Anda di halaman 1dari 35

KARYA TULIS

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB SIKAP TERTUTUP SISWA


KELAS XI MIPA 1 DI MAN 2 KOTA PEKANBARU TERHADAP
BIMBINGAN KONSELING

OLEH :
NAMA : AI LEEN YAQUTAH
NISN : 0052406471
GURU PEMBIMBING : HAFIZA ELYA NIRTA, S.Pd, M.Pd

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA PEKANBARU


TP 2021/2022
LEMBARAN PENGESAHAN

Karya tulis dengan judul “Analisis Faktor Penyebab Sikap Tertutup Siswa kelas XI Mipa 1
di Man 2 Kota Pekanbaru Terhadap Bimbingan Konseling” telah dilaksanakan, untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pekanbaru, Mei 2022
Guru Pembimbing

Hafiza Elya Nirta, Mpd

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB SIKAP TERTUTUP SISWA


KELAS XI MIPA 1 DI MAN 2 KOTA PEKANBARU TERHADAP
BIMBINGAN KONSELING
OLEH :

AI LEEN YAQUTAH

XI MIA 1

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2

KOTA PEKANBARU

TP 2021/2022

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor Penyebab
Sikap Tertutup Siswa kelas XI Mipa 1 di Man 2 Kota Pekanbaru Terhadap Bimbingan
Konseling”.Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan penelitian ini adalah untuk
pengambilan nilai tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Atas terselesaikannya penelitian ini,penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hafiza
Elya Nirta, S.Pd., M.Pd selaku guru pembimbing,rekan-rekan penulis,dan semua pihak yang
telah ikut mendukung dan berkonstribusi dalam pembuatan penelitian ini. Dalam proses
penyusunan tugas ini penulis menjumpai berbagai hambatan, namun berkat dukungan dari
berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik.

Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya.
Harapan penulis semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca lain
pada umumnya.

Pekanbaru, Februari 2022

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................

 1.1 Latar Belakang............................................................................................................


 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................
 1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................................
 1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................................

 2.1 Pengertian Bimbingan.................................................................................................


 2.2 Pengertian Konseling..................................................................................................
...........................................................................................................................................
 2.3 Sikap Tertutup Siswa..................................................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................................

 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................................................


 3.2 Metode Penelitian.......................................................................................................
 3.3 Sasaran Penelitian.......................................................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................................................

 4.1 Hasil Penelitian...........................................................................................................

BAB V PEMBAHASAN.............................................................................................................

 5.1 Analisis Data...............................................................................................................


 5.2 Pembahasan Penelitian................................................................................................

BAB VI PENUTUP

 6.1 Kesimpulan.................................................................................................................
 6.2 Saran............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang bertujuan agar individu
mampu memahami diri sendiri dan lingkungan.Konseling adalah proses pemberian bantuan
kepada individu agar dapat menyelesaikan permasalahan yang dialami dengan potensi atau
kemampuan yang dimiliki.Konseling sebaiknya dilakukan dengan bantuan seorang ahli atau
pihak yang berkompeten.Bimbingan konseling adalah proses interaksi antara konselor dengan
individu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka membantu individu agar
dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan permasalahan yang dialaminya.

Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli.Prinsip ini berarti bimbingan
diberikan kepada semua konseli,baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah,pria atau
wanita,anak-anak,remaja,dan dewasa.Kali ini penulis mengangkat permasalahan yang terjadi
tentang bimbingan konseling di lingkup sekolah.

Bimbingan konseling di sekolah memiliki beberapa tujuan,diantaranya adalah :

 Merencanakan kegiatan penyelesaian studi peserta didik


 Membantu peserta didik menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan
 Membantu peserta didik agar memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi
karir
 Mengetahui hambatan dan kesulitan peserta didik dalam studi
 Membentuk pola-pola karir peserta didik yang mengikuti kecenderungan arah karir

Secara sederhana bimbingan konseling di sekolah merupakan usaha membantu pelajar dalam
mengembangkan kehidupan pribadi,social,pelajaran,dan masa depan.

Akan tetapi,di kehidupan sekolah ada banyak siswa yang bersikap tertutup dan menjauhi
bimbingan konseling.Bahkan bimbingan konseling dicap sebagai pertanda adanya masalah yang
terjadi pada konseli.Penulis mengangkat topik ini untuk mengetahui alasan sikap tertutup siswa
pada bimbingan konseling dan memilih MAN 2 Kota Pekanbaru sebagai lokasi penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan,penulis dapat merumuskan permasalahan yang


ada sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi siswa terhadap bimbingan konseling di MAN 2 Kota Pekanbaru?


2. Bagaimana mekanisme penyelesaian masalah siswa di bimbingan konseling MAN 2 Kota
Pekanbaru?
3. Bagaimana sikap siswa MAN 2 Kota Pekanbaru dalam menghadapi konseling?
4. Bagaimana cara menghilangkan sikap defensif siswa terhadap bimbingan konseling di
MAN 2 Kota Pekanbaru?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui alasan sikap defensive siswa terhadap bimbingan konseling


2. Untuk mencari tahu bagaimana bimbingan konseling menyikapi sikap tertutup siswa
3. Untuk menemukan cara agar hubungan bimbingan konseling dan siswa dapat berjalan
sebagaimana semestinya

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

 Manfaat bagi penulis :


1. Pemenuhan kebutuhan nilai Bahasa Indonesia bagi penulis
2. Memperluas wawasan dan kemampuan penulis
 Manfaat bagi pembaca :
1. Pembaca diharapkan mampu menerapkan solusi dari permasalahan diatas
2. Sebagai bahan bacaan dan referensi pembaca

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bimbingan

Berikut ini adalah pengertian bimbingan menurut pendapat para ahli,yaitu :

1. Menurut Prayitno & Erman Amti (2013) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-
norma yang berlaku.

2. Menurut Rochman Natawidjaja (2015) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan


kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut
dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak
wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian
dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang
berarti (Winkel & Sri Hastuti 2015:29).

3. Menurut Bimo Walgito (2017) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di
berikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-
individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

4. Menurut Miller (2012) menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan


terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan
untuk melakukan penyesuaian diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri
secara maksimum kepada sekolah (dalam hal ini termasuk madarasah), keluarga, dan
masyarakat.

5. Menurut Arthur J. Jones (2013) mengartikan bimbingan sebagai “The help given by one
person to another in making choices and adjustment and in solving problems”. Pengertian
bimbingan yang dikemukakan Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa dalam proses
bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan yang dibimbing, dimana pembimbing
membantu si terbimbing sehingga si terbimbing mampu membuat pilihan-pilihan,
menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya (Sofyan S.
Willis 2013:11).

6. Menurut Moegiadi (2017) bimbingan berarti suatu proses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri; menghubungkan
pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan
menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan
(Winkel & Sri Hastuti 2007:29).

7. Menurut Andi Mappiare (2014) berpendapat bahwa bimbingan merupakan serangkaian


kegiatan paling pokok bimbingan dalam membantu konseli/klien secara tatap muka,
dengan tujuan agar klien dapat mengambil taanggung jawab sendiri terhadap berbagai
persoalan atau masalah khusus (Winkel & Sri Hastuti 2007:35).

8. Menurut Surya (2019) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa
bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun
perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang
(individu) dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan
hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri,
dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17).

Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang yang agar dapat
memahami diri dan juga lingkungannya. Bantuan yang di maksudkan di dalam bimbingan
bukanlah bantuan material sepertu uang, sumbangan dan yang lainnya akan tetapi bantuannya
yang bersifat menunjang untuk dapat mengembangkan kepribadian untuk seseorang yang di
bimbing.

2.2 Pengertian Konseling

Berikut ini adalah pengertian konseling menurut pendapat para ahli,yaitu :


1. Schertzer dan Stone (2017)
Memberikan pengertian bahwa konseling adalah upaya seseorang untuk membantu individu lain
melalui interaksi yang bersifat pribadi sehingga akan mampu membuat suatu keputusan yang
menjadi dianggap sebagai keputusan terbaik.

2. Jones (2018)

Pengertian bahwa konseling adalah serangkaian bentuk kegiatan yang dikumpulkan berdasarkan
pada permasalahan tertentu untuk kemudian diberikan cara penyelesainnya oleh yang
bersangkutan dengan proses penjalanan intents.

3. Pietrofesa (2015)

Memberikan pengertian bahwa konseling adalah pertemuan tatap muka yang bersifat rahasia
antara konselor dan konseli, sehinggga hal tersebut menimbulakan dari adanya suatu sikap
penerimaan dan pemberian antara keduanya untuk memecahkan masalah yang ada.

4. Winkell (2016)

Memberikan pengertian bawa konseling adalah serangkaian kegiatan pokok dalam bentuk
bimbingan tujuan agar konseli dapat mengambil keputusan sendiri atas dasar tanggung jawab
terhadap bebagai persoalan yang dihadapinya.

5. Shertzer & Stone (2018)

Memberikan pengertian bahwa konseling adalah suatu proses penangan individu yang sedang
mengalami masalah tentang kehidupan untuk kemudian individu tersebut merasa lebih tenang
dan menyenangkan melalui interaksi antra konselor dan konseli.

6. Berdnard & Fullmer (2020)

Memberikan pengertian bahwa konseling adalah upaya pemahaman antara hubungan individu
untuk berusaha mengungkapkan kebutuhan, potensi, dan motivasi yang unik dari individu yang
sedang mengalami suatu permasalahn tertentu dan pertemukan oleh konselor.

7. Tohari Musnawar (2016)

Memberikan pengertian bahwa konseling adalah suatu proses pemberian bantuan terhadap
individu yang mengalami permasalahan agar menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan
permasalahannya tersebut sehingga individu yang bersangkutan dapat mencapai kebahagiaan di
dunia dan diakhirat.

8. APGA (American Personel Guidance Association)

Memberikan pengertian bahwa konseling adalah terjadinya hubungan antara seseorang yang
mengalami masalah dan memerlukan bantuan untuk mengatasi permasahannya tersebut sehingga
dapat mengambil keputusan yang terbaik dari permasalahan yang dialamiya setelah bertemu
dengan konselor.

9. Talbert (2013)

Memberikan pengertian bahwa konseling adalah hubungan seseorang dengan orang lain yang
dilakukan dengan tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan tersebut
mampu menunjukan kemampuan-kemampuan dalam upaya memberikan solusi yang terbaik dari
apa yang dialami oleh klien.

Dari 9 pengertian konseling menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa dari sekian
pengertian para ahli, terdapat suatu persamaan pendapat tentang definisi konseling dan
perbedaan penekaan dalam proses konseling. Sebagai kesimpulan umum dapat kita rumuskan
pengertian konseling sebagai berikut :

1. Konseling adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara bersemuka dalam
wawancara antara konselor dan konseli.

2. Konseling mengalami kesukaran pribadi yang tidak dapat ia pecahkan sendiri, kemudian
ia meminta bantuan konselor sebaagi petugas yang professional dalam jabatannya dengan
pengetahuan dan keterampilan psikologi tersebut mencoba untuk membantu konseli.

3. Konseling ditujukan kepada individu sebagai pribadi yang normal, yang menghadapi
kesukaran dalam lapangan pendidikan, pekerjaan, dan sosial dimana ia tidak dapat
memilih dan merumuskan sendiri. Oleh karena itu konseling hanya ditujukan kepada
individu yang sudah menyadari hidup pribadinya.

4. Dalam konseling terdapat hubungan yang dinamis dan khusus, karena dalam interaksi
tersebut konseli merasa diterima dan dimengerti oleh konselor. Dalam hubungan ini
konselor dapat menerima konseli secara pribadi dan tidak memberi penilaian. Konseli
merasa ada orang lain yang dapat mengerti masalah pribadinya dan mau membantu
memecahkannya. Konselor dan konseli saling belajar dalam pengalaman hubungan yang
bersifat khusus dan pribadi ini sehingga dapat terselesaikan permasalahan konseli.

5. Konseling adalah proses belajar yang bertujuan agar klien dapat mengenal diri sendiri,
menerima diri sendiri secara realistis dalam proses penyesuaian dengan lingkungannya.
Sautu hubungan pribadi yang unik dalam konseling dapat membantu individu membuat
keputusan, pemilihan dan rencana yang bijaksana, serta dapat berkembang dan berperan
lebih baik dilingkungannya.

6. Konseling membantu konseli untuk mengerti diri sendiri, mengekplorasi diri sendiri, dan
dapat memimpin diri sendiri dalam suatu massyarakat.

7. Dalam konseling diharapkan seorang konseli dapat mengubah sikap dan keputusan
sehingga ia dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memberikan
kesejahteraan pada diri sendiri dan masyarakat sekitarnya.

8. Konseling memberikan bantuan kepada individu untuk mengembangkan kesehatan


mental, perubahan sikap, dan tingkah laku.

2.3 Sikap Tertutup Siswa

Adapun bentuk-bentuk dari sikap tertutup siswa terhadap bimbingan konseling adalah :

1. Siswa menghindari komunikasi dengan bimbingan konseling


2. Siswa enggan membicarakan masalahnya sendiri pada bimbingan konseling
3. Siswa enggan membicarakan masalah yang terjadi di sekitarnya pada bimbngan
konseling
4. Siswa menganggap panggilan dari bimbingan konseling sebagai pertanda ada
masalah yang terjadi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari tanggal 25 Mei 2022 sampai dengan tanggal 28
Mei 2022 dan bertempat di MAN 2 Kota Pekanbaru.

3.2 Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif.

3.3 Sasaran Penelitian

Adapun sasaran dari penelitian ini adalah siswa kelas XI Mipa 1 Madrasah Aliyah Negeri
2 Kota Pekanbaru.

BAB IV

HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Wawancara

1. Syarifah Sahrani

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Pernah, konseling kelompok

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 Tidak, membuat saya overthinking

3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Kurang tepat sasaran

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 Keluarga

5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Mencoba sendiri membantu,bila tidak bisa sarankan ke psikolog

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Mungkin mau jika tentang pendidikan,tapi kalau tentang masalah pribadi gak

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?

 Membantu siswa bila ada masalah atau mau curhat

2. . Alya Nabila s.

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Pernah

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 Konseling masalah pendidikan membantu,tapi masalah pribadi gak


3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Kalau melihat alumni seharusnya untuk masalah pendidikan lumayan bagus,tapi masalah
pribadi gak tau

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu, kamu lebih memilih
konsultasi dengan siapa?

 Ke semua orang

5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Mencoba membantu sendiri

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Mau tapi belum sempat

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?

 Membantu siswa menemukan apa yang mereka mau dan kehidupan yang nyaman

3. Nayla Ayunda Seprin

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Tidak pernah

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 Seharusnya iya

3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Kurang suka sama BK karena kebanyakan kurang membantu dan tidak menjaga privasi

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 Sama saudara
5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Membantu sendiri terus konsultasi sama-sama ke bimbingan konseling

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Mau

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?

 Membantu menyelesaikan masalah dan memberi arahan pada siswa

4. . Rahma Saulina

1 .Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Pernah

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 Kurang membantu

3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Mungkin bagi sebagian orang membantu. Beberapa bimbingan konseling tidak


menjalankan tugas

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 Keluarga atau teman

5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Membantu sendiri

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Tidak

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?


 Membantu siswa-siswi dalam mengarahkan kearah yang benar

5. Siti Nur Assyifa Z.

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Belum pernah

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 -

3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 BK dibutuhkan untuk membantu siswa mencapai akhlakul karimah di Man 2

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 Saudara/teman

5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Sebisa mungkin membantu menjadi penengah lalu konsultasi

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Mau sekali tapi belum sempat

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?

 Meluruskan dan sumber solusi permasalahan siswa

6. Naila Zahra F.

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Tidak pernah

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 -
3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Tidak terlalu suka bimbingan konseling,tapi mungkin yang lain memerlukannya

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 Menyimpan sendiri,karena kurang percaya pada bimbingan konseling,sebagian besar


tidak bisa menjaga privasi

5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Kalau teman tersebut mau bercerita,kemungkinan besar saya akan mencoba membantu
sendiri

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Tidak

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?

 Menyelesaikan masalah muridnya

7. Zahwa Ratu Zulaikha

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Pernah

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 Tidak

3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Harusnya bisa membantu siswa yang ragu dengan rencana pendidikannya

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 Keluarga dan teman


5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Mencoba sendiri membantu teman

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Tidak mau

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?

 Menjadi wadah siswa-siswi untuk memberi arahan lebih untuk siswa

8. Faiqah Ashila

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Pernah

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 Lumayan membantu dalam masalah pendidikan

3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Sebenarnya harusnya bisa membantu tapi bimbingan konseling kurang bisa menjaga
privasi

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 Ke teman atau kadang-kadang ke keluarga

5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Bantu mencari solusi tapi tidak menyarankan konsultasi dengan bimbingan konseling

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Kalau masalah pendidikan mau

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?


 Membantu konsultasi masalah pendidikan daripada mengurus masalah pribadi

9. Nisrina Tsabita

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Pernah

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 tidak

3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Kurang bisa menjaga privasi

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 keluarga

5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Membantu sebisa mungkin

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Tidak

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?

 Membantu masalah siswa

10. Diara Callista

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Pernah

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 Lumayan membantu
3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Seharusnya membantu membina karakter dalam diri kita dan agar kita bisa
mengendalikan emosi

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 Orang tua

5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Berusaha membantu semaksimal mungkin

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Mau

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?

 Membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa

11. Rihaddatul’aisya

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Belum pernah

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 -

3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Kalau mendengar cerita dari teman-teman buruk

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 Orang tua dan teman

5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?
 Bercerita ke walas

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Mungkin iya mungkin tidak

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?

 Perannya membantu siswa tapi menurut pendapat kakak kelas terdahulu tidak menbantu
sama sekali

12. Nujjiya Layla Maghfira

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Tidak pernah

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 -

3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Menurut saya kesan utama bimbingan konseling adalah hanya anak-anak bermasalah
yang dipanggil ke sana,berdasarkan pengalaman di SMP saya,mereka mempunyai jam
belajar khusus untuk diajarkan tentang ilmu umum yang akan berguna untuk remaja,di
Man 2 sendiri saya belum pernah konsultasi tapi hasil tes minat bakat yang sudah
dilakukan lama sekali belum juga keluar

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 Yang pertama saya akan mencoba berkonsultasi dengan orang tua saya,namun kadang
ada beberapa saran yang kurang sesuai sehingga saya berkonsultasi dengan kakak saya

5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Jika teman saya tidak meminta bantuan atau berbagi cerita dengan saya,saya akan
membiarkannya saja karena mungkin itu privasi
6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Ya,karena saat ini saya membutuhkan solusi yang berkaitan dengan minat dan bakat saya

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?

 Membantu permasalahan siswa,membantu siswa memahami diri sendiri, dan membantu


memperbaiki pemikiran siswa

13. Azzahra Nasywa Savina

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Tidak

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 -

3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Bk dapat membantu menyelesaikan masalah,memberi saran, tapi tak semua bimbingan


konseling bagus untuk konsultasi

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 Ibu

5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Menyelesaikan sendiri atau meminta bantuan teman dekat

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Ya, mungkin untuk mencari saran mengenai nilai atau jurusan

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?


 Dapat membantu menyelesaikan masalah siswa namun seringnya masalah yang dialami
siswa tersebut bocor ke guru lain dan akhirnya tersebar ke teman-temannya

14. Dora Shella Alfianur

1. Pernahkah kamu berkonsultasi dengan bimbingan konseling?

 Tidak

2. Jika pernah, apakah konsultasi tersebut membantu?

 -

3. Bagaimana kesanmu terhadap bimbingan konseling?

 Berdasarkan yang saya dengar, bimbingan konseling kurang bagus untuk konsultasi
karena kurang bisa menjaga privasi

4. Apabila terjadi masalah yang berkaitan dengan pendidikanmu,kamu memilih konsultasi


dengan siapa?

 Keluarga,guru atau teman

5. Apabila terjadi masalah di lingkup sekolah pada temanmu apa yang akan kamu lakukan?

 Jika masalah tersebut bisa saya bantu,maka akan saya bantu,tapi jika tidak saya akan
menyarankannya konsultasi ke guru

6. Jika di lain waktu ada kesempatan,apa kamu mau berkonsultasi dengan bimbingan
konseling?

 Mungkin mau

7. Menurut kamu, apa peranan bimbingan konseling di sekolah?

 Untuk membantu siswa menyelesaikan permasalahan dalam berteman,belajar,dan


sebagainya di lingkungan sekolah

BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 14 orang siswa kelas XI Mipa 1
MAN 2 Kota Pekanbaru,dapat dijabarkan :

Hasil penelitian Jumlah

Narasumber yang pernah melakukan konsultasi 7


di bimbingan konseling
Narasumber yang pernah melakukan konsultasi 3
di bimbingan konseling dan merasa konsultasi
tersebut membantu
Narasumber yang mau melakukan konsultasi di 6
bimbingan konseling
Narasumber yang merasa bahwa bimbingan 7
konseling kurang bisa menjaga privasi konseli

Dari tabel diatas,bisa disimpulkan bahwa setengah ( 7 orang ) dari narasumber pernah
melakukan konsultasi di bimbingan konseling tetapi hanya 3 orang yang merasa bahwa
konsultasi tersebut membantu. Diantara narasumber, baik yang sudah pernah melakukan
konsultasi dengan bimbingan konseling maupun yang belum pernah, ada 7 orang yang merasa
bahwa kebanyakan bimbingan konseling yang seharusnya dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan permasalahan mereka, malah tidak bisa menjaga privasi siswa atau konseli. Ada
setidaknya setengah ( 6 orang ) dari narasumber yang sebenarnya mau melakukan konsultasi
dengan bimbingan konseling tapi terhalang berbagai macam alasan seperti kecemasan atas
privasi mereka, tidak memiliki waktu untuk datang ke bimbingan konseling, dan sebagainya.
Kebanyakan dari narasumber hanya ingin melakukan konsultasi dengan bimbingan konseling
dalam mengatasi masalah pendidikan saja.
5.2 Pembahasan Penelitian

Berdasarkan analisis data, bisa dilihat bahwa kebanyakan siswa yang sudah pernah
berkonsultasi dengan bimbingan konseling merasa bahwa bimbingan konseling tidak berhasil
membantu mereka mencari solusi atas permasalahan mereka. Faktor dari ketidakpuasan siswa
terhadap layanan bimbingan konseling tentu saja berbeda-beda dan sangat bervariasi, karena
itulah, merupakan tugas dari bimbingan konseling untuk membuat siswa nyaman dalam bercerita
dan pada akhirnya mencapai solusi yang diinginkan.

Berikut merupakan beberapa upaya yang dapat dilakukan guru bimbingan konseling
untuk memaksimalkan kegiatan bimbingan konseling :

1. Upaya Preventif
Upaya Preventif adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis,berencana,
danterarah untuk menjaga agar kenakalan tidak timbul. Ada banyak upaya preventif yang
dapat dilakukan, tetapi secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
 Di Rumah Tangga (Keluarga)
1. Orang tua menciptakan kehidupan rumah tangga yang aman dan nyaman bagi
anak, serta menjadi tauladan atau pemimpin bagi anak.
2. Orang tua menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis dan menyenangkan
bersama anak.
3. Memberikan kasih sayang dan perhatian yang wajar kepada anak.
4. Memberi anak ruang untuk berkembang mencari jati diri mereka.
 Di Sekolah
1. Ada baiknya semua guru terlepas dari guru bimbingan konseling atau tidak,
memiliki ilmu tentang psikologi perkembangan anak serta ilmu mengajar.
2. Mendorong kemajuan kegiatan konseling di sekolah dengan cara mengadakan
konseling rutin pada tiap anak atau konseling kelompok serta menggunakan tenaga
ahli.
 Di Masyarakat
Masyarakat merupakan tempat pendidikan ketiga sesudah rumah dan sekolah.
Ketiganya haruslah memiliki keseragaman dalam mengarahkan anak untuk
tercapainya tujuan pendidikan.
2. Upaya Pembinaan
Merupakan upaya yang dilakukan sebagai antisipasi terhadap remaja.
1. Pembinaan mental dan kepribadian beragama
2. Pembinaan pada remaja untuk menjadi warga negara yang baik
3. Membantu siswa agar memiliki keseimbangan hidup dan ketenangan

Beberapa narasumber memiliki sikap defensif terhadap bimbingan konseling yang


sebagian besarnya disebabkan oleh tidak terjaganya privasi mereka saat melakukan
konsultasi di bimbingan konseling, bahkan ada oknum guru bimbingan konseling yang
secara sengaja menyebarkan permasalahan mereka untuk dijadikan sebagai “contoh” bagi
siswa lain. Persepsi mayoritas murid tentang guru bimbingan konseling adalah
menyeramkan. Guru bimbingan konseling yang diharapkan dapat membantu siswa
menggali potensi terbesarnya malah dihindari para siswa. Persepsi ini sudh turun temurun
dari generasi ke generasi, apalagi karena banyak bimbingan konseling yang lalai dalam
menjalankan tugasnya dan melanggar prinsip bimbingan konseling. Berikut merupakan
prinsip-prinsip dan asas bimbingan konseling :

1. Prinsip dalam bimbingan konseling dibagi dalam prinsip umum dan prinsip khusus :

 Prinsip umum :
1. Berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu
2. Memahami perbedaan individu untuk memberikan bimbingan yang tepat
3. Bimbingan berpusat pada individu yang dibimbing
4. Masalah yang tidak bisa diselesaikan di sekolah harus diserahkan kepada lembaga
yang mampu melakukannya
5. Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan
 Prinsip khusus :
1. Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan
2. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu
3. Prinsip yang berkenaan dengan program layanan
4. Prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan layanan
2. Asas-asas bimbingan dan konseling

 Asas Kerahasiaan, penting untuk dimiliki oleh konselor. Asas ini digunakan untuk
menumbuhkan rasa percaya konseli terhadap konselor.
 Asas Kesukarelaan, konselor memberikan konseling tanpa pamrih
 Asas Keterbukaan, sangat penting sebab konseli wajib terbuka pada konselor
 Asas Kemandirian, untuk menumbuhkan kemandirian konseli dalam menyelesaikan
masalahnya tanpa bergantung kepada orang lain
 Asas Kekinian, konselor wajib memperbarui solusi berbagai permasalahan yang
dimiliki konseli

Konselor yang telah memahami secara benar prinsip-prinsip dan asas bimbingan dalam
pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dalam pelayanannya tidak keluar dari kaidah,
prinsip, dan asas.

Untuk melawan persepsi dan stigma yang sudah berakar kuat di masyarakat, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu :

 Bimbingan konseling perlu melakukan edukasi dan sosialisasi tentang apa sebenarnya
tujuan dan manfaat bimbingan konseling kepada semua guru dan peserta didik tanpa
terkecuali.
 Berhenti menggunakan konseling rasa penyidikan, karena apabila proses konseling
dilakukan dengan cara menginterogasi dan menuduh, siswa akan merasa tidak nyaman
dan menarik diri. Guru bimbingan konseling harus menjaga privasi siswa dengan tidak
menceritakan persoalan siswa terhadap guru lain karena hal ini dapat merusak reputasi
dan integritas guru bimbingan konseling
 Bimbingan konseling perlu menunjukkan keaktifan di berbagai kegiatan dan
menunjukkan peran yang memiliki dampak positif di sekolah.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari data dan fakta yang telah dipaparkan diatas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa sikap tertutup siswa terhadap bimbingan konseling harus mendapat perhatian
lebih.Termasuk alasan dan penyebab sikap tertutup siswa harus dihentikan agar kedepannya
hubungan bimbingan konseling dan siswa bisa berjalan sebagaimana seharusnya.Demikian
proposal ini saya susun dengan harapan permohonan penelitian saya diterima.
6.2 Saran
Agar hubungan bimbingan konseling dan siswa dapat berjalan dengan baik dan lancar
sebagaimana semestinya,saya memiliki beberapa saran yaitu :

1. Bimbingan konseling mau mendengarkan saran dari berbagai pihak


2. Mengingat kembali prinsip dasar dari bimbingan konseling
3. Bimbingan konseling memperbarui cara konseling sesuai dengan tren yang
berkembang
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2018.Opini Para Ahli Tentang BK.


https://bk.unnes.ac.id/opini-para-ahli-tentang-bk/#:~:text=Menurut%20Bimo%20Walgito
%20(1982%20%3A%2011,itu%20dapat%20mencapai%20kesejahteraan%20hidupnya. (diakses
tanggal 16 Februari 2022)

Anonim.2022.13 Pengertian Bimbingan Menurut Para Ahli.


https://www.indonesiastudents.com/13-pengertian-bimbingan-menurut-para-ahli-lengkap/
(diakses tanggal 16 Februari 2022)

Anonim.2022.11 Pengertian Konseling Menurut Para Ahli.


https://www.indonesiastudents.com/pengertian-konseling-menurut-para-ahli/#:~:text=persoalan
%20yang%20dihadapinya.-,Shertzer%20%26%20Stone%20(1974),interaksi%20antra
%20konselor%20dan%20konseli (diakses tanggal 16 Februari 2022)

Daniel.Pengertian Konseling Menurut Para Ahli,Tujuan dan Karakteristik Konseling.


https://bejanakehidupan.com/31-pengertian-konseling-menurut-para-ahli/ (diakses tanggal 16
Februari 2022)
DAFTAR LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai