KELAS : XI TKR 4
NO ABSEN : 21
Tabel 2
Nama : RISKY BAGUS A
Kelas : XI TKR 4
No absen : 21
Kesulitan kalian saat penjelasan
menulis cerpen
1. Menentukan unsur Sulit menentukan ide
tema pokok yang harus ditulis
2. Menentukan alur sulit menentukan jalanya
cerita cerita dan menentukan
alur maju, mundur atau
campuran.
3. Menentukan Menentukan hal – hal
kekuatan cerpen yang membuat cerpen
menarik dan memotivasi
4. Menentukan -
kerangka cerpen
1. bercerita tentang
kehidupan sehari – hari
TULISLAH PENDAPAT 2. alurnya pendek
KALIAN 3. dapat memberikan
BAGAIMANA CERPEN hikmah dan motivasi
BISA DIKATAKAN BAIK , 4. dapat selesai dibaca
SEBUTKAN 5 POINT sekali duduk.
PENTING 5. penokohan secara
sederhana
Istri Kedua
Karya Nirania
perempuan tersebut.
aku dan
2
anak-anak. Tanpa ponsel dan rentetan pekerjaan kantor.
Impas.
3
berleha- leha. Suaminya meninggal sejak anak-anak
masih kecil .
anak, ya."
dekatnya.
4
"Mas, kenapa akhir-akhir ini lebih sering ke Tasik.
Aku sangat percaya kalau Mas Seno suami yang setia dan
5
"Oh, Sayang. Aku sedang membangun cabang
sudah beres."
Mas Seno
keluarga.
6
"Sayang, kenapa melamun?" tanyanya
7
Betapa ia sangat merasa bersalah ketika pulang dari luar
enggak?"
"Mau!"
8
Astaga! Aku tidak percaya dia mengatakan itu pada
~ooOoo~
9
Dua hari tanpa Mas Seno menciptakan rindu yang
alasan.
10
Ruwi."
ketenangan.
11
Bandung."
Ruwi dan Meta sudah tertidur. Akan lebih baik kalau Ibu
juga istirahat."
12
"Ya, ampun! Pantas saja anak-anak nangis. Naluri
13
setelah mengirim pesan pada Mama yang saat ini sedang
14
"Oh, bagus sekali, Perempuan iblis!" Ibu yang
15
ditinggalkan dan menjadi janda tanpa belas kasihan. Ya,
"Istri kedua?"
16
terjadi hal buruk pada anakku, kamu akan menderita
seumur hidup."
17
Pernyataan Mama Mertua semakin membuatku
18
Jalan Persimpangan
lalu. Awal pertemuan kami di taman ini. Saat itu aku kabur
masih kuliah. Aku cium saja kamu enggak mau. Aku ini
19
Itu kalimat laki-laki berengsek yang menikahi
20
malu, tetapi amarahku kian melonjak karena
perempuan itu
menanyakan keberadaanku.
21
"Hei, aku bukan kakakmu. Panggil aku Endar."
22
ditanggapi. Baru tadi pagi ia mengiyakan ajakku bertemu
di taman ini.
23
Hari sudah sore. Taman mulai ramai. Aku duduk
belati.
24
tiba hadir dan memberikan pelukan hangat seperti hari-hari
25
melarang. Namun, langkahku terhenti saat melihat dia
melihat ke
mengurungkan niatnya.
lagi? Asal kamu tahu, aku kesulitan tidur saat kamu jauh.
26
Dia melepaskan pelukanku. Seolah tidak ingin
Mama."
27
Aku ternganga. Mata pun melebar. Itu tidak
28
"Jangan bercanda deh, En. Kamu buat aku takut,
Selamat tinggal."
29
menyambut dengan melingkarkan tangannya. Mereka
30
31
32
33
34
17
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
2
2
3