banjar dengan mengerahkan semua


pasukannya untuk mengusir Belanda. Hingga pada tahun 1862, beliau
wafat dan dimakamkan di Sampirang. Gelar yang pernah didapatnya
adalah Panembahan Amirudi Mukminin.

2. Ir. Soekarno

Beliau adalah Pahlawan Nasional yang sudah tidak perlu


diperkenalkan lagi sebenarnya, karena jasa-jasa beliau masih sangat
lekat di dalam ingatan rakyat Indonesia. Lahir tanggal 6 Juni 1901
di Surabaya, Ir. Soekarno adalah asli orang Jawa.

Pembawaannya tegas dan sampai sekarang masih sangat terasa


keberadaannya saat melihat anak-anak serta keturunannya. Anak-
anaknya pun juga menjadi politisi terkenal negeri ini, dan ibu
Megawati Soekarno Putri, puteri Ir. Soekarno bahkan pernah
memimpin Tanah Air tercinta.

3. Drs. Moh. Hatta


Ada Ir. Soekarno, maka ada Drs. Moh. Hatta, karena keduanya dikenal sebagai Proklamator
Indonesia. Sepasang kusuma bangsa ini bersikeras melawan penjajah untuk merebut kembali
Indonesia. Alhasil tepat di tanggal 17 Agustus 1945, di Jl. Pegangsaan Timur telah
dikumandangkan kemerdekaan Indonesia.

Drs. Moh. Hatta sendiri adalah wakil presiden pertama Indonesia. Sebelumnya, beliau juga selalu
bekerja sama dengan Ir. Soekarno dalam menyusun taktik menuju kemerdekaan Indonesia. Bung
Hatta, nama sapaan akrabnya, mendampingi Ir. Soekarno dalam memimpin negeri sejak pertama
kali Indonesia menyatakan kemerdekaannya.

Satu tahun lebih muda dari Bung Karno, sapaan hangat Ir. Soekarno, membuat keduanya adalah
presiden dan wakil presiden yang sangat serasi. Fenomenal banget. Apalagi keduanya adalah
orang yang jenius. Bahkan Drs. Moh. Hatta sendiri adalah pencetus berdirinya koperasi.

4. Jenderal Sudirman
Kalian masih ingat kan setiap kali mendengar nama Pahlawan Nasional, pasti langsung
mengingat baju prajuritnya. Foto berjas coklat muda dengan blangkon hitam serta posisi hormat
sangat melekat erat dalam profil Jenderal Sudirman.

Ya, iyalah pasti soalnya beliau adalah prajurit negeri. Beliau lah yang menciptakan taktik perang
yang fenomenal, Taktik gerilya (Perang secara diam-diam). Supersemar (Serangan Umum 1
Maret) yang meledak di masa pemerintahan Presiden Soeharto pun menjadi salah satu prestasi
besarnya.

Kelincahan dan kecerdasan beliau dalam memimpin pasukan perang membuat beliau menjadi
jenderal di usia yang masih sangat muda. Yakni, di usia 31 tahun sejak kelahiran beliau di tahun
1916. Jadi, jangan heran kalau banyak orang Indonesia yang cerdas di usia muda, mereka
mewarisi kecerdasan jenderal Sudirman.

5. Pangeran Diponegoro

Seorang pangeran tapi kok jadi pahlawan revolusi ya. Iya donk, soalnya jiwa nasionalismenya
sangat tinggi. Pangeran Diponegoro ini salah satunya. Sebenarnya nama asli beliau bukanlah
Diponegoro, yaitu Mustahar. Namun karena terkenal dengan Perang Diponegoro, jadilah nama
Pangeran Diponegoro.

Lahir dari wilayah kerajaan, pada tanggal 11 November 1985, beliau diberi gelar pangeran
karena merupakan putra dari Raja Mataram, Sultan Hamengkubuwono III. Jiwa juangnya
sangatlah tinggi sehingga sangat pantas nama Pahlawan Nasional disematkan pada beliau.

6. Sultan Hasanuddin
Si Ayam Jantan dari Timur, itulah julukan khas yang sangat terkenal dari pahlawan Nasional
yang satu ini. Rambut panjang serta kumis lancipnya membuat musuh takut pada Sultan
Hasanuddin.

Beliau adalah pahlawan dari Sulawesi Selatan. Lahir di Makassar pada 12 Januari 1631 dan
wafat pada 12 Juni 1670 di medan pertempuran. Perjuangannya sangat dihargai dan selalu
dikenang, utamanya saat pertentangannya pada aksi monopoli pemerintah Belanda.

7. Cut Nyang Dien

Kalau mendengar kata pahlawan, pasti langsung terpikir tentang perang. So, pahlawan itu pasti
laki-laki. Padahal enggak juga lhooo. Ada banyak pahlawan wanita. Salah satunya bernama Cut
Nyak Dien. Beliau berasal dari Aceh, jelas banget ya kalau dilihat dari namanya.

Cut Nyak Dien adalah Pahlawan Nasional yang berjuang di tanah kelahirannya, Aceh. Beliau
wafat di usia 60 tahun, tepatnya di tanggal 11 Januari 1908. Selang 9 tahun kepergian suaminya
yang juga seorang pahlawan.
8. Martha Christina Tiahahu

Nggak Cuma Cut Nyak Dhien saja, Pahlawan Nasional wanita yang jasanya sangat besar untuk
Indonesia. Ada Martha Christina Tiahahu, seorang pahlawan wanita asal Maluku. Beliau lahir
pada tanggal 4 Januari 1800.

Dalam sejarah, diceritakan bahwa Christina adalah seorang wanita tangguh yang berani ikut
berperang melawan penjajah di usia yang masih sangat belia, yakni di usia 17 tahun. Maluku
bangga memilikinya dan Indonesia pun juga nggak kalah bangga.

9. Tuanku Imam Bonjol


Sekilas, saat melihat profil beserta gambarnya, kalian bakalan sering salah tebak antara Pangeran
Diponegoro dengan Tuanku Imam Bonjol. Hehe soalnya keduanya memakai sorban ( ikat kepala
seperti yang dipakai Para Wali).

Tahukah kalian apa bedanya? Ya, bedanya pada jenggotnya ya. Kalau Pangeran Diponegoro
nggak punya jenggot. Tapi keduanya adalah Pahlawan Nasional yang sangat hebat. Demi
kemerdekaan Indonesia, mereka rela berjuang mati-matian.

Berdasarkan biografinya, Tuanku Imam Bonjol lahir pada tahun 1772 di Sumatera Barat dan
wafat pada 6 November 1864 di Minahasa. Perang Padri di Bonjol ( salah satu wilayah di
Sumatera Barat) menjadikan nama Tuanku Imam Bonjol sangat terkenal sebagai ulama sekaligus
Pahlawan Nasional Indonesia.

10. Ki Hajar Dewantara

Hayo masih ingat nggak siapa Bapak Pendidikan Indonesia? Yupzzz, betul, Ki Hajar Dewantara.
Beliau adalah pendiri Taman Siswa, sebuah sekolahan untuk orang Indonesia yang pertama. Foto
beliau pun tidak sulit untuk dicari, lengkap dengan tiga semboyan pendidikan yang dibuatnya.

Ki Hajar Dewantara ini adalah Pahlawan Nasional yang berasal dari Yogyakarta. Nama asli
beliau adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Lahir di tanggal 2 Mei 1889 yang kemudian
dipakai sebagai Hari Pendidikan Nasional sampai sekarang.

Walaupun berdarah ningrat ( keturunan raja), beliau tidak sombong dan ingin pintar sendiri.
Beliau ingin membuat penduduk pribumi pintar dengan mendapatkan pendidikan yang layak.
Untuk itulah pendidikan di Indonesia berlandaskan Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun
karsa, Tut wuri handayani.
Pahlawan Nasional yang satu ini tampil dengan sangat bersahaja layaknya seorang guru. Ya,
beliau adalah guru besarnya orang Indonesia. Semangatnya dalam membangun negeri di bidang
pendidikan sangatlah penting untuk ditiru, karena berjuang nggak harus dengan otot.

11. Bung Tomo

Pertempuran 10 November di Hotel Yamato Surabaya menjadi peristiwa sejarah yang nggak
akan lenyap dimakan waktu. Apalagi dengan tokoh yang berkiprah di dalamnya, yakni Bung
Tomo. Nama aslinya adalah Sutomo, tampil dengan kumis tipis nan manis.

Berkat perjuangannya, setiap tanggal 10 November dijadikan sebagai Hari Pahlawan, dan Kota
Surabaya mendapat julukan Kota Pahlawan yang penuh dengan kenangan akan keperkasaan para
Pahlawan Nasional yang berjuang merebut kemerdekaan.

12. Pattimura
Fotonya dengan membawa sebilah pedang runcing menghiasi dompet kalian kan? Sering keluar
masuk dompet, soalnya fotonya dijadikan sebagai salah satu gambar di salah satu sisi mata uang
Indonesia, yakni di nomila 2000 rupiah.

Tampilannya sangar ya, soalnya bawa pedang. Iya, memang itulah pembawaan Pattimura.
Tampangnya yang sangar itu menggambarkan semangat juangnya yang luar biasa.

Dengan nama asli, Thomas Matulessy, yang dilahirkan di Maluku pada 8 Juni 1783, telah
membawa harum nama Maluku karena memiliki pahlawan yang sangat tangguh. Salah satu
jasanya adalah menyatukan kembali dua kerajaan besar Maluku yang sempat berseteru karena
tidak sepaham.

Kerajaan Terate dan Kerajaan Tidore adalah dua kerajaan besar Maluku yang telah berhasil
disatukan kembali oleh Kapten Pattimura sehingga semangat rakyat Maluku semakin membara
untuk enyah dari penjajahan.

13. Achmad Soebardjo


Bernama asli Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo yang lahir di Karawang pada 23
maret 1896 ini adalah Pahlawan Nasional yang sangat berjasa bagi momen kemerdekaan
Indonesia. Beliau memiliki andil yang sangat besar dalam persiapan proklamasi Indonesia saat
itu.

Setelah Indonesia merdeka, beliau ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri yang pertama, tepatnya
saat pemerintahan Presiden Soekarno. Perjuangannya untuk mempertahankan kemerdekaan
Indonesia pun akhirnya sampai di usia 82 tahun, yakni saat tutup usia di tahun 1978.

14. Kyai Haji Ahmad Dahlan

Wajah ulama yang satu ini tentunya sudah sangat familiar kan, soalnya guru SD sudah sangat
detail menceritakan tentang sejarah perjuangan pahlawan nasional yang satu ini. Beliau adalah
pendiri Muhammadiyah.
Lahir di Yogyakarta, pada 1 Agustus 1968, K. H. Ahmad Dahlan adalah seorang anak kyai besar
yang bernama K.H. Abu Bakar. Perjuangannya untuk Indonesia terfokus di bidang agama,
sehingga melengkapi perjuangan masyarakat Indonesia yang sudah berjuang dengan senjata.

15. Sultan Iskandar Muda

Kalau dilihat dari gambarnya, Pahlawan Nasional yang satu ini pasti berasal dari Aceh. Ya,
betul. Beliau adalah pahlawan Indonesia yang juga seorang Sultan Aceh. Inilah yang kemudian
memudahkan beliau untuk berjuang, karena memiliki tahta atau kedudukan sebagai sultan yang
banyak prajuritnya.

Selama 29 tahun menjadi Sultan di salah satu kerajaan besar di Aceh, banyak jasa yang telah
ditorehkannya. Salah satu buktinya adalah saat itu sampai sekarang, Aceh dijadikan sebagai
tempat perdagangan internasional.

16. Panglima Polim


Peci dan kaca mata uniknya membuat wajahnya sangat mudah dikenali. Sama seperti Sultan
Iskandar Muda, beliau juga berasal dari Aceh, tepatnya berasal dari Kerajaan Kuala. Di mana
Panglima Polim adalah seorang Raja Kuala yang bernama Panglima Polem VIII.

Biografi Pahlawan Nasional yang satu ini belum begitu lengkap seperti biografi pahlawan-
pahlawan yang lainnya. Yang jelas, beliau adalah seseorang yang sangat berjasa dalam
perjuangan kemerdekaan Indonesia.

17. Teuku Umar

Ini ni suami dari Cut Nyak Dhien yang diulas sebelumnya. Teuku Umar berjuang bersama
dengan istrinya untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah belanda. Lahir di
tahun 1854 dan wafat di Meulaboh pada tahun 1899 membuat sang istri merasa sangat
kehilangan.
Namun kesedihan itu tidak membuat sang istri berhenti berjuang. Walaupun akhirnya sang istri
juga menyusulnya dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun kemudian. Perjuangan yang khas
dari Teuku Umar adalah dengan mendekati Belanda.

Teuku Umar sangat cerdik, karena dia mendekati Belanda dengan sangat bersih. Tidak ada
kecurigaan sedikitpun dari pihak penjajah, padahal beliau cuma pura-pura saja. Setelah dirasa
cukup dekat, Teuku Umar mengeruk harta dan persenjataan Belanda untuk dijadikan alat
perlawanan.

18. Teuku Chik di Tiro

Sorban menjadi pakaian khas yang memberikan identitas para pahlawan yang wajib kalian
ketahui. Walaupun sama-sama sorban, tetapi sorban yang dipakai Pangeran Diponegoro dengan
Teuku Chik di Tiro ini berbeda. Kalian bisa mengamati sendiri ya.

Yang perlu diketahui adalah tentang perjuangan beliau yang nggak kalah besar untuk Indonesia.
Beliau adalah Pahlawan Nasional yang berasal dari Aceh dengan nama asli Teuku Chik di Tiro
Muhammad Saman. Beliau lahir pada tahun 1836 di Pidie dan wafat pada 1891 di Aneuk
Galong.
19. I Gusti Ngurah Rai

Nama Pahlawan Nasional yang satu ini sangat tidak asing di telinga ya, soalnya memang
dijadikan sebagai nama Bandara internasional di Denpasar Bali. Bandara ini sangat terkenal
seantero dunia karena Bali sendiri yang dijadikan destinasi terkenal dunia milik Indonesia.

Ketenaran Bali dan keterkenalan Bandara I Gusti Ngurah Rai ini sama dengan ketenaran I Gusti
Ngurah Rai sebagai Pahlawan Nasional yang telah berjasa merebut kemerdekaan Indonesia.

Beliau lahir di Bali, tepatnya di daerah Badung pada tanggal 30 Januari 1917. Profesinya saat itu
adalah sebagai salah satu prajurit militer Indonesia yang tergabung dalam TNI. Pangkatnya
adalah seorang kolonel TNI Anumerta I yang kemudian tutup usia di umur yang belum genap 30
tahun, yakni di tanggal 20 November tahun 1946.

20. Sultan Ageng Tirtayasa


Beliau adalah seorang pahlawan yang berasal dari Banten. Sampai sekarang Kesultanan Banten
pun masih sangat eksis, dan ternyata peninggalan dari Sultan Ageng Tirtayasa ini. Memiliki
gelar sebagai Pangeran Surya, Sultan Ageng Tirtayasa ini mengemban tugas dengan sangat baik.

Sultan Ageng Tirtayasa ini memimpin Kerajaan banten selama 10 tahun lamany ( dari 1640
sampai 1650). Beliau tidak gentar mengusir penjajah walau akhirnya beliau harus berpulang ke
Rahmatullah pada tahun 1683. Tepat di usia 52 tahun ( dari tahun kelahirannya, 1631).

21. Dewi Sartika

Ini dia pahlawan wanita milik Indonesia. Nama lengkapnya adalah Raden Dewi Sartika yang
berasal dari Jawa Barat. Lahir di Kota Priangan, Bandung, pada 4 Desember 1884 dan wafat di
Tasikmalaya di tanggal 11 September 1947, beliau adalah pahlawan wanita satu-satunya dari
Jawa Barat.

Pengakuan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia baru di tahun 1966 dengan menyusuri jejak
perjuangannya dan menguak semua sejarah tentangnya. Yuk tiru perjuangan wanita perkasa ini,
jangan mau menjadi wanita lemah/

22. Teuku Muhammad Hasan

Mungkin masih asing ya di telinga kalian nama Pahlawan Nasional yang satu ini. Ya, beliau
adalah seorang Gubernur Sumatera yang sangat berjasa dalam memperebutkan kemerdekaan
Indonesia dari Belanda.

Nama Teuku Muhammad Hasan ini pun sudah dinobatkan sebagai salah satu nama pahlawan di
Indonesia. Tercatat pula dalam sejarah, bahwa pada tahun 1948 sampai dengan 1949, beliau
pernah dinobatkan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Saat itu Indonesia
masih baru saja merdeka.

23. Cut Meutia


Kebanyakan pahlawan wanita dari Aceh ya. Tapi nggak berarti di lain wilayah nggak ada lho ya.
Cuma memang belum diketahui saja soalnya saat itu adalah masa-masa sulit yang tanpa ada
teknologi untuk dokumentasi secara jelas. Salah satu pahlawan wanita dari Aceh juga adalah Cut
Meutia.

Beliau lahir tahun 1970 di daerah Pirak. Di masa-masa perjuangannya, beliau tidak sendirian,
karena beliau berjuang bersama dengan Teuku Muhammad, suaminya. Perjuangannya pun
berakhir pada 26 September 1910 karena tewas di medan pertempuran.

24. Ahmad Yani


Selain dijuluki sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, beliau juga dijuluki sebagai Pahlawan
revolusi. Beliau adalah pahlawan di bidang militer Indonesia yang pernah bergabung dengan tim
Pembela Tanah Air ( PETA).

Dibesarkan dalam keluarga yang sadar akan nasionalisme, membuat beliau sudah sadar akan
nasionalisme sejak kecil. Untuk itulah perjuangan beliau dalam merebut Indonesia dari tangan
penjajah bukanlah perjuangan yang dipandang sebelah mata.

25. R. A. Kartini

Pahlawan perempuan Indonesia yang sangat terkenal besar jasanya adalah Raden Ajeng Kartini.
Beliau adalah seorang wanita yang sangat luar biasa. Biografi-biografinya banyak yang dijadikan
buku yang sangat menginspirasi.

Kesadaran akan harkat dan martabat wanita yang harus dihargai dan disetarakan dengan laki-laki
menjadi latar belakang perjuangan Kartini. Tak ayal semua halangan yang menghadang
perjuangannya lantas enyah begitu saja tanpa menjadi hal yang berarti.

Hari lahirnya, 21 April, bahkan dijadikan sebagai Hari Nasional Indonesia yang berfungsi untuk
mengenang kembali perjuangan Kartini. Kumpulan perjuangannya pun diabadikan dalam sebuah
buku terkenal yang berjudul “ Habis Gelap terbitlah Terang “.

Sayangnya, di usia yang sangat muda, tepat di usia 25 tahun, Kartini meninggal dunia (17
September 1879). Namun jasa-jasa Raden Ajeng Kartini tidak pernah dilupakan dan akan selalu
menjadi penyemangat wanita-wanita Indonesia untuk berkarya.
Nama-nama pahlawan Indonesia masih banyak lagi yang lainnya. Tidak bisa disebutkan satu-
satu karena memang sangat banyak. Itu hanya sebagian saja yang sangat penting untuk
dipelajari. Kenali orangnya dan teladani perjuangannya.

Walaupun penyematan sebagai pahlawan nasional tidak mereka ketahui di masa-masa hidupnya,
tetapi itu bukanlah sebuah masalah. Mereka tidak membutuhkan julukan atau sebutan pahlawan,
karena yang diinginkan adalah Indonesia bisa merdeka dan kalian, sebagai generasi bangsa bisa
menjaga kemerdekaan yang telah mereka perjuangkan.

Anda mungkin juga menyukai