Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Zarah, Vol. 7 No.

2 (2019), Halaman 86-92

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN


DENGAN PENDEKATAN STEM

STUDENT WORKSHEET OF ELEMENTS, COMPOUNDS, AND MIXES WITH THE


STEM APPROACH

Lina Arifah Fitriyah1,*, Humaidillah Kurniadi Wardana2


1
Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Hasyim Asy’ari
Jl. Irian Jaya No. 55 Tebuireng Jombang, Jawa Timur Kode Pos 61471
2
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasyim Asy’ari
Jl. Irian Jaya No. 55 Tebuireng Jombang, Jawa Timur Kode Pos 61471

*e-mail korespondensi: linaarifahfitriyah@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis
Pendekatan Sains, Teknologi, Rekayasa dan Matematika pada materi unsur, senyawa, dan campuran
yang berkualitas berdasarkan kesahihan. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Penelitian
pengembangan ini menggunakan prosedur pengembangan ADDIE yang terdiri dari analisis, desain,
pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa Proses
pembuatan menghasilkan LKPD unsur, senyawa dan campuran berbasis pendekatan STEM untuk
peserta didik kelas VII dengan prosedur pengembangan ADDIE yang berkualitas dan sahih (valid).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil validasi berdasarkan penilaian dari tiga validator
mendapat nilai rata-rata syarat konstruksi 3,77 dengan kategori sangat valid; nilai rata-rata syarat
didaktik 2,67 dengan kategori valid dan nilai rata-rata syarat teknis 3 dengan kategori 3. (2) LKPD
unsur, senyawa dan campuran berbasis pendekatan STEM dapat menuntaskan hasil belajar peserta
didik. Hasil belajar peserta didik diketahui dari KKM dengan skor rata-rata 85%.

Kata kunci: unsur senyawa campuran, LKPD, STEM

Abstract

This study aims to develop a Student Worksheet (LKPD) based on a Science, Technology,
Engineering and Mathematics Approach on quality, compound and quality material based on validity.
This research includes development research. This development research uses ADDIE development
procedures which consist of analysis, design, development, implementation and evaluation. The
results of the development show that the manufacturing process produces LKPD of elements,
compounds and mixtures based on the STEM approach for grade VII students with a quality and valid
ADDIE development procedure. The results showed that: (1) the results of validation based on the
assessment of three validators received an average value of 3.77 construction conditions with a very
valid category; the average value of didactic requirements is 2.67 with a valid category and the
average value of technical requirements 3 is with category 3. (2) LKPD elements, compounds and
mixtures based on the STEM approach can complete the learning outcomes of students. Student
learning outcomes are known from KKM with an average score of 85%.

Keywords: elements compounds mixtures, LKPD, STEM

p-ISSN: 2354-7162 | e-ISSN: 2549-2217


website: ojs.umrah.ac.id/index.php/zarah
Jurnal Zarah, Vol. 7 No. 2 (2019) | 87

PENDAHULUAN diskusi kelompok. Pada proses pembelajarannya


Pada era digital abad 21 ini, pun juga kurang dalam pemanfaatan media.
perkembangan IPTEK semakin pesat dan maju Materi unsur, senyawa, dan campuran biasanya
yang mengharuskan sumber daya manusia tidak dibelajarkan di awal semester.
(SDM) mensinergikan dan mengintegrasikan Ada beberapa solusi untuk mengatasi
antara kognitif dan skill sehingga menjadi tersebut yaitu inovasi dalam pembelajaran IPA
manusia yang mampu beradaptasi dan melalui metode pembelajaran dan media
berkompetisi. Untuk mengembangkan SDM pembelajaran yang digunakan. Bentuk inovasi
yang dimaksud, pemerintah meresponnya dalam media yang dapat dikembangkan yaitu media
Permendikbud Tahun 2016 No. 21 dengan pemanfaatan bahan ajar yang dapat dibaca dan
harapan dalam pembelajaran IPA peserta didik dipahami dengan mudah dan menyenangkan.
memiliki; (1) sikap ilmiah, (2) pengajuan Perlu pengembangan bahan ajar agar bisa
pertanyaan dan melakukan penyelidikan untuk membantu pendidik menyampaikan materi
memperoleh informasi, (3) mengetahui benar pembelajaran (Bappenas, 2009). Penggunaan
konsep IPA dan hal yang terkait dengan bahan ajar yang sering terjadi di beberapa
kehidupan sehari-hari. Sani (2015) juga sekolah yang sering dijumpai penulis adalah
memperkuat dari respon Permendikbud, bahwa penggunaan bahan ajar yang hanya terbatas pada
manusia itu tetap membutuhkan pendidikan buku sekolah tanpa ada tambahan dari sumber
untuk modal di era global agar tercipta manusia lain.
yang mempunyai kualitas dengan prestasinya. Pada penelitian dan pengembangan ini,
Pembelajaran IPA hendaknya bisa bahan ajarnya yberupa lembar kerja peserta
menjadi sarana bagi peserta didik untuk didik (LKPD) berbasis pendekatan STEM.
menelaah diri sendiri dengan alam sekitarnya LKPD diharapkan dapat mengatur kembali
serta kemungkinan pengembangan lebih lanjut keadaan pembelajaran dari yang biasanya
dalam menerapkannya di dalam kehidupan pendidik menentukan “apa yang dipelajari”
sehari-hari. IPA pun sangat dibutuhkan dalam menjadi “bagaimana menyediakan dan
kehidupan sehari-hari untuk mencukupi memperkaya pengalaman belajar peserta didik”.
kebutuhan manusia melalui persoalan yang Pengalaman belajar peserta didik dapat dicapai
harus diselesaikan. Kompetensi Dasar (KD) IPA melalui serangkaian aktivitas untuk mengadakan
di SMP/MTs merupakan standar minimum yang penyelidikan lingkungan melalui saling aktif
secara nasional harus dicapai oleh peserta didik melakukan aksi dengan teman, lingkungan dan
dan menjadi acuan dalam pengembangan narasumber lain.
kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pendekatan STEM sebagai pendekatan
Pencapaian KD didasarkan pada pemberdayaan yang menyatukan ilmu yang terdiri dari sains,
peserta didik untuk membangun kemampuan, teknologi, teknik/rekayasa dan matematika
bekerja ilmiah dan pengetahuannya yang sehngga disingkat STEM (Ismayani, 2016).
difasilitasi oleh guru Melalui pendekatan STEM maka peserta didik
Materi Unsur, Senyawa, dan Campuran berkesempatan untuk belajar sains, matematika
mengacu pada Kompetensi Dasar 3.3 yaitu dan teknik untuk menyelesaikan masalah yang
menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal mempunyai aplikasi di kehidupan sehari-hari
(unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, (Arfiana, 2016).
perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan Pengembangan LKPD dirasa sangatlah
sehari-hari. Kompetensi Dasar tersebut memuat: efisien dan efektif untuk mengatasi kesulitan
(1) menjelaskan wujud materi dan aplikasinya peserta didik dalam belajar karena LKPD
dalam kehidupan sehari-hari, (2) disusun dengan konsep sangat menarik yang
mengidentifikasi sifat-sifat materi, (3) dipadukan dengan pendekatan STEM di setiap
menjelaskan konsep unsur, senyawa dan materi sehingga harapannya pembelajaran akan
campuran, serta (4) mengklasifikasi konsep lebih bermakna. LKPD yang disusun pun
unsur, senyawa, dan campuran dalam kehidupan haruslah yang berkualitas dengan
sehari-hari. memperhatikan komponen-komponen di dalam
Berdasarkan hasil observasi dan LKPD meliputi syarat konstruksi, didaktik dan
wawancara di sekolah tingkat menengah (MTs) teknis (Widjajanti, 2008). Aspek yang divalidasi
didapatkan guru membelajarkan unsur, senyawa, dalam pengembangan LKPD ini terdiri dari:
dan campuran menggunakan metode a. Syarat konstruksi meliputi
konvensional yang terkadang diselingi dengan
88 | Jurnal Zarah, Vol. 7 No. 2 (2019)

(1) kelengkapan isi terdiri dari terdapat LKPD unsur, senyawa dan campuran yang
judul, terdapat tujuan pembelajaran, terdiri dari pemilihan pendekatan/model
terdapat petunjuk penggunaan dan pembelajaran yang diterapkan, alur pendekatan
terdapat latihan soal pembelajaran, asesmen dan evaluasi yang akan
(2) kalimat terdiri dari struktur kalimat jelas digunakan; (3) pengembangan meliputi kegiatan
dan mudah dipahami, penggunaan pengembangan yang intinya menghasilkan
kalimat yang sederhana, penggunaan prototype produk pengembangan, pembuatan
bahasa sesuai EYD, dan ilustrasi yang gambar-gambar ilusrrasi, pengembangan materi,
disajikan sesuai dengan tingkat pembuatan bagan dan tabel pendukung,
kedewasaan peserta didik pengetikan, layout, penyusunan instrumen
(3) tampilan terdiri dari materi berdasar evaluasi dan memvalidasi produk
sumber yang sesuai, dapat digunakan pengembangan kepada ahli; (4) pelaksanaan,
untuk semua peserta didik, dan tahap ini adalah implementasi hasil
menyediakan ruang bagi peserta didik pengembangan untuk diterapkan dalam
untuk menulis jawaban dari pertanyaan pembelajaran untuk memperoleh gambaran
b. Syarat didaktik terdiri dari memperhatikan tentang keefektifannya dalam pembelajaran; (5)
perbedaan kemampuan akademik siswa; evaluasi meliputi evaluasi pembelajaran untuk
dapat digunakan baik oleh siswa yang mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar
lamban, sedang maupun pandai, menekankan peserta didik.
pada proses untuk menemukan konsep; Data yang diperoleh dari hasil produk
berfungsi sebagai petunjuk jalan siswa untuk pengembangan (LKPD) dianalisis menggunakan
mencari tahu, dan memiliki variasi media dan metode deskriptif Teknik analisis data dalam
kegiatan siswa. penelitian ini meliputi:
c. Syarat teknis terdiri dari cover sesuai dengan a. Analisis kesahihan LKPD
materi, gambar/ilustrasi sesuai dengan Data penilaian ahli terhadap LKPD
materi, dan menggunaan besarnya huruf dianalisis dengan teknik deskriptif. Perhitungan
dengan besarnya gambar serasi. dilakukan dengan menghitung skor yang
Berdasarkan permasalahan di atas maka diperoleh dari seluruh validator dengan cara
penulis mengangkat topik tentang total skor dari validator dibagi jumlah validator.
pengembangan LKPD pada materi unsur, Penilaian instrumen dengan menghitung
senyawa, dan campuran berbasis pendekatan skor yang diperoleh dari seluruh ahli kimia, ahli
STEM. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) media, dan pendidik/guru dengan skala Likert
mengembangkan LKPD berbasis pendekatan serta selanjutnya diinterpretasi ke dalam skor
STEM yang berkualitas menggunakan prosedur rata-rata jika diperoleh ≥ 2,51 atau persentase
ADDIE pada materi unsur, senyawa, dan 80-100 maka termasuk sahih. Secara umum
campuran; (2) mendeskripsikan kesahihan istilah “sahih” lebih dikenal dengan istilah
LKPD berbasis pendekatan STEM pada materi “valid”. Sebuah instrumen disebut valid jika
unsur, senyawa, dan campuran; serta (3) instrumen tersebut bisa mengukur yang hendak
mendeskripsikan keefektifan LKPD berbasis diukur; a test is valid if it measures what it
pendekatan STEM pada materi unsur, senyawa, purpose to measure (Arikunto, 2001). “Valid”
dan campuran. dalam Bahasa Indonesia disebut dengan istilah
“sahih”. Kesahihan menurut Kamus Besar
METODE PENELITIAN Bahasa Indonesia adalah kebenaran,
Penelitian ini termasuk penelitian kesempurnaan, dan ketepatan dalam
pengembangan. Produk yang diperoleh berupa pengukuran. Perhitungan kesahihan dilakukan
LKPD Berbasis Pendekatan Sains, Teknologi, dengan menghitung skor yang diperoleh dari
Rekayasa dan Matematika pada unsur, senyawa, seluruh ahli kimia, ahli media, dan
dan campuran untuk siswa SMP/MTs kelas VII. pendidik/guru.
Prosedur pengembangan LKPD menggunakan b. Analisis keefektifan LKPD
ADDIE yaitu: (1) analisis meliputi analisis Analisis keefektifan LKPD ditentukan
kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan berdasarkan ketuntasan hasil belajar peserta
pembelajaran, dan materi untuk LKPD; (2) didik yang diperoleh melalui posttest setelah
desain meliputi mengumpulkan referensi menggunakan LKPD pada pembelajaran.
mengenai materi unsur, senyawa dan campuran Kegiatan uji coba keterbacaan LKPD dilakukan
SMP/MTs kelas VII, dan membuat rancangan secara terbatas.
Jurnal Zarah, Vol. 7 No. 2 (2019) | 89

Nilai ketuntasan peserta didik dihitung


dengan cara jumlah skor perolehan dibagi
jumlah skor maksimal dikalikan seratus. Nilai
peserta didik yang diperoleh kemudian
dikriteriakan dengan pedoman yaitu ≥ 65
termasuk kriteria tuntas dan < 65 kriteria tidak
tuntas.
Setelah diperoleh data ketuntasan hasil
belajar peserta didik kemudian dihitung
ketuntasan peserta didik dengan cara jumlah
peserta didik yang tuntas dibagi jumlah seluruh
peserta didik dikalikan seratus.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil pengembangkan produk berupa Gambar 2. Cuplikan Isi LKPD
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis
Pendekatan Sains, Teknologi, Rekayasa dan Sains menjadi fokus pertama dalam isi
Matematika pada unsur, senyawa, dan konsep LKPD yang selanjutnya diikuti dengan
campuran. Unsur, senyawa, dan campuran pendekatan teknologi, pendekatan rekayasa, dan
memuat materi kimia yaitu wujud materi, sifat pendekatan matematika yang kesemua
materi, serta unsur, senyawa dan campuran. pendekatan tersebut untuk mempermudah
LKPD ini mempunyai tujuan mempelajari sains dari ilmu teknologi, rekayasa,
pembelajaran yaitu (1) mengklasifikasi materi dan matematika. Contoh: pendekatan sains yang
berdasarkan wujud dan aplikasinya serta sifat- dipelajari adalah unsur, senyawa, dan campuran
sifat materi, (2) menjelaskan dan melalui wacana disertai gambar tentang teh
mengklasifikasi unsur, senyawa, dan campuran panas manis; pertanyaan terkait gambar “apa
dalam kehidupan sehari-hari. LKPD berbasis saja bahan penyusun teh manis, unsur apa yang
Pendekatan Sains, Teknologi, Rekayasa dan terkandung dalam teh? Bagian mana yang
Matematika terbagi tiga bagian yaitu disebut senyawa., Selanjutnya pendekataan
pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan teknologi yang dipelajari adalah dengan
terdiri sampul buku, kata pengantar, daftar isi, mendalami dan menyelidiki tentang materi yang
petunjuk umum, dan tujuan pembelajaran. ada di sekitar lalu diminta untuk menentukan
Bagian isi terdiri dua pokok bahasan yaitu termasuk senyawa atau campuran dan
materi serta unsur, senyawa, dan campuran. menuliskan unsur penyusunnya misal gula
Gambar 1 dan Gambar 2 berikut ini termasuk senyawa dengan unsur penyusun
merupakan cuplikan LKPD unsur, senyawa, dan karbon, hidrogen, oksigen. Pendekatan rekayasa
campuran dengan pendekatan STEM. misalnya dengan memberi ilustrasi pemisahan
suatu materi dengan kromatografi dan bisa
diajak untuk menyelidiki langsung misal dengan
mengidentifikasi zat warna makanan dengan
metode kromatografi. Pendekatan matematika
misal dengan menghitung Rf hasil penyelidikan
pada pendekatan rekayasa.

Kesahihan (Kevalidan) LKPD


Hasil kesahihan LKPD unsur, senyawa
dan campuran berbasis pendekatan STEM dapat
Gambar 1. Cuplikan Cover LKPD dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:
90 | Jurnal Zarah, Vol. 7 No. 2 (2019)

Tabel 1 Data Rekapitulasi Hasil Validasi LKPD

Berdasarkan Tabel 1 LKPD diatas maka secara riil di lapangan untuk memperoleh
diperoleh hasil syarat kontruksi yang meliputi gambaran tentang keefektifan dalam
kelengkapan isi, kalimat dan tampilan dalam keterlaksanaan LKPD unsur, senyawa dan
LKPD dengan rata-rata nilai 3,77 artinya LKPD campuran dalam pembelajaran. Peneliti
unsur, senyawa, dan campuran memenuhi melakukan uji coba LKPD unsur, senyawa
standar kesahihan suatu bahan ajar. Perlu adanya
dan campuran berbasis pendekatan STEM di
revisi dalam syarat didaktik dan syarat teknis
karena rata-rata nilai berturut-turut 2,67 dan 3. salah satu MTs Jombang dengan sampel
Saran dari validator bahwasanya perlu penelitian sejumlah 20 peserta didik.
penambahan percobaan atau eksplore diri pada Keefektifan LKPD ditentukan
konsep wujud materi berdasarkan pendekatan berdasarkan ketuntasan nilai posttest. Data nilai
teknologi dan rekayasa. Secara teknis LKPD posttest ditunjukkan pada Tabel 2 berikut ini:
perlu juga direvisi dari segi sampul LKPD Tabel 2. Nilai Posttest Peserta Didik
ditambahkan kalimat “berbasis pendekatan Peserta
Nilai Posttest Ketuntasan
STEM” dengan gambar yang sesuai dan Didik ke-
besarnya font juga disesuaikan dengan besarnya 1 72 Tuntas
gambar 2 68 Tuntas
Menurut Nessa, Hartono dan Hiltrimartin 3 77 Tuntas
(2017), kevalidan suatu buku peserta didik 4 72 Tuntas
dipandang dari isi, konstruk, dan bahasa. Dilihat 5 65 Tuntas
6 49 Tidak Tuntas
dari isi, suatu buku harus sesuai dengan
7 77 Tuntas
kompetensi dalam kurikulum. Dari segi
konstruk, suatu buku harus tersusun dengan baik 8 72 Tuntas
sesuai karakteristik buku tersebut dan 9 58 Tidak Tuntas
pendekatan pembelajaran yang dipakai. 10 68 Tuntas
Sedangkan dari segi bahasa maka suatu buku 11 91 Tuntas
harus sesuai dengan EYD, kalimatnya pun harus 12 68 Tuntas
komunikatif, dan mudah dipahami oleh 13 82 Tuntas
pembaca. Depdiknas (2008) pun memperkuat 14 58 Tidak Tuntas
dengan pernyataan bahawa suatu bahan ajar 15 65 Tuntas
yang baik mempunyai syarat keterbacaan,
16 72 Tuntas
kejelasan informasi serta kesesuaian dengan
kaidah Bahasa Indonesia. Cook (2008) juga 17 72 Tuntas
menyatakan bahwa bahan ajar harus ada ilsutrasi 18 75 Tuntas
agar dapat membantu siswa memahami dan 19 87 Tuntas
menyerap konsep pengetahuan. 20 72 Tuntas
Dengan demikian LKPD berbasis
Pendekatan Sains, Teknologi, Rekayasa dan Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa dari 20
Matematika pada unsur, senyawa, dan campuran peserta didik yang mengerjakan soal posttest
dinyatakan layak sahih (layak). Hal tersebut sebanyak 17 peserta didik yang tuntas dengan
dibuktikan dengan hasil kesahihan dari ahli nilai ≥ 65 dan 3 peserta didik yang tidak tuntas
kimia, ahli media, dan pendidik/guru. dengan nilai ≤ 65. Dengan rata-rata 85% tuntas.
Berdasarkan hasil nilai posttest peserta didik
Keefektifan LKPD dapat diketahui bahwa LKPD berbasis
Prototype produk pengembangan yang pendekatan STEM dengan materi unsur,
telah jadi selanjutnya dilakukan uji coba senyawa dan campuran efektif untuk digunakan.
Jurnal Zarah, Vol. 7 No. 2 (2019) | 91

LKPD unsur, senyawa dan campuran Cook, M. 2008. Students’ Comprehension of


berbasis pendekatan STEM dapat membantu Science Concepts Depicted in Textbook
peserta didik mencapai hasil belajar yang Illustrations. Electronis Journal of Science
maksimal. Ini sesuai pendapat Winarni, Education. 12(1).39-54. Tersedia di
Zubaidah, & Koes (2016). Dengan STEM Http://ejse.southwestern.edu.
dipercaya peserta didik mempunyai kecakapan Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
dalam belajar dan berkreasi baru dalam berpikir Panduan Pengembangan bahan Ajar.
kreatif sehingga dapat mengadakan komunikasi Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
dan kerja sama. Sarnita, Fitriani, Widia (2019), Ismayani, A. (2016). Pengaruh Penerapan
LKS yang dirancang dan dibuat berdasarkan STEM Project Based Learning Terhadap
STEM mampu memberikan ruang kepada Kreativitas Matematics Siswa SMK.
peserta didik untuk bisa melakukan eksperimen, Indonesia Digital Journal of Mathematics
aktif dalam pembelajaran, dan selalu berusaha and Education, 3(4), 264-272.
untuk mencoba suatu yang belum pernah dilihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
dan didengar. Https://kbbi.web.id/sahih.html
Pada Tabel 2, ada beberapa hal yang Nessa, W., Hartono, Y., & Hiltrimartin. 2017.
membuat tiga peserta didik tidak tuntas dengan Pengembangan Buku Siswa Materi Ajar
nilai dibawah KKM salah satunya peserta didik Pada Ruang Dimensi Tiga Berbasis Science,
tersebut tidak fokus dan banyak bercanda Technology, Engineering, And mathematics
sehingga guru perlu memberikan perhatian lebih (STEM) Problem-Based Learning Di Kelas
terhadap tiga peserta didik ini dibandingkan X. Jurnal Elemen, Vol. 3 No. 1, Hal. 1-14
dengan peserta didik yang lain Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Dengan demikian dapat ditarik Standar Isi Pendidikan Dasar dan
kesimpulan bahwa LKPD unsur, senyawa dan Menengah.
campuran berbasis pendekatan STEM yang Ratumanan, T.G & Laurens, T. 2003. Evaluasi
dikembangkan dinyatakan layak (sahih) dan Hasil Belajar. Surabaya: Yayasan
efektif dalam pembelajaran. Pengkajian Pengembangan Pendidikan
Indonesia Timur (YP3IT) & Unesa
KESIMPULAN University Press.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Sani, M. (2015). Pengembangan Modul
simpulan bahwa proses pembuatan Pembelajaran Berbasis Proyek Pada
menghasilkan LKPD unsur, senyawa dan Matakuliah Pemeliharaan Mesin Listrik di
campuran berbasis pendekatan STEM untuk Jurusan teknik Elektro Universitas Negeri
peserta didik kelas VII dengan prosedur Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik
pengembangan ADDIE yang berkualitas dan Elektro., Volume 04 Nomor 1, Halaman
sahih (valid). Deskripsi hasil validasi 259-267.
berdasarkan penilaian dari tiga validator Sarnita, F., Fitriani, A., Widia. 2019.
mendapat nilai rata-rata syarat konstruksi 3,77 Pengembangan Perangkat Pembelajaran
dengan kategori sangat valid; nilai rata-rata Model PBL Berbasis STEM untuk melatih
syarat didaktik 2,67 dengan kategori valid dan keterampilan Berfikir Kreatif Siswa Tuna
nilai rata-rata syarat teknis 3 dengan kategori 3. Netra. Jurnal Pendidikan MIPA, Vol. 9, No.
LKPD unsur, senyawa dan campuran berbasis 1, Januari-Juni 2019.
pendekatan STEM dapat menuntaskan hasil Widjajanti, E. 2008. Kualitas Lembar Kerja
belajar peserta didik. Hasil belajar peserta didik Siswa. Makalah disampaikan dalam
diketahui dari KKM dengan skor rata-rata 85%. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat
dengan judul Pelatihan Penyusunan LKS
DAFTAR RUJUKAN Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan
Afriana, J. (2016). Penerapan Project Based Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bagi
Learning Terintegrasi STEM Untuk Guru SMK/MAK di Ruang Sidang Kimia
Meningkatkan Literasi Sains Siswa Ditinjau FMIPA UNY pada tanggal 22 Agustus
dari Gender. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2008.
Volume 02 Nomor 02, Halaman 202-212. Winarni, J., Zubaidah, S., & Koes, S. (2016).
Bappenas. (2009). Rencana Kerja Pemerintah STEM: Apa, Mengapa, dan Bagaimana.
2009. Jakarta: Kementerian Perencanaan Prosiding Semnas Pendidikan IPA
Pembangunan Nasional. Pascasarjana UM.

Anda mungkin juga menyukai