Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH WARNA CAHAYA LAMPU LED TERHADAP

PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

KARYA TULIS ILMIAH

diajukan untuk mendapatkan nilai ujian praktik bahasa indonesia

oleh
Irvan Saputra Bahri
0021440650

PROGRAM MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SMA ISLAM AL AZHAR 8 KOTA BEKASI

KOTA BEKASI

2019
LEMBAR PENGESAHAN

IRVAN SAPUTRA BAHRI

NIS 0021440650

KARYA TULIS

PENGARUH WARNA CAHAYA LAMPU LED TERHADAP


PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

Diajukan untuk Mendapatkan Nilai Ujian Praktik Bahasa Indonesia

Senin, 13 Januari 2020

Disetujui oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Fifit Bastiawati, S.Pd. Sri Lestari, S.Pd.

Disahkan oleh

Kepala SMA Islam Al Azhar 8 Kota Bekasi

Imam Sudiro, M.Pd.


ABSTRAK

IRVAN SAPUTRA BAHRI. Karya tulis berjudul Pengaruh Warna Cahaya Lampu
LED terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau.
Program studi MIPA, SMA Islam Al Azhar 8.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini, yang
pertama bagaimana pengaruh warna cahaya LED terhadap pertumbuhan kacang
hijau? dan yang terakhir apa perbedaan tumbuh kembang kacang hijau dengan
cahaya matahari dan cahaya LED?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh warna cahaya lampu
LED terhadap pertumbuhan kacang hijau. Penelitian ini dilakukan di Bekasi, mulai
dari Agustus 2019 sampai dengan November 2019.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan,
dengan membuat alat dan uji coba alat tersebut selama beberapa waktu oleh
tumbuhan yang telah ditentukan.
Adapun penelitian ini untuk mengetahui pengaruh spektrum warna cahaya
LED terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat pengaruh warna
cahaya lampu LED terhadap pertumbuhan kacang hijau. Perbedaan spektrum warna
cahaya ini juga menyebabkan adanya perbedaan tinggi batang, diameter batang, dan
warna daun. Kacang hijau yang mengalami pertumbuhan paling baik adalah dengan
spektrum pencahayaan merah. Sedangkan pada spektrum warna lainnya, tumbuhan
mengalami etiolasi (gangguan pertumbuhan).

Kata Kunci : warna cahaya, kacang hijau.

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

Swt. karena berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis

ini.

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis memilih judul “Pengaruh Warna

Cahaya Lampu LED Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau”. Adapun karya tulis ini

disusun untuk memenuhi nilai ujian praktik pelajaran Bahasa Indonesia tahun

ajaran 2019/2020.

Dalam penulisan karya tulis ini, penuis ingin mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian karya tulis

ini, khususnya:

1. Bapak Imam Sudiro, M.Pd., selaku Kepala SMA Islam Al Azhar 8 Kota

Bekasi

2. Bapak Eko Agus Susilo, S.Ag., M.M., selaku Wakil Kepala SMA Islam Al

Azhar 8 Kota Bekasi

3. Ibu Fifit Bastiawati, S.Pd., selaku Pembimbing I yang telah membimbing

serta memberi pengarahan dalam hal materi

4. Ibu Sri Lestari, S.Pd., selaku Pembimbing II yang telah membimbing serta

memberi pengarahan dalam hal teknik penulisan

ii
5. Kedua orang tua serta keluarga dan teman-teman penulis yang telah

memberikan semangat, bimbingan, serta doanya untuk penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan

dalam penulisan karya tulis ini. Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini

bermanfaat dan dapat memberikan informasi kepada para pembaca.

Jakarta, 29 November 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK……………………………………………………………………....i

KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………......................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………2

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………...………..2

1.4 Sistematika Penulisan …………………………………………….3

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Landasan Teori………………………………………………………4

2.1.1 Pengertian Kacang Hijau…………………………………..4

2.1.2 Pengertian Pertumbuhan……………………………….......6

2.1.2.1 Tahap-tahap Pertumbuhan Tahanaman…………6

2.1.3 Proses Fotosintesis………………........................................7

2.1.4 Pengaruh Sprektum Cahaya……………….........................9

2.1.5 Gelombang Elektromagnetik ……………………………11

2.1.5.1 Sifat Gelombang Elektromagnetik…………….12

2.1.5.2 Sifat Gelombang Elektromagnetik ……………13

2.6 Pengertian LED……………………………………………14

iv
2.2 Kerangka Berpikir…………………………………………………15

BAB III METODOLOGI PENULISAN

3.1 Manfaat Penelitian ….………………………………………………………16


3.1.1 Manfaat Praktis……………………………………………....16

3.1.1.1 Manfaat Praktis Bagi Penulis …………………………...16

3.1.1.2 Manfaat Praktis Bagi Pembaca………………………….16

3.1.2 manfaat Teoritas……………………………………………..16

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………..16


3.2 Metode Penelitian…………………………………………………16
3.3 Tahap Penelitian……………………………………………..……17
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan…….………………................................................18

4.2 Pembahasan...............................................................………………20

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan….……………………………………………………...24

5.2 Saran…………….………………………………………………….24

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….vi

SUMBER INTERNET………………………………………………………..vii

LAMPIRAN………………………………………………………………..…viii

RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………ix

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Ciri sebuah makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan
berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang
berjalan secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Ada dua faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
meliputi faktor genetik (hereditas) dan faktor fisiologis. Sedangkan faktor
eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar
tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu
faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan adalah cahaya.
Cahaya merupakan komponen utama bagi tumbuhan untuk
melakukan fotosintesis. Cahaya akan diterima oleh Fitokrom. Fitokrom
merupakan penerima cahaya yang paling efektif dalam mengendalikan
proses morfogenesis tanaman dibandingkan dengan yang lain. Fitokrom
sangat responsif terhadap perubahan panjang gelombang merah (R) dan
merah jauh (FR) dari spektrum cahaya tersebut. Namun, menurut (Lingga,
2011) sinar merah jauh (FR) tidak efisien untuk fotosintesis, sehingga
membutuhkan penambahan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih
rendah agar lebih efisien.
Cahaya tidak selamanya didapat dari sinar matahari, melainkan
dengan menggunakan lampu LED. Light Emiting Diodes (LED) adalah
suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik atau bisa
diartikan sebagai dioda yang memancarkan cahaya bila dialirkan arus
listrik.
1
2
Bahan semikonduktor di dalam LED ini dibungkus dengan plastik
berwarna untuk nilai estetika dan memperkuat tampilan warna yang
dihasilkan. Akan tetapi, pewarnaan plastik ini tidak berpengaruh pada
gelombang warna yang dihasilkan, melainkan bergantung pada bahan
semikonduktor yang dipakai (Lia Kurniawati, 2010). Maka dari itu, untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh warna cahaya pada pertumbuhan,
peneliti melakukan percobaan dengan memberi variasi warna cahaya yang
berbeda pada tanaman kacang hijau.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
perumusan masalah pada penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana pengaruh warna cahaya LED terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2. Apa perbedaan tumbuh kembang kacang hijau dengan cahaya matahari dan
cahaya LED?

1.3 Tujuan penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penulisan karya tulis
ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh warna cahaya LED terhadap pertumbuhan kacang
hijau.
2. Untuk mengetahui perbedaan tumbuh kembang kacang hijau dengan cahaya
matahari dan cahaya LED.
3
1.4 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis membagi ke dalam lima bab
untuk sistematika rangkaian ide. Bab satu merupakan pendahuluan yang
terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
sistematika penulisan. Bab dua terdiri dari landasan teori dan kerangka
berpikir. Bab tiga merupakan metodologi penelitian yang terdiri dari
manfaat penelitian, waktu dan tempat penelitian, serta metode penelitian.
Bab empat merupakan pembahasan dari hasil penelitian. Terakhir, Bab lima
merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Kacang Hijau

Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang


dikenal luas di daerah tropis. Kacang hijau merupakan salah satu
tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60
hari). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan
seperti berikut ini:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.

Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini


berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian
utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya
ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari
tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup
panjang, lebih panjang dari daunnya.

4
5

Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua. Bunga kacang


hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang
serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau
berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya
berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan
setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15
biji.

Selain itu, tanaman ini mengandung beberapa vitamin dan zat


lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai berikut.

Tabel 2.1 Kandungan Kacang Hijau

Kandungan di dalam Fungsi


kacang hijau
Zat besi membantu pembentukan sel darah merah

Vitamin E Membantu meningkatkan kesuburan

Vitamin B2 membantu penyerapan protein dalam tubuh

Vitamin B1 membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energi

Protein memperkuat daya tahan tubuh

Magnesium menjaga fungsi otot dan syaraf


6

2.1.2 Pengertian Pertumbuhan

Menurut Widodo dan Sumarah (2007:32), “Pertumbuhan


dapat diartikan sebagai bertambahnya ukuran maupun bobot
kering tanaman, sedangkan perkembangan adalah perubahan
sifat-sifat fisiologis akibat adanya diferensiasi selsel tanaman”.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang baik akan
mendorong tanaman tumbuh optimal dan akan menghasilkan
buah dan biji yang optimal pula.
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali
ke bentuk semula). Sedangkan perkembangan merupakan proses
terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang
mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak
dapat dihitung) dan irreversible.

2.1.2.1 Tahap-Tahap Pertumbuhan Tanaman

Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu


perkecambahan, pertumbuhan primer, dan pertumbuhan
sekunder. Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke
dalam biji dan berakhir masa dormasi pada biji atau ditandai
dengan munculnya akar dan batang pertama kali.
Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan
hypogeal dan epigeal.
Perkecambahan pada tanaman kacang hijau termasuk
kedalam perkecambahan epigeal, yaitu pertumbuhan
memanjang dari hipokotil yang menyebaban kotiledon dan
plumula keluar ke atas tanah.
7
Kemudian, tahap pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer
merupakan pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan ujung
akar. Selanjutnya, tahap pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
sekunder merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem
sekunder dan floem sekunder.
2.1.2 Proses Fotosintesis
Proses fotosintesis adalah cara tumbuhan untuk tumbuh dan
berkembang melalui respirasi. Untuk melakukan fotosintesis,
tumbuhan membutuhkan air (H2O), karbon dioksida (CO2),
klorofil, cahaya.
Menurut Fried dan Hademenos (2006), “Fotosintesis adalah
proses pembentukan molekul-molekul makanan yang kompleks
dan berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih
sederhana oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya
dengan keberadaan energi cahaya”.
Di dalam proses fotosintesis terdapat dua reaksi yang
berlangsung, yaitu reaksi terang atau reaksi pemindahan elektron
dan reaksi gelap atau reaksi fiksasi karbon. Menurut Akin
(2006:62), “Pada reaksi terang, klorofil menangkap energi dari
sinar matahari, energi akan mengakibatkan proton melintasi
selaput tilakoid dan menghasilkan proton berenergi dan
menghasilkan ATP dalam stroma, disaat yang bersamaan reaksi
pemindahan elektron menghasilkan elektron berenergi tinggi
yang dapat mengubah NADP+ menjadi NADPH dan molekul air
(H2O) dioksidasi sebagai donor elektron untuk NADPH dan
melepaskan molekul O2”.
8

Gambar 1. Reaksi terang fotosintesis


Sumber : Fried dan Hademenos (2006:69)

Menurut Fried dan Hademenos (2006:69), “ Reaksi gelap


merupakan proses dimana terjadinya reduksi CO2 menjadi gula,
reaksi gelap tidak harus benar-benar terjadi dalam kondisi gelap
tetapi reaksi ini berlangsung tidak dipengaruhi oleh cahaya,
reaksi awal melibatkan penyatuan CO2 dengan sebuah senyawa
5-karbon yang disebut ribulosa bifosfat, sebuah senyawa 6-
karbon pecah menjadi dua molekul PGA (asam fosfogliserat)
yang akan direduksi menjadi PGAL (fosfogliseraldehida) yang
merupakan produk stabil pertama dari fotosintesis”.
9

Gambar 2. Reaksi gelap fotosintesis


Sumber : Fried dan Hademenos (2006:69)

2.1.3 Pengaruh Spektrum Cahaya


Menurut Surya (2009:57), “Pada spektrum cahaya matahari
batas antara satu pita warna dengan warna yang lain tidak
terdapat daerah kosong atau disebut spektrum kontinu”.
Menurut Campbell (2002:186), “Cahaya merupakan salah
satu bentuk energi elektromagnetik yang dikenal dengan radiasi,
selain sebagai gelombang cahaya juga bertindak sebagai partikel
dikarenakan cahaya tersusun atas partikel-partikel diskret, yang
disebut foton yang memiliki energi yang tetap, jumlah energi
berbanding terbalik terhadap panjang gelombang cahayanya,
semakin pendek panjang gelombangnya maka tinggi energinya,
spektrum cahaya ungu memiliki hampir dua kali energi foton
cahaya merah”.
10

Tabel 1. Panjang gelombang spektrum sinar tampak


Sumber : http://www.proprofs.com/

Menurut Frank B Salisbury dan Cleon W Ross (1995:73),


“Fotosintesis dan reaksi fotokimia lainnya tidak bergantung
pada energi total cahaya, tapi pada jumlah foton atau kuanta
yang diserap. Foton berenergi tinggi pada spektrum biru
mempunyai energi hampir 2 kali lipat dibandingkan dengan
foton pada spektrum merah, tapi kedua foton itu mempunyai
efek yang persis sama dalam fotosintesis”.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, cahaya merupakan
salah satu komponen utama dalam fotosintesis. Akan tetapi, ada
beberapa spektrum warna yang paling efektif terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, seperti yang
dikatakan oleh Fried dan Hademenos (2006), “Panjang
gelombang cahaya yang digunakan untuk fotosintesis hanya
sebagaian kecil dari spektrum total radiasi elektromagnetik, pada
tumbuhan tingkat tinggi spektrum warna yang efektif dalam
proses fotosintesis yaitu jingga, biru, dan merah yang memiliki
panjang gelombang berkisar antara 380 hingga 750 nanometer,
kemampuan cahaya melepaskan elektron berhubungan dengan
panjang gelombangnya bukan intensitas berkas cahaya”.
11
2.1.4 Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang
memancar tanpa media rambat yang membawa muatan energi
listrik dan magnet (elektromagnetik).
Menurut Campbell (2002:186), “Gelombang
elektromagnetik merupakan gelombang yang dihasilkan oleh
kombinasi medan listrik dan medan magnet, jarak antara
puncak-puncak gelombang elektromagnetik disebut panjang
gelombang, panjang gelombang berkisar antara kurang dari satu
nanometer (untuk sinar gamma) hingga lebih dari satu kilometer
(untuk gelombang radio)”.
Menurut Giancoli (2001:227), “Cahaya tampak merupakan
gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya
berkisar 400 nm hingga 750 nm namun cahaya tampak hanyalah
satu jenis dari gelombang EM, gelombang EM terdeteksi dalam
interval lebar yang disebut spektrum elektromagnetik”.

Gambar 3. Spektrum Elektromagnetik


Sumber : Giancoli (2001:227)
12
2.1.4.1 Sifat Gelombang Elektromagnetik
Bentuk gelombang elektromagnetik hampir sama seperti
bentuk gelombang transversal pada umumnya, namun pada
gelombang ini terdapat muatan energi listrik dan magnetik.
Medan listrik (E) selalu tegak lurus terhadap medan
magnet (B) yang keduanya menuju ke arah gelombang seperti
yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. Bentuk gelombang elektromagnetik

Sumber : Douglas C. Giancoli

Dapat disimpulkan, sifat gelombang elektromagnetik


sebagai berikut:

1. Tidak memerlukan media rambat


2. Termasuk gelombang transversal dan
memiliki sifat yang sama seperti gelombang
transversal
3. Tidak membawa massa, namun membawa
energi
4. Energi yang dibawa sebanding dengan besar
frekuensi gelombang
5. Medan listrik (E) selalu tegak lurus terhadap
medan magnet (B) dan sefase
6. Memiliki momentum
7. Dibagi menjadi beberapa jenis tergantung
frekuensinya (atau panjang gelombangnya)
13
2.1.4.2 Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik meliputi cahaya, gelombang
radio, sinar X, sinar gamma, mikro gelombang, dan lain-lain.
Lihat gambar dibawah untuk memberikan gambaran mengenai
jenis-jenis spektrum gelombang elektromagnetik yang
biasanya berhubungan dengan berbagai interval frekuensi dan
panjang gelombang.

Gambar 5. Spektrum gelombang elektromagnetik


Sumber : Serway, Jewet
14
2.1.5 Pengertian LED
Light Emiting Diodes (LED) adalah suatu semikonduktor
yang memancarkan cahaya monokromatik atau bisa diartikan
sebagai diode yang memancarkan cahaya bila dialirkan arus
listrik. Semikonduktor adalah material yang dapat bertindak
sebagai konduktor (pengantar arus listrik) dan isolator (penahan
arus listrik).
Lampu LED memancarkan cahaya semata-mata oleh
pergerakan elektron pada material. Lampu LED terdiri dari
bahan /material semikonduktor yang memancarkan gelombang
cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia dan
memancarkannya dalam jumlah besar. Bahan semikonduktor
dibungkus dalam plastik sehingga mengkonsentrasikan cahaya
yang dihasilkan pada arah tertentu. Bahan plastik penutup dapat
juga diberi warna, namun hal ini hanya untuk estetika dan
memperkuat tampilan warna yang dihasilkan. Pewarnaan plastik
ini tidak berpengaruh pada gelombang warna yang dihasilkan
bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai (Lia
Kurniawati, 2010).
15

2.2 Kerangka Berpikir

Karya tulis ini disusun berdasarkan masalah yang penulis uraikan pada Bab
I. Adapun untuk mempermudah dalam memahaminya, berikut penulis
paparkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

Pengaruh Warna Cahaya Lampu LED


Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan,


dengan membuat alat dan uji coba alat tersebut selama beberapa waktu oleh
tumbuhan yang telah ditentukan.

Rumusan Masalah Tujuan

1. Bagaimana pengaruh warna 1. Untuk mengetahui pengaruh


cahaya LED terhadap warna cahaya LED terhadap
pertumbuhan kacang hijau? pertumbuhan kacang hijau.
2.
RR Apa perbedaan tumbuh 2. Untuk mengetahui perbedaan
RR
kembang kacang hijau dengan tumbuh kembang kacang hijau
cahaya matahari dan cahaya dengan cahaya matahari dan
LED? cahaya LED.

Warna lampu LED memengaruhi pertumbuhan kacang hijau


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Manfaat Penelitian


3.1.1 Manfaat Praktis
3.1.1.1 Manfaat Praktis bagi Penulis
Sebagai tahap pembelajaran untuk melakukan
penelitian dan menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai pengaruh warna cahaya
lampu LED terhadap pertumbuhan kacang hijau.
3.1.1.2 Manfaat Praktis bagi Pembaca
Menambah informasi pembaca mengenai
pengaruh warna cahaya lampu LED terhadap
pertumbuhan kacang hijau.

3.1.2 Manfaat Teoritas

Dapat memberikan informasi ilmiah kepada para


pembaca mengenai pengaruh warna cahaya terhadap
pertumbuhan kacang hijau.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penulisan karya tulis ini dilakuan di rumah penulis yang berada di


Perumahan Eramas 2000 blok B9/14, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur,
dari bulan Desember 2019 sampai dengan bulan Januari 2020. Tempat
penelitian dilaksanakan di SMA Islam Al Azhar 8 Summarecon Bekasi.

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


percobaan, dengan membuat alat dan uji coba alat tersebut selama beberapa
waktu oleh tumbuhan yang telah ditentukan.

16
17

3.4 Tahap Penelitian


3.4.1 Alat dan Bahan
1. Bola lampu merah, hijau, kuning, biru, ungu
2. Kabel penghubung
3. Biji kacang hijau
4. Kapas
5. Wadah tanam
6. Meteran
7. Kotak kardus
3.4.2 Prosedur Penelitian
1. Rangkai masing-masing bola lampu
sebagai sumber cahaya pada tanaman.
2. Tanamlah biji kacang hijau di dalam
wadah yang telah diberi kapas.
3. Masukkan wadah yang sudah ditanami
dengan biji kacang hijau ke dalam kardus
yang telah diberi lubang udara, agar tidak
masuk cahaya lain.
4. Hubungkan lampu dengan warna yang
berbeda ke masing-masing kardus.
5. Perhatikan petumbuhan batang dan daun
tanaman kacang hijau selama 10 hari
kemudian catat ke dalam tabel pengamatan
di bawah ini :

No. Hari Diameter Tinggi


ke batang (mm) batang (mm)

1.
2.
3.
4.
5.
6. Perhatikan pertumbuhan tanaman kacang hijau untuk
masing-masing spektrum cahaya yang berbeda lalu
bandingkan.
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

Tabel Hasil Pengamatan Proses Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau


dengan Menggunakan Spektrum Warna Cahaya yang Berbeda

Warna Hijau
No. Hari ke Tinggi batang
Diameter batang
(cm)
(cm)
1. 2 0,20 2,17

2. 4 0,20 11,71

3. 6 0,21 16,81

4. 8 0,21 20,36

5. 10 0,22 22,56

Warna Kuning
No. Hari ke Tinggi batang
Diameter batang
(cm)
(cm)
1. 2 0,23 1,00

2. 4 0,21 11,05

3. 6 0,21 15,23

4. 8 0,21 17,81

5. 10 0,20 18,05

18
19
Warna Biru
No. Hari ke Tinggi batang
Diameter batang
(cm)
(cm)
1. 2 0,20 1,78

2. 4 0,20 12,64

3. 6 0,20 17,61

4. 8 0,20 21,27

5. 10 0,20 21,82

Warna Merah
No. Hari ke Tinggi batang
Diameter batang
(cm)
(cm)
1. 2 0,21 0,97

2. 4 0,21 7,92

3. 6 0,22 10,35

4. 8 0,22 11,97

5. 10 0,22 12,81
20
Warna Ungu
No. Hari ke Tinggi batang
Diameter batang
(mm)
(cm)
1. 2 0,20 2,17

2. 4 0,21 11,71

3. 6 0,21 16,82

4. 8 0,21 20,37

5. 10 0,21 22,57

4.2 Pembahasan

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi

oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua

faktor itu sangat menentukan apakah tanaman akan tumbuh dan

berkembang dengan baik atau tidak. Pada tumbuhan autotrof

(tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri), cahaya

merupakan faktor yang paling penting karena cahaya merupakan

bahan bakar dalam proses fotosintesis. Dengan adanya cahaya,

tumbuhan tersebut dapat mengubah CO2 dan H2O menjadi

C6H12O6 (karbohidrat) dan O2 serta energi.

Cahaya matahari
CO2 + H2O C6H12O6 + O2 + Energi

Klorofil
21

Pada proses fotosintesis terdapat dua reaksi, yaitu reaksi

terang dan reaksi gelap. Reaksi terang yang memerlukan cahaya

sedangkan reaksi gelap sebaliknya. Cahaya matahari ialah cahaya

putih yang terdiri dari beberapa spektrum warna, yaitu merah,

jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Pada penelitian yang telah dilakukan, tumbuhan disinari

oleh spektrum warna cahaya yang berbeda, yaitu spektrum warna

ungu, hijau, biru, kuning, dan merah. Tumbuhan yang disinari

spektrum warna ungu memiliki batang yang paling tinggi, namun

rapuh dan pucat, daunnya berwarna kuning pucat. Tumbuhan yang

disinari spektrum warna biru juga memiliki batang yang sangat

tinggi, rapuh, dan pucat, serta daunnya berwarna kuning. Hal ini

dapat dikatakan bahwa tumbuhan yang disinari oleh spektrum

warna ungu dan biru mengalami etiolasi (gangguan pertumbuhan).

Tumbuhan yang disinari oleh spektrum cahaya hijau

memiliki batang yang lumayan tinggi, namun lebih kokoh jika

dibandingkan dengan tumbuhan yang disinari oleh spektrum

warna ungu dan biru, selain itu tumbuhan ini juga memiliki daun

yang berwarna kuning kehijauan. Tumbuhan yang disinari oleh

spektrum cahaya warna kuning memiliki batang yang tidak terlalu

tinggi, lumayan kokoh, dan memiliki daun yang berwarna


22

hijau kekuningan. Tumbuhan yang disinari oleh spektrum cahaya

warna merah memiliki batang yang tegak dan kokoh serta memliki

daun yang berwana sangat hijau.

Berdasarkan percobaan, spektrum warna merahlah yang

paling efektif. Hal ini disebabkan oleh Foton pada cahaya merah

ialah foton yang memiliki energi paling rendah jika dibandingkan

dengan foton pada spektrum warna lainnya, namun pada proses

fotosintesis reaksi yang terjadi bukan dipengaruhi oleh seberapa

besar energi total yang dimiliki oleh spektrum warna cahaya

tersebut, melainkan berapa banyak jumlah foton yang diserap oleh

pigmen (zat warna tumbuhan). Semakin banyak foton yang

diserap oleh pigmen, maka semakin efektif proses fotosintesis

tersebut, hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Frank B Salisbury

dan Cleon W Ross (1995:73), “Fotosintesis dan reaksi fotokimia

lainnya tidak bergantung pada energi total cahaya, tapi pada

jumlah foton atau kuanta yang diserap. Foton berenergi tinggi

pada spektrum biru mempunyai energi hampir 2 kali lipat

dibandingkan dengan foton pada spektrum merah, tapi kedua

foton itu mempunyai efek yang persis sama dalam fotosintesis”.


23

Menurut Campbell (2002), “Dengan menggunakan

spektrofotometer ditemukan bahwa warna yang diserap paling

baik oleh klorofil a (pigmen hijau) ialah merah dan biru,

sedangkan hijau akan diteruskan”. Berdasarkan penelitian

diperoleh hasil bahwa hanya warna merah yang diserap dengan

baik oleh klorofil a pada tanaman kacang hijau sedangkan warna

biru tidak, hal ini terlihat pada tanaman yang disinari spektrum

cahaya warna merah memiliki batang yang kokoh, tegak, tidak

pucat dan daunnya berwarna sangat hijau

Penelitian serupa yang telah dilakukan pada tanaman

Gracilaria verrucosa (rumput laut) menunjukkan bahwa

spektrum cahaya merah dan cahaya putih merupakah spektrum

cahaya yang memiliki pertumbuhan yang paling baik (dalam

skripsi Mustofa, 2013).


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat pengaruh
warna cahaya lampu LED terhadap pertumbuhan kacang hijau. Perbedaan
spektrum warna cahaya ini juga menyebabkan adanya perbedaan tinggi
batang, diameter batang, dan warna daun. Kacang hijau yang mengalami
pertumbuhan paling baik adalah dengan spektrum pencahayaan merah.
Sedangkan pada spektrum warna lainnya, tumbuhan mengalami etiolasi
(gangguan pertumbuhan).

5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian ini, penulis menyarankan kepada
penulis berikutnya untuk dapat melanjutkan penelitian tentang pengaruh
spektrum warna cahaya terhadap proses pertumbuhan pada tanaman lain
dengan spektrum warna yang lebih banyak lagi.
Selain itu, penulis menyarankan kepada pembaca untuk
menumbuhkan tanaman kacang hijau dibawah lampu LED berwarna merah
atau kuning sebagai alternatif cahaya matahari.
24
DAFTAR PUSTAKA

Akin, Hasriadi Mat. 2006. Virologi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius.

Campbell, Neil A., dkk. 2002. Biologi Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

Fried, George H., dan George J. Hademenos. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta :

Erlangga.

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

Kurniawati,L.,2010, pengaruh pencahayaan LED, Fakultas Teknik Universitas


Indonesia, Jakarta

Lingga, 2011, Pengaruh cahaya terhadap tumbuhan, Institut pertanian Bogor,


Jakarta.

Surya, Yohanes. 2009. Fisika Moderen. Tangerang : PT Kandel.


vi

SUMBER INTERNET

Mustofa. 2013. Efek Spektrum Cahaya Terhadap Pertumbuhan

Gracilaria Verrucosa. Program Studi Fisika, FMIPA Universitas

Jember. Skripsi tidak diterbitkan, (online),

http://repository.unej.ac.id., diakses 28 desember 2014.


vii

LAMPIRAN
viii
RIWAYAT HIDUP

Irvan Saputra Bahri lahir di Jakarta pada tanggal 18


Maret 2002. Anak Pertama dari ayah yang bernama
Syamsul Bahri dan ibu yang bernama rie Indriaty.
Penulis tinggal di Perumahan Eramas 2000 blok B9/14,
Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. Penulis pertama
kali menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK)
Gema Nurani, Bekasi pada tahun 2007. Penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Islam Al
Azhar 19 Sentra Primer, Jakart Timur pada tahun 2008 dan lulus pada tahun 2014.
Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Islam Al Azhar 22
Sentra Primer, Jakarta Timur pada tahun 2014 dan lulus pada tahun 2017, dan
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Al Azhar 8 Kota
Bekasi, pada program Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penulis memiliki
motto hidup yaitu “We who simply like the idea of the word “goodbye” a little too
much, with no knowledge of a true farewell, are hated by life itself..
ix

Anda mungkin juga menyukai