Anda di halaman 1dari 22

PENGKAJIAN KELOMPOK LANSIA

DI MASYARAKAT

FORMAT
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Gerontik
Yang dibina oleh Ibu Lingling Marinda Palupi, S.Kep., Ns., M.Kep

Oleh:
Kelompok 1 – 2B :
Maulidya Rahma (P17220193045)
Icha Maulidina (P17220193046)
Imrohatus Sholeha (P17220194047)
Ine Lusiana (P17220194048)
Rubiyanto Mulya (P17220194049)
Sonia Nabila (P17220194050)
Anis Mahmuda (P17220194051)
Riska Fitriani (P17220194052)
Ari Dwi K (P17220194054)
Indah Rahmawati (P17220194055)

POLTEKKES KEMENKES MALANG


D-III KEPERAWATAN LAWANG
APRIL, 2021
FORMAT PENGKAJIAN DATA DASAR
KELOMPOK LANSIA

Distribusi lansia berdasarkan jenis kelamin :


No Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1. Perempuan 7 70 %
2. Laki - Laki 3 30 %

Distribusi lansia berdasarkan usia :


No Usia Jumlah Presentase
1. 60 – 74 tahun 5 50 %
2. 75 – 90 tahun 5 50 %
3. > 90 tahun 0 0%

Distribusi lansia berdasarkan keluhan :


No Keluhan Jumlah Presentase
1. Pegal linu 3 30 %
2. Pusing 5 50 %
3. Batuk 2 20 %
4. Badan terasa lemah 1 10 %
5. Sulit berdiri dan berjalan 1 10 %
6. Nyeri akut 8 80 %
7. Tidak ada keluhan 1 10 %

Distribusi lansia berdasarkan gaya hidup :


No Gaya Hidup Jumlah Presentase
1. Merokok 1 10 %
2. Minum kopi 6 60 %
3. Konsumsi manis 5 50 %
4. Konsumsi asin 8 80 %
5. Konsumsi tinggi purin 6 60 %
6. Konsumsi lemak 9 90 %
7. Konsumsi alkohol 1 10 %
8. Konsumsi obat – obatan 2 20 %
9. Alergi 0 0%

Distribusi lansia berdasarkan tingkat pengetahuan :


No Tingkat Pengetahuan Jumlah Presentase
1. Pengertian penyakit 6 60 %
2. Penyebab penyakit 6 60 %
3. Tanda dan Gejala 7 70 %
4. Cara Perawatan 4 40 %
5. Pencegahan 7 70 %
6. Tidak terkaji 0 0%

Distribusi lansia berdasarkan tingkat kemandirian :


No Kemandirian Jumlah Presentase
1. Memerlukan bantuan pada 2 20 %
beberapa aktifitas
2. Memerlukan bantuan minimal/ 6 60 %
ringan
3. Mandiri 2 20 %

Distribusi lansia berdasarkan penggunaan alat bantu :


No Alat Bantu Jumlah Presentase
1. Tanpa bantuan 8 80 %
2. Kursi roda 0 0%
3. Tongkat 2 20 %
4. Bedrest 0 0%

Distribusi lansia berdasarkan nutrisi dan metabolik :


No Gaya Hidup Jumlah Presentase
1. Ada pantangan makanan 6 60 %
2. Melaksanakan program diit 3 30 %
3. Nafsu makan baik 6 60 %
4. Kesukaran menelan 1 10 %
5. Memakai gigi palsu 0 0%
6. Gigi ompong 8 80 %
7. Mngkonsumsi air 1 -2 L 4 40 %
8. Riwayat masalah penyembuhan 4 40 %
kulit

Distribusi lansia berdasarkan determinan nutrisi :


No Nutrisi Jumlah Presentase
1. Good 0 0%
2. Moderate nutritional risk 6 60 %
3. High nutritional risk 4 40 %

Distribusi lansia berdasarkan eliminasi :


No Eliminasi Jumlah Presentase
1. Kebiasaan BAB dalam batas 10 100 %
normal
2. Pola BAB dalam batas normal 10 100 %
3. Tidak menggunakan kolostomi 0 0%
4. Kebiasaan BAK dalam batas 3 30 %
normal
5. Warna urine dalam batas normal 9 90 %
6. Menggunakan alat bantu BAK 2 20 %

Distribusi lansia berdasarkan aktivitas – tidur :


No Aktivitas - Tidur Jumlah Presentase
1. Masalah tidur 8 80 %
2. Tidak ada masalah tidur 2 20 %

Distribusi lansia berdasarkan kognitif – perseptual :


No Kognitif - Perseptual Jumlah Presentase
1. Keadaan mental stabil 10 100 %
2. Kelainan mental 0 0%
3. Masalah emosional 3 30 %
4. Berbicara normal 9 90 %
5. Memiliki kemampuan 9 90 %
memahami

Distribusi lansia berdasarkan fungsi intelektual dan kognitif :


No Fungsi Intelektual Jumlah Presentase
1. Fungsi intelektual utuh 3 30 %
2. Kerusakan intelektual ringan 5 50 %
3. Kerusakan intelektual sedang 2 20 %
4. Kerusakan intelektual berat 0 0%
5. Tidak ada gangguan kognitif 7 70 %
6. Gangguan kognitif sedang 1 10 %
7. Gangguan kognitif berat 2 20 %
Distribusi lansia berdasarkan tingkat kecemasan :
No Kecemasan Jumlah Presentase
1. Ansietas ringan 5 50 %
2. Ansietas sedang 3 30 %
3. Ansietas berat 2 20 %
4. Panik 1 10 %
5. Ketakutan 3 30 %
6. Depresi 5 50 %

Distribusi lansia berdasarkan konsep diri :


No Konsep Diri Jumlah Presentase
1. Ancaman perubahan 1 10 %
penampilan/ kehilangan anggota
badan
2. Ancaman kematian 2 20 %
3. Ancaman kesembuhan penyakit 2 20 %
4. Penurunan harga diri 2 20 %
5. Masalah keuangan 1 10 %

Distribusi lansia berdasarkan pola koping :


No Pola Koping Jumlah Presentase
1. Efektif 8 80 %
2. Tidak efektif 2 20 %
3. Tidak mampu 0 0%

Distribusi lansia berdasarkan reproduksi :


No Reproduksi Jumlah Presentase
1. Adanya masalah menstruasi / 0 0%
hormonal
2. Pernah melakukan papsmear 0 0%
3. Pernah melakukan SADARI/ 1 10 %
pemeriksaan testis sendiri
4. Gangguan seksual 1 10 %
Distribusi lansia berdasarkan peran – hubungan :
No Peran Hubungan Jumlah Presentase
1. Masalah penampilan peran 1 10 %
sehubungan sakit
2. Memiliki sistem pendukung 10 100 %
3. Interaksi dengan orang lain 10 100 %
4. Menutup diri 0 0%
5. Mengisolasi diri 0 0%
6. Disfungsi sosial berat 0 0%
7. Disfungsi sosial sedang 2 20 %

Distribusi lansia berdasarkan nilai keyakinan :


No Nilai Keyakinan Jumlah Presentase
1. Pantangan agama 0 0%
2. Meminta dikunjungi rohaniawan 4 40 %
3. Distress spiritual 0 0%

Distribusi lansia berdasarkan pengkajian fisik :

No Keadaan Umum dan TTV Jumlah Presentase


1. Keadaan umum baik 8 80 %
2. Kesadaran composmentis 10 100 %
3. Suhu normal 10 100 %
4. Tekanan darah tinggi 6 60 %
5. Nafas normal 5 50 %
6. Nadi normal 7 70 %

No Pernafasan Jumlah Presentase


1. Pola nafas normal 10 100 %
2. Batuk 2 20 %
3. Sputum 0 0%
4. Auskultasi normal 10 100 %
5. Pembesaran vena jugularis 0 0%
6. Edema tungkai 0 0%

No Metabolik - Integumen Jumlah Presentase


1. Warna kulit pucat / sianosis / 2 20 %
ikterik
2. Turgor kulit buruk 2 20 %
3. Lesi 1 10 %
4. Kemerahan 3 30 %
5. Gatal - gatal 2 20 %
6. Terpasang infus / kateter 0 0%

No Abdomen Jumlah Presentase


1. Bising usus normal 10
2. Distensi abdomen 2
3. Teraba massa 0

No Neuro Sensori Jumlah Presentase


1. Pupil isokor 10 100 %
2. Penglihatan kabur 2 20 %
3. Reaksi terhadap cahaya normal 10 100 %
4. Pendengaran menurun 0 0%

No Keseimbangan Jumlah Presentase


1. Resiko jatuh tinggi 2 10 %
2. Resiko jatuh sedang 2 30 %
3. Resiko jatuh rendah 6 60 %
4. Kekuatan otot kaki lemah 5 50 %
5. Genggaman tangan lemah 3 30 %
6. Kesemutan 2 20 %

Skala Prioritas Diagnosa Keperawatan Kelompok Lansia

Masalah Perhatian Poin Tingkat Kemungkina Nilai


Masyarakat Prevelensi Bahaya n untuk Total
Dikelola
Nyeri akut 4 4 3 4 192
Gangguan pola tidur 4 4 2 2 64
Gangguan eliminasi 3 3 3 3 81
urine
Risiko jatuh 1 3 4 3 36

Diagnosa Keperawatan Kelompok Lansia


1. Nyeri akut pada kelompok lansia di masayarakat b.d agen pencedera
fisiologis d.d kelompok lansia mengeluh nyeri dan kesulitan tidur.
2. Gangguan eliminasi urine pada kelompok lansia di masyarakat b.d
penurunan kapasitas kandung kemih d.d kelompok lansia mengeluh sering
BAK, mengompol dan terjadi di malam hari.
3. Gangguan pola tidur pada kelompok lansia di masyarakat b.d kurang
kontrol tidur d.d kelompok lansia mengatakan kesulitan tidur dan sering
terjaga di malam hari karena sering BAK.
4. Risiko jatuh pada kelompok lansia di masyarakat b.d gangguan
keseimbangan lansia.
No Diagnosa Analisis Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri akut pada DS : 8 orang klien
kelompok lansia mengatakan sering 1. Identifikasi lokasi,
di masayarakat merasa pusing, tengkuk karakteristik, durasi,
b.d agen kaku, dan sakit di frekuensi, kualitas,
pencedera bagian pinggang dan intensitas nyeri
fisiologis d.d kaki. 2. Identifikasi skala nyerí
kelompok lansia 3. ldentifikasi faktor yang
mengeluh nyeri Sifat nyeri : memperberat dan
dan kesulitan Ny. A memperingan nyeri
tidur. P : tekanan darah 4. Identifikasi pengaruh
tinggi nyeri terhadap kualitas
Q : berdenyut hidup
R : kepala dan leher 5. Identifikasi
S:4 pengetahuan dan
T : sewaktu - waktu keyakinan tentang
nyeri
Tn. F 6. Berikan teknik
P : penyakit reumatik nonfarmalogis untuk
Q : hilang timbul mengurangi nyeri
R : pinggang, kaki dan ( Terapi pijat)
lutut 7. Kolaborasi pemberian
S:6 analgetik antrain
T : malam hari 8. Dokumentasikan
respon terhadap efek
Ny. T analgesik dan efek
P : tekanan darah yang tidak diinginkan
tinggi 9. Jelaskan strategi
Q : hilang timbul mengatasi nyeri
R : tengkuk
S:4
T : sewaktu - waktu
Tn.P
P : pola makan dan
gaya hidup tidak sehat
Q : hilang timbul
R : pinggang hingga
kaki
S:4
T : malam hari

Ny. N
P : tekanan darah
tinggi
Q : hilang timbul dan
tegang
R : tengkuk dan leher
S:5
T : malam hari

Ny. P
P : digunakan
beraktivitas
Q : berdenyut
R : pinggang dan kaki
S:6
T : berulang malam hari

Ny. K
P : tekanan darah
tinggi
Q : merasa tertimpa
benda berat
R : tengkuk belakang
leher
S:4
T : saat bangun tidur
2. Gangguan DS : 1. Identifikasi
eliminasi urine 7 orang klien lansia kebiasaan BAK
pada kelompok mengatakan bahwa sesuai usia.
lansia di sering mengalami 2. Mengetahui
masyarakat b.d BAK, mengompol dan penyebab
penurunan terjadi pada malam inkontensia urine.
kapasitas kandung hari. 3. Memantau
kemih d.d frekuensi, volume
kelompok lansia Ny. A dan warna urine.
mengeluh sering DS : klien mengeluh 4. Mengurangi
BAK, mengompol sering BAK haluaran urine.
dan terjadi di DO : - 5. Mengontrol
malam hari. kandung kemih.
Ny. S 6. Mengurangi
DS : klien sering terjadinya nokturia.
mengeluh BAK dan 7. Suka pakaian yang
mengalami nokturia diperlukan untuk
DO : - memudakan
eliminasi
Tn. F 8. Dukung
DS : klien sering penggunaan toilet
mengeluh BAK dan secara konsisten
mengalami nokturia 9. Latih BAK sesuai
DO : - jadwal
10. Anjurkan BAK
Ny. T secara rutin
DS : klien sering 11. Anjurkan ke kamar
mengeluh BAK dan mandi/toilet, jika
mengalami nokturia perlu
DO : -

Tn. A
DS : klien mengeluh
sering BAK
DO : -

Ny. SU
DS : klien mengeluh
sering mengompol dan
BAK pada malam hari.
DO : -

Ny. N
DS : klien mengeluh
sering BAK dan terjadi
di malam hari.
DO : -

3. Gangguan pola DS : Observasi


1. Identifikasi pola
tidur pada 8 orang klien lansia
aktivitas dan tidur
kelompok lansia mengatakan bahwa 2. Identifikasi faktor
pengganggu tidur (fisik
di masyarakat b.d sering mengalami
atau psikologis)
kurang kontrol kesulitan tidur dan 3. Masih makan dan
minum yang mengganggu
tidur d.d terjaga di malam hari.
tidur
kelompok lansia
Terapeutik
mengatakan Ny. S
1. Modifikasi
kesulitan tidur DS : klien sering lingkungan( pencahayaan,
kebisingan, suhu matras
dan sering terjaga mengeluh sulit tidur
dan tempat tidur)
di malam hari DO : - 2. Batasi waktu tidur siang,
jika perlu
karena sering
3. Fasilitasi menghilangkan
BAK. Tn. F stres belum tidur
4. Tetapkan jadwal tidur
DS : klien sering
mengeluh sulit tidur rutin
5. Sesuaikan jadwal
DO : -
pemberian obat dan
tindakan untuk menunjang
siklus tidur terjaga
Ny. T
DS : klien mengeluh Edukasi
1. Anjurkan menepati
sering terjaga di malam
kebiasaan waktu tidur
hari 2. Anjurkan menghindari
makanan atau minuman
DO : -
yang mengganggu tidur
3. Ajarkan faktor-faktor
Tn. P yang berkontribusi
DS : klien sering terhadap gangguan pola
mengeluh sulit tidur tidur
DO : -

Ny. SU
DS : klien sering
terjaga di malam hari
DO : -

Ny. N
DS : klien sering
mengeluh sulit tidur
dan pola tidur berubah
DO : -
Ny. P
DS : klien sering
mengeluh sulit tidur
DO : -

Ny. K
DS : klien sering
terjaga di malam hari
DO : -
4. Risiko jatuh pada DO : 1. Identifikasi faktor
kelompok lansia Dari hasil pengkajian resiko jatuh (mis. Usia
di masyarakat b.d pada kelompok lansia >65 tahun, penurunan
gangguan menunjukkan 6 lansia tingkat kesadaran,
keseimbangan memiliki risiko jatuh defisit kognitif,
lansia. rendah, 2 lansia hipotensi ortostatik,
mengalami risiko jatuh gangguan
sedang dan 2 lansia keseimbangan,
mengalami risiko jatuh gangguan penglihatan,
tinggi. neuropati)
2. Identifikasi faktor
Ny.A lingkungan yang
DS : - meningkatkan resiko
DO : risiko jatuh jatuh (mis lantai licin,
rendah penerangan kurang)
3. Hitung resiko jatuh
Ny. S dengan menggunakan
DS : - skala (mis. Fall Morse
DO : risiko jatuh Scale, Hampty
rendah Dumply Scale), jika
perlu
Tn. F 4. Monitor kemampuan
DS : - berpindah dari temapt
DO : risiko jatuh tinggi tidur ke kursi roda dan
sebaliknya
Ny. T 5. Pasang handrall
DS : - tempat tidur
DO : risiko jatuh 6. Atur tempat tidur
rendah mekanis pada posisi
terendah
Tn.A 7. Tempatkan pasien
DS : - beresiko tinggi jatuh
DO : risiko jatuh dekat dengan
rendah pantauan perawat dari
nurse station
Tn. P 8. Gunakan alat bantu
DS : - berjalan (mis. Kursi
DO : risiko jatuh roda, walker)
sedang 9. Dekatkan bel
pemanggil dalam
Ny. SU jangkauan pasien
DS : - 10. Anjurkan memanggil
DO : risiko jatuh tinggi perawat jika
membutuhkan bantuan
Ny. N untuk berpindah
DS : - 11. Ajarkan cara
DO : risiko jatuh menggunakan bel
rendah pemanggil untuk
memanggil pasien
Ny. P
DS : -
DO : risiko jatuh
sedang

Ny. K
DS : -
DO : risiko jatuh
rendah
IMPLLEMENTASI

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut pada kelompok
7.15
lansia di masayarakat b.d
1. Mengidentifikasi lokasi,
agen pencedera fisiologis d.d
karakteristik, durasi, frekuensi,
kelompok lansia mengeluh
kualitas, intensitas nyeri
nyeri dan kesulitan tidur.
2. Mengidentifikasi skala nyerí
09.05
3. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
10.40
4. Mengidentifikasi pengaruh
nyeri terhadap kualitas hidup
11.35
5. Mengidentifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang nyeri
12.00
6. Mengajarkan penggunaan
teknik nonfarmakologis (seperti
terapi pijat)
13.15
7. Kolaborasikan dengan dokter
dalam pemberian analgetik
antrain
8. Dokumentasikan respon
terhadap efek analgesik dan
efek yang tidak diinginkan
14.50
Memberikan informasi mengenai
strategi mengatasi nyeri
2. Gangguan eliminasi urine pada
07.25
kelompok lansia di masyarakat
1. Mengidentifikasi kebiasaan
b.d penurunan kapasitas
BAK pada pasien
kandung kemih d.d kelompok
08.00
lansia mengeluh sering BAK,
2. Mengetahui penyebab
mengompol dan terjadi di
inkontensia urine.
malam hari.
08.15
3. Memantau frekuensi, volume
dan warna urine.
4. Mengurangi saluaran urine.
5. Mengontrol kandung kemih.
6. Mengurangi terjadinya
nokturia.
08.40
7. Memberikan pakaian yang
diperlukan untuk memudahkan
eliminasi
09.15
8. Mendukung penggunaan toilet
secara konsisten
09.30
9. Melatih BAK sesuai jadwal
10.05
10. Menganjurkan BAK secara
rutin
Menganjurkan ke kamar mandi/toilet
3. Gangguan pola tidur pada 07.15
kelompok lansia di masyarakat 1. Mengidentifikasi pola
b.d kurang kontrol tidur d.d aktivitas dan tidur
kelompok lansia mengatakan 08.10
kesulitan tidur dan sering terjaga 2. Mengidentifikasi factor
di malam hari karena sering penganggu
BAK. tidur(fisik/psikolgis)
09.40
3. Memodifikasi
lingkungan( pencahayaan,
kebisingan, suhu matras dan
tempat tidur)
4. Membatasi waktu tidur siang,
jika perlu
5. Memfasilitasi menghilangkan
stres belum tidur
6. Menetapkan jadwal tidur rutin
10.00
7. Menyeesuaikan jadwal
pemberian obat dan tindakan
untuk menunjang siklus tidur
terjaga
13.50
8. Menganjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur 17.00
9. Menganjurknan untuk
menghindari makanan dan
minuman yang mengganggu
resiko tidur
15.15
10. Mengajarkan faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur

4. Risiko jatuh pada kelompok 07.25


lansia di masyarakat b.d 1. Mengidentifikasi faktor
gangguan keseimbangan lansia. resiko jatuh (mis. Usia >65
tahun, penurunan tingkat
kesadaran, defisit kognitif,
hipotensi ortostatik,
gangguan keseimbangan,
gangguan penglihatan,
neuropati)
2. Mengidentifikasi faktor
lingkungan yang
meningkatkan resiko jatuh
(mis lantai licin, penerangan
kurang)
3. Mengitung resiko jatuh
dengan menggunakan skala
(mis. Fall Morse Scale,
Hampty Dumply Scale), jika
perlu
12.30
4. Memonitor kemampuan
berpindah dari temapt tidur ke
kursi roda dan sebaliknya
5. Memasang handrall tempat
tidur
6. Mengatur tempat tidur
mekanis pada posisi terendah
14.00
7. Menempatkan pasien beresiko
tinggi jatuh dekat dengan
pantauan perawat dari nurse
station
14.40
8. Mrnggunakan alat bantu
berjalan (mis. Kursi roda,
walker)
9. Mendekatkan bel pemanggil
dalam jangkauan pasien
10. Menganjurkan memanggil
perawat jika membutuhkan
bantuan untuk berpindah.

15.15
11. Mengajarkan cara
menggunakan bel pemanggil
untuk memanggil pasien
EVALUASI
NO. DIAGNOSA EVALUASI
1. Nyeri akut pada kelompok Indikator
lansia di masayarakat b.d agen Skala nyeri turun 3 skala sebanyak
pencedera fisiologis d.d 50% dari jumlah awal 10 lansia
kelompok lansia mengeluh
nyeri dan kesulitan tidur. Evaluasi
Skala nyeri turun 3 skala sebanyak
80%
2. Gangguan eliminasi urine pada Indikator
kelompok lansia di masyarakat Sering BAK menurun dan normal
b.d penurunan kapasitas kandung sebanyak 50% dari jumlah awal 10
kemih d.d kelompok lansia lansia
mengeluh sering BAK,
mengompol dan terjadi di malam Evaluasi
hari. Sering BAK menurun dan normal
sebanyak 70%
3. Gangguan pola tidur pada Indikator
kelompok lansia di masyarakat Kesulitan tidur berkurang sebanyak
b.d kurang kontrol tidur d.d 50% dari jumlah awal 8 lansia dari
kelompok lansia mengatakan 10 lansia
kesulitan tidur dan sering terjaga
di malam hari karena sering Evaluasi
BAK. Kesuliatan tidur 7 lansia berkurang
sebanyak 70%
4. Risiko jatuh pada kelompok Indikator
lansia di masyarakat b.d Risiko jatuh sedang dan tinggi dari
gangguan keseimbangan lansia. jumlah awal pasien 4 orang menurun
sebanyak 50%

Evaluasi
Risiko jatuh sedang berkurang
menjadi rendah sedangkan risiko
jatuh tinggi menurun 50% dari 2
lansia

Anda mungkin juga menyukai