Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

MANAJEMEN PEMASARAN DAN PERILAKU KONSUMEN RS

Dosen Penanggung Jawab;

Dr. SYAHRIR A. PASINRINGI, MS

OLEH:

INDAH NURINSANI GUNTUR

K022202028

PRODI STUDI MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT FAKULTAS

KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
1. Diskusi tantangan yang dihadapi organisasi pelayanan kesehatan baik jangka pendek
dan jangka Panjang
Tantangan jangka Pendek:
• Dampak dari Pandemi covid-19, keinginan pasien untuk memeriksakan diri ke
fasilitas kesehatan puskesmas maupun rumah sakit menurun, akibat adanya
anggapan pasien akan “di covid-kan” Ketika difasilitas kesehatan
• Sebagai mana diketahui, akibat pandemic beberapa rumah sakit atau fasilitas
kesehatan menerapkan komunikasi dokter pasien secara virtual atau online,
keefektifan dan mutu pelayanan kesehatan menjadi hal yg dipertanyakan.
Tantangan jangka Panjang:
• Ketidakseimbangan dalam pengelolaan kuratif, preventif dan promosi
• Biaya pelayanan kesehatan dan pengeluaran yang melebihi inflasi
• Diperkirakan tantangan regulasi akan meningkatkan biaya penyediaan layanan dan
perawatan. Kebijakan BPJS di Indonesia misalnya, secara tidak langsung
merupakan salahsatu tantangan regulasi di bidang pelayanan kesehatan.

2. Cari tahu pengertian akuntabel , cari tahu tentang good governance dan clinical
governance, cari tahu pasal nya dan baca penjelasan pasalnya

akuntabel
Akuntabilitas didefinisikan secara sempit sebagai kemampuan untuk memberi
jawaban kepada otoritas yang lebih tinggi atas tindakan “seseorang” atau “sekelompok
orang” terhadap masyarakat secara luas atau dalam suatu organisasi. Dalam konteks
institusi pemerintah, “seseorang” tersebut adalah pimpinan instansi pemerintah sebagai
penerima amanat yang harus memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan amanat
tersebut kepada masyarakat atau publik sebagai pemberi amanat.
Akuntabilitas juga dapat berarti sebagai perwujudan pertanggungjawaban
seseorang atau unit organisasi, dalam mengelola sumber daya yang telah diberikan dan
dikuasai, dalam rangka pencapaian tujuan, melalui suatu media berupa laporan
akuntabilitas kinerja secara periodik. Sumber daya dalam hal ini merupakan sarana
pendukung yang diberikan kepada seseorang atau unit organisasi dalam rangka
memperlancar pelaksanaan tugas yang telah dibebankan kepadanya
Good governance
Governance diartikan sebagai mekanisme, praktek dan tata cara pemerintahan dan
warga mengatur sumber daya serta memecahkan masalah- masalah publik. Dalam konsep
governance, pemerintah hanya menjadi salah satu actor dan tidak selalu menjadi aktor yang
menentukan.
Dapat dikatakan bahwa good governance adalah suatu penyelenggaraan
manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip
demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi dan
pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin
anggaran serta penciptaan legal and political frame work bagi tumbuhnya aktifitas usaha.
Implementasi good governance sesuai dengan pasal 20 UU No.32 tahun 2004
tentang pemerintah daerah, yang mengatur mengenai penyelenggaraan negara dengan asas-
asas good governance telah terselenggara sesuai dengan prinsipnya, yaitu:
• Asas kepastian hukum; Setiap tindakan yang dilakukan oleh para pemangku
kepentingan haruslah berdasarkan atas hukum yang berlaku.
• Asas tertib penyelenggaraan pemerintahan; penyelenggaraan negara sesuai dengan
aturan serta visi dan misi yang telah ditetapkan.
• Asas kepentingan umum; Setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah wajib
mendahulukan kepentingan umum dibandingkan kepentingan kelompok atau
golongan.
• Asas keterbukaan; Masyarakat dapat mengakses atau melihat hasil kegiatan dan
tindakan pemerintahan yang dikerjakan oleh pemerintah. Sehingga masyarakat
dapat menjadi pengawas bagi pemerintah.
• Asas proporsionalitas; Seluruh tindakan pemerintah maupun para penegak hukum
haruslah ada keseimbangan antara hak dan kewajibannya. Sehingga tidak
merugikan masyarakat yang bersangkutan.
• Asas profesionalitas; Mengedepankan tugas dan kewajiban sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi masing-masing lembaga pemerintahan.
• Asas akuntanbilitas; Setiap tindakan dan kinerja pemerintah, wajib untuk
dipertanggung jawabkan. Baik kepada masyarakat maupun kepada lembaga yang
berada diatasnya.
• Asas efisiensi dan efektivitas; Efektifitas dimaksudkan supaya setiap keputusan
yang diambil haruslah tepat guna dan berdaya guna bagi masyarakat, sedangkan
efisiensi, berorientasi pada minimalisasi penggunaan sumber daya untuk mencapai
hasil kerja yang terbaik (baik itu sumber daya manusia maupun sumberdaya lainya
yang dimiliki pemerintah daerah). Adanya kebijakan tingkat teknis yang dibuat
oleh pemerintah daerah karena adanya otonomi daerah, merupakan perwujudan
asas efektivitas dan efisiensi.
Clinical Governance
Memadukan pendekatan manajemen organisasi dan manajemen klinik secara
Bersama untuk meningkatkan mutu pelayanan klinik
Implementasi clinical governance berdasarkan permenkes 755 tahun 2011, komite
medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi
medis dst.
3. Jelaskan apa yang dimaksud OCB, dan Employee Engagement
OCB atau Organizational citizenship behaviour
OCB merupakan perilaku karyawan yang secara sukarela mengerjakan pekerjaan
yang melebihi dari standar tugas yang diberikan kepadanya, demi membantu
keberlangsungan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Employee Engagement
Menurut Gibbons (dalam Hughes dan Rog, 2008) employee engagement adalah
hubungan emosional dan intelektual yang tinggi yang dimiliki oleh karyawan terhadap
pekerjaannya, organisasi, manajer, atau rekan kerja yang memberikan pengaruh untuk
menambah discretionary effort dalam pekerjaannya. Hubungan yang baik dengan
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, organisasi dimana tempat dia bekerja,
manajer yang menjadi atasannya dan memberikan dukungan dan nasehat, atau rekan kerja
yang saling mendukung membuat individu dapat memberikan upaya terbaik yang melebihi
persyaratan dari suatu pekerjaan.
4. Jelaskan Balanced Scorecard
Konsep Balanced Scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan
implementasi konsep tersebut. Balanced Scorecard terdiri dari dua kata: (1) kartu skor
(scorecard) dan (2) berimbang (balanced). Pada tahap awal eksperimennya, Balanced
Scorecard merupakan kartu skor yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
eksekutif. Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan eksekutif di masa depan
dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya.
Balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategik atau lebih tepat
dinamakan suatu “Strategic based responsibility accounting system” yang menjabarkan
misi dan strategi suatu organisasi kedalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk
empat perspektif yang berbeda, yaitu perspektif keuangan (Financial Perspektif),
perspektif pelanggan (Customer Perspektif ), perspektif proses usaha internal (internal
business process perpective), dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and
growth (infrastructure) perspective).
Dalam pendekatan balanced scorecard, penekanan adalah pada perbaikan yang
berkesinambungan (continuous improvement) bukan hanya mencapai tujuan khusus
seperti laba sekian milyar rupiah. Apabila suatu organisasi tidak melakukan perbaikan yang
berkesinambungan, organisasi tersebut mungkin akan kalah bersaing.
5. Jelaskan yang dimaksud Organizational Climate
Di dalam bidang studi ’komunikasi keorganisasian’ (organizational
communication,iklim organisasi (organization climate) dan iklim komunikasi
(communication climate) adalah dua konsep penting yang harus dipahami dan tidak boleh
dikacaukan, meskipun keduanya saling berhubungan. Kedua kosep ini merupakan strategi
yang dibangun oleh manajemen sebagai upaya untuk menciptakan organisasi yang efektif,
khususnya dengan pemberdayaan karyawan melalui kepuasan kerja.
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan interprofessional collaboration
Interprofessional Collaboration (IPC) adalah kemitraan antara seorang dengan
latar belakang profesi yang berbeda dan bekerja sama untuk memecahkan masalah
kesehatan dan menyediakan pelayanan kesehatan
7. Jelaskan teori McKinsey (Hardware dan Software)
Teknik analisis ini sering disebut juga sebagai Matriks Daya TarikKekuatan
Industri dimana teknik ini menekankan pada kekuatan sumbersumber daya potensial, tidak
hanya penguasaan pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan saja, melainkan meliputi banyak
faktor yang berkaitan dengan daya tarik industri dan kekuatan bisnis.
Teknik analisis ini terdiri dari dua sumbu yaitu kekuatan bisnis dan daya tarik
industri, selain itu teknik ini terbagi menjadi sembilan kwadran dimana posisi produk
dalam matriks ditentukan oleh nilai yang diperoleh dari perhitungan faktor-faktor yang
dievaluasi dalam daya tarik industri dan kekuatan bisnis. Jika dalam penelitian ini
digunakan kriteria yang dipakai oleh manajemen yang kurang berani menanggung resiko,
maka digunakan kriteria yang aman. Kategori posisi perusahaan dengan nilai tertimbang
1-3 adalah kategori rendah, 3-4 kategori menengah, dan >4 kategori tinggi.
Faktor eksternal disini yang dimaksud adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
pasar daya tarik, sedangkan faktor internal disini yang dimaksud adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi kekuatan kompetitif unit bisnis strateginya. Dibawah ini gambar indikator-
indikator apa saja yang yang ada di faktor eksternal dan faktor internal.
8. Jelaskan perbedaan transaction marketing dan relationship marketing

Transaction Marketing
Pemasaran transaksional pada dasarnya adalah metode tradisional dalam menjual
produk atau jasa yang memiliki fokus pada produk, tempat, harga promosi, dan untuk
memaksimalkan manfaat dari transaksi untuk masing-masing pihak. Pemasaran
transaksional biasanya lebih aplikatif dan sesuai untuk perusahaan yang menghasilkan
produk manufaktur karena berorientasi pada karakteristik suatu produk.
Dalam konsep pemasaran transaksional, pemasar kurang menekankan pentingnya
menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan konsumen dalam jangka waktu yang
panjang sehingga dapat dikatakan bahwa komitmen pada konsumen terbatas. Pemasaran
transaksional bertujuan untuk mendapatkan pelanggan semata. Biasanya, pemasaran jenis
ini memiliki fokus pada penjualan dan merupakan pendekatan yang bersifat jangka pendek.
Dengan demikian, kontak antara pemasar dan konsumen dalam jenis pemasaran ini rendah.
(Oka, 2000)
“Transactional marketing adalah pemasaran yang berusaha mendapatkan
konsumen demi tercaoainya tujuan pemasaran” ( Wolfe : 1998 ). Berdasarkan definisi ini,
Transactional Marceting, menempatkan konsumen sebagai objek atau target.
relationship marketing
Relationship Marketing merupakan suatu usaha pemasar untuk memelihara
hubungan dengan pelanggan dalam jangka panjang (long-term relationship). (Kotler, 2007)
Ada beberapa konsep inti dari relationship marketing, diantaranya menurut Kotler (2007)
adalah sebagai berikut:
a. Horizon Orientasi Jangka Panjang
Merupakan ciri utama relationship marketing. Keberhasilan relationship marketing diukur
dari seberapa lama pelanggan terjaga dalam hubungan dengan perusahaan. Dengan demikian
relationship marketing juga menyangkut nilai estimasi mengenai nilai sepanjang hidup
konsumen.
b. Komitmen dan Pemenuhan Janji
Untuk dapat menjalin hubungan jangka panjang,relationship marketing menekankan upaya
pemeliharaan sikap percaya atau kepercayaan, komitmen, dengan menjaga integritas masing-
masing melalui pemenuhan janji atau timbal balik, empati di antara kedua belah pihak.
c. Pangsa Konsumen Bukan Pangsa Pasar
Relationship marketing tidak lagi pada konsentrasi pada pencapaian pangsa pasar melainkan
pada upaya untuk mempertahankan pelanggan.
d. Nilai Sepanjang Hidup Pelanggan
Perusahaan perlu mengidentifikasi pelanggan yang berpotensi menjalin hubungan jangka
panjang dan kemudian menghitung nilai hidup pelanggan (Customer Lifetime Value – CLV)
agar menguntungkan perusahaan.
e. Dialog Dua Arah
Untuk mencapai hubungan yang diinginkan, maka diperlukan komunikasi dua arah.
f. Kustomisasi
Relationship marketing memberikan pemahaman yang lebih baik akan tuntutan dan
keinginan konsumen, sehingga memungkinkan penyediaan produk yang sesuai dengan
spesifikasi pelanggan.
Sisi pembeda Transaction Marketing Relationship Marketing
Fokus Kepada penjualan Kepada memperhatikan
konsumen
Orientasi Karakteristik Produk Nilai/manfaat dari produk
Waktu Jangka pendek Jangka panjang
Pelayanan Jasa Minim & kurang diperhatikan Pelayanan pada pelanggan tinggi
Komitmen pada Terbatas pada konsumen Tinggi terhadap konsumen
pelanggan
Kontak pada Dengan konsumen rendah Dengan konsumen tinggi
pelanggan (interaktif)
Mutu/kualitas Urusan bagian produk Urusan semua bagian/orang

Anda mungkin juga menyukai