OLEH :
NAMA : AI LEEN YAQUTAH
NISN : 0052406471
GURU PEMBIMBING : HAFIZA ELYA NIRTA, S.Pd, M.Pd
Karya tulis dengan judul “Analisis Faktor Penyebab Sikap Tertutup Siswa kelas XI Mipa 1
di Man 2 Kota Pekanbaru Terhadap Bimbingan Konseling” telah dilaksanakan, untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pekanbaru, Mei 2022
Guru Pembimbing
AI LEEN YAQUTAH
XI MIA 1
KOTA PEKANBARU
TP 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor Penyebab
Sikap Tertutup Siswa kelas XI Mipa 1 di Man 2 Kota Pekanbaru Terhadap Bimbingan
Konseling”.Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan penelitian ini adalah untuk
pengambilan nilai tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Atas terselesaikannya penelitian ini,penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hafiza
Elya Nirta, S.Pd., M.Pd selaku guru pembimbing,rekan-rekan penulis,dan semua pihak yang
telah ikut mendukung dan berkonstribusi dalam pembuatan penelitian ini. Dalam proses
penyusunan tugas ini penulis menjumpai berbagai hambatan, namun berkat dukungan dari
berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik.
Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya.
Harapan penulis semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca lain
pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
BAB V PEMBAHASAN.............................................................................................................
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.................................................................................................................
6.2 Saran............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang bertujuan agar individu
mampu memahami diri sendiri dan lingkungan.Konseling adalah proses pemberian bantuan
kepada individu agar dapat menyelesaikan permasalahan yang dialami dengan potensi atau
kemampuan yang dimiliki.Konseling sebaiknya dilakukan dengan bantuan seorang ahli atau
pihak yang berkompeten.Bimbingan konseling adalah proses interaksi antara konselor dengan
individu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka membantu individu agar
dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan permasalahan yang dialaminya.
Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli.Prinsip ini berarti bimbingan
diberikan kepada semua konseli,baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah,pria atau
wanita,anak-anak,remaja,dan dewasa.Kali ini penulis mengangkat permasalahan yang terjadi
tentang bimbingan konseling di lingkup sekolah.
Secara sederhana bimbingan konseling di sekolah merupakan usaha membantu pelajar dalam
mengembangkan kehidupan pribadi,social,pelajaran,dan masa depan.
Akan tetapi,di kehidupan sekolah ada banyak siswa yang bersikap tertutup dan menjauhi
bimbingan konseling.Bahkan bimbingan konseling dicap sebagai pertanda adanya masalah yang
terjadi pada konseli.Penulis mengangkat topik ini untuk mengetahui alasan sikap tertutup siswa
pada bimbingan konseling dan memilih MAN 2 Kota Pekanbaru sebagai lokasi penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Menurut Prayitno & Erman Amti (2013) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
3. Menurut Bimo Walgito (2017) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di
berikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-
individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
5. Menurut Arthur J. Jones (2013) mengartikan bimbingan sebagai “The help given by one
person to another in making choices and adjustment and in solving problems”. Pengertian
bimbingan yang dikemukakan Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa dalam proses
bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan yang dibimbing, dimana pembimbing
membantu si terbimbing sehingga si terbimbing mampu membuat pilihan-pilihan,
menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya (Sofyan S.
Willis 2013:11).
6. Menurut Moegiadi (2017) bimbingan berarti suatu proses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri; menghubungkan
pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan
menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan
(Winkel & Sri Hastuti 2007:29).
8. Menurut Surya (2019) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa
bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun
perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang
(individu) dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan
hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri,
dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17).
Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang yang agar dapat
memahami diri dan juga lingkungannya. Bantuan yang di maksudkan di dalam bimbingan
bukanlah bantuan material sepertu uang, sumbangan dan yang lainnya akan tetapi bantuannya
yang bersifat menunjang untuk dapat mengembangkan kepribadian untuk seseorang yang di
bimbing.
2. Jones (2018)
Pengertian bahwa konseling adalah serangkaian bentuk kegiatan yang dikumpulkan berdasarkan
pada permasalahan tertentu untuk kemudian diberikan cara penyelesainnya oleh yang
bersangkutan dengan proses penjalanan intents.
3. Pietrofesa (2015)
Memberikan pengertian bahwa konseling adalah pertemuan tatap muka yang bersifat rahasia
antara konselor dan konseli, sehinggga hal tersebut menimbulakan dari adanya suatu sikap
penerimaan dan pemberian antara keduanya untuk memecahkan masalah yang ada.
4. Winkell (2016)
Memberikan pengertian bawa konseling adalah serangkaian kegiatan pokok dalam bentuk
bimbingan tujuan agar konseli dapat mengambil keputusan sendiri atas dasar tanggung jawab
terhadap bebagai persoalan yang dihadapinya.
Memberikan pengertian bahwa konseling adalah suatu proses penangan individu yang sedang
mengalami masalah tentang kehidupan untuk kemudian individu tersebut merasa lebih tenang
dan menyenangkan melalui interaksi antra konselor dan konseli.
Memberikan pengertian bahwa konseling adalah upaya pemahaman antara hubungan individu
untuk berusaha mengungkapkan kebutuhan, potensi, dan motivasi yang unik dari individu yang
sedang mengalami suatu permasalahn tertentu dan pertemukan oleh konselor.
Memberikan pengertian bahwa konseling adalah suatu proses pemberian bantuan terhadap
individu yang mengalami permasalahan agar menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan
permasalahannya tersebut sehingga individu yang bersangkutan dapat mencapai kebahagiaan di
dunia dan diakhirat.
Memberikan pengertian bahwa konseling adalah terjadinya hubungan antara seseorang yang
mengalami masalah dan memerlukan bantuan untuk mengatasi permasahannya tersebut sehingga
dapat mengambil keputusan yang terbaik dari permasalahan yang dialamiya setelah bertemu
dengan konselor.
9. Talbert (2013)
Memberikan pengertian bahwa konseling adalah hubungan seseorang dengan orang lain yang
dilakukan dengan tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan tersebut
mampu menunjukan kemampuan-kemampuan dalam upaya memberikan solusi yang terbaik dari
apa yang dialami oleh klien.
Dari 9 pengertian konseling menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa dari sekian
pengertian para ahli, terdapat suatu persamaan pendapat tentang definisi konseling dan
perbedaan penekaan dalam proses konseling. Sebagai kesimpulan umum dapat kita rumuskan
pengertian konseling sebagai berikut :
1. Konseling adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara bersemuka dalam
wawancara antara konselor dan konseli.
2. Konseling mengalami kesukaran pribadi yang tidak dapat ia pecahkan sendiri, kemudian
ia meminta bantuan konselor sebaagi petugas yang professional dalam jabatannya dengan
pengetahuan dan keterampilan psikologi tersebut mencoba untuk membantu konseli.
3. Konseling ditujukan kepada individu sebagai pribadi yang normal, yang menghadapi
kesukaran dalam lapangan pendidikan, pekerjaan, dan sosial dimana ia tidak dapat
memilih dan merumuskan sendiri. Oleh karena itu konseling hanya ditujukan kepada
individu yang sudah menyadari hidup pribadinya.
4. Dalam konseling terdapat hubungan yang dinamis dan khusus, karena dalam interaksi
tersebut konseli merasa diterima dan dimengerti oleh konselor. Dalam hubungan ini
konselor dapat menerima konseli secara pribadi dan tidak memberi penilaian. Konseli
merasa ada orang lain yang dapat mengerti masalah pribadinya dan mau membantu
memecahkannya. Konselor dan konseli saling belajar dalam pengalaman hubungan yang
bersifat khusus dan pribadi ini sehingga dapat terselesaikan permasalahan konseli.
5. Konseling adalah proses belajar yang bertujuan agar klien dapat mengenal diri sendiri,
menerima diri sendiri secara realistis dalam proses penyesuaian dengan lingkungannya.
Sautu hubungan pribadi yang unik dalam konseling dapat membantu individu membuat
keputusan, pemilihan dan rencana yang bijaksana, serta dapat berkembang dan berperan
lebih baik dilingkungannya.
6. Konseling membantu konseli untuk mengerti diri sendiri, mengekplorasi diri sendiri, dan
dapat memimpin diri sendiri dalam suatu massyarakat.
7. Dalam konseling diharapkan seorang konseli dapat mengubah sikap dan keputusan
sehingga ia dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memberikan
kesejahteraan pada diri sendiri dan masyarakat sekitarnya.
Adapun bentuk-bentuk dari sikap tertutup siswa terhadap bimbingan konseling adalah :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari tanggal 25 Mei 2022 sampai dengan tanggal 28
Mei 2022 dan bertempat di MAN 2 Kota Pekanbaru.
Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif.
Adapun sasaran dari penelitian ini adalah siswa kelas XI Mipa 1 Madrasah Aliyah Negeri
2 Kota Pekanbaru.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Wawancara
1. Syarifah Sahrani
Keluarga
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
Mungkin mau jika tentang pendidikan,tapi kalau tentang masalah pribadi gak
2. . Alya Nabila s.
Pernah
Kalau melihat alumni seharusnya untuk masalah pendidikan lumayan bagus,tapi masalah
pribadi gak tau
4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu, kamu lebih memilih
konsultasi dengan siapa?
Ke semua orang
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
Membantu siswa menemukan apa yang mereka mau dan kehidupan yang nyaman
Tidak pernah
Seharusnya iya
Kurang suka sama BK karena kebanyakan kurang membantu dan tidak menjaga privasi
Sama saudara
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
Mau
4. . Rahma Saulina
Pernah
Kurang membantu
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
Membantu sendiri
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
Tidak
Belum pernah
-
Saudara/teman
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
6. Naila Zahra F.
Tidak pernah
-
3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
Kalau teman tersebut mau bercerita,kemungkinan besar saya akan mencoba membantu
sendiri
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
Tidak
Pernah
Tidak
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
Tidak mau
8. Faiqah Ashila
Pernah
Sebenarnya harusnya bisa membantu tapi bimbingan konseling kurang bisa menjaga
privasi
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
Bantu mencari solusi tapi tidak menyarankan konsultasi dengan bimbingan konseling
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
9. Nisrina Tsabita
Pernah
tidak
keluarga
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
Tidak
Pernah
Lumayan membantu
3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?
Seharusnya membantu membina karakter dalam diri kita dan agar kita bisa
mengendalikan emosi
Orang tua
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
Mau
11. Rihaddatul’aisya
Belum pernah
-
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
Bercerita ke walas
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
Perannya membantu siswa tapi menurut pendapat kakak kelas terdahulu tidak menbantu
sama sekali
Tidak pernah
-
Menurut saya kesan utama bimbingan konseling adalah hanya anak-anak bermasalah
yang dipanggil ke sana,berdasarkan pengalaman di SMP saya,mereka mempunyai jam
belajar khusus untuk diajarkan tentang ilmu umum yang akan berguna untuk remaja,di
Man 2 sendiri saya belum pernah konsultasi tapi hasil tes minat bakat yang sudah
dilakukan lama sekali belum juga keluar
Yang pertama saya akan mencoba berkonsultasi dengan orang tua saya,namun kadang
ada beberapa saran yang kurang sesuai sehingga saya berkonsultasi dengan kakak saya
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
Jika teman saya tidak meminta bantuan atau berbagi cerita dengan saya,saya akan
membiarkannya saja karena mungkin itu privasi
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
Ya,karena saat ini saya membutuhkan solusi yang berkaitan dengan minat dan bakat saya
Tidak
-
Ibu
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
Tidak
-
Berdasarkan yang saya dengar, bimbingan konseling kurang bagus untuk konsultasi
karena kurang bisa menjaga privasi
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
Jika masalah tersebut bisa saya bantu,maka akan saya bantu,tapi jika tidak saya akan
menyarankannya konsultasi ke guru
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?
Mungkin mau
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 14 orang siswa kelas XI Mipa 1
MAN 2 Kota Pekanbaru,dapat dijabarkan :
Dari tabel diatas,bisa disimpulkan bahwa setengah ( 7 orang ) dari narasumber pernah
melakukan konsultasi di bimbingan konseling tetapi hanya 3 orang yang merasa bahwa
konsultasi tersebut membantu. Diantara narasumber, baik yang sudah pernah melakukan
konsultasi dengan bimbingan konseling maupun yang belum pernah, ada 7 orang yang merasa
bahwa kebanyakan bimbingan konseling yang seharusnya dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan permasalahan mereka, malah tidak bisa menjaga privasi siswa atau konseli. Ada
setidaknya setengah ( 6 orang ) dari narasumber yang sebenarnya mau melakukan konsultasi
dengan bimbingan konseling tapi terhalang berbagai macam alasan seperti kecemasan atas
privasi mereka, tidak memiliki waktu untuk datang ke bimbingan konseling, dan sebagainya.
Kebanyakan dari narasumber hanya ingin melakukan konsultasi dengan bimbingan konseling
dalam mengatasi masalah pendidikan saja.
5.2 Pembahasan Penelitian
Berdasarkan analisis data, bisa dilihat bahwa kebanyakan siswa yang sudah pernah
berkonsultasi dengan bimbingan konseling merasa bahwa bimbingan konseling tidak berhasil
membantu mereka mencari solusi atas permasalahan mereka. Faktor dari ketidakpuasan siswa
terhadap layanan bimbingan konseling tentu saja berbeda-beda dan sangat bervariasi, karena
itulah, merupakan tugas dari bimbingan konseling untuk membuat siswa nyaman dalam bercerita
dan pada akhirnya mencapai solusi yang diinginkan.
Berikut merupakan beberapa upaya yang dapat dilakukan guru bimbingan konseling
untuk memaksimalkan kegiatan bimbingan konseling :
1. Upaya Preventif
Upaya Preventif adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis,berencana,
danterarah untuk menjaga agar kenakalan tidak timbul. Ada banyak upaya preventif yang
dapat dilakukan, tetapi secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
Di Rumah Tangga (Keluarga)
1. Orang tua menciptakan kehidupan rumah tangga yang aman dan nyaman bagi
anak, serta menjadi tauladan atau pemimpin bagi anak.
2. Orang tua menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis dan menyenangkan
bersama anak.
3. Memberikan kasih sayang dan perhatian yang wajar kepada anak.
4. Memberi anak ruang untuk berkembang mencari jati diri mereka.
Di Sekolah
1. Ada baiknya semua guru terlepas dari guru bimbingan konseling atau tidak,
memiliki ilmu tentang psikologi perkembangan anak serta ilmu mengajar.
2. Mendorong kemajuan kegiatan konseling di sekolah dengan cara mengadakan
konseling rutin pada tiap anak atau konseling kelompok serta menggunakan tenaga
ahli.
Di Masyarakat
Masyarakat merupakan tempat pendidikan ketiga sesudah rumah dan sekolah.
Ketiganya haruslah memiliki keseragaman dalam mengarahkan anak untuk
tercapainya tujuan pendidikan.
2. Upaya Pembinaan
Merupakan upaya yang dilakukan sebagai antisipasi terhadap remaja.
1. Pembinaan mental dan kepribadian beragama
2. Pembinaan pada remaja untuk menjadi warga negara yang baik
3. Membantu siswa agar memiliki keseimbangan hidup dan ketenangan
1. Prinsip dalam bimbingan konseling dibagi dalam prinsip umum dan prinsip khusus :
Prinsip umum :
1. Berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu
2. Memahami perbedaan individu untuk memberikan bimbingan yang tepat
3. Bimbingan berpusat pada individu yang dibimbing
4. Masalah yang tidak bisa diselesaikan di sekolah harus diserahkan kepada lembaga
yang mampu melakukannya
5. Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan
Prinsip khusus :
1. Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan
2. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu
3. Prinsip yang berkenaan dengan program layanan
4. Prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan layanan
2. Asas-asas bimbingan dan konseling
Asas Kerahasiaan, penting untuk dimiliki oleh konselor. Asas ini digunakan untuk
menumbuhkan rasa percaya konseli terhadap konselor.
Asas Kesukarelaan, konselor memberikan konseling tanpa pamrih
Asas Keterbukaan, sangat penting sebab konseli wajib terbuka pada konselor
Asas Kemandirian, untuk menumbuhkan kemandirian konseli dalam menyelesaikan
masalahnya tanpa bergantung kepada orang lain
Asas Kekinian, konselor wajib memperbarui solusi berbagai permasalahan yang
dimiliki konseli
Konselor yang telah memahami secara benar prinsip-prinsip dan asas bimbingan dalam
pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dalam pelayanannya tidak keluar dari kaidah,
prinsip, dan asas.
Untuk melawan persepsi dan stigma yang sudah berakar kuat di masyarakat, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu :
Bimbingan konseling perlu melakukan edukasi dan sosialisasi tentang apa sebenarnya
tujuan dan manfaat bimbingan konseling kepada semua guru dan peserta didik tanpa
terkecuali.
Berhenti menggunakan konseling rasa penyidikan, karena apabila proses konseling
dilakukan dengan cara menginterogasi dan menuduh, siswa akan merasa tidak nyaman
dan menarik diri. Guru bimbingan konseling harus menjaga privasi siswa dengan tidak
menceritakan persoalan siswa terhadap guru lain karena hal ini dapat merusak reputasi
dan integritas guru bimbingan konseling
Bimbingan konseling perlu menunjukkan keaktifan di berbagai kegiatan dan
menunjukkan peran yang memiliki dampak positif di sekolah.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari data dan fakta yang telah dipaparkan diatas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa sikap tertutup siswa terhadap bimbingan konseling harus mendapat perhatian
lebih.Termasuk alasan dan penyebab sikap tertutup siswa harus dihentikan agar kedepannya
hubungan bimbingan konseling dan siswa bisa berjalan sebagaimana seharusnya.Demikian
proposal ini saya susun dengan harapan permohonan penelitian saya diterima.
6.2 Saran
Agar hubungan bimbingan konseling dan siswa dapat berjalan dengan baik dan lancar
sebagaimana semestinya,saya memiliki beberapa saran yaitu :