Anda di halaman 1dari 40

Dampak Penggunaan Ganja Bagi Kesehatan

Karya Tulis
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas
Dalam Menyelesaikan SMA.

RAKAI HUDOYOJATI

No Induk : 11. 5142

Kelas : XII IPA 5

SMA LABSCHOOL JAKARTA

2014
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Warrahmatullohi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis

ilmiah yang berjudul ”Dampak Penggunaan Ganja Bagi Kesehatan”. Karya

tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan dalam

menyelesaikan jenjang pendidikan SMA di SMA Labschool Jakarta.

Dalam karya tulis ini, penulis menyajikan pengertian tentang ganja,

jenis-jenis ganja, ciri-ciri pengguna ganja, dampak negatif, serta beberapa

dampak positif, faktor-faktor penyebab kenapa ganja sering

disalahgunakan.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Drs. M. Fakhruddin, M.Si., selaku kepala SMA Labschool Jakarta

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

membuat karya tulis ini.

2. Agus Munandar, S.Pd,. selaku wali kelas penulis yang telah banyak

member dukungan dalam menyelesaikan pembuatan karya tulis ini.

3. Rinawati, S.Pd., selaku wali kelas penulis pada kelas XI IPA 5 yang

selalu mengingatkan penulis dalam menyelesaikan pembuatan

karya tulis ini.


4. Dra. Sri Wahyuni, M.Pd., yang telah membantu dan membimbing

penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini serta member

motivasi, dukungan, dan masukan-masukan dalam penyelesaian

karya tulis ini.

5. Orang tua yang telah memberikan dukungan secara moril dan

materiil dan kakak-kakak saya yang turut menyumbangkan ide,

membantu pencarian data, memberi kritik atas penulisan dan saran

untuk memperbaikinya.

6. Semua pihak yang turut membantu sehingga tersusunnya karya

tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari adanya kekurangan-kekurangan dalam

penyusunan karya tulis ini. Kritik maupun saran dari pembaca sangat kami

harapkan dalam penyempurnaannya. Akhir kata, penulis berharap

semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Wassalamuallaikum Warahmatullohi Wabarakatu

Jakarta, 22 Oktober 2013

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini dibaca dan disetujui oleh:

Guru Pembimbing Wali Kelas

Dra. Sri Wahyuni, M.Pd. Agus Munandar, S.Pd.

Tanggal : ............................ Tanggal : ............................

Guru Penguji 1 Guru Penguji 2

DwiChoirina, S.Pd RahmanFadhli

Tanggal : ............................ Tanggal : ............................

Nama : Rakai Hudoyojati

No. Induk : 11.5142

Angkatan : 2013 / 2014


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................... 2

1.3 Pembatasan Masalah .................................................. . 2

1.4 Perumusan Masalah ..................................................... 3

1.5 Tujuan Pembahasan .................................................... 3

1.6 Kegunaan Pembahasan ............................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Ganja ............................................................... 5

2.2 Jenis dan Komposisi Ganja........................................... 7

2.3 Efek Ganja pada Tubuh ................................................ 8

2.4 Cara Mengenali Pemakai Ganja ............................... .... 11

2.5 Jumlah Pengguna Ganja di Indonesia dan di Dunia ..... 12

2.6 Penyebab atau Faktor Penyalahgunaan Ganja............. 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 17

3.2 Metode Penelitian ................................................ ......... 17

3.3 Instrumen Penelitian....................................................... 17

3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................. 18


BAB IV PEMBAHASAN.............................................................. 19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................... 27

5.2 Saran ............................................................................ 27

LAMPIRAN GAMBAR .................................................................... 28

DAFTAR PUSAKA ....................................................................... 34


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kita semua tentu sudah pernah mendengar mengenai ganja,

merupakan tumbuhan yang sudah dikenal sejak zaman dahulu sebagai

bumbu masak dan pelezat makanan. Tumbuhan ini mengalami banyak

kontroversi bagi kelegalannya di negara-negara di dunia. Ganja atau

cimeng memiliki nama ilmiah Canabis sativa. Pertama kali kita

mendengarnya, pasti akan berfikir bahwa ganja merupakan sesuatu hal

yang negatif yang berhubungan dengan narkotika.

Hal tersebut memang demikian karena di negara kita terdapat UU

No. 35 tahun 2009 yang mencantumkan ganja sebagai salah satu bagian

dari narkotika. Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum

memahami tentang ganja dan penyalahgunaannya. Masyarakat lebih

mudah melarang tetapi tidak dapat menjelaskan dampak negatif dari

ganja itu sendiri. Penyalahgunaan ganja saat ini sudah semakin meluas,

mengenai segala lapisan masyarakat, baik dari golongan sosial ekonomi

menengah kebawah hingga sosial ekonomi tinggi dan sudah mencapai

semua tingkat pendidikan di Indonesia. Banyak dari masyarakat yang

menggunakan ganja dengan bebas walaupun sebenarnya sudah

mengetahui bahwa ganja itu berbahaya.


Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis berusaha untuk

menjelaskan sejauh mana penggunaan ganja dapat menimbulkan efek

negatif bagi kesehatan dan ingin mengetahui pengetahuan masyarakat

mengenai dampak negatif tersebut dengan membagikan kuisioner

kepada masyarakat sebagai data pendukung,

1.2 Identifikasi Masalah

Banyak masalah yang berkaitan dengan ganja, diantaranya adalah

1. Apa dampak negatif dan positifnya?

2. Apa kegunaan ganja bagi kehidupan?,

3. Bagaimanakah sejarah ganja?

4. Apa peranan ganja bagi penderita suatu penyakit?

5. Zat apa saja yang terdapat pada ganja?

6. Apa dampak yang terjadi jika kita mengkonsumsi ganja?

7. Mengapa terjadi kontroversi pro dan kontra pada ganja?

8. Apa hukuman bagi pengguna ganja?

9. Mengapa Ganja Berbahaya?

Dan masih ada banyak pertanyaan lagi yang akan selalu muncul jika

kita berbicara tentang “ganja”. Oleh karena itu penulis membuat

pembatasan masalah.

1.3 Pembatasan Masalah

Dari sekian permasalahan yang ada tidak mungkin penulis dapat

membahasnya secara keseluruhan, mengingat kemampuan yang ada


baik tingkat pendidikan, intelektual, biaya dan waktu yang dimiliki penulis

sangat terbatas. Maka penulis perlu memberikan batasan-batasan

masalah. Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas

permasalahan yang ingin dipecahkan. Oleh karena itu, penulis

memberikan batasan terhadap masalah seputar ganja ditinjau dari

sejarah, macam, beserta jenis-jenisnya, dampak-dampak yang

ditimbulkan dari ganja itu sendiri, dan faktor penyebab kenapa ganja

sering disalahgunakan.

1.4 Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan penulis berikan untuk menjelaskan

pembatasan masalah yang sudah disebutkan diatas adalah Apa Dampak

Penggunaan Ganja bagi Kesehatan?

1.5 Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan masalah ini adalah untuk mengetahui

informasi mengenai ganja beserta dampak - dampaknya dari segi

kesehatan dan kedokteran

1.6 Kegunaan Pembahasan

Adapun manfaat disusunnya karya ilmiah ini adalah sebagai

berikut:
1. Secara akademis, karya ilmiah ini diharapkan dapat memperkaya

pengetahuan pembaca dan sumber bacaan di lingkungan SMA

Labschool Jakarta.

2. Secara teoritis, karya ilmiah ini berguna untuk menambah

pengetahuan dan memperluas wawasan penulis dan masyarakat

tentang ganja dan akibatnya.

3. Secara praktis, karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan

konstribusi dan masukan yang positif bagi pembaca


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Ganja

Cannabis sativa adalah tanaman ganja, terutama ditanam untuk

diambil seratnya. Hemp atau dalam bahasa Indonesia disebut rami

merupakan tumbuhan semak dengan tinggi mencapai 1-2 m dan panjang

daun 7-15 cm, tepi daun bergerigi dan lapisan bawah berbulu putih tebal.

Bunganya berbentuk malai kecil yang muncul pada ketiak daun, bunga

betina berada di atasnya dan bunga jantan berada dibawahnya

(Poerwadarminta, 2001).

Ganja merupakan kumpulan daun dan tangkai yang dikeringkan

dan dirajang. Biasanya digunakan dengan cara dihisap dalam lintingan

rokok bercampur tembakau (joint), lintingan ganja disebut hashish oil yang

berwarna coklat. Ganja memiliki nama lain seperti Mariyuana, Grass,

Hash, Herb, Pot, Weed, Buble Gum, Northern Lights, Fruity Juice,

Adghani , Skunk, dan lainnya. (Data Departemen Kesehatan RI, 2008)

Ganja atau yang dikenal di masyarakat sebagai Cannabis

sativa,marijuana, marihuana, hashish adalah tanaman yang sudah dikenal

manusia sejak 8000 tahun yang lalu sebagai tanaman yang dapat

menghasilkan serat untuk membuat benang, tali, dan textil. Ganja mulai

digunakan sebagai obat dalam dunia pengobatan Tiongkok pada tahun


2737 SM. Marco Polo menulis bahwa ganja sudah dikenal pada masa itu

sebagai bahan untuk dinikmati dan bersenang-senang (Joewana, 2005).

Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di

Amerika Serikat tahun 1970. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun

ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga

didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisasi yang

dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India,

sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk

derivat ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara

menghisap hashish melalui pipa chilam/chillum dan diminum sebagai

minuman Bhang.(Wikipedia, diunduh tanggal 1 oktober 2013)

Tanaman ganja ditemukan hampir di setiap negara tropis. Bahkan

beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya

dalam rumah kaca. Di Indonesia, ganja dibudidayakan secara ilegal di

Provinsi Aceh. Biasanya ganja ditanam pada awal musim penghujan,

menjelang kemarau sudah bisa dipanen hasilnya.Hasil panen ganja

berupa daun berikut ranting dan bunga serta buahnya berupa biji-biji kecil.

Campuran daun, ranting, bunga, dan buah yang telah dikeringkan inilah

yang biasa dilinting menjadi rokok mariyuana. Kalau bunga betinanya

diekstrak, akan dihasilkan damar pekat yang disebut

hasyis/hashish.(Wikipedia)

Reaksi yang ditimbulkan dari pemakaian ganja adalah perasaan

tenang, rileks, lupa masalah-masalah yang pelik, mengantuk, logika


berpikir berkurang sehingga mudah diajak melakukan hal-hal buruk,

seperti mencuri, melacur, berkelahi, dan lain-lain. Efek lainnya adalah

makan dengan lahap, mudah tergelincir, melamun, berkhayal/halusinasi

(Partodihardjo, 2005).

2.2. Jenis dan Komposisi Ganja

2.2.1. Jenis-jenis Ganja

Ganja dibagi dalam 3 jenis :

1. Cannabis sativa

2. Cannabis indica

3. Cannabis ruderalis

2.2.2. Komposisi Ganja

Zat aktif dalam ganja adalah THC (delta-9-tetrahydrocannabinol).

Membran sel saraf tertentu dalam otak yang mengandung reseptor protein

akan mengikat THC. Ikatannya erat, THC akan merangsang sel saraf

sehingga menimbulkan berbagai reaksi didalam tubuh. Baunya

menyengat asam manis. Penggunaan dengan cara dicampur makanan

atau diseduh seperti teh juga ditemukan dibeberapa daerah. Dalam

bentuk minyak resin, ganja dapat menyebabkan penggunanya merasa

‘high’(Data Departemen Kesehatan RI, 2008).

Dalam Ganja juga terdapat komposisi senyawa kimia antara lain yaitu:

1. Cannabidiol (CBD)

2. α-Pinene
3. Myrcene

4. Trans-β-ocimene

5. Tetradydrocannabinol (THC)

6. α-Terpinolene

7. Trans-caryophyllene

2.3. Efek Ganja pada Tubuh

Ganja adalah tanaman yang telah lama digunakan manusia

sebagai penyedap makanan dan berpengaruh pada psikologi. Seperti

halnya sebagian besar obat-obatan lain, cannabinoid yang merupakan

unsur dari ganja mengandung resiko secara umum. Semakin banyak

mempelajari tentang suatu obat semakin terlihat keburukan obat tersebut

tidak terkecuali cannabinoid.

Efek intoksikasi cannabinoid sebagaimana efek sebagian besar

obat-obatan lain, sebagian tergantung pada potensi dan ukuran dosisnya.

Para perokok Cannabis sativa menemukan bahwa tanaman tersebut bila

dibakar dan dihisap akan membuat mereka merasa rileks dan mudah

bersosialisasi. Pemakaian dosis besar pernah dilaporkan menimbulkan

perubahan cepat dalam emosi, pikiran yang terpecah, melemahnya

memori dan waktu seolah berjalan lambat. Dosis yang sangat besar

kadang menimbulkan halusinasi, termasuk kepanikan yang berlebihan

yang terkadang muncul dari keyakinan bahwa pengalaman menakutkan

tersebut tidak pernah berakhir. Takaran dosis dapat sulit ditentukan


karena diperlukan waktu hingga setengah jam setelah menghisap

Cannabis sativa muncul berbagai efek. Sehingga banyak pengguna yang

menggunakan dosis jauh lebih besar dari dosis terapi yang sebenarnya.

Orang-orang yang memiliki berbagai masalah psikologis umumnya

merasa yakin bahwa mereka beresiko paling tinggi untuk mengalami

reaksi negatif terhadap cannabinoid. Mungkin karena berkurangnya

kendali terhadap diri sendiri dan sangat menakutkan bagi mereka

sehingga mereka mencoba untuk relaksasi dan menenangkan diri mereka

dengan menghisap ganja (Holscroff dkk, 2000)

Mereka yang mengkomsumsi cannabinoid memperlihatkan adanya

perubahan perilaku dan mental sebagai berikut (Institute of

Medicine,1999)

a. Gejala psikologik

1) Euforia, yaitu perasaan gembira tanpa sebab dan tidak wajar

2) Halusinasi dan Delusi

b. Gejala Fisik

1) Mata merah (kemerahan konjungtiva)

Seorang yang baru saja menghisap Cannabis sativa ditandai

dengan warna bola mata yang memerah. Hal ini disebabkan karena

pembuluh darah kapiler mata mengalami pelebaran.

2) Nafsu makan bertambah


Orang yang mengkonsumsi Cannabis sativa nafsu makannya akan

bertambah karena zat aktif yang terdapat dalam Cannabis

sativa(tetrahydrocannabinol) merangsang pusat nafsu makan diotak.

3) Mulut kering

Orang yang mengkonsumsi Cannabis sativa akan mengalami

kekeringan pada mulut (air liur yang berkurang) yang disebabkan

tetrahydrocannabinol mengganggu sistem saraf otonom yaitu saraf yang

mengatur kelenjar air liur.

4) Perilaku Maladaptif

Perilaku maladatif artinya yang bersangkutan tidak lagi mampu

menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan keadaan yang wajar. Ganja

akan memberikan dampak seperti sulit mengingat sesuatu, perasaan

tenang, euforia, disinhibisi, waktu reaksi melambat, sulit konsentrasi,

mudah mengantuk, anxietas, panik, paranoia, mata merah, halusinasi

pendengaran dan penglihatan (Data Departemen Kesehatan RI, 2008)

Dalam waktu jangka panjang ganja dapat merusak memori, proses

belajar dan perilaku sosial sehingga penggunanya meninggalkan berbagai

aktivitas sekolah/kerja dan interaksi sosial. Karena reaksi terhadap

rangsang melambat, maka pengguna sering mengalami kecelakaan dan

juga masalah hukum.

Dampak bagi fisik adalah sebagai berikut (Data Departemen

Kesehatan RI, 2008)

1. Tremor
2. Nausea

3. Sakit kepala

4. Takikardi atau berdebar debar dan aritmia supraventrikuler

5. Menurunnya koordinasi

6. Gangguan pernapasan

7. Nafsu makan meningkat

8. Menurunkan aliran darah ke otak

Penggunaan dengan cara dirokok akan memberikan resiko kanker

paru, dan resiko infeksi dalam jangka panjang, dan karena jumlah zat

kimia serta tar lebih banyak dari tembakau, maka risiko penggunaannya

dengan rokok lebih besar dari penggunaan tanpa rokok. Seperti zat

psikoaktif pada umumnya, efek dari ganja sendiri tergantung dengan dosis

yang digunakan, individunya dan kondisi saat itu. Ganja tidak

menyebabkan overdosis yang fatal (Data Departemen Kesehatan RI,

2008)

2.4. Cara Mengenali Pemakai Ganja

Pengguna Cannabis sativa bisa dikenali dalam kesehariannya.

Berikut ini adalah ciri-ciri pengguna Cannabis sativa yang lazim ditemui:

1. Kurangnya semangat, motivasi dan ambisi dalam melakukan kegiatan

sehari-hari. Dalam banyak kasus, partisipasi dalam olahraga dan

kelompok sosial, atau kegiatan lain akan berkurang atau bahkan

berhenti sama sekali.


2. kinerja disekolah atau ditempat kerja akan mulai menurun.

3. Menarik diri dari interaksi dengan keluarga, ini paling sering terjadi

pada remajadan dewasa muda, tetapi dapat menjadi tanda peringatan

bagi orang dewasa.

4. Perubahan drastis dalam peer group, seorang pengguna akan sering

meninggalkan kelompok sebayanya, mereka akan beralih kepada

kelompok baru yaitu yang mendukung orang-orang yang punya

keinginan dan perilaku yang sama, terlibat dalam penggunaan

narkoba.

5. Pengguna kurang peduli dengan penampilan pribadi mereka.

6. Suka tertawa sendiri, melamun dan berkhayal, malas dalam

melakukan pekerjaan.

7. Mata nampak merah.

8. Bicara pelo dan melambat temponya.

9. Tatapan matanya sayu dan suka menghindari kontak mata.

2.5. Jumlah Pengguna Ganja di Indonesia dan Dunia

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa jumlah

pengguna Narkotika, zat psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) yang

termasuk ganja di dalamnya itu ada sebanyak 15 juta jiwa diseluruh dunia.

Berdasarkan hasil perhitungan estimasi yang dilakukan oleh Badan

Narkotika Nasional (BNN) diperkirakan ada 3,2 juta orang (1,5% populasi)

di Indonesia mempunyai riwayat dalam menggunakan NAPZA.


2.6. Penyebab atau Faktor Penyalahgunaan Ganja

Penyebab penyalahgunaan ganja sangat kompleks akibat interaksi

antara faktor yang terkait dengan individu, faktor lingkungan, dan faktor

tersedianya zat (NAPZA). Tidak terdapat adanya penyebab tunggal (single

cause). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyalahgunaan zat

ini adalah (Data Departemen Kesehatan RI, 2008).

a. Faktor individu

Kebanyakan penyalahgunaan ganja dimulai atau terdapat pada

masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biogenik,

psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan

untuk menyalahgunakan ganja. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu

mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna ganja. Ciri-ciri

tersebut antara lain :

1. Cenderung memberontak dan menolak otoritas (rebel)

2. Cenderung memiliki gangguian jiwa lain (komordibilitas) seperti

depresi, cemas, psikotik, kepribadian disosial.

3. Perilaku menyimpang dari aturan atau norma yang berlaku.

4. Rasa kurang percaya diri (low self-confidence), rendah diri, dan

memiliki citra negatif (low self-esteem).

5. Sifat mudah kecewa, cenderung agresif dan destruktif.

6. Mudah murung, pemalu, pendiam.

7. Mudah merasa bosan dan jenuh.


8. Keingintahuan yang besar untuk mencoba atau penasaran.

9. Keinginan untuk bersenang-senang (just for fun).

10. Keinginan untung mengikuti mode, karena dianggap sebagai lambang

keperkasaan dan kehidupan modern.

11. Keinginan untuk diterima dalam pergaulan.

12. Identitas diri yang kabur, sehingga merasa diri kurang “jantan”.

13. Tidak siap mental untuk menghadapi tekanan pergaulan sehingga

sulit mengambil keputusan untuk menolak tawaran GANJA dengan

tegas.

14. Kemampuan berkomunikasi rendah.

15. Melarikan diri dari sesuatu (kebosanan, kegagalan, kekecewaan,

ketidakmampuan, kesepian, dan kegetiran hidup, malu, dan lain-lain)

16. Putus sekolah.

17. Kurang menghayati iman kepercayaannya.

b. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan

pergaulan baik disekitar rumah, sekolah, teman sebaya maupun

masyarakat. Faktor lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan dimana

ia tinggal, tempat ia bermain, bekerja, dan bergaul, tentu memiliki

pengaruh yang sangat besar dikarenakan lingkungan yang selalu hadir

dalam seriap waktu dikehidupannya. Faktor keluarga, terutama faktor

orang tua yang ikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadi

penyalahguna ganja antara lain


1) Lingkungan Keluarga

a. Komunikasi orang tua – anak kurang baik/efektif.

b. Hubungan dalam keluarga kurang harmonis/disfungsi.

c. Orang tua bercerai, berselingkuh atau kawin lagi.

d. Orang tua selalu sibuk atau tidak acuh.

e. Orang tua otoriter atau serba melarang.

f. Orang tua serba membolehkan (permisif)

g. Kurangnya orang yang dapat dijadikan model atau teladan.

h. Orang tua kurang peduli dan tidak tahu dengan masalah ganja.

i. Tata tertib atau disiplin keluarga yang selalu berubah (kurang

konsisten).

j. Kurangnya kehidupan beragama atau menjalankan ibadah dalam

keluarga.

k. Orang tua atau anggota keluarga menjadi penyalahguna ganja.

2) Lingkungan Sekolah

a. Sekolah yang kurang disiplin.

b. Sekolah yang terletak dekat tempat hiburan dan penjual ganja.

c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk

mengembangkan diri secara kreatif dan positif.

d. Adanya murid pengguna ganja.

3) Lingkungan Teman Sebaya

a. Berteman dengan penyalahguna.


b. Tekanan atau ancaman teman kelompok atau pengedar.

4) Lingkungan Masyarakat/Sosial

a. Lemahnya penegakan hukum.

b. Situasi politik, sosial, dan ekonomi yang kurang mendukung.

c. Lingkungan pengguna

c. Faktor Ganja

1) Mudahnya ganja didapat dimanapun dengan harga “terjangkau”.

2) Banyaknya iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik untuk

dicoba.

3) Khasiat farmakologik ganja yang menenangkan, menghilangkan nyeri,

menidurkan, membuat euforia/fly/stone high/teler dan lain-lain.

Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat

seseorang kelak menjadi penyalahguna ganja. Akan tetapi makin banyak

faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi

penyalahguna ganja.

Penyalahguna ganja harus dipelajari kasus demi kasus. Faktor

individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak

selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang

menyalahgunakan ganja. Karena faktor pergaulan, bisa saja seorang anak

yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup komunikatif menjadi

pengguna ganja (Data Departemen Kesehatan RI, 2008).


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menyebar kuisioner di beberapa

tempat di daerah Rawamangun pada tanggal 4 – 15 Oktober 2013.

3.2 . Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dalam

melakukan analisa data yang diperoleh dari kuisioner yang telah

dibagikan. Metode penelitian deskriptif adalah metode yang berusaha

menggambarkan atau mendeskripsikan objek sesuai dengan apa adanya

(Best, 1982). Metodologi penelitian yang penulis sajikan ini hanya sebagai

data pendukung saja.

3.3 . Instrumen Penelitian

Untuk data pendukung mengenai tingkat pengetahuan masyarakat

tentang dampak ganja terhadap kesehatan, penulis menggunakan angket

model campuran, karena angket penulis berisi 5 pertanyan dengan satu

pertanyaan beranak, dua pertanyaan isian dan dua pertanyaan pilihan

ganda disertai alasan.


3.4 . Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian penulis adalah dengan

menggunakan literature sebagai data dan data pendukung melalui

penyebaran kuisioner ke beberapa tempat di daerah Rawamangun.


BAB IV

PEMBAHASAN

Ganja merupakan kumpulan , daun, ataupun buah kanabis yang

sudah dihaluskan lalu dilinting. Bentuknya bisa berupa pil, cairan, ataupun

lintingan-lintingan seperti kertas yang digulung. Dari sejak dahulu, ganja

sudah digunakan sebagai bahan pelezat masakan dan sebagai obat-

obatan terbukti dari catatan perjalanan Marco Polo.

Ganja dibagi menjadi 3 jenis, ada Cannabis sativa, Cannabis

indica, dan Cannabis ruderalis. Cannabis sativa adalah tumbuhan kanabis

yang berdaun pendek dan tebal sedangkan Cannabis indica adalah

tumbuhan kanabis yang berdaun panjang dan tipis. Jenis ruderalis adalah

jenis ganja yang dapat bertahan hidup di iklim dingin yang extreme seperti

di eropa timur dan di himalaya. Jenis Indica memiliki tingkat THC paling

tinggi dibanding lainnya dan disusul jenis Sativa lalu Ruderalis.

Indica, Sativa dan Ruderalis adalah tiga varietas utama tanaman

ganja yang digunakan sebagai obat dan juga disalahgunakan. Jenis Indica

menyebabkan relaksasi, efektif untuk kegelisahan, nyeri, mual,

rangsangan nafsu makan, tidur, kejang otot dan tremor, diantara gejala

lain. Sedangkan jenis Sativa lebih stimulan, efektif dalam menstimulasi

nafsu makan, mengurangi depresi, migrain, nyeri dan mual.


Karena Ruderalis memiliki THC lebih rendah dibanding saudaranya

maka jenis ini tidak memiliki efek “rekreasi” tetapi jenis ini adalah jenis

yang paling “tahan banting” dibanding kedua saudaranya. Pemanfaatan

jenis ini dengan cara pengawinan silang. Sebagai contoh pengawinan

dengan jenis Indica dapat menghasilkan THC yang lebih tinggi dan dapat

bertahan hidup dari cuaca yang sangat ekstrem dan tahan dari serangan

serangga. Persilangan ini menjadi persilangan yang menghasilkan

tumbuhan ganja “Impian” bagi semua petani ganja.

Didalam ganja terdapat zat Tetrahydrocannabinol (lebih dikenal

dengan THC) adalah satu dari banyak senyawa aktif yang terkandung

dalam tumbuhan ganja dan dikelompokkan ke dalam Cannabinoid.

Masing-masing senyawa aktif dalam tumbuhan ganja memiliki

fungsi yang berbeda-beda, namun saling melengkapi. Dari puluhan

senyawa di kelompok Cannabinoid, THC lah satu-satunya zat aktif yang

memberikan efek psikis (giting) karena kandungan molekul psikoaktif di

dalamnya.

THC sudah dikenal sejak lama di dunia medis sebagai anti-biotik

dan anti-bakteri yang sangat kuat. Beberapa penelitian medis

membuktikan bahwa THC ampuh menghambat dan menghentikan

menjalarnya penyakit saraf seperti Alzheimer, Multiple Sclerosis, dan

banyak lainnya. THC juga memiliki beragam efek analgesik, sehingga baik

untuk mengatasi berbagai nyeri langsung dari dalam sistem saraf dan

memiliki anti-oksidan yang melindungi saraf dari “oxidative stress“.


Ganja yang mengandung THC mempunyai banyak efek di dalam

otak kita. Ketika seseorang menghisap ganja, THC kemudian akan masuk

kedalam paru-paru dan masuk ke dalam peredaran darah kita. Oleh darah

kemudian dibawa ke seluruh organ di dalam tubuh, termasuk otak. Di

dalam organ lain, THC relatif tidak memiliki efek langsung karena adanya

reseptor canabinoid di dalam organ lain tidak sebanyak diotak. Namun

terdapat reseptor canabinoid di dalam otak kita. Sehingga ketika terdapat

THC di dalam aliran darah bebas, terutama yang menuju ke otak, maka

akan terjadi aktifasi reseptor canabinoid yang berikatan dengan THC tadi.

Seluruh area otak memiliki reseptor canabinoid, namun ada yang

dalam jumlah sedikit dan ada yang dalam jumlah banyak. Populasi

terpadat reseptor canabinoid adalah terdapat pada area otak yang

berhubungan dengan kesenangan, kenikmatan, pengingat, berpikir

komprehensif, konsentrasi, sensoris, persepsi waktu dan koordinasi

gerakan. Sehingga bila terjadi aktifasi pada reseptor canabinoid tadi bisa

mengakibatkan euforia atau kegembiraan berlebih, penurunan daya ingat,

ketidakmampuan berpikir komprehensif, sulit berkonsentrasi, gangguan

persepsi sensoris dan persepsi waktu serta gangguan koordinasi gerakan.

Ternyata ganja juga mengandung zat karsinogenik sama seperti

halnya kemasan rokok tembakau lainnya. Bahkan beberapa penelitian

menunjukkan bahwa ganja mengandung 50-70% zat hidrokarbon

karsinogen lebih banyak dibandingkan dengan rokok sigaret. Pengguna

ganja biasanya akan menghisap lebih dalam dan menahan zat tersebut
lebih lama sehingga menyebabkan paru-paru menjadi lebih lama terpapar

oleh zat karsinogen. Pengguna ganja juga terbukti menunjukkan

pertumbuhan sel-sel epitel paru yang tidak normal, ini merupakan tanda

awal pertumbuhan kanker paru.

Dampak negatif pemakaian ganja

Ganja memiliki efek negatif dan positif. Efek positif akan terjadi jika

ganja itu digunakan sesuai dengan aturan yang ada dan dosis yang

digunakan juga sesuai dengan ketentuan. Nam un, jika terjadi sebaliknya

akan memberi dampak yang sesuai. Jika ganja dikonsumsi sehari-hari

dengan dosis yang tidak terkontrol, akan memberi dampak negatif. Berikut

dampak negatif yang disebabkan ganja yaitu

Fisik

1. Jantung berdebar-debar atau takikardima.

2. Radang nafas kronis, seperti bronkitis kronis dan tbc paru-paru

3. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang infeksi.

4. Perubahan dan atrofi sel otak dan kurangnya keseimbangan tubuh.

5. Mata merah (kemerahan konjungtiva) yaitu warna bola mata yang

memerah. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah kapiler mata

mengalami pelebaran.

6. Nafsu makan bertambah, yaitu nafsu makannya akan bertambah

karena zat aktif THC merangsang pusat nafsu makan diotak.


7. Mulut kering yaitu kekeringan pada mulut (air liur yang berkurang)

yang disebabkan tetrahydrocannabinol mengganggu sistem saraf

otonom yaitu saraf yang mengatur kelenjar air liur.

8. Tremor yaitu gerakan otot ritmis bolak-balik yang tidak disengaja pada

satu atau lebih bagian tubuh

9. Nausea, seperti migrain atau mual

10. Infertilitas pada lelaki atau ketidaksuburan

Mental/Psikis

bagaimana dengan psikisnya, banyak sekali dampak psikisnya, mulai

dari selalu bergumam sendiri, berbicara tidak dikontrol, menyakiti diri

sendiri, bertindak kriminal seperti, mencuri, memperkosa, bahkan

membunuh. Semua itu berasal dari ganja yang sembarangan digunakan.

Dampak psikis lainnya adalah:

1. Euforia, yaitu perasaan gembira tanpa sebab dan tidak wajar

2. Halusinasi dan Delusi. Halusinasi adalah terjadinya persepsi dalam

kondisi sadar tanpa adanya rangsang nyata terhadap indera. Delusi

adalah suatu keyakinan yang dipegang secara kuat namun tidak

akurat, yang terus ada walaupun bukti menunjukkan hal tersebut tidak

memiliki dasar dalam realitas

3. Suka panik, paranoid, sulit berkonsentrasi dan waktu reaksi lambat

4. Pemikiran yang acak, terjadi short term memory.

Berikut merupakan ciri-ciri orang yang menggunakan ganja


1. Kurangnya semangat, motivasi dan ambisi dalam melakukan kegiatan

sehari-hari.

2. kinerja disekolah atau ditempat kerja akan mulai menurun.

3. Menarik diri dari interaksi dengan keluarga,

4. Perubahan drastis dalam peer group, seorang pengguna akan sering

meninggalkan kelompok sebayanya, mereka akan beralih kepada

kelompok baru yaitu yang mendukung orang-orang yang punya

keinginan dan perilaku yang sama

5. Pengguna kurang peduli dengan penampilan pribadi mereka.

6. Suka tertawa sendiri, melamun dan berkhayal, malas dalam

melakukan pekerjaan.

7. Bicara pelo dan melambat temponya.

8. Tatapan matanya sayu dan suka menghindari kontak mata.

Itu yang biasa terjadi, tetapi tidak semua orang yang seperti ini merupakan

seorang pengguna ganja

Tidak semua pengguna ganja menjadi kecanduan. Hanya sekitar

9% saja pengguna ganja yang akan menjadi kecanduan. Potensi ini

meningkat menjadi 17% apabila ganja dikonsumsi dalam usia yang masih

sangat muda (dibawah 14 tahun). Juga meningkat menjadi 25-50% pada

pengguna yang menggunakannya setiap hari. Kecanduan dalam hal ini

adalah termasuk perilaku kompulsif untuk mencari ganja meskipun tahu

bahwa ganja tersebut mengganggu fungsi didalam keluarga, sekolah

ataupun kehidupan sosial.


Para pengguna ganja jangka panjang melaporkan kesulitan-

kesulitan dan gejala-gejala ketika memutuskan untuk berhenti

menggunakan ganja. Gejala yang muncul diantaranya lekas marah,

gangguan emosi, tidak bisa tidur, penurunan nafsu makan, kecemasan

berlebihan dan terkadang craving. Gejala-gejala tersebut terjadi setelah

satu hari tidak menggunakan zat THC dan mencapai puncaknya pada 2-3

hari untuk kemudian mulai mereda dalam 1 atau 2 minggu.

Dampak positif ganja

Pada dasarnya memang ganja berkhasiat sebagai obat, terbukti

sejak 3000an tahun yang lalu. Zaman semakin maju, semua bagian

tumbuhan ganja sangat bermanfaat dan terutama banyak digunakan

sebagai bahan industri dan sebagainya. Namun, bukannya dimanfaatkan

lebih, tetapi malah disalahgunakan. Semua menjadi positif jika ganja

digunakan secara bijak.

Sebuah fakta mencengangkan bahwa belum ditemukan kasus

meninggalnya seseorang karena ganja. Hal itu sebagai pemacu orang-

orang menggunakannya secara sembrono.

Mengenai data pendukung, berdasarkan hasil kuisioner yang sudah

disebarkan kepada masyarakat disimpulkan bahwa masyarakat sudah

tahu dampak negatif ganja tetapi masih digunakan secara sembarangan

terbukti berdasarkan kuisioner pertanyaan “Apakah ganja berpengaruh

pada perilaku manusia?” Memang sudah banyak orang yang tahu bahwa
ganja berpengaruh terhadap perilaku manusia terbukti ada 85%

responden dapat menjawab ya dalam kuisioner yang penulis bagikan dan

dapat menjelaskan contoh perilaku yang disebabkan oleh ganja. Tapi

masih ada orang yang menjawab tidak tahu sebanyak 5% responden dan

2,5% responden menjawab tergantung si pemakainya. Dan 7,5%

responden menjawab tidak ada pengaruhnya. Hal itu menunjukan masih

adanya orang yang belum paham akan dampak yang ditimbulkan oleh

ganja bagi perilaku si pemakai.

Berdasarkan hasil kuisioner “Apakah ganja berpengaruh pada

kesehatan mental?” Diketahui ada 80% responden mengetahui

dampaknya bagi kesehatan mental. Namun, ternyata 7,5% responden

tidak mengetahui apa pengaruh ganja bagi kesehatan mental dan ada

12,5% responden yang mengatakan bahwa ganja tidak berpengaruh pada

mental.
Bab V

Kesimpulan dan Saran

1.1 Kesimpulan

Ganja memiliki banyak dampak negatif jika digunakan secara

sembarangan dan lebih banyak dari dampak positifnya. Dampak positif

akan muncul jika kita menggunakannya dengan bijak. Seperti penggunaan

pada industri dan obat-obatan dengan “license” yang jelas. Salah satu

dampak negatifnya adalah ganja merupakan “Gerbang Neraka” menuju

pemakaian zat-zat berbahaya lainnya. Karena berdasarkan survey, 98%

pengguna heroin bermula dari pengguna ganja. Oleh karena itu ganja pun

dapat menjadi pemicu penggunaan zat-zat adiktif lainnya yang lebih

berbahaya.

1.2 Saran

Ganja bukanlah sebuah makanan yang dapat dikonsumsi secara

rutin. Banyak akibat yang ditimbulkan jika dikonsumsi secara

sembarangan. Oleh karena itu, penulis berpesan agar jangan

menggunakan ganja secara sembarangan, harus ada izin dari yang

berwenanang seperti pemerintah. Karena kalau tidak, akan menimbulkan

dampak yang berbahaya.


Lampiran Gambar

Gambar 1
Gambar 2
Daun ganja
Tumpukan ganja ilegal

Gambar 3 Gambar 4

Aneka pohon ganja Perbedaan daun ganja


Gambar 5

Rokok Ganja

Gambar 6

Efek Ganja
Gambar 7

Ladang Ganja

Gambar 8

Beberapa aksi pemusnahan ganja oleh aparat di Indonesia


Bentuk Kuisioner

PENGARUH GANJA PADA TUBUH MANUSIA

Responden : L/P (Lingkari yang perlu)

Usia :

Pendidikan :

Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut anda benar jika dalam bentuk

pilihan ganda, berikan alasan dan contoh jika anda menjawab (Ya). Jika dalam

bentuk isian, maka jawablah sesuai dengan yang anda ketahui.

1. Apa itu Ganja ?

................................................................................................................

2. Apakah Ganja berpengaruh pada perilaku manusia ?

a. Tidak

b. Ya, alasan : .......................................................................................

3. Apakah Ganja berpengaruh pada kesehatan mental ?

a. Tidak

b. Ya, alasan : ........................................................................................

4. Ganja memiliki dampak negatif? Positif? Atau keduanya? Alasan?

................................................................................................................

5. Apakah Ganja berpengaruh pada organ tubuh manusia ?

a. Tidak

b. Ya, seperti,

Organ pernapasan, contohnya : ........................................................

Jantung, contohnya : .........................................................................

Otak, contohnya : ...............................................................................

Organ tubuh lainnya, contohnya : ......................................................


Hasil Kuisioner

Pengetahuan Masyarakat
7,5% 2,5%
tanaman/tumbuhan
tanaman yang disalahgunakan
10% 22,5%
tanaman yang berbahaya
narkoba/zat adiktif
17,5%
obat yang mempengaruhi
30%
sama seperti tembakau
10%
dedaunan yang menyehatkan

Diagram persentase jawaban pertanyaan apa itu ganja

7,5%
Pengetahuan Masyarakat
2,5%
5%
Ya
Tidak tahu
Tergantung orangnya
85% Tidak ada

Diagram persentase jawaban pertanyaan pengaruh ganja pada perlaku manusia perilaku

Pengetahuan Masyarakat
12,5%
7,5%
Ya
Tidak tahu
75%
Tidak ada

Diagram persentase jawaban pertanyaan pengaruh ganja bagi kesehatan mental


Pendapat Masyarakat

45% 42,5% Negatif


Positif
Keduanya
12,5%
Diagram persentase pendapat masyarakat

Pengetahuan Masyarakat
12,5% Ya, mampu menjelaskan

25%
ya, tidak lengkap
17,5%

Ya, tidak mampu menjelaskan


45%

Tidak

Diagram pengetahuan masyarakat tentang Ganja


Daftar Pustaka

Aswar, Azrul. 2001. Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat


Adiktif Lainnya (NAPZA). Departemen Kesehatan RI, Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat: Jakarta.
Husain, Farid W. 2008. Pedoman Pelayanan Medik Gangguan
Penggunaan NAPZA. Departemen Kesehatan RI, Direktorat
Jenderal Bina Pelayanan Medik: Jakarta.
Institute of Medicine, 1999. Diambil dari website
http://www.iom.edu/~/media/Files/Activity%20Files/Children/SciRe
searchFam/BOYCEDrug%20Abuse%20and%20addiction.ashxb2.
9. Dan diakses pada Desember 2012.
Joewana S, 2005. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat
Psikoaktif, ECG edisi 1, Jakarta.
Para kontributor wikipedia “Ganja” id.wikipedia.org. Dan diakses pada
Agustus 2013.
Poerwadarminta W, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai