Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN KELAYAKAN PROYEK

PENGADAAN DAN PEMASANGAN TANGKI INDUK

PT PLN (PERSERO) UIW PAPUA DAN PAPUA BARAT


UNIT PELAKSANA PELAYANAN PELANGGAN (UP3) NABIRE
2021
PT PLN (Persero)
Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat

Kajian Kelayakan Proyek


PENGADAAN DAN PEMASANGAN TANGKI INDUK

A. Data Proyek
Ringkasan Eksekutif
Kajian Kelayakan Proyek
1. Data Proyek
a. Nama Proyek : Pengadaan dan pemasangan tangki induk
b. Lokasi : UP3 Nabire, ULP Enarotali, PLTD Deiyai
c. Type :
d. Lingkup Proyek : Pengadaan dan pemasangan tangki induk
e. Perkiraan Biaya : Rp. 500.500.000,-
f. Sumber Dana : APLN
g. Jadwal Operasi : 2022
2. Latar Belakang :
PLTD Deiyai yang saat ini dipersiapkan untuk supply utama grid sistem tiga kabupaten Enarotali-
Deiyai-Dogiyai dan akan beroperasi kontinu 24 jam, sehingga proses operasional di PLTD Deiyai baik
dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan akan semakin meningkat. Konsumsi BBM akan meningkat
dikarenakan operasi full kontinu 24 jam, penambahan jumlah mesin yang semula 2 unit menjadi 6 unit
mesin, sehingga ketahanan stok BBM PLTD Deiyai harus dipersiapkan guna menghindari kehabisan stok
BBM akibat terhambat di proses pengiriman BBM yang dikarenakan keadaan forcemajor tidak dapat
dilakukan pengiriman BBM. Oleh karena itu untuk memastikan ketahanan stok BBM tetap aman
diharuskan menambah tangki timbun BBM dan direncanakan 2x12 ton.
3. Tujuan :
1. Meningkatkan Kinerja
2. Meningkatkan/ memperpanjang ketahaan stok BBM
3. Menghindari pemadaman akibat stok BBM habis
4. Opsi/Alternatif Solusi
-
5. Kajian Kelayakan Operasi

Memenuhi Tidak Memenuhi Dengan Catatan


Kesimpulan 

6. Kajian Kelayakan Finansial

Memenuhi Tidak Memenuhi Dengan Catatan

KKP PENGADAAN DAN PEMASANGAN TANGKI INDUK 2


PT PLN (Persero)
Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat

RAB 
Kesimpulan 

7. Kesimpulan KKP
 Layak
 Tidak layak
 Layak dengan Catatan :

8. Pengesahan
Nabire, 18 Mei 2021
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Nabire
Disahkan oleh, Disetujui oleh,

(Manihar Hutajulu) (Apner L Bless)


MANAGER MB PEMBANGKIT

KKP PENGADAAN DAN PEMASANGAN TANGKI INDUK 3


PT PLN (Persero)
Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat

B. Data Proyek
Judul Proyek : Pengadaan dan pemasangan tangki induk
Lokasi : UP3 Nabire
Koordinat : - Latitude : - 3.378910o
- Longitude : 135.460750o
Volume : Unit
Lingkup Proyek : Pengadaan dan pemasangan tangki induk
Perkiraan Biaya : Rp. 750.200.000,-
Sumber Dana : Anggaran PT PLN (Persero)
Rencana Beroperasi : 2022

C. Latar Belakang dan Tujuan


PLTD Deiyai yang saat ini dipersiapkan untuk supply utama grid sistem tiga kabupaten Enarotali-Deiyai-
Dogiyai dan akan beroperasi kontinu 24 jam, sehingga proses operasional di PLTD Deiyai baik dalam kegiatan
operasi dan pemeliharaan akan semakin , dimana kegiatan tersebut biasanya berhubungan dengan proses
angkat angkut material berat seperti pengangkutan drum oli, pengangkutan blok mesin dll dalam proses
pemeliharaan periodik yang tentunya memerlukan alat bantu untuk kegiatan tersebut. Maka dalam hal ini dari
segi kelancaran pekerjaan operasi dan pemeliharaan yang memudahkan dalam bekerja, juga meminimalisir
pekerjaan berat yang tidak seharusnya dilakukan secara manual sehingga berpotensi pada kecelakaan kerja,
dibutuhkan Forklift sebagai peralatan/ equipment alat angkat angkut tersebut. Adapun bertujuan untuk :
 Meningkatkan Kinerja
 Meningkatkan kelancaran operasi dan pemeliharaan pembangkit
 Menghindari Kecelakaan kerja (Zero Accident)
D. Kajian Kelayakan Operasi (KKO)
1. Kondisi saat ini.
Saat ini kelengkapan peralatan/equipment alat angkat angkut di lapangan terutama untuk
menunjang kegiatan operasi dan pemeliharaan pembangkit tidak tersedia, proses operasi menjadi lama/
terhambat dan beresiko besar kecelakaan dalam mobilisasi material material berat menjadi kendala.

2. Kondisi yang diharapkan.


Dengan adanya Forklift , diharapkan akan mampu meningkatkan kelancaran proses operasi dan
pemeliharaan mesin pembangkit, mobilisasi material berat, kenyamanan dan keamanan dalam bekerja.
Sehingga kinerja pekerjaan akan terus meningkat.

3. Kesimpulan KKO.

Dari hasil kajian rencana Pengadaan dan pemasangan tangki induk layak dilaksanakan.

E. Kajian Kelayakan Finansial/Keekonomian (KKF)


1. Asumsi yang digunakan.
a. kWh penjualan yang dihasilkan UP3 Nabire bulan April 2021 adalah 660.120 kWh.
KKP PENGADAAN DAN PEMASANGAN TANGKI INDUK 4
PT PLN (Persero)
Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat

b. Rupiah penjualan yang dihasilkan UP3 Nabire bulan April 2021 adalah Rp. 968.396.040,-
c. Total biaya yang dibutuhkan untuk Pengadaan dan pemasangan tangki induk yaitu Rp. 750.200.000
,-
2. Analisis Kelayakan Finansial menggunakan metode BEP (Break Even Point)
PRODUKSI MESIN
Biaya Produksi Per bulan : 660.120 kwh
Rupiah/kwh : 1.467 Rp/kWh
Pemeiharaan :
Biaya lain :
Biaya lain
Produksi (Rp) : 968.396.040 Rp/ bulan
Jumlah bulan dalm 1 tahun : 12 X/ Bln
PRODUKSI DALAM 1 TAHUN (Rp) : 11.620.752.480 Rp/ Thn

PENGADAAN
Harga Beli + PPn 10% : 750.200.000 Rp
LIFE TIME PERALATAN 10 Thn
Biaya Operasional : 10.000.000,00 Rp/ Thn
Biaya Operasional : - Rp/ Thn
Biaya Operasional : - Rp/ Thn
Biaya Operasional : - Rp/ Thn
TOTAL BIAYA TAHUN PERTAMA : 750.200.000 Rp/ Thn
BIAYA OPERASIONAL 1 TAHUN : 10.000.000 Rp/ Thn
BEP : 0,1 Thn
Saving Per Tahun Setelah Tahun Ke 1 : 10.870.552.480 Rp/ Thn

3. Kesimpulan KKF :
Dari hasil analisa kelayakan finansial di atas maka Pengadaan dan pemasangan tangki induk adalah
LAYAK karena BEP-nya adalah (0,1) tahun yang artinya modal yang dikeluarkan untuk pekerjaan
tersebut akan kembali di tahun pertama dan jauh sebelum mencapai masa umur ekonomis calon asset
tersebut dengan saving sebesar Rp. 10.870.552.480,- dengan salah satu dampak pekerjaan menjadi
lebih efisien.

F. Kajian Resiko (KKR)

KKP PENGADAAN DAN PEMASANGAN TANGKI INDUK 5


PT PLN (Persero)
Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat

1. Identifikasi Resiko
A. IDENTIFIKASI RISIKO

DESKRIPSI TAKSONOM PEMILIK TINGKAT INDIKATOR


NO PENYEBAB DAMPAK
RISIKO I RISIKO RISIKO RISIKO (KRI)

1 2 3 4 5 6 7 8

Controllable : 1. Kelangsungan Usaha :


1. Hasil survei kurang akurat. - Perhitungan kebutuhan material
Barang tiba tidak Risiko 2. Terbatasnya kompetensi dalam menghitung RAB yang tidak sesuai akan Keandalan
Manager
1 sesuai spesifikasi Kelayakan pekerjaan. mempengaruhi kualitas pekerjaan. Ekstrem Sarana dan
UP3
pesanan Proyek - Harga pekerjaan yang terlampau Prasarana
Uncontrollable : tinggi akan merugian PLN secara
1. Keterbatasan konsultan perencana konstruksi finansial

Controllable : 1. Kelangsungan Usaha


Risiko
1. Pengusulan penerbitan SKKI oleh user ke sub - Keterlambatan proses lelang Keandalan
Penerbitan SKKI Sumber General
2 bidang anggaran terlambat. pekerjaan Tinggi Sarana dan
Terlambat Pendanaan Manager
2. Proses eksekusi penerbitan oleh sub bidang - Keterlambatan kegiatan operasional Prasarana
Proyek
anggaran terlambat. terkait

Controllable :
1. Penyusunan dokumen lelang terlambat.
2. Pengumuman tender tidak diketahui oleh
Proses 1. Kelangsungan Usaha
penyedia barang dan jasa pada aplikasi e-proc.
Pengadaan Risiko - Keterlambatan proses konstruksi
General 3. Penyedia tidak masuk dalam DPT (Daftar - Periode
3 Kontrak Proses pekerjaan Tinggi
Manager Penyedia Terseleksi). proses lelang
Pekerjaan Pengadaan - Keterlambatan kegiatan operasional
Terlambat terkait
Uncontrollable:
1. Penyedia barang dan jasa tidak memasukkan
penawaran.

Controllable :
1. Vendor pemenang lelang tidak qualified
2. Peralatan vendor terbatas
Risiko
3. Instalasi terlambat 1. Kelangsungan Usaha - Periode
Pekerjaan Waktu Manager
4 - Keterlambatan kegiatan operasional Ekstrem proses
Terlambat Penyelesaia UP3
Uncontrollable: terkait konstruksi
n Proyek
1. Aksesibilitas menuju lokasi terbatas.
2. Kondisi cuaca yang kurang mendukung

Controllable :
Risiko 1. Spesifikasi kontrak dengan spesifikasi
Penyelesaian 1. Kelangsungan Usaha - Berita acara
Performance Manager pelaksanaan tidak sesuai
5 Pekerjaan Tidak - Keterlambatan kegiatan operasional Tinggi pemeriksaan
Pasca UP3
Sesuai terkait pekerjaan
Proyek Uncontrollable:
1. Kondisi cuaca yang buruk

2. Analisa Resiko
KKP PENGADAAN DAN PEMASANGAN TANGKI INDUK 6
PT PLN (Persero)
Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat

B. ANALISIS RISIKO
RISIKO SAAT INI
RISIKO INHEREN
(CONTROLLED RISK)
Kontrol / Pengendalian Efektifitas
No. Deskripsi Risiko Tingkat Tingkat
Tingkat Tingkat yg ada saat ini Kontrol Tingkat Tingkat
Kemungki Kemungki
Dampak Risiko Dampak Risiko
nan nan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kontrol Pencegahan:
1. Penugasan tim survei
Barang tiba tidak 2. Pembekalan tim survei Efektif
1 sesuai spesifikasi Besar Signifikan Ekstrem Secara Besar Signifikan Ekstrem
pesanan Kontrol Pemulihan : Parsial
1. Evaluasi hasil perhitungan RAB dan
Specifkasi material

Kontrol Pencegahan :
1. Menentukan timeline pengusulan
dan penerbitan SKKI. Efektif
Penerbitan SKKI
2 Sedang Malapetaka Ekstrem Secara Kecil Signifikan Tinggi
Terlambat
Kontrol Pemulihan: Parsial
1. Melakukan monitoring pengusulan
dan penerbitan SKKI

Kontrol Pencegahan :
1. Menentukan timeline proses tender.
2. Menyusun Dokumen peryaratan
lelang:
Proses Pengadaan Efektif
- KKP dan TOR
3 Kontrak Pekerjaan Kecil Signifikan Tinggi Secara Besar Medium Tinggi
- HPE dan HPS
Terlambat Parsial
- RKS

Kontrol Pemulihan:
1. Melakukan monitoring proses lelang.

Kontrol Pencegahan :
1. Monitoring kurva S proyek
2. Mengadakan rapat monitoring Efektif
Pekerjaan
4 Besar Signifikan Ekstrem progres pekerjaan secara berkala Secara Besar Signifikan Ekstrem
Terlambat
Parsial
Kontrol Pemulihan :
1. Menginisiasi percepatan pekerjaan.

Kontrol Pencegahan :
1. Panitia pemeriksa melakukan
pemeriksaan pekerjaan secara berkala
Penyelesaian Efektif
5 Pekerjaan Tidak Sedang Signifikan Tinggi Secara Sedang Signifikan Tinggi
Kontrol Pemulihan :
Sesuai Parsial
1. Dilakukan perbaikan dan atau
penggantian apabila terdapat
ketidaksesuaian

3. Mitigasi Resiko
KKP PENGADAAN DAN PEMASANGAN TANGKI INDUK 7
PT PLN (Persero)
Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat

C. PENANGANAN RISIKO

TINGKAT RISIKO RESIDUAL


(TARGET RISK)
Deskripsi Tingkat Target Target Indikator
No. Rencana / Program Mitigasi PIC Target Target
Risiko Risiko Waktu Tingkat Risiko
Tingkat Tingkat
Kemungkin
Dampak Risiko
an
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pencegahan :
1. MUP3
1. Membuat kontrak konsultan desain pekerjaan dalam
Barang tiba 2. MB REN
melaksanakan rancangan Keandalan
tidak sesuai 3. MB KIT Tahun
1 Ekstrem 2. Knowledge sharing dengan instansi yang Sangat Kecil Malapetaka Tinggi Sarana dan
spesifikasi 4. Pejabat 2022
berpengalaman Prasarana
pesanan Pelaksana
3. Pembuatan formulir survei yang mencakup kriteria
Pengadaan
yang dibutuhkan

1. SRM
TEKNIK
Pencegahan : Keandalan
Penerbitan 2. SRM KEU Tahun
2 Tinggi 1. Membuat timeline dan monitoring penerbitan SKKI Sangat Kecil Medium Moderat Sarana dan
SKKI Terlambat 3. MSB 2022
2. Memastikan finalisasi RAB rencana kontrak Prasarana
Anggaran

Pencegahan : 1. MUP3
Proses
1. Menyusun DPT sebanyak mungkin. 2. MB REN
Pengadaan
2. Melakukan market sounding lebih detail dalam rangka 3. MB KIT Tahun - Periode
3 Kontrak Tinggi Sedang Minor Moderat
penyusunan spesifikasi dan HPE. 4. Pejabat 2022 proses lelang
Pekerjaan
3. Mengumumkan secara terbuka adanya lelang. Pelaksana
Terlambat
Pengadaan

Pencegahan :
1. Pemilihan vendor secara selektif dalam proses lelang 1. MUP3 - Periode
Pekerjaan Tahun
4 Ekstrem 2. Memastikan kesiapan vendor sesuai penilian vendor 2. MB REN Sedang Minor Moderat proses
Terlambat 2022
berdasarkan SE 3. MB KIT konstruksi

Penyelesaian Pencegahan : 1. MUP3 - Berita acara


Tahun
5 Pekerjaan Tinggi 1. Mengadakan rapat progres pekerjaan secara berkala 2. MB REN Kecil Minor Rendah pemeriksaan
2022
Tidak Sesuai 3. MB KIT pekerjaan

4. Peta Resiko

KKP PENGADAAN DAN PEMASANGAN TANGKI INDUK 8


PT PLN (Persero)
Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat

Sangat
E
Besar
E.1 E.2 E.3 E.4 E.5

1 3
Besar D
TINGKAT KEMUNGKINAN

D.1 D.2 D.3 D.4 D.5

1 3 5
Sedang C

C.1 C.2 C.3 C.4 C.5

5 4 4
Kecil B 2

B.1 B.2 B.3 B.4 B.5

2
Sangat
A
Kecil
A.1 A.2 A.3 A.4 A.5
1 2 3 4 5

Tidak Signifikan Minor Medium Signifikan Malapetaka

TINGKAT DAMPAK

1 2 3 4
1 Barang tiba tidak sesuai spesifikasi pesanan D.4 / Ekstrem A.5 / Tinggi
2 Penerbitan SKKI Terlambat B.4 / Tinggi A.3 / Moderat
3 Proses Pengadaan Kontrak Pekerjaan Terlambat D.3 / Tinggi C.2 / Moderat
4 Pekerjaan Terlambat D.4 / Ekstrem C.2 / Moderat
5 Penyelesaian Pekerjaan Tidak Sesuai C.4 / Tinggi B.2 / Rendah

G. Kesimpulan Kajian Kelakan Proyek (KKP)


Dari hasil analisa resiko dapat diambil kesimpulan bahwa Pengadaan dan pemasangan tangki induk Layak
untuk menyediakan sistem kelistrikan yang handal.

H. Lampiran
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

KKP PENGADAAN DAN PEMASANGAN TANGKI INDUK 9

Anda mungkin juga menyukai