Anda di halaman 1dari 204

APA KATA ORANG

TENTANG HERNOWO

“Gaya Hernowo yang mengajak para remaja untuk menulis,


mengenali diri, dan mengikat makna, sebenarnya adalah juga
obat berdosis tinggi yang harus ditelan oleh para orangtua.”
RIRIS K. TOHA-SARUMPAET
Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia

“Konsep Mengikat Makna yang dipopulerkan Mas Hernowo


sungguh luar biasa. Melalui konsep tersebut, Mas Hernowo
ingin menunjukkan kepada siapa saja bahwa kegiatan mem-
baca harus dijalankan secara bersamaan dengan kegiatan me-
nulis.”
HELVY TIANA ROSA
Pendiri Forum Lingkar Pena (FLP)

“Hebat! Dalam Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza, Mas Hernowo


menulis dengan menggunakan seluruh dirinya.”
JALALUDDIN RAKHMAT
Kepala SMA Plus Muthahhari
“Tulisan-tulisan Hernowo sedikitnya mempunyai tiga nilai
plus: diungkapkan dengan cara yang provokatif, penuh energi,
dan sarat nilai gizi.”
HERRY MOHAMAD, Wartawan Majalah Gatra

“Buku-buku Mas Hernowo sangat mudah dibaca dan membuat


para guru senang karenanya.”
RATNA MEGAWANGI
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) dan
Pengembang Model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter

“Mas Hernowo telah menjadikan teks bukan sebagai lautan


huruf mati—yang susah digauli dan diterjuni—melainkan
sebagai bagian dari keakraban hidup sehari-hari.”
SINDHUNATA, Pemimpin Majalah Basis

“Mengikat Makna sangat bagus dan inspiratif.”


FAISAL BARAAS, Novelis

“Setiap kali membaca buku Hernowo, saya selalu merasakan


gairahnya yang menyala-nyala terhadap kegiatan baca-tulis. Bu-
kan lagi sekadar sebagai bekal bagi perluasan wawasan, pening-
katan keterampilan, atau keberhasilan dalam karier, melainkan
tak kurang sebagai kunci meraih kebahagiaan hidup.”
HAIDAR BAGIR, Direktur Sekolah Lazuardi
Aku Ingin Bunuh
Harry Potter!
Seri Fiksi Remaja
AKU INGIN BUNUH HARRY POTTER!
Penulis: Hernowo
Penyunting naskah: Andhy Romdani
Desain sampul: Dodi Rosadi
Ilustrasi isi: Sweta Kartika, Hendranto Pratama Putra, dan Tim Artistik
Pengarah desain: anfevi
Hak cipta dilindungi undang-undang
All rights reserved

Diterbitkan oleh DAR! Mizan


Anggota IKAPI
PT Mizan Bunaya Kreativa
Jln. Cinambo No. 135 Cisaranten Wetan
Ujungberung, Bandung 40294
Telp. (022) 7834310—Faks. (022) 7834311
e-mail: info@mizan.com
http://www.mizan.com

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Aku ingin bunuh harry potter!/Hernowo.; penyunting,


Andhy Romdani. Bandung: DAR! Mizan, 2007.
204 hlm. —(Seri fiksi remaja).
ISBN 978-979-752-3828-61-9
I. Judul. II. Andhy Romdani
III. Seri 813

Didigitalisasi dan didistribusikan oleh:

Gedung Ratu Prabu I Lantai 6


Jln. T.B. Simatupang Kav. 20, Jakarta 12560 - Indonesia
Phone: +62-21-78842005, Fax.: +62-21-78842009

website: www.mizan.com
email: mizandigitalpublishing@mizan.com
gtalk: mizandigitalpublishing, y!m: mizandigitalpublishing
twitter: @mizandigital, facebook: mizan digital publishing
ISI BUKU
APA KATA ORANG TENTANG HERNOWO — 1

Bab 1 “AKU INGIN BUNUH HARRY POTTER!” — 9


Ramuan 1: Ramalan Holopirek: Bagaimana Nasib Harry
Potter di Jilid Terakhir — 12

Bab 2 HORCRUX — 21
Ramuan 2: “Ha-li Bo-te” (Harry Potter Palsu) Beredar di
Cina — 26

Bab 3 DOLORES UMBRIDGE — 37


Ramuan 3: Prangko, Taman Hiburan Harry Potter, E-Book,
dan Sekuel Film Harry Potter — 42

Bab 4 DEMENTOR — 57
Ramuan 4: Buku Harry Potter Dipesan 1,25 Juta Orang,
Harry Potter Merugikan Toko Buku Independen? — 64

Bab 5 SANG TERPILIH — 79


Ramuan 5: Buku Baru Pengganti Harry Potter dan Bocoran
Kisah Harry Potter Jilid Terakhir? — 84
Bab 6 LUMOS MAXIMA — 99
Ramuan 6: Kisah Seorang Ibu yang Anti-Harry Potter — 104

Bab 7 “AKU INGIN BISA MENCINTAI!” — 113


Ramuan 7: Nanoteknologi Memungkinkan Perwujudan “Jubah
Gaib” Harry Potter? — 122

CATATAN RAHASIA: TEKA-TEKI HARRY


POTTER KETUJUH — 139
Catatan Rahasia — 141
Scar (Bekas Luka): Teka-Teki Harry Potter Jilid Ketujuh?
— 147

KENAPA DAN BAGAIMANA BUKU INI DITULIS —


155
Menulis Bagaikan Menyusun Puzzle? — 157
Ucapan Terima Kasih — 165
Lembar Persembahan — 169

SUMBER DAN ALAT PENCARI MATERI — 171


Sumber-Sumber Pengambilan Bahan — 173
Alat Pencari Materi — 183
Cerita, kisah, atau dongeng secara ilmiah
disebut narrative. Manusia adalah makhluk yang
suka bercerita dan membangun hidupnya
berdasarkan cerita yang dipercayainya. Kita
cenderung menerima cerita dan menyampaikannya
dalam bentuk cerita pula. Tanpa cerita, hidup
kita akan carut-marut. Dengan cerita, kita
mampu menyusun dan menghimpun pernak-pernik
kehidupan yang berserakan.
Narrative, seperti pernah diucapkan oleh Dilthey
seorang filsuf Jerman, adalah pengorganisasian
hidup (Zusammenhang des Lebens).

JALALUDDIN RAKHMAT
1
AKU INGIN BUNUH
HARRY POTTER!
“Novel yang saya ciptakan ini titik tekan
utamanya adalah kematian. Dan kisah Harry
Potter, saya buka dengan kematian orangtua
Harry. Ada obsesi Voldemort untuk menaklukkan
kematian dan usahanya meraih keabadian dengan
segala macam cara. Sebenarnya itu adalah
tujuan semua orang yang mempunyai ilmu sihir.
Saya paham betul mengapa Voldemort ingin
menaklukkan kematian. Karena kita semua takut
terhadap sebuah kematian.”

J.K. ROWLING
“Aku ingin bunuh Harry Potter!”
Kalimat-kalimat penuh kegeraman ini terus saja di-
ulang-ulangnya hampir setiap hari. Kadang-kadang, dia
setengah berteriak histeris dalam melontarkan kalimat itu.
Di lain waktu, kalimat itu diucapkannya secara lirih dan tidak
terlalu jelas laiknya seseorang yang sedang bersolilokui.
Bahkan ketika tidur, igauannya pun tak lepas bercerita
tentang keinginannya untuk membunuh Harry Potter.
Entah mengapa, sejak dia tahu bahwa Rowling ingin
menulis seri terakhir novel fantasi yang mengguncang dunia
itu, pikirannya senantiasa tertuju ke sosok Harry Potter. Jilid
kesatu sampai dengan keenam novel fantasi ciptaan penulis
berkebangsaan Inggris itu sudah dilahapnya
tuntas. Bahkan dia tak segan-segan untuk
membaca kembali jilid-jilid Harry Potter
untuk kedua, ketiga, bahkan ketujuh
kalinya!
“Kita semua takut terhadap se-
buah kematian”: Apakah ucapan
Rowling, pencipta Harry Potter, yang
menyebabkannya ingin membunuh
Harry Potter? Ketika ditanyakan kepa-
danya soal pernyataan Rowling ini, dia

10
menggeleng dengan sangat meyakinkan. Dia lantas secara
gagah mengucapkan sebait puisi karya Chairil Anwar yang
sangat disukainya, “Bukan kematian benar yang menusuk
kalbu.” Kematian sudah pasti akan kita alami, kenapa kita
harus takut menghadapinya?
Ada orang menduga bahwa keinginan membunuh
Harry Potter itu muncul ketika dia menonton berkali-kali
film yang sangat digemarinya yakni Secret Window. “Sesung-
guhnya aku tidak menyukai film itu,” bantahnya, “aku men-
jadi jatuh cinta akan film itu karena tokoh utamanya, Mort
Rainey, diperankan oleh Johnny Depp.” Ya, akting Depp
memang sangat memukau di film itu. Hampir seluruh film
yang di dalamnya ada Depp, pasti telah ditontonnya. Menu-
rutnya, Depp mempunyai keunikan di sorot matanya.
Secret Window adalah film thriller yang diangkat dari
novella karya Stephen King, berjudul Secret Window, Secret
Garden. Film tersebut disutradarai David Koepp, dan me-
ngisahkan kehidupan seorang penulis bernama Mort Rainey
yang mengalami siksaan luar biasa ketika ingin mengarang
sebuah cerita. Sebenarnya Rainey hanya mengalami sesuatu
yang wajar di dunia kepenulisan, yang sering disebut writer’s
block. Namun, entah mengapa siksaan itu malah menye-
babkan dia akhirnya dirasuki oleh karakter sang tokoh cip-

11
Ramuan 1
Di dalam kisah Harry Potter, ada seo-
rang pengajar di Sekolah Sihir Hog-
warts bernama Profesor Sibyll Tre-
lawney. Profesor inilah yang jago
dalam ramal-meramal. Tak ada sa-
lahnya, kita mengangkat sebuah pen-
dapat yang mencoba meramal nasib
Harry Potter di jilid terakhir. Ramal-
an itu kita sebut saja Ramalan Holopirek sesuai nama
penulisnya yaitu Jodi Holopirek.

Ramalan Holopirek: Bagaimana Nasib Harry Potter


di Jilid Terakhir?
Kasak-kusuk merebak di seluruh dunia. Perbincangan itu
dimulai pada 28 Maret 2007, ketika ilustrasi sampul
buku ketujuh dan terakhir Harry Potter, Harry Potter
and the Deathly Hallows karya J.K Rowling dirilis. Mes-

12
kipun ilustrasi sampul untuk buku-buku sebelumnya
tak bisa dikatakan memukau, ilustrasi untuk buku ter-
akhir ini berhasil menebarkan pesona. Dengan tangan-
tangan Lord Voldemort yang kurus mengerikan sedang
menjangkau sesuatu, dan mata merahnya yang jahat
menusuk, pembaca hanya bisa menebak bagaimana
kisahnya kira-kira akan digelar.
Dengan hari peluncuran sudah ditentukan pada
21 Juli 2007, masih mungkin untuk memperkirakan
akhir kisah serial populer ini. Tampaknya, para peng-
gemar sudah tidak sabar untuk segera berbagi penda-
pat tentang apa yang akan terjadi pada Harry Potter
dan kawan-kawannya.
Ramalan paling norak sejauh ini datang dari te-
man sekamar saya, Chadd. Katanya, Harry akan tewas,
tapi itu baru terjadi setelah dia menghamili Cho Chang.
Saya tahu, Chadd itu agak ketinggalan. Harry su-
dah beralih pada Ginny Weasley pada buku keenam,
tapi dengan berani mundur dari hubungan itu untuk
melindungi reputasinya—eh, maksud saya, untuk me-
lindungi Ginny dari ancaman maut yang selalu me-
nyertai Harry. Belum lagi kenyataan bahwa mereka

13
masih terlalu muda dan menghadapi terlalu banyak
tantangan bahkan untuk memulai kehidupan—seti-
daknya, di dunia mereka.
Saya telah memilih lima ramalan paling masuk
akal tentang bagaimana serial ini mungkin, atau mes-
tinya, akan berakhir.
Pertama, kita sebaiknya menerima dengan lapang
dada untuk akhir yang paling jelas. Neville membunuh
Voldemort, sebagaimana dinyatakan dalam ramalan,
“Salah satu harus mati di tangan yang lain karena yang
satu tak dapat hidup sementara yang lain bertahan.”
Karena Neville dan Harry sama-sama lahir di akhir bu-
lan ketujuh, Neville menjadi pahlawan yang tersamar
dalam cerita ini.
Kedua, Hermione akhirnya mengambil peran yang
pantas baginya sebagai pemimpin trio bernasib buruk
dan meluncurkan kutukan Explodo Popp kepada Volde-
mort, lalu membunuhnya seketika.
Ketiga, orangtua Harry bangkit dalam bentuk mi-
rip-hantu ketika Lord Voldemort hendak membunuh
Harry. Dengan pertolongan orangtuanya, Harry akhir-
nya berhasil mengucapkan kutukan Paye B-ackk Iz H-
elle, membunuh Voldemort dengan membuat darah-

14
nya mendidih seperti racun. Demikianlah atau Harry
tewas dan orangtuanya datang tepat waktu untuk
mengawal Harry menuju Tempat- yang-Dituju-Semua-
Penyihir-Ketika-Ajal-Tiba.
Keempat, setelah berkali-kali berusaha menginkar-
nasi tiruan-tiruan Harry, Laskar Dumbledore (LD) akhir-
nya menemukan ramuan yang tepat untuk mencipta-
kan duplikat Harry, yang mereka sebut sebagai Harry-
body. Ketika pertempuran terakhir terjadi, Harrybody
melawan Voldemort hingga sebuah kutukan membu-
atnya menguap. Harry kemudian mengambil alih per-
tempuran dan menyerang Voldemort yang sudah me-
lemah. Harry dengan mudah meluncurkan kutukan
Paye B-ackk Iz H-elle, merebut kembali kedudukannya
sebagai yang terkuat di dunia sihir.
Kelima, cinta Ginny dan Harry, juga cinta Ron dan
Hermione, begitu besar sehingga kutukan Voldemort
sekali lagi tidak mempan. Ingat, cinta ibu Harrylah yang
telah menyelamatkannya dari kutukan maut Volde-
mort ketika ingin membunuh Harry. Cinta dari dua pa-
sang kekasih itu begitu kuat sehingga Voldemort akhir-
nya menyadari bahwa cinta, bukan kematian, yang bisa
menaklukkan segalanya.[]

15
taannya. Dalam film itu, Rainey menjelma menjadi seorang
pembunuh beneran sebagaimana karakter fiktif tokoh rekaan-
nya.
Sekali lagi, keinginan membunuh Harry Potter bukan
karena terpengaruh oleh Voldemort sebagaimana Rainey
dipengaruhi oleh sang tokoh ciptaannya. “Aku suka me-
nonton Secret Window karena pemeran utamanya Johnny
Depp. Titik!” jawabnya tegas, setiap kali sahabat-sahabatnya
menyinggung kegemarannya menonton Secret Window.
Bahkan, dia kemudian menunjukkan bukti lain bahwa mus-
tahil kegiatan membaca dapat memengaruhi pikiran atau
sikapnya, khususnya terkait dengan apakah sebuah buku
dapat mendatangkan pengaruh buruk bagi pembacanya.
Dia pun membawa pendapat Mary
Leonhardt yang menyatakan bah-
wa kegiatan membaca berbeda
dengan kegiatan menonton cerita
dalam bentuk visual.
Membaca buku akan mengaktifkan
secara luar biasa seluruh komponen
otak dan merangsang si pelaku mem-
baca untuk mengait-ngaitkan banyak
hal. Membaca juga mendorong sese-

16
orang untuk menganalisis secara mendalam untuk meng-
ambil suatu kesimpulan yang cocok dengan dirinya. Meski-
pun sebuah buku yang dibaca seseorang mengabarkan se-
suatu yang bernada buruk/kejahatan, misalnya, si pembaca
tetap dapat mencerna, menimbang, dan menyimpulkan
dampak baik-buruknya terhadap dirinya, dia sangat yakin
bahwa membaca tidak mungkin berpengaruh buruk kepada
dirinya.
Bahkan, secara berapi-api, dia juga menunjukkan bukti-
bukti ilmiah hasil penelitian seorang ahli otak, Dr. Edward
Coffey, yang mengatakan bahwa membaca jika dijalankan
secara kontinu dan konsisten akan membugarkan sel-sel
saraf otak. Dia percaya sekali bahwa membaca dapat mem-
buat dirinya, kelak apabila sudah berusia tua, terhindar dari
penyakit demensia, yaitu rusaknya jaringan otak. Membaca
membuat dirinya tidak pikun! Bahkan, menurut Taufik Pa-
siak, “Membaca dapat menyalakan otak,” tambahnya tegas.
Tiba-tiba, selain Mary dan Coffey, dia juga membawa-
bawa nama Ursula K. Le Guin. Membaca itu bagaikan
berdialog kepada diri sendiri. “Kita membaca buku untuk
mencari tahu tentang diri kita sendiri,” ucapnya pelan sem-
bari menekankan bahwa kata-kata yang dikutipnya itu ber-
asal dari Ursula.

17
“Apa yang dilakukan, dipikirkan, dan dirasakan oleh
orang lain—entah mereka nyata atau hanya imajiner—
adalah sebuah petunjuk yang sangat penting terhadap
pemahaman kita mengenai siapa sebenarnya diri kita dan
akan menjadi apakah kita nantinya,” tambahnya secara
meyakinkan.
“Jadi, mengapa di dalam diri kamu ada keinginan
membunuh Harry Potter?”
Heri Puter termenung. “Ya, kenapa aku ingin mem-
bunuh Harry Potter?” Secepat kilat, Heri melacak dirinya.
Dia juga ingin tahu, mengapa tiba-tiba keinginan itu mun-
cul secara kuat di dalam hatinya. Apakah karena dia terpe-
ngaruh sisi-gelap Voldemort? Apakah keinginan membu-
nuh itu muncul gara-gara Rowling ingin menerbitkan seri
terakhir Harry Potter? Apakah dia khawatir di jilid ketujuh,
jilid terakhir dari novel Harry Potter, Rowling benar-benar
“membunuh” sang tokoh yang disukainya? Atau gara-gara
horcrux, tiba-tiba Heri punya keinginan membunuh itu?
Pikiran Heri melayang seketika ... Perasaannya seperti
mencari sesuatu yang layak untuk dijadikan sebagai pegang-
an .... Akhirnya, dia memasuki dirinya lebih dalam, mencari
sesuatu .... Ingin menemukan alasan yang jelas atas keingin-
annya itu, keinginan untuk membunuh Harry Potter. Tiba-

18
tiba saja, tanpa dia duga, terlintas secepat kilat di benaknya
sebuah kata ... hor...horcr...agak kesulitan Heri mengucap-
kan kata itu .... Horcrux?[]

19
2
HORCRUX

Horcrux bagaikan sihir yang paling dahsyat selama Heri


membaca serial Harry Potter. Kata horcrux sendiri muncul
di jilid keenam, Harry Potter and the Half-Blood Prince.
“Horcrux adalah sebutan bagi benda yang digunakan orang
untuk menyembunyikan sebagian jiwanya,” ujar Profesor
Horace Slughorn—tokoh penting di jilid keenam yang
mengajar ramuan di Sekolah Sihir Hogwarts. Orang yang
diketahui sebagai pembuat horcrux adalah Lord Voldemort.
Horcrux dibuat dengan cara membunuh orang sebanyak
mungkin.
Di jilid keenam dikisahkan bahwa
Voldemort membuat enam horcrux:
(1) buku harian yang sangat ra-
hasia, (2) cincin Marvolo, (3)
kalung Merope, (4) kemung-
kinan piala Hufflepuff atau
benda yang dimiliki Sly-
therin, (5) kemungkinan
benda yang dimiliki Gry-
ffindor dan Ravenclaw, dan
(6) kemungkinan jiwa Vol-
demort disimpan di binatang
ular, dalam hal ini Nagini,
atau tersimpan di makhluk hidup se-
lain ular. Baru satu horcrux yang ditemukan oleh Harry
Potter. Satu horcrux lain ditemukan oleh Dumbledore. Ke-
dua horcrux tersebut sudah dihancurkan.
Masih ada empat horcrux. Apakah di jilid ketujuh Harry
Potter akan dapat menemukan empat horcrux lain—di luar
buku harian dan cincin—ciptaan Voldemort? Betapa sangat
membosankannya jika di jilid ketujuh Rowling hanya
mengurusi ihwal horcrux? Atau, ini yang mungkin akan sa-
ngat mengagetkan para pembaca Harry Potter, yaitu jika

22
satu dari keenam horcrux ternyata memang dapat disem-
bunyikan oleh Voldemort di dalam makhluk hidup. Apakah
diri Harry Potter merupakan salah satunya?
Dalam jilid keenam, dengan bantuan Dumbledore,
sesungguhnya Harry Potter sempat menemukan horcrux
ketiga—kalung—lewat upaya yang tidak mudah. Namun,
horcrux yang ditemukannya di sebuah tempat terpencil di
tepi laut, di sebuah gua yang seram, ternyata palsu. Harry
Potter benar-benar kaget dan tampak putus asa dengan apa
yang dialaminya. Apalagi, pencarian horcrux ketiga itu
membuat Dumbledore meminum semacam racun yang
membuat dirinya lemah dan akhirnya mudah dihabisi oleh
Profesor Snape.
Horcrux membuat Heri—sang remaja berusia lima
belas tahun yang mempunyai keinginan kuat untuk mem-
bunuh Harry Potter—mulai menata kembali kisah-kisah
Harry Potter dari awal. Dia ingin mengurai kenangannya
dalam membaca Harry Potter sebagaimana Slughorn—se-
orang guru yang bukan guru Pertahanan terhadap Ilmu
Hitam, tetapi dijadikan tokoh kunci oleh Rowling di jilid
keenam—dan Dumbledore—yang dimatikan oleh Rowling
di jilid keenam pula sehingga Hogwarts tanpa kepala

23
sekolah—yang bagaikan benang-benang kisah masa lam-
pau....
*
Dalam jilid satu, Harry Potter and the Philoshoper’s Stone,
kisah dimulai dengan perayaan secara terbuka dunia sihir
yang biasanya sangat dirahasiakan. Dunia ini, selama ber-
tahun-tahun, berada di bawah teror Lord Voldemort. Ma-
lam sebelumnya, Voldemort menemukan tempat persem-
bunyian keluarga Potter dan membunuh orangtua
Harry Potter, Lily dan James Potter. Akan tetapi,
ketika Voldemort membidikkan tongkat
sihirnya kepada Harry, putra mereka yang
masih bayi, kutukan mautnya memantul
kembali kepadanya. Tubuh Voldemort
pun hancur lebur!
Voldemort menjadi ruh tanpa kekuat-
an, berpindah dari satu tempat ke tempat
lain untuk bersembunyi. Sementara itu,
Harry mampu terus bertahan hidup. Kutuk-
an Voldemort yang dahsyat itu hanya me-
ninggalkan bekas luka berbentuk sambaran
kilat di kening Harry. Kemenangan Harry
yang misterius atas Voldemort menye-

24
babkan dia disebut “Anak-Laki-Laki-yang-Bertahan-Hidup”
di dunia sihir.
Malam berikutnya, seorang penyihir mengantarkan
Harry ke tempat yang akan menjadi rumah tinggalnya sela-
ma beberapa tahun ke depan. Harry yang yatim piatu, se-
lanjutnya dibesarkan oleh keluarga Dursley yang kejam dan
bukan dari kalangan sihir. Paman dan bibi Harry, dalam
usaha menghilangkan kekuatan sihir Harry, menyembunyi-
kan asal-usul dan menghukum Harry dengan keras setiap
kali ada kejadian aneh di rumah dan sekitarnya.
Menjelang ulang tahunnya yang kesebelas, untuk
pertama kalinya Harry mengetahui keberadaan dunia sihir
saat menerima surat dari Sekolah Sihir Hogwarts.
Sayangnya, surat itu dirampas oleh paman dan
bibinya sebelum dia sempat membacanya.
Tepat pada hari ulang tahunnya,
Harry diberi tahu oleh Hagrid, peme-
lihara satwa liar di Sekolah Sihir
Hogwarts bahwa sesungguhnya dia
seorang penyihir dan telah
diundang untuk me-
nerima pendidikan di
Hogwarts.

25
RAMUAN 2
“Ha-li Bo-te” (Harry Potter Palsu) Beredar di Cina
Buku Harry Potter palsu,
yang ditulis penulis Cina
untuk pembaca di Cina, de-
ngan ketebalan 198 halam-
an itu berjudul Harry Potter
dan Leopard melawan Naga.
Biografi penulis asli Harry
Potter, J.K. Rowling, ada di
sampulnya. Tetapi, cerita tentang Harry yang berubah
menjadi manusia kerdil berbulu itu merupakan cerita
mengada-ada dan dibuat oleh penulis yang tidak dike-
tahui namanya.
“Kita tidak menemukan siapa yang menulis buku
itu dan dari mana asalnya,” kata Zhang Deguang, pe-
milik sebuah penerbitan bernama People’s Literature
Publishing House. Penerbit sah inilah yang mempu-

26
nyai hak menjual buku-buku Harry Potter asli di Cina.
“Harry Potter palsu itu membuat pengaruh buruk ter-
hadap penjualan buku-buku kami,” tambahnya.
Agen Rowling, Christopher Little, telah menge-
tahui peredaran buku Harry Potter palsu tersebut. “Ka-
mi memerhatikan masalah ini dengan serius,” ujar
salah seorang karyawan yang bekerja di bawah Little.
Tidak jelas hukuman apa yang akan diterima oleh pe-
nulis Harry Potter palsu itu. Namun, menurut kabar,
pemerintah Cina telah berjanji untuk mengambil tin-
dakan keras kepada pemalsu dan pencuri hak cipta
orang.
Harry Potter—atau dalam bahasa Mandarin dieja
“Ha-li Bo-te”—palsu itu dalam sehari bisa terjual seki-
tar sembilan buku. Kebanyakan penjual buku yang di-
datangi oleh wartawan koran nasional Cina, The
Beijing Youth Daily, menyangkal mempunyai buku Harry
Potter palsu. Para penjual buku tersebut melaporkan
bahwa polisi mengancam akan mendenda 10 kali lipat
dari harga buku ($2.80) jika ditemukan di toko mereka.
Sampul buku Harry Potter palsu tersebut berwar-
na gelap dan terdapat gambar Harry Potter mengenakan

27
jubah hitam sedang bertempur melawan naga. Buku
palsu tersebut bercerita tentang perjuangan antara
Harry dan teman sekelasnya di Hogwarts melawan pe-
nyihir misterius. Anehnya, buku palsu itu didedikasi-
kan untuk pemilik rumah di Edinburgh, Skotlandia,
yang tidak lain adalah penulis asli Harry Potter, J.K.
Rowling.
Karakter-karakter ciptaan J. K. Rowling yang telah
dikenal dengan baik muncul dalam buku palsu terse-
but. Misalnya bibi dan paman Harry, Mr. dan Mrs.
Dursley, teman-teman Harry seperti Hermione Granger
dan Ron Weasley, dan saingan berat Harry Potter,
Draco Malfoy. Sketsa kartun muncul di tiap bab, seper-
ti di buku aslinya.
Akan tetapi, pecinta Harry Potter yang asli tidak
akan dibodohi terlalu lama. Rowling palsu jelas tidak
mungkin menyamai sentuhan Rowling asli. Coba si-
mak sebuah paragraf pembuka di buku Harry Potter ini:
“Harry sedang berpikir di kamar mandi, berapa
lama dia akan membersihkan mukanya dari krim kue
yang menempel di mukanya. Untuk menjadi dewasa,
sangat menjijikan jika seorang anak laki-laki yang tam-

28
pan ada kotoran di tubuhnya. Berendam di bak kamar
mandi dan menggosok muka dengan tangannya, dia
berpikir tentang muka Dudley, yang gendut seperti
pantat Bibi Petunia.”[]

29
Setiap jilid dari novel Harry Potter mengisahkan satu
tahun kehidupan Harry yang sebagian besar dihabiskannya
di Hogwarts, tempat dia belajar menggunakan sihir dan
membuat ramuan. Di sana, Harry juga belajar mengatasi
banyak masalah sihir, sosial, dan emosional dalam per-
jalanannya menuju kedewasaan. Masalah Harry yang pa-
ling berat ditimbulkan oleh kebangkitan Voldemort dan
pengingkaran kementerian sihir terhadap ancaman Pange-
ran Kegelapan itu.
*
Harry Potter adalah kisah yang berlatar belakang dunia
sihir. Namun, keunikan dunia sihir ciptaan Rowling merujuk
ke sebuah tempat yang bisa dikatakan terpisah sama sekali,
tetapi erat kaitannya dengan dunia kita, dunia manusia. Jika
dunia fantasi Narnia berfungsi sebagai dunia pengganti dan
setting Middle-Earth dalam Lord of the Rings sebagai legen-
da, dunia sihir Harry Potter hadir berdampingan dengan
dunia kita. Banyak sekali unsur sihir di dalamnya yang
merupakan analogi dari dunia nonsihir.
Banyak lembaga dan lokasi dalam kisah Harry Potter
ada di kota-kota Inggris, seperti London, yang bisa dikenali
di dunia nyata. Dunia sihir merupakan koleksi jalan-jalan
tersembunyi, pub-pub kuno dan terabaikan, rumah-rumah

30
besar di desa sepi, dan kastil-kastil terpencil yang tidak ter-
lihat oleh masyarakat nonsihir (masyarakat nonsihir dise-
but sebagai Muggle). Kemampuan sihir seseorang merupa-
kan bakat bawaan, bukan dipelajari meskipun dia harus
mengikuti pendidikan seperti di Hogwarts untuk mengasah
dan mengendalikan kekuatannya.
Dalam cerita Harry Potter, kebanyakan penyihir tidak
akrab dengan dunia Muggle yang tampak lebih aneh bagi
mereka. Hal ini sangat kontras bila dibandingkan dunia
mereka dalam pandangan kita. Meskipun demikian, dunia
sihir dan banyak unsur fantastisnya digambarkan Rowling
dengan amat nyata. Salah satu tema utama novel-novel
Harry Potter yang membuatnya sangat menarik adalah
perbandingan antara hal-hal sihir dan hal-hal biasa; ka-
rakter-karakter dalam cerita menjalani
kehidupan normal dengan masalah-
masalah “normal” meskipun me-
reka berada dalam lingkungan
serba ajaib.

31
Unsur-unsur yang selalu dimunculkan oleh Rowling
dalam novel fantasinya ini adalah, pertama, kemurnian
darah. Penyihir, umumnya cenderung memandang Muggle
dengan sikap campuran antara merendahkan dan curiga.
Namun, untuk sebagian penyihir, sikap ini terpupuk men-
jadi suatu fanatisme. Karakter-karakter fanatik ini cenderung
mengelompokkan orang-orang di sekitarnya berdasarkan
jumlah leluhur dari kalangan sihir yang mereka miliki.
Mereka mengelompokkannya menjadi beberapa golongan;
penyihir “darah-murni” (mereka yang mempunyai garis
keturunan murni penyihir) dan berada di puncak hierarki,
penyihir “berdarah campuran” di posisi tengah (mereka
yang mempunyai leluhur, baik penyihir maupun Muggle),
dan “keturunan Muggle atau darah-lumpur” (mereka yang
tak memiliki leluhur penyihir) di tingkat paling bawah.
Para pendukung kemurnian darah percaya bahwa para
penyihir berdarah murnilah yang seharusnya menguasai
dunia sihir dan tidak menganggap keturunan Muggle seba-
gai penyihir sejati. Sebagian orang bahkan bertindak
ekstrem dengan membunuh mereka atau menuntut agar
mereka seharusnya tidak diajari sihir. Kebanyakan peng-
anut-kemurnian-darah mempunyai darah murni penyihir
meskipun perlu dicatat bahwa Voldemort sebagai pendu-

32
kung kemurnian darah paling radikal yang pernah ada,
ternyata berdarah campuran. Kalaupun ada, sangatlah sedi-
kit keluarga “darah-murni” yang benar-benar murni. Hal
ini disebabkan banyak dari mereka yang darahnya sudah
bercampur melalui pernikahan dengan penyihir keturunan
Muggle untuk menghindari kepunahan nama keluarga.
Akan tetapi, banyak dari keluarga ini yang menutup-nutupi
fakta. Contohnya adalah penyingkiran beberapa anggota
keluarga tertentu dalam silsilah keluarga Black.
Kedua, burung hantu. Makhluk ini barangkali merupa-
kan aspek yang paling jelas dari dunia sihir. Mereka muncul
di awal novel pertama, menjadi pertanda cerita apa yang
akan digelar, dan memainkan peran penting dalam setiap
novel berikutnya. Mereka berfungsi sebagai
sarana komunikasi utama antar-penyihir
(mirip dengan merpati pos) dan juga
sebagai hewan perantara tukang
sihir. Harry Potter, dalam ceritanya,
juga mempunyai burung hantu
seputih salju bernama Hedwig.
Seperti sepak bola yang di du-
nia kita menjadi olahraga paling
populer, di dunia sihir Harry Potter,

33
Quidditch sebagai unsur ketiga, adalah permainan olahraga
yang paling populer. Olahraga ini dimainkan di udara
dengan mengendarai sapu sihir. Permainannya mirip polo
dan sepak bola. Harry merupakan pemain hebat di Hog-
warts dan telah membantu Gryffindor memenangkan se-
jumlah pertandingan. Harry adalah seeker untuk timnya yang
perannya adalah mencari dan menangkap Golden Snitch.
Rowling telah menyatakan bahwa tidak akan ada pertan-
dingan Quidditch di buku jilid ketujuh, sangat berbeda
dengan jilid-jilid buku sebelumnya.
Unsur keempat adalah asrama. Seperti banyak sekolah
berasrama, Hogwarts dibagi menjadi empat asrama terpisah
yang diberi nama mengikuti empat pendiri Hogwarts. Sis-
wa-siswa yang akan belajar sihir diseleksi untuk masuk ke
asrama tertentu di awal tahun ajaran pertama mereka. Asra-
ma itu adalah Gryffindor (yang menyukai keberanian),
Ravenclaw (yang memilih kepintaran), Hufflepuff (yang
memilih keadilan dan kesetiaan), dan Slytherin (yang me-
nyukai ambisi). Pada saat kedatangannya, Harry, bersama
Ron dan Hermione, yang kemudian bersahabat dengannya,
diseleksi masuk ke asrama Gryffindor.
*

34
“Nah, kunci memahami peran Harry Potter, sebelum
Harry mencapai alam kedewasaannya, terletak di jilid ke-
lima, Harry Potter and the Order of the Phoenix,” ujar Heri.
“Mari kita lihat sebentar poin-poin penting dalam jilid
kelima novel fantasi yang sangat membangkitkan imajinasi
saya secara luar biasa,” ajak Heri.[]

35
3
DOLORES UMBRIDGE

“Aku sudah melihat keketusan Dolores Umbridge di


film Freedom Writers,” ucap Heri lirih.
Lho, kok, bukan di film Harry Potter and the Order of
the Phoenix?
“Ya, karena film Freedom Writers yang dibintangi
Hillary Swank lebih dahulu muncul ketimbang film Harry”
jawab Heri mantap kali ini.
Imelda Staunton, yang memerankan Dolores Um-
bridge di film Harry Potter, di film Freedom Writers meme-
rankan seorang guru bernama Margaret Campbell.
“Bu Guru Margaret merasa tersaingi oleh guru baru
yang masih sangat muda bernama Erin Gruwell yang
diperankan dengan sangat bagus oleh Swank. Akhirnya,
Imelda Staunton, eh Bu Guru Margaret, membenci Bu
Guru Erin. Nah, aku menduga kebencian Dolores Um-
bridge kepada Harry setara dengan kebencian Margaret
Campbell kepada Erin Gruwell, bahkan bisa saja lebih.”
Mengapa Heri mengawali mengurai benang kenang-
annya dengan Profesor Dolares Umbridge yang mengajar
Pertahanan terhadap Ilmu Hitam?
“Setelah horcrux, guru inilah yang menjadi ‘napas’ novel
karya Rowling,” tegas Heri yakin.
Dia lantas mengenang kata-kata Dumbledore sebelum
meninggal “Oh, dia (Voldemort muda) jelas menginginkan

38
jabatan guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam. Dampak
pertemuan singkat kami membuktikan itu. Kau lihat, Harry,
Sekolah Sihir Hogwarts tidak pernah bisa mempertahankan
guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam lebih lama dari
setahun. Itu semenjak aku menolak memberikan jabatan
itu kepada Lord Voldemort.”
Benar, sejak jilid pertama hingga keenam, guru Per-
tahanan terhadap Ilmu Hitam-lah yang mendominasi
pengajaran di Sekolah Hogwarts. Rowling, dengan sangat
piawai, menciptakan adegan-adegan kegiatan belajar-meng-
ajar di sekolah dengan bertumpu pada peran menentukan
guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam ini. Biasanya pula,
selain Hermione Granger, Harry menjadi murid spesial atau
pusat perhatian dari para guru ini, yang setiap jilid terus
digonta-ganti oleh Rowling. Salah satu adegan yang sangat
berbeda dan membuat Harry mengalami penderitaan hebat
adalah ketika Harry berhadapan dengan Dolores Um-
bridge.
Sebelum berhadapan dengan Dolores, Harry berha-
dapan dengan Profesor Quirrel yang tubuhnya diman-
faatkan oleh Voldemort untuk mendapatkan Cairan Kehi-
dupan dari Batu Bertuah ciptaan Nicolas Flamel. Setelah
Quirrel, Harry mengenal Profesor Gilderoy Lockhart,

39
seorang narsis (pecinta diri sendiri) dan penipu ulung.
Lockhart menguasai dan sering menggunakan mantra
obliviate untuk menghapus memori seseorang. Hermione
menyukai Lockhart karena dia adalah seorang selebriti
dunia penyihir, menulis banyak buku yang menceritakan
pertualangan-pertualangannya yang menakjubkan dalam
menghadapi makhluk-makhluk jahat, meskipun tulisannya
hanya sebuah tipuan belaka.
Pada tahun ketiga, di buku Harry Potter and the Prisoner
of Azkaban, barulah Harry berjumpa dengan guru Perta-
hanan terhadap Ilmu Hitam yang menyelamatkannya dari
teror serangan para Dementor. Guru ini sahabat-dekat de-
ngan ayah Harry dan jika bulan purnama tiba, dia akan
berubah menjadi manusia serigala. Namanya Profesor
Remus Lupin. Gara-gara rahasianya terbongkar, jabatannya
sempat digantikan oleh Profesor Snape yang sejak awal
sangat berambisi untuk menjadi guru Pertahanan terhadap
Ilmu Hitam. Lupin menjadi guru privat Harry dalam
menghadapi Dementor. Lupin pula yang disenangi para
pelajar Hogwarts karena memiliki Boggart—makhluk
pengubah bentuk.
Mad-Eye Moody atau Moody “si Mata Gila” adalah
guru berikutnya pengganti Profesor Lupin. Dalam Harry

40
Potter and the Goblet of Fire,
Moody dikisahkan sebagai de-
wa penolong sekaligus mon-
ster pembunuh Harry. Dia juga
dikenal sebagai Auror atau si
Penangkap Penyihir Hitam.
Dumbledore suka memanggil
Moody dengan nama “Alastor”.
Moody punya dua mata, mata
normal dan mata gaib. Mata gaib
ini bahkan mampu menembus
Jubah Gaib milik Harry. Gara-gara mata gaib ini pulalah,
Moody memiliki kepekaan tinggi dalam menangkap
keganjilan-keganjilan yang terjadi di Hogwarts.
Untuk pertama kalinya, dalam lima tahun, Harry diajar
oleh seorang guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam yang
berasal dari Kementerian Sihir. Dia adalah Profesor Dolores
Umbridge. Harry berulang-ulang mendapat detensi atau
semacam hukuman karena mengatakan bahwa Voldemort
telah muncul kembali.
Pada tahun kelimanya di Hogwarts, Harry dan seluruh
murid kelas 5 akan menjalani ujian OWL (Ordinary Wi-
zarding Levels). Mereka sudah harus berpikir pelajaran apa

41
RAMUAN 3
Prangko Harry Potter

Prangko dari ketiga penyihir terkenal—Harry Potter,


Ron Weasley, dan Hermione Granger—meramaikan
kantor pos Perancis. Harry Potter muncul di prangko
untuk surat utama domestik, Ron Weasley muncul di
prangko untuk surat sekunder domestik, dan Hermione
Granger muncul di prangko untuk surat internasional.
Perancis bukan negara pertama yang membuat
prangko Harry Potter. Australia dan Taiwan diberita-

42
kan telah terlebih dahulu mengeluarkan prangko untuk
menghormati para pahlawan fiktif di buku J.K. Rowling
tersebut. Ada kemungkinan besar, ke depan, beberapa
negara lain akan mengikuti jejak Australia, Taiwan, dan
Perancis dengan mengeluarkan seri prangko Harry Potter.

Taman Hiburan “Harry Potter” Akan Dibangun di


Amerika Serikat
Pengarang Harry Potter, J.K. Rowling, merestui rencana
pembangunan sebuah taman hiburan di AS yang dida-
sarkan pada karyanya. “The Wizarding World of Harry
Potter”. Rencananya, taman hiburan tersebut akan di-
buka di Orlando pada akhir 2009. Pembangunan ini
diselenggarakan atas kerja sama Warner Bros Enter-
tainment, pembuat film-film Harry Potter, dengan Uni-
versal Orlando Resort.
“Rencana-rencana itu, yang sudah saya ketahui,
tampaknya luar biasa mengasyikkan. Menurut saya,
para penggemar buku dan film Harry Potter tak akan
kecewa,” tutur Rowling.
Dalam taman hiburan tersebut akan ada, antara lain,
permainan dan atraksi yang menampilkan tempat-

43
tempat dan tokoh-tokoh utama buku Harry Potter, ter-
masuk Sekolah Sihir Hogwarts dan Desa Hogsmeade.
Surat kabar The Times memberitakan bahwa pro-
yek ini dapat menelan biaya sekitar satu milyar dolar
AS.
Bos Warner Bros, Barry Meyer, mengatakan, “Sela-
ma bertahun-tahun, kami telah menerima ribuan surat
dari para penggemar di seluruh dunia yang berharap
mereka bisa mengunjungi Howgarts dan tempat-tem-
pat menakjubkan seperti dalam setiap cerita karya J.K.
Rowling itu.”
Perancang produksi Staurt Craig, yang bekerja un-
tuk film-film Harry Potter dan tengah membantu pro-
yek tersebut, mengatakan bahwa para pengunjung kelak
tidak akan kecewa. “Tujuan utama kami adalah memas-
tikan bahwa pengalaman ini merupakan perluasan
otentik dari dunia Harry Potter seperti yang dilukiskan
dalam buku-buku dan film-filmnya,” sambungnya.

44
“Takkan Ada E-Book Harry Potter,” Kata J. K.
Rowling
Sebenarnya, berita ini masih samar-samar. Menurut
kabar, J.K. Rowling akan tetap pada keputusannya un-
tuk menolak meluncurkan e-book Harry Potter. Dia sa-
ngat prihatin tentang pembajakan yang banyak terjadi
di dunia maya. Dia juga bisa merasakan keasyikan dan
keinginan para pembaca bukunya untuk tetap dapat
membaca buku Harry Potter dalam bentuk kertas (printed
paper).

Sekuel Film Harry Potter Menghasilkan Milyaran


Dolar AS
Film terbaru Harry Potter yang akan dirilis pada 13 Juli
2007 adalah film yang diangkat dari buku jilid kelima
berjudul Harry Potter and the Order of Phoenix. Sebelum-
nya, buku jilid keempat, Harry Potter and the Goblet of
Fire, yang sangat tebal jika dibandingkan dengan kete-
balan buku jilid-jilid sebelumnya, telah berhasil difilm-
kan dengan sangat menarik. Hal ini dikarenakan di buku
jilid keempat ada pesta perebutan Piala Api, sehingga
adegan kemeriahan suasana muncul dan mewarnai film
tersebut.

45
Apakah buku jilid kelima, yang penuh intrik dan
pertarungan, dan juga termasuk buku yang sangat te-
bal akan menarik dilayarlebarkan? Jika film Harry Potter
jilid kelima ini akan dirilis pertengahan 2007, film jilid
keenam, Harry Potter and the Half-Blood Prince, baru
akan dirilis sekitar November 2008. Selayaknya kita
cermati dua film yang akan dirilis ini, karena tiga film
sebelumnya melukiskan sang tokoh, Sang Terpilih Harry
Potter, masih berusia kanak-kanak yang meningkat ke
usia ABG, sementara sejak jilid kelima, Harry Potter
sudah menginjak alam remaja menuju kematangan-
nya.
Empat sekuel film Harry Potter sebelumnya men-
dapat sambutan yang hangat dari penonton di selu-
ruh dunia dan mencetak box office. Pemasukan dari
penjualan karcis di seluruh dunia hampir mencapai
satu milyar dolar untuk setiap sekuelnya. Jilid pertama
(2001) menghasilkan 976,5 juta dolar AS, jilid kedua
(2002) menghasilkan 876,7 juta dolar AS, jilid ketiga
(2004) menghasilkan 789 juta dolar AS, dan jilid
keempat (2005) menghasilkan 892,2 juta dolar AS.
Total pendapatan sekitar 3,5 milyar dolar AS.

46
Sejauh ini, pemasukan tertinggi dalam sejarah per-
filman dicapai oleh film Titanic yang menghasilkan pe-
masukan lebih dari 1,8 milyar dolar di seluruh dunia
sejak dirilis pada 1997. Akankah salah satu film Harry
Potter mampu memecahkan rekor yang dipegang oleh
film Titanic? Kita tunggu saja tanggal mainnya.[]

47
saja yang akan, dan mau, diterima mereka di kelas 6. Selain
itu, mereka harus mengira-ngira karier apa yang akan di-
minati selepas sekolah.
Di tengah tekanan Umbridge dengan segala dekritnya,
Harry, atas dukungan penuh dari Ron dan Hermione, me-
mimpin sekelompok anak untuk mempraktikkan pertahanan
terhadap ilmu hitam dalam sebuah kelompok yang mereka
namai Laskar Dumbledore (LD). LD beranggotakan cu-
kup banyak anak yang merupakan rekan-rekan Harry. Anak-
anak yang tergabung di LD ingin tahu lebih banyak tentang
Harry, yang katanya, sudah dimasuki oleh pikiran-pikiran
Voldemort.
Ada kemungkinan ramalan bahwa Harry merupakan
salah satu horcrux ciptaan Voldemort, selain tanda halilintar
di keningnya, adalah karena di
jilid kelima ini pikiran-
pikiran Voldemort ternyata
dapat masuk ke dalam
diri Harry. Oleh sebab
itulah, secara khusus
Harry kemudian belajar
Occlumency agar pikir-
annya dapat terbentengi

48
dan tidak dapat ditembus oleh pikiran Voldemort yang
menguasai Legilimency dengan amat hebatnya. Lewat
Legilimency, Voldemort mampu menyelidiki pikiran kor-
bannya dan mengintepretasikan temuannya dengan benar.
*
Jilid kelima novel fantasi Harry Potter melukiskan de-
ngan bagus bagaimana Harry memasuki usia kematang-
annya. Untuk pertama kali, kehidupan Harry sarat dengan
penderitaan ketika tidak didampingi Dumbledore. Rowling
tidak memberikan alasan yang sangat jelas kenapa Harry
ditinggalkan Dumbledore dalam menjalani tahun kelima
di Hogwarts. Dumbledore hanya dimunculkan oleh Row-
ling di bab ke-37, yaitu bab sebelum bab terakhir di jilid
kelima. Harry melihat Dumbledore menitikkan air mata
waktu melihat penderitaan Harry. Menjadi manusia yang
sebenar-benarnya manusia, memang harus tabah dan sabar
dalam menjalani penderitaan yang panjang.
Salah satu penderitaan yang sangat menyiksa Harry
adalah detensi yang diberikan oleh Dolores Umbridge.
Bayangkan, Harry diminta menulis secara rutin dengan se-
buah pena khusus yang tidak memiliki tinta. Ketika Harry
menggunakan pena khusus tersebut, dan setiap kali pena
itu menuliskan huruf-huruf yang diinginkan oleh Harry, mata

49
pena itu sekaligus menggores ta-
ngan Harry. Rupanya, pena itu
memerlukan darah Harry untuk
dijadikan tinta. Harry meng-
alami keperihan luar biasa setiap
kali mengalami detensi menge-
rikan yang diberikan Dolores
Umbridge.
Penderitaan lain adalah kema-
tian wali Harry, Sirius Black. Ini ter-
jadi di Kementerian Sihir ketika terjadi perebutan sebuah
“ramalan” antara para Pelahap Maut dengan pengikut
Orde Phoenix. Mula-mula para Pelahap Maut itu menjebak
Harry untuk mengambil “ramalan” di Departemen Misteri.
Ramalan itu berisi tentang diri Harry dan Voldemort yang
dibuka oleh Rowling di jilid keenam. Pertanyaan Harry
kepada Dumbledore di jilid pertama, tentang alasan Vol-
demort ingin membunuh Harry ketika masih bayi, dibeber-
kan semua di jilid keenam.
“Voldemort berusaha membunuhmu ketika kau masih
kecil, gara-gara ramalan yang dibuat tak lama sebelum
kelahiranmu. Dia tahu ramalan itu telah dibuat meskipun
tidak tahu keseluruhan isinya. Dia bermaksud membunuh-

50
mu ketika kau masih bayi, mengira kau memenuhi persya-
ratan ramalan. Dia tahu dia keliru ketika kutukan yang
dimaksudkan untuk membunuhmu berbalik menyerangnya
sendiri. Maka, sejak dia mendapatkan kembali tubuhnya
dan terutama sejak kau berhasil lolos darinya secara luar
biasa tahun lalu, dia bertekad untuk mendengar ramalan
itu secara lengkap. Karena hal itu merupakan pengetahuan
untuk menghancurkanmu,” kisah Dumbledore.
Ramalan itu sesungguhnya tak menyebut secara jelas
bahwa Harry Potterlah yang akan melawan dan menghan-
curkan Voldemort. Ramalan itu hanya menyebut bahwa
Sang Terpilih itu akan lahir pada akhir Juli. Dan Sang Ter-
pilih akan dilahirkan oleh orangtua yang sudah menantang
Voldemort sebanyak tiga kali.
“Anehnya, Harry,” kata Dumbledore lembut, “itu bisa
berarti sama sekali bukan kau. Ramalan Sybill bisa berlaku
untuk dua anak penyihir, keduanya dilahirkan pada akhir
Juli tahun itu. Keduanya juga memiliki orangtua yang
menjadi anggota Orde Phoenix, dan kedua pasang orang-
tua mereka nyaris terbunuh oleh Voldemort tiga kali. Yang
satu tentu saja adalah kau, Harry, dan satunya lagi adalah
Neville Longbottom.”

51
Mungkinkah Neville yang akan membunuh Voldemort
pada tahun ketujuh, di buku Harry Potter and the Deathly
Hallows, sementara Harry sendiri bernasib buruk?
Uniknya, guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam tidak
digunakan Rowling sebagai tokoh utama di jilid keenam,
Harry Potter and the Half-Blood Prince. Rowling mengganti-
nya dengan Profesor Horace Slughorn, guru Ramuan, yang
membuat Harry bertemu dengan buku Pembuatan-Ramuan
Tingkat Lanjut milik Pangeran Berdarah-Campuran. Di
dalam buku tersebut, Harry terbantu oleh catatan-catatan
unik sang Pangeran. Siapa sih sang Pangeran yang dijadikan
judul-utama di jilid keenam ini? Menurut penelitian Her-
mione, Pangeran Berdarah-Campuran adalah Profesor
Snape.
Sepertinya Snape, sang pembunuh Dumbledore, akan
memerankan sesuatu yang sangat penting di jilid ketujuh.
Apa peran yang akan dimainkan Snape di Harry Potter and
the Deathly Hallows? Mengapa Dumbledore, sebelum ke-
matiannya tiba, sangat memercayai Snape? Dan siapa se-
sungguhnya inisial R.A.B.
yang menyelipkan secarik
kertas di horcrux palsu ber-
bentuk kalung yang dite-

52
mukan Harry dan Dumbledore di sebuah gua menye-
ramkan? Apakah dia Rosalind Antigone Bungs atau Rupert
“Axebanger” Brookstanton? Atau R.A.B. sebenarnya ada-
lah Snape?
*
Adegan lain yang sangat menarik di jilid kelima adalah
ketika Rowling menggunakan halaman 458 untuk menun-
jukkan peran-penting Harry sejak mengarungi tahun per-
tama hingga keempat di Hogwarts. Harry adalah seorang
“hero”. Dan cara Rowling menampilkan Harry sebagai
“hero” ini sangat khas dan bersuasanakan pergaulan re-
maja: ringan, sedikit diselipi olok-olok, dan membuat
Harry seperti tidak suka dengan peran yang diembannya
tersebut. Cermati dialog menarik antara Harry, Ron, dan
Hermione berikut ini:
“Coba kupikirkan,” katanya sembari mengernyitkan
wajahnya seperti Goyle yang sedang berkonsentrasi. “Uh...
tahun pertama (dalam jilid pertama, Harry Potter and the
Sorcerer’s Stone)—kau menyelamatkan Batu Bertuah dari
Kau-Tahu-Siapa.”
“Tapi itu cuma keberuntungan,” kata Harry, “itu bukan
keterampilan ....”

53
“Tahun kedua (dalam jilid kedua, Harry
Potter and the Chamber of Secrets),” Ron
menyela, “kau membunuh Basilisk
dan membinasakan Riddle.”
“Yeah, tapi kalau Fawks tidak
muncul, aku....”
“Tahun ketiga (dalam jilid
ketiga, Harry Potter and the Prisoner
of Azkaban),” potong Ron lagi, sema-
kin keras, “kau melawan kira-kira seratus De-
mentor sekaligus ....”
“Kau tahu itu kebetulan yang menguntungkan kalau
Pembalik Waktu tidak ada ....”
“Tahun lalu (dalam jilid keempat, Harry Potter and the
Goblet of Fire),” kata Ron hampir berteriak sekarang, “kau
melawan Kau-Tahu-Siapa lagi ....”
“Dengarkan aku!” kata Harry, nyaris marah, karena Ron
dan Hermione sekarang tersenyum-senyum. “Dengarkan
aku dulu, oke? Kedengarannya hebat kalau kau mengata-
kannya seperti itu. Tapi, semua itu karena keberuntungan—
separuh-waktu aku tak tahu apa yang kulakukan. Aku tidak
merencanakannya. Aku hanya melakukan apa yang bisa
kupikirkan, dan aku selalu mendapat bantuan .... “

54
Sebuah lukisan indah tentang sesosok “hero” yang
hampir saja mati gara-gara makhluk mengerikan, penjaga
Penjara Azkaban, dan pengisap kebahagiaan, Dementor
....[]

55
4
DEMENTOR

“Adegan ketika Dementor itu mau mengisap jiwa


Sirius Black di sebuah tepi danau disaksikan oleh Harry
Potter, sungguh dahsyat!” kenang Heri Puter. Dengan fasih,
dia kemudian menguraikan secara panjang lebar tentang
sang Dementor dan banyak hal yang terkait dengannya,
termasuk dengan Alfonso Cuaron, sang sutradara film
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban.
“Cuaron sangat layak diacungi dua jempol,” katanya
lebih jauh. Banyak pengamat mengatakan bahwa film yang
menggambarkan Harry Potter di tahun ketiga di Hogwarts
ini tampak lebih gelap ketimbang dua film sebelumnya,
Harry Potter and the Philosopher’s of Stone dan Harry Potter
and the Chamber of Secrets. Namun, kengerian dan sesuatu
yang hanya ada di alam imajinasi berhasil tampil secara
hebat gara-gara kepiawaian Cuaron.
“Dementor adalah makhluk magis mematikan,” ucap
Heri mengutip pendapat sebuah
buku yang melukiskan sosok sang
Dementor. “Tanpa wajah; me-
ngenakan jubah tak berbentuk
yang menutupi kulit keabuan,
berlendir, dan berkeropeng; De-
mentor menguras perasaan da-
mai, harapan, dan kebahagiaan
dari udara di sekitar mereka.”
Rowling sendiri menegaskan bah-
wa Dementor mewakili penyakit kejiwaan yang disebut de-
presi. “Itu sepenuhnya—penciptaan Dementor (H)—ber-
asal dari pengalaman saya sendiri,” kata Rowling. “Depresi
adalah hal yang paling tak menyenangkan yang pernah saya
alami. Ketidakmampuan untuk membayangkan bahwa kau
akan bisa kembali bahagia. Ketiadaan harapan. Perasaan
mematikan yang amat berbeda dari rasa sedih.

58
“Sedih memang menyakitkan, tetapi itu merupakan
perasaan yang sehat. Itu sesuatu yang perlu dirasakan. De-
presi amat berbeda,” tambahnya.
Depresi ... Dementor .... Depresi ... Dementor. Betapa
mengerikan makhluk magis yang mematikan itu! Pelukisan
Cuaron benar-benar berhasil menggambarkan kengerian
itu.
Pertama, kengerian sudah diawali sejak dini ketika
Harry, Ron, Hermione, dan Profesor Lupin berada dalam
satu ruang di salah satu gerbong kereta api, Hogwarts
Express, yang akan membawa mereka ke Hogwarts. Kereta
api tersebut tiba-tiba berhenti di sebuah jembatan. Hujan
turun. Tiba-tiba gelap membayangi. Kereta api berguncang
dan Dementor pun menyedot jiwa Harry. Harry serasa
mendengar sebuah jeritan ketika Dementor mendekatinya.
Jeritan itu bagaikan jeritan ibunya.
Kedua, ketika Lupin mengajarkan pertahanan terhadap
ilmu hitam dengan menggunakan Boggart. Ketika Harry
berhadapan dengan Boggart, tiba-tiba makhluk pengubah
bentuk itu menghadirkan Dementor. Harry, dan lebih-lebih
lagi Lupin, sangat terkejut. Gara-gara kejadian inilah, kemu-
dian Lupin mengajarkan mantra expecto patronum kepada
Harry. Dementor bisa disingkirkan oleh mantra itu asalkan

59
disertai dengan sebuah kenangan yang menggambarkan
kebahagiaan paling puncak. Kenangan Harry bersama ke-
dua orangtuanyalah yang menurut Harry merupakan keba-
hagiaan yang paling puncak.
Ketiga, ketika pertandingan quidditch berlangsung
antara tim Gryffindor versus Hufflepuff. Ketika Harry me-
ngejar snitch—bola emas yang memiliki sepasang sayap
kecil—di tengah hujan deras dan suasana gelap, beberapa
Dementor beterbangan mengelilingi Harry. Harry, sekali
lagi, mendengar suara mirip jeritan. Harry tak bisa mengua-
sai dirinya. Akhirnya, Dementor mengerikan itu membuat-
nya jatuh dan Nimbus 2000,
sapu kesayangannya, han-
cur berantakan.
Keempat, adegan
ketika Harry meno-
long Sirius yang ter-
luka gara-gara bertempur
dengan manusia serigala, Lu-
pin, di tepi danau sebagai-
mana disebut Heri di awal
bab ini. Menariknya, adegan
ini terjadi dua kali gara-gara jam

60
pembalik waktu milik Hermione. Jam istimewa itu digu-
nakan Hermione, atas saran terselubung Dumbledore,
untuk menyelamatkan Buckbeak dari kematian. Buckbeak
inilah yang akhirnya menyelamatkan Sirius dari ancaman
untuk dikembalikan ke Azkaban.
Cuaron, berkebangsaan Meksiko, menangani film
Harry Potter jilid ketiga setelah dua jilid sebe-
lumnya disutradarai Chris Columbus.
Film yang pernah ditangani Cua-
ron, antara lain, Y Tu Mam Tam-
bien (2001). Film Y Tu Mam
Tambien berkisah tentang dua
remaja pria Meksiko yang belajar
menjadi dewasa lewat wanita matang
yang mereka sukai. Dengan latar bela-
kang seperti itu, Cuaron pun membawa
kedewasaan dan kegelapan pada Harry Potter. Bahkan,
pertandingan quidditch ditampilkan secara singkat dan men-
cekam di tengah hujan deras serta Dementor mengerikan
terbang di sana-sini sebagaimana dikisahkan sebelum ini.
Sekali lagi, kengerian Dementor berhasil divisualkan
dengan baik oleh Cuaron. Para pembaca buku Harry Potter,
sebelum film Harry Potter and the Prisoner of Azkaban mun-

61
cul, hanya dapat membayangkan bagaimana rasa sakit yang
diderita oleh seseorang ketika jiwa berikut seluruh kebaha-
giaannya disedot oleh Dementor. Kini, ketika film yang
menggambarkan aktivitas Dementor itu muncul konkret
dan tergambar di layar besar secara terang benderang, ke-
bergidikan kita pun nyata adanya. Inilah salah satu gam-
baran menarik dari Rowling ketika mengisahkan Dementor
di buku Harry Potter and the Prisoner of Azkaban.
“Mengerikan sekali Dementor-Dementor itu ....”
“Rasanya seperti membekukan bagian dalam tubuh
kita, ya?”
“Dad pernah harus ke Azkaban sekali, ingat Fred? Dia
bilang, itu tempat paling mengerikan yang pernah dikun-
junginya. Dia pulang dalam keadaan lemah dan gemetaran
.... Para Dementor itu mengisap kebahagiaan dari tempat-
tempat mereka berada. Sebagian napi di sana menjadi gila.”
*
Yang cukup mengejutkan, ternyata darah Harry pun
mengandung unsur kegelapan. Dalam jilid kedua, Harry
Potter and Chamber of Secrets, Rowling menunjukkan bahwa
darah Slytherin, darah yang juga mengalir di tubuh Volde-
mort, mengalir pula dalam diri Harry. Dengan adanya fakta
ini, sebenarnya Harry juga punya bakat untuk menjadi pe-

62
nyihir hitam. Hal ini ter-
bukti bahwa dia dapat
berbicara dengan ular. Coba
kita lihat lagi jilid pertama,
Harry Potter and the Sorcerer’s
Stone. Ketika Harry dan Dudley
berada di kebun binatang. Harry ketemu ular boa. Ternyata,
Harry mampu menggunakan bahasa “parseltongue”,
bahasa untuk berkomunikasi dengan ular—simbol darah
Slytherin.
Harry Potter and the Chamber of Secrets mengisahkan
adanya sebuah kamar rahasia di sekolah Hogwarts yang
telah dibuka kembali dan menyebabkan para murid kela-
hiran-Muggle membatu. Harry, Ron, dan Hermione ber-
usaha mencari pelakunya sebelum jatuh lebih banyak
korban. Jika pelakunya tak ditemukan, kasus tersebut akan
menyebabkan Hogwarts ditutup. Kunci untuk mencari
pelaku yang telah membuka kamar rahasia itu ada pada
sebuah nama: Tom Marvollo Riddle.
Di kamar rahasia itu, Rowling menciptakan seorang
tokoh yang masih sangat muda yang hidup lima puluh ta-
hun lalu dan pernah bersekolah di Hogwarts. Tokoh ini ter-
nyata juga menjadi musuh Harry Potter. Sementara musuh

63
RAMUAN 4
Buku Terakhir Harry Potter Sudah Dipesan 1,25
Juta Lebih Orang?
Amazon.com Inc. me-
nyatakan bahwa buku
terakhir Harry Potter, telah
dipesan setidaknya 1,25 juta
orang. Menurut kabar, buku
ketujuh ini juga memecah-
kan rekor dalam oplah ce-
takan pertamanya. Buku
Harry Potter and the Deathly Hallows
akan dicetak—hanya untuk cetakan pertama lho—
oleh penerbitnya di Amerika Serikat, Scholastic, seba-
nyak 12 juta eksemplar. Ini sebuah angka yang meme-
cahkan rekor, sehingga toko-toko buku tidak akan
mendapatkan kesulitan untuk memenuhi permintaan
pelanggan.

64
“Kami telah memesan kepada mereka, dan mereka
menjamin bahwa kami akan mendapatkan semuanya,”
kata Dara La Porte, manajer penjualan buku anak-anak
di Politics and Prose, sebuah toko buku independen di
Washington D.C. “Untuk dua seri Harry Potter sebe-
lumnya, kami mendapatkannya hanya dalam waktu
dua puluh empat jam sebelum peluncuran.”
“Borders telah membuka pesanan Deathly Hallows
sejak Desember 2006, sehingga mereka tidak meng-
alami kesulitan ketika harus menetapkan angka pesan-
an ke Scholastic,” kata Ann Binkley, juru bicara perusa-
haan tersebut.
“Mendekati hari-H (21 Juli 2007), kami akan duduk
bersama dengan Scholastic dan membicarakan ten-
tang imbalan apa yang akan kami terima .... Kami me-
miliki hubungan yang erat dengan para pemasok kami.”
Coba kita bandingkan cetakan pertama buku ter-
akhir Harry Potter dengan oplah cetakan pertama untuk
buku-buku umum yang beredar di Indonesia yang rata-
rata hanya sekitar 3.000 hingga 5.000 eksemplar. Ke-
mungkinan besar, cetakan pertama buku jilid ketujuh
Harry Potter yang 12 juta itu akan ludes dalam hitung-

65
an minggu. Sementara itu, buku-buku yang terbit di In-
donesia yang oplah pertamanya dicetak 3.000-5.000
eksemplar, bisa jadi akan habis dalam waktu setahun
atau lebih.
Sekadar informasi tambahan, untuk buku-buku sa-
ngat laris di Indonesia, yang beredar pada tahun-
tahun terdekat, seperti buku agama yang diterjemahkan
dari bahasa Arab, La Tahzan, novel terjemahan karya
Dan Brown, The Da Vinci Code, dan novel karya asli
putra Indonesia, Ayat-Ayat Cinta, dalam dua-tiga tahun
dapat terjual sekitar 300 hingga 500 ribu eksemplar.
Dahulu, juga pernah ada buku terjemahan dari bahasa
Arab, Dialog dengan Jin Islam, yang bisa laku mende-
kati angka satu juta eksemplar dalam beberapa tahun.
Buku-buku Harry Potter benar-benar berhasil me-
nyihir dunia. Jilid terakhir itu banyak dinantikan orang
karena beredar gosip bahwa ada kemungkinan Harry
Potter dimatikan oleh penciptanya. Dalam suatu ke-
sempatan, Rowling menyatakan bahwa di buku ketu-
juh itu akan ada dua orang tokoh yang mati. Dua to-
koh yang akan dimatikan ini, jelas membuat penasaran
para penggemar buku Harry Potter.

66
Harry Potter Merugikan Toko Buku Independen?
Menurut Justin Grant dari Reuters, Harry Potter tidak
mempunyai mantra untuk mendatangkan keuntungan
bagi toko buku. Lho, kok aneh? Berikut ini analisnya:
Jutaan orang akan mengantre di berbagai toko bu-
ku untuk mendapatkan buku Harry Potter and the Deathly
Hallows pada bulan Juli 2007. Namun, diskon besar-
besaran yang ditawarkan hanya menandakan bahwa
banyak di antara toko-toko tersebut berjuang habis-
habisan untuk mengais keuntungan yang tidak seberapa.
“Ke mana pun berpaling, Anda akan melihat dis-
kon besar-besaran,” ujar Graham Marks, editor buku
anak-anak di majalah keluaran Inggris, Publishing News.
“Tentu saja, mereka tidak akan mendapatkan ke-
untungan dari buku itu. Sungguh konyol—sama saja
seperti membuang uang ... Dunia memang sudah gila.”
Toko-toko online seperti Amazon.com dan Wal-
Mart Stores Inc. telah memotong nyaris 50% dari harga
jual buku tersebut, yaitu $34,99, memaksa sejumlah
besar toko buku independen mengikuti jejak mereka
supaya dapat tetap berkompetisi. Senada dengan hal
itu, Barnes & Noble Inc. dan Borders Group Inc., jaring-

67
an toko buku terbesar di dunia, menjual buku Harry Potter
dengan diskon 40%.
Harga serendah itu memang memicu penjualan,
namun biasanya berakibat pada rendahnya margin ke-
untungan. “Suatu hal yang wajar terjadi pada setiap
penjualan benda laris,” kata Tim Allen, analis dari
Jefferies & Co.
“Karena diskon yang begitu besar, keuntungan yang
didapatkan akan sangat kecil, bahkan kadang-kadang
tidak ada sama sekali,” kata Allen. “Para penjual akan
berusaha menutup kerugian dengan cara memasarkan
kartu berlangganan, yang mereka harapkan dapat me-
mancing pelanggan untuk terus berbelanja di toko me-
reka.”
Akhir dari saga karya J.K. Rowling tentang seorang
penyihir remaja yang berusaha melawan kekuatan ja-
hat ini bisa jadi merupakan buku dengan penjualan ter-
cepat sepanjang sejarah. Beberapa toko buku besar te-
lah berhasil memecahkan rekor pesanan untuk buku
yang dirilis pada 21 Juli 2007.
Amazon.com telah menerima lebih dari satu juta
pesanan untuk buku ini, jauh mengungguli jumlah pe-

68
sanan untuk buku Rowling sebelumnya yang dirilis
pada 2005, Harry Potter and the Half-Blood Prince.
Hingga bulan April, Barnes & Noble telah menda-
patkan lebih dari 500.000 pesanan Deathly Hallows,
memecahkan rekor pemesanan awal di seluruh toko
buku.
Akan tetapi, adanya diskon besar yang melahap
habis keuntungan malahan mengurangi antusiasme
banyak toko untuk peluncuran buku ini. Dan bagi
toko-toko buku independen yang berskala lebih kecil,
adanya fenomena diskon ini justru membuat mereka
sulit melakukan perhitungan.
“Pasar buku telah kehilangan jutaan dolar akibat
diskon besar-besaran terhadap buku Harry Potter,” kata
Caroline Horn, editor buku anak-anak di Bookseller, se-
buah majalah Inggris.
“Sejumlah besar toko buku independen menolak
menjual Harry Potter. Mereka mengatakan bahwa me-
reka bisa membeli buku ini di supermarket dengan har-
ga lebih murah dibandingkan jika membelinya di pe-
nerbit.”

69
The Chapter One Bookstore, salah satu toko buku
independen di Hamilton, Montana, menjual buku ini
dengan harga asli, dan menyumbangkan $7 dari setiap
penjualannya pada perpustakaan pilihan konsumen.
“Pemberian diskon ini—baik di toko buku biasa
ataupun di toko buku online—memang memengaruhi
daya jual,” kata Russ Lawrence, kepala American Book-
seller Association dan juga salah satu pemilik The Chapter
One Bookstore.
“Setiap pedagang buku harus memutuskan bagai-
mana mereka akan menangani masalah ini.”[]

70
abadi Harry, Voldemort, dihidupkan lewat “buku harian
yang sangat rahasia”. Sangat menarik untuk disimak, bagai-
mana Rowling mengaitkan Riddle (riddle berarti teka-teki),
sang tokoh muda yang diciptakan di jilid kedua ini, dengan
Voldemort. Meskipun plot utama kisah Harry Potter ini ber-
tumpu pada kejahatan versus kebaikan, hitam melawan
putih, namun cara Rowling menjalin dan mengembangkan
cerita benar-benar memesona.
Kata voldemort sendiri mempunyai banyak makna, an-
tara lain konotasi terhadap kematian—dalam bahasa Pran-
cis dan Catalan, Vol berarti flight, de berarti of, dan mort
berarti death. Jadi, kita bisa menerjemahkan voldemort
sebagai the flight of the death atau “Pelarian dari Kematian”.
Dalam bahasa Latin, mort juga berarti kematian. Di jilid
pertama, Voldemort sudah berusaha untuk menghindari
kematian dan ingin hidup abadi (immortal) lewat batu ber-
tuah. Kemudian, di jilid keenam, dengan sedikit memaksa,
Voldemort meminta kepada Profesor Slughorn agar diberi
tahu tentang horcrux yang membuat jiwanya dapat dibelah
dan disembunyikan. Apakah di jilid ketujuh, makna kata
voldemort ini akan digapai oleh Voldemort?
*

71
Jilid pertama Harry Potter mengisahkan
secara menarik batu bertuah dan cermin
Tarsah. “Batu bertuah adalah sebongkah
batu kecil legendaris berwarna merah
dengan kekuatan luar biasa,” ujar Her-
mione sembari memegang buku yang
berisi penjelasan soal batu bertuah. “Batu
bertuah ini dapat mengubah benda logam apa
pun menjadi emas murni dan menghasilkan cairan kehi-
dupan yang akan membuat peminumnya tak bisa mati
(immortal).”
Adalah Nicolas Flamel pencipta batu bertuah itu.
Flamel adalah pakar alkimia yang ketika Harry bersekolah
pertama kali di Hogwarts usianya sudah mencapai 666
tahun. Batu bertuah itu disimpan di sebuah tempat di ba-
wah pintu jebakan yang dijaga oleh anjing raksasa berke-
pala tiga bernama Flufly. Yang tahu secara persis tempat
batu bertuah itu disimpan adalah Dumbledore. Namun, ru-
panya rahasia penyimpanan itu bocor sehingga Voldemort
berusaha mencurinya.
Semula, Profesor Snape—guru Ramuan—yang dicuri-
gai mempunyai keinginan mencuri batu tersebut. Namun,
rupanya Voldemort menggunakan tubuh Profesor Quir-

72
rel—guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam—untuk men-
curi batu bertuah tersebut. Sebelum menemukan tempat
batu bertuah itu disimpan, Voldemort menggunakan tubuh
Profesor Quirrel untuk menyedot darah Unicorn. Harry
sempat menyaksikan kejadian penyedotan darah Unicorn
itu di Hutan Terlarang. Namun, Harry belum sadar kalau
yang dia hadapi adalah Voldemort.
Nah, rupanya batu bertuah itu punya kaitan yang sangat
erat dengan cermin Tarsah. Kisah cermin Tarsah sendiri
sangat menarik untuk dilacak. Mengapa Rowling menemu-
kan kata tarsah (dalam bahasa Inggris, kata ini berbunyi
erised). Coba kita baca kata erised itu dengan bantuan cer-
min. Apa yang kita lihat di cermin? Ternyata, kata itu
berbunyi desire, bukan? Nah, penerjemah Harry Potter ke
dalam bahasa Indonesia rupanya mengetahui rahasia kehe-
batan Rowling. Coba kita lihat lagi kata tarsah di sebuah
cermin? Apa yang Anda peroleh?
Luar biasa, bukan? Cermin Tarsah membuat Harry
Potter dapat berhubungan dengan kedua orangtuanya yang
telah meninggal. Cermin ini memendam emosi atau hasrat
yang dalam dan menggelora. Lewat cermin tersebut, rasa
cinta orangtua Harry, James dan Lily Potter, dapat tersalur-
kan dengan sangat melimpah. Betapa sangat panjang dan

73
tak mungkin hilang kasih sayang seorang ibu kepada putra-
putrinya.
“Bisakah kamu pikirkan apa yang ditunjukkan cermin
Tarsah kepada kita semua?” ujar Dumbledore kepada Harry,
tapi anak itu menggeleng.
“Biar kujelaskan. Orang yang paling bahagia di dunia
ini adalah orang yang bisa menggunakan cermin Tarsah
seperti cermin biasa, yaitu kalau dia memandang cermin
itu hanya melihat dirinya seperti apa adanya. Apakah itu
membantumu, Harry?”
Harry berpikir. Kemudian dia berkata perlahan, “Cer-
min itu memperlihatkan kepada kita apa yang kita inginkan
... apa saja yang kita inginkan.”
“Ya dan tidak,” kata Dumbledore pelan. “Cermin itu
hanya menunjukkan hasrat hati kita yang paling mendalam.
Kau, yang tidak pernah kenal keluargamu, melihat mereka
berdiri mengelilingimu ....”
Berdasarkan sifat cermin Tarsah itulah, batu bertuah
disimpan oleh Dumbledore di cermin Tarsah. Rahasia pe-
nyimpanan ini kemudian diketahui oleh Profesor Quirrel
yang sudah dimasuki jiwa Voldemort. Profesor Quirrel pun
menuju ke cermin Tarsah dan berdiri termangu di depan-
nya. Namun, batu bertuah tak kunjung dia peroleh. Akhir-

74
nya, Harry menemukan Profesor Quirrel yang sedang ber-
diri di depan cermin Tarsah. Sedikit menggertak, Volde-
mort menyuruh Profesor Quirrel untuk memanfaatkan
Harry agar dapat mengambil batu bertuah dari tempat pe-
nyimpanannya, Cermin Tarsah.
Harry pun berdiri di depan cermin Tarsah dan tiba-
tiba, di saku sebelah kanan celananya tersembul sebuah
benda seperti kristal yang berwarna merah. Itulah
batu bertuah. Harry sendiri seperti kaget menerima
kenyataan bahwa dia berhasil mengambil batu
bertuah dari cermin Tarsah. Voldemort
memaksa Profesor Quirrel untuk merebut
batu bertuah itu dari tangan Harry. Per-
tempuran pun terjadi. Harry hampir mati
dicekik oleh tangan Profesor Quirrel. Na-
mun, keajaiban terjadi.
Tangan Profesor Quirrel terbakar dan menjadi
abu ketika menyentuh tubuh Harry. Keberanian Harry pun
muncul. Harry langsung menggunakan kedua tangannya
untuk menyentuh wajah Profesor Quirrel. Profesor Quirrel
berteriak kesakitan karena wajahnya yang disentuh tangan
Harry menjadi hancur lebur menjadi abu. Harry berhasil

75
mengalahkan Voldemort. Jiwa Voldemort melayang dan
pergi ....
Setelah peristiwa yang sangat menegangkan itu terjadi,
Harry mendapati dirinya berada di ranjang sebuah rumah
sakit. Di sampingnya ada Dumbledore. Dia bertanya kepada
Dumbledore, mengapa dia mampu mengambil batu ber-
tuah dari cermin Tarsah, sementara Voldemort tidak bisa?
Dan mengapa, secara tiba-tiba, tangannya dapat meremuk-
kan tubuh Profesor Quirrel?
“Ah, aku senang kau menanyakan hal itu,” ujar Dum-
bledore. “Aku membuat batu bertuah itu sebagaimana
yang kau alami karena aku ingin hanya orang yang ingin
menemukannya—menemukan, tetapi tidak menggunakan-
nya—yang bisa mendapatkan batu bertuah dari cermin
Tarsah.”
“Tentang tanganku yang tiba-tiba dapat menghancur-
kan tubuh Profesor Quirrel?”
“Oh, ya, itu karena pengorbanan ibumu, Harry. Cinta
seorang ibu mengalir di seluruh kulitmu. Voldemort tidak
menyadari bahwa cinta sekuat cinta ibumu kepadamu me-
ninggalkan bekas. Bukan seperti bekas luka, bukan pula
seperti tanda yang kelihatan .... Jika kita dicintai secara da-
lam, meskipun orang yang mencintai kita sudah tiada, itu

76
akan memberikan perlindungan selamanya. Perlindungan
itu, sekali lagi, ada di kulitmu. Quirrel yang penuh keben-
cian, keserakahan, ambisi, dan membagi jiwanya dengan
Voldemort, tidak dapat menyentuhmu karena ini. Sungguh,
akan menjadi sebuah penderitaan jika menyentuh orang
yang dilindungi oleh sesuatu yang sangat baik.”
Bagaimana pengarang bernama J.K. Rowling dapat
“memilih” seorang tokoh bernama Harry Potter—yang sa-
ngat dicintai ibunya?[]

77
5
SANG TERPILIH

Pada 1990, J. K. Rowling berada di atas kereta api yang


penuh sesak dari Manchester ke London, ketika gagasan
untuk menciptakan seorang tokoh bernama Harry Potter
begitu saja “berjalan” masuk ke kepalanya. “Saya terus me-
nulis sejak usia enam tahun, tetapi baru kali ini saya me-
rasa sangat bergairah tentang sebuah gagasan. Saya hanya
duduk dan berpikir, selama empat jam, dan semua detail
bermunculan di otak saya. Lalu bocah kurus berambut
hitam dan berkacamata ini, yang tidak tahu bahwa dirinya
seorang penyihir, menjadi semakin nyata bagi saya.”
Malam itu juga sang pengarang mulai menulis draf
untuk novel pertamanya, Harry Potter and the Philosopher’s
Stone, berupa rencana semi-detail yang mencakup alur cerita
untuk setiap jilid dari tujuh buku yang dibayangkannya, dan
setumpuk informasi biografis dan historis tentang setiap
tokoh cerita dan dunia sihir mereka.
Selama enam tahun berikutnya, yang mencakup peris-
tiwa kelahiran anak pertama, perceraian dengan suami per-
tamanya, dan kepindahannya ke Portugal, Rowling terus
menulis jilid pertamanya. Ketika akhirnya menetap di
Edinburgh, Rowling menulis sebagian besar Harry Potter
and the Philosopher’s Stone di kafe-kafe setempat. Karena
tidak mendapatkan tempat di penitipan anak, putrinya men-
jadi teman setia selagi Rowling bekerja.
Pada 1996, Harry Potter and the Philosopher’s Stone selesai
dan naskah itu dikirimkannya ke beberapa agen. Agen ke-
dua yang dicobanya, Christopher Little, menawarkan diri
untuk mewakilinya dan mengirimkan naskah tersebut ke
Bloomsbury. Setelah delapan penerbit lain menolak, Blooms-
bury menawari Rowling uang muka sebesar £3.000 untuk
penerbitan Philosopher’s Stone.
Meskipun Rowling menyatakan bahwa dia tidak me-
nargetkan kelompok pembaca tertentu ketika mulai menulis

80
buku Harry Potter, penerbit pada mulanya membidik
pembaca usia 9–11 tahun. Menjelang penerbitan, J.K.
Rowling diminta penerbit untuk menggunakan nama pena
yang lebih netral, demi menarik pembaca putra dalam
kelompok usia ini. Hal ini karena dikhawatirkan mereka
tidak berminat membaca novel yang ditulis oleh seorang
wanita. Dia memilih menggunakan J. K. Rowling (Joanne
Kathleen Rowling), menghapus nama pertamanya dan
menggunakan nama neneknya sebagai nama kedua.
Buku pertama Harry Potter diterbitkan oleh penerbit
Bloomsbury di Inggris pada Juli 1997 dan di Amerika
Serikat oleh Scholastic pada September 1998. Penerbitan
di negeri Paman Sam ditandatangani setelah Rowling mene-
rima pembayaran enam digit untuk hak penerbitan—jumlah
yang belum pernah diterima oleh siapa pun untuk buku
anak-anak. Khawatir pembaca Amerika tidak me-
mahami kata philosopher atau tidak me-
ngaitkannya dengan tema sihir, karena
Philosopher’s Stone berkaitan dengan
ilmu kimia, Scholastic berkeras buku itu
dijuduli, Harry Potter and the Sorcerer’s
Stone untuk pasar Amerika. Kecuali di

81
Amerika, judul asli buku ini tetap dipertahankan di negara-
negara lain di dunia.
Hampir selama satu dekade, Harry Potter mencapai
keberhasilan berkat pelbagai tinjauan positif, strategi pema-
saran penerbit Rowling, dan terutama berkat gunjingan dari
mulut ke mulut di kalangan pembaca muda, terutama anak
laki-laki. Yang terakhir ini sangat mencolok karena selama
bertahun-tahun, minat terhadap buku di kalangan kelompok
ini sangat tertinggal dibandingkan minat terhadap video
games dan Internet. Penerbit Rowling mampu meningkat-
kan demam Harry Potter dengan peluncuran secara cepat
dan berkesinambungan pada tiga buku pertamanya. Pener-
bit tidak memberi kesempatan secuil pun kepada pengge-
mar Rowling untuk mengalihkan perhatian dan minat
mereka, sehingga kelompok pembaca setia pun dengan
cepat terbentuk.
Novel ini juga dengan sangat fantastis mengumpulkan
penggemar dewasa, sehingga dua edisi Harry Potter pun
diluncurkan. Identik dalam teks, tetapi dengan ilustrasi sam-
pul berbeda, satu untuk anak-anak dan satunya lagi untuk
dewasa. Lebih jauh, novel ini menjadi amat populer di se-
luruh dunia dalam banyak versi terjemahannya. Sedemi-
kian global kehebohan untuk membaca buku ini, sampai-

82
sampai edisi bahasa Inggris buku kelimanya, Harry Potter
and the Order of the Phoenix, menjadi buku bahasa Inggris
pertama yang pernah bercokol di puncak daftar buku laris
di Prancis.
*
Setelah menemukan sang tokoh utama yang berusia
remaja, Rowling memplot sebagian besar kisah terjadi di
Sekolah Sihir Hogwarts, dan berfokus pada perjuangan
Harry melawan penyihir hitam, Lord Voldemort. Di sam-
ping itu, novel ini juga menggali tema-tema persahabatan,
ambisi, pilihan, prasangka, keberanian, tumbuh dewasa,
cinta, tanggung jawab moral, dan kompleksitas kematian
dan dukacita, yang digelar dengan latar belakang dunia sihir
tersembunyi. Dunia yang mempunyai sejarah rumit, peng-
huni beraneka-ragam, makhluk-makhluk gaib,
kebudayaan unik, dan masyarakat
yang seperti hidup sendiri-sendiri,
diramu sedemikian rupa hingga
saling berkaitan.
Novel Harry Potter sangat tepat
jika dikategorikan dalam genre fan-
tasi. Akan tetapi, dengan bertempat
di Hogwarts, sebuah sekolah asrama

83
RAMUAN 5
Bocah Ahli Arkeologi Akan
Mengalahkan Harry Potter?
Buku Baru Pengganti Serial Harry
Potter Segera Terbit!

“Penerbit yang pertama kali menanda-


tangani kontrak dengan J.K. Rowling
merasa yakin bahwa seorang Harry
Potter baru telah ditemukan—namun
kali ini seorang bocah ahli arkeologi,”
lapor Paul Majendie, Reuters.
Dalam sebuah industri yang dige-
rakkan oleh tren dan selalu giat mencari blockbuster
baru, dua orang penulis yang belum punya nama telah
berhasil mendapatkan uang muka senilai 500.000
poundsterling untuk hak cipta pra-penerbitan buku
mereka dalam lima belas bahasa.

84
Roderick Gordon dan Brian Williams menandata-
ngani kontrak dengan penerbit Chicken House setelah
Barry Cunningham melacak versi awal buku mereka,
Tunnels, yang diterbitkan secara mandiri.
“Hanya dengan membaca halaman pertamanya,
saya tahu bahwa Harry Potter adalah sebuah kisah yang
menakjubkan. Membaca Tunnels memberikan kesan
yang sama,” kata Cunningham, yang juga mendapat-
kan kesuksesan di seluruh dunia dengan penerbitan
buku-buku karya penulis Jerman, Cornelia Funke.
“Tunnels memiliki segalanya: seorang bocah pakar
arkeologi, penjahat berdarah dingin, dunia yang hi-
lang, dan petualangan luar biasa ke pusat bumi,” jelas
Cunningham setelah menggugah ketertarikan para pe-
ngunjung di pesta buku anak-anak internasional di
Bologna.
Kedua penulis buku ini pertama kali berjumpa saat
kuliah, namun keduanya mengikuti jalan karier yang
berbeda—salah satunya menjadi bankir investasi, dan
yang lain menjadi seniman. Mereka bertemu kembali
ketika Gordon dikeluarkan dari pekerjaannya di bank.
Gordon pun menjual rumahnya untuk menerbitkan
Tunnels secara mandiri.

85
Cunningham, mendengar tentang kesuksesan me-
reka, mengontrak keduanya untuk menulis sebuah seri
kisah fantasi yang dilihat dari mata seorang bocah ber-
umur empat belas tahun bernama Will Burrows dan
berseting di sebuah dunia tersembunyi, jauh di bawah
Kota London.
Ketika bekerja untuk penerbit Inggris, Bloomsbury,
Cunningham mengubah industri penerbitan pada ta-
hun 1990-an dengan mengontrak J.K. Rowling, yang
saga Potter-nya telah menembus lebih dari 325 juta
kopi di seluruh dunia dan memberikan kekayaan ber-
nilai trilyunan rupiah kepada penulisnya.
Pottermania kembali melambung pada Juli 2007,
ketika novel terakhir dari saga Potter mendatangi toko
buku dan film terbarunya diluncurkan secara serentak
di seluruh dunia.
Ketika mengontrak Rowling, Cunningham mem-
peringatkan penulis muda yang pada waktu itu sedang
berjuang sebagai seorang orangtua tunggal itu, untuk
tidak berharap banyak dari novel tentang penyihirnya.

86
Rowling pun mengakui, “Jika bukan karena Barry
Cunningham, Harry Potter mungkin masih bersembu-
nyi di dalam lemarinya di bawah tangga.”

Bocoran Kisah Harry Potter di Jilid Terakhir,


Benarkah?
Peluncuran buku ketujuh Harry Potter yang berjudul
Harry Potter and Deathly Hallows akan dilakukan pada
21 Juli 2007. Seorang pekerja di penerbit buku Harry
Potter telah membocorkan ke media, kalau akhir dari
buku ketujuh akan diisi dengan musibah yang sangat
besar. Dua karakter utama akan terbunuh. Menurut
sumber bocoran itu, yang terbunuh adalah Harry Potter
dan Ron Weasley. Selain dua karakter utama tersebut,
masih ada beberapa karakter yang juga akan terbu-
nuh.
Kemudian, akan terjadi serangan yang hebat ke
Hogwarts oleh Lord Voldermort di akhir buku. Professor
McGonagall akan menjadi pemimpin Hogwarts yang
baru. Kebanyakan murid-murid Slytherin meninggal-
kan Hogwarts sebelum serangan terjadi. Serangan ber-
mula dari ledakan yang besar di Hogsmeade sebagai

87
pemberi sinyal ke penjuru sekolah. Harry, Ron, dan
Hermione, juga Ginny, Luna, dan Neville sempat me-
nyelamatkan diri ke luar dari Hogwarts.
Berikut sedikit bocoran lain dari buku ketujuh
Harry Potter:
Pertama, semua murid Howgarts menuju lapang-
an Quidditch. Ketika mereka sedang menuju lapangan
Quidditch, Hogwarts meledak dan benar-benar hancur.
Seluruh isi sekolah luluh lantak tidak menyisakan se-
dikit pun bangunan.
Kedua, Ginny tiba-tiba menyerang Harry. Ron
memberi tahu kalau Ginny ada di bawah pengaruh Im-
perial Spell. Ron menyerang balik dan Ginny kedingin-
an. Mendadak mereka diserang oleh sekelompok orang.
Ginny lantas terkena serangan mematikan. Dia mening-
gal. Neville dan Luna juga terkena serangan mematikan
dan meninggal. Harry, Ron, dan Hermione berhasil
sampai ke lapangan Quidditch.
Ketiga, tiba-tiba Lord Voldermort muncul. Dia mem-
bunuh Ron. Para Pelahap Maut berdatangan dan me-
nyerang Hermione dengan mantra pembeku. Hermione
tidak bisa bergerak. Lord Voldermort melihat Harry dan

88
berkata, “Harry, kamu kabur dariku dua tahun lalu. Se-
karang tidak ada tempat lagi untuk berlindung! Aku akan
membunuhmu! Aku telah menghancurkan siapa pun
yang berani menentangku! Tidak akan ada lagi yang akan
menyelamatkanmu sekarang!”
Keempat, pertarungan sengit pun dimulai. Harry ber-
tarung dengan gagah berani. Tetapi, Lord Voldermort
menggunakan mantra pembunuh, hingga membuat
Harry Potter terpelanting ke belakang dan meninggal.
Lord Voldermort tertawa lepas dengan menembakkan
lambang tengkorak dan ular. Dia membuat lapangan
Quidditch menyala terang.
Kelima, setelah mantra pendinginnya hilang, Her-
mione membawa Harry dan ber-apperate ke The Burrow.
Dia ber-apperate beberapa kali untuk mengambil Ron
dan Ginny. Hermione mengubur seluruh keluarga Weasley,
Harry Potter, dan Fleur Delacour. Hermione meninggal-
kan dunia sihir setelah kantor Kementrian Sihir dan
Diagon Alley dihancurkan. Tidak ada lagi yang tersisa.
Hermione melanjutkan kuliah di universitas dan men-
jadi pengacara. Setelah lulus, dia kembali ke The Bur-
row dan membangun sebuah rumah baru di sana.

89
Keenam, setiap hari dia melihat kuburan Harry dan
senantiasa mengingat Harry Potter sebagai anak lelaki
yang mempunyai luka di dahinya.
(Catatan kecil: Jangan percaya dengan bocoran ini.
Silakan saja dinikmati dan tunggu kisah sesungguh-
nya yang berasal dari J.K. Rowling).[]

90
Inggris untuk para penyihir, yang kuri-
kulumnya mencakup penggunaan sihir,
Harry Potter bisa juga digolongkan ke da-
lam novel pendidikan. Stephen King,
pengarang novel thriller yang sangat
kondang, menyebut novel ini sebagai
“kisah misteri cerdas”. Pengamat lain
mengatakan bahwa setiap buku Harry Potter disusun
dengan gaya petualangan misteri ala Sherlock Holmes.
Prasangka dan diskriminasi juga tema yang menonjol
di sepanjang seri novel Harry Potter. Selama bersekolah di
Hogwarts, Harry menjadi tahu bahwa ada penyihir-penyihir
yang membenci Muggle dan memandang rendah mereka
karena tidak mempunyai kemampuan sihir.
Penamaan berdasarkan kadar darah penyihir ini kemu-
dian berkembang lebih jauh di kalangan masyarakat sihir
yang memandangnya sebagai sistem strata untuk menilai
“bobot” seorang penyihir. Penyihir darah murni lebih disu-
kai, dan orang yang lahir dari keluarga Muggle (diplesetkan
menjadi Mudblood/darah lumpur) menjadi golongan yang
paling dibenci. Selain prasangka terhadap sesama manusia,
ada juga diskriminasi terhadap makhluk bukan-manusia
dan bahkan setengah-manusia (umumnya disebut dengan

91
cemoohan menyakitkan, “half-breeds”/keturunan-campur-
an).
Meskipun gagasan seperti cinta, prasangka, dan pilihan
dikatakan sendiri oleh J.K. Rowling, “terukir sangat men-
dalam di seluruh alur cerita”, penulis membuat tema-tema
itu “tumbuh dengan alami”, alih-alih menjejalkannya men-
tah-mentah ke dalam pikiran pembaca. Persahabatan dan
kesetiaan adalah yang paling “alami” dari semuanya, de-
ngan fokus utama pada hubungan antara Harry, Ron, dan
Hermione. Motif-motif ini berkembang alami mengikuti
pertambahan usia dan proses pematangan hubungan.
Pengalaman yang mereka lalui di Hogwarts pun meng-
uji kesetiaan mereka terhadap satu sama lain. Ujian-ujian
ini bertambah sulit sejalan dengan waktu, disesuaikan de-
ngan alur cerita yang semakin suram, serta sifat umum re-
maja. Khusus untuk permasalahan remaja ini, penulis me-
nolak mengabaikan seksualitas karakternya. Rowling tidak
ingin membuat Harry “terpuruk dalam keadaan pra-puber-
tas secara permanen”.
Juga, berkelindan di sepanjang novel Harry Potter ada-
lah motif-motif sastra, seperti penggunaaan ironi, satir,
permainan kata, dan cerita rakyat. Dari halaman pertama
dan seterusnya, Rowling menunjukkan orisinalitas dan ke-

92
cermatan dalam nama-nama untuk orang, tempat, kutukan,
dan lain-lain. Rowling sangat menguasai penggunaan ironi.
Dari nama kecil “Voldemort” yang berlapis-lapis, hingga
nama raksasa liar, adik tiri Hagrid, “Grawp”, yang onoma-
topoeik (seperti tiruan bunyi), hingga permainan kata ter-
kenal yang tersembunyi dalam kutukan maut Avada Kedavra,
Rowling menciptakan nama-nama yang biasanya bermakna
banyak.
*
Joanne Kathleen Rowling atau lebih dikenal sebagai
J.K. Rowling dilahirkan pada 31 Juli 1965 di Chipping
Sodbury, dekat Bristol, Inggris. Sebagai seorang ibu tunggal
yang tinggal di Edinburgh, Skotlandia, Rowling men-
jadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun
1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry
Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam
daftar New York Times Bestseller—setelah mem-
peroleh kemenangan yang sama di Britania
Raya. Rezeki Rowling semakin bertambah
saat seri keempat, Harry Potter dan Piala Api
diterbitkan pada Juli tahun 2000. Seri ini
menjadi buku paling laris penjualannya da-
lam sejarah.

93
Sebagai seorang lulusan Universitas Exeter, Rowling
berpindah ke Portugal pada 1990 untuk mengajar Bahasa
Inggris. Di sana dia berjumpa dan menikah dengan se-
orang wartawan Portugal. Anak perempuan mereka, Jessica,
dilahirkan pada 1993. Selepas pernikahannya berakhir de-
ngan perceraian, Rowling berpindah ke Edinburgh bersama
anaknya dan tinggal berdekatan dengan rumah adik perem-
puannya.
Menjelang musim panas pada tahun 2000, tiga buku
pertama Harry Potter: Harry Potter dan Batu Bertuah, Harry
Potter dan Kamar Rahasia, dan Harry Potter dan Tawanan
Azkaban telah menangguk keuntungan lebih kurang 480
juta dolar AS dalam masa tiga tahun dengan cetakan 35 juta
kopi dalam 35 bahasa. Pada Juli 2000, buku keempat, Harry
Potter dan Piala Api telah dicetak buat pertama kalinya seba-
nyak 5,3 juta kopi dengan pesanan tambahan sebanyak 1,8
juta kopi.
Buku kelimanya berjudul Harry Potter dan Orde Phoenix,
sementara buku keenamnya, Harry Potter dan Pangeran Ber-
darah-Campuran juga telah diluncurkan secara resmi dan
serentak ke seluruh dunia pada 12.01 malam, 16 Juli 2005.
Untuk melancarkan buku itu, dia mengadakan keramaian
istimewa di Edinburgh Castle. Dia melibatkan diri dalam

94
beberapa salam jumpa dan me-
luangkan waktu dengan pembaca kanak-
kanak yang meminati bukunya. Sejauh
ini, peluncuran buku keenamnya di
seluruh dunia lebih mendapat per-
hatian daripada peluncuran buku Harry
Potter yang lain.
Di penghujung Desember 2001, Rowling menikah
dengan Dr. Neil Murray di rumah mereka di Skotlandia.
Anak kedua dan anak lelaki pertama mereka, David Gordon
Rowling Murray, dilahirkan pada 24 Maret 2003, di Royal
Infirmary, Edinburgh. Untuk menjaga anaknya itu, Rowling
mengatakan bahwa dia akan jarang muncul di depan orang
banyak. Tak berapa lama, selepas mengumumkan buku
keenam seri Harry Potter yang telah sempurna dikarang,
Rowling melahirkan anak perempuan pada 23 Januari 2005
dan dinamai Mackenzie Jean Rowling Murray.
Pada Desember 2005, Rowling menyatakan dalam
situsnya bahwa “2006 akan menjadi tahun penulisan buku
terakhir Harry Potter.” Sejak saat itu, dia selalu memper-
barui catatan harian online-nya mengikuti perkembangan
Harry Potter and the Deathly Hallows—judul buku ketujuh

95
atau terakhir seri Harry Potter—dengan tanggal peluncuran
yang telah ditetapkan pada 21 Juli 2007.
Buku seri ketujuh itu sendiri selesai ditulis pada 11
Januari 2007, di Hotel Balmoral, Edinburgh. Di sana Row-
ling menuliskan pesan di belakang kepala patung Hermes.
Bunyinya: “JK Rowling finished writing Harry Potter and the
Deathly Hallows in this room (652) on 11th Jan 2007.”
Rowling sendiri telah menyatakan bahwa bab terakhir
buku ketujuh sebetulnya sudah lama selesai, bahkan sebe-
lum dia menulis buku ketiga. Menurutnya, kata terakhir
dalam buku itu adalah “scar” (bekas luka—luka berbentuk
kilat di keningkah?), tetapi katanya, itu bisa berubah.
Pada Juni 2006, Rowling, dalam kemunculannya di
acara talk show Richard & Judy, di sebuah stasiun televisi
Inggris, mengumumkan bahwa bab terakhir itu sudah di-
modifikasinya karena satu karakter “mendapatkan pengam-
punan” dan dua lainnya, yang sebelumnya selamat, ternyata
harus menemui ajal. Dia juga berkata bahwa menurutnya
logis jika dia membuat Harry tewas untuk mencegah penga-
rang lain menulis tentang kehidupan Harry setelah Hogwarts.
Pada 28 Maret 2007, ilustrasi sampul buku ketujuh un-
tuk versi anak dan dewasa Bloomsbury dan versi Scholastic
diluncurkan. Ilustrator yang menangani buku ketujuh ini

96
tetap, sebagaimana buku-buku sebelumnya, Mary Grand-
Pre.
Mengenai kehadiran novel Harry Potter setelah buku
ketujuh, Rowling telah menyatakan bahwa dia mungkin
menulis buku kedelapan suatu hari nanti, tetapi tidak me-
lanjutkan kisah kehidupan Harry dan teman-temannya.
Kalau jadi, buku itu diniatkannya menjadi semacam ensi-
klopedi dunia sihir, yang berisi konsep dan potongan-po-
tongan informasi yang kurang relevan dengan alur cerita
sehingga tidak dimasukkan ke dalam novel-novel Harry
Potter.
Buku Harry Potter apa pun di kemudian
hari, katanya, akan ditulis untuk amal bagi
Comic Relief UK, seperti Quidditch Through
the Ages dan Fantastic Beasts and Where to
Find Them. Dia juga menyatakan bahwa
ingin menulis novel misteri untuk de-
wasa setelah selesai dengan buku
Harry Potter terakhir. Dikatakannya
pula, dia tidak akan menulis prekuel
Harry Potter, karena pada saat ceritanya berakhir, semua
latar belakang yang penting sudah diungkapkan.

97
Seakan-akan, dengan menemukan sebuah karakter
yang melukiskan seorang bocah kurus, berambut hitam,
berkacamata bulat, dan memiliki tanda halilintar di kening-
nya, Rowling seperti “dipilih” oleh dunia perbukuan inter-
nasional untuk membangkitkan gairah di dunia tersebut.
Katakanlah, Rowling telah menjadi “Sang Terpilih”! Me-
nurut Dearbáil Jordan, “Bloomsbury bukan satu-satunya
perusahaan yang mendapatkan keuntungan besar dari feno-
mena Harry Potter.” Menurut Jordan lebih jauh, masing-
masing judul Harry Potter telah menciptakan industri kecil
yang akan membuat para penerbit, dan terutama toko-toko
buku di seluruh dunia, kehilangan ketika J.K. Rowling me-
letakkan penanya. Rupanya, tak hanya toko buku yang men-
dapat keuntungan dengan ditemukannya “Sang Terpilih”,
Harry Potter (menurut Dumbledore, Harry Potter adalah
tokoh yang terpilih untuk dapat menghabisi Pangeran
Kegelapan, Lord Voldemort), oleh “Sang Terpilih”, Rowling.
Apa saja prestasi Harry Potter dan siapa saja yang di-
untungkan olehnya?[]

98
6
LUMOS MAXIMA

Ketika Rowling ditanya, “Apa yang menjadi


bahan dasar kesuksesan buku Harry Potter?”
Dia menjawab, “Humor, karakter-karakter yang
sangat kuat, dan plot yang baik, serta unsur
ketegangan.” Dari mana Anda mendapatkan
nama-nama untuk tokoh Anda? Dia menjawab,
“Dari memorial perang, buku telepon, papan
nama toko, orang suci, penjahat, buku nama
bayi, dan banyak lagi. Saya mendapatkan
nama-nama dari situ! Ada juga sih nama-nama
yang saya karang sendiri.”
Keseluruhan buku Harry Potter telah terjual di seluruh
dunia sebanyak 325.000.000 (tiga ratus dua puluh lima juta)
kopi lebih. Wow! Dahsyat bener! “Harry Potter adalah buah
karya yang hanya bisa dihasilkan oleh imajinasi superior.
Permainan kata dan rasa humor Rowling sangat luar biasa,”
puji Stephen King, novelis thriller paling kondang di Ame-
rika Serikat. King juga meramalkan bahwa Harry Potter akan
bertahan dalam ujian waktu dan berakhir di rak buku yang
khusus disediakan untuk buku-buku terbaik. “Saya pikir,
Harry akan mendapatkan tempat bersama Alice, Huck,
Frodo, dan Dorothy. Dan seri karya Rowling ini tidak akan
bertahan untuk satu dekade saja, akan tetapi bertahan dari
generasi ke generasi,” tambahnya.
J.K. Rowling dan seri Harry Potter telah menerima ba-
nyak anugerah sejak penerbitan pertama Harry Potter and
the Philosopher’s Stone. Anugerah tersebut, antara lain, empat
“Whitaker Platinum Book Awards” (semuanya diberikan pada
2001), tiga “Nestlé Smarties Book Prizes” (1997–1999),
dua “Scottish Arts Council Book Awards” (1999 dan 2001),
dan “WHSmith book of the year” (2006).
Pada tahun 2000, Harry Potter and the Prisoner of Az-
kaban dinominasikan untuk Novel Terbaik dalam “Hugo
Awards”, sementara pada 2001, Harry Potter and the Goblet

100
of Fire memenangi anugerah ter-
sebut. Penghargaan yang di-
perolehnya mencakup rekomen-
dasi untuk “Carnegie Medal”
(1997), nominasi untuk “Guar-
dian Children’s Award”
(1998), dan sejumlah
nominasi buku ter-
baik pilihan para edi-
tor, di American Library Association, New York Times,
Chicago Public Library, dan Publishers Weekly. Di samping
pelbagai penghargaan tersebut, kostum dari film 2005,
Harry Potter and the Goblet of Fire, digunakan sebagai pro-
mosi di Times Square, Hongkong.
Popularitas seri Harry Potter sangat identik dengan ke-
berhasilan finansial bagi Rowling, penerbitnya, dan peme-
gang lisensi Harry Potter lainnya. Kepopuleran buku Harry
Potter juga melariskan film adaptasinya yang diproduksi
oleh Warner Bros. Harry Potter and the Philosopher’s Stone
menduduki peringkat empat dalam daftar film peraup ke-
untungan tertinggi, dan tiga film Harry Potter lainnya masuk
dalam 20 besar. Dari film, diluncurkanlah lima video games,
yang kemudian disusul dengan pemberian lisensi untuk

101
lebih dari 400 produk tambahan Harry Potter (termasuk
sebuah iPod).
Semua itu membuat merek dagang Harry Potter, mulai
Juli 2005, memberikan keuntungan sekitar empat milyar
dolar bagi J.K. Rowling sehingga berhak menyandang
“gelar” milyuner (dalam dolar AS). Menurut beberapa la-
poran yang dapat dipercaya, kekayaan Rowling melebihi
Ratu Elizabeth II.
Sebagai catatan, buku Harry Potter jilid pertama telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahkan bahasa
Yunani Kuno, sehingga menjadikannya karya terpanjang
dalam bahasa itu setelah novel-novel Heliodorus of Emesa
dari abad ketiga Masehi.
*
Sejak penerbitan Harry Potter and the Philosopher’s Stone,
sejumlah tren sosial telah diatributkan pada seri ini. Pada
2005, para dokter di Rumah Sakit John Radcliffe di Oxford
melaporkan bahwa riset mereka pada akhir pekan Sabtu
21 Juni 2003 dan Sabtu 16 Juli 2005 (yang bertepatan de-
ngan tanggal rilis dua buku terbaru seri itu) mendapati ha-
nya ada 36 anak yang membutuhkan bantuan medis darurat
untuk cedera kecelakaan, dibandingkan akhir pekan lainnya
yang rata-rata 67.

102
Juga, insiden-insiden menarik yang menunjukkan ke-
naikan minat baca di kalangan anak-anak akibat Harry
Potter. Hal ini terbukti pada tahun 2006 ketika Kids and Fa-
mily Reading Report (bekerja sama dengan Scholastic) me-
rilis temuan survei bahwa 51% pembaca Harry Potter usia
5-17 setelah membaca Harry Potter, mereka kini senang
membaca, padahal sebelumnya tidak. Penelitian itu lebih
jauh melaporkan bahwa sekitar 65% anak-anak dan 76%
orangtua, prestasi mereka atau anak-anak mereka membaik
sejak mereka membaca seri itu.
Yang juga luar biasa adalah pertambahan penggemar
dan perkembangan kegiatan mereka.
Rilis buku terbaru ditunggu begitu
antusias oleh para penggemarnya, se-
hingga toko-toko buku di seluruh
dunia mulai mengadakan acara pelun-
curan tengah malam buku Harry Potter,
dimulai sejak penerbitan Harry Potter
and the Goblet of Fire pada 2000. Acara
itu biasanya dilengkapi dengan penam-
pilan tokoh-tokoh tiruan, permainan,
lukis wajah, dan hiburan langsung lainnya.
Secara tidak langsung Harry Potter berhasil menarik lebih

103
RAMUAN 6
Kisah Seorang Ibu yang Anti-Harry Potter
Laura Mallory, ibu tiga
anak, asal Atlanta, memin-
ta naik banding setelah
pengadilan setempat mem-
biarkan buku Harry Potter
tetap berada di perpusta-
kaan sekolah di daerah Gwinnet. Ibu ini adalah salah se-
orang yang anti-Harry Potter karena buku-buku Harry
Potter dianggapnya berusaha mengajarkan ilmu sihir
kepada anak-anak.
Berbeda dengan pendapat Laura, pemilik sekolah
berpendapat bahwa buku-buku Harry Potter adalah sa-
rana yang bagus untuk mendorong anak-anak mem-
baca dan memunculkan kreativitas dan imajinasi. Keti-
ka mendengar keinginan Laura, pada waktu itu pihak
sekolah menolak permintaan Mallory. Kemudian, depar-

104
temen pendidikan di negara bagian tempat sekolah itu
berada mendukung keputusan sekolah.
Menurut Laura, “Gara-gara Harry Potter, ilmu sihir
telah menjadi hal yang penting buat anak-anak. Ma-
syarakat kebanyakan tidak menyadari akan hal ini. Me-
reka hanya berpikir bahwa buku-buku tersebut hanya
khayalan biasa.” Namun, Laura sendiri menyadari bah-
wa tema buku Harry Potter sesungguhya adalah ke-
baikan melawan kejahatan. Tetapi, rupanya ketika dia
membaca buku-buku Harry Potter, dia merasa terganggu.

Ramalan Denise: Apakah Harry Potter Itu Horcrux?


Saya rasa semua bukti menunjuk ke kesimpulan ini.
Meskipun, saya pikir terlalu tergesa-gesa kalau menya-
takan Harry harus tewas karenanya. Dumbledore me-
mang pernah berkata kepada Harry bahwa dia menduga
Voldemort memindahkan sebagian kekuatannya kepa-
da Harry ketika mencoba membunuhnya. Tetapi, Dum-
bledore tidak tahu pasti seberapa besar kekuatan yang
dipindahkannya (meragukan) atau lagi-lagi Dumble-
dore membuat kesalahan dengan tidak memberi tahu
Harry kebenaran seutuhnya (kemungkinan besar).

105
Sejak jilid kesatu, Harry Potter and the Sorcerer’s
Stone, ketika Hagrid berkata kepada Harry “itu bukan
bekas luka biasa,” Hagrid benar, bekas luka itu meru-
pakan tanda dari jiwa Voldemort. Ketika Dumbledore
memberi tahu Harry bahwa anak itu terlindungi oleh
kemampuannya untuk mencintai, maksud Dumbledore
pastilah bahwa cinta yang dibawa Harry ke mana pun
dia pergi telah membantunya melawan kekuatan jahat
yang ada di dalam dirinya. Tambahkan pada fakta bah-
wa Voldemort tidak bisa menguasai Harry. Bukankah
itu karena dua bagian dari jiwanya tidak mungkin ber-
ada di dalam tubuh yang sama? Penjelasan ini cukup
masuk akal.
Ketika Harry sampai di Godric’s Hallow dan tidak
bisa menemukan sebuah horcrux di sana, dia mungkin
menduga bahwa sesungguhnya dialah horcrux terakhir.
Tentu saja ada lebih banyak bukti, saya hanya tidak
sedang membuka buku-buku saya saat ini. Kalau ka-
mu tidak sependapat bahwa Harry sebuah horcrux,
menurutmu apa bekas luka itu? Beri tahu saya bukti
apa saja yang mendukung atau tidak mendukung di
bagian komentar.

106
Anonim berkata...
Yah, mungkin seperti yang dikatakan Dumbledore di
jilid kelima—Harry Potter and the Order of the Phoenix—
bahwa bekas luka itu adalah cara Voldemort “menan-
dainya sebagai lawan seimbang”. Alasan bahwa Vol-
demort tidak kuasa merasukinya adalah karena Harry
penuh dengan cinta, satu hal yang membuat Volde-
mort tidak tahan. Saya bisa menerima gagasan bahwa
Harry akan mati dalam buku ini, tetapi bukan karena
dia sebuah horcrux.

Denise berkata...
Saya setuju tentang menandai Harry sebagai lawan se-
imbang, tapi bukankah dia harus terlebih dulu menja-
dikan Harry lawannya yang seimbang?[]

107
banyak lagi penggemar dan semakin melariskan penjualan
bukunya.
Jumlah buku yang terjual sangat fantastis, nyaris 9 juta
dari 10,8 juta cetakan pertama Harry Potter and the Half-Blood
Prince, hanya dalam 24 jam pertama. Di antara penggemar
umum, ada sejumlah kecil “super-fans” atau penggemar
fanatik, yang bisa disamakan dengan trekkies di kalangan
penggemar Star Trek. Di samping bertemu online melalui
blogs, podcasts, dan fansites, super-fans Harry Potter juga
bertemu di simposium Harry Potter. Acara itu menarik ba-
nyak orang dari seluruh dunia untuk menghadiri ceramah,
diskusi, dan kegiatan lain bertemakan Potter.
Buku Harry Potter telah mengilhami pergerakan “Wi-
zard Rock” (Rock Tukang Sihir), yaitu pembentukan se-
jumlah grup band yang menggunakan nama, citra, dan lirik
lagu berkaitan dengan dunia Harry Potter. Misalnya, Harry
and the Potters dan The Cruciatus Curse.
Harry Potter juga membawa perubahan dalam dunia
penerbitan, dan yang paling mencolok adalah reformasi
daftar buku laris New York Times. Perubahan itu dilakukan
segera setelah peluncuran Harry Potter and the Goblet of Fire
pada 2000, ketika banyak penerbit mengeluhkan banyaknya
slot dalam daftar yang ditempati Harry Potter dan buku

108
anak-anak lainnya. The Times akhirnya menciptakan daftar
terpisah untuk Harry Potter dan literatur anak lainnya.
*
“Bahkan Joanne Kathleen Rowling sendiri tidak pernah
bisa membayangkan kekuatan yang dimiliki penyihir remaja-
nya,” tulis Julie Watson dan Tomas Kellner, pada 26 Februari
2004, dalam artikel menariknya berjudul “J.K. Rowling dan
Kerajaan Milyaran Dolar” (lihat di http://www.forbes.com).
Dengan beberapa kali kibasan tongkat sihirnya, Harry
Potter telah mengubah Rowling menjadi milyuner dan di-
perkirakan kekayaannya sebesar satu milyar dolar. Dia salah
satu dari lima saja milyuner wanita di dunia yang menda-
patkan kekayaan dengan usahanya sendiri, dan penulis per-
tama yang mendapatkan penghasilan sebesar itu.
Ada beberapa entertainer dalam daftar yang disusun
oleh Julie dan Tomas. Rowling
bergabung dengan sutradara/
produser Steven Spielberg, yang
Dreamworks Studionya meng-
andalkan kesuksesan Shrek 2 un-
tuk mempertinggi tumpukan
uangnya; George Lucas, yang
(seperti Rowling) telah memba-

109
ngun kerajaannya di atas satu waralaba tunggal; dan diva
talkshow Oprah Winfrey, yang mengandalkan namanya sen-
diri untuk waralaba.
Tidak seperti Winfrey, Rowling telah membuat peti
harta berisi kekayaan intelektual yang bisa dibeli perusahaan
mana pun—kalau dia mau menjualnya—dan melanjutkan
waralaba Harry Potter. Seri ini akan menghasilan keuntung-
an milyaran dolar lagi hanya dari tujuh bukunya. Dalam
kasus Oprah, kita menilai hanya dari uang yang sudah di-
hasilkannya. Penghasilan masa depannya lebih sulit dipre-
diksikan, terutama karena di masa lalu dia pernah berpikir
untuk berhenti dari program TV yang menggunakan nama-
nya itu. Tanpa dirinya, talkshow Oprah Winfrey tidak akan
ada nilainya lagi.
Rowling, pada usia 38, menjadi yang termuda dalam
daftar kekayaan Forbes, dan merupakan satu-satunya wanita
Inggris. Ibu dua anak ini mencapai kesuksesan berkat se-
orang penyihir remaja bernama Harry Potter yang saat ini
menjadi kerajaan merek bernilai milyaran-dolar. Penerbit
Scholastic memasang taruhan besar pada 1997 ketika hak
AS untuk buku pertama, Harry Potter and the Sorcerer’s Stone,
dilelang; dikabarkan mereka membayar dengan enam-digit.
Jelas, modal mereka sudah kembali. Bahkan penyihir rema-

110
ja itu sudah melejitkan saham Scholastic sebesar 50% sejak
buku pertama diterbitkannya pada 1998.
Kemudian, ada film-film beranggaran besar yang di-
produksi oleh Warner Bros., anak perusahaan Time
Warner. Dua ayunan tongkat pertama meng-
hasilkan pendapatan kotor sebesar
2 milyar dolar di seluruh dunia
dari penjualan tiket bioskop, me-
raup 500 juta dolar lagi dari video,
DVD dan penjualan sewa. Rowling,
mantan penerima santunan sosial,
berbagi kendali kreatif atas film-film itu
dan menegosiasikan pembagian keuntung-
an yang dirahasiakan.
Tentu saja, Harry Potter menjadi mainan penghasil
uang pula, membantu Mattel mengeruk keuntungan sekitar
150 juta dolar dari perlengkapan Potter selama ini. Video
games oleh Electronic Arts bahkan menghasilkan keun-
tungan lebih banyak lagi. Penyihir kecil itu juga ditempelkan
pada produk-produk Johnson & Johnson, Band-Aids,
cologne, bahkan permen Jelly Belly menjijikkan yang diberi
rasa kotoran telinga, lumpur, dan ingus kering ala Hog-
warts.

111
Apa yang menjadi rahasia larisnya Harry Potter, selain
yang sudah diungkapkan di lembar-lembar halaman ini?
Apa yang membuat Harry Potter benar-benar sangat ber-
cahaya (lumos maxima)?
(Lumos—banyak digunakan oleh tokoh-tokoh di buku
Harry Potter sebagai mantra untuk diucapkan secara tegas—
berarti cahaya atau sinar yang terang. Dalam bahasa Inggris,
ada beberapa kata yang satu akar dengan lumos: lumen [sa-
tuan cahaya], luminary [tokoh yang menjadi inspirasi bagi
orang lain], dan luminescence [cahaya yang bukan dari nyala
api]. Jika dikaitkan dengan buku Harry Potter, lumos maxima
adalah buku yang bersinar sangat terang sehingga mampu
menerangi apa saja yang tersentuh olehnya. Apakah ini ra-
hasia sukses Rowling atau ada “sesuatu” yang membuat
Harry Potter menjadi buku sangat fenomenal?)[]

112
7
“AKU INGIN BISA
MENCINTAI!”
“Bagiku, cinta itu sulit dijelaskan, mustahil
dikelola, hadir pada saat yang tak terduga, dan
merupakan pengalaman unik bagi masing-masing
diri kita.”

Lionel Richie

“Immature love says, ‘I love you because I


need you’. Mature love says, ‘I need you
because I love you’.”

Erich Fromm
“Kata Voldemort, dia terpaksa membunuh ibu saya
karena ibu saya mencoba mencegah Voldemort membunuh
saya. Mengapa Voldemort ingin membunuh saya?” Kata-
kata yang dilontarkan Harry kepada Dumbledore di buku
jilid pertama, Harry Potter dan Batu Bertuah, tepatnya di ha-
laman 368–369, terus tak bisa dimusnahkan dari benak Heri
Puter. Heri masih menyimpan jawaban Dumbledore ketika
Harry melontarkan pertanyaan tersebut.
“Sayang sekali, hal pertama yang kautanyakan tak bisa
kujawab. Tidak hari ini. Tidak sekarang. Kau akan tahu
suatu hari nanti .... Singkirkan hal itu dari pikiranmu untuk
sementara, Harry. Kalau kau sudah lebih besar ..., aku tahu
kau tidak senang mendengar hal ini .... Kalau kau sudah
siap, kau akan tahu hal yang sebenarnya”
Heri sangat penasaran. Heri merenungkan kembali
keinginannya untuk membunuh Harry Potter. Entah meng-
apa, setelah dia mengulang apa yang dibaca dan ditemui
tentang kisah hidup Harry Potter, dia merasa iba. “Jangan-
jangan, di usia ketujuh belasnya, dia benar-benar akan ma-
ti,” pikir Heri. “Mengapa dia tak kubunuh lebih dahulu agar
aku tak merasakan penderitaan Harry selanjutnya? Bayang-
kan jika kematian Harry sangat mengerikan. Bayangkan jika

114
Harry ternyata horcrux yang harus
dimusnahkan oleh dirinya sen-
diri. Apa yang bisa aku bayang-
kan?”
Tiba-tiba, Heri berubah pi-
kiran. Jilid keenam Harry Potter
menariknya ke sebuah “tempat”
yang sangat indah. “Harry, kau me-
miliki kekuatan yang tak pernah dimiliki oleh Voldemort,”
ujar Dumbledore kepada Harry ketika membicarakan
horcrux. “Kau bisa mencintai, Harry.”
“Jadi,” timpal Harry, “ketika ramalan mengatakan
bahwa saya akan mempunyai kekuatan yang tidak diketahui
Pangeran Kegelapan, yang dimaksud hanya cinta?”
“Ya, hanya cinta,” ujar Dumbledore lembut.
*
Lily Evans adalah penyihir kelahiran Muggle. Walau-
pun demikian, dia merupakan salah satu penyihir yang
pintar dan juga menjadi murid kesayangan salah satu guru
Hogwarts pada masanya, Horace Slughorn. Lily Evans
merupakan adik Petunia Dursley (bernama Petunia Evans
sebelum menikah dengan Vernon Dursley dan memiliki
anak, Dudley).

115
Setelah lulus dari Hogwarts, Lily menikah dengan
James Potter dan melahirkan Harry James Potter. Namun,
Lily dan James meninggal pada 1981 saat usia Harry baru
satu tahun akibat dibunuh oleh Lord Voldemort (karena
petunjuk ramalan yang disebutkan di buku Harry Potter and
the Order of the Phoenix). Hampir setiap orang yang bertemu
Harry akan melihat diri Lily dalam dirinya karena Lily me-
wariskan warna matanya yang hijau ke Harry.
Lily adalah lingkaran cinta paling dekat yang ada di
sekeliling Harry. Harry menjadi “Anak-Laki-Laki-yang-
Bertahan-Hidup” gara-gara cinta yang dipancarkan oleh
ibunya, Lily. Betapa tidak mudahnya merumuskan cinta
seorang ibu kepada anaknya. Apakah cinta seorang ibu ini
yang akan membuat Harry masih terus dapat bertahan hi-
dup di jilid ketujuh nanti? Apakah cukup cinta seorang ibu
untuk menghadapi keenam horcrux yang menyimpan jiwa
Voldemort? Penderitaan dan tantangan apa lagi yang akan
dihadapi Harry di tahun ketujuhnya di Hogwarts? Apakah
bekal cinta seorang ibu cukup untuk membuatnya hidup?
Dari cermin Tarsah tampak nyata bahwa Harry masih
memiliki lingkaran cinta kedua yang juga sangat dekat me-
ngelilingi dirinya. Cinta itu berasal dari ayahnya, James
Potter. Berbeda dengan Lily, James adalah penyihir berdarah

116
murni. James juga ber-
sekolah di Hogwarts
dari 1970 dan lulus
pada 1977. Sama se-
perti Harry, James juga masuk ke Asrama Gryffindor.
Di Hogwarts, James bersahabat dengan Sirius Black,
Remus Lupin, dan Peter Pettigrew. Bersama Sirius, James
juga dikenal sebagai murid yang cerdas sekaligus nakal.
Keduanya sering sekali terkena hukuman atau detensi.
Untuk mengatasi pemisahan tempat detensi, James dan
Sirius menggunakan cermin dua arah sehingga mereka tetap
bisa berkomunikasi satu sama lain meskipun terpisah. Dari
ketiga sahabatnya, James lebih dekat dengan Sirius. Sirius
juga merupakan pendamping James di pernikahannya
dengan Lily dan hampir merupakan pemegang rahasia ke-
luarga Potter (sebelum akhirnya dialihkan ke Peter Pettigrew
untuk mengelabui Lord Voldemort).
James Potter merupakan animagus tak terdaftar. Dia
mengambil bentuk rusa jantan sehingga dijuluki Prongs oleh
ketiga sahabatnya. Mereka pula yang menciptakan Ma-
rauder’s Map (peta perampok) yang dapat memperlihatkan
denah Hogwarts dan sekitarnya, termasuk posisi orang-
orang di dalam Hogwarts.

117
Pada masa pertempuran melawan Lord Voldemort
dan para pelahap mautnya, James dan Lily tergabung
dalam Orde Phoenix yang dipimpin oleh Albus Dum-
bledore. Keduanya diceritakan berhasil meloloskan diri dari
Lord Voldemort sebanyak tiga kali. Keluarga Potter tinggal
di Godric’s Hollow sampai akhirnya rumah itu dihancurkan
oleh Lord Voldemort bersamaan dengan terbunuhnya
James dan Lily.

Lily memberikan cinta kepada Harry lewat matanya dan


sentuhan tangannya ke pundak Harry ketika putranya ber-
ada di depan cermin Tarsah. Setiap Harry bertemu dengan
tokoh-tokoh pengajar di Hogwarts, pertama kali yang dise-
but oleh sang tokoh kepadanya adalah “mata Harry sama
dengan mata Lily, sang ibu”. Jeritan Lily ketika Harry dide-
kati Dementor juga dapat dijadikan salah satu tanda bahwa
Lily benar-benar ingin melindungi putranya itu dari segala
macam kejahatan. Perlindungan itu, sekali lagi, adalah cinta
atau kasih sayang seorang ibu yang tidak bisa diukur nilai-
nya. Hubungan Harry dan Lily inilah yang membuat Harry
dapat mengenang sebuah kebahagiaan yang keindahannya
sulit dilukiskan.

118
Sementara itu, James—ayah Harry—memberikan cinta
atau kasih sayangnya lewat Jubah Gaib dan Peta Perampok.
Seakan-akan, kedua benda ini merupakan perwujudan cinta
seorang ayah kepada anaknya. Apa jadinya jika Harry tidak
ditemani oleh Jubah Gaib dan Peta Perampok dalam petua-
langannya di Hogwarts? Apakah pengkhianatan Peter Petti-
grew dapat tersingkap? Apakah Harry dapat mengetahui
bahwa Sirius adalah wali–sah Harry? Cinta seorang ayah
telah membuat kehidupan Harry menjadi begitu bermakna.

Lingkaran cinta ketiga bagi diri Harry ada dalam diri


Albus Dumbledore. Menurut Ron, jika Harry berada di
dekat Dumbledore, Voldemort tak mungkin mampu me-
nyentuh Harry. Dumbledorelah yang membimbing dan
melindungi Harry sejak tahun pertama hingga tahun ke-
enamnya di Hogwarts. Hanya di
tahun kelima Dumbledore se-
perti membiarkan Harry untuk
tumbuh secara mandiri dan
mengalami sendiri pelbagai
tantangan kehidupan yang
membuatnya matang secara
alamiah.

119
Nama lengkapnya adalah Albus Percival Wulfric Brian
Dumbledore. Dumbledore, sebagai Kepala Sekolah Sihir
Hogwarts, adalah seorang ahli sihir yang bijaksana dan pa-
ling dihormati di Dunia Sihir. Dia berperan sebagai pem-
bimbing atau penasihat tokoh utama, Harry Potter, seba-
gaimana konsep perwatakan Merlin atau Gandalf dalam
kisah Lord of the Rings. Dia memberikan dorongan kepada
Harry lebih dari yang lain. Ini karena kepercayaannya ke-
pada Harry yang merupakan satu-satunya orang yang diha-
rapkan dapat membasmi Lord Voldemort—walaupun dia-
lah satu-satunya yang ditakuti ahli sihir jahat itu.
Kata Albus berasal dari bahasa Latin yang berarti putih,
yang lazim menjadi simbol kebaikan. Dumbledore, berarti
lebah yang sibuk. Pada jilid keenam, Harry Potter and the
Half-Blood Prince, Albus Dumbledore dikisahkan telah
meninggal dunia karena dibunuh oleh staf pengajarnya
sendiri di Hogwarts, yaitu Severus Snape. Setelah mem-
bunuh Dumbledore, Snape kabur dari Hogwarts. Untuk
sementara, posisi Dumbledore sebagai kepala sekolah
digantikan oleh wakilnya, Profesor Minerva McGonagall.

Ada yang menduga bahwa Dumbledore adalah kakek Harry.


Dalam Harry Potter and the Chamber of Secrets, Dumble-

120
dore pernah berkata, “Pilihan kitalah, Harry, yang menun-
jukkan orang seperti apa sebenarnya kita, lebih dari ke-
mampuan kita.” Dumbledore sekali lagi menyatakan hal
itu dalam Harry Potter and the Goblet of Fire ketika dia
berkata kepada Cornelius Fudge bahwa yang penting bu-
kanlah sebagai apa orang dilahirkan, melainkan menjadi
apa dia. Kita semua tahu bahwa sosok Dumbledorelah
sumber kebijakan yang diciptakan Rowling. Kecintaan
Dumbledore kepada Harry, membuat Harry—setiap kali
bersama-sama Dumbledore—senantiasa disirami oleh pe-
tuah-petuah yang bijak sehingga membuat Harry menuju
kematangannya.
Sebagaimana dialami banyak ka-
rakter lain di sepanjang seri, apa yang
diistilahkan Dumbledore sebagai
“pilihan antara apa yang baik dan
apa yang mudah” juga mengikuti
Harry Potter di sepanjang kariernya
di Hogwarts. Pilihan Harry adalah sa-
lah satu yang membedakan karakternya
dengan Voldemort. Baik Harry maupun
Voldemort merupakan anak yatim piatu yang
dibesarkan dalam situasi sulit. Keduanya mem-

121
RAMUAN 7
Nanoteknologi Memungkinkan Perwujudan “Jubah
Gaib” Harry Potter
Menurut www.dailyindia.com, para ilmuwan telah meng-
gunakan nanoteknologi untuk menciptakan “selubung
optik” yang mirip “jubah gaib” Harry Potter. Perangkat
ini dapat menjadikan pemakainya tidak terlihat dengan
menjadikan cahaya melingkupi apa pun yang diletak-
kan di dalam “jubah” tersebut.
Para ilmuwan dari Purdue University mengikuti
pedoman matematika yang dirumuskan pada 2006 oleh
para ahli fisika di Inggris, dengan menciptakan sebuah
rancangan teoretis yang melibatkan jarum-jarum mu-
ngil yang menancap pada sebuah inti.
Rancangan tersebut, yang menyerupai sisir bulat,
akan membelokkan cahaya hingga melingkupi benda
terselubung. Objek yang berada di latar belakang akan
tetap terlihat, tapi objek yang terselubung oleh tatan-

122
an silindris jarum-nano tidak akan terlihat. Demikian
penjelasan Vladimir Shalaev, seorang profesor Teknik
Elektro dan Komputer, di Laboratorium Robert and Anne
Burnett, Purdue.
“Rancangan itu, bagaimanapun, memiliki sebuah
keterbatasan besar, yaitu hanya bekerja dalam satu
panjang gelombang dan tidak dapat mencakup selu-
ruh frekuensi dari spektrum yang terlihat,” lanjut Pro-
fesor Shalaev.
“Tapi, ini masih merupakan rancangan awal dan
kami sedang menciptakan sebuah perangkat selubung
optik yang mampu bekerja dalam semua panjang ge-
lombang cahaya,” katanya lebih jauh.
Menurut Profesor Shalaev, penghitungan menye-
luruh juga mengindikasikan bahwa perangkat tersebut
akan membuat objek menjadi tidak terlihat dalam pan-
jang gelombang 632,8 nanometer, yang setara dengan
warna merah.
Dalam penjelasan selanjutnya, ditunjukkan pula
bahwa rancangan yang sama dapat digunakan untuk
menciptakan jubah bagi setiap panjang gelombang
dalam spektrum cahaya.

123
Cara menciptakan rancangan yang akan dapat di-
terapkan untuk semua warna dalam spektrum cahaya
pada waktu yang sama, akan menjadi tantangan tek-
nis yang besar bagi para peneliti. Namun, Profesor
Shalaev yakin bahwa semua ini kemungkinan besar
dapat dibuat. “Ini sangat mungkin dilakukan,” tegas-
nya. “Pada prinsipnya, jubah ini harus berukuran be-
sar, mungkin sebesar manusia atau bahkan sebesar
pesawat terbang.”
Menurut Profesor Shalaev, yang sedang diusahakan
oleh timnya saat ini adalah penyelubungan objek da-
lam berbagai bentuk dan ukuran. Ada dua syarat yang
harus dipenuhi untuk membuat objek menjadi gaib:
pertama, cahaya tidak boleh dipantulkan oleh objek
dan kedua, cahaya harus menyelubungi objek tersebut.
Sehingga, alih-alih melihat objek yang telah terselu-
bung, pengamat hanya akan melihat latar belakang-
nya.
Jika yang terpenuhi hanya persyaratan pertama,
yaitu mencegah objek memantulkan cahaya, sese-
orang masih akan dapat melihat bayangan bentuk
objek sehingga dia akan tahu bahwa ada sesuatu di

124
depannya. Syarat tersulit adalah membelokkan cahaya
dan menjadikannya menyelimuti objek, sehingga latar
belakang akan terlihat dan objek yang terselubung
menjadi tidak terlihat. Hasilnya, para pengamat akan
melihat ke balik, atau menembus, objek.
Profesor Shalaev mengatakan bahwa alat ini akan
dibuat dengan “metamaterial non-magnet”. “Dalam
bahasa Yunani, meta berarti melampaui, sehingga isti-
lah metamaterial berarti menciptakan sesuatu yang
tidak ada di alam. Berbeda dengan upaya membuat
sebuah objek gaib dalam gelombang mikro, rancangan
baru ini tidak memiliki unsur magnet. Hal ini memudah-
kannya menyelubungi objek dalam spektrum cahaya,
tapi juga menyebabkan hanya ada sedikit cahaya yang
dipantulkan oleh objek yang terselubung,” katanya.
“Tetapi, hal ini juga, pada prinsipnya, dibuat de-
ngan cara berbeda. Misalnya, dengan selubung anti-
refleksi. Tantangan besarnya adalah menjadikan caha-
ya menyelubungi objek.”
Faktor kunci dalam rancangan ini adalah kemam-
puannya mengurangi “indeks refraksi” hingga kurang
dari satu. Refraksi terjadi ketika gelombang elektromag-

125
netik, termasuk cahaya, berbelok ketika menembus
materi tertentu. Materi alami biasanya memiliki indeks
refraksi lebih besar daripada satu. Rancangan baru ini
menurunkan “indeks refraksi” hingga angka nol di ba-
gian dalam jubah, dan satu di permukaan jubah, dan
memungkinkan cahaya mengelilingi objek yang telah
terselubung.
“Menciptakan jarum-jarum kecil akan memerlukan
peralatan serupa yang telah digunakan untuk mem-
buat berbagai perangkat nanoteknologi. Jarum-jarum
itu, dalam rancangan teoretisnya, memiliki diamater
10 nanometer, atau satu per semilyar meter, dan pan-
jang seratus nanometer. Nantinya, jarum-jarum itu
akan ditata di sebuah inti berbentuk silinder. Satu
nanometer kira-kira berukuran sama dengan 20 atom
hidrogen yang dirangkaikan,” kata Profesor Shalaev.
Lebih jauh lagi, Profesor Shalaev mengatakan bah-
wa meskipun rancangan ini hanya dapat bekerja da-
lam satu frekuensi, tapi masih banyak aplikasi yang
bisa dikembangkan darinya, seperti sistem “jubah
gaib” yang dapat membuat para prajurit tidak terlihat
oleh kacamata night-vision.

126
“Karena sistem pencitraan malam hanya dapat men-
deteksi panjang gelombang secara spesifik, Anda dapat,
secara teoretis, merancang sesuatu yang menyelu-
bungi tipisnya medan cahaya,” kata Profesor Shalaev.
Riset ini dikerjakan di Birck Nanotechnology Cen-
ter di Purdue’s Discovery Park, dan penemuan lainnya
dijelaskan di dalam sebuah makalah yang akan dimuat
dalam jurnal Nature Photonics.[]

127
punyai persamaan karakteristik, sebagaimana yang dinya-
takan Dumbledore, “Voldemort memiliki kemampuan
langka, parseltongue—panjang akal, ketetapan hati, dan
kecenderungan mengabaikan peraturan. Tetapi, Harry
tidak seperti Voldemort. Dia dengan sadar memilih per-
sahabatan, kebaikan, dan cinta. Sementara, Voldemort me-
milih menolak semua itu.”

Lingkaran cinta keempat bagi Harry ada dalam diri


Sirius Black. Sirius Black pertama kali muncul dalam Harry
Potter dan Batu Bertuah sebagai seorang penyihir yang me-
minjamkan motor terbang kepada Hagrid sesaat setelah
Voldemort membunuh James dan Lily Potter. Karakternya
mendapat perhatian lebih dalam di Harry Potter dan Tawanan
Azkaban ketika dia berperan sebagai seorang tawanan. Di
buku Harry Potter dan Orde Phoenix, dia dibunuh oleh
sepupunya, Bellatrix.
Nama Sirius diambil dari nama sebuah bintang (yang
bersinar paling terang di angkasa). Bintang Sirius disebut
“bintang anjing” (dog’s star) oleh kebudayaan kuno, seperti
orang Mesir. Hampir seluruh (tapi tidak semua) anggota
keluarga Black dinamai berdasarkan nama bintang. Seperti
Bellatrix, Regulus, Andromeda, dan Draco.

128
Ketika untuk pertama kalinya bertemu dengan Harry sete-
lah Sirius nekat keluar dari Penjara Azkaban, Sirius mena-
wari Harry untuk tinggal di rumahnya. Harry benar-benar
terharu merasakan kehangatan yang diberikan oleh Sirius.
Harry tak menyangka, seorang buronan dengan rambut
awut-awutan dan tubuh seperti tak terurus itu ternyata
memancarkan kasih sayang yang sulit ditandingi. Sirius
yang misterius adalah salah seorang tokoh ciptaan Rowling
yang mampu memberikan cinta kepada Harry.

Lingkaran cinta kelima ada dalam diri si Raksasa,


Hagrid. Nama lengkapnya Rubeus Hagrid. Hagrid adalah
pengawas hewan liar di Sekolah Sihir Hogwarts dan bela-
kangan diangkat menjadi Guru Pemeliharaan Satwa Gaib
sebagai tambahan atas tugas-tugasnya.
Hagrid digambarkan memiliki tinggi dua
kali dari rata-rata orang biasa dan ham-
pir lima kali lebih lebar. Dia sangat
menyukai binatang dan makhluk gaib,
khususnya yang tidak biasa atau ber-
bahaya. Dia adalah salah satu ka-
rakter pertama yang meyiratkan
bahwa gagasan akan kemurnian

129
darah penyihir adalah konsep kuno. Hagrid dikenali juga
dengan aksen Inggris Barat Daya.
Nama Rubeus memiliki dua arti dalam bahasa Latin.
Pertama adalah “merah” atau “kemerah-merahan”, dan
yang kedua adalah “seperti semak belukar”. Keduanya
menggambarkan penampilan Hagrid. Nama Hagrid, me-
nurut Rowling dalam sebuah wawancara dengan The Boston
Globe, berasal dari kata Inggris kuno hagridden yang berarti
malam yang seperti mimpi buruk, khususnya perasaan sakit
ketika bangun pagi setelah minum minuman keras terlalu
banyak. Hagrid dikenal juga sebagai peminum berat. Hagrid
adalah anggota pertama Hogwarts yang diperkenalkan ke-
pada Harry sebelum dia memulai sekolahnya.

Hagrid adalah pembawa bayi Harry Potter ketika Harry lo-


los dari pembunuhan. Kendaraan yang digunakan Hagrid
untuk membawa Harry adalah sepeda motor milik Sirius
yang dipinjamkan kepada Hagrid. Hagrid sangat menya-
yangi Harry lewat ceplas-ceplosnya yang membuat Harry
keluar dari pelbagai kesulitan selama bersekolah di Hog-
warts. Lingkaran cinta yang dibangun segitiga—Dumble-
dore, Sirus, Hagrid—benar-benar memperkuat lingkaran
cinta yang dibangun oleh James dan Lily.

130
Itulah “pelindung” (orang-orang
yang memancarkan rasa cinta atau
kasih sayang kepada) Harry Potter
yang paling dekat. Cinta mereka
tulus. Perhatian dan kepedulian
mereka terhadap Harry agar dapat
tumbuh menjadi manusia yang bermoral dan “sakti”
sangatlah tinggi—tidak usah diragukan lagi. Kehidupan
mereka dan hubungan Harry dengan Hagrid, Sirius, Dum-
bledore, dan kedua orangtuanya sangat menyentuh dan
membuat kehidupan ini bagaikan cahaya.
*
Setelah mereka, dua sahabat Harry—Ron Weasley dan
Hermione Granger—adalah penabur cinta yang juga tidak
boleh diabaikan. Kadang-kadang, Ron dan Hermionelah
yang membuat kehidupan Harry yang sepi dan terabaikan
menjadi hangat dan penuh kemeriahan. Ron dan Hermione
bisa dianggap sebagai “nyawa” kedua bagi Harry. Berkat
Ron dan Hermionelah, Harry kemudian dapat menjadi hero
yang keberaniannya sangat tak tertandingi. Siapa sesung-
guhnya Ron dan Hermione ini?
Ron adalah putra pasangan Arthur dan Molly Weasley,
yang merupakan keturunan keluarga penyihir berdarah

131
murni. Ron adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Ron
dibesarkan di The Burrow, dekat Desa Ottery St. Catchpole
di Devon. Dia memiliki lima kakak laki-laki: Bill, Charlie,
Percy, Fred, dan George, serta satu adik perempuan, Ginny.
Ron sangat protektif terhadap adik bungsunya itu.
Sebagian besar kawannya di Gryffindor memanggilnya
Ron, kecuali Luna Lovegood dari Ravenclaw yang me-
manggilnya Ronald dan Lavender Brown yang memang-
gilnya Won-Won ketika mereka berpacaran. Di buku per-
tama, Fred dan George memanggilnya Ickle Ronniekins.
Draco Malfoy dan kawan-kawan Slytherinnya biasanya me-
manggil nama belakangnya. Dobby si Peri-Rumah pernah
menyebutnya Wheezy.
Di awal seri, ayah Ron bekerja sebagai Kepala Depar-
temen Penyalahgunaan Barang-Barang Muggle, sebuah
divisi kecil di Kementerian Sihir. Ron sering sekali diolok-
olok oleh Malfoy dan kroninya tentang kemiskinan keluar-
ganya. Hal ini sering kali membuatnya kesal dan frustrasi.
Meskipun tidak memiliki banyak uang, Artur dan Molly
membesarkan anak-anaknya dengan cinta dan norma yang
baik. Biarpun kakak-kakaknya—terutama si kembar—se-
ring mengolok-olok Ron, mereka juga sangat protektif ter-
hadapnya (termasuk Percy yang menyebalkan).

132
Sebenarnya, Ron beruntung dibesarkan di sebuah
keluarga besar yang memiliki ikatan kekeluargaan yang erat.
Namun, dia sering tidak menyadarinya. Dia kebalikan dari
Harry, yang kaya (setidaknya di dunia sihir), namun hidup
dengan paman dan bibi yang tidak menyayanginya. Harry
sendiri mengakui bahwa The Burrow adalah tempat kedua
yang paling disenanginya (setelah Hogwarts), dan dia
selalu senang untuk kembali ke rumah keluarga Weasley
yang ceria dan hangat.

Apa jadinya Harry tanpa Ron? Meskipun kadang agak ko-


nyol dan tampak kurang cerdas, Ron adalah pemberi warna
bagi kehidupan Harry. Ron membuat ke-
hidupan Harry tidak kering dan mem-
bosankan. Dari dalam diri Ron, ketika
bersentuhan dengan Harry, ter-
pancar kehangatan dan keakrab-
an. Ron bagaikan saudara sangat
dekat Harry. Tanpa Ron
Weasley, Harry ten-
tu tidak dapat me-
mahami apa arti se-
orang sahabat.

133
Hermione adalah seorang murid yang terpilih di Asra-
ma Gryffindor di Sekolah Sihir Hogwarts yang merupakan
sahabat terbaik Harry Potter dan Ron Weasley. Lahir pada
19 September 1979 membuat Hermione menjadi siswa
tertua di antara teman sekelasnya. Hal ini terjadi karena
Hogwarts hanya menerima siswa yang sudah berusia sebe-
las tahun pada saat masuk di tahun ajaran pertama sekolah
tersebut pada 1 September. Hermione terlalu muda untuk
bergabung dengan kelas terdahulu.
Hermione menunjukkan kemampuan akademis yang
lebih bila dibandingkan dengan sahabat dan teman seke-
lasnya walaupun dia kurang memiliki kematangan emosio-
nal. Dia selalu bereaksi negatif kepada Ron yang selalu
menggodanya, tidak tahan bila dipermalukan atau ketika
teman-temannya berbuat hal yang konyol, dan biasanya
melemparkan tubuhnya ke tempat tidur bila merasa kecewa.
Hermione mempunyai mata yang cokelat, rambut ikal
cokelat, dan ketika pertama kali muncul, gigi depannya
terlihat agak besar. Banyak orang di sekolah yang menerta-
wakan wajahnya, termasuk Profesor Snape. Posisi Hermione
sebagai salah satu siswa yang paling cerdas di Hogwarts
menjadikannya bagai bintang yang bercahaya di setiap kelas
yang diikutinya. Harry dan Ron banyak bergantung padanya

134
berkaitan dengan kegiatan akademis. Hermione adalah
siswi yang setia, berani, dan mempunyai suara hati yang
tajam.
Hermione adalah Muggle-Born, yaitu anak dari dua
orangtua bukan penyihir. Nama
Hermione dilafalkan
“her-MY-oh-nee”.
Dia juga bisa
disebut sebagai
kutu buku. Ke-
sukaan dan keasyikannya
membaca buku sulit ditandingi
oleh rekan-rekan sekelasnya. Harry banyak dibantu oleh
Hermione dalam melacak sebuah nama atau peristiwa dari
buku.

Hermione ibarat bunga dalam taman kehidupan Harry. Ber-


beda dengan Ron, Hermione banyak memperkaya kehidup-
an Harry dalam konteks pembelajaran. Kecerdasan dan ke-
sukaan Hermione membaca buku menjadikan Harry sering
terselamatkan dari marabahaya. Meskipun memiliki pera-
ngai yang kadang keras, Hermione sungguh mudah untuk
membuat kehidupan Harry penuh aroma wewangian.

135
*
Lingkaran cinta terluar bagi Harry, tetapi tak kalah
penting dengan lingkaran cinta yang berada di dalam adalah
keluarga Weasley. Sekali lagi, Harry mengatakan bahwa
The Burrow, tempat keluarga Weasley tinggal adalah tempat
kedua yang disenanginya setelah Hogwarts. Salah seorang
yang menunjukkan kasih sayang tak terukur yang ditujukan
kepada Harry adalah ibu Ron, Molly Weasley. Nama leng-
kapnya Molly Prewett Weasley.
Hidup keluarga Weasley sangat sederhana. Namun,
kesederhanaan itu tidak kemudian menghalangi keluarga
ini untuk melindungi Harry dengan cinta. Arthur dan Molly
memiliki tujuh anak: Bill, Charlie, Percy, Fred, George,
Ron, dan Ginny. Arthur adalah anak dari Septimus dan
Cedrella Weasley. Cedrella adalah keturunan keluarga Black
(selalu berdarah murni), tetapi menikah dengan Septimus
Weasley yang berasal dari keluarga miskin dan dikenal
dengan “darah pengkhianat”. Sirius yang mengatakan hal
ini, yaitu bahwa Arthur sebenarnya adalah anak sepupu
keduanya.

Molly bagaikan ibu beneran bagi Harry, terutama ketika


Harry mendapat tekanan di keluarga Dursley. Bibi Petunia,

136
sesungguhnya dapat menjadi ibu pengganti bagi
Harry. Namun entah kenapa, kehangatannya sebagai
seorang ibu tidak dapat menyentuh diri Harry.
Akhirnya, Molly, ibu Ron, yang memancarkan
kehangatan itu. Kue yang dibuat Molly senantiasa
memberikan cinta. Harry benar-benar bersyukur
dapat hidup di lingkaran kasih sayang keluarga
The Burrow.

“Akankah aku tetap ingin membunuh Harry Potter?”


batin Heri setelah mengenang banyaknya cinta yang hadir
dalam diri Harry. “Mengapa aku tak memberikan saja cin-
taku kepada Harry agar Voldemort tak mampu lagi mende-
kati Harry? Apa artinya horcrux jika Harry berada dalam
lingkaran cinta yang begitu bercahaya?”
Akhirnya, “Aku ingin dapat mencintai ...!” pekik Heri.[]

137
CATATAN RAHASIA

TEKA-TEKI
HARRY POTTER KETUJUH
CATATAN RAHASIA
Judul seri terakhir Harry Potter telah ditentukan sekitar
empat-lima bulan sebelum peluncurannya. Sementara de-
sain sampul resminya pun telah diumumkan sekitar tiga-
empat bulan sebelum buku itu beredar ke masyarakat luas.
Ada sekitar 1,25 juta orang lebih, di seluruh dunia, yang
akan mendapatkan kesempatan pertama memperoleh buku
yang menghebohkan itu karena sudah jauh-jauh hari me-
mesan ke toko-toko buku online yang ada di Internet. Bagai-
mana nasib Harry Potter di buku terakhirnya?
Sekitar pertengahan Januari 2006, setelah membaca
seri keenam Harry Potter, Harry Potter dan Pangeran-Ber-
darah Campuran, saya kemudian menjalankan kegiatan
“mengikat makna” untuk menemukan hal-hal mengesan-
kan dari buku tersebut. Kegiatan “mengikat makna” senan-
tiasa saya lakukan selepas membaca sebuah buku karena
jika tidak saya lakukan maka kegiatan membaca tidak akan
meraih manfaat-langsung yang konkret.
Bayangkan, sudah capek-capek membaca dan menemu-
kan banyak hal yang bermakna, mengesankan, atau berman-
faat dari sebuah buku, eh tiba-tiba saja semua hal yang kita

141
peroleh itu menguap dan tak berbekas di dalam diri kita.
Coba renungkan sejenak: Berapa puluh atau ratus atau,
bahkan, ribuan buku yang telah Anda baca; namun, apa
yang tersisa di dalam diri Anda? Sesungguhnya, “mengikat
makna” benar-benar telah menolong saya dari kesia-siaan
membaca. Memang benar, menjalankan kegiatan membaca
saja sudah sangat bermanfaat. Namun, apabila kita dapat
terus membiasakan diri membaca, tidak malas untuk me-
ngetahui informasi baru dari buku, dan setiap hari termo-
tivasi untuk membaca—karena setiap kali membaca pasti
ada manfaat-langsung yang konkret yang kita raih—bukan-
kah ini merupakan anugerah terbesar dari Tuhan yang kita
dapatkan di bumi?
Saya ingin menunjukkan kepada Anda anugerah ter-
besar itu selain “ikatan makna” yang membuat Anda tidak
gampang lupa dengan materi mengesankan yang Anda
peroleh dari sebuah buku. Dikarenakan Anda harus men-
jalankan kegiatan menulis ketika ingin membuat “ikatan
makna”, tanpa Anda sadari, Anda sesungguhnya telah
berlatih menulis sesuai keperluan Anda atau mencoba me-
ngaitkan apa pun yang Anda tulis dengan diri terdalam Anda.
Menurut kamus Webster, “sesuatu bisa disebut bermakna
apabila sesuatu itu memang penting dan bernilai tinggi bagi

142
diri pribadi seseorang”. Merujuk ke definisi makna menurut
Webster, hal itu berarti ketika Anda membaca dan menulis,
Anda benar-benar melibatkan diri-personal Anda secara
habis-habisan.
Nah, anugerah terbesar yang ingin saya tunjukkan itu
adalah—sekali lagi, selain Anda terus akan termotivasi
untuk membaca—Anda akan memiliki kemampuan menu-
lis yang sesuai dengan karakter diri Anda. Apa yang terjadi
jika Anda memiliki kemampuan menulis yang khas atau
sesuai dengan citra diri Anda? Anda akan mudah sekali me-
nuangkan gagasan-gagasan dalam bentuk tertulis. Anda
juga dapat “membuang” apa saja yang membuat diri Anda
merasa sesak atau tertekan ke selembar kertas. Dan, Anda
dapat membagikan pengetahuan, pengalaman, bahkan
juga hal-hal yang membuat Anda bahagia kepada orang
lain di mana pun mereka berada. Dahsyat bukan?
Saya sudah membuktikan keampuhan “mengikat mak-
na”. Hanya perlu empat tahun, meski waktu itu usia saya
sudah mencapai 44 tahun, untuk membuat buku yang jum-
lahnya tidak sedikit, yaitu 24 buku. Hidup saya juga jadi
lebih nyaman karena apa pun yang menyesakkan diri saya
dapat saya “buang” lewat menulis. Saya juga kemudian mu-
dah menemukan “makna” hidup di tengah rutinitas-kering

143
hidup yang kadang sangat-sangat membosankan. Ide-ide
baru saya terus bermunculan tak pernah kenal waktu ketika
saya memadukan kegiatan membaca dengan menulis secara
personal. Saya pun sigap dan cekatan dalam menangkap
ide-ide yang berkelebatan di benak saya. Semua itu sungguh
membuat diri saya berkembang dan tumbuh melampaui
mimpi-mimpi saya.
Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin meng-
ungkapkan “catatan rahasia” saya berkaitan dengan nasib
Harry Potter. Apa pun yang nanti akan ditulis Rowling di
buku ketujuhnya, saya tetap ingin berpendapat sesuai de-
ngan kapasitas diri saya. Mungkin apa yang saya ungkapkan
ini tidak persis sama dengan apa yang akan diungkapkan
oleh Rowling. Tetapi, sekali lagi, saya hanya ingin menge-
luarkan pendapat atau pandangan pribadi saya. Saya ingin
“membuang” apa yang saya simpan terkait dengan nasib
Harry Potter. “Ikatan makna” saya tentang Harry Potter
yang dikisahkan dijilid keenam oleh Rowling, sebagaimana
saya katakan di atas, mulai saya tulis sekitar pertengahan
Januari 2006. Usia “ikatan makna” itu sudah setahun lebih.
Saya akan mengungkapkannya setelah tulisan ini. Oh
ya, untuk Anda ketahui, seluruh jilid Harry Potter telah saya
“ikat” maknanya. Jilid pertama, Harry Potter dan Batu Ber-

144
tuah, bahkan sempat dimuat di harian Kompas.
Jilid kedua, Harry Potter dan Kamar Rahasia,
saya muat di situs www.mizan.com di rubrik
“Plong”. Kemudian jilid ketiganya, Harry
Potter dan Tawanan Azkaban, sempat muncul
di majalah Gatra. Semua “ikatan makna” ini,
bersama “ikatan makna” untuk jilid keempat,
Harry Potter dan Piala Api, saya muat kembali di buku
Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza. Sementara itu, “ikatan
makna” untuk jilid kelima, Harry Potter dan Orde Phoenix,
saya muat di buku yang sangat saya sukai, Mengikat Makna
untuk Remaja.
Silakan menikmati “ikatan makna” saya untuk jilid ke-
enam, Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran, sete-
lah tulisan ini. Selamat menjalankan kegiatan “mengikat
makna” yang, saya yakin, akan membuat Anda tiba-tiba
dapat merasakan kedahsyatan membaca dan
menulis setelah—tentu saja—Anda menja-
lankan lebih dahulu beberapa kali kegiatan
“mengikat makna”.
Salam hangat dari saya, dan senang se-
kali dapat berbagi dengan Anda.[]

145
SCAR (bEKAS lUKA) :
TEKA-TEKI HARRY POTTER
JILID KETUJUH?
“Penuh antusiasme sekaligus merasa takut. Begitulah
pengakuan Joanne Kathleen (JK) Rowling (39) mengenai
penulisan buku ketujuh Harry Potter,” tulis Kompas di rubrik
“Nama dan Peristiwa” suatu ketika.
“Saya tidak dapat membayangkan hidup tanpa Harry,”
kata Rowling. Dia mengatakan akan mulai menulis buku
ketujuhnya pada Januari 2006.
“Meskipun baru akan menulis pada bulan Januari,
Rowling mengakui, ‘Terkadang, bahkan pada tahap sedini
ini pun, sudah terlihat masalah akan muncul. Hampir se-
mua enam buku yang terbit memiliki “Bab Petaka”.’” Me-
narik mencermati kata-kata Rowling tentang “saya tak dapat
membayangkan hidup tanpa Harry” dan “hampir semua
enam buku yang terbit memiliki ‘Bab Petaka’”.
Dapatkah kita menebak apa yang akan terjadi di jilid
ketujuh, berdasarkan ucapan-ucapan dini Rowling ketika
mau menulis buku terakhirnya tentang Harry Potter?

147
Mungkinkah “Bab Petaka” itu tetap akan dipertahankan?
Siapa yang akan mati di bab yang gelap itu? Harry Potter-
kah? Apakah jilid ketujuh akan sangat mengejutkan para
penggila Harry Potter, sekaligus melawan takdir Rowling
bahwa “dia tak bisa hidup tanpa Harry”?
Sungguh sangat menarik menanti keterampilan Row-
ling menutup kisah sang jagoan-muda, Harry Potter, yang
di jilid ketujuh akan berusia tepat tujuh belas tahun. Tanda-
tanda kesungguhmenarikan kisah fiksi ciptaan Rowling ini
sudah bisa kita cium aromanya di buku jilid keenamnya,
Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran. Setelah wali
yang dicintai Harry (dijilid kelima, Harry Potter dan Orde
Phoenix), Sirius Black, mati, Rowling mematikan lagi satu
orang yang sangat dekat dengan Harry di jilid keenam, yang
menurut dugaan beberapa pengamat dia adalah kakek
Harry.
Padahal, masih banyak sekali hal-hal misterius yang
belum terungkap yang dibawa oleh kematian seseorang
yang menyayangi sekaligus melindungi Harry. Harry, sekali
lagi, dibuat menderita oleh Rowling di jilid keenam ini.
Selain kematian seorang tokoh yang sangat dekat dengan
Harry, problem besar yang masih harus dipecahkan oleh
Harry (dan juga pembaca karya Rowling) adalah Horcrux.

148
“Horcrux adalah sebutan bagi benda yang digunakan orang
untuk menyembunyikan sebagian jiwanya,” ujar Profesor
Horace Slughorn—tokoh penting di jilid keenam yang
mengajar Ramuan di Sekolah Sihir Hogwarts.
Porfesor Slughorn inilah tokoh kunci di jilid keenam
karena dia menyimpan kenangan-penting ketika berinteraksi
dengan Voldemort muda. Dialah yang memperkenalkan
Horcrux kepada Tom Riddle, sang Voldemort muda. Pro-
fesor Slughorn pula yang, ketika pertama kali bertemu de-
ngan Harry Potter, menyebut bahwa sepasang mata Harry
bagaikan mata ibunya, Lily Potter. Rupanya, dahulu, Lily
pernah diajar oleh Profesor Slughorn dan Slughorn dengan
sangat tegas menyampaikan kepada Harry bahwa ibunya
merupakan murid yang cerdas.
Dikisahkah bahwa musuh Harry, Lord Vordemort, ber-
hasil membelah jiwanya menjadi enam bagian. Jika sese-
orang berhasil membelah jiwanya dan menyembunyikan
belahannya di dalam benda di luar tubuh, orang itu tak bisa
mati. Jika tubuh orang itu diserang atau dihancurkan, jiwa
orang itu masih hidup karena sebagian jiwanya tetap terikat
kepada bumi dan utuh. Rupanya, sebagaimana di jilid per-
tama, Voldemort ingin menaklukkan kematian. Jika tak

149
mampu lewat Batu Bertuah, dia akan mencoba lewat
Horcrux.
Bayangkan, ada enam bagian jiwa yang berhasil disim-
pan Voldemort di berbagai benda. Harry dan Dumbledore
baru menemukan dua Horcrux. Di akhir kisah Harry Potter
dan Pangeran Berdarah-Campuran, Harry dan Dumbledore
sempat menemukan satu Horcrux. Tetapi, ternyata, Horcrux
dalam bentuk kalung yang ditemukan dengan sangat susah-
payah itu palsu. Apakah di jilid ketujuh nanti, Horcrux-
Horcrux yang tersisa masih bisa ditemukan Harry?
Misteri yang ditebar Rowling, untuk membuat para
pembaca bukunya penasaran, masih banyak. Ada inisial
nama R.A.B. yang ditemukan Harry di selembar surat yang
tersimpan bersama Horcrux palsu. Hermione sudah ber-
usaha membantu Harry dengan meneliti buku-buku yang
ada di perpustakaan Hogwarts. Hasilnya nihil. Ditemukan
nama Rosalind Atigone Bungs dan Rupert “Axebanger”
Brookstanton, tapi “... mereka tampaknya tidak cocok,” ujar
Hermione.
“Dinilai dari bunyi surat itu, orang yang mencuri
Horcrux itu kenal Voldemort, dan aku tak bisa menemukan
bukti sedikit pun bahwa Bungs dan Axebanger pernah
berhubungan dengannya ...,” tambah Hermione yang

150
sangat cerdas. Lantas, selain R.A.B., ada teka-teki Profesor
Snape yang belum dibongkar oleh Rowling. Apa hubungan
Snape dengan Pangeran Kegelapan? Mengapa Dumbledore
masih memercayai Snape meskipun Dumbledore sudah
disuplai data merisaukan tentang Snape oleh Harry? Apa-
kah Snape memang Pangeran Berdarah-Campuran seba-
gaimana diprediksi Hermione?
Inti buku Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran
ini memang terletak pada buku kuno berjudul Pembuatan-
Ramuan Tingkat Lanjut karya Libatius Borage. Buku yang
sudah amat lusuh ini diberikan Slughorn kepada Harry.
Ketika Harry membuka-buka buku tersebut, Harry mula-
mula merasa kesal karena pemilik sebelumnya telah me-
nulisi halaman-halamannya sehingga tepian buku itu sama
hitamnya dengan bagian yang tercetak.
Namun, buku itu pulalah—terutama tulisan-tulisan
yang ada di buku tersebut yang dibuat oleh pemilik sebe-
lumnya—yang menolong Harry. Dan pemilik sebelumnya
mengklaim bernama “Pangeran Berdarah-Campuran”.
Petunjuk-petunjuk Pangeran Berdarah-Campuran, yang
diikuti Harry, meski kadang berlawanan dengan petunjuk
Libatius Borage, telah membuat Harry melebihi Hermione
ketika mengikuti kelas Ramuan. Harry senantiasa mendapat

151
pujian Slughorn sehingga membuat Hermione senewen.
Namun, siapa Pangeran Berdarah-Campuran, masih mis-
terius. Apakah dia, sekali lagi, nama lain Profesor Snape?
Rowling—meski ini klise—sungguh piawai mengem-
bangkan plot dan membangun karakter (tokoh). Lewat
benda bernama Pensieve—yang dimiliki Dumbledore—
Rowling memikat pembacanya untuk mau kembali ke masa
lalu. Cara Rowling mengisahkan masa lalu benar-benar
memperkaya plot (alur cerita) Harry Potter dan kadang-
kadang ending-nya sungguh mengejutkan! Tokoh-tokoh
yang dimunculkannya dari jilid kesatu hingga jilid keenam
terus diselimuti kabut sehingga para pembacanya dibuat
penasaran untuk membaca di halaman-halaman berikutnya
atau, malah, jilid selanjutnya!
Mungkin daya tarik kisah Harry Potter ini memang
masih akan berlanjut ke jilid ketujuh. Rowling pandai
menjaga ritme kemisteriusan dan juga jalinan cerita yang
terus diperkaya sehingga tidak membuat bosan pembaca-
nya. Apakah—kembali ke awal tulisan ini—Rowling akan
membuat kejutan yang dahsyat di jilid ketujuh? Apa yang
ada di benak Rowling ketika mulai menulis jilid ketujuh
pada Januari 2006?

152
Katanya, akhir kisah ketujuh sudah diperoleh jauh se-
belum jilid ketujuh diselesaikan. Katanya lagi, ada kata scar
(bekas luka) di baris terakhir buku ketujuhnya. Apakah Hor-
crux-Horcrux akan dapat ditemukan oleh Harry? Siapa yang
akan membantu dan melindungi Harry setelah orang-orang
dekatnya mati? Atau, malah, akhir kisah ini akan dibalik
oleh Rowling 180 derajat?
Sang pahlawan, yang sudah diidolai oleh ratusan juta
orang, akan dikalahkan oleh Voldemort? Mungkinkah Harry
Potter mati? Meski Rowling sudah menegaskan bahwa “dia
tak bisa hidup tanpa Harry”, tetapi bukankah ciri-khas Row-
ling adalah senantiasa membuat kejutan-hebat bagi para
pembacanya? Di halaman terakhir Harry Potter dan Pangeran
Berdarah-Campuran, ada tulisan yang diciptakan Rowling
yang, tampaknya, ditulis dengan sangat khusus dan tidak
biasa. Tulisan itu berbunyi, “... dia (Harry) melihat jalan
gelap berliku terbentang di depannya ....”
Ayo, apa kira-kira maksud Rowling menciptakan kali-
mat-misterius dan suram itu? (15 Januari 2006)[]

153
Kenapa dan Bagaimana
buku ini ditulis
Menulis Bagaikan
menyusun Puzzle?
Menulis, bagiku, seperti bermain-
main dengan mainan puzzle. Meng-
asyikkan sekaligus mendebarkan.
Kukatakan mendebarkan karena
jika bermain puzzle beneran yang
terjadi adalah bentuk-final puzzle itu
sudah standar, sementara menulis,
bisa jadi, bentuknya tidak standar, tetapi tetap bisa me-
ngandung sesuatu yang tampak indah. Keasyikan dalam
bermain puzzle beneran terletak pada kegiatan menyambung-
nyambungkan kepingan puzzle sehingga letaknya persis
membentuk sebuah gambar yang indah, se-
suai standar. Keasyikan dalam me-
nulis hampir sama dengan per-
mainan tersebut. Hanya saja, da-
lam kegiatan menulis, menjadikan
antar-kepingan bahan-tulisan bisa
saling terhubung secara tepat-cocok,
dan bagaimana kecocokan tersebut

157
mampu membangun sebuah keutuhan yang indah, memer-
lukan kerja olah pikiran yang tidak boleh dianggap remeh.
Sungguh, ketika aku menyusun buku Aku Ingin Bunuh
Harry Potter! ini, keasyikan yang kualami begitu luar biasa
dan menakjubkan diriku. Aku mungkin sudah terpengaruh
pesan Rowling. Rowling menyatakan bahwa siapa saja
penulis yang dapat menjadikan kegiatan menulisnya me-
nyenangkan dan dapat menghasilkan sesuatu yang menye-
nangkannya pula, tentulah jika hasil tulisan itu dibaca oleh
orang lain, maka orang lain dapat merasakan kesenangan
yang dirasakan si penulis. Aku ingin siapa saja yang mem-
baca buku Aku Ingin Bunuh Harry Potter! dapat merasakan
kesenangan yang kurasakan ketika aku membuatnya.
Aku benar-benar merasakan keasyikan ketika menulis
buku ini karena bahan-bahan untuk menulis buku ini
sangat melimpah dan mudah diperoleh. Ingin kutegaskan
di sini bahwa hampir semua bahan yang kugunakan bu-
kanlah “milik”-ku. Sumber utama tentang berita Harry
Potter hampir 99%, mungkin, kuambil dari Internet. Seba-
gian besar berasal dari Wikipedia, dan sebagian lagi berasal
dari Google Alerts yang memasok data kepadaku setiap hari.
Selebihnya, bahan-bahan itu berasal dari buku-buku yang
kubaca, terutama Harry Potter jilid satu hingga enam.

158
Jadi, di samping pengibaratan ketika aku menulis buku
ini seperti sedang bermain puzzle, sesungguhnya aku hanya
berperan sebagai cerek. Aku yang berperan sebagai cerek,
mungkin hanya menampung bahan-bahan berupa air dari
sumber yang kaya—dan kemudian mengalirkan “air” itu
sesuai dengan pola yang kuinginkan ke “wadah” bernama
Aku Ingin Bunuh Harry Potter!. Ketika aku ingin meram-
pungkan buku ini—sekitar dua bulan sebelum peluncuran
buku ketujuh, Harry Potter and the Deathly Hallows, pada 21
Juli 2007—aku merasakan sekali bahwa tentu ada penulis,
seperti diriku, yang sedang menulis buku dengan bahan-
bahan yang sama persis dengan yang kugunakan.
Namun, aku yakin bahwa buku yang kubuat ini pasti
berbeda wujudnya dengan buku yang mungkin sedang di-
tulis oleh penulis lain. Bahan atau “air”-nya kemungkinan
besar sama, tetapi bentuk jadinya, yaitu “wadah” yang me-
nampung “air” tersebut ada kemungkinan besar sangat ber-
beda. Aku amat yakin akan hal itu. Berkaitan dengan judul
saja, misalnya, tentu sudah berbeda. Aku mencoba men-
ciptakan seorang tokoh berusia remaja bernama Heri Puter.
Dari sosok Heri Puter, yang tergila-gila dengan Harry Potter,
aku kemudian ingin menciptakan sesuatu yang, katakan-
lah, sensasional. Bisa jadi, penjudulan buku ini meng-

159
undang rasa benci. Namun, aku yakin, judul ini juga bisa
mengundang rasa penasaran bagi para pembaca, baik yang
suka maupun yang tidak suka dengan Harry Potter.
*
Buku ini aku ciptakan, selain untuk mengumbar rasa
senangku dalam menjalankan kegiatan membaca dan me-
nulis (aku mengistilahkannya sebagai “mengikat makna”),
juga untuk merangsang para guru dan orangtua agar mau
dan mampu membiasakan diri dalam menjalankan kegiat-
an membaca. Aku yakin, sudah banyak guru dan para
orangtua yang menjalankan kegiatan membaca. Namun,
kecintaan membaca itu (jika memang sudah terbentuk di
dalam diri mereka) ingin kugunakan sebagai sarana atau
medium atau jembatan untuk meningkatkan cara berkomu-
nikasi. Aku ingin buku ini dapat digunakan para guru—
terutama guru Bahasa dan Sastra Indonesia—untuk men-
ciptakan dialog atau tukar-pikiran secara asyik dengan para
anak didiknya. Aku membayangkan, jika mata pelajaran
Bahasa Indonesia dapat menggunakan “jembatan” berna-
ma Harry Potter, ada kemungkinan kegiatan belajar-meng-
ajar Bahasa Indonesia tersebut dapat lebih “hidup” dan
membangkitkan gairah.

160
Tentu, aku tidak ingin mengatakan bahwa hanya dengan
menggunakan buku ini kemudian kegiatan belajar-mengajar
Bahasa Indonesia dapat berlangsung meriah, semarak, dan
menggairahkan. Buku ini hanyalah pengantar—pengantar
untuk memasuki jilid ketujuh novel fantasi Harry Potter
ciptaan J.K. Rowling. Dalam buku ini, aku mencoba me-
ringkaskan hal-hal penting, yang menurutku merupakan inti
keseluruhan buku Harry Potter, dan dapat dijadikan bahan
diskusi yang menarik. Jika para guru ingin menjadikan ke-
giatan belajar-mengajar mencapai kegairahan yang mak-
simal, kusarankan agar para guru Bahasa dan Sastra Indo-
nesia juga berupaya untuk membaca karya-karya Rowling
secara lengkap.
Bagi para orangtua, aku ingin buku ini menjadi “jem-
batan” yang dapat menciptakan dialog yang akrab dan
hangat dengan putra-putrinya. Meski di beberapa bab buku
ini ada banyak “hikmah” yang bisa dipetik oleh para orang-
tua, aku ingin menekankan Bab Ketujuh sebagai bab yang
sangat beraroma keluarga. Aku menjadikan bab tersebut
sebagai kehidupan idealku. Bersama istriku, kami berdua
dapat memberikan secara total kasih sayang sebagai bentuk
perlindungan kepada anak-anak kami. Dan aku, beserta
anak-anakku, bisa saling bertukar cinta dengan para sahabat,

161
saudara sedarah dan bukan sedarah, tetangga, dan anggota
masyarakat lain.
Rowling, sebagaimana ditegaskan sendiri, menekankan
sekali unsur kematian atau kegelapan ketika menciptakan
Harry Potter. Itu ditunjukkan dalam sosok Pangeran Ke-
gelapan, Lord Voldemort atau Kau-Tahu-Siapa, yang meng-
inginkan kehidupan abadi (immortal). Setiap orang tentu
akan mati, tetapi tidak semua orang siap untuk mati. Jika
toh ada orang yang memang siap untuk mati, menghadapi
kematian itu sendiri adalah sebuah pengalaman yang sangat
menegangkan. Dalam konteks ini, Rowling secara piawai
mampu mengayun-ayun emosi para pembacanya untuk
menyadari bahwa kematian itu begitu sangat penting untuk
dibicarakan.
Yang mencengangkanku adalah setting yang digunakan
Rowling untuk membicarakan tentang kematian itu sendiri.
Setting itu ada di sosok seorang bocah kurus berusia sebelas
tahun lawan Voldemort. Harry Potter adalah tokoh utama,
seorang “hero”, dan wakil dari dunia anak-anak. Di tangan
Harry Potter, sang bocah, kematian atau kegelapan itu “di-
sihir” agar tidak menjadi sesuatu yang mengerikan atau di-
hindari secara sengaja. Di setiap tahun ke tahun, ketika ber-
sekolah di Hogwarts, Harry Potter senantiasa dapat menga-

162
lahkan kengerian kematian yang ingin diciptakan oleh
Voldemort. Bahkan keinginan Harry untuk terus hidup,
berlawanan jauh dengan keinginan Voldemort. Rowling
menggambarkan keinginan Harry untuk terus hidup seba-
gai sebuah perjuangan yang indah dan memesona. Harry
memang menderita atau mengalami, kadang-kadang,
siksaan. Namun, karena dia memiliki cinta atau dikasihi
oleh orangtua dan rekan-rekan orangtuanya serta para sa-
habatnya sendiri, terutama Ron dan Hermione, Harry men-
jadi sosok manusia yang bercahaya.
Aku harus bersyukur dapat membuat buku ini, meski
aku hanya sebagai cerek atau “perakit” bukan sebagai pe-
nulis atau pengarang beneran. Waktu yang kuhabiskan untuk
membaca serial Harry Potter ternyata tidak sia-sia. Aku kemu-
dian dapat menjadikan Harry Potter sebagai materi diskusi
dengan anak-anakku. Aku ingin sekali keasyikan membaca
yang kualami, dan juga kegairahanku dalam “mengikat
makna” atas buku-buku yang kubaca, dapat menular ke siapa
saja. Sungguh, aku ingin berterima kasih kepada Allah Swt.
yang telah menganugerahiku kemampuan membaca dan
menulis. Dan Allah telah menjadikan kedua kemampuan
yang kukuasai itu untuk menghasilkan sesuatu yang berman-
faat bagi orang lain.[]

163
UCAPAN TERIMA KASIH
Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada anak-
anakku, terutama Dani, yang—ketika aku ingin membuat
buku ini—menyampaikan kepadaku bahwa dia hafal selu-
ruh mantra yang ada di buku Harry Potter. Aku bertanya
kepadanya, dari mana mendapatkan mantra-mantra itu?
“Dari film Harry Potter,” katanya. Meski tidak dari buku,
aku tetap bangga kepadanya karena Dani telah menjalankan
kegiatan “mengikat makna” dalam usia yang masih sangat
muda. (Saat buku ini kutulis, usia Dani 11 tahun—usia yang
sama dengan usia Harry Potter ketika muncul di jilid per-
tama.)
Ketika aku ingin mengabadikan hasil “ikatan makna”-
nya di dalam buku ini, Dani berkata bahwa dia lupa mena-
ruh “ikatan-ikatan” tersebut. Aku juga melihat bahwa dia
mengoleksi tiga tongkat sihir tiruan, yaitu pertama tongkat
sihir milik Harry Potter, kedua milik Hermione Granger,
dan ketiga aku tidak tahu milik siapa. Lalu, Dani juga punya
syal warna kuning yang bergaris-garis merah seperti dike-
nakan Harry Potter dalam filmnya. Kemudian, di tempat
tidurnya, terutama di sekeliling dindingnya, aku melihat

165
poster-poster yang ditempelnya berkaitan dengan Harry
Potter.
Aku tidak tahu apa makna Harry Potter bagi anakku,
Dani. Namun, aku dapat merasa-
kan betapa petualangan bocah
bernama Harry Potter telah
memberikan sebuah sisi ke-
hidupan yang sangat baru
dan berbeda bagi dirinya.
Aku hanya berharap, semoga kehi-
dupan-tidak nyata Harry Potter yang
dipahaminya dapat memperkaya ke-
hidupannya kini dan, terutama, kelak
ketika dia sudah dewasa. Dan semo-
ga—ini merupakan harapanku yang sangat tinggi—dengan
cerita Harry Potter, Dani lantas dapat menyusun dan meng-
himpun pernik-pernik hidupnya yang berserakan. Sebagai-
mana kata filsuf Jerman, Dilthey, yang aku amini, bahwa
cerita adalah pengorganisasian hidup.
*
Ucapan terima kasihku yang lain, ingin kutujukan
kepada Mbak Ary yang membantu menerjemahkan be-
berapa artikel tentang Harry Potter dari Internet. Aku jadi

166
lebih mudah untuk bertindak sebagai cerek atau perakit
ketika membuat buku ini. Mbak Ary bukan hanya sekali
ini membantuku. Beberapa bukuku yang sudah terbit ada
jasa Mbak Ary, sehingga buku-bukuku dapat lebih enak di-
baca oleh para pembaca bukuku.
Untuk soal penerjemahan, aku juga terbantu sekali
dengan anakku yang paling besar, Fikri, dan Mbak Antie.
Fikri kuminta untuk membantu menerjemahkan beberapa
artikel ringan yang tak sempat kuberikan kepada Mbak Ary.
Sementara itu, Mbak Antie—yang begitu tangkas, akurat,
serta mengalir jika menerjemahkan—kutodong untuk me-
nerjemahkan berita-berita terbaru terkait dengan Harry
Potter. Aku ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan
Fikri dan Mbak Antie.
Kemudian, aku juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada Mbak Lis, penerjemah buku-buku Harry Potter.
Mbak Lis sempat mengisahkan keasyikannya menerjemah-
kan buku Harry Potter kepadaku. Aku benar-benar kagum
kepada Mbak Lis yang berhasil memecahkan beberapa
“misteri” kepiawaian-menulis J.K. Rowling, terutama ketika
Rowling menciptakan kata-kata bermakna. Salah satu yang
pernah dikisahkan oleh Mbak Lis kepadaku adalah asal

167
muasal Cermin Tarsah. Bagiku, penciptaan kata “tarsah”
ini menakjubkan.
Oh ya, aku ingin mengucapkan terima kasih pula kepa-
da Putu Wijaya. Aku belum pernah bertemu langsung
dengan beliau. Namun, lewat Telegram, dan terutama novel-
dahsyatnya, Putri 1 dan Putri 2, aku benar-benar terinspirasi
untuk menulis buku ini dengan gaya bercerita. Meski cipta-
anku tak sedahsyat karya Putu, namun novel Putri—yang
bercerita dengan sangat mengalir tentang alam dan adat Bali
dalam sorotan “tradisi baru”—benar-benar menggugahku.
Terakhir, untuk rekan-rekan di DAR! Mizan yang mau
menampung karyaku ini, aku ingin mengucapkan terima
kasih. Pertama, Mas Andi, Dhany, dan Amy yang men-
jadikan buku ini enak dibaca. Kedua, tim artistik dan pra-
cetak—khususnya Mas Dody, Mas Yono, Mas Sweta, dan
Mas Hendranto—yang telah “menyulap” tampilan buku ini
menjadi buku yang sangat indah untuk dilihat dengan sepa-
sang mata. Dan ketiga, rekan-rekan lain di Penerbit Mizan
yang tak sempat kusebutkan namanya di sini. Sekali lagi,
terima kasih kawan!
Semoga Tuhan Yang Mahakasih membalas kebaikan
Anda sekalian.[]

168
Buku ini kupersembahkan untuk Dani dan
kawan-kawan mainnya: Rakha, Sonny, Reggy,
Dwito, Darryl—maaf ya, aku hanya ingat
nama-nama ini. Meski di buku ini ada banyak
kata yang saat ini tak kau mengerti, tetapi aku
yakin, kelak ketika masa itu tiba, kau pasti
akan bisa mengerti....
SUMBER DAN
ALAT PENCARI MATERI
SUMBER-SUMBER
PENGAMBILAN BAHAN

I. Buku

1. Referensi Utama
Rowling, Joanne Kathleen, Harry Potter dan Batu Bertuah,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.
, Harry Potter dan Kamar Rahasia, Jakarta: PT Gra-
media Pustaka Utama, 2000.
, Harry Potter dan Tawanan Azkaban, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2001.
, Harry Potter dan Piala Api, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2001.
, Harry Potter dan Orde Phoenix, Jakarta: PT Gra-
media Pustaka Utama, 2004.
, Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.

173
2. Referensi Pendukung
Bauer, Marion Dane, What’s Your Story?, Bandung: MLC,
2005.
Bird, Carmel, Menulis dengan Emosi, Bandung: Kaifa, 2001.
Brown, Dan, The Da Vinci Code, Jakarta: Serambi, 2004.
Canfield, Jack, et al., Chicken Soup for the Writer’s Soul,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007.
Card, Orson Scott, Mencipta Sosok Fiktif yang Memikat dan
Dipercaya Pembaca, Bandung: MLC, 2005.
Colbert, David, The Magical Worlds of Harry Potter, Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Dibell, Ansen, Merangkai Kejadian Fiktif menjadi Alur Cerita
yang Meyakinkan, Bandung: MLC, akan terbit.
Fraser, Lindsey, Wawancara dengan J.K. Rowling, Si Pencipta
Harry Potter, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2004.
Goldberg, Caryn Mirriam, Daripada Bete Nulis Aja!, Ban-
dung: Kaifa, 2003.
Helvy Tiana Rosa, Segenggam Gumam: Esai-Esai tentang
Sastra dan Kepenulisan, Bandung: Syaamil, 2003.
Hernowo, Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza, Bandung:
Kaifa, 2003.

174
, Mengikat Makna untuk Remaja, Bandung: MLC,
2004.
, Quantum Reading, Bandung: MLC, 2003.
, Quantum Writing, Bandung: MLC, 2003.
Jennings, Paul, Agar Anak Anda Tertular “Virus” Membaca,
Bandung: MLC, 2006.
Kern, Edmund M., The Wisdom of Harry Potter, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2006.
King, Stephen, On Writing, Canada: Simon and Schuster,
2001.
Mulyadhi Kartanegara, Seni Mengukir Kata, Bandung:
MLC, 2005.
Noble, William, Meramu Kisah Dramatis menuju Klimaks
dalam Cerita, Bandung: MLC, 2006.
Rowling, J.K., Hewan-Hewan Fantastis dan di Mana Mereka
Bisa Ditemukan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2002.
Rowling, J.K., Quidditch dari Masa ke Masa, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Shapiro, Marc, J.K. Rowling: The Wizard Behind Harry Potter,
New York: St. Martin’s Press, 2000.
Waas, Lane Longino, Imagine That! (Ayo Berkhayallah!),
Bandung: MLC, 2005.

175
II. Internet
http://en.wikipedia.org/wiki/Potter 2C_Harry dan situs rin-
ciannya (bahan-bahan tentang Harry Potter baik buku
maupun filmnya)
http://id.wikipedia.org/wiki/J._K._Rowling dan situs rinci-
annya (bahan-bahan tentang Harry Potter baik buku
maupun filmnya)
http://ms.wikipedia.org/wiki/Harry_Potter_dan_Pujaan_
Kematian (gosip-gosip tentang Harry Potter jilid ter-
akhir)
http://www.telegraph.co.uk/news/main.jhtml?xml=/news/
2007/06/16/ntunnels116.xml (sampul depan buku
Tunnels)
http://www.ask.com/web?q=Harry+Potter&o=12506&
ef_id=1370:3:\3c86ac16711db69ff246f251aa3dc440_
711478345:Z14UFEUJuzIAACYlS@QAAAAO:
20070419014847 dan situs rinciannya (berita-berita ter-
baru tentang Harry Potter)
http://www.gryffindorgazette.com/2007/04/12/the-
continuing-misadventures-of-anti-harry-potter-crusader-
laura-mallory/ (berita tentang seorang ibu yang anti-
Harry Potter)

176
http://www.hpana.com/ (gambar-gambar Harry Potter)
http://www.usatoday.com/life/movies/news/2007-03-13-
harry-potter-stamps_N.htm (prangko Harry Potter)
http://threemeninatub.blogspot.com/2007/04/cover-for-
final-harry-potter-book.html (tentang sampul Harry
Potter jilid terakhir)
http://www.usatoday.com/news/world/2002/07/05/harry-
potter-china.htm (berita tentang Harry Potter palsu
yang beredar di Cina)
http://www.jkrowling.com/textonly/en/rubbishbin.cfm
(tentang gosip-gosip seputar Harry Potter)
http://www.forbes.com/maserati/billionaires2004/
cx_jw_0226rowlingbill04.html (tentang kekayan J.K.
Rowling)
http://www.kansan.com/stories/2007/apr/09/jodi/ (tentang
ramalan Holopirek)
http://www.news.com.au/couriermail/story/0,23739,
21531229-952,00.html (isu-isu terbaru tentang Harry
Potter)
http://www.amazon.com/Mugglenet-Coms-What-Happen-
Harry-Potter/dp/1569755833/ref=sr_1_10/002-
6786699-2831263?ie=UTF8&s=books&qid=

177
1181016075&sr=1-10 (tentang buku-buku yang mem-
bahas Harry Potter)
http://www.amazon.com/Unlocking-Harry-Potter-Serious-
Reader/dp/0972322124/ref=sr_1_11/002-6786699-
2831263?ie=UTF8&s=books&qid=1181016075&sr=1-
11 (tentang buku-buku yang membahas Harry Potter)
http://www.amazon.com/Who-Killed-Albus-Dumbledore-
Half-Blood/dp/0972322116/ref=pd_bxgy_b_text_b/
002-6786699-2831263?ie=UTF8&qid=1181016075&
sr=1-11 (tentang buku-buku yang membahas kisah
Harry Potter)
http://news.yahoo.com/s/nm/20070612/en_nm/arts_
publisher_dc_1 (tentang berita-berita terbaru Harry
Potter)
http://www.canyon-news.com/artman/publish/article_5628.php
(tentang Taman Hiburan Harry Potter)
http://tob.hollywood.com/2007/06/17/new-harry-potter-to-
visit-los-angeles-new-orleans-and-new-york/ (berita
tentang buku terbaru Harry Potter)
http://www.cfnews13.com/News/Technology/2007/6/16/
amazon_won39t_profit_from_39harry_potter39.html
(tentang penjualan buku Harry Potter terbaru)

178
http://www.wittyliving.com/harrypotter/2007/04/harry-
potter-is-horcrux.html (tentang kemungkinan Harry
Potter itu horcrux)
http://www.gryffindorgazette.com/2007/01/18/anti-harry-
potter-lady-wants-to-appeal-decision/ (tentang e-book
Harry Potter)
http://www.msnbc.msn.com/id/17995974/site/newsweek/
(tentang pemeran Dolores Umbridge di film Harry
Potter kelima)
http://www.news.com.au/heraldsun/story/0,21985,
21569022-661,00.html (berita tentang Harry Potter)
http://www.amazon.com/s/ref=nb_ss_b/104-1961659-
1987116?url=search-alias 3Dstripbooks&field-key-
words=Harry+Potter&Go.x=15&Go.y=12&Go=Go
(gambar-gambar sampul Harry Potter)
http://search.barnesandnoble.com/booksearch/re-
sults.asp?WRD=Harry+Potter2C+poster&z=y (gambar
sampul dan poster Harry Potter)
http://shop.scholastic.com/webapp/wcs/stores/servlet/
(tentang produk-produk yang terkait dengan Harry
Potter)
http://www.bloomsbury.com/harrypotter/ (tentang produk-
produk yang terkait dengan Harry Potter)

179
http://www.thespoof.com/news/spoof.cfm?headline=
s4i17379 (bocoran Harry Potter jilid terakhir)
http://www.dailyindia.com/show/130479.php/Nano-
technology-bringing-Potters-invisibility-cloak-closer-to-
reality (tentang “Jubah Gaib” Harry Potter)
http://www.offtolondon.com/hp_tours.html (tempat-tempat
Harry Potter di London)
http://www.londontaxitour.com/london-taxi-tour-sights-
harry-potter-tour.htm (gambar-gambar kastil di
London)
http://www.tamnews.org/index.php?option=com_content&
task=view&id=963&Itemid=36 (Taman Harry Potter)
http://www.rarebookreview.com/2007/06/15/the-new-harry-
potter/ (tentang kisah seorang bocah pengganti Harry
Potter)

III. Film
Adamson, Andrew, The Chronocles of Narnia: The Lion, the
Witch, and the Wardrobe, Walt Disney Pictures, 2005.
Burton, Tim, Charlie and the Chocolate Factory, Warner Bros.,
2005.
Columbus, Chris, Harry Potter and the Chamber of Secrets,
Warner Bros., 2002.

180
Columbus, Chris, Harry Potter and the Philosopher’s of Stone,
Warner Bros., 2001.
Cuaron, Alfonso, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban,
Warner Bros., 2004.
Foster, Marc, Finding Neverland, Miramax, 2005.
Frangmeier, Stefen, Eragon, 20th Century Fox, 2006.
Jackson, Peter, The Lord of the Rings: The Fellowship of the
Ring, New Line Cinema, 2001.
Jackson, Peter, The Lord of the Rings: The Two Towers, New
Line Cinema, 2002.
Jackson, Peter, The Lord of the Rings: The Return of the King,
New Line Cinema, 2003.
Koepp, David, Secret Window, Sony Picture Entertainment,
2004.
Newell, Mike, Harry Potter and the Goblet of Fire, Warner
Bros., 2005.
Verbinski, Gore, Pirates of the Caribbean: At World’s End,
Walt Disney Pictures, 2007.
Verbinski, Gore, Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest,
Walt Disney Pictures, 2006.
Verbinski, Gore, Pirates of the Caribbean: The Curse of the
Black Pearl, Walt Disney Pictures, 2003.

181
ALAT PENCARI MATERI
Mengapa buku ini memiliki “indeks”? Sebuah buku
yang memiliki “indeks” akan memudahkan seorang pem-
baca—yang telah membaca buku tersebut—untuk melacak-
kembali dan menemukan materi buku yang diinginkannya.
Oleh sebab itu, “indeks” di dalam buku ini diberi istilah
“alat pencari materi”.
Biasanya, “indeks” hanya ditampilkan di buku-buku
yang dianggap dapat dijadikan buku referensi. Buku non-
fiksi ringan-populer atau buku fiksi seperti novel—setebal
apa pun—jarang menampilkan “indeks”. Buku yang Anda
pegang ini menampilkan “indeks” atau “alat pencari materi”
karena ada beberapa alasan.
Pertama, buku ini ingin mengenalkan fungsi “indeks”
kepada para remaja. Lewat buku yang dikemas sangat ri-
ngan ini, diharapkan para remaja dapat mencoba “bermain-
main” dengan “indeks”. Kelak, jika mereka sudah mema-
suki studi yang lebih tinggi (S1, S2, atau S3), “indeks”
sudah seperti sahabat-dekat mereka yang suka membantu
dan memberi sesuatu yang menyenangkan mereka.

183
Kedua, “indeks” yang ada di buku ini, diharapkan, juga
bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi apakah ada satu atau
dua materi yang tiba-tiba menghubungkan si pembaca
dengan sesuatu yang menarik yang dikandung buku ini. Jadi,
sebelum si pembaca menjalankan kegiatan membaca, dia
bisa menuju ke “alat pencari materi” yang diletakkan di
paling akhir.
Memang, sudah ada “isi buku” yang mendaftar selu-
ruh materi yang diberi judul-judul dan di samping judul-
judul itu dilekatkan nomor halaman. Namun, “isi buku”
tidak dapat, secara detail dan menggugah, mengaitkan si
pembaca dengan materi buku sebagaimana fungsi “indeks”.
Ibaratnya, “isi buku” hanya penanda yang seakan-akan bisu,
sementara “indeks” benar-benar menjadikan penanda itu
bagaikan alarm yang bisa menjerit dan menggetarkan!
Ketiga, lema atau entry yang disusun sesuai urutan abjad
di “indeks”, dan di samping kanan lema itu tampak terjajar
rapi nomor-nomor halaman yang kadang berderet banyak
dan kadang sedikit, bisa menghubungkan seorang pembaca
dengan sesuatu yang diakrabi, yang membuatnya bisa ber-
teriak “aha!”. Ini penting karena untuk membuat seorang
pembaca bersemangat dan bergairah membaca, tampaknya

184
perlu ada pemancing yang menjadikannya bisa, tiba-tiba,
terpukau.
Demikian pembaca muda, selamat bermain-main dan
bersenang-senang dengan “indeks”. Temukan sesuatu yang
menggetarkan, menghanyutkan, dan membuat Anda mela-
yang baik sebelum maupun sesudah membaca buku ini
dengan melihat “indeks”. (Oh ya, “indeks” di buku ini ha-
nya menampung materi-materi penting yang digelar sejak
halaman satu hingga halaman terakhir Bab Ketujuh.)

“Alastor”, panggilan Dumbledorte kepada Moody, 41


Allen, Tim, 68
Amazon.com, 64, 67; mendapat pesanan buku terakhir
Harry Potter lebih dari satu juta, 68
asrama, nama-nama – di Hogwarts, 34
Auror atau si Penangkap Penyihir Hitam, 41
Avada Kadabra, kutukan maut, 93
Ayat-Ayat Cinta, novel, 66
Azkaban, 61, 62
bahagia (kebahagiaan) yang dialami Harry, 60

Balmoral, Hotel, 96

185
Barnes & Noble Inc., 67; mendapat pesanan 500.000 buku
terakhir Harry Potter, 69
Batu Bertuah, 39, 72
The Beijing Youth Daily, 27
bekas luka, 24 96
Binkley, Ann, 65
Birck Nanotechnology Center, 127
Bloomsbury, penerbit yang pertama kali menerbitkan buku
Harry Potter, 81, 86
Boggart mengubah bentuk menjadi Dementor, 59; milik
Lupin, 40
Borders Group Inc., 67
The Boston Globe, 130
box office, film-film Harry Potter mencapai, 46
Buckbeak, 61
buku harian sebagai horcrux, 22
“buku harian yang sangat rahasia”, 71
The Burrow, 89, 133
burung hantu, fungsi, 33

Cairan Kehidupan dari Batu Bertuah, 39


catatan harian online Rowling, 95
Cedrella Weasley, 136

186
Cermin Tarsah, 72; kisah, 73
Chadd, meramal nasib Harry, 13
Chairil Anwar dan kematian, 11
The Chapter One Bookstore, 70
Chicken House, penerbit novel Tunnels, 85
Cho Chang, Harry menghamili, 13
cinta seorang ibu kepada anaknya, 76
cinta, kekuatan dahsyat Harry Potter, 115
Coffey, Dr. Edward, manfaat membaca dikaitkan dengan
kebugaran otak, 17
Columbus, Chris, 61
Craig, Stuart, perancang produksi film-film Harry Potter,
44
Cuaron, Alfonso, 57; dan imajinasi, 58; film lain, 61
Cunningham, Barry, 85, 86

The Da Vinci Code, novel, 66


darah lumpur, 91
demensia (rusaknya jaringan otak), penyakit, 17
Dementor, 40; adalah makhluk magis mematikan, 58; di
pertandingan Quidditch, 60; pengisap kebahagiaan,
57; pelukisan kengerian, 61, 62; Penjaga Penjara Az-
kaban, 55

187
Denise, ramalan, 105
Depp, Johnny, 11, 16
depresi dan Dementor, kaitan, 58, 59
detensi Umbridge, 49
Dialog dengan Jin Islam, 66
Dilthey, 7
dog’s star, 128
Dudley, 115; dan Harry di kebun binatang, 63
Dumbledore: dan batu bertuah, 72; dan cintanya kepada
Harry, 119, 120; dan guru Pertahanan terhadap Ilmu
Hitam, 38, 39; dan horcrux, 22, 23; dan penderitaan
Harry, 49; arti kata, 120; kata-kata bijak, 121
Dursley, keluarga, 25

e-book Harry Potter, 45


Evans, Lily, ibu Harry Potter, 115
expecto patronum, mantra, 59
Explodo Popp, kutukan Hermione kepada Voldemort, 14

Fantastic Beasts and Where to Find Them, 97


Flamel, Nicolas, 39; pencipta batu bertuah, 72
the flight of the death, 71
Flufly, anjing penjaga, 72

188
“Ibumu meninggal karena berusaha menyelamat-
kanmu. Kalau ada satu hal yang tak bisa dimengerti
Voldemort, itu adalah cinta. Dia tidak menyadari bah-
wa cinta sekuat cinta ibumu kepadamu, meninggalkan
bekas. Bukan seperti bekas luka, bukan tanda yang
kelihatan….
“Dicintai begitu dalam, meskipun orang yang men-
cintai kita sudah tiada, akan memberi kita perlindung-
an untuk selamanya.
“Perlindungan itu ada di kulitmu, Harry. Quirrel,
yang penuh kebencian, keserakahan, ambisi, dan mem-
bagi jiwanya dengan Voldemort, tidak bisa menyen-
tuhmu karena alasan ini. Sungguh suatu penderitaan
menyentuh orang yang dilindungi oleh sesuatu yang
sangat baik.”

DUMBLEDORE, Harry Potter dan Batu Bertuah,h. 369

189
Forbes, majalah, 110
Freedom Writers, film, 37
Fromm, Erich, 113

Gandalf, 120
Ginny, pacar Harry setelah Cho Chang, 13
Godric’s Hallow, 106; tempat tinggal keluarga James dan
Lily, 118
Gordon, Roderick, 85
Grand-Pre, Mary, ilustrator buku Harry Potter, 97
Grant, Justin, 67
Grawp, adik tiri Hagrid, 93

Hagrid, 25; dan bekas luka, 106; dan cintanya kepada Harry,
129, 130
hagridden, kata Inggris kuno, 130
half-breeds, keturunan campuran, 92
“Ha-li Bo-te”, 27
Harry Potter and the Chamber of Secrets dan darah Harry, 62
Harry Potter and the Deathly Hallows: ramalan tentang nasib
Harry di, 12; rekor oplah cetak pertama, 64
Harry Potter and the Goblet of Fire dan peran-penting Moody,
41

190
Harry Potter and the Half-Blood Prince: dan tidak adanya guru
Pertahanan terhadap Ilmu Hitam, 52; dan horcrux, 21
Harry Potter and the Order of the Phoenix dan peran-penting
Harry, 35
Harry Potter and the Philosopher’s Stone: proses penciptaan
draf novel, 80; ringkasan cerita, 24
Harry Potter dan Leopard melawan Naga, 26
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban: dan kemunculan
Dementor, 40; mengisahkan kemunculan awal De-
mentor, 5
Harry Potter: berbakat menjadi penyihir hitam, 63; dan The
Burrow, 136; alasan - adalah horcrux, 48; bertempur de-
ngan Quirrel dan Voldemort sekaligus, 75; dan kema-
tian, 9; dan pelbagai penghargaan yang diraihnya, 100,
101; dan pengaruhnya, 103, 108, 109; menemukan
horcrux, 23; ramalan tewasnya -, 15; keunikan tema uta-
ma novel, 31; rahasia kesuksesan buku, 82; Taman Hi-
buran, 43; sebagai seeker, 34
Hedwig, burung hantu milik Harry, 33
Heliodorus of Emesa, 102
Hermione: dan Harry, hubungan, 131, 134-136; dan kutukan
kepada Voldemort, 14; menyukai Lockhart, 40; jam
pembalik waktu, 61; bagaimana mengeja nama, 135

191
Hogsmeade, Desa, 44, 87
Hogwarts Express, kereta api, 59
Hogwarts, kamar rahasia di Sekolah Sihir, 63
Holmes, Sherlock, 91
Holopirek, Jodi, 12
Horcrux, 19; palsu, 52; definisi, 21
Horn, Caroline, 69
Hutan Terlarang, 72

Ickle Ronniekins, julukan Ron, 132


imajinasi, kengerian yang ada di alam, 58
immortal (kehidupan abadi), 71, 72
“indeks refraksi”, 125

Jalaluddin Rakhmat, 7
jam pembalik waktu, 61
James menikah dengan Lily, 116
James Potter, kematian, 24
Jordan, Dearbail, 98

Kellner, Tomas, 109


King, Stephen, 11; komentar atas Harry Potter, 91, 100

192
La Porter, Dara, 65
La Tahzan, 66
Lawrence, Russ, 70
LD (Laskar Dumbledore), 48
Le Guin, Ursula K., 17
Legilimency, 49
Leonhardt, Mary, dan peran penting membaca, 16
Lily Potter: kematian, 24; jeritan ibu Harry Potter, 59
Little, Christopher, 27, 80
Lockhart, Profesor Gildey, 39
Lord of the Rings, 30, 120
Lucas, George, 109
lumos maxima, 112
lumos, asal kata, 112
Lupin, Profesor, 40; melawan Sirius, 60; satu gerbong
dengan Harry, Ron, dan Hermione, 59

MacGonagall pengganti Dumbledore, 87


Mad-Eye Moody, 40
Majendie, Paul, 84
makhluk gaib, 83
makhluk magis mematikan, 58
Mallory, Laura, 104, 105

193
“Tetapi, saya tidak memiliki kecakapan dan kekuat-
an luar biasa,” kata Harry, sebelum bisa menahan diri.
“Ya, kau memilikinya,” kata Dumbledore tegas. “Kau-
memiliki kekuatan yang tak pernah dimiliki Voldemort.
Kau bisa—”
“Saya tahu!” kata Harry kehilangan kesabaran. “Saya
bisa mencintai!” Hanya dengan susah payah dia ber-
hasil menahan diri untuk tidak menambahkan, “Hebat
sekali!”
“Ya, Harry, kau bisa mencintai,” kata Dumbledore,
yang tampaknya tahu betul apa yang tidak jadi dika-
takan Harry. “Mengingat apa yang telah terjadi pada-
mu, itu adalah hal yang hebat dan luar biasa. Kau ma-
sih terlalu muda untuk memahami betapa luar biasanya
kau, Harry.”
“Jadi, ketika ramalan mengatakan bahwa saya akan
mempunyai ‘kekuatan yang tidak diketahui Pangeran
Kegelapan’, yang dimaksud hanya—cinta?” tanya Harry,
merasa sedikit kecewa.
“Ya—hanya cinta….”

DIALOG HARRY POTTER DENGAN DUMBLEDORE,


Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran, h. 640

194
manusia serigala, 40
Marauder’s Map, 117
Marks, Graham, 67
Marvolo Gaunt, cincin, jenis horcrux, 22
mata gaib Moody, 41
Merlin, 120
Merope, kalung, jenis horcrux, 22
Meyer, Barry, bos Warner Bros., 44
Molly Prewet Weasley, ibu Ron, 136
Moody “si Mata Gila”, 40
Mudblood, 91
Muggle atau masyarakat nonsihir, 31, 32, 91
Murray, Mackenzie Jean Rowling, anak Rowling, 95
Murray, Neil, suami Rowling, 95

Nagini, diduga horcrux juga, 22


Narnia, 30
narrative, 7
narsis, Gildey Lockhart sebagai seorang, 40
Nature Photonics, jurnal, 127
Neville: dan Harry Potter, 51; -membunuh Voldemort?, 14,
52
night-vision, 126

195
Nimbus 2000, 60
novella, 11

obliviate, mantra, 40
Occlumency, 48
onomatopoeik, 93
Orde Phoenix, Lily bergabung dengan, 118
OWL (Ordinary Wizarding Levels), 41

parseltongue, 63, 128


Pay B-ackk Iz H-elle, kutukan-mematikan Harry kepada
Voldemort, 14, 15
pena mengerikan yang menggores tangan Harry, 50
Peta Perampok, 117
Pettigrew, Peter, 117
Petunia, kakak Lily, 115
prangko Harry Potter, 42, 43
Prongs, 117
Publishing News, 67
Purdue University, 122

Quidditch: antara Gryffindor vs Hufflepuff, pertandingan,


60; dan seeker, 34; penggambaran, 61

196
Quidditch Through the Ages, 97
Quirrel, Profesor, 39; dan batu bertuah, 72, 74
R.A.B., 52, 53
Rainey, Mort, 11, 16
Ramalan yang Hilang, 51
Reuters, 67, 84
Richie, Lionel, 113
Riddle, Tom Marvolo, 63
Ron: dan Harry, 131-133; cinta - kepada Hermione, 15
Rowling: dan gagasan menciptakan Harry Potter, 79; dan
jasa Cunningham, 87; dan kelahirannya, 93; dan ke-
unikan dunia sihir, 30; dan penciptaan nama-nama, 93;
dan rumusan tentang Dementor, 58, 62; dan Taman
Hiburan Harry Potter, 43; titik tekan novelnya, 9; akan-
kah membunuh Harry?, 18; unsur-unsur yang senan-
tiasa dimunculkan, 32

scar, 96
Scholastic, 81; penerbit harry Potter dari Amerika Serikat,
64, 65
Secret Window, 11
Secret Window, Secret Garden, novella karya King, 11
seeker dalam Quidditch, 34

197
Shalaev, Vladimir, 123, 124, 127
Shrek 2, 109
Sirius: bertempur dengan manusia serigala, 60; dan cintanya
kepada Harry, 128, 129; dan James, hubungan, 117;
kematian, 50
Slughorn, Profesor Horace: dan horcrux, 71; dan Lily, 115;
sebagai tokoh kunci di jilid keenam, 52; dan horcrux,
21
Slytherin: Harry berdarah, 62; simbol, 63
Snape: adalah R.A.B.?, 53; dan Pangeran Berdarah-Cam-
puran, 52; dan pencurian batu bertuah, 72; ambisinya
untuk menjadi guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam,
40
Snitch, Golden, 34, 60
Spielberg, Steven, 109
Staunton, Imelda, 37
Swank, Hillary, 37, 38
Sybill dan Ramalan yang Hilang, 51

Taman Hiburan Harry Potter, 43


Tarsah, cermin, 72, 75; asal usul, 73
Taufik Pasiak, membaca menyalakan otak, 17
thriller, novel, 11, 91, 100

198
Time Warner, 111
The Times, 44
Titanic, film box office, 47
Trelawney, Sibyll, 12 (lihat juga Sibyll)
Tunnles, “The Next Harry Potter”?, 85

ular boa, 63
Umbridge dan detensi mengerikan kepada Harry, 41, 42;
keketusan Profesor Dolores, 37
Unicorn, darah, 72
Ursula K. Le Guin (lihat Le Guin)

Vernon Dursley, 115


Voldemort: dan bekas luka di kening Harry, 24; dan cinta,
15; dan kemurnian darah, 32; dan Sulghorn, 71; dika-
lahkan Harry Potter?, 76; alasan membunuh Harry
Potter, 114; asal kata, 71; gambaran tentang – di jilid
terakhir, 13; mengapa ingin membunuh Harry, 50

Wal-Mart Stores Inc., 67


Watson, Julie, 109
Weasley, kisalh keluarga, 136-137
Wheezy, julukan Ron, 132

199
Williams, Brian, 85
Winfrey, Oprah, 110
Wizarding World of Harry Potter”, the, 43
Won-Won, julukan Ron, 132
writer’s block, 11
www.dailyindia.com, 122
www.forbes.com, 109

Y Tu Mam Tambien, film, 61


Yunani Kuno, Harry Potter diterjemahkan ke bahasa, 102

Zhang Deguang, 26

200

Anda mungkin juga menyukai