Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.

2 Agustus 2017 | Page 330


Jurnal Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom

TINJAUAN IMPLEMENTASI PERSONAL SELLING PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL


DAIHATSU ASTRA BIZ CENTER BANDUNG PADA TAHUN 2017

A Review : Personal Selling at PT. Astra Internasional Daihatsu Astra Biz Center Bandung in 2017

Risma Dwi Komala, Nellyaningsih, Dra., MM


D3 Marketing Management, Faculty of Applied Sciences, Telkom University
dwikomalarisma@gmail.com, nellyaningsih@yahoo.com

ABSTRAK

Perkembangan Industri Otomotif yaitu kendaraan roda empat khususnya pada wilayah Bandung Jawa
Barat mengalami persaingan yang ketat, agar dapat bersaing dan menjaga eksistensi dengan kondisi tersebut,
perusahaan harus memperbaiki dan mengembangkan daya saing yaitu dengan mengkomunikasikan dan
memberikan pelayanan yang terbaik, harapan terjadinya pencapaian penjualan yang stabil dan terus meningkat
setiap tahunnya, salah satu komunikasi yang dilakukan dengan strategi personal selling yang termasuk dalam
elemen Bauran promosi, Adapun tahapan tahap-tahap personal selling yaitu (1) Prospekting dan Kualifikasi, (2)
Pra-Pendekatan, (3) Pendekatan, (4) Presentasi, (5) Penanganan Keberatan, (6) Penutup penjualan, dan (7)
Tindak Lanjut. Penelitian ini bertujuan mengetahui Implementasi personal selling, Tanggapan dan rekomendasi
melalui penyebaran kuesioner.
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan Jenis penelitian kuantitatif. Data yang diperoleh
dengan penyebaran kuesioner kepada 96 responden yaitu pengunjung Daihatsu Astra Biz Center.
Diperoleh hasil penelitian Implementasi Personal Selling dilakukan dengan baik, Tanggapan yang
diberikan Responden memiliki persentase 78,8% artinya responden setuju pada setiap pernyataan tahapan yang
dilakukan oleh personal selling dan dapat dikategorikan sesuai dengan harapan konsumen, namun melihat hasil
dari setiap tahapan masih memiliki penilaian yang belum efektif yaitu (1) Prospekting dan kualifikasi sebesar
82,3%, (2) Pra-pendekatan sebesar 80,7%, (3) Pendekatan sebesar 81,2%, (4) Presentasi sebesar 76,4%, (5)
Penanganan Keberatan sebesar 76,6%, (6) Penutup Penjualan sebesar 76,8%, dan (7) Tindak Lanjut sebesar
77,5%.
Kata Kunci : Bauran Promosi, Personal selling, Tahapan Personal Selling.

ABSTRACT

The development of the Automotive Industry that four-wheeled vehicles, especially in the area of
Bandung, West Java experienced intense competition, in order to compete and maintain existence with such
conditions, companies need to improve and develop the competitiveness that is to communicate and provide the
best service, hope the achievement of a stable sales and continues to increase each year, one of the
communications made by the strategy of personal selling are included in the elements of the promotional mix,
the stages of the stages of personal selling, namely (1) Prospecting and Qualifying, (2) Pre-approach, (3)
approach, ( 4) Presentation, (5) Handling Objections, (6) Closing the sale, (7) Follow-up. This study aims to
determine the implementation of personal selling, Responses and recommendations through questionnaires.
This research uses descriptive method with quantitative research type. Data obtained by distributing
questionnaires to 96 respondents is visitors Daihatsu Astra Biz Center.
Implementation of research results obtained Personal Selling well done, the response given percentage of
78.8% respondents have a means of respondents agree with each statement the steps being taken by personal
selling and can be categorized in accordance with customer expectations, but to see the results of each phase still
has a valuation yet effective: (1) Prospecting and qualifying for 82.3%, (2) Pre-approach for 80.7%, (3)
Approach for 81.2%, (4) Presentation for 76.4%, (5) Handling Objections for 76.6%, (6) Closing Sales for
76.8%, and (7) Follow up for 77.5%.

Keywords: Promotion mix, Personal selling, Personal selling stage.


ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 | Page 331

1.1 Latar Belakang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,


Perkembangan Industri Otomotif yaitu promosi dan mendistribusikan barang-barang yang
kendaraan roda empat khususnya pada wilayah dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar
Bandung Jawa Barat mengalami persaingan yang sasaran serta tujuan perusahaan.
ketat, agar dapat bersaing dan menjaga eksistensi Menurut Kotler dan Armstrong (2016:29)
dengan kondisi tersebut, perusahaan harus Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu
memperbaiki dan mengembangkan daya saing memilih target pasar dan
yaitu dengan mengkomunikasikan dan memberikan mendapatkan,menumbuhkan pelanggan,
pelayanan yang terbaik. Hasil pencapaian penjualan menciptakan, menyampaikan, dan
Daihatsu Biz Center mengalami fluktuasi, Hal mengkomunikasikan nilai superior kepada
tersebut perlu dilakukan evaluasi agar perusahaan pelanggan.
dapat mencapai target yang stabil dan terus Menurut Suparyanto dan Rosad (2015:1)
meningkat setiap tahunnya. . Dalam penelitian ini manajemen pemasaran adalah proses menganalisis,
penulis ingin mengukur kinerja yang dilakukan merencanakan, mengatur, dan mengelola program
personal selling Daihatsu Astra Biz Center program yang mencakup pengkonsepan, penetapan
bagaimana implementasi penjualan, mengetahui harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan
respon yang diberikan konsumen serta mengetahui gagasan yang dirancang utnuk menciptakan dan
evaluasi sebagai sumber rekomendasi untuk memelihara pertukarn yang menguntungkan
melakukan tahapan personal selling kedepannya. dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan
1.2 Perumusan Masalah perusahaan.
Untuk memberikan batasan dalam penelitian Menurut Kotler dan Amstrong (2014:76),
ini maka penulis merumuskan permasalahan dalam Bauran Pemasaran adalah paduan perangkat
penelitian ini yaitu: pemasaran yang strategis digunakan perusahaan
1) Bagaimana pelaksanaan Personal Selling untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari
Mobil Daihatsu pada Daihatsu Astra Biz target pasar yang dituju.
Center? Menurut Assauri (2013: 198), Bauran
2) Bagaimana Tanggapan Responden mengenai Pemasaran terdiri dari himpunan variabel yang
Personal Selling pada Daihatsu Astra Biz dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan
Center? untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam
3) Rekomendasi bagi Perusahaan untuk pasar sasarannya.
mengevaluasi Personal Selling pada Daihatsu Menurut Kotler dan Armstrong (2012:432)
Astra Biz Center? Bauran Promosi (bauran komunikasi pemasaran)
adalah campuran spesifik dari alat-alat promosi
1.3 Tujuan Penelitian yang digunakan perusahaan untuk secara persuasif
Suatu penelitian dilakukan tentunya mengomunikasikan nilai pelanggan dan
memiliki tujuan. Adapun tujuan dilakukannya membangun hubungan pelanggan.
penelitian ini adalah: Bauran komunikasi pemasaran (marketing
1) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan communication mix) terdiri dari delapan model
Personal Selling Mobil Daihatsu pada komunikasi utama menurut Kotler & Keller
Daihatsu Astra Biz Center. (2012:478), yaitu:
2) Untuk mengetahui Tanggapan Responden 1. Adversiting (Periklanan)
pada Personal Selling Daihatsu Astra Biz Setiap bentuk presentasi nonpersonal berbayar
Center dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh
3) Untuk mengetahui rekomendasi yang sponsor diidentifikasi melalui media cetak (koran
diperlukan perusahaan untuk mengevaluasi dan majalah), media penyiaran (radio dan televisi),
Personal Selling pada Daihatsu Astra Biz media jaringan (telepon, kabel, satelit, wireless) ,
Center. media elektronik (rekaman suara, rekaman video,
videodis, CD - ROM, halaman Web), dan media
2.1 Landasan Teori tampilan ( billboard, tanda-tanda, poster).
Marketing menurut Kotler (2016:5) adalah 2. Sales Promotion (Promosi penjualan)
tentang mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan Berbagai insentif jangka pendek untuk
manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik mendorong percobaan atau pembelian produk atau
dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi jasa termasuk promosi konsumen (seperti sampel,
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”. kupon, dan premi), promosi perdagangan (seperti
Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya iklan dan display tunjangan), bisnis dan tenaga
satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial penjualan promosi (kontes untuk tenaga penjualan).
berpikir tentang cara-cara untuk mencapai respons 3. Events and Experiences (Peristiwa dan
yang diinginkan pihak lain. Pengalaman)
Menurut Sunyoto (2014:18) pemasaran Perusahaan yang memsponsori program yang
adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 | Page 332

merek terkait khusus dengan konsumen, termasuk 1. Prospecting and qualifying (Memprospek dan
olahraga, seni, hiburan, dan karena sebaiknya acara pengkualifikasian)
lebih sedikit kegiatan formal. Langkah pertama dalam personal selling
4. Public Relation (Humas dan publisitas) adalah memprospek dan mengidentifikasi
Berbagai program diarahkan secara internal konsumen yang potensial. Sales Person harus
kepada karyawan dari perusahaan atau eksternal memiliki skill untuk bisa mengkualifikasi
kepada konsumen, perusahaan lain, pemerintah, konsumennya Sales Person dapat mencari banyak
dan media untuk mempromosikan atau melindungi referensi dari konsumen untuk mengetahui apa
citra perusahaan atau produk komunikasi individu. yang diinginkan konsumen.
5. Direct marketing (Penjualan langsung) 2. Pre Approach (Pra-pendekatan)
Penggunaan mail, telepon, fax, e-mail, atau Langkah pra-pendekatan dalam personal
Internet untuk berkomunikasi secara langsung selling dimulai dengan penelitian yang baik. Sales
dengan atau meminta respon atau dialog dari person harus memilih sasaran, yang mana dapat
pelanggan tertentu dan prospek. dikualifikasikan sebagai prospek. Menentukan
6. Interaktif marketing- online (Pemasaran pendekatan yang terbaik yaitu dengan kunjungan
Interaktif melalui media Internet) personal, panggilan telepon atau e-mail.
Program yang dirancang untuk melibatkan 3. Approach (Pendekatan)
pelanggan atau prospek dan langsung atau tidak Langkah pendekatan, sales person harus
langsung meningkatkan kesadaran, meningkatkan mengetahui bagaimana bertemu dan menyapa
citra, atau menimbulkan penjualan produk dan jasa. pembeli dengan melakukan hubungan baik saat
7. Word-of-mouth marketing permulaan. Langkah ini melibatkan penampilan
Pemasaran orang ke orang, tertulis, atau Sales Person, pembukaan percakapan, dan
komunikasi elektronik yang berhubungan dengan komentar untuk tindak lanjut.
manfaat atau pengalaman membeli atau 4. Presentation and demonstration (Presentasi)
menggunakan produk atau jasa. Langkah presentasi, Sales Person harus
8. Personal selling (Penjualan Personal) menjelaskan nilai yang ada dalam produk kepada
Interaksi secara langsung dengan satu atau konsumen. Sales Person perlu memiliki
lebih calon pembeli untuk tujuan membuat kemampuan mengatasi masalah yang baik dan
presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan kemampuan komunikasi yang baik selama proses
pesanan. presentasi.
5. Handling objections (Penanganan Keberatan)
Menurut Agus Hermawan (2012:108) Langkah mengatasi keluhan, Sales Person
Personal Selling merupakan interaksi langsung harus menggunakan pendekatan positif dengan
guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, menanyakan dan memahami segala keluhan.
dan menerima pesanan. Personal Selling adalah 6. Closing (Penutupan penjulan)
komunikasi langsung (tatap muka, email, atau Proses penutupan penjualan adalah seorang
telepon) antar penjual dan calon pelanggan untuk sales person menggunakan bebarapa teknik
memperkenalkan suatu produk kepada calon penutupan penjualan. Mereka dapat menanyakan
pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan pesanan, mereview poin persetujuan, menawarkan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan untuk membantu menulis pemesanan, menanyakan
mencoba dan membelinya. jika pembeli ingin model produk yang lain.
Menurut Armstrong dan kotler (2015: 432), 7. Follow up (Tindak lanjut)
Personal Selling adalah presentasi secara individu Langkah terakhir adalah dengan tindakan
yang dilakukan oleh tenaga pemasaran perusahaan lanjut setelah proses penutupan penjualan Sales
yang bertujuan untuk melakukan dan menguatkan Person harus memenuhi semua detail waktu
hubungan dengan konsumen. pengantaran, ketentuan pembelian, dan masalah
yang lainnya.
A. Langkah-Langkah Personal Selling
Menurut Kotler dan Amstrong (2012: 502), 2.1 Kerangka Pemikiran
mengenai Langkah-langkah personal selling Perkembangan industri otomotif yaitu
sebagai berikut: kendaraan roda empat khususnya pada wilayah
bandung mengalami persaingan yang ketat, Agar
dapat bersaing dan menjaga eksistensi dengan
kondisi tersebut, perusahaan harus memperbaiki
dan mengembangkan daya saing yaitu dengan
mengkomunikasikan dan memberikan pelayanan
yang terbaik, salah satu komunikasi yang dilakukan
dengan melakukan strategi personal selling yang
termasuk dalam elemen bauran promosi, serta
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 | Page 333

harapan terjadinya pencapaian penjualan yang Jenis Penelitian


stabil dan terus meningkat setiap tahunnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam
Penjualan Perseorangan (Personal selling) penelitian ini adalah penelitian deskriptif karena
merupakan komunikasi langsung (tatap muka) menggambarkan karakteristik variabel yaitu
antara penjual dan calon pelanggan untuk variabel Personal Selling. Menurut Sugiyono
memperkenalkan suatu produk kepada calon (2016:35), menyatakan bahwa metode deskriptif
pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan dengan pertanyaan terhadap kebenaran variabel
mencoba dan membelinya. Adapun tahapan mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih
personal selling yaitu (1) Memprospek dan (variabel yang berdiri sendiri), (variabel mandiri
pengkualifikasian, (2) Pra-Pendekatan, (3) adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan variabel
Pendekatan, (4) Presentasi, (5) Penanganan independen, karena kalau variabel independen
Keberatan, (6) Penutup penjualan, (7) Tindak selalu dipasangkan dengan variabel dependen).
Lanjut (Kotler & Armstrong: 2012:502). Menurut Sujarweni (2015:49), Penelitian Deskriptif
Dalam implementasinya Personal Selling adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
merupakan aktifitas yang setiap hari dilakukan oleh nilai masing-masing variabel, baik satu variabel
PT. Astra Internasional Daihatsu dalam melakukan atau lebih sifatnya independen tanpa membuat
penjualan kepada konsumen. Personal selling hubungan maupun perbandingan dengan variabel
dilakukan oleh Sales person dengan melakukan yang lain. Penelitian deskriptif juga merupakan
canvassing dan outlet. Personal Selling adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
aktivitas yang paling besar kemungkinannya untuk untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang
mendapatkkan respon secara cepat, karena kita suatu keadaan secara objektif.
akan mengetahui apakah yang terjadi pada
Populasi dan Sampel
pelanggan kita, situasi dan lingkungannya, orang-
Menurut Sugiyono (2016:80), dalam
orang disekitarnya, raut wajahnya, mimik
bukunya mengemukakan mengenai Populasi
mukanya, yang semua faktor tersebut mendorong
adalah: “Wilayah generalisasi yang terdiri atas
terjadinya peluang penjualan, dari aktivitas inilah
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
kita mendapat the real data mengenai pelanggan.
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Maka dari itu penelitian ini bertujuan
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik
untuk mengetahui implementasi personal selling
kesimpulan”. Menurut Sugiyono (2014:120), dalam
pada PT. Astra Internasional Daihatsu, dengan
bukunya mengemukakan mengenai Sampel adalah
mencari tahu bagaimana tanggapan responden
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
mengenai personal selling, dan mengetahui
oleh populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah
evaluasi sebagai sumber rekomendasi untuk
Pengunjung PT. Astra Internasional Daihatsu Astra
melakukan tahapan personal selling kedepannya.
Biz Center.
Sehingga dapat digambarkan kerangka pemikiran,
sebagai berikut: Sampel
Menurut Sujarweni (2015:81), sampel
adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang
dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk
penelitian. Sampel juga diambil dari populasi yang
benar-benar mewakili dan valid yaitu dapat
mengukur sesuatu yang seharusnya diukur.
Menurut Zikmund dan Babin (2013:356),
karena jumlah populasi dalam penelitian ini tidak
diketahui secara pasti jumlahnya, maka teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah rumus
Bernoulli sebagai berikut.

n≥
Keterangan :
n = jumlah sampel
2.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2016:2) menyatakan Z = nilai yang didapat dari tabel normal standar
bahwa Metode Penelitian merupakan cara ilmiah dengan peluang
untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan e = tingkat kesalahan
dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, p = probabilitas populasi yang tidak diambil
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada sebagai sampel
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, q = probabilitas populasi yang diambil sebagai
memecahkan, dan mengantisipasi masalah. sampel (1-p)
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 | Page 334

Dalam penelitian ini digunakan tingkat 4. Menghitung nilai rentang yaitu 100% - 19,2% =
ketelitian (α) sebesar 5% dan tingkat kepercayaan 80,8%, jika dibagi 5 sebagai skala tertinggi,
sebesar 95% sehingga diperoleh nilai Z = 1,96, maka nilai interval persentase sebesar 16%.
nilai e (tingkat kesalahan) telah ditentukan sebesar
10%. Probabilitas kuesioner benar q (diterima) atau Uji Validitas
salah p (ditolak) masing-masing 50% (0,5). Menurut Sujarweni (2015:108) uji validitas
Berdasarkan rumus Bernoulli di atas, maka digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
perhitungan sampel yang akan digunakan peneliti dalam suatu daftar pertanyaan dalam
adalah sebagai berikut: mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas
n≥ dilakukan pada setiap butir pertanyaan dengan hasil
r hitung akan dibandingkan dengan r tabel di mana
n ≥ 96,04 ≈ 96 degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n
Berdasarkan perhitungan dengan adalah jumlah sampel. Jika r tabel < r hitung,
menggunakan rumus Bernoulli, maka diperoleh dinyatakan valid. Uji validitas menggunakan teknik
jumlah sampel sebesar 96,04 dan dibulatkan korelasi Product Moment dengan rumus sebagai
menjadi 96. Jadi, sampel yang akan digunakan berikut.
untuk mewakili populasi adalah sebanyak 96
responden. ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ] ∑ ∑ ]
2.4 Teknik Sampling
Dalam penelitian ini teknik sampling yang Keterangan:
digunakan adalah sampling purposive yaitu teknik rxy : Koefisien korelasi antara x dan y
penentuan sampel dengan pertimbangan atau N : Jumlah subjek
kriteria-kriteria tertentu. Menurut Sugiyono ∑xy : Jumlah perkalian antara skor x dan skor y
(2016:85), Sampling Purposive adalah teknik x : Jumlah total skor x
penentu sampel dengan pertimbangan tertentu. y : Jumlah total skor y
Menurut Sujarweni (2016:86), Sampling Purposive x2 : Jumlah dari kuadrat x
merupakan teknik penentuan sampel dengan y2 : Jumlah dari kuadrat y
pertimbangan atau kriteria-kritera.
Dalam penelitian ini jumlah sampel pada pra
Teknik Analisis Data kuesioner (n) = 30, di mana df=30-2 = 28, dengan
Analisis Statistik Deskriptif tingkat signifikansi 5% atau 0,05. sehingga
Dalam peneltian ini menggunakan statistik diperoleh r tabel sebesar 0,361.
deskriptif, karena statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan Uji Reliabilitas
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data Menurut Sujarweni (2015:110), Uji
yang telah terkumpul sebagaimana adanya. validitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan
Menurut Sugiyono (2016:148), dalam statistik konsistensi responden dalam menjawab hal yang
deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan
tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, yang merupakan dimensi suatu variabel dan
perhitungan modus, median, mean (pengukuran disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji
tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama
deviais, perhitungan presentase. terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha
Nilai kumulatif adalah jumlah nilai dari setiap > 0,6 maka reliabel, dengan rumus sebagai berikut.
pernyataan dari setiap responden. ∑
1. Persentase adalah nilai kumulatif pernyataan [ ][ ]
dibagi dengan nilai frekuensi dikalikan 100%.
2. Menghitung jumlah kumulatif terbesar dan Keterangan:
terkecil. Jumlah responden adalah 96 orang dan r = Koefisien reliability instrumen (cronbachalfa)
nilai skala pengukuran terbesar adalah 5, dan k = Banyaknya butir pertanyaan
nilai skala pengukuran terkecil adalah 1. ∑ = Total varians butir
Sehingga, jumlah kumulatif terbesar adalah 5 x = Total varians
96 = 480, dan jumlah kumulatif terkecil adalah Keputusan realibel tidaknya kuesioner dinyatakan
1 x 96 = 96. apabila diperoleh nilai rhitung > rtabel dengan taraf
3. Menentukan nilai persentase terbesar dan signifikasn 5% maka butir pertanyaan tersebut
terkecil reliable.
 Nilai persentase terbesar : x 100% = 96%
 Nilai persentase terkecil : x 100% = 19,2% 3.1 Pembahasan
Pelaksanaan Personal Selling produk Daihatsu
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 | Page 335

Untuk mengetahui bagaimana implementasi dari yang bertujuan konsumen dapat merasakan
pelaksanaan personal selling yaitu dengan sendiri mengenai produk yang akan dibeli.
mengamati aktivitas dari seorang Personal Selling. 6. Closing (Penutupan penjulan)
Adapun deskripsi masing-masing Tahapan Pada tahap ini, sales person harus mampu
Personal Selling adalah sebagai berikut. mempengaruhi keputusan pembelian dan
1. Prospecting and qualifying (Memprospek dan kemampuan penutup penjualan yang baik.
pengkualifikasian) Dalam implementasinya kemampuan
Membuka stand di mall-mall , car free day, mempengaruhi seorang sales biasanya
dinas pendidikan, moveex, sosial media. mengarahkan produk sesuai dengan kebutuhan
2. Preapproach (Pra-pendekatan) serta anggaran yang dimiliki seorang pembeli,
Pada tahap ini bertujuan mengenali identitas dalam penutup penjualan yang baik sales
calon pembeli dan melihat bagaimana karakter person mengkonfirmasi kembali poin-poin
seorang pembeli untuk selanjutnya melakukan yang telah disepakati mulai dari jenis
penawaran lebih lanjut, sales person kendaraan, harga, tanggal pembayaran, tanggal
menanyakan identitas nama dan pekerjaan. pengiriman, dsb.
3. Approach (Pendekatan) 7. Follow up (Tindak lanjut)
Pada tahap ini sales person melakukan Pada kenyataannya seorang sales person
pendekatan dengan memberikan penampilan mengirimkan unit mobil sesuai jenis mobil dan
yang sopan dan pelayanan komunikasi yang tipe yang sesuai dengan pesanan, untuk waktu
ramah. Penampilan seorang sales person pengiriman mobil sesuai dengan tanggal yang
Daihatsu setiap harinya menggunakan seragam disepakati namun masih terjadi pengiriman
perusahaan pada hari senin-kamis, hari jumat yang tertunda karena stok warna dan tipe yang
dengan menggunakan seragam batik dan sabtu diinginkan konsumen belum tersedia digudang.
menggunakan pakaian formal. Dalam
melakukan pendekatan dengan konsumen sales
person Daihatsu melakukan perkenalan kepada
konsumen dengan berjabat tangan sebelum
melakukan penawaran, memperkenalkan
nama.
4. Presentation and demonstration (Presentasi)
Presentasi oleh sales person dapat bersamaan
dengan melihat showroom (fisik kendaraan)
dan test drive yang dilakukan konsumen pada
outlet Daihatsu Astra Biz Center.
5. Handling objections (Penanganan Keberatan)
Pada tahap ini adalah tahap dimana konsumen
mengungkapkan keberatan atau permasalahan
dalam melakukan keputusan pembelian.
Keluhan yang lebih banyak diutarakan dari
konsumen daihatsu adalah (1) permasalahan
keuangan konsumen, anggaran yang
tidaksesuai (2) stok unit yang tidak sesuai
dengan keinginan konsumen (3) Persaingan
produk sejenis atau kompetitor.
Dalam mengatasi permasalahan diatas
sales memberikan solusi misal, dalam (1)
mengatasi permasalahan keuangan biasanya
sales menawarkan solusi down payment (DP)
dahulu atau tanda jadi pemesanan yang akan
diprospek kembali sehingga konsumen masih
memiliki waktu untuk menabung, atau
memberikan solusi mengajukan leasing
(pembelian kredit) (2) stok unit, memberikan
solusi untuk beralih dengan warna lain atau
memberikan penawaran preorder/menunggu
dengan jangka waktu (3) persaingan produk Setelah melakukan pengolahan data dengan
sejenis, seorang sales akan memberikan distribusi frekuensi, selanjutnya adalah memetakan
pengetahuan produk sesuai dengan fakta tanpa rata-rata respon dari responden ke dalam garis
melebih lebihkan, dan memberikan test drive kontinum. Adapun posisi respon dari responden
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 | Page 336

mengenai Personal Selling PT. Astra internasional 6. Memastikan ketersediaan stok kendaraan yang
Daihatsu Biz Center adalah sebagai berikut. sesuai dengan dipesan oleh konsumen.
7. Melakukan after sales dengan menjalin
hubungan baik setelah pembelian.
8. Meminta testimoni kepada konsumen sebagai
penilaian bagi sales person agar lebih baik
kedepannya, dan sebagai pembuktian penilaian
kinerja yang baik.
Tanggapan pengunjung Daihatsu Astra Biz
center mengenai personal selling yang dilakukan IV Kesimpulan
dengan menggunakan distribusi frekuensi sebesar Kesimpulan
78,8%. Nilai presentase tersebut menunjukkan 1. Personal Selling yang dilakukan oleh PT.
bahwa responden setuju personal selling yang Astra Internasional Daihatsu Biz Center yaitu
dilakukan oleh sales person Daihatsu Astra Biz dengan melakukan Tahapan Personal selling.
Center dengan tahapan personal selling dengan Tahapan tersebut dilakukan dengan tujuan
baik. untuk mengenalkan produk perusahaan yaitu
Item pernyataan yang memperoleh persentase mobil Daihatsu kepada masyarakat sehingga
tertinggi adalah pernyataan “sales person membentuk pemahaman produk, mendorong
memperkenalkan diri sebelum melakukan kebutuhan akan produk, dan muncul minat beli
penawaran produk” yaitu sebesar 92,8%. yang berujung pada pemesanan.
Item pernyataan yang memiliki persentase 2. Persentase tanggapan konsumen sebesar 78,8%
terendah sebesar 72,2% yaitu terdapat pada yakni setuju bahwa Personal Selling yang
pernyataan “sales person berpenampilan sopan saat dilakukan oleh PT. Astra Internasional
bertemu saya” Daihatsu Biz Center, yaitu dengan melakukan
setiap tahapan personal selling dengan baik,
Tanggapan Responden menarik perhatian dan mendorong untuk
1. Dimensi Prospekting dan Kualifikasi. Hasil melakukan pembelian produk. Khususnya pada
penelitian menunjukkan 82,3% tahap prospekting dan kualifikasi memiliki
2. Dimensi Pra-Pendekatan. Hasil penelitian persentase yang paling tinggi yaitu rata-rata
menunjukkan respon responden sebesar 80,7%. 82,3% dari setiap dimensi.
3. Dimensi Pendekatan. Hasil penelitian 3. Setelah melakukan penelitian mengenai
menunjukkan respon responden sebesar 81,2%. pelaksanaan personal selling PT. Astra
4. Dimensi Presentasi. Hasil penelitian Internasional Daihatsu Biz Center dan
menunjukkan respon responden sebesar 76,4%. tanggapan responden mengenai pelaksanaan
5. Dimensi Penanganan Keberatan. Hasil personal selling terdapat beberapa
penelitian menunjukkan respon responden sebesar rekomendasi yang dapat bermanfaat bagi
77%. perusahaan kedepannya, yaitu (1)
6. Dimensi Penutup Penjualan . Hasil penelitian Mempertahankan cara yang telah dilakukan
menunjukkan respon responden sebesar 79%. dan memaksimalkan pelaksanaannya pada
7. Dimensi Tindak Lanjut. Hasil penelitian setiap tahapan; (2) Mengevaluasi setiap
menunjukkan respon Responden sebesar 77,5%. tahapan penjualan personal selling; (3) Selalu
memberikan sumber daya penjual yang
Rekomendasi berkompeten dalam menghadapi kebutuhan
1. Mempertahankan cara yang ada dan dan keinginan yang dinamis.
memaksimalkan pelaksanaannya. Saran
2. Mengikuti exhibition, bergabung pada A. Bagi Perusahaan
komunitas otomotif agar menjadikan 1. Sebaiknya perusahaan mempertahankan cara
influencer, bekerja sama dengan perusahaan, yang telah dilakukan dan memaksimalkan
lembaga dan institusi dalam menyediakan pelaksanaan pada setiap tahapan yaitu
mobil operasional. melakukan sharing pengalaman dengan
3. Mengidentifikasi konsumen sebagai media narasumber best sales person dalam
influencer yang kuat mempengaruhi melakukan pencapaian target penjualan, best
lingkungannya. sales person yaitu best sales person yang ada
4. Mengevaluasi penampilan yang masih menjadi pada Daihatsu Biz Center atau bahkan best
penilaian yang buruk bagi beberapa konsumen. sales person Daihatsu se-Indonesia dalam
5. Aktif dalam mengikuti briefieng agar penilaian kinerja, hal tersebut bertujuan untuk
menambah ilmu pengetahuan dan pedoman sharing ilmu, sharing pengalaman, dan
pembelajaran sebelum melakukan aktifitas motivasi diri melakukan kinerja yang lebih
penjualan. baik lagi.
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 | Page 337

2. Sebaiknya perusahaan mengevaluasi setiap Dasar, Konsep & Strategi. Jakarta:


tahapan personal selling, dengan melakukan Rajagrafindo Persada
riset konsumen, pasar dan kompetitor agar Hermawan, Agus. (2012) Komunikasi Pemasaran.
menemukan teknik personal selling yang tepat Jakarta: Penerbit Erlangga.
dan kompetitif sesuai dengan target yang
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2014)
dituju.
Principles of Marketing Fifteenth Edition.
3. Sebaiknya perusahaan selalu memberikan
Harlow: Pearson Education Inc.
sumber daya penjual/ personal selling yang
berkompeten dalam menghadapi kebutuhan Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2012)
dan keinginan yang dinamis dengan Marketing Management 14th Edition.
membangun jaringan yang luas. New Jersey: Pearson Education, Inc.
4. Sebaiknya perusahaan dapat memanfaatkan
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2012)
personal selling yang ada dengan dukungan
Manajemen Pemasaran, Jilid 2. Jakarta:
melakukan pengoptimalan terhadap elemen
Penerbit Erlangga.
bauran promosi lainnya, yaitu:
a. Iklan: Membuat iklan di youtube mengenai Kotler, Philip dan Armstrong. (2016) Marketing
testimony atau cerita pendek bermakna suatu Management, Jilid 2. Jakarta: Penerbit
hal disatukan dengan produk mobil Daihatsu. Erlangga.
b. Promosi: Memberikan discount pada periode
“akhir bulan banjir discount” atau cash back Ridwan. (2012) Dasar-dasar Statistika. Bandung:
pembelian secara tunai. Alfabeta.
c. Hubungan Masyarakat: Melakukan kegiatan Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Kuantitatif,
amal dengan komunitas mobil Daihatsu untuk Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
misal, membantu korban bencana, panti
asuhan, panti jompo, atau pada bulan puasa Sugiyono. (2016) Metode Penelitian Kuantitatif,
melakukan sahur on the road. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
d. Event and Experience: membuat program Suhartanto, Dwi. (2014) Metode Riset Pemasaran,
test drive dan pameran showroom dengan Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta.
dekorasi outlet sehingga menarik kunjungan
konsumen, bersamaan dengan melakukan Sujarweni, V. Wiratna. (2015) Metodologi
promosi akhir bulan banjir “discount”. Penelitian Bisnis & Ekonomi, Cetakan
Dikomunikasikan pada saat mencari prospek Pertama. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
dengan memberitahu atau memberikan brosur Suparyanto & Rosad (2015), Manajemen
yang menarik. Pemasaran. IN MEDIA : Bogor
e. Word of Mouth: Perusahaan dan mengajak
konsumen untuk share pengalaman dan Tjiptono, Fandy, dan Gregorius Chandra. (2014)
kegiatan dalam bentuk foto yang dilakukan Pemasaran Strategik, Edisi 2, Yogyakarta:
pemasaran Daihatsu Biz Center ke social C. V Andi Offset.
media dengan menggunakan hastag (#), hal Zikmund, William G, et.al.. (2013) Business
tersebut akan menimbulkan viral. Research Methods. London: CENGAGE
f. Direct Marketing: Mengirimkan katalog Learning Custom Publishing.
produk mobil Daihatsu kepada perusahaan atau
instansi pemerintahan dalam memenuhi
kebutuhan mobil operasional melalui email.
g. Interaktif marketing online (pemasaran
melalui media internet)
Membuka website resmi Daihatsu Biz Center
dan website masing-masing sales dalam
menawarkan produknya.

B. Bagi Penelitian Selanjutnya.


Sebaiknya bagi peneliti selanjutnya, jika ingin
menggunakan topik yang sama dalam penelitian,
diharapkan menggunakan metodologi dan objek
penelitian yang berbeda, agar dapat memberikan
masukan yang tepat dan bermanfaat bagi
perusahaan.
REFERENSI
Assauri, Sofjan. (2013). Manajemen Pemasaran,

Anda mungkin juga menyukai