1.1 Kesimpulan Lansia merupakan individu yang usianya telah mencapai di atas 60 tahun baik berjenis kelamin pria maupun wanita, baik yang masih mampu melakukan akivitas yang menghasilkan barang atau jasa dan lansia yang tidak mampu mencari nafkah sendiri sehingga menggantungan hidupnya kepada orang lain. Proses penuaan merupakan suatu proses alami yang terjadi pada manusia yang ditandai dengan adanya penurunan atau perubahan pada kondisi fisik, psikologis maupun sosial, juga dapat menurunkan kemampuan kognitif dan kepikunan. Demensia merupakan gangguan neurologis yang paling umum pada Lansia. Demensia adalah suatu kemunduran intelektual berat dan progresif yang mengganggu fungsi sosial, pekerjaan dan aktivitas harian seseorang. Seseorang didiagnosa demensia bila dua atau lebih fungsi otak seperti ingatan dan keterampilan berbahasa menurun secara bermakna tanpa disertai penurunan kesadaran. Demensia digolongkan sebagai kemunduran menetap di beberapa fungsi intelektual yang disebabkan karena ketidakstabilan tingkat kesadaran. Sebagai tambahan, manifestasi non-kognitif adalah perubahan kepribadian dan tingkah laku yang dihubungkan dengan demensia. Ada beberapa faktor resiko penyebab demensia antara lain peningkatan usia seseorang di atas 65 tahun, genetik, trauma kepala, kurangnya pendidikan, lingkungan (keracunan alumunium), penyakit-penyakit tertentu (hipertensi sistolik, sindrom down, stroke serta gangguan imunitas), tekanan darah tinggi. Terapi puzzle merupakan terapi nonfarmakologi menggunakan permainan menyatukan potongan gambar yang berguna untuk mengasah daya pikir, melatih kesabaran dan motorik. Latihan kognitif bermain puzzle atau terapi menggunakan puzzle akan merangsang otak dengan menyediakan stimulasi yang memadai untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi kognitif.
1.2 Saran Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis meminta kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing.