Anda di halaman 1dari 18

BAB VI

BANGUNAN PELENGKAP JALAN


6.1 Analisis Stabilitas Lereng
6.1.1 Umum
Pada permukaan tanah yang miring, komponen gravitasi cenderung untuk
menggerakkan tanah ke bawah. Jika komponen gravitasi sedemikian besar
sehingga perlawanan geseran yang dapat dikerahkan oleh tanah pada bidang
longsornya terlampaui, maka akan terjadi kelongsoran lereng. Analisis stabilitas
pada permukaan tanah yang miring ini, disebut analisis stabilitas lereng. Analisis
stabilitas lereng mempunyai banyak faktor yang mempengaruhi hasil hitungan,
banyaknya faktor tersebut yang membuat perhitungn tidak mudah. Faktor-faktor
tersebut misalnya, kondisi tanah berlapis-lapis, kuat geser tanah yang anisotropis,
aliran rembesan air dalam tanah dan lain-lain.

6.1.2 Dasar Teori


Kemantapan lereng (slope stability) sangat dipengaruhi oleh kekuatan geser
tanah untuk menentukan kemampuan tanah menahan tekanan tanah terhadap
keruntuhan. Analisis stabilitas lereng didasarkan pada konsep keseimbangan batas
plastis (limit plastic equilibrium). Adapun maksud analisis stabilitas lereng adalah
untuk menentukan faktor aman dari bidang longsor yang potensial.
Bentuk umum untuk perhitungan stabilitas lereng adalah dengan mencari
nilai angka aman (F) dengan membandingkan momen-momen yang terjadi akibat
gaya yang bekerja.
Momen penahan Rc . LA
F = = (6.1)
Momen penggerak W.y
Dengan :
F = Faktor keamanan
W = Berat tanah yang akan longsor (kN)
LAC = Panjang lengkungan (m)
c = Kohesi (kN/m2)
R = Jari-jari bidang longsor yang ditinjau (m)
y = Jarak pusat berat W terhadap O (m)

Adapun angka keamanan untuk stabilitas lereng :

111
112

F < 1,5  lereng tidak stabil


F= 1,5  lereng dalam keadaan kritis. Artinya dengan sedikit tambahan
momen penggerak maka lereng menjadi tidak stabil.
F > 1,5  lereng stabil
Angka keamanan lereng dapat diperoleh dengan melakukan “Trial Error”
terhadap beberapa bidang longsor yang umumnya berupa busur lingkaran dan
kemudian diambil nilai F minimum sebagai indikasi bidang longsor kritis.
Analisis stabilitas lereng dapat dilihat pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1 Analisis stabilitas lereng

6.2 Dinding Penahan Tanah


6.2.1 Umum
Dinding penahan tanah merupakan salah satu struktur yang berfungsi untuk
menjaga kestabilan dari suatu timbunan tanah, sehingga timbunan tersebut tidak
bergerak atau longor. Tingginya timbunan tanah di belakang dinding penahan
cenderung menimbulkan geser dan momen guling pada struktur dinding penahan
tanah. Struktur dinding penahan tanah juga kerap ditemui pada bagian abutmen
jembatan serta sebagai struktur dinding basement pada struktur gedung bertingkat.

6.2.2 Jenis Dinding Penahan Tanah


a. Dinding gravitasi (gravity walls) umumnya terbuat dari beton polos atau batu
belah. Kekuatan dinding gravitasi sepenuhnya tergantung dari berat sendiri
dinding ini. Pada umumnya dinding gravitasi berbentuk trapesium. Dimensi
dinding direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan tegangan
tarik akibat gaya yang bekerja pada dinding (Gambar 6.2.a).
b. Dinding kantilever (cantilever walls), merupakan dinding penahan tanah
beton bertulang yang paling banyak digunakan karena keekonomisan dan
113

kemudahan dalam pelaksanaannya. Dinding jenis ini cocok digunakan untuk


menahan timbunan tanah dengan ketinggian 2,5 – 6,0 meter. Dinding
kantilever dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian dinding vertikal,
ujung kaki depan (toe) serta tumit belakang (heel). Proporsi dimensi dari
dinding kantilever ditunjukkan dalam Gambar 6.2.b.
c. Dinding kantilever dengan rusuk (counterfort retaining walls), untuk tinggi
timbunan tanah yang melebihi 6 meter, maka pada bagian dasar dari dinding
vertikal akan timbul momen lentur yang cukup besar sehingga desain akan
menjadi tidak ekonomis. Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan
menambahan rusuk di belakang dinding vertikal yang akan mengikat bagian
dinding vertikal yang akan mengikat bagian dinding vertikal dengan bagian
telapak dari dinding. (Gambar 6.2.c).

Gambar 6.2 : (a) Dinding gravitasi, (b) Dinding kantilver, (c) Dinding
kantilever dengan rusuk
6.3 Perancangan Dinding Penahan Tanah
6.3.1 Slope Stability
a. Bukalah Slope Stability pada Software GEO5.
114

Gambar 6.3 Tampilan membuka software GEO5.


b. Klik OK pada Information.

Gambar 6.4 Tampilan Information pada Slope Stability.


c. Kemudian akan muncul tampilan awal slope stability pada GEO5.

Gambar 6.5 Tampilan awal GEO5.


d. Klik Interface > Add points textually > masukkan data koordinat x dan y >
OK Add Interface.
115

Gambar 6.6 Memasukkan data pada Interface.


e. Cek kesesuaian data koordinat x dan y yang telah dimasukkan pada Interface.

Gambar 6.7 Mengecek kesesuaian data.


f. Masukkan data tanah dengan cara klik Soils > akan muncul Add new Soils >
isi Name lapisan tersebut > lengkapi data tanah pada Basic Data dan Uplief
pressure > pilih Color pada Draw jika ingin mengubah/ membedakan lapisan
tanah > pada Pettern pilihlah jenis tanah yang sesuai > pilih not considered
pada Soil follation > Add.
116

Gambar 6.8 Tampilan Add new soils.


g. Klik Assign > pada Assigned soil pilih data “ TANAH “.

Gambar 6.9 Tampilan Assign.


h. Kemudian masukkan beban lalu lintas yang merupakan beban merata.
Dengan cara klik pada menu Surcharge pilih Add textually kemudian akan
muncul jendela New Surcharge setelah itu data beban yang telah
direncanakan lalu klik Add. Untuk beban merata dalam timbunan yaitu
15kN/m², sedangkan beban merata untuk galian sebesar 10 kN/m².
117

i. Setelah memasukkan semua data langkah selanjutnya yaitu menganalisis


kestabilan lereng tersebut dengan cara klik Analysis > pilih metode yang
diinginkan pada Method > untuk Analyis type pilih Optimization > Input
Graphically > tarik grid untuk daerah yang ingin kita analisis > pilih Analyze.

Gambar 6.10 Menganalisa kestabilan lereng.


j. Jika Factor of safety < 1.5 maka lereng tersebut tidak stabil. Untuk
menstabilkan lereng tersebut maka diperlukan Dinding Penahan Tahan
sebagai perkuatan. Adapun jenis Dinding Penahan Tanah meliputi : Dinding
Gravitasi, Dinding Semi Gravitasi, Dinding Kantilever, Dinding Counterfort,
Dinding Tanah Bertulang dan Dinding Krib.
118

Gambar 6.11 Hasil Analysis stabilitas lereng.

Tabel 6.1 Hasil analisis dinding penahan tanah


STA LOW Keterangan
A 1,06 Galian 5,60 1,50 Aman
1 1,66 Galian 5,60 1,50 Aman
2 2,38 Galian 2,54 1,50 Aman
3 4,86 Galian 1,52 1,50 Aman
4 3,76 Galian 2,54 1,50 Aman
5 4,30 Galian 1,98 1,50 Aman
1 4,45 Galian 1,98 1,50 Aman
2 4,68 Galian 1,98 1,50 Aman
3 4,04 Galian 1,98 1,50 Aman
4 4,46 Galian 1,98 1,50 Aman
5 2,88 Galian 2,54 1,50 Aman
6 0,48 Galian 5,60 1,50 Aman
7 2,32 Galian 2,54 1,50 Aman
8 2,24 Galian 2,54 1,50 Aman
9 1,91 Galian 2,54 1,50 Aman
10 4,69 Galian 1,98 1,50 Aman
11 0,52 Galian 5,60 1,50 Aman
12 -0,84 Timbunan 5,60 1,50 Aman
13 -2,64 Timbunan 5,60 1,50 Aman
14 1,56 Galian 5,60 1,50 Aman
15 1,59 Galian 5,60 1,50 Aman
16 3,00 Galian 2,54 1,50 Aman
17 4,75 Galian 1,98 1,50 Aman
18 5,22 Galian 1,52 1,50 Aman
119

Lanjutan Tabel 6.1


1 4,46 Galian 1,98 1,50 Aman
2 5,49 Galian 1,49 1,50 Tidak Aman
3 4,50 Galian 1,98 1,50 Aman
4 3,79 Galian 2,54 1,50 Aman
5 3,58 Galian 2,54 1,50 Aman
6 3,20 Galian 2,54 1,50 Aman
7 -0,24 Timbunan 5,60 1,50 Aman
8 -2,77 Timbunan 2,54 1,50 Aman
9 -4,93 Timbunan 1,98 1,50 Aman
10 -4,53 Timbunan 1,98 1,50 Aman
11 -5,11 Timbunan 1,52 1,50 Aman
12 -4,60 Timbunan 1,98 1,50 Aman
13 -6,80 Timbunan 1,21 1,50 Tidak Aman
14 -7,76 Timbunan 1,21 1,50 Tidak Aman
1 -7,40 Timbunan 1,21 1,50 Tidak Aman
2 -6,73 Timbunan 1,21 1,50 Tidak Aman
3 -6,63 Timbunan 1,21 1,50 Tidak Aman
4 -6,67 Timbunan 1,21 1,50 Tidak Aman
5 -6,93 Timbunan 1,21 1,50 Tidak Aman
6 -4,37 Timbunan 1,98 1,50 Aman
7 -4,97 Timbunan 1,52 1,50 Aman
8 -3,61 Timbunan 2,54 1,50 Aman
9 -2,47 Timbunan 2,54 1,50 Aman
10 -3,04 Timbunan 2,54 1,50 Aman
11 -1,88 Timbunan 5,60 1,50 Aman
12 -1,81 Timbunan 5,60 1,50 Aman
1 -1,26 Timbunan 5,60 1,50 Aman
2 -0,90 Timbunan 5,60 1,50 Aman
3 -0,50 Timbunan 5,60 1,50 Aman
4 -0,07 Timbunan 5,60 1,50 Aman
5 0,57 Galian 5,60 1,50 Aman
6 0,01 Galian 5,60 1,50 Aman
7 3,76 Galian 2,54 1,50 Aman
8 0,72 Galian 5,60 1,50 Aman
B 0,13 Galian 5,60 1,50 Aman

Tabel 6.2 Hasil analisis dinding penahan tanah


STA ROW Keterangan
A -2,84 Timbunan 2,54 1,50 Aman
1 -1,81 Timbunan 2,54 1,50 Aman
2 -2,11 Timbunan 2,54 1,50 Aman
3 -4,54 Timbunan 1,98 1,50 Aman
120

Lanjutan Tabel 6.2

4 -4,01 Timbunan 1,98 1,50 Aman


5 -3,80 Timbunan 2,54 1,50 Aman
1 -3,53 Timbunan 2,54 1,50 Aman
2 -3,81 Timbunan 2,54 1,50 Aman
3 -4,33 Timbunan 1,52 1,50 Aman
4 -4,52 Timbunan 1,52 1,50 Aman
5 -2,23 Timbunan 2,54 1,50 Aman
6 -0,50 Timbunan 5,60 1,50 Aman
7 -2,62 Timbunan 2,54 1,50 Aman
8 -2,73 Timbunan 2,54 1,50 Aman
9 -2,27 Timbunan 2,54 1,50 Aman
10 -3,80 Timbunan 2,54 1,50 Aman
11 -0,02 Timbunan 5,60 1,50 Aman
12 1,61 Galian 5,60 1,50 Aman
13 1,58 Galian 5,60 1,50 Aman
14 -1,27 Timbunan 5,60 1,50 Aman
15 -2,34 Timbunan 2,54 1,50 Aman
16 -3,28 Timbunan 2,54 1,50 Aman
17 -4,63 Timbunan 1,98 1,50 Aman
18 -4,94 Timbunan 1,98 1,50 Aman
1 -3,97 Timbunan 2,54 1,50 Aman
2 -5,59 Timbunan 1,49 1,50 Tidak Aman
3 -3,97 Timbunan 2,54 1,50 Aman
4 -4,19 Timbunan 1,98 1,50 Aman
5 -3,76 Timbunan 2,54 1,50 Aman
6 -2,75 Timbunan 2,54 1,50 Aman
7 0,87 Galian 5,60 1,50 Aman
8 2,74 Galian 2,54 1,50 Aman
9 5,50 Galian 1,49 1,50 Tidak Aman
10 5,27 Galian 1,52 1,50 Aman
11 5,33 Galian 1,52 1,50 Aman
12 5,06 Galian 1,52 1,50 Aman
13 6,66 Galian 1,21 1,50 Tidak Aman
14 6,78 Galian 1,21 1,50 Tidak Aman
1 6,97 Galian 1,21 1,50 Tidak Aman
2 7,27 Galian 1,21 1,50 Tidak Aman
3 7,34 Galian 1,21 1,50 Tidak Aman
4 6,89 Galian 1,21 1,50 Tidak Aman
5 6,85 Galian 1,21 1,50 Tidak Aman
6 4,86 Galian 1,98 1,50 Aman
7 4,74 Galian 1,98 1,50 Aman
8 3,40 Galian 2,54 1,50 Aman
121

Lanjutan Tabel 6.2


9 2,81 Galian 2,54 1,50 Aman
10 2,40 Galian 2,54 1,50 Aman
11 2,37 Galian 2,54 1,50 Aman
12 2,27 Galian 2,54 1,50 Aman
1 1,54 Galian 5,60 1,50 Aman
2 0,91 Galian 5,60 1,50 Aman
3 0,21 Galian 5,60 1,50 Aman
4 -0,37 Timbunan 5,60 1,50 Aman
5 -1,10 Timbunan 5,60 1,50 Aman
6 -0,89 Timbunan 5,60 1,50 Aman
7 -2,90 Timbunan 2,54 1,50 Aman
8 -0,59 Timbunan 5,60 1,50 Aman
B 0,29 Galian 5,60 1,50 Aman

6.3.2 Gravity Wall


a. Bukalah Gravity Wall pada Software GEO5.

Gambar 6.12 Tampilan membuka software GEO5.


b. Klik OK pada Information.

Gambar 6.13 Tampilan Information pada Gravity Wall.


122

c. Klik Profile > masukkan kedalam tanah dasar > Add.

Gambar 6.14 Memasukkan kedalaman tanah dasar.

d. Klik Geometry > pilih sketsa dinding yang sesuai > masukkan data –
data yang diperlukan untuk Dr (kedalaman fondasi), k1 (lebar puncak),
k2 (tinggi dinding diukur dari dasar), k3 (tebal kaki), k5 dan k6 (lebar
kaki/tumit).

Gambar 6.15 Memasukkan data pada Geometry.

e. Klik Material > masukkan beban pada Unit weight of wall > pilih jenis
material pada Material of structure > pilih Catalog untuk memasukkan
dimensi maupun mutu beton pada Concrete dan Longitudinal
reinforcement.
123

Gambar 6.17 Memasukkan beban, dimensi dan mutu beton


.
f. Masukkan data tanah dengan cara klik Soils > akan muncul Edit soil
parameters > isi Name lapisan tersebut > lengkapi data tanah pada
Basic Data dan Uplief pressure > pilih Color pada Draw jika ingin
mengubah/ membedakan lapisan tanah > pada Pettern pilihlah jenis
tanah yang sesuai > pilih cohenssionless pada Soil > isi Uplift pressure
untuk Calc. mode of uplift pilih standard dan masukkan nilai γsat pada
Saturated unit weight > OK.

Gambar 6.18 Tampilan Edit soil parameters.

g. Klik Assign > pada Assigned soil pilih data “ CROSS16 “.


124

Gambar 6.19 Tampilan Assign.

h. Klik Terrain > pilih sketsa dinding penahan tanah yang sesuai > untuk
mempermudah pekerjaan gunakan perbandingan panjang dan lebar1 :
1 > isi Embarkment length > maka kemiringan yang diinginkan secara
otomatis terbentuk.

Gambar 6.20 Mengisi data kemiringan/Slope.

i. Klik FF Resistance > untuk Resistance type pilih standard > masukkan
data “ CROSS16 “ untuk lapisan tanah pada Soil > isi data Anggle of
125

friction (struc. ‘soil), Thickness (Kedalaman fondasi), dan Terrain


Surcharge.

Gambar 6.21 Mengisi data FF Resistance.

j. Klik Bearing Cap > pada Calculation of bearing capacity of


foundation soil pilih Do not calculate karena lapisan tanah yang
diinput adalah sejenis maka tidak memerlukan daya dukung tanah
berlebih untuk disalurkan melalui pondasi.

Gambar 6.22 Tampilan Bearing Capacity.

k. Klik Stability maka akan muncul Information > OK.


126

Gambar 6.23 Tampilan Information pada Slope Stability.

l. Setelah memasukkan semua data langkah selanjutnya yaitu


menganalisis kestabilan lereng tersebut dengan cara klik Analysis >
pilih metode yang diinginkan pada Method > untuk Analyis type pilih
Optimization > Input Graphically > tarik grid untuk daerah yang ingin
kita analisis > pilih Analyze.

Gambar 6.24 Menganalisa kestabilan lereng.

m. Jika Factor of safety < 1.5 maka lereng tersebut tidak stabil. Untuk
menstabilkan lereng tersebut sesuiakan dimensi Dinding Penahan
Tahan sehingga Dinding Penahan Tanah tersebut tidak terjadi guling
lagi jika diterapkan dilapangan. Pada tahap design gunakan Factor of
safety Optimum sehingga tidak boros ketika merencankan anggaran
biayanya.
127

Gambar 6.25 Hasil Analysis stabilitas lereng.

Tabel 6.2 Hasil analisis dinding penahan tanah bagian kiri

LOW
Dimensi
Factor of Safety
Titik a b d e Dr h
(m
Hasil Keterangan
(m) (m) (m) ) (m) (m)
12 1,5 6,25 0,5 1 5 2,5 2,15>1,50 Aman
13 1 5 1 1 5 4,67 1,57>1,50 Aman
TS 2 1,5 5 1 1 5 7,4 1,59>1,50 Aman
14 1,5 5 1 1 5 7,19 2,3>1,50 Aman
15 1,5 5 1 1 5 6,38 2,37>1,50 Aman
16 1,5 5 1 1 5 5,96 1,56>1,50 Aman
SC=CS 2 1,5 5 1 1 5 6,43 1,9>1,50 Aman
17 1,5 5 1 1 5 6,04 1,87>1,50 Aman
18 1,5 5 1 1 5 6,05 1,85>1,50 Aman
ST 2 1,5 5 1 1 5 5,84 1,74>1,50 Aman
19 1,5 5 1 1 5 5,8 1,74>1,50 Aman
19 1,5 5 1 1 5 8,23 2,3>1,50 Aman
21 1,5 5 1 1 5 6,23 2,1>1,50 Aman
TS 3 1,5 5 1 1 5 6 2,1>1,50 Aman
22 1,5 6,5 1 1 5 3,8 2>1,50 Aman
23 1 5 1 1 5 2,35 2,35>1,50 Aman

Tabel 6.3 Hasil analisis dinding penahan tanah bagian kanan


128

ROW
Dimensi
Factor of Safety
Titik a b d e Dr h
(m
Hasil Keterangan
(m) (m) (m) ) (m) (m)
12 1 6,25 0,5 1 5 3 2,10>1,50 Aman
13 1 5 0,5 1 5 3,17 2,05>1,50 Aman
TS 2 1,5 6,5 1 1 5 4 2,2>1,50 Aman
14 1,5 6,5 1 1 5 4,13 2,12>1,50 Aman
15 1,5 6,5 1 1 5 3,81 2,18>1,50 Aman
16 1,5 6,5 1 1 5 3,65 2,19>1,50 Aman
SC=CS 2 1,5 6,5 1 1 5 4,2 2,21>1,50 Aman
17 1,5 6,5 1 1 5 4,38 2,11>1,50 Aman
18 1,5 6,5 1 1 5 4,06 2,15>1,50 Aman
ST 2 1,5 6,5 1 1 5 3,6 2,09>1,50 Aman
19 1,5 6,5 1 1 5 3,46 2,1>2,50 Aman
19 1,5 6,5 1 1 5 6,43 2,2>1,50 Aman
21 1,5 6,5 1 1 5 5,4 2,22>1,50 Aman
TS 3 1,5 6,5 1 1 5 5,84 2.24>1,50 Aman
22 1,5 6,5 1 1 5 3,93 2,22>1,50 Aman

Anda mungkin juga menyukai