Anda di halaman 1dari 2

Nama : Akbar Febrianto 04 Juni 2020

NIM : 20170110189
Kelas : E
Dosen : Dr. Ir. Noor Mahmudah, S.T., M.Eng., IPM
Tugas Teknik Jalan Raya Jalan yang Berkeselamatan

1. Pada suatu kejadian kecelakaan lalu lintas disimpulkan penyebab kecelakaan adalah faktor pengemudi. Apa
saja faktor jalan yang terkait erat dengan faktor pengemudi yang menjadi penyebab kecelakaan. Jelaskan
dengan memberikan 3 contoh !
a. Kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh aspek geometri saat merancang sebuah jalan. Tahap ini
memegang peranan penting dalam suatu proses perencanaan. Perencanaan Geometrik jalan merupakan
salah satu persyaratan dari perencanaan jalan yang merupakan rancangan arah dan visualisasi dari trase
jalan
Contoh: Alinyemen Horisontal merupakan titik berat pada perencanaan jalan dimana akan terlihat jalan
tersebut merupakan jalan lurus, menikung ke kiri, atau kekanan. Besarnya radius lengkung
horizontal dipengaruhi oleh nilai kecepatan rencana, elevasi dan gaya gesek jalannya. Apabila
besar radius lengkung tidak sesuai dengan besarnya kecepatan rencana. Maka pengemudi akan
merasa tidak nyaman dan tidak aman dengan kondisi ini.
b. Kecelakaan lalu lintas yang bisa disebabkan oleh perkerasan jalan. Permukaan jalan yang licin dan
bergelobang ataupun permukaan jalan yang berlubang harus dihindari demi meningkatkan rasa aman dan
nyaman oleh pengguna jalan.
Contoh: Pemilihan bahan untuk lapisan jalan yang sesuai dengan kebutuhan lalu lintas untuk
menghindari kecelakaan selip tidak kurang pentingnya dibanding pemilihan untuk tujuan
konstruksi. Hal ini penting bila pengereman atau pembelokan sering terjadi, misalnya pada
bundaran jalan melengkung dan persimpangan. Apabila jalan tersebut licin maka proses
pengereman jalan akan terganggu dan berbahaya bagi pengguna jalan.
c. Kecelakaan lalu lintas dikarenakan jalan yang tidak memenuhi aspek perlengkapan jalan. Pelengkap jalan
yang memenuhi syarat keamanan dengan memberikan fasilitas pengguna jalan dan memberi tanda untuk
aturan berupa anjuran dan larangan berbentuk rambu.
Contoh: Lampu penerang jalan merupakan salah satu fasilitas pelengka jalan yang berfungsi
meningkatkan keselamatan dan kenyaman pengendara serta keamanan lingkungan. Hal yang
perlu diperhatikan adalah untuk mengefektifkan jarak penempatan lampu penerangan yang
sesuai persyaratan jalan. Apabila penempatan lampu jalan tidak sesuai dengan yang diisyaratkan
maka akan mengganggu penglihatan pada malam hari serta meningkatkan ketidak amanan
pengguna jalan.
2. Apa isi Program Decade of Action (DoA) of Road Safety 2011 – 2020 yang dikeluarkan oleh PBB? Jelaskan.
Upaya untuk mengendalikan dan mengurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan lalulintas jalan secara
global dengan meningkatkan kegiatan keselamatan yang dijalankan pada skala nasional, regional. dan
global. Semua negara didorong untuk melaksanakan kegiatan tersebut sesuai lima pilar dibawah ini :
a) Road Safety Management (Manajemen keselamatan jalan)
b) Safer Road and Mobility (Jalan dan mobilitas yang lebih aman)
c) Safer Vehicles (Kendaraan yang lebih aman)
d) Safer Road Users (Pengguna jalan yang lebih aman)
e) Post-case Response (Respon pasca kecelakaan)

3. Apa isi Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan Tahun 2011 – 2035? Sebutkan!
Pilar - 1 : Manajemen Keselamatan Jalan
Yang bertanggungjawab dan berwenang pada pilar ini yaitu Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, guna mendorong terselenggaranya
koordinasi antar pemangku kepentingan dan keberlanjutan pengembangan dan perencanaan strategi
keselamatan jalan pada level nasional, termasuk didalamnya penetapan target pencapaian dari keselamatan
jalan dan melakukan ecaluasi untuk memastikan pernyelenggaraan keselamatan jalan telah dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
Pilar - 2 : Jalan yang Berkeselamatan
Yang bertanggungjawab dan berwenang pada pilar ini yaitu Menteri Pekerjaan Umum, guna menyediakan
infrastruktur jalan yang lebih berkeselamatan dengan melakukan perbaikan mulai dari tahap perencanaan,
desain, konstruksi, dan operasional jalan
Pilar - 3 : Kendaraan yang Berkeselamatan
Yang bertanggungjawab dan berwenang pada pilar ini yaitu Menteri Perhubungan untuk memastikan bahwa
setiap kendaraan yang digunakan di jalan telah memenuhi standar keselamatan.
Pilar - 4 : Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan
Yang bertanggungjawab dan berwenang pada pilar ini yaitu Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia,
untuk memperbaiki perilaku pengguna jalan melalui pendidikan keselamatan berlalu lintas, meningkatakan
kualitas sistem uji SIM dan penegakan hukum di jalan serta mengembangkan sistem pendataan kecelakaan
lalu lintas.
Pilar - 5 : Penanganan Korban pra dan pasca Kecelakaan
Yang bertanggungjawab dan berwenang pada pilar ini yaitu Menteri Kesehatan guna meningkatkan
penanganan pra kecelakaan meliputi promosi dan peningkatan Kesehatan pengemudi pada keadaan/situasi
khusus dan penanganan pacxa kecelakaan dengan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.

Anda mungkin juga menyukai