Anda di halaman 1dari 21

PUSKESMAS BAKUNG

Teluk Betung Barat, Bandar Lampung

Laporan Kunjungan Puskesmas


Oleh :

Kelompok 5
Azmi Hanima Azhah

1218011027

Hani Zahiyyah S

1218011063

Hanif Abdurrachman

1218011064

Ivani Ridwan

1218011085

Janis Rivandi

1218011086

Jose Adelina Putri

1218011087

Kadek Aryati

1218011088

Kautsar Ramadhan Erwin

1218011080

Kharisma Mr

1218011091

Kurnia Fitri Aprilianan

1218011093

Nani Indah H

1218011110

Viera Rininda

1218011157

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012

KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr. wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi ridho dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pengalaman belajar lapangan
kunjungan Puskesmas Bakung ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pembimbing dr. Fitria Saftariana
M.Sc, serta semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan praktik belajar lapangan
khususnya bagi dr. Dewi Retnosari selaku Kepala Puskesmas Bakung yang bersedia
memberikan izin bagi kami untuk melakukan kunjungan, serta semua yang berperan dalam
pembuatan laporan kunjungan ini. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
penulis. Dan kami berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Wassalammualaikum wr. wb.


Bandar Lampung, 28 April 2015

Tim Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

ii

I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI PUSKESMAS..

II. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS........................................

III.

PROGRAM KERJA PUSKESMAS......................................................

13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

19

LAMPIRAN ..................................................................................................

20

1. Dokumentasi kunjungan puskesmas....

20

BAB 1
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI PUSKESMAS

A. LatarBelakang

Pembangunan kesehatan saat ini mempunyai visi pencapaian Indonesia Sehat 2012.
Ada beragam target yang diharapkaan bisa tercapai, diantaranya adalah pelayanan
kesehatan yang optimal di puskesmas. Selama ini pemerintah telah membangun
puskesmas dan jaringannya di seluruh Indonesia. Puskesmas telah diperkenalkan di
Indonesia sejak tahun 1968, rata-rata setiap kecamatan mempunyai dua puskesmas,
setiap tiga desa mempunyai satu puskesmas pembantu. Puskesmas pun telah disiapkan
berbagai upaya kesehatan yang harus dilaksanakan sebagai pertanggungjawabannya ke
Dinas Kesehatan. Puskesmas berada di bawah pengawasan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dengan wilayah pembinaannya satu kecamatan. Jika kemudian dalam
satu kecamatan itu ditemukan dua puskesmas, maka wilayahnya dibawa berdasarkan
daerah terdekatnya.

Jika ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas adalah sebuah ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di
Indonesia. Ini disebabkan karena peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia
adalah amat unik. Sebagai saranan pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka
puskesmas kecuali bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
masyarakat juga bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.

Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang
tinggi dan mungkin dapat dicapai pada suatu saat, sesuai dengan kondisi dan situasi

serta kemampuan yang nyata dari setiap orang sehingga harus diterjemahkan sebagai
sebuah upaya yang bersifat terus menerus. Peran puskemas-lah sebagai pelayanan
kesehatan yang harus bersifat terus menerus dan berlaku secara menyeluruh di wilayah
Indonesia.

Sebagaimana kita ketahui, Puskesmas didirikan untuk memberikanpelayanan kesehatan


dasar, menyeluruh, paripurna, dan terpadu bagi seluruhpenduduk yang tinggal di
wilayah kerja Puskesmas serta menjadi ujung tombakdalam sistem pelayanan
kesehatan. Untuk itu, Puskesmas perlu dikelola olehpemimpin yang mempunyai bekal
ilmu dan keterampilan manajemen Puskesmasyang memadai dilandasi oleh dedikasi
yang tulus ikhlas, sehingga Puskesmasberkinerja tinggi dan dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu.Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
128/Menkes/SK/II/2004tentang

Kebijakan

Dasar

Puskesmas,

kriteria

kepala

Puskesmas dipersyaratkanharus seorang sarjana dibidang kesehatan yang kurikulum


pendidikannyamencakup kesehatan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah dokter.

Sebagian besar dokter akan menempati posisi kunci sebagai pemimpin di


organisasi

pelayanan

pimpinanPuskesmas

kesehatan

dituntut

termasuk

memiliki

Puskesmas.

pemahaman

dan

Dokter
keterampilan

sebagai
dasar

pelayanankesehatan masyarakat (public health services) serta asas-asas, fungsi-fungsi,


danteknik-teknik manajemen Puskesmas. Disamping itu, perubahan lingkunganmakro
dibidang pembangunan kesehatan akan terus berlangsung. Untukmengantisipasinya,
wawasan dan kemampuan dokter harus dipersiapkan sejakmereka berada dalam
pendidikan.Atas dasar itu, maka pada blok komunitas ini kami sebagai mahasiswa
kedokteran diharapkan perlu untuk melakukan kunjungan kepuskesmas agar dapat
lebih memahami segala sesuatunya tentang puskesmas.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan kunjungan ke puskesmas ini yaitu:

1. untuk mengetahui data umum puskesmas yang dikunjungi


2. untuk mengetahui struktur organisasi puskesmas yang dikunjungi
3. untuk mengetahui denah puskesmas yang dikunjungi
4. untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas yang dikunjungi
5. untuk mengetahui alur pelayanan puskesmas yang dikunjungi

C. Manfaat
Manfaatdarikegiatankunjungankepuskesmasiniyaitu:
1. sebagai sarana pembelajaran tentang data umum, struktur organisasi, alur pelayanan,
serta kegiatan yang ada di puskesmas pada umumnya.
2. sebagai sarana untuk belajat terjun langsung ke masyarakat terutama yang berobat
ke puskesmas Kota Karang.

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan tugas masing-masing


puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan
oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan
Daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu Kepala Puskesmas dalam
pengelolaan:
-

Data dan informasi

Perencanaan dan penilaian

Keuangan

Umum dan pengawasan

c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas


d. Upaya kesehatn masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM
e. Upaya kesehatan perorangan
f. Jaringan pelayanan puskesmas
-

Unit puskesmas pembantu

Unit puskesmas keliling

Unit bidan di desa/komunitas

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan tugas
dan tanggungjawab masing-masing unit puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas

kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum
pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.
Sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan, maka jabatan Kepala
Puskesmas setingkat dengan eselon III-B. Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang
memenuhi syarat untuk menjabat jabatan eselon III-B, ditunjuk pejabat sementara yang
sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan
kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup bidang kesehatan masyarakat, dengan
kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.

Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan


melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut
mencakup perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta
penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh
puskesmas, koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat
dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggaraan rujukan dan
memantau kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan
dan rujukan sesuai kebutuhan.

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat,


puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan.
Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan
berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti rumah sakit (kabupaten/kota) dan
berbagai balai kesehatan masyarakat (balai pengobatan penyakit paru-paru, balai kesehatan

mata masyarakat, balai kesehatan kerja masyarakat, balai kesehatan olahraga masyarakat,
balai kesehatan jiwa masyarakat, balai kesehatan indra masyarakat). Sedangkan untuk
upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana
pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai balai
kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep
rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah menyelenggarakan


sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Untuk mendapat hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan
kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang
ada di tingkat kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait,
sedangkan di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat
kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.

Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya,


puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek
pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan
Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti tokoh
masyarakat, tokoh agama, LSM, orgasnisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP
tersebut berperan sebagai mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan.

Adapun bagan struktur organisasi Puskesmas Bakung tertera pada bagan berikut :
Keterangan :
BP

: Balai Pengobatan

BLUD

: Badan Layanan Umum Daerah

P2PL

: Pengendalian Penyakit dan penyehatan Lingkungan

KIA

: Kesehatan Ibu dan Anak

KB

: Keluarga Berencana

BOK

: Bantuan Operasional Kesehatan

UKGS

: Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

Pustu

: Puskesmas Pembantu

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Indramayu Nomor : 8 Tahun 1996,
Kepala

Puskesmas

mempunyai

tugas

pokok

memimpin,

mengkoordinasi

dan

mengendalikan Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan secara paripurna


kepada masyarakat dalam wilayah kerjanya

Urusan Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan

pengelolaan urusan

Kepegawaian, Keuangan, Perlengkapan, Surat menyurat, Humas dan Urusan-urusan


umum, perencanaan serta pelaporan. Untuk menyelenggarakan

tugas pokok tersebut

Tata Usaha mempunyai fungsi :


a. Pelaksanaan pengelolaan kepegawaian;
b. Pelaksanaan pengelolaan keuangan;
c. Pelaksanaan pengelolaan surat menyurat dan humas;
d. Pelaksanaan pengelolaan perlengkapan, umum serta penyusunan perencanaan
dan pelaporan.

Kelompok

Jabatan

Fungsional

pada

Puskesmas

mempunyai

tugas

pokok

melaksanakan tugas khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan
Fungsional pada Puskesmas terdiri dari sejumlah Tenaga Medis sesuai bidang keahlian.

Jumlah Jabatan Fungsional di tentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja


Puskesmas.

Unit

Pencegahan

dan

Pemberantasan

Penyakit

mempunyai

tugas

pokok

melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit termasuk imunisasi.


Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Unit Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit;
b. Pelaksanaan kegiatan imunisasi.

Unit Peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok


melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga berencana, perbaikan
gizi, usaha kesehatan keluarga serta usia lanjut. Untuk menyelenggarakan tugas pokok
tersebut, Unit Peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak;
b. Pelaksanaan kegiatan usaha kerja serta usia lanjut;
c. Pelaksanaan kegiatan KB dan perbaikan gizi

BAB III
PROGRAM KERJA PUSKESMAS

3.1 Program Kerja


Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) KesehatanKabupaten/Kota
berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknisoperasional Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksanatingkat pertama serta ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia sehingga mempunyai tugas dan tanggung jawab
untuk melaksanakan SPM (SaranaPelayanan Minimal) bidang kesehatan.

Pelayanan kesehatan yang termasuk ke dalam upaya kesehatan prioritas Puskesmas


Bakung adalah
1. Upaya Menurunkan Prevalensi Balita gizi Kurang dan Gizi Buruk
Adapun program/ kegiatan dalam upaya ini adalah :
a. Pelayanan posyandu
Pelayanan posyandu di Puskesmas Bakung memiliki target pelaksanaan 26
posyandu dengan jadwal Maret hingga Desember.
b. Pemantauan balita BGM
Pemantauan balita BGM dengan sasaran kegiatan adalah balita dan target
sebanyak 5 kelurahan. Indikator program ini adalah gizi.
c. Pelacakan gizbur
Pelacakan gizbur dilakukan dengan sasaran program adalah balita. Target
kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.
d. Pemantauan Gizbur

Pemantauan gizbur dengan sasaran program adalah balita. Target kegiatan ini
dilaksanakan di 5 kelurahan.
e. Pemantauan Garam Beryodium SD
Pemantauan Garam Beryodium SD dengan sasaran program adalah anak
Sekolah Dasar. Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 SD.
f. Pendataan dan Pemetaan Kadarzi di Kelurahan
Pemantauan Garam Beryodium SD dengan sasaran program adalah masyarakat.
Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.
g. Pemantauan Balita yang Mendapat MP ASI
Pemantauan Balita yang Mendapat MP ASI dengan sasaran program adalah
balita. Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.

2. Upaya menurunkan angka kematian balita


a. Pemantauan kasus neonatal resti
Pemantauan kasus neonatal resti dengan sasaran program adalah neonatal.
Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.
b. Pendistribusian vit A ke TK/PAUD
Pendistribusian vit A ke TK/PAUD dengan sasaran program adalah balita.
Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.
c. Sweeping vit A
Sweeping vit A dengan sasaran program adalah balita. Target lokasi kegiatan
ini dilaksanakan di 26 posyandu.
d. Audit kematian neonatus, bayi dan balita
Audit kematian neonatus, bayi dan balita dengan sasaran program adalah balita
resti. Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.
e. Pendampingan imunisasi pentavalen
Pendampingan imunisasi pentavalen dengan sasaran program adalah balita.
Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 26 posyandu.

f. Sweeping imunisasi dan D/S


Sweeping imunisasi dan D/S dengan sasaran program adalah balita. Target
lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 26 posyandu.
3. Upaya menurun kan angka kematian ibu dan mewujudkan akses kesehatan
reproduksi bagi semua
a. Pemantauan kasus bumil resti
Pemantauan kasus bumil resti dengan sasaran program adalah

ibu hamil.

Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.


b. Audit kematian maternal perinatal
Audit kematian maternal perinatal dengan sasaran program adalah ibu dan
anak. Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.
c. Kelas ibu
Kelas ibu dengan sasaran program adalah ibu hamil. Target lokasi kegiatan ini
dilaksanakan di 5 kelurahan.
d. Sweeping ibu nifas tidsk kontak ke nakes
Sweeping ibu nifas tidsk kontak ke nakes dengan sasaran program adalah ibu
nifas. Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.
e. Pendistribusian PMT Bumil KEK
Pendistribusian PMT Bumil KEK dengan sasaran program adalah ibu hamil.
Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.
f. Pemantauan BB penerima PMT Bumil KEK
Pemantauan BB penerima PMT Bumil KEK dengan sasaran program adalah
ibu hamil. Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.
g. Kunjungan rumah pendampingan P4K
Kunjungan rumah pendampingan P4K dengan sasaran program adalah ibu
hamil. Target kegiatan ini dilaksanakan di 26 posyandu.
h. Sweeping K4

Sweeping K4 dengan sasaran program adalah ibu hamil. Target kegiatan ini
dilaksanakan di 26 posyandu.
i. Pendataan bayi, bumil, busui, bulin, apras, usila
Pendataan

bayi, bumil, busui, bulin, apras, usila dengan sasaran program

adalah masyarakat. Target kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.


j. Penyuluhan & konseling KB dan Kesehatan reproduksi
Penyuluhan & konseling KB dan kesehatan reproduksi dengan sasaran program
adalah remaja. Target kegiatan ini dilaksanakan di 10 sekolah.

4. Upaya mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS


a. Peny. HIV/AIDS di SMP & SMA (Sosialisasi ABAT)

5. Upaya mengendalikan penyebaran & menurunkan jumlah kasus malaria & DBD
a. Abatesasi dan PSN
b. Pelaksanaan PJB

6. Upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi
dasar yang layak
a. Pendataan TTU, TPM & air isi ulang
b. Inspeksi sarana Sanitasi
c. Pemantauan tmpt air minum isi ulang

7. Pendataan, Penyuluhan dan Refreshing


a. Validasi data Bumil, Bayi dan Balita melalui PHBS RT
b. Pemantauan PHBS di SD
c. Pembinaan Poskeskel

Pelayanan kesehatan yang termasuk ke dalam upaya kesehatan lainnya Puskesmas Bakung
adalah
1.

Imunisasi
a. Pengambilan vaksin kedinkeskot
b. Pelaksanaan BIAS campak
c. Pelaksanaan BIAS DT-TT
d. Sweeping Imunisasi dasar
e. Pemantauan KIPI

2.

UKS/UKGS
a. Penjaringan anak kelas 1 SD & Pendataan sasaran BIAS

3.

BATRA
a. Pendataan Dan Pembinaan Batra

4.

PERKESMAS, Upaya Keselamatan Kerja


a. Asuhan Keperawatan(Individu,kel,klpk,mandiri)
b. Pemeriksaan Kes pada pekerja di TPA
c. Pemantauan Kesehatan Pekerja TPA

5.

Kesehatan Usila
a. Posyandu Usila

Pada Puskesmas Bakung Program yang sudah dilaksanakan yaitu:

Promosi Kesehatan

Kesehatan Lingkungan

Gizi Masyarakat

Kesehatan Ibu dan Anak

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Pengobatan

Posyandu

Posyandu Usila

Pada Puskesmas Bakung Program yang belum dilaksanakan yaitu:

KesehatanJiwa

Laboratorium

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kedokteran Gigi dan Mulut

3.2 Evaluasi Program PHBS SD

Program-program yang ada di Puskesmas Bakung sudah berjalan cukup baik. Puskesmas
Bakung yang baru diresmikan bulan Januari 2015 sudah mencapai 69% untuk keberhasilan
PHBS SD. PHBS SD merupakan program promosi kesehatan wajib puskesmas. Survei
dilakukan setiap bulan dan pelaporan dilakukan setiap 3 bulan sekali. Dari 13 sekolah yang
menjadi target PHBS SD Puskesmas Bakung, penyuluhan baru dilaksanakan pasa 9 sekolah
dan 4 sekolah belum dilkasanakan PHBS SD. Kendala yang ditemui diantaranya fasilitas
masing-masing sekolah, kebiasaan membuang sampah, dan kesadaran kebersihan diri
masing-masing siswa. Keinginan yang ingin dicapai diantaranya terbangun kerja sama yang
lebih baik antara pihak sekolah dengan puskesmas dan peningkatan keberhasilan PHBS SD.

Bagan Fishbone

Kebiasaan
membuang
sampah tidak pada
tempatnya

Fasilitas sekolah yang


kurang menunjang
tercapainya PHBS SD

Main Problem

Kesadaran kebersihan
diri masing-masing
siswa

Alternatif Jalan Keluar


-

Memberikan penghargaan bagi siswa/i yang dapat menjaga kebersihan


diri.
-

Kerja sama dengan pihak sekolah terkait menjaga kebersihan sekolah

Pemilihan dokter kecil

Prioritas Alternatif Jalan Keluar


No
1

Alternatif Jalan Keluar


Memberikan penghargaan bagi siswa/i yang

M
5

I
5

V
4

C
2

P
50

dapat menjaga kebersihan diri


Kerja sama dengan pihak sekolah terkait

16

menjaga kebersihan sekolah


Pemilihan dokter kecil

40

Keterangan :

: Magnitude (Besarnya masalah yang dapat diselesaikan)

: Importancy ( Pentingnya jalan keluar)

: Vulnerability ( Sensitivitas jalan keluar)

: Cost ( Biaya jalan keluar)

: Prioritas : ( M x I x V) / C

Berdasarkan penempatan prioritas tersebut, memberikan penghargaan bagi siswa/i yang


dapat menjaga kebersihan diri menempati urutan tertinggi dalam alternatif jalan keluar
untuk menyelesaikan masalah dalam program PHBS SD di Puskesmas Bakung.

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004


tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan Republik
Indonesia

Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Indramayu Nomor : 8 Tahun 1996


tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II Indramayu

LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kunjungan Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai