Anda di halaman 1dari 3

* Ringkasan Materi

BAB I. DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN


HIDUP BANGSA

A. PENERAPAN PANCASILA DARI MASA KE MASA

1. Masa Awal Kemerdekaan

Pada periode awal kemerdekaan, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa menghadapi berbagai ancaman. Bangsa Indonesia harus menghadapi oknum yang
berupaya mengganti pancasila dengan ideologi lain yang bertentangan dengan kepribadian
bangsa Indonesia.

Upaya – upaya yang dimaksud sebagai berikut :

a. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia ( PKI ) di Madiun


Pemberontakan ini terjadi pada 18 September 1948 yang dipimpin oleh Muso. Tujuan
utamanya adalah mendirikan negara Soviet Indonesia berideologi komunis. Pemberontakan
ini bermaksud menggantikan Pancasila dengan ideologi komunis.
b. Pemberontakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia ( DI/TII )
Pemberontakan ini dipimpin oleh Sekarmadji Marijan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini
ditandai dengan didirikannya Negara Islam Indonesia ( NII ) oleh kartosuwiryo pada 17
Agustus 1949. Tujuan utama didirikannya NII adalah mendirikan negara dengan dasar syariat
islam. Upaya penumpasan pembberontakan ini memakan waktu cukup lama. Kartosuwiryo
bersama para pengikutnya baru bisa ditangkap pada 4 Juli 1962.
c. Pemberontakan Republik Maluku Selatan ( RMS )
Pada tanggal 25 April 1950 persatuan dan kesatuan mendapatkan tantangan berat dengan
didirikannya RMS. Pulau – pulau terbesarnya adalah Seram, Ambon, dan Buru.
Pemberontakan RMS di Ambon berhasil dikalahkan oleh militer Indonesia pada November
1950. Akan tetapi pemberontakan RMS di Seram terus berlanjut hingga 1963. Pada 1966
pemimpin pemberontakan Dr. Christian Soumokil ditangkap
d. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia ( PRRI )
Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia ( PRRI ) juga dikenal dengan perjuangan rakyat
semesta atau permesta. PRRI / Permesta dipimpin oleh Sjafrudin Prawiranegara dan Vantje
Sumual. PRRI / Permesta terjadi pada 1957 – 1958 di Sumatra dan Sulawesi. Munculnya
pemberontakan ini dilatarbelakangi oleh kekecewan terhadap pemerintah yang sentralistik.
Pemerintah saat itu dianggap melanggar undang – undang. Pembangunan terpusat,
ketimpangan terjadi diberbagai bidang. Pembangunan daerah yang terabaikan menimbulakn
pergolakan daerah sehingga muncul gerakan menentang pemerintah. Permesta ingin
melepaskaan diri dari NKRI.
e. Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA )
APRA dibentuk oleh dibentuk oleh Kapten KNIL yaitu Raymond Westerling pada 15 Januari
1949. Raymond Wasterling memandang dirinya sebagai “ Ratu Adil “ yang akan
membebaskan bangsa Indonesia dari tirani. Raymond bekerja sama dengan Sultan Hamid II
yang ingin mempertahankan federasi bentukan Belanda dan bersatu melawan NKRI. APRA
melakukan Kudeta terhadanp pemerintah RI pada 23 Januari 1950. APRA berhasil
menduduki wilayah Bandung. Akan tetapi kudeta segera mendaapatkaan perlawanan dari
NKRI, sehingg kudeta tersebut gaagal dan Raymond Westerling melarikan diri ke Singapura.

2. Masa Orde Lama ( 1959 – 1966 )

Penerapan nilai – nilai Pancasila pada masa ini diibaratkan sebagai bandul jam yang bergerak ke
kanan dan ke kiri. Di dunia ini terdapat dua ideologi besar yaitu liberalism dan komunisme.
Pada saat itu masyarakat mempertanyakan sikap ideologi pancasila yang seolah – olah berdiri di
atas 2 kaki yaitu liberalism di sebelah kana dan komunisme di sebelah kiri.

Orde lama memperihatkan bahwa kondisi negara pada saat itu menganut demokrasi liberal.
Sejak munculnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 haluan politik Indonesia diubah. Kebijakan tersebut
seakan mengubah arah bandul ke kiri yaitu komunis. Kondisi ini dimanfaatkan oleh kekuatan
politik berhaluan kiri, terlihat dari kebijakan anti-Barat. Sebaliknya pemerintah menjalin
hubungan luar negeri dengan negara – negara komunis dalam bentuk poros Jakarta - Phnom
Penh – Hanoi – Peking – Pyong Yang.

Pada periode ini terjadi penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi. Nilai
demokrasi Pancasila dimaknai bukan berada pada kekuasaan rakyat melainkan pada kekuasaan
pribadi presiden saat itu, yang mengakibarkan dilakukannya pengangkatan presiden seumur
hidup., Selain itu, ideologi pancasila juga digantikan dengan ideologi penggabungan antara
nasionalis, agama, komunis ( Nasakom ). Pada periode ini terjadi pemberontakan PKI pada 30
September 1965 yang dipimpin oleh D.N. Aidit yang bertujuan mendirikan Negara Uni Soviet di
Indonesia serta menggantikan Pancasila dengan paham Komunis.

3. Masa Orde Baru ( 1966 – 1998 )

Orde Bru memperlihatkan niat untuk mengembalikan nilai – nilai Pancasila pada kemurniannya
yang ditunjukkan dengan mengubah haluan politik yang semula mengarah ke posisi kiri dan anti
– Barat menjadi mengarah ke kanan. Akan tetapi, kondisi ini justru mengakibatkan pemerinyah
Orde Baru membentuk pemerintah liberal. Pada pelaksanaannya justru nilai – nilai Pancasila
dimanfaatkan untuk kepentingan golongan dan melanggengkan kekuasaan. Pada periode ini
kebebasan berpolitik dan kebebasan pers dibatasi. Akibatnya terjadi keresahan dalam
masyarakat. Krisis ekonomi melanda Indonesia akibat penyakit korupsi yang ada di Indonesia.
Pemerintah Orde baru pun dianggap gagal yang berdampak muncul gerakan reformasi pada
tahun 1998.

4. Masa Reformasi ( 1998 – Sekarang )

Pelaksanaan pemerintahan reformasi menggunakan Pancasila sebagai dasar negara. Pada masa
pemerintahan reformasi, nilai – nilai Pancasila masih dijaga dengan baik. Akan tetapi dalam
perjalanannya tetap terjadi dinamika dengan munculnya gerakan – gerakan yang merongrong
kemurnian nilai – niai Pancasila. Gerakan tersebut antara lain separatism, radikalisme, dan
terorisme. Eksistensi Pancasila sebagai dasar negara mulai terancam dengan adanya berbagai
gerakan tersebut. Namun pemerintah reformasi telah berhasil meredam pengaruh radikalisme
dan separatisme dengan fakta terjadinya perundingan antara pemerintah RI dengan GAM
( Gerakan Aceh Merdeka )dan kasus – kasus daerah – daerah lain yang ingi memisahkan diri dari
NKRI juga berhasil diredam. berdasarkan fakta tersebut, terlihat jelas keseriusan pemerintah
untuk mempertahankan nilai – nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa.

Anda mungkin juga menyukai