PDF Skenario MMD III DD
PDF Skenario MMD III DD
Pelaksanaan MMD III pada hari Sabtu, 6 Oktober 2017, pada pukul 18.30-21.30 WIB,
bertempat di Balai desa Karangbong yang dihadiri oleh Kepala desa Karangbong beserta
perangkat desa, Kepala Puskesmas Karangbong, Dosen Pembimbing, Bapak/ibu tokoh
masayarakat, dan warga masayarakat desa Karangbong, dan mahasiswa Sitkes Hafshawaty
Zainul Hasan Genggong. diskusi ini berjalan dengan lancar, Nampak masyarakat mengikuti
kegiatan ini dengan antusias terlihat saat menyampaikan pendapatnya, dengan hasil sebagai
berikut:
melakanakan posyandu lansia untuk pertama kali, tetapi kami masih mengharapkan
kehadiran mbak-mbak dan mas-mas untuk membantu kami. Jika tidak keberatan mohon
dapat ikut bersama kami saat pelaksanaan posyandu lansia tersebut. Untuk senam lansia
kami masih belum mahir sehingga kami mengharapkan dalam beberapa hari ini kita bisa
latihan agar nanti kita yang ajarkan memberikan latihan senam pada lansia.”
lansia.”
4. Sitri Wijayantika (Dosen Pembimbing)
“Jika pelaksanaan posyandu
posyandu kami dari pendidikan dapat memberian ijin kepada
mahasiswa untuk menghadiri pelaksanaan posyandu lansia di Desa Karangbong”.
Karangbong”.
5. Khuswatun(masyarakat)
“Saya ingin menanyakan bagaimana tindak lanjut dari adik -adik
-adik mahasiswa dari
universitas Jember setelah memberikan pendidikan kesehatan misalnya asam urat dan
hipertensi untuk mengetahu kembali seberapa jauh pemahaman warga terhadap materi
yang telah disampaikan. Kami sangat mengharapkan sebelum adik-adik mahasiswa
Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong meninggalkan Desa Karangbong dapat
melakukan semacam pengecekan ulang terhadap lansia yang beresiko terkena penyakit
asam urat atau hipertensi, karena kami rasakan penting tertama dalam memberikan
semangat dan dukungan moral. kami juga mengharapkan adanya kesinambungan dari
pihak fakultas dari kegiatan raktik keperawatan komunitas, misalnya dengan kehadiran
mahasiswa Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong yang lain ke Desa Karangbong
sehingga kegiatan yang sudah ada dapat terus terpantau dan berjalan lancar.”
lancar.”
6. Zero (mahasiswa)
“Untuk tindak lanjut terhadap lansia yang beresiko dapat dikoordinasikan ke pihak
puskesmas sehingga dapat ditindak lanjuti secara langsung, akan tetapi, jika ada warga
yang sudah diketahui beresiko atau menderita penyakit degeneratif terutama lansia dapat
diberitahukan kepada kami sehingga dalam sisa waktu di Desa Karangbong dapat kami
sempatkan untuk mengunjungi warga tersebut untuk memberikan sedikat dorongan dan
dukungan moral ”.
”.
7. uus (mahasiswa)
“Saat pelaksanaan posyandu lansia yang pertama sudah tercatat lansia yang beresiko,
sehingga merupakan tanggung jawab kader untuk menindaklanjuti, misalnya jika lansia
tersebut berhadangan hadir saat posyandu atau mengalami kesehatan maka kader dapat
melakukan kunjungan rumah atau berkoordinasi dengan pihak puskesmas”.
puskesmas”.
8. Diyah (Kepala puskesmas)
“Kami dari puskesmas sudah ada program kesehtan masyarakat dan sudah diba gi
penanggung jawab untuk setiap daerah binaan, sehingga jika sudah dibentuk posyandu
lansia kami akan berusaha menindaklanjuti pelaksanaannya, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kerja sama kader. Akan lebih lagi jika kader dari Desa Karangbong dapat
rutin mengikuti pertemuan di Balai desa yang dilakukan setiap tangal 24, sehingga ada
koordinasi antara puskesmas dengan kader kesehatan”.
kesehatan”.
praktik komunitas terutama pada daerah-daerah yang perlu dibina lebih lanjut sehingga
kemungkinan untuk dilaksanakan lagi kegiatan praktik keperawatan komunitas di Desa
Kemiri
Kemiri ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.”
semua.”
12. Hakim (kepala Desa Karangbong)
“ Saya selaku kepala desaKemiri mengucapkan banyak terima kasih atas kegiatan
mahasiswa di wilayah dan berharap akan ada kegiatan selanjutnya. Saya perwakilan dari
warga juga meminta maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dari masyarakat kami
yang berkenan terhadap hati dari mahasiswa beserta Bapak dosen PSIK Universitas
Jember”.
Jember”.