Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MATA KULIAH TEORI FUZZY

1. Pengertian Logika Fuzzy

Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam
suattu ruang output. Sebagai contoh:
1. Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak
persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian menejer produksi akan
menetapkan jumlah barang yang harus di produksi esok hari.
2. Penumpang taksi berkata pada sopir taksi seberapa cepat laju kendaraan yang
diinginkan, sopir taksi akan mengatur pijakan gas taksi.

Contoh pemetaan suatu input-output dalam bentuk grafis:

Ruang input
Ruang output

Persediaan barang akhir bulan Kotak Produksi barang esok hari


hitam

Pemetaan input-output dalam masalah produksi


Antara input dan ouput terdapat satu kotak hitam yang harus memetakan input ke output
yang sesuai.
3. Alasan digunakan logika fuzzy

Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika fuzzy, yaitu:


a. konsep logika fuzzy mudah dimengerti, konsep matematis penalaran fuzzy sangat
sederhana dan mudah dimengerti.
b. Logika fuzzy sangat fleksibel.
c. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tepat.
d. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinier yang sangat kompleks.
e. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman para pakar
secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan.
f. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara
konvensional.
g. Logika fuzzy didasarkan pada Bahasa alami.
4. Aplikasi
Ada beberapa pengaplikasian logika fuzzy antara lain:
a. Transmisi otomatis pada mobil. Mobil Nissan telah menggunakan system fuzzy pada
transmisi otomatis, dan mampu menghemat bensin 12-17%.
b. Kereta bawah tanah sendai mengontrol pemberhentian otomatis pada area tertentu.
c. Ilmu kedokteran dan biologi, seperti system diagnosis yang didasarkan pada logika
fuzzy, penelitian kanker, manipulasi peralatan prostetik yang didasarkan pada logika
fuzzy, dll.
d. Psikologi, seperti logika fuzzy untuk menganalisis kelakuan masyarakat, pencegahan
dan investigasi criminal, dll.
5. Himpunan Fuzzy
Pada himpunan tegas, nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A, yang
sering ditulis dengan µA[x], memiliki 2 kemungkinan, yaitu:
 Satu (1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu himpunan,
atau
 Nol (0), yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu
himpunan.
Contoh:
Jika diketahui:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = {1, 2, 3}
B = {3, 4, 5}
Bisa diketahui bahwa:
 Nilai keanggotaan 2 pada himpunan A, µA[2] = 1 karena 2 elemen A.
 Nilai keanggotaan 3 pada himpunan A, µA[3] = 1 karena 3 elemen A.
 Nilai keanggotaan 4 pada himpunan A, µA[4] = 0 karena 4 bukan elemen A.
 Nilai keanggotaan 2 pada himpunan B, µA[2] = 0 karena 2 bukan elemen B.
 Nilai keanggotaan 3 pada himpunan B, µA[3] = 1 karena 3 elemen B.
6. Domain
Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta
pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy, seperti halnya semesta
pembicaraan, domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik secara
monoton dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun negatif.

Contoh domain himpunan fuzzy:


 Muda = [0 45]
 Parubaya = [35 55]
 Tua = [45 + ]
 Dingin = [0 20]
 Sejuk = [15 25]
 Normal = [20 30]
 Hangat = [25 35]
 Panas = [30 40]
7. Terminologi Himpunan Kabur
1. Pengantar
Himpunan klasik, adalah himpunan dengan batas yang jelas. Sebagai contoh
himpunan klasik A adalah himpunan bilangan real yang lebih besar dari 160.
Himpunan tersebut dapat dinyatakan sebagai:

A = { x | x > 160}

Jika x suatu bilangan yang lebih besar dari 160, maka x termasuk kedalam
himpunan A, dan jika sebaliknya maka x tidak termasuk dalam himpunan A.

Berbeda dengan himpunan klasik, himpunan kabur adalah himpunan tanpa batas
yang jelas. Peralihan dari suatu anggota himpunan ke bukan anggota himpunan
secara berjenjang dan peralihan berjenjang ini dikarakterisasi oleh fungsi
keanggotaan, sehingga himpunan kabur dapat dimodelkan dengan ungkapan
Bahasa seperti “air yang panas” atau “temperature yang tinggi” .
2. Definisi dasar
Himpunan kabur mengepresikan derajat elemen yang termuat pada himpunan.
Fungsi karakteristik dari himpunan kabur mempunyai nilai berkisar pada interval
tertutup [0,1], yang menyatakan derajat keanggotaan suatu elemen dalam
himpunan yang diberikan.
3. Himpunan kabur dan fungsi keanggotaan
Jika X adalah koleksi objek-objek yang dinyatakan secara umum oleh x, maka
himpunan kabur A di X didefinisikan sebagai himpunan pasangan terurut:

à = {(x, µA(x)) | x elemen X}


µA(x) disebut fungsi keangotaan atau singkat FK untuk himpunan kabur A. FK
menetapkan setiap elemen x ke tingkat keanggotaan atau nilai keanggotaan dalam
interval [0,1].
Definisi himpunan kabur adalah perluasan sederhana dari definisi himpunan
klasik, dengan fungsi karakteristik yang mempunyai nilai-nilai mulai dari 0
sampai 1. Jika nilai FK atau µA(x) terbatas pada salah satru dari 0 atsu 1, maka A
diredusir ke himpunan klasik dengan fungsi karakteristik dari A yaitu
µA(x )= {0 jika1 jikax bukan
x elemen A
elemen A

4. Himpunan kabur dengan semesta diskrit tak terurut


Contoh:
Missal X = { Makassar, Sungguminasa, Maros} menyatakan himpunan kota-kota
yang dipilih salah satu untuk ditinggali.

Himpunan kabur Ĉ menyatakan “kota yang diinginkan sebagai tempat tinggal”


yang dideskripsikan sebagai:
Ĉ = { Makassar, 0.9}, { Sungguminasa, 0.8}, { Maros, 0.7}
Jelaslah bahwa semesta X adalah diskrit dan memuat objek berupa tiga kota
disulawesi selatan yang tak terurut.
5. Himpunan kabur dengan semester diskrit terurut
Contoh:
Misal X = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6} menyatakan himpunan banyaknya anak pada suatu
keluarga, maka himpunan kabur à = “banyak anak yang ideal pada suatu
keluarga”, dapat diekspresikan sebagai berikut:
à = {(0,0.1),(1, 0.3),(2,0.7),(3,1),(4,0.7),(5,0.3),(6,0.1)}
 Himpunan kabur à mempunyai semesta diskrit terurut
 FK untuk himpunan kabur à ditujukan pada suatu tabel.
8. Bilangan kabur (fuzzy numerik)
Bilangan kabur à adalah himpunan kabur dalam semesta bilangan real R yang memenuhi
kondisi kenormalan dan kekonveksan.
 Himpunan kabur yang paling banyak digunakan dalam literature memenuhi kondisi
kenormalan dan kekonveksan, sehingga bilangan kabur merupakan tipe himpunan kabur
yang paling dasar.
9. Lebar pita dari himpunan kabur normal dan koveks
untuk himpunan kabur normal dan konveks, lebar pita atau lebar didefinisikan sebagai
jarak antara dua titik crossover tunggal.
Lebar (Ã) = | x₂ - x₁|
Dengan µA(x₁) = µA(x₂) = 0,5
10. Simetri
Himpunan kabur à dikatakan simetri jika FK-nya simetri terhadap suatu titik x = c, atau

µA(c+x) = µA(c-x) untuk semua x elemen X


11. Terbuka kiri, terbuka kanan dan tertutup
Himpunan kabur à dikatakan:
❑ ❑
1. Terbuka kiri jika lim
x→ ∞
( µA (x) ) =1 dan lim ( µA ( x) ) =0
x→ ∞

❑ ❑
2. Terbuka kanan jika lim ( µA (x) ) =0 dan lim ( µA ( x) ) =1
x→ ∞ x→ ∞

❑ ❑
3. Tertutup jika lim ( µA (x) ) = lim ( µA (x) ) =0
x→ ∞ x →∞

12. Kardinalis
Kardinalis relative dari himpunan kabur bergantung pada kardinalitas semesta.

Anda mungkin juga menyukai