Manajemen ASN

Manajemen ASN merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai
Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja. Penerapan sistem MERIT dalam pengelolaan ASN
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi serta memberikan ruang bagi
transparansi, akuntabilitas, obyektivitas, dan keadilan.
Manajemen ASN dalam hal ini terbagi menjadi 2 yaitu, manajemen PNS dan manajemen
PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat
dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian
dan tunjangan, penghargaan disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan
perlindungan. Sedangkan manajemen PPPK meliputi, penetapan kebutuhan pengadaan,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian
penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja, dan perlindungan.

Penerapan manajemen ASN di RSUD saat ini sudah berjalan cukup baik, walaupun beberapa
hal masih perlu di tingkatkan. Manajemen ASN seperti penetapan kebutuhan ASN dan
pengadaan ASN sudah berjalan dengan baik, saat ini saja RSUD membuka lowongan untuk
penerimaan PNS tahun 2021.Pengelolaan pangkat dan jabatan juga sangat terbuka saat ini
karna semua berdasarkan masa kerja dan juga prestasi kinerja. Hanya saja untuk
pengembangan karier saat ini belum berjalan maksimal, dikarenakan berbagai keterbatasan.
Sedangkan untuk jaminan pensiun dan hari tua, dan perlindungan sudah didapatkan oleh
ASN sebagai hak.

pelayanan publik

Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara Pelayanan Publik. Prinsip-prinsip dalam pelayanan publik ialah, Partisipasi,
Transparan, Responsif, Tidak diskriminatif, Mudah dan murah, Efektif dan efisien,
Aksesible, Akuntable dan Berkeadilan.

Pelayanan publik di RSUD sudah lumayan baik, dimana nilai-nilai dari pelayanan publik
sudah diterapkan dan hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kepuasan pelanggan.
Contoh dari pelayanan public yang sudah terlaksana adalah pelayanan IGD RSUD yang
sudah sangat responsive dan sesuai dengan prinsip prinsip pelayanan public, di sini pasien
pasien yang datang di tangani sesuai dengan nilai kegawat daruratannya, dan kejelasan alur
pada pelayanan juga sudah dijelaskan pada saat awal pasien berada di UGD.

Whole of Government
Whole of Goverment merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah dengan
menerapkan perspektif, bahwa pemerintah adalah suatu kesatuan sehingga dibutuhkan upaya-
upaya kolaboratif dari berbagai sektor pemerintahan, agar terciptanya publik yang prima.
Nilai-nilai WoG adalah nilai koordinasi, nilai integrasi, nilai kolaborasi dan nilai simplifikasi.
Nilai koordinasi adalah suatu upaya dalam mengatur organisasi-organisasi atau sektor-sektor
agar setiap tindakan dan peraturan yang di lakukan tidak saling berbenturan. Nilai integrasi
ialah pembauran yang diartikan sebagai membuat atau menyempurnakan dengan jalan
menyatukan unsur-unsur bangsa yang mulanya terpisah-pisah. Nilai kolaborasi ialah bentuk
kerja sama, interaksi dan kompromi beberapa elemen terkait baik individu, lembaga dan atau
pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang menerima akibat dan
manfaat.

Pendekatan WoG di RSUD sudah mulai diterapkan pada system BPJS dimana di RSUD juga
menerima pasien dengan metode pembayaran BPJS. BPJS sendiri merupakan produk yang di
keluarkan oleh kementerian kesehatan yang berkerja sama dengan pihak pihak terkait. Dan
pelayanan pasien BPJS di RSUD saat ini sudah dipermudah dimana pasien dengan
menggunakan kartu BPJS dapat mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi pasiennya.