Anda di halaman 1dari 4

PASIEN TERMINAL

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUD
KI AGENG GETAS PENDOWO
GUBUG KAB. GROBOGAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr.Kusaeni, M.M
NIP. 196808012007011011
Pengertian Pelayanan pasien tahap terminal difokuskan untuk memenuhi kebutuhan
khusus pasien yang dalam proses meninggal agar dilayani penuh hormat dan
kasih.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pelayanan
pada pasien tahap terminal di RSUD Ki Ageng Getas Pendowo.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ki Ageng Getas Pendowo
No ...................... tentang
Prosedur A. Assesmen Awal / ulang adalah:
1. Kaji adanya gejala mau muntah dan kesulitan bernafas :
a. Kegawatan pernafasan ( dydpnoe, nafas tak teratur dll)
b. Kehilangan tonus otot (mual, sulit menelan dll)
c. Nyeri
d. Perlambatan sirkulasi (gelisah, lemas, kulit dingin dll)
2. Kaji faktor yang meningkatkan dan membangkitkan gejala fisik.
3. Kaji adanya gejala mual, perubahan persepsi, nyeri akut, pola
nafas, konstipasi, nyeri kronis, bersihan jalan nafas, defisit
perawatan diri.
4. Kaji kebutuhan spiritual pasien dan keluarganya ( apakah perlu
pelayan spiritual bimbingan doa, didoakan atau pendampingan
kerohanian)
5. Kaji status psikososial pasien dan keluarga:
a. Apakah ada orang yang ingin dihubungi atau dihadirkan?
b. Rencana perawatan selanjutnya ( apakah tetap di RS atau
dirawat dirumah )
c. Reaksi pasien atas penyakitnya
d. Reaksi keluarga atas penyakit pasien.
6. Kaji kebutuhan dukungan atau kelonggaran pelayanan bagi pasien
atau keluarga dan pemberi pelayanan.
7. Kaji kebutuhan akan alternatif atau tingkat pelayanan lain.
8. Kaji faktor resiko bagi keluarga yang ditinggalkan.
9. Lakukan assesmen tanda-tanda klinis menjelang kematian yaitu:
a. Kehilangan Tonus Otot
b. Kelambatan dalam sirkulasi
c. Perubahan tanda vital, nadi lambat dan lemah, tekanan darah
turun, pernafasan cepat dangkal dan tidak teratur
d. Gangguan sensori berupa penglihatan kabur dan gangguan
penciuman dan perabaan
B. Pengelolaan.
1. Beri bantuan emosional sesuai tahapannya :
a. Tahap Denial / menolak dengan menggunakan tehnik
listening / mendengarkan, silent /mengkomunikasikan minat
perawat pada klien secara non verbal, Broad opening
/mengkomunikasikan pikiran yang sedang dipikirkan, berikan
sentuhan dan ciptakan suasana tenang, motifasi jangan
menghindar dari situasi yang sesungguhnya.
b. Tahap Anger / marah ( dengarkan apa yang dikatakan klien,
biarkan klien mengekspresikan keinginannya, berikan
perhatian dan lingkungan yang nyaman dan cegah dari injuri)
c. Tahap bargaining / menawar ( bantu mengembangkan topic/
hal yang penting, sampaikan pengertian perawat mempunyai
kemampuan untuk meluruskan kerancuan, ajarkan membuat
keputusan, dengarkan ceritanya)
d. Tahap Depresi ( perlakukan klien dengan sabar, penuh
perhatian, realistis, kaji pikiran dan persepsi klien).
e. Tahap Aceptance / penerimaan ( bina hubungan saling
percaya dan pertahankan hubungan klien dengan orang-orang
terdekat.
2. Beri bantuan kebutuhan fisiologis sesuai kebutuhan :
a. Kebutuhan kebersihan ( libatkan pasien untuk kebersihan diri
misalnya kebersihan diri, rambut, gigi dan lainnya)
b. Bantu mengontrol rasa nyeri
Berapa obat dapat digunakan misalnya morpin, heroin dll,
sesuai dengan tingkat toleransi nyeri yang dirasakan pasien.
c. Bebaskan jalan nafas ( misalnya beri posisi semi fowler /
fowler, suction untuk mengeluarkan lendir dan pemberian
oksigen).
d. Bantu pasien untuk bergerak bila kondisi memungkinkan
( bantu ganti posisi tidur untuk mencegah dekubitus)
e. Bantu memenuhi kebutuhan nutrisi
Pasien yang anoreksia, nausea karena penurunan peristaltik
dapat diberikan anti emetik, beri makanan tinggi
kalori/protein/vitamin, kalau perlu beri makanan cair.
f. Bantu eliminasi
Karena kehilangan tonus otot dapat terjadi konstipasi,
inkontensia urine karena itu perlu diberikan obat laxant untuk
mencegah konstipasi, atau beri pispot bila perlu pasang
kateter.
g. Bantu menangani perubahan sensori
Pasien dengan dying , penglihatan kabur, pasien biasanya
menolak menghadap lampu, pasien dapat mendengar tapi
tidak bisa berespon, perawat / keluarga harus bicara jelas dan
tidak berbisik.
3. Bantu penuhi kebutuhan sosial dengan menanyakan siapa yang
ingin ditemui, menggali perasaan pasien sehubungan dengan
sakitnya, jaga penampilan klien, minta teman / saudara untuk
sering berkunjung.
4. Bantu penuhi kebutuhan spiritual dengan menanyakan harapan-
harapanya / rencana pasien selanjutnya, apakah memerlukan
pelayanan kerohanian, bantu klien untuk melaksanakan ibadah
sesuai dengan agamanya.
5. Bantu keluarga untuk mengenal koping klien dan bantu keluarga
dalam melewati proses kematian
C. Dokumentasi
Dokumentasi semua assesmen dan pengelolaan pasien yang telah
dilakukan.
Unit terkait Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Kamar Oprasi
Intensive Care Unit
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Kamar Bersalin

Anda mungkin juga menyukai