Anda di halaman 1dari 2

Asal usul leuwiliang

Sekitar dekade abad terakhir, di Bogor terdapat sungai yang sangat besar. Sungai ini sudah dikenal
banyak ikan.

Pada suatu ketika, ada pemuda yang merasa penasaran untuk membuktikan apakah benar di sungai itu
banyak tangkapan ikannya. Dia sengaja datang ke situ untuk membuktikannya. Dia menyiapkan alat-alat
memancing di sungai itu. Perbekalannya juga sudah disiapkannya. Katanya pemuda itu dari sukabumi.

Sedatangnya di sungai, dia siap-siap untuk memancing. Bener nih, habis dijatuhkan pencingannya ke air,
saat ditarik nyantol ikan gede. Setiap menjatuhkan kait ke air selalu dapat, jatuh dapat, jatuh dapat
terus. Si pemuda merasa betah memancing disitu.

Pemuda mencemplungkan kait ke air, tapi kali ini tidak dapat apa-apa. Capek menunggu, dia bersikeras
tapi gaadayang nyangkut. Dia lanjut memancing, lau menarik, tetapi yang dia tangkap berat sekali
kaitnya. Si pemuda mencari pancingan cadangannya. Maksudnya seolah ada pancingan cadangan. Tapi
pancingan cadangan tidak kebawa. Dia merasasayang karena pancingannya tidak bisa ditarik, jadi dia
turun ke sungai. Dia menargetkan air dangkal. Kekeh ga ketemu dimana kail dikaitkan. Sedang tenang
mencari pancingan, sedang dibagian trunanan kok sungainya jadi dalam. Dia tenggelam. Si pemuda
pingsan.

Hal yang dia ingat, mengapa dalam penglihatan pemuda itu ingat mengingat di mana dia berada. tidak
diketahui dari mana asalnya, tiba-tiba ada seorang putri yang sangat cantik.

Sang putri bertanya pada pemuda, darimana asalnya, siapa namanya, dan masih banyak pertanyaan lagi.
Tapi tidak ada satu pertanyaan yang dijawab Karena sang pemuda itu sudah merasa tertarik dengan
kecantikan sang Putri. Begitu pula sang putri, tertarik dengan si pemuda. Gak lama si pemuda menikahi
sang putri.

Selama membangun rumah tangga dengan sang putri, si pemuda lupa bahwa dia berada di alam yang
berbeda.

Pada suatu hari pemuda itu memberi tahu sang putri, bahwa dia ingin pergi ke kampung dulu. Dengan
izin sang Putri, hanya ada satu syarat katanya. Seandainya itu di darat, pemuda itu tidak boleh menoleh
ke belakang. Hati pemuda senang, dan dia janji se sang putri kalau ke darat tidak akan menoleh.

Akhirnya dia kedarat, dan dia lupa akan janjinya. juga mengapa dia berbalik. Diisi, bukan bangunan yang
bagus lagi, melainkan lubang yang sangat besar, pemuda itu mengingat kembali kondisinya. Dia
membeku dan merasa sangat takut. Bahkan hatinya sempat bergejolak, karena dilihat dari sudut
matanya ada ular besar yang masuk ke lubang itu.
Tanpa memikir dulu, dia langsung berlari lompat sambil berteriak minta tolong mau pingsan. Dia
menceritakan kejadian itu ke orang-orang kampung . Pemuda itu berjanji dalam hatinya, bahwa dia tidak
akan mau kembali lagi ke tempat itu

Tapi sebenarnya si pemuda bukan satu-satunya orang yang mengalami insiden seperti itu. Banyak yang
mengalami seperti itu, malahan ada yang sampai tidak baik baik saja. Untungnya, si pemuda mampu
bertahan dan kembali ke kampung halamannya. Sejak saat itu oleh orang-orang kampung yang ada di
sana tempat itu diberi nama Leuwiliang. Itu berarti lubang yang sangat besar. Saat ini Leuwiliang adalah
sebuah Kecamatan di Kabupaten Bogor.

Anda mungkin juga menyukai