MSDS - 96 - 2017 (Etanol Indonesia)
MSDS - 96 - 2017 (Etanol Indonesia)
1. Identifikasi
- Nama : Etanol
2. Identifikasi Bahaya
3. Komposisi
- Indikasi yang memerlukan : Orang yang memiliki kelainan pada kulit, mata, hatim ginjal atau memiliki penyakit
bantuan medis dan tindakan pernapasan kronis dan penyakit saraf, akan memiliki risiko lebih besar.
khusus jika diperlukan
5. Penanggulangan Kebakaran
- Peralatan pelindung khusus - Tools Respiratory: Masker dengan filter untuk gas berbahaya.
dan perhatian untuk petugas - Pakaian pelindung: Pakaian tahan bahan kimia yang disertai pelindung
pemadam kebakaran wajah.
- Pelindung kaki: Sepatu bot karet.
Perlengkapan safety lainnya: Safety Shower and Eye Bath.
- Kebersihan: Ganti pakaian yang terkontaminasi. Cuci tangan.
- Tindakan pencegahan, peralatan -Jauhkan dari api, percikan api, dan sumber panas.
pelindung, dan prosedur tanggap : -Jauhkan dari sumber pembakaran, tidak merokok didekatnya
darurat, -Hubungi polisi atau pemadam kebakaran
-Jangan menguapkan etanol yang mudah terbakar, karena tidak mungkin
menghilangkan dampak dari korsleting listrik
-Tutup semua kemungkinan kompartemen listrik yang terbuka.
- Tindakan pencegahan untuk : -Jika terjadi kebocoran, maka lokasi harus ditinggalkan.
lingkungan -Mencegah kebocoran etanol pada wadah,
-Mencegah penyebaran etanol memasuki drainase dan badan air lainnya.
-Hilangkan ceceran dengan bahan penyerap,
-Peringatkan orang-orang yang tinggal di arah angin
-Bersihkan area tumpahan dengan air yang banyak
-Kumpulkan residu dan segel dalam wadah bersih dan beri label untuk kemudian
dibuang.
- Metode dan peralatan untuk : -Metode yang dilakukan harus mengikuti dan mematuhi peraturan
pembersihan pemerintah daerah dan pusat,
-Dalam kondisi normal, pembuangan residu dapat dilakukan dengan
pembakaran di fasilitas yang disetujui
-Setelah itu, residu dapat ditempatkan di tempat pembuangan sampah yang
disetujui atau dibiarkan menguap.
- Kondisi penyimpanan yang : -Area penyimpanan haruslah tempat yang sejuk, berventilasi baik, jauh dari
aman sinar matahari, jauh dari sumber panas, dan jauh dari bahan yang
membahayakan (bahan bakar)
-Etanol harus disimpan dalam kemasan atau wadah tertutup rapat dan
diberi label
-Jangan menyimpan etanol di tempat yang tidak berventilasi karena uap
dapat terjebak
-Jangan menyimpan etanol dekat dengan perklorat, asam kromat, peroksida,
asam nitrat
-Jauhkan etanol dari kontak dengan bahan pengoksidasi
Catatan:
- ACGIH: American Conference of Governmental Industrial Hygienists
- NIOSH: National Institute of Occupational Safety & Health
- OSHA: Occupational Safety and Health Administration
- TWA: Time Weighted Average (average contact time 8 hours/shift)
- IDLH: Immediately Dangerous to Life and Health
- PEL: Permissible Exposure Limit
- Tindakan perlindungan diri, : - Mata: Gunakan pelindung mata sesuai dengan peraturan keselamatan
seperti alat pelindung diri setempat atau peraturan OSHA 29 CFR 1910,133 atau Standar Eropa
EN 166.
- Kulit: Gunakan sarung tangan untuk melindungi tangan, disarankan yang
terbuat dari bahan karet nitril.
- Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang sesuai untuk melindungi kulit.
- Respirator: Jika ada risiko terhirup, gunakan respirator yang memenuhi
peraturan keselamatan setempat atau memenuhi OSHA 29 CFR 1910,133
atau ANSI Z88.2 atau Standar Eropa EN 149.
- Odor : Alkoholik
- pH : T/A
- Titik beku : -114 °C
- Titik didih : 78,3 °C
- Titik nyala : 12 °C
- Reaktivitas : Sangat reaktif terhadap panas, logam alkali dan alkali tanah, serta oksidan
- Stabilitas bahan : Stabil dalam kondisi suhu dan tekanan normal
- Kemungkinan dari bahaya reaksi : -Larutan etanol bereaksi kuta dengan asetil klorida dan asetil bromida
-Campuran etanol dengan asam sulfat dan hydrogen perokdia dapat
menyebabkan ledakan
-Reaksi katalis basa antara isosianat dan etanol harus dilakukan dalam larutan
inert karena reaksi akan menimbulkan ledakan besar [Wischmeyer
(1969)].
-Ketika logam alkali atau alkali tanah yang telah teroksidasi oleh udara
dimasukkan ke dalam etanol, akan terjadi ledakan yang menghasilkan alkali
tanah super oksida [Health and Safety Inf. 251 (1967)].
-Etanol atau metanol dapat menimbulkan kebakaran yang disebabkan oleh
kontak dengan katalis platinum hitam (Urben 1794).
- Kondisi yang dihindari : Bahan yang membuat reaksi, sumber api, panas berlebih, dan pengoksidasi
- Bahan yang tidak diperbolehkan : Oksidator kuat, logam alkali, logam alkali tanah, ammonia, hidrazin, peroksida,
dicampur anhidra asam, kalsium hipoklorit, kromil klorida, nitrosil perklorat, bromin
pentafluoride, asam perklorat, perat nitrat, merkuri nitrat, kalium tert-
butoksida, magnesium perklorat, klorida asam, platina, uranium heksafluorida,
oksida perak, iodium heptafluoride, asetil bromide, disulfuril difluoride,
tetraklorosilan ditambah air, asetil klorida, asam permanganate, ruitenim (VIII)
oksida, uretil perklorat, kalium dioksida.
- Bahaya hasil penguraian : Karbon monoksida, karbon dioksida, gas beracun, dan gas penyebab iritasi
- Berbagai efek Kesehatan • Carcinogenicity: ACGIH: A4 – Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen pada
toksikologis : manusia.
• Epidemiology: Toksisitas janin (fetotoxicity) pada embrio atau janin hewan
percobaan. Konsumsi etanol pada masa pra-lahir menyebabkan sindrom
alkohol janin
• Teratogenicity: Oral, manusia – wanita: TDLo = 41 mg/kg (wanita 41
minggu setelah pembuahan). Efek pada bayi baru lahir – Skor apgar
(khusus manusia). Efek pada bayi baru lahir – Tindakan atau efek
neonates lainnya. Efek pada bayi baru lahir – ketergantungan obat.
• Efek reproduksi : Intrauterin, manusia – wanita: TDLo = 200 mg/kg
(Wanita 5 hari sebelum kawin).
• Neurotoxicity: Tidak ada informasi.
• Mutagenicity: Penghambatan DNA : manusia, limfosit = 220 mmol/L.;
analisis sitogenetik : manusia, limfosit = 1160 mg/L.; analisis sitogenetik :
manusia, firbroblast = 12000 ppm.; analisis sitogenetik : manusia, leukosit
= 1 pph/72 jam (berkelanjutan).; Sister Chromatid Exchange: manusia,
limfosit = 500 ppm/72 jam (berkelanjutan).
• Penelitian lain: Uji Standard Draize (kulit, kelinci) = 20 mg/24 jam
(sedang). Uji Standard Draize : pemberian ke mata (kelinci) = 500 mg
(berat).
- Gejala yang berhubungan dengan : • Tertelan dalam Jumlah Banyak: Mual dan muntah.
sifat fisik, kimia dan toksikologi • Penghirupan Uap: iritasi mukosa ringan. Risiko penyerapan.
• Kontak Mata: Iritasi ringan.
• Efek sistemik: Euforia.
• Penyerapan Massal: Pusing, mabuk, narkosis, dan kelumpuhan pernapasan.
• Maks. Konsentrasi yang diizinkan: 1900 mg/m3
• Dosis Mematikan bagi Manusia: 1400 mg / Kg berat badan.
Efek Kronis:
- Ekotoksisitas : • Toksisitas pada ikan (akut): LC50 > 1000 mg/l/48 jam
• Uji mikrotoksin 250 ppm/6 jam/goldfish/letal/air
- Dekomposisi lingkungan : • Derajat eliminasi: 94 %
• Evaluasi: biodegradable
- Pergerakan di tanah : T/A
- Nomor UN : 1170
- Kelompok pengemasan : II