PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian tindakan kelas?
2. Apa perbedaan penelitian tindakan kelas dengan penelitian formal lainnya?
3. Apa persamaan penelitian tindakan kelas dengan penelitian formal lainnya?
4. Bagaimana karakteristik masalah penelitian tindakan kelas?
5. Bagaimana karakteristik masalah penelitian formal lainnya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui secara umum pengertian dari penelitian tindakan kelas
2. Untuk mengetahui perbedaan-perbedaan antara penelitian tindakan kelas dengan
penelitian formal lain
3. Untuk mengetahui persamaan-persamaan antara penelitian tindakan kelas dengan
penelitian formal lain
1
4. Untuk mengetahui karakteristik yang ada pada penelitian tindakan kelas
5. Untuk mengetahui karakteristik yang ada pada peneltian formal lain
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Prof. Suharsimi Arikunto. Prof Suhardjono. Prof Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007) cet. Ke-4, hal. 2-3
2
Mulyasa, E. Praktik Penelitian Tindakan Kelas: Menciptakan Perbaikan Berkesinambungan. (Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya, 2011) hal 8
3
B. Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Lain
Berikut adalah perbedaan-perbedaan antara PTK dengan Penelitian Formal yang
lainnya yang kemudian akan menjadi karakter dari masing-masing PTK dan
Penelitian Formal lainnya itu sendiri:
1. Penelitian Tindakan Kelas hanya dilakukan oleh guru yang menyadari bahwa
proses pembelajaran perlu diperbaiki dan merasa mempunyai kewajiban untuk
memberikan tindakan-tindakan tertentu dalam rangka membenahi masalah dalam
proses pembelajaran.. Sedangkan Penelitian Formal lain dapat dilakukan oleh
orang luar kelas, misalnya dosen ilmuwan, mahasiswa yang melakukan
eksperimen tertentu dengan maksud tertentu.
2. Penelitian Tindakan Kelas hanya dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga interaksi
antara siswa dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal. “Kelas” yang
dimaksud di sini bukan hanya ruang yang berupa gedung, melainkan “tempat”
berlangsungnya proses pembelajaran antara guru dan murid. (Suyadi, 2012:6).
Sedangkan Penelitian Formal Lainnya dapat dilakukan dimana pun selama
variabel-variabel yang dibutuhkan dapat menunjangnya. (Misal, penelitian
mengenai kebenaran teori konvergensi maka lingkungan yang digunakan dalam
penelitian ini dapat meliputi keluarga, sekolah, hingga lingkungan masyarakat).
3. Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran
secara terus menerus. PTK dilaksakan secara berkesinambungan di mana setiap
siklus mencerminkan peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan
patokan untuk siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh model pembelajaran yang
paling baik dan mampu memperbaiki yang sebelumnya dianggap tidak cocok.
Sedangkan Penlitian Formal lain pada umumnya memiliki tujuan untuk
mengetahui kebenaran atau bahkan pembuktian dari suatu isu atau gejala yang
terjadi dalam suatu objek atau subjek tertentu didasarkan pada teori-teori yang
terkait.
4. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu indikator dalam peningkatan
profesionalisme guru, karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir
kritis dan sistematis, membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan
yang dapat menunjang kemampuan guru dalam pembelajaran. Sedangkan
Penelitian Formal lainnya dapat berfungsi sebagai penambahan wawasan atau
4
standar kelulusan dalam suatu program (Misal, penelitian mahasiswa tingkat akhir
sebagai syarat lulus).
5. Penelitian Tindakan Kelas tidak menuntut penggunaan analisis statistik yang
rumit. Cukup dengan menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan apa
yang terjadi dan memahami dampak suatu intervensi pendidikan (tindakan).
Sedangkan Penelitian Formal lainnya seringkali menuntut adanya penggunaan
analisis statistik yang rumit, signifikansi statistik yang dtentukan sejak awal, dan
memeriksa hubungan sebab akibat antar variabel yang bersangkutan.
6. Penelitian Tindakan Kelas tidak diatur secara khusus untuk memenuhi
kepentingan penelitian semata, melainkan harus disesuaikan dengan program
pembelajaran yang sedang berjalan di kelas tersebut. Sedangkan Penelitian Formal
lainnya diatur untuk kepentingan penelitian dengan objek dan subjek apapun yang
dibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan informasi.
7. Penelitian Tindakan Kelas dapat langsung digunakan dalam praktik pembelajaran
sebagai perbaikan masalah yang telah dirumuskan adapun jika tidak sesuai maka
bisa diganti sesuai dengan kebutuhan yang berkembang kemudian hari.
Sedangkan Penelitian Formal lainnya hanya mengembangkan teori-teori mengenai
suatu gejala yang terjadi dan tidak mempraktikan hasilnya secara langsung.
8. Penelitian Tindakan Kelas menghasilkan peningkatan mutu pembelajaran di
lingkungan pembelajaran tertentu tempat dilangsungkannya proses penelitian
tindakan kelas itu sendiri. Sedangkan Penelitian Formal lainnya hanya berupa
produk ilmu yang dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas.
9. Penelitian Tindakan Kelas bersifat kolaboratif yang berarti ada kerja sama antara
satu pihak dengan pihak lainnya (guru, murid, kepala sekolah, dll). Sedangkan
Penelitian Formal lainnya bersifat tidak kolaboratif dan individual sesuai dengan
maksud dan tujuan orang yang meneliti. Adapun variabel-variabel yang diteliti
oleh peneliti hanya berperan sebagai objek kajian dan bukan objek yang diajak
kolaborasi.
10. Penelitian Tindakan Kelas berlangsung secara siklus (berdaur) maksudnya terus
dilaksanakan dan diamati sampai masalah yang paling mendasar dapat diatasi.
Sedangkan Penelitian Formal lainnya berlangsung secara linear (bergerak maju)
maksudnya mengikuti perubahan kebutuhan dan zaman, disesuaikan dengan yang
hangat terjadi. Artinya jika suatu penelitian mengenai objek A telah menemukan
5
simpulan, bisa jadi di kemudian hari hasil penelitian objek A tersebut memiliki
simpulan yang berbeda (berubah) mengikuti perkembangan kebutuhan.
2. Kritik Dialektis
Dengan adanya kritik dialektif diharapkan peneliti bersedia melakukan kritik
terhadap fenomena yang ditelitinya. Selanjutnya peneliti akan bersedia melakukan
pemeriksaan terhadap : (a) kontek hubungan secara menyeluruh yang merupakan
suatu unit. (b) ttruktur kontradiksi internal, maksudnya dibalik unit kelas yang
memungkinkan adanya kecenderungan mengalami perubahan meskipun sesuatu
yang berada di balik unit tersebut bersifat stabil.
3. Kritik Kolaboratif
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) diperlukan hadirnya suatu kerjasama
dengan pihak-pihak lain seperti atasan, sejawat atau kolega, mahasiswa, dan
sebagainya (guru lain, kepala sekolah, dll).
7
4. Kritik Resiko
Dengan adanya ciri resiko diharapkan dan dituntut agar peneliti berani
mengambil resiko, terutama pada waktu proses penelitian berlangsung. Resiko
yang mungkin ada diantaranya: Adanya tuntutan untuk melakukan suatu
transformasi, dan melesetnya hipotesis.
3
Daryanto. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-contohnya.
(Yogyakarta: cet-2 2014) Hal.3
4
Wina Sanjaya. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta:2009) Hal. 27
8
5. Tanggung jawab pelaksanaan dan hasil PTK ada pada guru yang menjadi praktisi
itu sendiri.
9
penelitian dengan jumlah variabel yang minimum namun bisa menjelaskan
variabilitas yang lebih tinggi.
9. Analitis, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan harus dibuktikan dan dijelaskan
dengan menggunakan metode ilmiah dan ada hubungan kausal antara variabel.
10. Ilmiah, dapat dipertanggung jawabkan karena ditunjang berdasarkan fakta dan
teori yang mendukung.
10
BAB III
SIMPULAN
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu proses penelitian yang dilakukan oleh
seorang guru di dalam kelas ketika merasa ada yang salah dan harus diperbaiki dalam proses
pembelajaran dengan dua tujuan utama; memperbaiki dan mempertahankan. Memperbaiiki
hal-hal yang kurang dan mengganggu keefektifan pembelajaran serta mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas.
Pada umumnya, penelitian tindakan kelas atau yang biasa disingkat PTK merupakan
salah satu penelitian yang berbeda dengan penelitian formal ilmiah lainnya. Ini disebabkan
oleh ruang lingkup kajian dan objek penelitian yang terbatas hanya pada guru, siswa, dan
kelas saja. Tujuan dan maksud dari penelitian tindakan kelas pun berbeda dengan tujuan dan
maksud penelitian formal lain pada umumnya yang banyak memelajari teori-teori berdasrkan
gejala atau isu yang hangat terjadi.
Namun, disamping banyaknya perbedaan antara penelitian tindak kelas dengan jenis
penelitian formal ilmiah lainnya, secara harfiah saja bisa dikatakan bahwa penelitian tindakan
kelas dengan penelitian lainnya memiliki kesamaan, yaitu sama-sama melakaukan penelitian
terhadap suatu objek dan melakukan pembukuan laporan hasil penelitian sebagai bukti dan
arsip dilaksanakannya sebuah penelitian. Selain itu, persamaan lainnya terletak pada ...
11
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, SuharsimI, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Daryanto. 2014. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta
Contoh-contohnya. Yogyakarta: Penerbit Gava Media
12