Tba 2
Tba 2
1
Ahmad Syarif Sukri, 2Riswal K.
1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo
2 Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
ABSTRACT
The Impact of Post Crib types on the flow pattern, This laboratory research was conducted at the meander shape
canal flowing furrow. The research objective to study the cribs type Post to the flow pattern,and flow rate as the results
of crib setting with hydraulic parameter interaction ( velocity, depth,and discharge ),and the interaction of Post cribs.
The length variation of the research segments namely segment I 50 o (s)=0,785 m, and segment II 90 o (s)=1.884 m. the
discharge was determinet at the depth of Thomson gate with interval Q 1=0,00601435 m3/second, Q2=0,00748878
m3/second, Q3=0,00896734 m3/second, and Q4=0,01044860 m3/second; whereas, the measurement of velocity was done
by Current Meter.
The results of the flow transformation study indicate that before the instalation of cribs, the flow velocity is
outside the segment of the Q1, Q2, Q3 and Q4 discharge. After the installation of crib types Post, the change of flow
pattern is towerd the middle of the segment on the Q 1, Q2, Q3 and Q4 flow. The change of the velocity flow outside,
inside, and in the middle of the segment occurs at the placement of ackmon crib type; therefore, the size of wet section
on each side changes accordingly.
1
2. Mengamati dan mengukur kecepatan aliran b. Krib impermeable (Impermeable type)
sebelum dan setelah penempatan krib tiang, c. Krib semi-permeable (Combined of both the
pada tikungan 50o dan tikungan 90o. permeable type and the impermeable type)
3. Berdasarkan formasinya, krib dapat
METODE PENELITIAN diklasifikasikan menjadi :
a. Krib silang (Transversal type) dipasang
Saluran kecil prismatis berbentuk empat arah melintang aliran
persegi panjang yang terbuat dari tanah aluvial b. Krib memanjang (longitudinal type) di-
dengan lebar 0.50 m dan kedalaman 0.50 m. pasang arah sejajar aliran
Saluran terdiri dari kombinasi tikungan 50˚ dan 4. Berdasarkan letak pemasangan terhadap tinggi
90˚, yang dirangkaikan dengan saluran lurus, total muka air, krib dapat diklasifikasikan menjadi :
panjang saluran adalah 23.47 meter, dengan a. Krib yang tinggi mercunya setinggi batas
kemiringan dasar saluran 0.00588 dengan bantaran sungai
menggunakan alat : b. Krib yang diletakkan pada dasar sungai
a. Alat pengukur kecepatan aliran (Current yang berfungsi sebagai penahan arus yang
Meter) tipe A.O.T.T.C2 No. 6-35492 dengan lazim disebut panil dasar
baling-baling 3 cm. 5. Berdasarkan usia dan tujuan pemasangannya,
b. Pintu thomson, untuk mengukur debit aliran. krib dapat diklasifikasikan menjadi :
c. Mistar taraf, untuk mengukur kedalaman air. a. Krib permanen
d. Pompa, untuk menaikkan air dari saluran b. Krib semi permanen
kekolam penampungan. c. Krib darurat
e. Benang, untuk membentuk segmen dan jari – 6. Berdasarkan susunan dan deretan, krib dapat
jari tikungan. disusun satu deret atau lebih
f. Patok, untuk penempatan segmen. 7. Berdasarkan pelaksanaannya dan pembuatan-
g. Mall, untuk mencetak bentuk krib tiang. nya, krib dapat diklasifikasikan menjadi :
h. Alat dokumentasi, untuk publikasi dan a. Dibuat dilapangan (langsung)
gambar-gambar. b. Dibuat dipabrik
Istilah Krib (Groyne, Spur, atau tanggul Fungsi krib, secara garis besar krib
tangkis) berasal dari bahasa Belanda yang dibangun untuk bertujuan mengarahkan aliran
didefenisikan sebagai konstruksi tanggul yang sungai, tujuan krib mengarahkan aliran sungai
dibangun tegak lurus tepian sungai, menjorok adalah :
kearah tengah, dengan kegunaan secara spesifik 1. Mengatur arah arus sungai sehingga pada saat
adalah mengubah atau membelokkan arah aliran banjir air dapat mengalir dengan cepat dan
dan mengubah pola dan sifat aliran untuk suatu aman dalam hal ini tebing sungai tidak
tujuan tertentu. bergerak.
Pemilihan jenis krib harus mempertimbang- 2. Mengurangi kecepatan arus sungai sepanjang
kan data dan informasi tentang tujuan dibuatnya tebing sungai, mempercepat sedimentasi
suatu krib, yang dapat meliputi : fungsi krib danmenjamin keamanan tebing sungai
merupakan suatu pelindung tebing tidak langsung, terhadap gerusan.
yang bertujuan secara aktif mengatur arus sungai 3. Mempertahankan lebar dan kedalaman air pada
dan mempunyai efek positif yang berfungsi untuk alur sungai, mengarahkan aliran ketegah alur
memperbaiki alinemen sungai. Dalam pemilihan sungai agar tebing sungai tidak dapat terkikis.
jenis krib, dapat dibedakan berdasarkan beberapa 4. Mengkonsentrasikan arus sungai dan
hal, yang meliputi : memudahkan penyadapan.
1. Berdasarkan bahan pembuatanya, material krib Untuk mendapatkan hasil yang optomal,
dapat dibagi menjadi : yang sesuai dengan kondisi sungai, maka arah
a. Krib beton bertulang penempatan dapat ditempatkan dengan tiga cara
b. Krib pasangan batu yaitu :
c. Krib bronjong, dan 1. Penempatan tegak lurus terhadap sisi sungai
d. Krib kayu atau aliran yang disebut krib normal (normal
2. Berdasarkan sifat hidrolisnya, krib dapat groyne)
dibagi menjadi beberapa type, yaitu ;
a. Krib permeable (Permeable type)
2
Jurnal STABILITA Vol. 6 No. 3 (November 2018) Civil Engineering
3
n < 1.2 maka V= 0.0990 N + 0.0280 m/dt ... (5) b. Alirkan air dari sumber debit sesuai dengan
kapasitas yang akan diteliti
n > 1.2 maka V= 0.1035 N + 0.0220 m/dt ... (6)
c. Lakukan pengukuran kecepatan sebelum
penempatan krib tiang disaluran pada grid
dimana :
yang ditentukan
N = Jumlah putaran baling-baling/waktu
putaran d. Lakukan pemasangan krib tiang pada jari – jari
V = Kecepatan aliran tikungan 0.90 m dan 1.20 m dengan sudut 50˚
dan 90˚
Penentuan kecepatan aliran dapat dianalisa
dengan rumus semi empiris, Antoine Chezy, dan e. Selama pengaliran atur keseragaman
Manning-Strickler dengan bentuk yang umum kedalaman aliran
sebagai berikut : (Maryono, Agus, 2003) f. Lakukan pengukuran kedalaman, kecepatan
aliran pada setiap grid, baik sebelum adanya
krib maupun setelah penempatan krib tiang.
V CRx S y ................ (7)
Sebagai langkah awal percobaan pola aliran
V C RI ................ (8) pada saluran, terlebih dahulu dilakukan percobaan
pendahuluan untuk mengetahui sifat aliran yang
V K.R 2 / 3 I 1 / 2 ................ (9) dilakukan sesuai dengan debit yang akan diamati.
Untuk menetapkan jenis aliran dianalisa dengan
Dimana : Bilangan froude ( Fr ) dengan rumus :
V = Kecepatan aliran, m/dt (Triatmodjo, B., 1993)
C = Koefesien Chezy
R = Jari – jari hidrolis, m V
S = Kemiringan energi Fr ................ (12)
I = Kemiringan dasar saluran gh
K = Koefisien kutter
Dalam penentuan koefesien Chezy Dimana :
digunakan rumus Ganguillet Kutter dan H. Bazin, Fr = Bilangan Froude
sebagai berikut: (Suripin, 2001) V = Kecepatan aliran, m/dt
g = Percepatan gravitasi
0.00155 1 h = Kedalaman aliran, m
23 S n ................ (10) Jika aliran berada pada Fr < 1 berarti V <
C 0.00155 n gh maka aliran adalah subkritis, Fr > 1, berarti
1 23
S R V> gh aliran adalah superkritis dan jika Fr = 1,
4
Jurnal STABILITA Vol. 6 No. 3 (November 2018) Civil Engineering
Pada penelitian ini jarak antara krib B. Hasil Transpormasi Data Pengaliran
dipasang pada segmen I (50˚) adalah 0.3925 m
dan pada segmen II (90˚) adalah 0.3133 m. Dilihat Pengukuran besarnya debit pada peneliti ini
dari hasil analisa jarak yang digunakan pada ditentukan dengan menggunakan persamaan ( 2 ),
segmen I dan Segmen II tersebut dapat hasil perhitungan seperti terlihat pada tabel
memenuhi syarat dengan menggunakan rumus berikut :
Ls = 2 x Lb sampai 5 x Lb, jika diketahui panjang
krib ( Lb ) = 0.15 maka : Tabel 2. Variasi Debit Aliran Pada Pintu Thomson
Ls Minimum = 2 x 0.15 = 0.30 m
Ls Maksumum = 5 x 0.15 = 0.75 m
5
Perhitungan parameter kecepatan aliran segmen, yang diakibatkan kecepatan aliran
untuk masing – masing titik pengamatan sesuai berangsur-angsur menurun baik pada Q1, Q2, Q3,
dengan rumus ( 5 ) dengan hasil sebagai berikut : dan Q4, perubahan kecepatan aliran dipengaruhi
Diketahui : oleh perubahan luas penampang basah dan
n = 68 / 50 = 1.36 perubahan arah aliran akibat adanya penempatan
V = ( 0.1035 x 1.36 ) + 0.0220 krib tiang.
= 0.16 m/dt Pengaliran pada segmen II dengan debit
Untuk parameter kecepatan aliran untuk yang bervariasi, terlihat bahwa pada sebelum
masing – masing titik pengamatan dapat pula adanya penempatan krib kecepatan aliran terbesar
ditentukan dengan rumus ( 3 ), diketahu : mengarah pada sisi luar segmen, kecepatan aliran
Q = 0.00601435 m3/dt berangsur-angsur menurun kearah sisi dalam
H = 0.075 m segmen dan setelah penempatan krib tiang aliran
b = 0.50 m pada sisi – sisi saluran melambat dan kecepatan
A = 0.50 x 0.075 maksimum pada setiap debit (Q1, Q2, Q3, dan Q4)
= 0.0375 m2 mengarah ketengah segmen saluran sebagai mana
0.00601435 yang diperlihatkan pada hasil analisa yang
Maka : V = 0.16 m/dt dituangkan kedalam bentuk grafik tersebut diatas.
0.0375
Berikut diperlihatkan hasil transpormasi
pengukuran kecepatan aliran rerata dengan C. Karaketeristik Pola Aliran
menggunakan alat Current Meter pada
penampang melintang dengan beberapa titik Untuk mengetahui dan menetapkan jenis
pengukuran dengan debit yang bervariasi. aliran yang terjadi dalam proses pengaliran dalam
Pengaliran pada segmen I dengan debit saluran dapat dijabarkan dengan menggunakan
yang bervariasi, terlihat bahwa aliran sebelum rumus ( 11 ), hasil perhitungan Bilangan Froude
penempatan krib tiang aliran terbesar berada pada untuk berbagai debit dalam penelitian ini dapat
sisi dalam segmen dan setelah penempatan dilihat pada tabel berikut :
ackmon aliran terbesar berada pada sisi tengah
Hasil perhitungan terlihat bahwa bilangan Bilangan Reynolds sesuai dengan rumus ( 4 )
froude adalah lebih kecil dari satu ( Fr < 1 ) yang dengan nilai Viscositas kinematik ( μ ) adalah
berarti kedalaman aliran menghasilkan suatu 0.829375 . 10-6 m/det, yang ditentukan berdasar-
aliran sub-kritis yang sesuai dengan kondisi aliran kan suhu air pada penelitian ini dengan suhu
yang didapatkan. 27.5˚C. Hasil perhitungan Bilangan Reynolds
Pengaruh kekentalan relatif terhadap dapat dilihat pada tebel berikut :
kelembaban dapat dinyatakan dengan rumus
6
Jurnal STABILITA Vol. 6 No. 3 (November 2018) Civil Engineering
Hasil analisa diperoleh bilangan Reynolds Gregory, K.J., 1997. River Channel Changes.
lebih besar ( > ) dari 12.500, jadi aliran yang John Wiley and Sons, Chichester. Now
digunakan dalam penelitian ini adalah aliran York, Brisbone,Toronto.
Turbulen Re > 12.500 . Junaidi, A., 1999. Aplikasi Krib Untuk
Memperbaiki Gerusan dan Pengendapan
KESIMPULAN serta Aliran di Sekitar Tikungan. Tesis
tidak diterbitkan. Bandung. Program
Berdasarkan hasil pembahasan pada Pascasarjana. Teknik Sipil. Institut
penelitian ini, maka dikemukakan beberapa Teknologi Bandung.
kesimpulan : Kodoatie., J. Robert., 2005. Pengelolaan Sumber
a. Pengaruh terhadap pola aliran yang terjadi Daya Air Terpadu. Andy. Yogyakarta.
sebelum adanya krib, pola aliran mengarah Legowo., Sri., 1996. Study Kinerja Hidroulik Krib
kebagian luar segmen yang dapat Terhadap Pola Arus Disaluran Yang
mengakibatkan terjadinya gerusan dinding Dipengaruhi Pasang Surut. Makalah
pada segmen I dan Segmen II. Pada saat Disajikan Dalam Pertemuan Ilmiah
penempatan krib tiang terjadi perubahan pola Tahunan. PIT-XIII. Himpunan Ahli
aliran yang beralih kearah tengah segmen yang Teknik Hidraulik Indonesia. HATHI.
diakibatkan oleh jenis krib tiang yang Medan, 9-11 Desember.
berfungsi untuk mengarahkan aliran ketengah Loebis, Joesron., 1992. Banjir Rencana untuk
saluran sehingga tebing pada sisi luar segmen I Bangunan Air. Departemen Pekerjaan
dan II aman terhadap gerusan baik pada debit Umum. Jakarta.
Q1, Q2, Q3, dan Q4. Linsley, K. Ray, 1989. Teknik Sumber Daya Air.
b. Kecepatan aliran yang terjadi pada saat Jilid I. Edisi Tiga. Erlangga. Jakarta.
penempatan krib tiang terjadi perubahan Linsley, K. Ray, 1989. Teknik Sumber Daya Air.
kecepatan aliran pada sisi luar, sisi Jilid II Edisi Tiga. Erlangga. Jakarta.
pertengahan dan sisi dalam segmen, sehingga Maryono, Agus., 2001. Hidrolika Terapan.
terjadi perubahan luas penampang basah pada Pradnya Paramita. Jakarta.
masing – masing sisi. Pada sisi luar segmen Nugroho, Joko., 2001. Optimasi Pemasangan
terjadi penurunan kecepatan akibat Krib Disaluran Menikung. Makalah
penempatan krib tiang,baik pada saat Q 1, Q2, disajikan Dalam Kongres VII dan
Q3, dan Q4 sehingga luas penampang basah Pertemuan Ilmiah Tahunan. PIT XVII.
bertambah dan kecepatan aliran berkurang. Himpunan Ahli Teknik Hidraulik
Indonesia. HATHI. Malang, 22-24
DAFTAR PUSTAKA Oktober.
Oehadijono., 1993. Dasar – DasarTeknik Sungai.
Angrahini, 1997. Hidrolika Saluran Terbuka, Universitas Hasanuddin, Makassar.
CItra Media. Surabaya.
Asdak, Chay, 2001. Hidrologi dan Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Chow, V.T., E.V., Nensi Rosalina, 1997.
Hidrolika Saluran Terbuka. Erlangga,
Jakarta.
Featherstone, R.E, Nalluri, C., 1982. Civil
Engineering Hydraulics Assential Theory
With Worked Examples. Collins. London.
7
Nama : Akbar Febrianto
NIM : 20170110189
Kelas : E
TUGAS 2 BANGUNAN AIR
Sumber
Judul Jurnal : Pengaruh Bentuk Krib Tipe Tiang Terhadap Pola Aliran
Penulis : Ahmad Syarif Sukri, Riswal K (Jurusan Teknik Sipil Universitas Halu Oleo)
Tahun Terbit : November 2018