Anda di halaman 1dari 22

Irisan kerucut adalah lokus dari

semua titik yang membentuk kurva


dua-dimensi, yang terbentuk
oleh irisan sebuah kerucut dengan
sebuah bidang. Tiga jenis kurva yang
dapat terjadi adalah Parabola, Elips,
dan Hiperbola.
Ellips adalah tempat kedudukan
titik-titik pada bidang datar yang
jumlah jaraknya terhadap dua titik
tertentu yang diketahui adalah tetap
(konstan). Perhatikan gambar
disamping:
T (x,y)
D K Keterangan
B1(0, b)
1. (F1 dan F2) disebut fokus. Jika T
adalah sembarang titik pada elips
maka TF1 + TF2 = 2a. F1F2 = 2c,
A1 (-a, 0) F2 (- c, 0) F1 (c, 0) A2 (a, 0) dengan 2a > 2c
P (0,0)
2. A1A2 merupakan sumbu panjang
(sumbu mayor) yang panjangnya
B2 (0, -b) sama dengan jarak tetap yaitu 2a.
E L B1B2 merupakan sumbu pendek
(sumbu minor) yang panjangnya sama
dengan 2b. Karena itu a > b.
Persamaan Ellips:
3. Latus rectum yaitu segmen garis yang
𝒙 𝟐 𝒚𝟐 𝒙 𝟐 𝒚𝟐
+ = 𝟏 𝐡𝐨𝐫𝐢𝐬𝐨𝐧𝐭𝐚𝐥 dan 𝟐 + 𝟐 = 𝟏 (𝐯𝐞𝐫𝐭𝐢𝐤𝐚𝐥) dibatasi elips, tegak lurus sumbu
𝒂𝟐 𝒃𝟐 𝒃 𝒂
Soal Latihan: mayor, dan melalui fokus (DE dan KL)
2𝑏2
1. Tentukan persamaan elips dengan titik puncaknya (13, 0) dan panjang lactus rectum DE = KL =
𝑎
fokus F1 (-12, 0) dan F2(12, 0).
2. Lukislah bentuk ellip pada soal nomor 1.
𝒙𝟐 𝒚𝟐
+ = 𝟏 𝐡𝐨𝐫𝐢𝐬𝐨𝐧𝐭𝐚𝐥
𝒂𝟐 𝒃𝟐
Dan
𝒙 𝟐 𝒚𝟐
+ = 𝟏 (𝐯𝐞𝐫𝐭𝐢𝐤𝐚𝐥)
𝒃𝟐 𝒂𝟐
Rumus umum: Puncak Minor
𝒙 𝟐 𝒚𝟐 Sumbu Minor
+ =𝟏
𝒂𝟐 𝒃𝟐
2𝑏2 Garis Direktriks = 2a-c
Latus rectum 𝑎 D B1 (0, b) K
T (x,y)

A1 (-a, 0) F1 (- c, 0) P (0,0) F2 (c, 0) A2 (a, 0)

Puncak B2
E (0, -b) L
Latera rekta
Sumbu Mayor
Rumus umum:
𝑦𝟐 𝑥𝟐 2𝑏2
A1 (0, a) Latus rectum
+ =𝟏 𝑎
𝒂𝟐 𝒃𝟐

Sumbu Minor
D F1 (0, c)
K Puncak Minor

B2 (-b, 0) P (0,0) B1 (b, 0)

E Sumbu Mayor
L F2 (0, -c)

Latera rekta T (x,y)


A2 (0,-a)
Puncak

Garis Direktriks = 2a-c


Bagian Pusat P(0, 0)

𝒙𝟐 𝒚𝟐 𝒙𝟐 𝒚𝟐
+ =𝟏 + =𝟏
Persamaan elips 𝒂𝟐 𝒃𝟐 𝒃𝟐 𝒂𝟐
(Horisontal) (Vertikal)
Fokus (-c, 0), (c, 0) (0, -c), (0, c)
Puncak (-a, 0), (a, 0) (0, -a), (0, a)

𝟐𝒃𝟐 𝟐𝒃𝟐
Lotus Rektum
𝒂 𝒂
Sumbu mayor Sumbu X Sumbu Y
Sumbu minor Sumbu Y Sumbu X
𝑎2 − 𝑏 2 𝑐 𝑎2 − 𝑏 2 𝑐
Eksentrisitas = =
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
Garis Direktris 2a-c 2a-c
𝑥2 𝑦2
1. Sebuah elips mempunyai persamaan + = 1 . Tentukanlah:
25 16

a. Koordinat pusat, fokus, dan puncak dari elips

b. Panjang sumbu mayor dan sumbu minor

c. Gambarkan elips tersebut!

2. Carilah persamaan elips dengan fokus (0, 2) dan direktris = 4.

3. Tentukan persamaan elips dengan fokus F1 (0, -4) dan F2(0, 4) dengan titik puncak (0, 5) dan (0, -5) !

𝑥2 𝑦2
4. Diketahui elips dengan persamaan + = 1. Tentukan fokus, titik puncak, panjang sumbu mayor,
25 81

panjang sumbu minor dan panjang lotus rectumnya !


Soal No 1.
𝑥2 𝑦2
a. Gunakan + =1
𝑎2 𝑏2

𝑥2 𝑦2
+ =1
25 16

A = 5, b = 4 dan c = a2 − b 2 = 52 − 42 = 9 = 3
Koordinat titik pusat di O(0,0)
Koordinat focus di F1(-3,0) dan F2(3,0)
Koordinat titik puncak di A(-5,0) dan B(5,0)
Titik potong dengan sumbu y di C(0,-4) dan D (0,4)
b. Panjang sumbu mayor 2a = 2 . 5 = 10
Panjang sumbu minor 2b = 2 . 4 = 8
Soal No. 2.
Fokus F1 (0, 2) dan F2 (0, -2) dan sumbu 𝑦 sebagai sumbu panjang 𝑎 < 𝑏 dalam hal ini 𝑐 = 2.
𝑏
Direktris : d1 : 𝑦 = = 4 → 𝑏 = 4𝑒 … … … … … . 𝑖
𝑒
2
𝑐 = 𝑏𝑒 = 2 → 𝑏𝑒 = 2 → 𝑒 = ……. 𝑖𝑖
𝑏
Dari persamaan ....(i) dan (ii) diperoleh :
2
𝑏 = 4𝑒 ↔ 𝑏 = 4 ↔ 𝑏 2 = 8
𝑏
Maka :
𝑎2 = 𝑏 2 = − 𝑐 2
𝑎2 = 8 − 4
𝑎2 = 4
𝑥2 𝑦2
Jadi persamaan elips adalah : + =1
4 8
Soal No. 3.
Diketahui pusat elips (0, 0)
Titik puncak (0, 5) ⇔ a = 5
Titik fokus (0, -4) dan (0, 4) ⇔ c = 4
𝑏 2 = 𝑎2 − 𝑐 2
= 52 − 42
= 25 – 16
=9⇔b= 9=3
Sumbu utama adalah sumbu y, sehingga persamaan elipsnya adalah :
𝑥2 𝑦2 𝑥2 𝑦2
+ = 1 atau + =1
32 52 9 25
Soal No. 4.
𝑥2 𝑦2
Diketahui persamaan elips + =1
25 81
𝑎2 = 81 ⇔ a = 9
𝑏 2 = 25 ⇔ b = 5
𝑐 = 𝑎2 − 𝑏 2
= 81 − 25
= 56 ⇔ c = 2 14
Fokus (0, - 2 14 ) dan (0, 2 14 )
Titik puncak (0, -9) dan (0, 9)
Panjang sumbu mayor ⇔ 2a = 18
Panjang sumbu minor ⇔ 2b = 10
2𝑏2 50
Panjang lactus rectum (LR) ⇔ =
𝑎 9
Jika diambil garis OX dan OY sebagai sumbu-sumbu koordinat,
Y Y’
𝒙𝟐 𝒚𝟐
persamaan ellips adalah + 𝒃𝟐 = 𝟏. Misal dilakukan translasi
𝒂𝟐

sumbu OX dan OY dengan memindahkan titik asal O ke titik C,


T(x,y) yang bersesuaian dengan titik O jika titik asalnya adalah (0, 0). Jika
x ditulis menjadi x – h dan y menjadi y – k, maka persamaan ellips
X’
C(h,k) yang bersesuaian dengan sumbu – x dan sumbu – y adalah:

k
X (𝒙 − h)𝟐 (𝒚 − k)𝟐
O (0,0) h + =𝟏
𝒂𝟐 𝒃𝟐
Rumus umum: Puncak Minor
(𝒙 − h)𝟐 (𝒚 − k)𝟐 Sumbu Minor
+ =𝟏
𝒂𝟐 𝒃𝟐
2𝑏2 Garis Direktriks = 2𝑎 − 𝑐 ± ℎ
Latus rectum 𝑎 D B1 (𝒉, 𝒌 + 𝒃) K
T (x,y)

A2 (h - a, k)
F2 (𝒉 − 𝒄, 𝒌) P (h,k) F1 (𝒄 + 𝒉, 𝒌) A1 (h + a, k)

Puncak
E L
B2 (𝒉, 𝒌 − 𝒃)
Latera rekta
Sumbu Mayor
Rumus umum:
(𝑦 − 𝑘)𝟐 (𝑥 − ℎ)𝟐 2𝑏2
A1 (h, k + a) Latus rectum
+ =𝟏 𝑎
𝒂𝟐 𝒃𝟐

Sumbu Minor
D F1 (h, k + c)
K Puncak Minor

B2 (h – b, k) P (h,k) B1 (h + b, k)

F1 (h, k - c)
E Sumbu Mayor
L
Latera rekta T (x,y)
A2 (h, k - a)
Puncak

Garis Direktriks = 2𝑎 − 𝑐 ± 𝑘
Bagian Pusat P(h, k)

(𝒙−h)𝟐 (𝒚−𝑘)𝟐 (𝒙−h)𝟐 (𝒚−k)𝟐


Persamaan + =𝟏 + =𝟏
𝒂𝟐 𝒃𝟐 𝒃𝟐 𝒂𝟐
elips (Horisontal) (Vertikal)
Fokus (h - c, k), (h + c, k) (h, k - c), (h, k + c)
Puncak (h - a, k), (h + a, k) (h, k - a), (0, k + a)

𝟐𝒃𝟐 𝟐𝒃𝟐
Lotus Rektum
𝒂 𝒂
Sumbu mayor Sumbu X Sumbu Y
Sumbu minor Sumbu Y Sumbu X
𝑎2 − 𝑏 2 𝑐 𝑎2 − 𝑏 2 𝑐
Eksentrisitas = =
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
Garis Direktris 2𝑎 − 𝑐 ± ℎ 2𝑎 − 𝑐 ± 𝑘
Ax2 + By2 + Cx + Dy + E = 0
(𝑥−𝑚)2 (𝑦−𝑛)2
Hubungan antara persamaan Ax2 + By2 + Cx + Dy + E = 0 dengan persamaan + = 1,
𝑎2 𝑏2

adalah sebagai berikut :


 Jika A < B (horisotal), maka A = b2, B = a2 , C = -2 b2 m, D = -2a2 n, E = b2m2 +a2n2 - a2b2
 Jika A > B (vertical), maka A = a2, B = b2 , C = -2 a2 m, D = -2b2 n, E = a2m2 +b2n2 - a2b2

Contoh:
Tentukan titik pusat dan fokus dari elips yang memiliki persamaan 4x2 + 9y2 - 16x + 18y - 11 = 0 !
Tentukan pusat, eksentrisitas, dan focus dari persamaan berikut, lalu sketsalah:
1. 𝑥 2 + 4𝑦 2 − 6𝑥 − 24𝑦 − 41 = 0
2. 4𝑥 2 + 9𝑦 2 + 16𝑥 − 18𝑦 − 11 = 0
3. 9𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑦 = 5
4. 9𝑥 2 + 16𝑦 2 − 12𝑥 + 16𝑦 − 64
𝑏2 𝑥1
Jika diketahui gradient ellips 𝑚 = − 𝑎2 𝑦 (buktikan..) dengan persamaan garis 𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 ) maka didapatkan:
1

𝑏2 𝑥1
𝑦 − 𝑦1 = − 2 𝑥 − 𝑥1 ⟹ 𝑏2 𝑥1 𝑥 + 𝑎2 𝑦1 𝑦 = 𝑏2 𝑥1 + 𝑎 2 𝑦1
𝑎 𝑦1
𝑏2 𝑥1
𝑦 − 𝑦1 = − 2 𝑥 − 𝑥1 ⟶ Persamaan Normal
𝑎 𝑦1
(𝑥1 , 𝑦1 ) pada ellips
𝑎2
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦 𝑥= ⟶ intersept − 𝑥 garis singgung
𝑏2 𝑥1 𝑥 + 𝑎2 𝑦1 𝑦 = 𝑏2 𝑎2 atau + 2 =1 𝑥1
𝑎2 𝑏
𝑏2
𝑦= ⟶ intersept − y garis singgun
𝑦1

𝑎2 − 𝑏2
𝑥= 2
𝑥1 = 𝑒 2 𝑥1 ⟶ int − x garis normal
𝑎

𝑏2 − 𝑎2
𝑦= 𝑦1 ⟶ int − x garis normal
𝑏2
𝑥2 𝑦2
Misalkan diberikan persamaan persamaan Ellips + = 1, kemudian terdapat garis y = mx + k sedemikian sehingga
𝑎2 𝑏2
menyinggung ellips tersebut. Akan dicari persamaan garis singgung ellips.
Garis y = mx + k
Menyinggung Ellips

𝑥2 𝑦2
+ =1
𝑎2 𝑏2

𝑏2 + 𝑎2 𝑥 2 + 2𝑎2 𝑚𝑘𝑥 + 𝑎2 𝑘 2 − 𝑏2 = 0

D=0

𝑘 = ± 𝑎 2 𝑚2 + 𝑏2

𝑦 = 𝑚𝑥 ± 𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
1. Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal ellips berikut:
a. 3𝑥 2 + 8𝑦 2 = 35; 𝑃 1,2
b. 5𝑥 2 + 28𝑦 2 = 98; 𝑃 4,3
c. 𝑥 2 + 48𝑦 2 = 25; 𝑃(3, −2)

2. Lukislah ellips 𝑥 2 + 25𝑦 2 = 169, garis singgung di titik P(12,1) dan dua garis singgung lain yang tegak
lurus dengan dua garis singgung pertama. Tentukan persamaan garis-garis singgung tersebut.

2
3. Tentukan persamaan garis singgung ellips 7𝑥 2 + 3𝑦 2 = 28 yang bergradien , kemudia tentuka titik
3
singgung dan titik potong garis singgung dngan sumbu-sumbu koordinat.

Anda mungkin juga menyukai