Disusun oleh :
Latansya ardiawan
Npm: 21130210246
Kelas : 1-A6
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya saya dapat
menyelesaiakan karya tulis ilmiah yang berjudul “ Penyalahgunaan Narkoba dikalangan
Remaja di kecamatan Gurah” dengan baik.
Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Indonesia Bu Ervina Damayanti, yang telah membantu serta membimbing saya dalam
pengerjaaan karya ilmiah ini. Saya juga berterimakasih kepada teman dan juga sahabat yang
sudah ikut memberi saran dalam proses pengerjaan karya ilmiah ini.
Suatu hal yang ingin saya berikan kepada pembaca atas hasil dari karya ilmiah ini. Harapan
saya semoga karya ilmiah ini dapat memberikan dampak baik yang berguna bagi kita semua.
Saya juga menyadari dalam penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dalam tulisan dan tata bahasa. Maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi sempurnanya karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi penulis serta bagi para pembaca.
Kediri, 2021
Latansya Ardiawan
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB IV Pembahasan
BAB V Penutup
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Pada narkoba terdapat zat yang mengakibatkan ketergantungan, jadi sekali pernah
memakai narkoba maka akan sulit untuk menjauhinya lagi. Cara mencegah orang kembali
menyentuh narkoba maka usaha yang dapat dilakukan adalah melakukan rehabilitasi.
Rehabilitasi merupakan program pemulihan fisik dan mental bagi pecandu narkoba (Yoke,
2006). Ada beberapa lembaga yang melakukan usaha untuk melakukan rehabilitasi, salah
satunya adalah BNN yang merupakan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab langsung
terhadap presiden. Menurut WHO yang dimaksud dengan pengertian definisi narkoba ini
adalah suatu zat yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi fisik
dan atau psikologi (kecuali makanan, air, atau oksigen). Narkoba (nakoba dan Obat/Bahan
Berbahaya), disebut juga NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah obat
bahan atau zat bukan makanan yang jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan,
berpengaruh pada kerja otak yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi
tubuh terutama otak (susunan saraf pusat), sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,
psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan
(dependensi) terhadap NAPZA tersebut. Berdasarkan jenisnya narkoba dapat menyebabkan;
perubahan pada suasana hati, perubahan pada pikiran dan perubahan perilaku. Narkoba dan
obat-obatan psikotropika sudah merambah ke segala lapisan masyarakat Indonesia.Yang
menjadi sasaran bukan hanya tempattempat hiburan malam, tetapi sudah merambah ke daerah
pemukiman, kampus dan bahkan ke sekolah-sekolah. Korban penyalahgunaan narkoba di
Indonesia semakin bertambah dan tidak terbatas pada kalangan kelompok masyarakat yang
mampu, mengingat harga narkoba yang tinggi, tetapi juga sudah merambah kekalangan
masyarakat ekonomi rendah. Hal ini dapat terjadi karena komoditi narkoba memiliki banyak
jenis, dari yang harganya paling mahal yang hanya dapat beli oleh kalangan elite atau
selebritis, sampai yang paling murah yang dikonsumsi oleh kelompok masyarakat ekonomi
rendah Penyalahgunaan narkoba berkaitan erat dengan peredaran gelap sebagai bagian dari
dunia tindak pidana internasional.
Kajian Pustaka
2.1. Narkoba
Narkoba merupakan bahan / zat yang bila masuk ke dalm tubuh akan mempengaruhi tubuh
terutama susunan syaraf pusat / otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan
gangguan fisik, psikis/jika dan fungsi sosial. Oleh karena itu pemerintah memberlakukan
undang – undang untuk penyalah-gunaan narkoba, yaitu UU No.22 tahun 1997 tentang
narkotika. Disana dijelaskan bahwa narkoba ditetapkan sebagai zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik buatan maupun semi buatan yang dapat menyebabkan
penurunan atau prubahan kesadara, mengurangi sampai menghilangkan nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan atau kecanduan. Undang – undang ini memberi batasan
penyalahgunaan narkotika adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa sepengetahuan
dan pengawasan dokter. Dalam pasal 45 dinyatakan bahwa pecandu narkotika wajib
menjalankan pengobatan dan atau perawatan (Sofiyah, 2002).
1. Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat
tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh jenis narkoba
golongan satu antara lain adalah : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
2. Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh jenis narkoba golongan dua antara lain adalah :
petidin, benzetidin, dan betametadol.
3. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh jenis narkoba golongan tiga antara lain adalah : kodein dan turunannya. Kurangnya
penyuluhan dan informasi di masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba. Untuk
itu penyuluhan dan tindakan edukatif harus direncanakan, diadakan dan dilaksanakan secara
efektif dan intensif kepada masyarakat yang disampaikan dengan sarana atau media yang
tepat untuk masyarakat.
a. Minuman alkohol yang mengandung etanot etil alkohol, yang berpengaruh menekan
susuna saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehisdupan manusia sehari-hari dalam
kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan narkotika atau psikotropika akan
memperkuat pengaruh obat atau zat itu di dalam tubuh manusia. Ada tiga golongan minuman
beralkohol, yaitu :
3. Golongan
C dengan kadar etanol 20-45% (Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker)
b. Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa
organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan
sebagaipelumas mesin. Beberapa yang sering disalahgunakan adalah lem, tiner, penghapus
cat kuku, dan bensin.
2. Menghilangkan rasa.
Jika diambil rata- ratakan usia sasaran pengguna narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu
berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan
cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda
atau remaja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dikecamatan gurah secara online menggunakan
google form dengan alamat: https://forms.gle/vfpxVXgMbtCj5Dqe6
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 3 november 2021 sampai awal
januari 2022
2. Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti oleh peneliti. Sampel adalah
bagian yang diambil dari populasi dan memiliki karakteristik yang mirip dengan populasi
yang akan diteliti. Bila populasi banyak, dan tidak memungkinkan mempelajari semua
populasi yang ada, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi.
Dalam hal ini sampel penelitian yaitu, remaja yang ada di kecamatan gurah dari semua laki -
laki dan perempuan
3.Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis
penelitian deskriptif kuantitatif. Dimana deskriptif kuantitatif merupakan jenis penelitian
yang menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul.
1. Studi Pustaka Studi pustaka ialah mempelajari berbagai referensi buku atau hasil penelitian
sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
PEMBAHASAN
4.1. Biodata Responden
masa depan
kurang tau
tidak mau ketergatungan tebih dalam
Gak tau
Gk eroh
Masa depan
Karena berbahaya
Tidak tahu
Tidak pernah berhenti
5. Menurut pengamatan dan pengalaman anda dengan remaja, dari manakah
biasanya mereka mendapatkan narkoba? 15 jawaban
Orang biasa
saya tidak tahu menahu
Saya tidak tahu
Dari teman
Darii manaa saja bisa dari teman dan media sosial
kurang tau
tidak tahu hehe
Dari teman
Tidak tahu
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa
ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai
generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti
zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.
Seharusnya pelajar senantiasa berfikir jernih untuk menghadapi globalisasi teknologi dan
globalisasi yang berdampak langsung pada keluarga dan remaja penerus bangsa
khususnya.Untuk lebih mensosialisasikan tentang bahaya narkoba, mengingat struktur
masyarakat Indonesia yang demikia kompleks dan heterogen, dengan tingkat intelektual atau
daya nalar yang beragam, memang dibutuhkan sebuah program preventif tentang “drugs
education” yang lebih dan terarah. Karena bagaimanapun, masyarakat atau lingkungan sekitar
mempunyai dampak atau peranan yang cukup signifikan dalam mempengaruhi kebiasaan
maupun karakter seseorang, terutama bagi seorang anak remaja. Maka, selain edukasi
(pendidikan) didalam keluarga dan sekolah, edukasi di dalam masyarakar pun menjadi hal
yang sentral dan menentukan.
5.2. Saran
a. Jangan pernah mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit
b. Pemerintah harus memberantas peredaran narkoba di Indonesia
c. Orang tua harus lebih memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus ke dalam
jurang narkoba
d. Perlu peningkatan kerja sama antara masyarakat dengan aparat untuk
memberantas peredaran narkoba
e. Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada
penyalahgunaan narkoba
Daftar Pustaka
Gatot Supramono. 2004. Hukum Narkoba Indonesia. Djambatan. Jakarta Hari Sasangka.
2003.
Narkotika dan Psikotropika Dalam Hukum Pidana. Mandar Maju. Bandung Harlina, Lydia
Martono dan Satya Joewana. 2008. Belajar Hidup bertanggung Jawab, Menangkal Narkoba
dan Kekerasan.
Jakarta. Balai Pustaka. 2006. Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba dan Keluarganya, Balai
Pustaka. Jakarta Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika http://nasional.sindonews.comAlesana, 23
Februari 2009.