Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)


DIKLAT TEKNIS SUBTANTIF
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Disusun Oleh:
Elsyna R. Pararem, S.Th

KEMENTERIAN AGAMA REBUBLIK INDONESIA


PROVINSI PAPUA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

1. Judul RTL : Memberi Penyuluhan Kepada Pemuda-Pemudi


di Gereja GPDP “Mahanaim” Padang Bulan
Tentang Bagaimana Menghadapi dan
Menyelesaikan Konflik-Konflik yang Terjadi di
Kalangan Pemuda Gereja bahkan Antar Umat
Beragama.
a. Nama Lengkap : Elsyna Rode Pararem, S.Th
b. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Jabatan : Pendeta
e. Tempat Tugas : Gereja Pentakosta di Tanah Papua Jemaat
“Mahanaim” Padang Bulan.
g. Alamat :
h. No HP : 0813 – 4475 – 9783
Jayapura, 26 Juli 2018

Pejabat Atasan Penyusun Laporan,

(NAMA ................. ) (ELSYNA R. PARAREM )

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas RTL (Rencana Tindak
Lanjut) ini dengan baik.

Penulis (Peserta Diklat) mengucapkan terima kasih kepada semua Widyaiswara yang
telah membimbing kami selama pelatihan, demikian juga untuk Kepala Balai Diklat dan
Ketua Panitia, Ibu Beatriks Windesi, SE beserta staf panitia, yang telah mengijinkan kami
mengikuti Diklat ini, tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingannya
membantu dalam penyelesaian tugas RTL ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan RTL ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, demi
penyempurnaan penulisan RTL pada diklat berikutnya.

Penulis berharap melalui Diklat Teknis Subtantif Kerukunan Umat beragama yang
baru saja penulis ikuti dan juga melalui penyusunan RTL ini, penulis dapat lebih memahami,
menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat
di tempat tugas atau lingkungan tempat tinggal.

Jayapura, 26 Juli 2018

                                                                                         Penulis Laporan

Elsyna R. Pararem, S.Th

      

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................


B. Tujuan ...................................................................................
C. Dasar Hukum ........................................................................

BAB II PELAKSANAAN

A. (judul mata diklat yang diresume) ……………………...


B. Merangkum dari sosiodrama yang ditampilkan ………..
C. Mengambil hikmah dari outbond ……………………….

BAB III
A. Kesimpulan ............…………..……....................................
B. Saran
C. Kesan

BAB IV PENUTUP
D. Kesimpulan .......…………..……....................................
E. Saran
F. Kesan

Lampiran

- Foto Copy Surat Tugas


- Foto-foto Kegiatan
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

pada tanggal  Mei 08, 2017

RENCANA TINDAK LANJUT

DIKLAT TENAGA TEKNIS SUBTANTIF TENAGA KEAGAMAAN

PENINGKATAN KOMPETENSI PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS

DI LUAR KAMPUS

Disusun Oleh :

 Emil Salim, S. Pd.I

Instansi : Kantor Urusan Agama Kecamatan Karanganyar


BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SEMARANG

2017

HALAMAN PENGESAHAN

RENCANA TINDAK LANJUT

DIKLAT TENAGA TEKNIS SUBTANTIF TENAGA KEAGAMAAN PENINGKATAN KOMPETENSI


PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS DI LUAR KAMPUS

Disusun Oleh :

Nama         : Emil Salim, S.Pd.I

Instansi : Kantor Urusan Agama Kec. Sukoharjo kab. Karanganyar


Mengetahui,

Panitia

 (Sari Indrawati, SE)

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Berdasarkan Keputusan Dijen Bimas Islam  Nomor: DJ/III/432 tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis
Pengangkatan Penyuluh Agama Non PNS, maka Balai Diklat bekerjasama dengan Kantor
Kementerian Kabupaten/Kota  melaksanakan Diklat Teknis Substantif Tenaga Keagamaan
Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Non PNS Di luar kampus.

Hal ini sangat diperlukan untuk memberikan wawasan pengetahuan dan keagamaan, sering terjadi
perbedaan pemahaman agama yang tidak sama dan persoalan khilafiyah yang senantiasa diperbesar
dapat memicu terjadinya perpecahan dan konflik antar kelompok masyarakat. Lebih-lebih dengan
adanya perbedaan strata sosial, ekonomi dan politik di masyarakat yang menyebabkan suatu
kelompok itu menjadi terkotak-kotak. Perbedaan-perbedaan yang seperti inilah yang biasanya
menjadi polemik dan problem dalam kehidupan bermasyarakat yang dapat mempengaruhi retaknya
persaudaraan umat Islam (ukhuwah islamiyah).

Perbedaan diatas menunjukkan bahwa kerukunan hidup beragama yang dibangun selama ini
mengalami pasang surut. Disamping itu rendahnya kemampuan masyarakat terutama dalam hal
baca tulis Al Quran serta memahami maknanya menjadi bagian dari penyebab terjadinya
perselisihan di masyarakat.
Oleh karena itu diperlukan adanya Diklat Tenaga Teknis Subtantif Tenaga Keagamaan Peningkatan
Kompetensi Penyuluh Agama Islam Non Pns Di Luar Kampus. Melalui diklat inilah diharapkan para
penyuluh dapat memberikan motivasi kepada masyarakat untuk melaksanakan ajaran agama dan
berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat.

B.     Tujuan

1.      Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar

Setelah dilaksimbingan dan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami dan melaksanakan
materi yang diberikan dalam penyuluhan agama, sehingga dapat hidup rukun, damai,toleransi dalam
melaksanakan ajaran agama di masyarakat.

2.      Indikator Keberhasilan

a)      Pengetahuan warga tentang ajaran agama dan kehidupan bermasyarakat semakin baik.

b)      Warga dapat merasakan ketenangan setelah  belajar Ilmu agama Islam.

c)      Warga dapat berinteraksi dan bersilaturrahmi dengan siapapun.

d)     Syiar dakwah akan terlihat dengan kegiatan tersebut.

C.    Sasaran

1.      Majlis Taklim

Majlis Taklim merupakan tempat yang sangat strategis dan mempunyai peran yang penting dalam
pembinaan umat,karena di dalamnya terdapat banyak jamaah yang terdiri dari berbagai kalangan
dan profesi serta usia yang heterogen,sehingga diharapkan dari hasil penyuluhan yang di lakukan
akan mampu meningkatkan pemahaman mereka tentang agama Islam,dan diharapkan akhlak para
jamaah akan lebih baik lagi sehingga kehidupan beragama dimasyarakat akan lebih baik pula.

2.      Masyarakat

Penyuluhan agama kepada anggota majelis taklim yang menjadi sasaran binaan penyuluh agama
Islam Non PNS.

D.    Pelaksanaan
1.      Setiap Majlis Taklim dilaksanakan penyuluhan agama satu minggu dua kali sesuai dengan hari,
waktu dan tempat yang disepakati.

2.      Pembinaan anak-anak, remaja dan orang tua dilaksanakan di masjid Jam’ pada peringatan hari
besar islam (PHBI

3.      Pada waktu tertentu dilaksanakan kegiatan ibadah social seperti pembagian zakat, infak,
sodakoh, pembagian daging korban dan santunan anak yatim

BAB II

PENUTUP

A.    Simpulan

Demikian Rencana Tindak Lanjut yang kami susun, dengan harapan dapat dilaksanakan dalam
kegiatan penyuluhan agama. Kami menyadari bahwa   para penyuluh Agama Non PNS telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, namun karena
keterbatasan kompetensi yang kami miliki sehingga kegiatan penyuluhaan Agama Islam belum bisa
berjalan sesuai yang di harapkan.

Besar harapan kami, dengan adanya RTL ini akan menjadi acuan bagi kami untuk melakukan
kegiatan kepenyuluhan agama Islam.

B.     Saran-saran

1.      Diharapkan kepada Balai Diklat Keagamaan Semarang selalu melaksanakan kegiatan diklat
untuk meningkatkan kompetensi penyuluh agama Islam Non PNS.

2.      Kantor Kementerian Agama dimohon memrikan pembinaan kepada penyuluh agama Islam Non
PNS agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
3.      Mengharapkan kepada Tokok masyarakat dan Ulama untuk memrikan bantuan selama
pelaksanaan penyuluhan agama Islam.

4.      Mengharapkan kepada masyarakat khususnya Majelis Taklim yang dijadikan sasaran binaan
unutk berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai