Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


08/01/1561 00 1/2

Ditetapkan
Direktur RSU Lirboyo
Tanggal Terbit
Standart Prosedur
Operasional
5 Desember 2015
dr. Ava Adenia Rahmi
NIK. 06060001
Pengertian Keadaan Terminal adalah suatu keadaan dimana seseorang
mengalami penyakit / sakit yang tidak mempunyai harapan untuk
sembuh sehingga sangat dekat dengan proses kematian.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan pasien tahap
terminal
Kebijakan Mendukung hak pasien untuk mendapat pelayanan yang menghargai dan
penuh kasih sayang dalam menghadapi akhir kehidupannya (peraturan
direktur nomor 09/1056/RSUL/IX/2015 tentang kebijakan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga RSU lirboyo)
Prosedur 1. DPJP
a. Mengidentifikasi pasien yang akan menjelang kematian.
b. Melakukan asesmen Tanda-tanda Klinis Menjelang Kematian
c. Tindakan pada pasien tahap terminal atau menjelang kematian.
A (airways) : memastikan bahwa jalan nafas paten.
1) Posisi head tilt chin lift
2) Pasang oropharyngeal tube
3) Pasang nasopharyngeal tube
4) Pasang endotracheal tube
B (breathing) : memastikan bahwa dada bisa mengembang
simetris dan adekuat.
1) Pemberian oksigen lewat selang maupun masker
2) Pemberian nafas bantuan bila apneu
C (circulation) : memastikan bahwa sirkulasi cukup, akral
hangat, produksi urin cukup.
1) Pemberian cairan infus
2) Pemberian obat-obatan jantung :
3) Pemberian obat-obatan vasokonstrictor :
4) Pemantauan produksi urine lewat kateter kencing.
d. Pemenuhan hak pasien:
1) Kebutuhan – kebutuhan jasmaniah
a) Menghilangkan rasa nyeri dengan memberikan anti
nyeri, mengubah posisi tidur dan perawatan fisik.
b) Memenuhi kebutuhan nutrisi melalui cairan infus,
sonde.
e. Kebutuhan – kebutuhan emosi
1) Menenangkan pasien apabila mengalami ketakutan yang
hebat (ketakutan yang timbul akibat menyadari bahwa
dirinya tak mampu mencegah kematian).
2) Mendampingi pasien yang ingin memperbincangkan
tentang kehidupan di masa lalu dan kemudian hari
3) Melakukan asesmen pada pasien sesering mungkin sesuai
kebutuhan untuk mencegah terjadi gejala / komplikasi atau
mengidentikasi gejala yang muncul untuk perencanaan
pengobatan lanjutan atau pemulangan pasien.
PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


08/01/1561 00 2/2

2. Perawat
a. Kaji tingkat ansietas klien : rencanakan penyuluhan bila
tingkatnya rendah atau sedang.
b. Berikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk
mengungkapkan perasaan dan diskusikan kehilangan secara
terbuka.
c. Tunjukkan perasaan tentang pemahaman dan empati akan
kondisinya jangan menghindari pertanyaan
d. Kaji apakah pasien menginginkan untuk melaksanakan ritual
keagamaan yang diinginkan (termasuk autopsi atau donasi
organ).
e. Tawarkan untuk menghubungkan rohaniawan di rumah sakit
untuk mengatur kunjungan.
f. Anjurkan anggota keluarga untuk membina hubungan yang
lebih erat yang efektif dengan pasien misalnya menghabiskan
waktu bersama pasien (unit khusus sesuai dengan prosedur),
mempertahankan kasih sayang, komunikasi terbuka dengan
pasien dan berpartisipasi dalam perawatan.
g. Usahakan untuk memberikan apa yang diinginkan pasien.

3. Bimroh
a. Petugas Bimbingan rohani
mengkonfirmasi pasien yang akan diberikan bimbingan rohani
b. Petugas Bimroh mendatangi pasien dan
keluarganya yang dimaksud
c. Memberikan bimbingan kepada pasien
dan keluarganya agar tabah dan sabar dalam menghadapi
penyakitnya, selalu memohon kepada Allah untuk diberikan
ketetapan iman, islam, ihsan, ketenangan dan kedamaian serta
khusnul khotimah dan diberikan ketabahan dan keikhlasan
kepada keluarga yang ditinggalkan.
d. Menuntun untuk mendoakan pasien agar
penyakitnya bisa diberi kesembuhan oleh Allah dan diampuni
dosa-dosanya serta mengucapkan kata-kata baik saja jika di
hadapan pasien.
e. Mengajari keluarga agar membasahi
kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut.
f. Bila pasien sudah dalam sakaratul maut
mohon ijin atau mengajak keluarga untuk menuntun pasien
(Islam : Talqin) melayangkan jiwanya sesuai dengan agama dan
kepercayaan pasien serta menghadapkan pasien ke arah kiblat
jika bisa.
g. Bagi pasien yang beragama non muslim,
menawarkan kepada pasien / keluarganya untuk bimbingan
rohani menurut agama / kepercayaan / adat istiadat yang
diinginkan. Kalau ia menghendaki maka petugas bimroh
menghubungi petugas bimroh yang telah ditunjuk oleh rumah
sakit melalui kesepakatan kerjasama antara keduanya atau
menghendaki petugas pembimbing rohani dari keluarga sendiri.
Petugas Bimroh memohon ijin untuk meninggalkan pasien dan
keluarganya.
Unit terkait 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Unit Rawat Inap
3. HCU

Anda mungkin juga menyukai