Disusun Oleh:
Elsyna R. Pararem, S.Th
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas RTL (Rencana Tindak
Lanjut) ini dengan baik.
Penulis (Peserta Diklat) mengucapkan terima kasih kepada semua Widyaiswara yang
telah membimbing kami selama pelatihan, demikian juga untuk Kepala Balai Diklat dan
Ketua Panitia, Ibu Beatriks Windesi, SE beserta staf panitia, yang telah mengijinkan kami
mengikuti Diklat ini, tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingannya
membantu dalam penyelesaian tugas RTL ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan RTL ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, demi
penyempurnaan penulisan RTL pada diklat berikutnya.
Penulis berharap melalui Diklat Teknis Subtantif Kerukunan Umat beragama yang
baru saja penulis ikuti dan juga melalui penyusunan RTL ini, penulis dapat lebih memahami,
menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat
di tempat tugas atau lingkungan tempat tinggal.
DAFTAR ISI
BAB II PELAKSANAAN
BAB III
A. Kesimpulan ............…………..……....................................
B. Saran
C. Kesan
BAB IV PENUTUP
D. Kesimpulan .......…………..……....................................
E. Saran
F. Kesan
Lampiran
DI LUAR KAMPUS
Disusun Oleh :
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Panitia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Keputusan Dijen Bimas Islam Nomor: DJ/III/432 tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis
Pengangkatan Penyuluh Agama Non PNS, maka Balai Diklat bekerjasama dengan Kantor
Kementerian Kabupaten/Kota melaksanakan Diklat Teknis Substantif Tenaga Keagamaan
Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Non PNS Di luar kampus.
Hal ini sangat diperlukan untuk memberikan wawasan pengetahuan dan keagamaan, sering terjadi
perbedaan pemahaman agama yang tidak sama dan persoalan khilafiyah yang senantiasa diperbesar
dapat memicu terjadinya perpecahan dan konflik antar kelompok masyarakat. Lebih-lebih dengan
adanya perbedaan strata sosial, ekonomi dan politik di masyarakat yang menyebabkan suatu
kelompok itu menjadi terkotak-kotak. Perbedaan-perbedaan yang seperti inilah yang biasanya
menjadi polemik dan problem dalam kehidupan bermasyarakat yang dapat mempengaruhi retaknya
persaudaraan umat Islam (ukhuwah islamiyah).
Perbedaan diatas menunjukkan bahwa kerukunan hidup beragama yang dibangun selama ini
mengalami pasang surut. Disamping itu rendahnya kemampuan masyarakat terutama dalam hal
baca tulis Al Quran serta memahami maknanya menjadi bagian dari penyebab terjadinya
perselisihan di masyarakat.
Oleh karena itu diperlukan adanya Diklat Tenaga Teknis Subtantif Tenaga Keagamaan Peningkatan
Kompetensi Penyuluh Agama Islam Non Pns Di Luar Kampus. Melalui diklat inilah diharapkan para
penyuluh dapat memberikan motivasi kepada masyarakat untuk melaksanakan ajaran agama dan
berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat.
B. Tujuan
Setelah dilaksimbingan dan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami dan melaksanakan
materi yang diberikan dalam penyuluhan agama, sehingga dapat hidup rukun, damai,toleransi dalam
melaksanakan ajaran agama di masyarakat.
2. Indikator Keberhasilan
C. Sasaran
1. Majlis Taklim
Majlis Taklim merupakan tempat yang sangat strategis dan mempunyai peran yang penting dalam
pembinaan umat,karena di dalamnya terdapat banyak jamaah yang terdiri dari berbagai kalangan
dan profesi serta usia yang heterogen,sehingga diharapkan dari hasil penyuluhan yang di lakukan
akan mampu meningkatkan pemahaman mereka tentang agama Islam,dan diharapkan akhlak para
jamaah akan lebih baik lagi sehingga kehidupan beragama dimasyarakat akan lebih baik pula.
2. Masyarakat
Penyuluhan agama kepada anggota majelis taklim yang menjadi sasaran binaan penyuluh agama
Islam Non PNS.
D. Pelaksanaan
1. Setiap Majlis Taklim dilaksanakan penyuluhan agama satu minggu dua kali sesuai dengan hari,
waktu dan tempat yang disepakati.
2. Pembinaan anak-anak, remaja dan orang tua dilaksanakan di masjid Jam’ pada peringatan hari
besar islam (PHBI
3. Pada waktu tertentu dilaksanakan kegiatan ibadah social seperti pembagian zakat, infak,
sodakoh, pembagian daging korban dan santunan anak yatim
BAB II
PENUTUP
A. Simpulan
Demikian Rencana Tindak Lanjut yang kami susun, dengan harapan dapat dilaksanakan dalam
kegiatan penyuluhan agama. Kami menyadari bahwa para penyuluh Agama Non PNS telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, namun karena
keterbatasan kompetensi yang kami miliki sehingga kegiatan penyuluhaan Agama Islam belum bisa
berjalan sesuai yang di harapkan.
Besar harapan kami, dengan adanya RTL ini akan menjadi acuan bagi kami untuk melakukan
kegiatan kepenyuluhan agama Islam.
B. Saran-saran
1. Diharapkan kepada Balai Diklat Keagamaan Semarang selalu melaksanakan kegiatan diklat
untuk meningkatkan kompetensi penyuluh agama Islam Non PNS.
2. Kantor Kementerian Agama dimohon memrikan pembinaan kepada penyuluh agama Islam Non
PNS agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
3. Mengharapkan kepada Tokok masyarakat dan Ulama untuk memrikan bantuan selama
pelaksanaan penyuluhan agama Islam.
4. Mengharapkan kepada masyarakat khususnya Majelis Taklim yang dijadikan sasaran binaan
unutk berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan agama Islam.