Anda di halaman 1dari 5

KONTROL INFEKSI DI BIDANG

RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

Pendahuluan

Pembuatan radiografi di bidang Kedokteran Gigi mempunyai resiko yang besar untuk
terjadinya infeksi silang, terutama pada waktu pembuatan radiografi intra oral, pada saat
pemajanan dan pemrosesan film
Infeksi silang dapat terjadi akibat kontaminasi dengan darah atau saliva penderita,
bila tidak dilakukan tindakan aseptik dengan benar. Hal ini disebabkan mikroorganisme
rongga mulut dapat menempel dan bertahan hidup pada peralatan radiografi lebih dari 48
jam, bahkan beberapa mikroba menunjukkan kemampuan bertahan hidup dalam larutan
pengembang (developer) dan larutan pengikat (fixer) selama dua minggu.
Prosedur pengendalian infeksi bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya
kontaminasi silang, sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit dari penderita ke
Radiografer, dari Radiografer ke penderita, penderita ke penderita dan dari penderita ke
lingkungan sekelilingnya.
Prosedur pengendalian infeksi di bidang Radiologi Kedokteran Gigi (RKG).
Ada beberapa tahap pencegahan infeksi di bidang RKG antara lain :
1. Pencegahan infeksi pada alat radiografi
Permukaan peralatan radiografi yang harus diproteksi meliputi : tube head, X ray
cone, control panel, tombol pemajanan, headrest, dan bagian lain dari alat radiografi
yang beresiko tersentuh tangan.

1
2. Pencegahan infeksi sebelum pemajanan film
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum pemajanan, antara lain :
a. dilakukan pemeriksaan kebersihan mulut pasien, bila perlu penderita berkumur
dahulu, disediakan gelas bersih dan air kumur yang selalu diganti untuk setiap
penderita. Penderita juga dianjurkan memakai apron.
b. setelah penderita duduk, diatur posisi kepala, melepaskan benda-benda yang dapat
mempengaruhi proses pemajanan, misalnya kaca mata, gigi tiruan, anting-anting,
body piercing pada bibir/pipi/lidah/hidung, dll.
c. setelah prosedur diatas dilakukan, radiografer wajib cuci tangan dan mengenakan
sarung tangan dan apron.

3. Pencegahan infeksi saat pemajanan film


Ada beberapa tahapan yang dilakukan saat pemajan film, antara lain :
a. dianjurkan sedikit peralatan yang dipegang radiografer, dan alat-alat tersebut telah
dilapisi plastik steril (barrier).
b. keringkan film dari mulut penderita dengan menggunakan handuk/tisue untuk
menghilangkan saliva yang menempel.
c. letakkan film dalam tempat disposable seperti gelas plastik atau kantong plastik
sebelum dibawa ke ruang pemrosesan.
d. apabila radiografer mau keluar dari ruang pemajanan, sarung tangan harus dilepas
dan cuci tangan.
e. sebelum pemrosesan film, cuci tangan lagi dan memakai sarung tangan baru.

4. Pencegahan infeksi setelah pemajanan film


Ada beberapa tahapan yang dilakukan setelah pemajanan film, antara lain :
a. setelah pemajanan, film diletakkan dalam gelas plastik/kantong plastik.
b. permukaan alat-alat yang sudah dilapisi plastik dan dipegang oleh radiografer
dilepas dan diganti dengan pelapis plastik baru.
c. sarung tangan dilepas dan dibuang bersama pelapis yang telah terkontaminasi,
dan cuci tangan yang bersih.
d. apron pasien dan radiografer dilepas sebelum keluar dari ruangan foto.

2
5. Pencegahan infeksi saat pemrosesan film
Ada beberapa tahapan yang dilakukan saat pemrosesan film, antara lain :
a. membawa film yang telah dipajan dan ditaruh dalam gelas/kantong plastik
disposable.
b. radiografer cuci tangan dan memakai sarung tangan baru yang steril
c. membuka lapisan pembungkus film didalam ruang gelap dan lapisan pembungkus
dibuang ditempat sampah yang tersedia.
d. memproses film dapat secara manual atau dengan memakai alat automatic
processing.
e. melepas sarung tangan dan cuci tangan
f. mengeringkan film setelah diproses, kemudian film ditempel pada kertas pigura
film dan diberi identitas nama penderita, no pendaftaran penderita, tanggal foto,
diagnosa kelainan yang ada.
Prosedur kontrol infeksi RKG berdasarkan berbagai macam Radiografik di bidang
Kedokteran Gigi.
1. Prosedur Radiografik Intra Oral
a. Sterilisasi Instrumen
Seluruh instrumen non disposable yang telah digunakan untuk menempatkan film
dalam rongga mulut dimasukkan autoclave
b. Proteksi Personal
Sarung tangan disposable yang sudah digunakan harus dibuang sebelum masuk ke
ruang gelap untuk prosesing film. Dan memakai sarung tangan baru untuk selama
prosesing film, dan dibuang sebelum keluar dari ruang gelap
c. Penataan Ruangan
Beberapa instrumen / alat diberi lapisan pelindung disposable sebelum penderita
duduk, misalnya di bagian sandaran kepala penderita, tombol kontrol pemajanan,
tube head dan cone, semua ini dibungkus pelapis plastik disposable, yang diganti
setiap penderita baru.
d. Ruang Gelap
Sarung tangan yang dipakai saat pemajanan film pada penderita, dibuang sebelum
masuk ruang gelap (diluar ruangan) untuk meminimalisasi kontaminasi

3
bakteri/virus. Film intra oral dicuci air sebelum dibawa masuk ruang gelap,
dibersihkan dari saliva penderita.
Film intra oral dibuka didalam ruang gelap dan sampah pembungkus film
dipisahkan antara sampah kertas pembungkus dan sampah kertas perak / timah ,
karena sampah kertas perak dari film Intra Oral merupakan limbah berbahaya.
Jadi ada dua tempat sampah yang berbeda isinya
e. Prosedur Total Operasi
Memusnahkan dan membuang sarung tangan, semua plastik pelindung disposable
dilakukan desinfeksi pada permukaan dental chair, apron, handle pintu bila
terkontaminasi selama prosedur
2. Prosedur Radiografi Ekstra Oral
Pada pembuatan Radiografi Ekstra Oral, area (pemukaan benda) yang memiliki
potensi untuk terkontaminasi adalah bite block dari unit panoramik dan cephalometry.
Penggunaan bite block yang steril atau disposable wajib dilakukan pada setiap
penderita
Ada bebrapa tindakan yang harus dilakukan untuk prosedur radiografik Ekstra Oral :
a. cuci dan keringkan tangan, film E.O dapat dipegang tanpa memakai sarung
tangan
b. gunakan bite block steril disposable, dan bila diperlukan gunakan pelindung untuk
dagu, tempat kepala dan pegangan tangan penderita
c. setelah dilakukan pemajanan film, dan berganti penderita, bite block supaya
diganti dan melepasnya dengan memakai sarung tangan
d. lepaskan sarung tangan dan mencuci tangan sebelum memegang film yang telah
dipajan

3. Prosedur Radiografik Digital


Radiografik digital semakin sering dijumpai di bidang Kedokteran Ggi karena
memiliki beberapa keuntungan seperti mengurangi dosis pajanan radiasi, dapat
mengetahui hasil radiografi lebih cepat, mengurangi penggunaan film dan peralatan
kamar gelap, dan mudah dalam penyimpanan data serta dapat memanipulasi hasil
radiografi.
Peralatan untuk radiografi digital berupa reseptor, CPU, keyboard, monitor, printer.

4
Peralatan tersebut diatas dapat terkontaminasi oleh aerosol dan percikan selama
prosedur perawatan dan seharusnya dilindungi oleh barier (pelapis)

Anda mungkin juga menyukai