Kelompok 5
Azmi Hanima Azhah
1218011027
Hani Zahiyyah S
1218011063
Hanif Abdurrachman
1218011064
Ivani Ridwan
1218011085
Janis Rivandi
1218011086
1218011087
Kadek Aryati
1218011088
1218011080
Kharisma Mr
1218011091
1218011093
Nani Indah H
1218011110
Viera Rininda
1218011157
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr. wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi ridho dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pengalaman belajar lapangan
kunjungan Puskesmas Bakung ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pembimbing dr. Fitria Saftariana
M.Sc, serta semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan praktik belajar lapangan
khususnya bagi dr. Dewi Retnosari selaku Kepala Puskesmas Bakung yang bersedia
memberikan izin bagi kami untuk melakukan kunjungan, serta semua yang berperan dalam
pembuatan laporan kunjungan ini. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
penulis. Dan kami berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ii
III.
13
19
LAMPIRAN ..................................................................................................
20
20
BAB 1
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI PUSKESMAS
A. LatarBelakang
Pembangunan kesehatan saat ini mempunyai visi pencapaian Indonesia Sehat 2012.
Ada beragam target yang diharapkaan bisa tercapai, diantaranya adalah pelayanan
kesehatan yang optimal di puskesmas. Selama ini pemerintah telah membangun
puskesmas dan jaringannya di seluruh Indonesia. Puskesmas telah diperkenalkan di
Indonesia sejak tahun 1968, rata-rata setiap kecamatan mempunyai dua puskesmas,
setiap tiga desa mempunyai satu puskesmas pembantu. Puskesmas pun telah disiapkan
berbagai upaya kesehatan yang harus dilaksanakan sebagai pertanggungjawabannya ke
Dinas Kesehatan. Puskesmas berada di bawah pengawasan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dengan wilayah pembinaannya satu kecamatan. Jika kemudian dalam
satu kecamatan itu ditemukan dua puskesmas, maka wilayahnya dibawa berdasarkan
daerah terdekatnya.
Jika ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas adalah sebuah ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di
Indonesia. Ini disebabkan karena peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia
adalah amat unik. Sebagai saranan pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka
puskesmas kecuali bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
masyarakat juga bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.
Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang
tinggi dan mungkin dapat dicapai pada suatu saat, sesuai dengan kondisi dan situasi
serta kemampuan yang nyata dari setiap orang sehingga harus diterjemahkan sebagai
sebuah upaya yang bersifat terus menerus. Peran puskemas-lah sebagai pelayanan
kesehatan yang harus bersifat terus menerus dan berlaku secara menyeluruh di wilayah
Indonesia.
Kebijakan
Dasar
Puskesmas,
kriteria
kepala
pelayanan
pimpinanPuskesmas
kesehatan
dituntut
termasuk
memiliki
Puskesmas.
pemahaman
dan
Dokter
keterampilan
sebagai
dasar
C. Manfaat
Manfaatdarikegiatankunjungankepuskesmasiniyaitu:
1. sebagai sarana pembelajaran tentang data umum, struktur organisasi, alur pelayanan,
serta kegiatan yang ada di puskesmas pada umumnya.
2. sebagai sarana untuk belajat terjun langsung ke masyarakat terutama yang berobat
ke puskesmas Kota Karang.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Keuangan
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan tugas
dan tanggungjawab masing-masing unit puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas
kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum
pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.
Sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan, maka jabatan Kepala
Puskesmas setingkat dengan eselon III-B. Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang
memenuhi syarat untuk menjabat jabatan eselon III-B, ditunjuk pejabat sementara yang
sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan
kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup bidang kesehatan masyarakat, dengan
kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat
dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggaraan rujukan dan
memantau kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan
dan rujukan sesuai kebutuhan.
mata masyarakat, balai kesehatan kerja masyarakat, balai kesehatan olahraga masyarakat,
balai kesehatan jiwa masyarakat, balai kesehatan indra masyarakat). Sedangkan untuk
upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana
pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai balai
kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep
rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Adapun bagan struktur organisasi Puskesmas Bakung tertera pada bagan berikut :
Keterangan :
BP
: Balai Pengobatan
BLUD
P2PL
KIA
KB
: Keluarga Berencana
BOK
UKGS
Pustu
: Puskesmas Pembantu
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Indramayu Nomor : 8 Tahun 1996,
Kepala
Puskesmas
mempunyai
tugas
pokok
memimpin,
mengkoordinasi
dan
pengelolaan urusan
Kelompok
Jabatan
Fungsional
pada
Puskesmas
mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan tugas khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan
Fungsional pada Puskesmas terdiri dari sejumlah Tenaga Medis sesuai bidang keahlian.
Unit
Pencegahan
dan
Pemberantasan
Penyakit
mempunyai
tugas
pokok
BAB III
PROGRAM KERJA PUSKESMAS
Pemantauan gizbur dengan sasaran program adalah balita. Target kegiatan ini
dilaksanakan di 5 kelurahan.
e. Pemantauan Garam Beryodium SD
Pemantauan Garam Beryodium SD dengan sasaran program adalah anak
Sekolah Dasar. Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 SD.
f. Pendataan dan Pemetaan Kadarzi di Kelurahan
Pemantauan Garam Beryodium SD dengan sasaran program adalah masyarakat.
Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.
g. Pemantauan Balita yang Mendapat MP ASI
Pemantauan Balita yang Mendapat MP ASI dengan sasaran program adalah
balita. Target lokasi kegiatan ini dilaksanakan di 5 kelurahan.
ibu hamil.
Sweeping K4 dengan sasaran program adalah ibu hamil. Target kegiatan ini
dilaksanakan di 26 posyandu.
i. Pendataan bayi, bumil, busui, bulin, apras, usila
Pendataan
5. Upaya mengendalikan penyebaran & menurunkan jumlah kasus malaria & DBD
a. Abatesasi dan PSN
b. Pelaksanaan PJB
6. Upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi
dasar yang layak
a. Pendataan TTU, TPM & air isi ulang
b. Inspeksi sarana Sanitasi
c. Pemantauan tmpt air minum isi ulang
Pelayanan kesehatan yang termasuk ke dalam upaya kesehatan lainnya Puskesmas Bakung
adalah
1.
Imunisasi
a. Pengambilan vaksin kedinkeskot
b. Pelaksanaan BIAS campak
c. Pelaksanaan BIAS DT-TT
d. Sweeping Imunisasi dasar
e. Pemantauan KIPI
2.
UKS/UKGS
a. Penjaringan anak kelas 1 SD & Pendataan sasaran BIAS
3.
BATRA
a. Pendataan Dan Pembinaan Batra
4.
5.
Kesehatan Usila
a. Posyandu Usila
Promosi Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
Gizi Masyarakat
Pengobatan
Posyandu
Posyandu Usila
KesehatanJiwa
Laboratorium
Program-program yang ada di Puskesmas Bakung sudah berjalan cukup baik. Puskesmas
Bakung yang baru diresmikan bulan Januari 2015 sudah mencapai 69% untuk keberhasilan
PHBS SD. PHBS SD merupakan program promosi kesehatan wajib puskesmas. Survei
dilakukan setiap bulan dan pelaporan dilakukan setiap 3 bulan sekali. Dari 13 sekolah yang
menjadi target PHBS SD Puskesmas Bakung, penyuluhan baru dilaksanakan pasa 9 sekolah
dan 4 sekolah belum dilkasanakan PHBS SD. Kendala yang ditemui diantaranya fasilitas
masing-masing sekolah, kebiasaan membuang sampah, dan kesadaran kebersihan diri
masing-masing siswa. Keinginan yang ingin dicapai diantaranya terbangun kerja sama yang
lebih baik antara pihak sekolah dengan puskesmas dan peningkatan keberhasilan PHBS SD.
Bagan Fishbone
Kebiasaan
membuang
sampah tidak pada
tempatnya
Main Problem
Kesadaran kebersihan
diri masing-masing
siswa
M
5
I
5
V
4
C
2
P
50
16
40
Keterangan :
: Prioritas : ( M x I x V) / C
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN