Anda di halaman 1dari 2

Isra’ Mi’raj

Peritiswa isra’ mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting dalam islam. Isra’
adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dan malaikat jibril dari masjidil Haram ke
masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di palestina menggunakan kendaraan Buraq. Peristiwa ini
didasari kesedihan Nabi yang sangat mendalam setelah ditinggalkan oleh istrinya Siti
Khadijah dan pamannya Abu Thalib. Dalam keadaan pilu itulah Allah swt menghibur
Rasullullah saw dengan memperjalankan Rasullullah saw pada peristiwa Isra’ Mi’raj
tersebut.

Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, Allah menunjukkan kepada Nabi Muhammad saw
banyak peritiwa yang menakjubkan, yang diluar nalar manusia. Peristiwa Isra’ terjadi
dimalam yang sangat hening. Rasullullah dibangunkan oleh Malaikat Jibril “Wahai orang
yang sedang tidur bangunlah”. Kemudian Malaikat Jibril bersama Malaikat Mikail dan Isrofil
membawa Rasullulah ke sumur zam-zam untuk dibelah dan dibersihkan dadanya. Dalam
perjalanan Isra’ nya Rasullulah singgah di beberapa tempat untuk menunaikan shalat.

Di perjalanan menuju masjidil Aqsa Rasullulah


menemui suatu kaum yang menanam benih yang
begitu cepat tumbuh dan dapat dipanen hari itu juga,
terus menerus. Nabi pun bertanya “wahai Jibril,
siapakah mereka?”. “Mereka adalah para mujahid fii
sabilillah” jawab Jibril. Setelah itu Rasullulah mencium
bau wangi yang semerbak, dan Rasullulah bertanya pada Jibril “bau wangi apakah ini?”, “Ini
adalah wanginya masithoh (Wanita yang menyisir rambut istri Fir’aun)” jawab jibril. Selain
peristiwa diatas, masih banyak lagi peristiwa lain yang dialami Rasullulah selama
perjalanan Isra’ nya.

Setelah perjalanan isra’ Rasullulah melanjutkan perjalanannya dari masjidil Aqsa ke


sidratul muntaha atau langit ketujuh (peristiwa mi’raj). Di langit pertama Rasullulah
bersama Nabi Adam. Di langit kedua Rasullulah bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya.
Di langit ketiga beliau bertemu dengan Nabi Yusuf. Di langit keempat Rasullulah bertemu
dengan Nabi Idris. Di langit kelima Rasullulah bertemu dengan Nabi Harun. Di langit
keenam Rasullulah bertemu dengan Nabi Ibrahim. Dari langit ketujuh nabi Muhammad
naik ke suatu tempat bernama Baitul Makmur. Nabi Muhammad bertanya “tempat apakah
ini?” jibril menjawab “ini adalah Baitul Makmur yang setiap harinya terdapat 70.000
malaikat yang shalat”.
Kemudian Rasullulah dinaikkan ke Sidratul Muntaha. Disana Malaikat Jibril
meninggalkan Rasullulah dan membiarkan sendirian menghadap Allah swt. Rasullulah
bersujud di hadapan Allah, dalam perjumpaan tersebut Nabi Muhammad dan umatmnya
diperintahkan untuk sholat 50 waktu dalam sehari semalam. Ketika turun Nabi
Muhammad bertemu dengan Nabi Musa, yang memberi saran untuk kembali lagi ke
Sidratul Muntaha untuk meminta keringanan. Permohonan keringanan Nabi Muhammad
dikabulkan oleh Allah SWT dengan dikuranginya 5 salat dalam sehari. Kemudian, Nabi
Muhammad SAW kembali turun ke Nabi Musa dan mendapat saran yang sama. Nabi Musa
masih merasa umat Nabi Muhammad SAW tidak akan mampu mengerjakan salat sebanyak
45 waktu dalam sehari. Nabi Muhammad SAW lalu kembali lagi ke Sidratul Muntaha dan
meminta keringanan. Lalu, Allah mengabulkan permintaan Nabi Muhammad SAW. Setelah
itu, Beliau turun untuk menemui Nabi Musa lagi. Masih mendapatkan saran yang sama,
Nabi Muhammad sampai bolak-balik antara Sidratul Muntaha dan langit keenam berkali-
kali. Akhirnya, Allah memerintahkan kepada seluruh hambanya lewat Nabi Muhammad
SAW untuk mengerjakan salat 5 waktu dalam sehari.

Tugas Siswa

1. Mengapa Allah memperjalankan Rasulullah dalam peristiwa Isra’ Mi’raj?


2. Apa yang dimaksud dengan isra’?
3. Peristiwa apa saja yang dialami Rasullulah pada saat Isra’?
4. Siapa saja Nabi yang dijumpai Rasullulah pada saat Mi’raj?
5. Hikmah apa yang bisa diambil dari peristiwa Isra’ Mi’raj?

Anda mungkin juga menyukai