Anda di halaman 1dari 42

ALAT SEDERHANA PENDETEKSI CAHAYA UNTUK

MEMINIMALISIR PEMBOROSAN LISTRIK

LAPORAN PENELITIAN

OLEH

ANINDYA PUSPITA BUDIARINI (05)

ANNISA BULQISKA ABABIL (06)

KHADIJAH (18)

SABITHA VALENTINA AZZAHRA (23)

SEVIOLA SYAHPUTRI (27)

SMAN 1 PROBOLINGGO

2021
ALAT SEDERHANA PENDETEKSI CAHAYA UNTUK
MEMINIMALISIR PEMBOROSAN LISTRIK

LAPORAN PENELITIAN

Diajukan kepada SMAN 1 Probolinggo

Sebagai bahan tugas penyusunan karya ilmiah mata pelajaran Bahasa Indonesia

Oleh

Anindya Puspita Budiarini (05)

Annisa Bulqiska Ababil (06)

Khadijah (18)

Sabitha Valentina Azzahra (23)

Seviola Syahputri (27)

SMA NEGERI 1

Jalan Soekarno Hatta 137 Probolinggo

Maret 2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Ilmiah berjudul “Alat Sederhana Pendeteksi Cahaya untuk Meminimalisir


Pemborosan Listrik”

Disusun oleh :

Anindya Puspita Budiarini (05)

Annisa Bulqiska Ababil (06)

Khadijah (18)

Sabitha Valentina Azzahra (23)

Seviola Syahputri (27)

Telah diperiksa dan disetujui uji oleh :

Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Probolinggo

Guru Bahasa Indonesia Mengetahui,

Kepala SMAN 1 Probolinggo

Domas Sugrahita Harja Susetya Drs. Mohamad Zaini, M.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan
Taufik serta hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan penelitian dalam
bentuk karya tulis dengan judul “Menghemat Listrik Dengan Menggunakan
Lampu Kendali Cahaya”. sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap karya ilmiah ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar atau
pihak-pihak yang memiliki perhatian yang sama dengan topik penelitian.

Dalam penyusunan laporan penelitian ini, tidak lepas dari kesulitan dan
hambatan namun berkat bimbingan dan arahan serta bantuan dari berbagai pihak,
maka laporan penelitian tersebut dapat kami selesaikan. Untuk itu dengan segala
hormat kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setingi-tingginya kepada :

1. Domas Sugrahita Harja Susetya selaku Guru mata pelajaran Bahasa


Indonesia
2. Orang tua yang senantiasa memberikan doa dan motivasi dalam
penyelesaian karya tulis ini.
3. Teman – teman yang telah memberikan semangat dan dorongan agar karya
tulis ini cepat selesai.
4. Semua yang terlibat dalam pembuatan karya tulis ini.

Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan balasan pahala atas segala


amal yang diberikan dan semoga karya kami berguna bagi kita sekalian. Penulis
juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
pembaca akan sangat bermanfaat bagi penulis untuk penyempurnaannya.

Probolinggo, 21 Maret 2021

iii
Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

ABSTRAK viii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah2

C. Hipotesis Penelitian 2

D. Tujuan Penelitian 3

E. Manfaat Penelitian 3

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Pengertian Alat 5

B. Pengertian Pendeteksi 5

C. Pengertian Cahaya 8

D. Pengertian Listrik 10

iv
BAB III : METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian 15

1. Jenis Penelitian 15

2. Waktu dan Tempat Penelitian 15

3. Variabel Penelitian 15

B. Populasi dan Sampel 15

1. Populasi 15

2. Sampel 16

C. Prosedur Penelitian 16

1. Alat dan Bahan 16

2. Langkah-Langkah 17

D. Pengumpulan Data 17

E. Analisis Data 18

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian 19

B. Pembahasan 21

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan 24

B. Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN 27

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 18

Tabel 4.1 20

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 14

Gambar 4.1 20

Gambar 4.2 20

Gambar 4.3 20

vii
ABSTRAK

2021. Alat Sederhana Pendeteksi Cahaya untuk Meminimalisir Pemborosan


Listrik. Karya Ilmiah Remaja. SMA Negeri 1 Probolinggo.

Pembimbing : Domas Sugrahita Harja Susetya

Kata kunci : Alat, Pendeteksi, Cahaya, Listrik

Listrik merupakan kebutuhan umum dan wajib masyarakat di dunia.


Listrik digunakan untuk menghidupkan alat elektronik. Alat elektronik yang
paling banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia adalah lampu. Saat ini
sedang marak pemborosan listrik. Pemborosan yang sering dilakukan adalah tidak
mematikan lampu saat keadaan sekitar sudah terang. Pada saat ini muncullah
suatu alat yang dapat mengoperasikan lampu secara otomatis menggunakan sensor
cahaya. Rangkaian sensor LDR untuk saklar lampu otomatis merupakan rangkain
yang sederhana tetapi bermanfaat guna pensaklaran otomatis brdasarkan intensitas
cahaya. Semakin banyak cahaya yang terkena sensor ini maka nilai resistansinya
akan turun, begitupun sebaliknya. Apabila resistansinya turun maka lampu akan
menyala dengan redup. Dengan cara merangkaikan transistor, resistor 220Ω,
resistor 1kΩ, resistor 10kΩ, LED, dan LDR ke project board. Caranya cukup
mudah, tetapi hasil yang didapatkan sangatlah bermanfaat.

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Listrik merupakan keperluan kita sehari – hari yang digunakan untuk

menghidupkan seluruh alat elektronik yang berbahan bakar listrik. Pada saat

ini energi listrik menjadi suatu hal yang penting. Ketergantungan pada Sumber

Daya Alam yang tidak dapat diperbarui seperti batu bara yang semakin jarang

membuat krisis energi listrik semakin menghantui pikiran masyarakat. Oleh

karena itu, mulai banyak dikembangkan pembangkit listrik dari sumber lain

yang selalu tersedia dan ramah lingkungan. Saat ini jumlah manusia semakin

banyak, hal itu menyebabkan penggunaan listrik dalam kehidupan sehari –

hari semakin meningkat. Mengetahui hal tersebut, kita seharusnya memikirkan

bagaimana cara menghemat penggunaan energi listrik, bukan hanya sekedar

menambah jumlah energi listrik yang dihasilkan.

Penerangan makhluk hidup pada saat gelap yang sering kita sebut dengan

lampu adalah salah satu alat listrik yang paling banyak digunakan terutama

pada malam hari. Hampir di semua tempat menggunakan lampu sebagai alat

penerang. Penggunaan lampu dirumah saat ditinggal pergi keluar kota sering

kali terjadi pemborosan. Saat keadaan sekitar sedang terang, lampu dirumah

kita tetap saja menyala, sehingga menyia-nyiakan cahaya lampu yang

dihasilkan dan pemborosn energi listrik.

1
Oleh sebab itu, saya membuat suatu perancangan untuk mengatasi masalah

tersebut yaitu lampu yang dapat menyala dan mati secara otomatis sesuai

dengan keadaan disekitar. Ketika keadaan gelap maka lampu tersebut akan

menyala dengan sendirinya. Namun, ketika keadaan sudah mulai terang maka

lampu akan mati dengan sendirinya. Sehingga, dengan hal ini kita dapat lebih

mudah dalam menghemat listrik. Dan perancangan ini diberi judul “Alat

Sederhana Pendeteksi Cahaya untuk Meminimalisir Pemborosan Listrik”

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan karya

tulis ilmiah dengan judul “Alat Sederhana Pendeteksi Cahaya untuk

Meminimalisir Pemborosan Listrik” adalah sebagai berikut

1. Bagaimana dampak dari penggunaan listrik secara berlebihan ?

2. Bagaimana rancangan sistem lampu otomatis dengan kendali cahaya ?

3. Bagaimana cara membuktikan jika LED akan mati atau hidup dengan

otomatis sesuai kondisinya ?

C. Hipotesis Penelitian

1. Penerangan disekitar akan menjadi berkurang dan listrik menjadi

energi yang langka

2. Mempersiapkan alat dan bahan, membuat rangkaian listrik lampu

otomatis, mengetes kepekaan sensor terhadap cahaya.

3. Letakkan rangkaian listrik tersebut ditempat yang gelap dan siapkan

senter untuk alat bantu penereang lain, jika dalam keadaan gelap led

2
menyala dan saat diterangi oleh senter led itu mati maka rancangan

tersebut berhasil.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diangkat dalam penulisan karya tulis ilmiah

dengan judul “Alat Sederhana Pendeteksi Cahaya untuk Meminimalisir

Pemborosan Listrik” adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dampak dari penggunaan listrik secara berlebihan.

2. Untuk mengetahui rancangan sistem lampu otomatis dengan kendali

cahaya.

3. cara membuktikan jika LED akan mati atau hidup dengan otomatis

sesuai kondisinya

E. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

a. Untuk menambah wawasan mengenai karya ilmiah, terlebih pada

bidang elektronika.

b. Dapat menerapkan langkah-langkah penulisan karya ilmiah sesuai

dengan norma dan kaidah yang disyaratkan.

c. Dapat mengetahui tentang permasalahan penggunaan listrik secara

berlebihan dan cara mengatasinya.

d. Untuk menambah pengetahuan tentang kelistrikan.

2. Bagi Pembaca

a. Pembaca menjadi tahu manfaat penggunaan lampu otomatis.

3
b. Pembaca menjadi tahu rangkaian listrik yang ada dalam lampu

otomatis.

3. Bagi Sekolah

a. Untuk menambah wawasan bagi warga sekolah tentang kelistrikan.

b. Sebagai bentuk kepedulian sekolah dengan memberikan alternatif

penghematan listrik.

4
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Alat

Alat adalah benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu. Dalam suatu

percobaan, alat sangatlah dibutuhkan sebagai alat bantu untuk mengerjakan

suatu praktik. Alat bisa berupa perkakas ataupun perabotan.

B. Pengertian Pendeteksi

Sensor adalah komponen atau perangkat yang tujuannya mendeteksi

kejadian atau perubahan lingkungan sekitarnya dan menghasilkan output sesuai

fungsinya.

Dalam sebuah sistem elektronika, sebuah sirkuit harus bisa menerima

suatu masukan misalnya suara, getaran, cahaya, dan lain-lain yang akan diubah

menjadi energi listrik dan diproses untuk menghasilkan sebuah keluaran atau

output, biasanya kmponen yang dipilih untuk kondisi tersebut adalah sensor dan

transducer. Kata transducer sendiri sebetulnya adalah istilah untuk sebuah atau

dua buah sensor yang bisa mendeteksi atau merasakan perubahan lingkungan

sekitarnya seperti panas, cahaya, perubahan gerak, dan lain-lain, dalam sensor

biasanya ada komponen lain yang disebut actuator.

Secara fungsi sensor adalah komponen masukan atau input dalam

rangkaian elektronika yang bisa merasakan atau mendeteksi perubahan

lingkungan sekitar dan menghasilkan output sesuai dengan fungsinya, misalnya

5
sensor cahaya dan sensor tekanan, sensor jenis ini mengubah inputannya menjadi

sinyal listrik.

Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik

antara lain sensor cahaya, sensor suhu, sensor suara, dan sensor tekanan.

1. Sensor Cahaya

a) Light Dependent Resistor (LDR)

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis

Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada

intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan

menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi

tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light

Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika

menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan

menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

b) Photodioda

Photodioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya.

Berbeda dengan diode biasa, komponen elektronika ini akan

mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi

oleh diode foto ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra

ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi diode foto mulai dari

penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur

cahaya pada kamera serta beberapa peralatan di bidang medis.

6
2. Sensor Suhu

a) Thermocouple

Thermocouple adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk

mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor

berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek

“Thermo-electric”. Efek Thermo-electric pada Termokopel ini

ditemukan oleh seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann

Seebeck pada Tahun 1821, dimana sebuah logam konduktor yang

diberi perbedaan panas secara gradient akan menghasilkan tegangan

listrik. Perbedaan Tegangan listrik diantara dua persimpangan

(junction) ini dinamakan dengan Efek “Seeback”.

b) Resistance Temperature Detector

Resistance Temperature Detector adalah sensor suhu yang

pengukurannya menggunakan prinsip perubahan resistansi atau

hambatan listrik logam yang dipengaruhi oleh perubahan suhu. RTD

adalah salah satu sensor suhu yang paling banyak digunakan dalam

otomatisasi dan proses kontrol.

3. Sensor Suara

a) Piezoelectric

Piezoelectric adalah sebuah komponen elektronika yang dapat

mengubah energi mekanik menjadi energi listrik atau sebaliknya

berdasarkan efek piezoelectric. Piezoelectric yang digunakan untuk

7
mengubah energi listrik menjadi getaran suara disebut juga denga

Piezoelectric Buzzer.

4. Sensor Tekanan

a) Load Cell

load cell merupakan sensor yang dirancang untuk mendeteksi

tekanan atau berat sebuah beban, sensor load cell umumnya digunakan

sebagai komponen utama pada sistem timbangan digital dan dapat

diaplikasikan pada jembatan timbangan yang berfungsi untuk

menimbang berat dari truk pengangkut bahan baku, pengukuran yang

dilakukan oleh Load Cell menggunakan prinsip tekanan.

b) Strain Gauge

strain gauge adalah sensor yang digunakan untuk mengukur berat atau

beban dari suatu benda dalam ukuran besar. Sensor strain gauge ini

sering diaplikasikan pada jembatan timbang mobil atau alat ukur berat

dalam skala besar. Sensor strain gauge adalah grid metal-foil yang tipis

yang dilekatkan pada permukaan dari struktur. Apabila komponen atau

struktur dibebani, terjadi strain dan ditransmisikan ke foil grid.

Tahanan foil grid berubah sebanding dengan strain induksi beban.

C. Pengertian Cahaya

Cahaya adalah pancaran elektromagnetik yang dapat terlihat oleh mata

manusia. Atau definisi cahaya yang lainnya yaitu merupakan radiasi

elektromagnetik, baik itu dengan panjang gelombang kasat mata maupun

8
yang tidak. Sedangkan benda yang memancarkan cahaya disebut dengan

sumber cahaya. Dalam kehidupan sehari – hari, cahaya biasanya digunakan

untuk penerang disaat keadaan sedang gelap.

Penerangan atau yang biasa disebut dengan pencahayaan adalah suatu

kebutuhan yang berguna untuk penerangan rumah atau bangunan kita agar

kita dapat merasakan kenyamanan dalam beraktivitas baik di dalam maupun

diluar

Beberapa alat pencahayaan yang banyak digunakan dalam kehidupan

sehari – hari antara lain LED, lampu, dan senter.

a) LED

Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-

emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan

cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan

maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang

dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan

bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat. Sebuah LED adalah

sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda normal,

LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh,

atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah

struktur yang disebut p-n junction. Pembawa-muatan - elektron dan

lubang mengalir ke junction dari elektroda dengan voltase berbeda.

Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi

yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.

9
Sebuah dioda normal, biasanya terbuat dari silikon atau

germanium, memancarkan cahaya tampak inframerah dekat, tetapi

bahan yang digunakan untuk sebuah LED memiliki selisih pita energi

antara cahaya inframerah dekat, tampak,dan ultraungu dekat.

b) Lampu

Lampu adalah sebuah benda yang berfungsi sebagai penerang, lampu

memiliki bentuk seperti botol dengan ronga yang berisi kawat kecil

yang akan menyalah apabila disambungkan ke aliran listrik.

c) Senter

Senter adalah sebuah alat listrik portabel yang merupakan sumber

cahaya untuk menerangi dan dioperasikan dengan baterai. Biasanya

sumber cahaya senter adalah dari sebuah bola lampu pijar kecil atau

lampu pendar yang dikenal dengan istilah lampu LED.

D. Pengertian Listrik

Pengertian listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan

dengan kehadiran dan aliran muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam

efek yang telah umum diketahui, seperti petir, listrik statis, induksi

elektromagnetik dan arus listrik. Dengan adanya listrik juga bisa menimbulkan

dan menerima radiasi elektromagnetik seperti gelombang radio.

Berdasarkan Ilmu Fisika, listrik dibedakan menjadi dua jenis yakni listrik

statis dan listrik dinamis.

a) Listrik Statis

10
Listrik statis merupakan energi listrik yang terkandung dalam

benda yang memiliki muatan listrik.

b) Listrik Dinamis

Listrik dinamis merupakan energi listrik yang dapat bergerak.

Umumnya listrik dinamis menggunakan media baterai yang

dihubungkan dengan rangkaian elektroda tertentu sehingga membuat

benda tersebut dapat bergerak.

Listrik juga memiliki besaran. Besaran – besaran diantaranya adalah

tegangan listrik, arus listrik, hambatan listik, Gaya Gerak Listrik, muatan listrik,

dan kapasitansi.

a) Tegangan Listrik

Tegangan listik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik

dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini

mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang

mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

Berdasarkan perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik

dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra

tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan

listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat

bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di

dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan

rendah.

11
b) Arus Listrik

Arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang disebabkan

dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam

sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan

couloumb/detik atau Ampere.

Contoh dari arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang

sangat lemah dalam satuan mikroAmpere seperti di dalam jaringan

tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere seperti yang

terjadi pada petir.

Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi

terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir

dalam sirkuit bergantung pada voltabese dan resistansi sesuai dengan

hukum ohm.

c) Hambatan Listrik

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari

suatu komponen elektronik (misalnya resistor ) dengan arus listrik

yang melewatinya.

d) Gaya Gerak Listrik

Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya energi listrik yang

berubah menjadi energi bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan

muatan melalui sumber itu, atau kerja yang dilakukan sumber arus

persatuan muatan. dinyatakan dalam Volt.

12
e) Muatan Listrik

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda,

yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan

dan juga memiliki muatan listrik. SimbolQ sering digunakan untuk

menggambarkan muatan. sistem satuan internasional dari satuan Q

adalah coloumb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar.

Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton

(muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total

suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan

elektron.

Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif.

Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron

ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari

satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama

dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan

total yang netral atau tak bermuatan).

f) Kapasitansi

Kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan

(atau dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan.

Bentuk paling umum dari piranti penyimpanan muatan adalah sebuah

kapasitor dua lempen / pelat / keping. Jika muatan di lempeng / pelat /

keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar lempeng

/ pelat / keping.

13
Rangkaian listrik dibedakan menjadi 3 yaitu rangkaian listrik seri,

rangkaian listrik paralel, dan rangkaian listrik campuran.

a) Rangkaian Seri

Bentuk rangkaian seri dapat dibilang sangat sederhana karena

rangkaiannya disusun secara lurus dan tidak mimiliki cabang. Dalam

rangkaian seri hanya ada satu jalan yang dapat dilalui oleh arus. Arus

listrik yang mengalir memiliki besar yang sama.

b) Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel memliki ciri yang dapat dikenali, yaitu susunan

rangkaiannya memiliki cabang. Instalasi listrik di suatu rumah

biasanya menggunakan susunan rangkaian pararlel. Meskipun sedikit

lebih rumit dari rangkaian seri, rangkaian paralel memiliki banyak

keuntungan.

c) Rangkaian Campuran

Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan

paralel.

Dalam penelitian ini rangkaian listrik yang digunakan adalah rangkaian listrik

campuran

14
Gambar 2.1 Rangkaian Listrik Campuran

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen yang

berfokus pada rekayasa teknologi yaitu perancangan sistem

kontrol berbasis LDR.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu pnelitian ini dilaksanakan pada 10 Maret 2021.

Tempat penelitian ini dilaksanakan di rumah. Tepatnya di Jalan

Raden Wijaya, Gang Wirojayan Asri 4 no.7.

3. Variabel Penelitian

a) Variabel Bebas

Variabel bebas dari penelitian ini adalah alat sederhana atau

media pembelajaran dan rangkaian listrik.

15
b) Variabel Terikat

Variabel terikat dari penelitian ini adalah sensor atau

pendeteksi cahaya

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian, orang,

benda, atau hal lain yang dibatasi secara jelas dan merupakan

sasaran dari suatu penelitian. Dalam penelitian ini subjek yang

digunakan adalah alat deteksi atau yang biasa dikenal dengan

sensor.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil untuk

dijadikan objek penelitian atau dijadikan dasar penarikan

kesimpulan dari populasi. Dalm penelitian ini sampel yang

digunakan pada penelitian adalah alat deteksi cahaya atau yang

biasa dikenal dengan sensor cahaya.

C. Prosedur Penelitian

1. Alat dan Bahan

Alat :

a) Lampu senter

b) Project Board

Bahan :

16
1
a) Kabel meter
4

b) 3 baterai

c) Transistor

d) 1 resistor 10 kΩ

e) 1 resistor 1 kΩ

f) 1 resistor 220 Ω

g) LDR (Light Dependant Resistor)

h) LED

2. Langkah-Langkah Penelitian

1) Siapkan alat dan bahan.

2) Pasang transitor pada project board (kaki tidak boleh

terhubung satu sama lain).

3) Hubungkan salah satu kaki resistor 220 Ω ke colector.

4) Ujung kaki resistor 220 Ω yang lain hubungkan ke kaki katoda

LED.

5) Hubungkan kaki anoda LED dengan sumber tegangan

(positif0.

6) Kaki basis transistor dihubungkan dengan resistor 1 kΩ.

7) Kaki resistor 1 kΩ lainnya dihubungkan dengan salah satu kaki

resistor 10 kΩ dan salah satu kaki LDR.

8) Kaki resistor 10 kΩ lainnya dihubungkan dengan sumber

tegangan (positif).

17
9) Kaki LDR lainnya dihubungkan dengan sumber tegangan

(negatif)

10) Kaki emitor dihubungkan dengan sumber tegangan (negatif)

menggunakan tegangan 4,5 Volt.

D. Pengumpulan Data

Sensor pendeteksi cahaya atau yang biasa disebut dengan LDR ini

bekerja sesuai dengan cahaya yang didapat. Oleh karena itu, untuk

melakukan penelitian ini kita memerlukan tabel hasil percobaan agar

mempermudah kita dalam mengumpulkan data.

NO. Kondisi Cahaya Keterangan Lampu

1 Gelap

2 Redup

3 Terang

Tabel 3.1 Contoh Tabel Hasil Pengujian Alat Pendeteksi Cahaya

E. Analisis Data

Setelah penyelesaian pengumpulan data ini, penulis menganalisis

data dengan deskriptif kualitatif. Mendeskripsikan cara membuat dan

prinsip kerja senor pendeteksi cahaya. Serta menjelaskan bagaimana kerja

sensor cahaya seerhana.

18
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan judul “Alat

Sederhana Pendeteksi Cahaya untuk Meminimalisir Pemborosan Listrik”

memperoleh hasil yaitu mengendalikan lampu dengan menggunakan

sensor cahaya. Percobaan ini dilakukan dapat dilakukan di mana saja dan

kapan saja. Alat elektronika yang dibutuhkan juga telah tersedia di toko

elektronika.

Percobaan ini dilakukan penuilis untuk meminimalisir kasus

pemborosan listrik yang sedang marak terjadi pada saat ini, sehingga kita

dapat menghemat listrik dengan cara yang lebih mudah. Langkah kerjanya

cukup sederhana, yaitu dengan memasang semua alat listrik yang

dibutuhkan ke PCB sesuai rangkaian yang telah diperoleh. Kita juga

memerlukan baterai dan kabel tipis untuk menyalurkan elektron dari

baterai, sehingga alat sederhana yang telah dirakit dapat bekerja dengan

semestinya.

Untuk mengetahui bagaimana cara kerja sensor, penulis harus

melakukan percobaan pada sensor dengan cara membuktikannya ke

tempat-tempat yang mempunyai kadar cahaya yang berbeda. Dimulai dari

tempat yang sangat terang hingga ke tempat yang gelap. Adapun hasil

19
penelitian yang dilakukan penulis seperti yang telah tertera pada tabel di

bawah ini.

Data Hasil Percobaan :

Kondisi Keterangan
NO. Gambar
Cahaya Lampu

1 Gelap Sangat terang

Gambar 4.1 Hasil Pengujian


Alat Pendeteksi Cahaya.
Sumber : penulis

Tidak begitu
2 Redup
terang

Gambar 4.2 Hasil Pengujian


Alat Pendeteksi Cahaya.
Sumber : penulis

3 Terang Mati

20
Gambar 4.3 Hasil Pengujian
Alat Pendeteksi Cahaya.
Sumber : penulis
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Alat Pendeteksi Cahaya
Sumber : penulis

Dari data diatas penulis dapat menjelaskan bahwa keterangan

lampu akan berubah dengan sendirinya mengikuti keadaan disekitar.

Apabila keadaan disekitar gelap, maka keterangan lampu akan

menunjukkan sebaliknya, yaitu sangat terang. Apabila keadaan disekitar

terang, keterangan lampu juga akan menunjukkan sebaliknya, yaitu gelap

atau mati. Sedangkan apabila keadaan disekitar kita redup, lampu akan

menunjukan berbagai keterangan tergantung dengan keredupn cahaya

disekitar.

B. Pembahasan

1. Bagaimana dampak dari penggunaan listrik secara berlebihan ?

Di negara kita masih banyak desa yang belum merasakan terang

nya lampu disaat malam hari, bisa melihat dunia di kotak kecil yang berisi

orang-orang yang bertubuh mungil, yang bisa kita sebut dengan tlevisi. Di

zaman yang sekarang saja masih banyak desa yang belum merasakan

listrik, apalagi tahun-tahun yang akan datang, kita mungkin kekurangan

21
sumber listrik, dikarnakan pemborosan diawal. Dampak pengunaan listrik

brlebihan tehadap lingkungan sangat berefek. Tenaga listrik di bantuan

dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil (minyak bumi, gas bumi,

dan batu bara) dan dalam prosesnya mengeluarkan zat CO2 ke udara.

Secara ilmiah telah terbukti dapat mengakibatkan timbulnya efek rumah

kaca dan beragam perubahan pada alam, yang kita telah rasakan saat ini

adalh, naiknya suhu dipermukaan bumi, naiknya permukaan air laut, dan

punahnya kekayaan hayati di segala penjuru. Yang merupakan kesalah

kita sebagai penguna listrik secara berlebihan yang sering kita sebut

dengan “global warming”.

2. Bagaimana rancangan sistem lampu otomatis dengan kendali

cahaya?

1
Mempersiapkan alat dan bahan, yaitu PCB, Kabel meter, 3 baterai, 1
4

resistor 10 kΩ, 1 resistor 1 kΩ, 1 resistor 220 Ω, LDR (Light Dependant

Resistor), LED, lampu senter. membuat rangkaian listrik lampu otomatis

yang sesuai agar rangkaian listrik dapat bekerja dengan baik dan

meletakkan bahan pada PCB sesuai dengan rangkaian listrik yang telah

ditentukan. Setelah itu mengetes kepekaan sensor terhadap cahaya dengan

menggunakan senter sebagai alat bantu penerangan atau sebagai alat

pengganti sinar matahari.

3. Bagaimana cara membuktikan jika LED akan mati atau hidup

dengan otomatis sesuai kondisinya ?

22
Letakkan rangkaian listrik tersebut ditempat yang gelap dan

siapkan senter untuk alat bantu penereang lain, jika dalam keadaan gelap

led menyala dan saat diterangi oleh senter led itu mati maka rancangan

tersebut berhasil. Hal ini dikarenakan Ketika keadaan ruangan terang,

resistansi pada LDR sangat kecil.. bahkan lebih kecil dibandingkan dengan

resistansi yang telah diatur pada trimpot. Arus mempunyai karakteristik

dominan mengalir pada hambatan yang kecil dibandingkan hambatan yang

besar. Analoginya seperti arus yang bakal lebih deras mengalir pada

sungai dengan batuan kerikil dibandingkan sungai dengan batuan besar.

Sehingga, arus akan dominan mengalir melewati LDR, sedangkan arus

pada resistor 150 ohm (kaki collector)sangat sangat kecil bahkan dianggap

nol. Pada kondisi inilah transistor bekerja di daerah cut off (bekerja

sebagai saklar terbuka). Oleh karena itu tidak ada arus yang melewati

lampu sehingga lampu tidak menyala.

Berbeda jika pada keadaan ruangan gelap. Resistansi pada LDR

akan sangat besar, sehingga tidak akan ada arus yang bisa mengalir

melewatinya. Pada kondisi ini, rangkaian yang tersambung dengan LDR

bisa kita anggap terputus dan tegangan diantara kaki collector dan emitter

(Vce = 0), jadi arus dari catuan (Vcc) sepenuhnya mengalir melewati

trimpot 1 (kaki collector) dan langsung ke relay sehingga lampu bisa

menyala. Pada kondisi ini transistor bekerja di daerah saturasi (bekerja

sebagai saklar tertutup).

23
24
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penelitian yang dilakukan, kita dapat mengetahui bahwa LDR

adalah komponen elektronika yang dapat dijadikan sensor pada pembuatan

lampu otomatis. LDR hanya akan bekerja apabila keadann disekitarnya

gelap. Pembuatan lampu otomatis ini dapat menjadi solusi untuk kasus

maraknya pemborosan listrik.

B. SARAN

Dalam pembuatan lampu otomatis harus diperhatikan penempatan

komponen elektronika pada rangkaian listrik agar dapat bekerja dengan

maksimal. Sebaiknya, gunakan rangkaian listrik yang sesuai dan juga

perhatikan muatan yang ada disetiap komponen listrik. Jangan sampai

menempatkan komponen listrik sembarangan dan menggabungkan

komponen listrik dengan muatan yang tidak sesuai karena dapat merusak

komponen yang lain.

25
DAFTAR PUSTAKA

Kamus Pintar Bahasa Indonesia Halaman 22 (Diakses tanggal 14 Maret 2021

pukul 11.03 WIB)

http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-ldr-light-dependent-resistor-dan-cara-

mengukurnya/ (Diakses tanggal 14 Maret 2021)

https://ryankudeta.wordpress.com/2012/12/17/pengertian-photodioda/ (Diakses

tanggal 14 Maret 2021)

http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-termokopel-thermocouple-dan-

prinsip-kerjanya/ (Diakses tanggal 14 Maret 2021)

http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/03/Pengertian-Resistance-

Temperature-Detector.html (Diakses tanggal 14 Maret 2021)

https://skemaku.com/pengertian-piezoelektrik-dan-prinsip-kerja-piezoelektrik/

(Diakses tanggal 14 Maret 2021)

http://belajarelektronika.net/pengertian-sensor-gaya-strain-gauge-dan-load-cell/

(Diakses tanggal 14 Maret 2021)

http://elektronika-dasar.web.id/sensor-strain-gauge/ (Diakses tanggal 14 Maret

2021)

www.pengertianku.net › Umum (Diakses tanggal 14 Maret 2021)

yandi-sage.blogspot.com/2009/11/led-light-emitting-diode.html (Diakses tanggal

14 Maret 2021)

https://lampuutama.blogspot.com/2016/11/pengertian-lampu-dan-jenis-jenis-

lampu.html (Diakses tanggal 14 Maret 2021)

https://id.wikipedia.org/wiki/Senter (Diakses tanggal 14 Maret 2021)

26
http://www.sumberpengertian.co/pengertian-listrik-lengkap (Diakses tanggal 14

Maret 2021)

https://teknikelektronika.com/pengertian-ldr-light-dependent-resistor-cara-

mengukur-ldr/ (Diakses tanggal 14 Maret 2021)

https://skemaku.com/pengertian-sensor-pada-rangkaian-elektronika/ (Diakses

tanggal 14 Maret 2021)

27
LAMPIRAN

1. Alat dan Bahan

Alat :

Senter Project Board

Bahan :

a) 3 baterai

1
3 baterai Kabel meter
4

28
b) 1 resistor 1 kΩ

c) 1 resistor 220 Ω

Resistor 1 kΩ Transistor

Resistor 220 Ω Resistor 10 kΩ

d) LED

LED LDR

29
2. Langkah-Langkah Penelitian

Siapkan alat dan bahan.

Siapkan alat dan bahan. Pasang transitor pada project


board (kaki tidak boleh terhubung satu sama lain).

30
Hubungkan salah satu kaki resistor 220 Ω ke colector.

Siapkan alat Ujung kaki resistor 220 Ω yang lain hubungkan ke


kaki katoda LED.

Hubungkan kaki anoda LED dengan sumber tegangan


(positif0.

31
Kaki basis transistor dihubungkan dengan resistor 1 kΩ.

Kaki resistor 1 kΩ lainnya dihubungkan dengan salah satu kaki


resistor 10 kΩ dan salah satu kaki LDR.

Kaki resistor 10 kΩ lainnya dihubungkan dengan


sumber tegangan (positif).

32
Kaki LDR lainnya dihubungkan dengan sumber
tegangan (negatif)

Kaki emitor dihubungkan dengan sumber tegangan (negatif)


menggunakan tegangan 4,5 Volt.

33

Anda mungkin juga menyukai